TEKNOLOGI PAKAN
“Kebutuhan Pakan Hijauan Rumput untuk Feedlot Sapi Potong dan Sapi Perah”
Oleh:
Kelas: A
Kelompok: 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kebutuhan Pakan Hijauan untuk Feedlot Sapi Potong dan Sapi
Perah” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi pakan. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Dr. Ir Denny Rusmana, S.Pt., M.Si., IPM dan Dr. Iin Susilawati, S.Pt.,
MP. selaku dosen teknologi pakan kelas A yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Juga terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
3.2.1.2 Mekanisme Kedatangan Hijauan ................................................ 14
3.2.1.3 Perlakuan Pada Hijauan .............................................................. 14
3.2.1.4 Alat yang Digunakan .................................................................... 14
3.2.1.5 Jumlah Pemberian ........................................................................ 15
3.2.1.6 Cara Pemberian ............................................................................ 15
3.2.2 Rumput Raja ................................................................................. 15
3.2.2.1 Kebutuhan Per Hari ..................................................................... 15
3.2.2.2 Mekanisme Kedatangan Hijauan ................................................ 16
3.2.2.3 Perlakuan Pada Hijauan .............................................................. 16
3.2.2.4 Alat yang Digunakan .................................................................... 16
3.2.2.5 Jumlah yang Digunakan ............................................................... 17
3.2.2.6 Cara Pemberian ............................................................................ 17
PENUTUP ............................................................................................................ 18
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 18
4.2 Saran ...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
LAMPIRAN ......................................................................................................... 21
iii
I
PENDAHULUAN
penggemukkan, sapi- sapi tersebut diberikan formulasi ransum dan pakan yang
sering dilakukan rekayasa pakan agar memiliki kualitas nutrisi yang baik dan
pakan untuk sapi feedlot seperti bijian, buah- buahan dan hijauan. Hijauan
pakan ini terbagi menjadi 2 yaitu hijauan rumput dan hijauan legume. Hijauan
untuk feedlot sapi perah dibutuhkan Rumput Raja, sedangkan untuk feedlot sapi
feedlot untuk keduanya. Rumput Raja memiliki daya cerna mencapai 70% dan
karena rumput benggala memiliki nilai nutrisi yang tinggi. (Tas’au & Nahak,
2016). Rumput gajah memiliki kandungan nutrisi yang tinggi untuk masa
60 hari untuk menjadi pakan sapi. Rumput gajah memiliki kandungan bahan
kering (BK) 21%, PK 9,6%, LK 1,9%, TDN 52,4% (Rianto dkk., 2007).
badan. Upaya peternak untuk mendapatkan produksi tinggi pada sapi yaitu
dengan pertambahan bobot badan dan untuk menekan angka kematian sapi
4
potensi pertumbuhan tinggi. Pemberian pakan yang berkualitas akan menjamin
1.2 Tujuan
feedlot Sapi Perah dan Sapi Potong skala 3000 ekor dan skala 1500 ekor.
1.3 Kuganaan
rumen. Selain itu pemberian hijauan juga berpangaruh terhadap kadar lemak
dan terbentuknya asam asetat yang diperlukan sapi perah dalam pembentukan
lemak susu. Hal ini berperan penting dalam feedlot sapi perah dan sapi potong.
5
II
LANDASAN TEORI
2.1 Hijauan
salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia perlu diikuti
dengan peningkatan penyediaan hijauan yang cukup baik dalam segi kualitas
harus rumput yang unggul seperti rumput raja, rumput gajah, dan jenis rumput
yang memiliki nutrisi tinggi dan biasa digunakan untuk pakan ternak sapi atau
pun kambing. Rumput gajah yang tahan panas membuat rumput ini memiliki
kelebihan yang jarang ditemukan pada tanaman jenis lain. Untuk memanen
rumput ini sendiri dibutuhkan waktu 60 hari sebelum akhirnya diberikan pada
sapi.
memiliki nilai gizi tinggi untuk pakan ternak. Rumput ini dapat memproduksi
berat segar 100-150 ton/ha/tahun (hasil tiap panen dengan interval pemotongan
setiap 45 hari berkisar 8-12 ton bobot segar), yang mana mampu mencukupi
6
2.4 Rumput Raja
Rumput raja (Pennisetum purpupides) adalah jenis hijauan yang kerap kali
diberikan pada sapi. Jumlah produksi rumput raja setiap tahunya mampu
(Rumiyati, 2008).
7
III
PEMBAHASAN
unggul yang memiliki nutrisi tinggi dan biasa digunakan untuk pakan ternak
sapi atau pun kambing. Rumput ini mampu hidup di Kawasan miskin
nutrisi. Kandungan gizi dari rumput gajah sendiri yaitu 21% bahan kering;
10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu.
Kandungan ini akan sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia seperti sapi
atau kerbau.
Pakan hijauan dibutuhkan 85% dari total kebutuhan ternak yang terdiri
Kandungan bahan kasar rumput gajah yaitu sebesar 21% dengan asumsi
bahan kering yaitu sebesar 3,5% dari bobot badan yang berarti 10,50 kg BK.
8
3.1.1.2 Mekanisme Kedatangan Hijauan
hari dilakukan dimulai dari pukul 09.00 dan pemberian siang hari dilakukan
mulai pukul 13.00. Pemberian pakan berkisar antara 2-3% BK dari bobot
Pertumbuhan dan produksi rumput ini akan lebih baik bila dilakukan
pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai. Penggunaan dosis pupuk
Kondisi iklim dengan curah hujan yang cukup tinggi, suhu harian antara
26,00 -39,60’C, dan kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu 80,00 -
rumput gajah.
ternak yaitu: Mesin Pencacah rumput yang berfungsi untuk mencacah atau
jerami. Mesih pencacah rumput ini memiliki ruang giling dengan pisau
berputar degan prors pada sisi dalamnya. Sela in itu alat lainnya adalah
digerakan oleh sumber tenaga dari mesin diesel, motor listrik atau motor
bensin.
9
3.1.1.5 Jumlah Pemberian Pakan Hijauan Rumput Gajah
Pakan yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari
contoh pemberian pakan untuk sapi potong di Desa Sejaro Sakti berupa
Rumput gajah, pucuk tebu, dan rumput kumpai. Salah satu jenis rerumputan
yang digunakan sebagai pakan sapi potong di Desa Sejaro Sakti adalah
kg per ekor sapi potong. Hal ini tidak sesuai dengan rata-rata kebutuhan
konsumsi pakan hijauan yaitu sebanyak 10-12% dari bobot badan ternak.
2009). Pemberian pakan hijauan dapat dilakukan 3 kali sehari yakni pada
daunnya 15 – 100 cm. Rumput benggala dapat diperbanyak dengan biji atau
5000 hingga 1000 pols. Rumput benggala dapat dipotong dengan intensitas
10
15 – 20 cm dari permukaan tanah. Pada umur 1,5 - 3 bulan setelah tanam
sudah dapat dipanen. Produksinya dapat mencapai 100 – 150 ton hijauan
Untuk ternak ruminansia dalam hal ini dicontohkan untuk pakan ternak
sapi, pakan yang diberikan adalah sebanyak 10 persen dari bobot badan, dan
pakan tambahan sebanyak 1-2 persen dari bobot badan. Pemberian pakan
kereman (dry lot fattening) yaitu cara pemberian pakan melalui penjatahan
atau penyuguhan dan kombinasi cara keduanya. Jadi untuk kebutuhan per
hari dilakukan dimulai dari pukul 09.00 dan pemberian siang hari dilakukan
mulai pukul 13.00. Pemberian pakan berkisar antara 2-3% BK dari bobot
fisiologi yang baik hingga taraf naungan 56%. Pemupukan nitrogen yang
terbaik pada dosis 100 kg/ha. Rumput benggala, yang merupakan rumput
dan juga bahan kering yang telah diolah melalui pengawetan. Salah satu
11
bentuk pengawetan hijauan pakan secara basah yaitu dengan metode
fermentasi anaerob dengan aplikasi teknologi ensilage. Alat dan nahan yang
Sama hal nya dengan Jumlah pemberian pakan pada rumput lainnya,
rumput jenis unggul seperti rumput raja, rumput gajah, dan rumput
dan minimal 3 kali sehari yakni pada pukul 08.00 pagi dan pada pukul 17.00
12
3.2 Hijauan Untuk Sapi Perah 1500 Ekor
ternak, oleh karena itu hijauan diharapkan yang berkualitas baik dan mudah
terhadap tingkah laku makan pada sapi PFH laktasi. Pemotongan pada
perhatian dalam penelitian ini. Ukuran rumput yang dimulai dari batang
hingga daun dapat tumbuh cepat dan tegak mencapai 2–4 meter
pakan dan efisiensi produksi susu. Kandungan gizi dari rumput gajah sendiri
yaitu 21% bahan kering; 10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat
kasar; 11,7% abu. Kandungan ini akan sangat dibutuhkan oleh ternak
hijauan diberikan pada siang hari setelah pemerahan sebanyak kurang lebih
30-50 kg atau kurang lebih sekitar 10% berat badan sapi per ekor. Bagi sapi
yang sedang menyusui pemberian pakan hijauan lebih banyak selitar 25%
agar gizinya selama menyusui tercukupi. Pakan yang diberikan pada sapi
13
± 2.2 kg per hari. Kebutuhan Rumput Gajah : 2,2 kg x 1500/ekor sapi =
hari dilakukan dimulai dari pukul 09.00 dan pemberian siang hari dilakukan
mulai pukul 13.00. Pemberian pakan berkisar antara 2-3% BK dari bobot
Pertumbuhan dan produksi rumput ini akan lebih baik bila dilakukan
pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai. Penggunaan dosis pupuk
Kondisi iklim dengan curah hujan yang cukup tinggi, suhu harian antara
26,00 -39,60’C, dan kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu 80,00 -
rumput gajah.
ternak yaitu: Mesin Pencacah rumput yang berfungsi untuk mencacah atau
jerami. Mesih pencacah rumput ini memiliki ruang giling dengan pisau
berputar degan prors pada sisi dalamnya. Sela in itu alat lainnya adalah
digerakan oleh sumber tenaga dari mesin diesel, motor listrik atau motor
bensin.
14
3.2.1.5 Jumlah Pemberian
Pada umumnya sapi perah biasa diberi hijauan seperti rumput gajah,
rumput benggala, rumput setaria, daun turi dan daun lamtoro. Pemberian
kualitas air susu Pakan yang diberikan pada sapi perah laktasi yaitu rumput
Pakan hijauan yang diberikan untuk sapi perah laktasi pada umumnya
diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) (Laryska dan Nurhajati,
serat kasar sehingga pakan sulit dicerna (Utomo dan Miranti, 2010).
Sementara itu, pemberian rumput dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi
2001) dan protein kasar 13,50%, TDN 57,00%, Ca 0,37%, P 0,39% dan
Hijauan yang diberikan pada sapi perah dapat berupa rumput gajah,
rumput raja, dan rumput benggala. Pemberian rumput pada ransum sapi
perah yaitu 10% dari bobot badannya (Laryska dan Nurhajati,3013). Sapi
15
banyak dibanding sapi yang memiliki bobot badan yang rendah, dan hal ini
sapi yang sedang menyusui pemberian pakan hijauan lebih banyak selitar
pada sapi perah laktasi yaitu rumput raja (king grass) sebanyak ± 2.2 kg per
hari. Kebutuhan Rumput raja: 2,2 kg x 1500/ekor sapi = 3,300 kg/ hari.
pagi hari dilakukan dimulai dari pukul 09.00 dan pemberian siang hari
tanaman liar. Selain itu, baik pula dilakukan penggemburan tanah dengan
60%. Rumput yang sudah dicacah bisa ditambahkan bahan – bahan sebagai
16
15%nya. Seandainya hijauannya sebanyak 10 kg, maka dedak padinya
sebanyak 0,5 – 1,5 kg.Setelah itu campurkan antara rumput raja dengan
Cara pemberian pakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak
banyak.
17
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
mencapai 100-500 ton hijauan segar/tahun. Rumput ini diberikan pada ternak
10% dari bobot badan. Pemberian rumput ini biasanya diberikan dengan
menambahkan bahan basah dan dan juga bahan kering yang telah diolah melalui
dilakukan setelah tanaman berusia 2 minggu. Untuk hijauan segar ini memiliki
kebutuhan rumput untuk feedlot sapi skala 3000 ekor yaitu 102.000 kg/hari.
4.2 Saran
Pakan untuk ternak ruminansia seperti Sapi Potong dan Sapi Perah harus
tersedia dengan baik, pakan sebaiknya tersedia atas hijauan dan konsentrat agar
18
DAFTAR PUSTAKA
Handayanta, E. 2001. Pengaruh substitusi rumput raja dengan pucuk tebu dalam
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&v
iew=article&id=62&Itemid=44
Rianto, E., M. Wulandari, dan R. Adiwinarti. 2007. Pemanfaatan Protein pada Sapi
70.
Rumiyati. 2008. Pengaruh Imbangan Jerami Kacang Tanah Dengan Rumput Raja
19
Sirait, J., Nurhayati, & Dewi, P. (2005). Morfofisiologi Rumput Benggala (Panicum
Berbeda. 896.
Surono, Soejono M, Budhi SPS. 2003. Kecernaan bahan kering dan bahan organik
in vitro silase rumput gajah pada umur potong dan level aditif yang berbeda
(In vitro dry matter and organic matter digestibility of Napier grass silage at
cutting age and level of additive differences). J. Indon. Trop. Anim. Agric.
Sutardi, T., 1981. Sapi Perah dan Pemberian Makanannya. Departemen Ilmu
Tas’au, G. V., & Nahak, O. R. (2016). Analisis Nutrisi Rumput Alam (Mexicana
grass) dan Rumput Raja (King grass) Sebagai akan Ternak di Kelompok Tani
Nekmese Kecamatan Insana Barat pada Musim Kemarau. Jas, 1(02), 22–23.
https://doi.org/10.32938/ja.v1i02.36
Utomo B, Miranti DP, Intan GC. 2010. Kajian termoregulasi sapi perah periode
Tengah
Yohanis, D., Santoso, B., & Necle, M. (2013). Produksi Rumput Gajah (Pennisetum
20
LAMPIRAN
Distribusi Tugas:
21