Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI HIJAUAN PAKAN

SISTEMATIKA DAN MORFOLOGI

TANAMAN HIJAUAN PAKAN

Oleh :

Wiwik Sari Azzahra

O12121153

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

PALU

2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR......................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................2

1.2 Tujuan Praktikum............................................................................2

1.3 Manfaat Praktikum........................................................................3

BAB II METODE PENELITIAN.....................................................3


2.1 Waktu Dan Tempat Praktikum.......................................................3

2.2 Bahan Dan Peralatan Praktikum....................................................5

2.3 Metode Praktikum...........................................................................6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................6


3.1 Pengenalan Jenis Tanaman Pakan Ternak.................................10

3.2 Morfologi Tanaman Pakan Ternak..............................................25

3.2 Penanaman Tanaman Pakan Ternak.......................................... 30

BAB 4 KESIMPULAN...................................................................34
4.1 Kesimpulan....................................................................................34

4.2 Saran..............................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................35

LAMPIRAN...................................................................................36

DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2
1. Gambar 1. Cencrus Brownii.......................................................................6

2. Gambar 2. Calotropis Gigantea .................................................................7

3. Gambar 3. Milinis Repens..........................................................................8

4. Gambar 4. choloris Berbata.......................................................................9

5. Gambar 5. Legum Lantoto Mini...............................................................10

6. Gambar 6. Desmantus Virgatus..................... .........................................11

7. Gambar 7. Passivora Foetida...................................................................12

8. Gambar 8. Mactroptiliun Attopurpureum................................................13

9. Gambar 9. Jatropha Gassyoiifolia...........................................................14

10. Gambar 10. Elusine Indica.....................................................................15

11. Gambar 11. Panicum Sarmentosum.....................................................16

12. Gambar 12. Pannisetum Purpureum.....................................................17

13. Gambar 13. Cenchrus Echinatus...........................................................18

14. Gambar 14. Moringa olievera.................................................................19

15. Gambar 15. Lannea Coromandiace.......................................................20

16. Gambar 16.Sinna Siamea.......................................................................21

17. Gambar 17. Mimosa Pudisa...................................................................22

18. Gambar 18. Cliria Ternate.......................................................................23

19. Gambar 19. Sesbania Grandifora...........................................................24

20. Gambar 20. Chromolaena Odorata........................................................25

21. Gambar 21. Leucaena Leucocehala.......................................................26

22. Gambar 22. Stylosanthes Humulis.........................................................27

23. Gambar 23. Sesbani Sesban...................................................................28

24. Gambar 24. Euphorbia Heterophila................................................’.......29

25 Gambar 25. Alysicapus.............................................................................30

KATA PENGANTAR

3
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya laporan praktikum "SISTEMATIKA DAN MORFOLOGI TANAMAN
HIJAUN PAKAN" ini dapat ditulis dan diselesaikan tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terimakasih sebesamya-besarnya kepada dosen pengampuh mata kuliah


produksi hijauan pakan Bapak Ir. Tarsono M.Appl.Sc. karena telah membimbing dan
mengawasi kami saat praktikum berlangsung. Terimakasih juga kepada rekan-rekan yang
telah berbagi informasi tentang pembuatan laporan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
dengan tepat waktu.

Laporan ini dibuat agar bisa bermanfaat dan untuk menjadi pembelajaran tahap
selanjutnya. Penulisan laporan ini masih dalam tahap belajar. Penulis menyadari masih
banyak sekali kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam menyusun laporan yang akan
datang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, terutama bagi kita
mahasiswa yang dalam tahap pembelajaran.

Palu,29 Maret 2003

Penyusun

BAB I

4
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hijaun dalam bidang peternakan sangat dibutuhkan dapat dikatakan bahwa kebutuhan
untuk ternak rummansia itu mutlak. Dibidang peternakan dalam hal ini sangat dibutuhkan
dalam pengembangan peternakan yang moderen dan berkompeten untuk bersamg dalam
mencukupi kebutuhan daging sesuai dengan visi Indonesia swasembada daging

Dalam upaya peningkatan produksi temak harus seiring dengan peningkatan kualitas pakan
hijauan. Karena pakan hijauan dapat juga berfungsi sebagai pengenyang dan juga sebagai
sumber karbohidrat,protein,vitamin dan mineral. Untuk menjaga agar ketersediaan akan
hijauan pakan temak jangan sampai kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah dengan memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami. Pada sumber
hijauan makanan temak sesuai dengan kapasitas tampung terhadap jumlah temak disamping
itu perlu adanya pembuatan kebun rumput yang menyediakan berbagai jenis hijauan yang
berkualitas tinggi demi ketersediaan sumber hijauan yang mencukupi.

Hijauan makanan ternak merupkan kelompok tanaman yang unggul dan berkualitas, sebagai
kebutuhan utama makanan ternak yang mengandungan nutrient (gizi-gizi) yang lebih efisien
dan bermanfaat terhadap ternak. Hijauan makanan temak berasal daripada 2 bagaian
komunitas besar yaitu kelompok rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan
(Leguminosa). Dalam penentuan keberadaan hijauan makanan ternak terdapat pengaruh besar
yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan daripada produktifitasnya
yaitu system penanamannya. Hingga saat ini banyak para ahli ingin mengusahakan system
penanaman hijauan makanan temak yang lebih unggul dan efisien serta tidak mengandung
unsur genetik yang rendah sebagai penyedia hijauan makanan ternak yang terbaik. Seiring
perkembangan peternakan di Indonesia maka kita diusahakan membudidayakan pakan ternak
terutama bangsa rumput karena bahan pokok dari makanan ternak. Penanaman ini harus
dikelola dengan baik dan teratur sehingga kebutuhan akan pakan tenak tercapai.
Pengembangan pakan ternak ini juga akan menambah jumlah hewan tenak sehingga
kebutuhan daging dalam negeri akan bisa terpenuhi. Jenis rumput dan leguminosa yang
dikembangkan cocok bagi temak. Ternak ruminansia seperti sapi (potong dan perah), kerbau,
kambing dan domba, salah satunya ditentukan oleh faktor pakan (ransum)-nya. Pakan utama
ternak ruminansia pada dasarnya adalah hijauan. Agar ternak ruminansia dapat menghasilkan
produksi yang tinggi diperlukan pakan hijauan yang cukup baik kuantitas maupun
kualitasnya.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum hijauan pakan ternak ini yaitu :

• Untuk mengetahui jenis hijauan pakan ternak


• Untuk mengetahui morfologi tanaman pakan ternak

5
• Untuk mengetahui cara budidaya penanaman tanaman pakan ternak

1.3 Manfaat praktikum


Adapun manfaat dari praktikum hijauan pakan ternak yaitu :

• Praktikan dapat mengetahui , mengenal, membedakan karakteristik jenis tanaman


pakan ternak
• Praktikan dapat mengetahui morfologi tanaman pakan ternak
• Praktikan dapat mengetahui cara budidaya penanaman tanaman pakan ternak

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum


praktikum dilaksanakan Pada hari sabtu tanggal 18 Maret 2023 pada jam 06 : 30 WITA.
Bertempat di Universitas Tadulako jurusan peternakan, Fakultas Peternakan Dan Perikanan.

6
2.2 Bahan dan Peralatan Praktikum

2.1.1 Alat
• Pisau
• Buku
• Bolpoin
• Handphone

2.1.2 Bahan
• Adapun bahan yang digunakan saat pratikum adalah 17 tanaman hijauan pakan.

2.3 Metode Praktikum


Adapun cara kerjanya sebagai berikut:

1. Mengamati krakteristik setiap tanaman.

2. Mengamati sifat tumbuh dari tanaman tersebut.

3. Mengamati daun :

• Warna daun.
• Bentuk daun.
• Tekstur daun.
• Panjang daun.
• Tulang daun.
• Susunan daun

4. Mengamati cara tumbuh tanaman yang diamati.

5. Megamati bentuk batang dari hijauan pakan ternak.

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Pengenalan Jenis tanaman pakan

3.1.1. Cencrus browni

8
Gambar 1.Cencrus browni

• Nama indonesia : southern sandbur ,spiny sandbur , southern sandspur , dan di


Australia , rumput Sungai Mossman .
• Nama ilmiah : Cenchrus echinatus

Klarifikasi Tanaman :
• Family : Poaceae
• Genus :Cenchrus
• Spesies :cenchrus browni roem & schult

Cenchrus echinatus adalah spesies rumput yang dikenal dengan nama umum south
sandbur, spiny sandbur, south sandspur, dan di Australia, rumput Mossman River. Ini asli
Amerika Utara dan Selatan. Ini adalah rumput tahunan pembentuk rumpun yang tumbuh
hingga 80 cm. Ini adalah rumput tahunan pembentuk rumpun yang tumbuh setinggi 80 cm
(31 inci). Daun muncul dengan atau tanpa rambut dan berukuran lebar hingga 12 mm (0,47
inci). Ligula adalah pinggiran rambut. Rumput memiliki duri berduri sepanjang 4–10 mm
(0,16–0,39 inci).

3.1 2 Calotropis gigantea

Gambar 2 Calotropis gigantea

• Nama indonesia : Biduri mempunyai beberapa penyebutan lokal seperti Rubik (Aceh)
Biduri, Rembega, dan Remingu (Melayu) Rumbigo (Minangkabau), Widuri (Sunda),
Biduri, Saduri, Sidoguri, dan Widuri (Jawa), dan Bidhuri (Madura). Juga Manori,
Maduri (Bali), Muduri, Rembiga, Kore, Krokoh, Kolonsusu, Modo Kapauk, dan
Modo Kampauk (Nusa Tenggara), dan Rambega (Sulawesi). Sedangkan dalam bahasa

9
Inggris, tumbuhan berbunga ini dikenal sebagai Giant Milkweed, Indian Bowstring
Hemp, dan Crown Flower.
• Nama ilmiah : Calotropis gigantea

Klarifikasi Tanaman :
• Famili :Apocynaceae
• Genus :Calotropis
• Spesies :Calotropis gigantendia dan China.

Biduri atau Widuri (Calotropis gigantea) merupakan tanaman perdu menahun


(perennial). Tinggi pohon bisa mencapai 4 meter. Batang biduri berbentuk silindris dengan
percabangan bertipe simpodial (cabang menyerupai batang). Batangnya berwarna hijau
keputihan dan berlapis lilin. Batang mengeluarkan getah yang berwarna putih susu saat
dilukai.

Daun biduri berupa daun tunggal, berhadapan, berbentuk bulat telur dengan ujung tumpul dan
pangkal berlekuk, serta tepi daun rata. Daun berwrna hijau keputih-putihan, berukuran
panjang 8-30 cm dan lebar 4-15 cm. Daun memiliki tangkai pendek dan pertulangan
menyirip. Permukaan atas daun berambut tebal saat muda dan berangsur-angsur hilang ketika
tua. Bunga Biduri majemuk dengan bentuk payung yang tumbuh di ujung ranting (terminal)
atau di ketiak daun. Tangkai bunga panjang (3-5 cm) dengan kelopak terbentang dan taju
bulat telur, berbulu halus, dan berwarna hijau, serta memiliki daun pelindung sempit. Benang
sari membentuk tabung dan kepala putik lebar, bersegi lima. Mahkota bunga berbentuk bulat
telur, berwarna putih atau putih keungu-unguan dengan diameter 4-4,5 cm. Buah Biduri
berbentuk bulat telur memanjang menyerupai bumbung dengan ujung yang berbentuk kait
dan berwarna hijau. Buah berukuran panjang 9-10 cm. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna
cokelat, berambut pendek dan tebal. Biji memiliki umbai rambut serupa sutera panjang,
sehingga biji bisa diterbangkan oleh angin. Widuri dapat diperbanyak dengan biji. Pohon
Biduri (Calotropis gigantea) merupakan tumbuhan asli Indonesia, Filipina, Kamboja,
Malaysia, Thailand, Srilanka, India, dan China. Tumbuh hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Umumnya hidup meliar di sekitar pesisir pantai, daerah terbuka, dan padang
rumput terutama yang mendapatkan banyak sinar matahari. Tanaman biduri tidak termasuk
tumbuhan langka, serta tidak termasuk tumbuhan yang dilindungi di Indonesia

- Manfaat Biduri (Calotropis gigantea)


DI Indonesia tanaman Biduri belum banyak dimanfaatkan. Pemanfaatan biduri yang
umumnya diketahui di Indonesia adalah sebagai tanaman obat-obatan (herbal) terutama pada
bagian kulit akar, daun, getah, dan bunga. Sedangkan getahnya mengandung racun. Daun
tanaman biduri mengandung saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan kalsium
oksalat.Bagian daun digunakan obat herbal untuk mengobati kudis, luka kulit, bisul
(furunculus), sariawan, gatal pada cacar air (varicella), campak (measles), demam, dan batuk.

Akar Biduri mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin,


gigantin, dan harsa. Bagian ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati demam, perut terasa

10
penuh, kaki pegal dan lemas, gigitan ular beracun, bisul (furunculus), dan Penyakit kulit
lainnya. Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat.

2.1.3 Milinis Repens

Gambar 3 Milinis Repens

• Nama Ilmiah : Melinis Repens


• Nama Indonesia : Mawar Rumput Natal

Klasifikasi Tanaman :

• Famili : Poaceae
• Genus : Melinis
• Spesies : Melinis repens (Willd.)

Melinis repens adalah sejenis rumput yang dikenal dengan nama umum mawar rumput
Natal, atau hanya rumput Natal. Rumput yang mempunyai daur hidup pendek (annual atau
perennial) membentuk gerumbul (tussock) dan tumbuh dengan tinggi mencapai 1.2 m.
Batang yang menopang bunga (culms) halus/tak berambut dan terkadang bercabang. Daun
terdiri dari pelepah yang sebagian memeluk batang, dan helaian yang menyebar. Kedua-
duanya (pelepah dan daun) terkadang dapat berambut halus (pubescent) atau tak berambut.
Helaian daun (panjangnya 5-30 cm dan lebar 0.2-1 cm) panjang dan sempit/linear dan
mungkin terlipat. Terdapat struktur bermembran (ligule) pada pertemuan antara helaian daun
dan pelepahnya dimana bagian atasnya terdapat rambut panjangnya 2 mm (ciliate).
Perbungaan berupa malai bercabang (panjang 5-20 cm), dengan banyak bunga bulir (spikelet)
berambut jelas. Bunga bulir (spikelet) panjangnya 2-12 mm tertutupi dengan rambut halus
yang rapat panjangnya 2-6 mm yang pada awalnya berwarna kemerahan atau keunguan.
Rambut-rambut tersebut akan kehilangan warnanya saat biji masak dan berakhir dengan
warna merah muda atau keperakan. Bunga terjadi sepanjang tahun. Biji (caryopsis) berbentuk
telur (ovate), pipih, dan berwarna coklat cerah (panjang 1.3 mm. Reproduksi terutama dengan
biji. Biji yang ringan dan halus ini disebarkan oleh angin dan juga menempel pada baju,
kendaraan, dan binatang yang membentu penyebarannya. Biji juga dapat tersebar dalam
lumpur dan hasil panen pertanian yang tercampur dengan biji rumput ini. Gulma yang sangat
umum ditemukan pada pinggir jalan, pinggir rel kereta api, taman, kebun, jalanan kaki, area
terganggu, lahan kosong, padang rumput, dan lahan pertanian di wilayah tropika maupun
sub-tropika. Juga tumbuh pada daerah temperate, semi-arid, dan arid. Berasal dari Kepulauan

11
Canary, Afrika (Maroko, Chad, Ethiopia, Somalia, Sudan, Kenya, Tanzania, Uganda,
Burundi, Cameroon, Republik Afrika Tengah, Rwanda, Zaire, Benin, Burkina Faso, Pantai
Ivory, Ghana, Niger, Nigeria, Sierra Leone, Togo, Angola, Malawi, Mozambik, Zambia,
Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Namibia, Afrika Selatan dan Swaziland), Seychelles, dan
Semenanjung Arab (Oman, Saudi Arabia, dan Yaman), dan India.

Jenis yang menyerupai:


- Melinis repens mempunyai kesamaan bentuk dengan Melinis minutiflora. Kedua jenis
tersebut dapat dibedakan dari karakterisitik sebagai berikut:
- Melinis repens merupakan tumbuhan berumbai dengan batang pendukung bunga yang
tegak atau semi-tegak. Bunga bulir (spikelet) secara relatif besar (panjang 2-12 mm)
dan tertutup rapat dalam rambut halus berwarna kemerahan.
- Melinis minutiflora merupakan tumbuhan yang membentuk bantalan/karpet dengan
batang pendukung bunga yang menjalar dan semi-tegak. Bunga bulirnya (spikelet)
berukuran kecil (panjang 1.5-2.5 mm) dan kebanyakan tak berambut, tetapi biasanya
terdapat bulu kaku (awn) yang pendek (panjang 0-15 mm).

3.1.4 Choloris Berbata

Gambar 4 Choloris Berbata

• Nama Latin : Choloris Berbata


• Nama Umum : Rumput cakar Ayam

Klasifikasi Tanaman :
• Family : Poaceae
• Genus : Chloris
• Spesies : Chloris barbata Sw.

Nama Umum : Rumput jejarongan, Rumput kembang goyang, [Kilen, Suket cakar ayam
(Jawa)]

Ditemukan di : Gelanggang UIN SUKA Yogyakarta

Habitus : Rumput berumur pendek

Deskripsi : Berumpun kuat. Pada bagian bawah nodus batang terkadang muncul akar,
batang pipih bergaris, dan terkadang bercabang. Daun dalam 2 baris, pelepah daun menempel

12
kuat, berlunas dan helaiannya bergaris dengan tepi kasar pada ujungnya. Bunga berbentuk
bulir dengan poros bersayap dan berlunas, duduk, berseling kiri dan kanan.

Jejarongan (Chloris barbata) adalah tumbuhan golongan Poaceae yang tumbuh berprotensi
invasif. Chloris barbata adalah tanaman herba berumpun yang berasal dari Amerika Tengah
termasuk kedalam anggota famili Poaceae. Rumput berumbai tahunan ini tingginya hampir
mencapai 90 cm. Rumput ini dikenal dengan rumput kembang goyang yang umurnya
mencapai tahunan. Selain sebagai tanaman hias, rumput ini dapat bermanfaat sebagai
penahan erosi. Chloris barbata juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi sebagai
makanan ternak. Hasil pengamatan pada Choloris barbata menunjukan bahwa pertumbuhan
yang paling pesat terjadi pada minggu ke-2. Chloris barbata (syn. Chloris inflata ), rumput
jari bengkak atau chloris purpletop , adalah spesies tanaman berbunga yang tersebar luas di
keluarga rumput Poaceae.

3.1.5 Legum Lamtoro Mini

Gambar 5 Lamtoro Mini

• Nama Latin : Leucanea Leucocephala


• Nama Umum : Petai Cina

Klasifikasi Tanaman :

• Familia : Mimosaceae
• Genus : Leucaena
• Spesies : Leucaena leucocephala (Lam.) de W
Lamtoro, kemlandingan, petai selong atau petai cina (Leucaena leucocephala) adalah
sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan
dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini
sudah ratusan tahun diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan, dan
kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Tanaman ini di Malaysia
dinamai petai belalang.

Tanaman lamtoro atau pete cina merupakan tumbuhan liar yang hidup di dataran rendah
dengan ketinggian mencapai 1.500 meter.

Lamtoro mempunyai 3 jenis adalah: leucaena leucocephala ssp, penyebaran jenis pete cina
oleh bangsa spanyol dengan memiliki ketinggian 5 meter dan pucak ranting lamtoro

13
berambut lebat. Spp. Glabrata (rose) S. Zarate, penyebaran jenis ini sekitar 10 tahun terakhir
diberbagai bangsa dikenal dengan sebutan lamtoro gung, memiliki ukuran yang besar
termasuk pohon, daun, bunga, buah. Spp. Ixtahuacana C, E. Hughes, penyebarannya terbatas
hanya di Meksiko dan Guatemala.

Tanaman lamtoro rentan terhadap hama seperti hama wereng, dapat membuat lamtoro ini
mati, maka dibutuhkan perawatan cukup agar terhindar dari hama.

Selain itu juga lamtoro banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan sebagai pagar hidup,
penahan angin, rambatan hidup bagi tanaman – tanaman merambat.

1. Pohon (akar, batang)


Perakaran pada tanaman lamtoro adalah akar tunggang, akarnya yang kokoh dapat
menembus kuat ke dalam tanah, sehingga pohon peta cina tidak mudah tumbang oleh tiupan
angin.Tekstur permukaan batang kasar, keras, ada guratan garis – garis secara vertikal atau
berbintil – bintil dan berlentisel, warnanya kecoklatan.Pohon lamtoro memiliki ketinggian
mencapai 20 meter, meskipun pada umumnya hanya 2-10 meter. Pencabangan pohon ini
rendah serta banyak. Ranting – ranting lamtoro berbentuk bulat torak dengan ujung ranting
berbulu rapat.Batang utama serta ranting sudah tua dapat digunakan sebagai kayu yang
dikeringkan untuk berbagai kegiataan di dapur.Atau bisa juga sebagai bahan baku dalam
pembuatan mebel dengan menambahkan sentuhan vistrur atau cat untuk mempercantik
kusen, pintu-pintu yang terbuat dari kayu lamtoro.Sedangkan untuk ranting-ranting
yangmasih segar dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti, kambing, domba, sapi.
Kandungan pada ranting lamtoro sangat tinggi yaitu mimosin,

2. Daun
Daun lamtoro termasuk jenis daun majemuk dan berbentuk menyirip rangkap dengan
ujung runcing serta pangkal daun miring, permukaan daun lamtoro mempunyai rambut halus
dan tepinya berjumbai.Daun lamtoro dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan
luka baru serta bengkak, dengan cara: daun pete cina ditumbuk secara halus, kemudian
tempelkan kepada bagian yang bengkak.Sebagai obat kulit, oleskan daun pete cina yang
sudah ditumbuk lalu balurkan pada kulit atau bisa juga dengan langsung memakan daun
muda pete cina untuk menghilangkan rasa gatal, kemerahan, kasar, kering akibat bakteri
kulit. Cara ini juga dapat menyembuhkan rasa nyeri.Sebagai obat herpes, dengan cara
menghaluskan bahan berikut ini daun lamtoro sekitar 30 gram dan bawang putih satu siung
lalu tempelkan pada bagian yang sakit

3. Bunga
Bentuk bunga lamtoro berupa bongkol, bertangkai panjang yang berkumpul dalam 2-6
bongkol. Setiap bongkolan tersusun secara rapi dari 100-180 kuntum bunga, menyusun
bulatan seperti bola warnanya putih kekuningan dengan ukuran berdiameter 12-21 mm,
tangkai sepanjang 2-5 cm.Bunga pete cina memiliki ukuran kecil-kecil, kelopak tanaman ini

14
berbentuk seperti lonceng, bergigi pendek dan ukuran sekitar 3 mm. Mahkota bunga pete cina
berukuran 5 mm lepas-lepas dan benang sari dengan jumlah 10 helai lepas-lepas.

4. Buah dan Biji


Buah tanaman lamtoro mempunyai bentuk yang menyerupai pita lurus, pipih serta tipis.
Berukuran 14-26 cm dengan lebar 2 cm, buah yang mentah berwarna kehijauan mudah
sedangkan buah yang sudah masak akan berubah warna menjadi kecoklatan, memiliki sekat –
sekat diantara bijinya.Untuk setiap buah dapat menghasilkan 15-30 biji, bentuk bijinya bulat,
pipih berukuran kecil yaitu 6-10 mm dan lebar 3-4,5 mm dengan warna coklat tua yang
mengkilap.Buah pete cina yang masih muda dapat dijadikan sebagai bahan tambahan urab
yang biasa untuk dimakan oleh orang Jawa, rasanya yang sepet namun tidak pahit sehingga
banyak dijadikan sebagai olahan masakan rumahan.Sebagai obat disentri, dengan cara
merebus 15 gram biji pete cina, 30 gram kokot dengan tambahan air 400 cc hingga tersisa
setengahnya lalu disaring dan diminum 2x sehari.Sebagai obat diabetes atau kencing manis
terjadi luka pada pangkreas sehingga tidak dapat memproduksi insulin dengan normal, bisa
menggunakan ramuan herbal yang terbuat dari biji lamtoro yang sudah tua kemudian
disangrai sampai matang, lalu haluskan biji lamtoro menjadi bubuk sebanyak 5 gr diseduh
dengan 100 cc air panas. Dapat diminum dalam keadaan hangat kuku sebelum makan, dapat
dilakukan 2x sehari yaitu pagi dan siang.

- Kesimpulan
Lamtoro merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Mimosaceae dengan nama latin
Leucaena leucocephala (Lam.) de W. Tanaman yang hidup di dataran rendah ini banyak
dimanfaatkan sebagai pagar hidup untuk tanaman, buah lamtoro bisa dikonsumsi ataupun
dijadikan obat-obatan.Tanaman lamtoro atau pete cina memiliki sistem perakaran tunggang,
daun tanaman ini merupakan daun majemuk dengan bentuk menyirip, bentuk bunga tanaman
ini berupa bongkol sedangkan buahnya berbentuk seperti pita lurus, pipih serta tipis.

3.1.6 Desmantus Virgatus

Gambar 6 Desmantus Virgatus

• Nama Latin : Desmanthus Virgatus


• Nama Umum : tantan liar, bunga bundel sujud, koa kerdil, desmanto, courant akasia,
acacia savane, pompon blank, adormidera, brusca prieta.

Klasifikasi Tanaman

15
• Family: Fabaceae
• Genus : Desmanthus
• Species: Desmanthus virgatus

Desmanthus virgatus adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga kacang-kacangan


yang dikenal dengan banyak nama umum, termasuk tantan liar , sujud bundleflower , koa
kerdil , desmanto , acacia courant , acacia savane , pompon blank , adormidera , brusca prieta
, frijolillo , asam jawa , guajillo , guashillo , huarangillo , langalet , petit acacia , petit cassie
,petit mimosa , virgate mimosa , dan slender mimosa , serta hanya desmanthus . Ini asli
daerah tropis dan subtropis Amerika tetapi ada di tempat lain sebagai spesies yang
diperkenalkan . Di beberapa daerah dibudidayakan sebagai tanaman pakan ternak dan hijauan
.

Tanaman ini merupakan herba atau perdu tahunan berkayu yang tumbuh setinggi 1,5 atau
bahkan 3 meter. Herbanya mati kembali ke akar tunggang kayu selama kondisi kering dan
bertunas lagi ketika kelembaban yang memadai tersedia. Satu tanaman dapat tumbuh hingga
50 batang, menjadi cukup kuat. Batang yang lebih tua berwarna coklat sampai merah dan
mengkilat serta tidak berbulu. Daunnya bipinnate, dibagi menjadi beberapa pasang selebaran
yang masing-masing dibagi lagi menjadi selebaran yang lebih kecil yang berukuran panjang 7
sampai 9 milimeter. Perbungaannya adalah kepala hingga 11 menjadi 22 bunga. Tanaman ini
menghasilkan bunga yang sempurna, jantan, dan mandul. Bunganya berwarna putih hingga
kekuningan.Tangkai pendek menghasilkan hingga 11 polong polongan yang berbentuk linier,
berwarna merah tua sampai kehitaman, dan panjangnya mencapai 8,5 atau 9 sentimeter.
Mereka membelah di sepanjang setiap tepi untuk melepaskan masing-masing hingga 26
hingga 30 biji. Bunga dan buah-buahan diproduksi sepanjang tahun di daerah tropis dengan
air yang cukup. Di luar daerah tropis berkembang biak terutama di musim semi dan musim
panas.

3.1.7 Passifora Foetida

Gambar 7 Passifora Foetida

• Nama Ilmiah : Passifora Foetida


• Nama Umum :Markisa mini atau ermot

Klarifikasi Tanaman

• Famili : Passifloraceae
• Genus : Passiflora

16
• Spesies : Passiflora foetida Edit

Rambusa, markisa mini atau ermot adalah nama sejenis buah kecil, yang ketika masak
tertutup oleh perbesaran kelopak bunga. Buah ini juga dikenal dengan berbagai nama daerah
seperti ceplukan blungsun, senthiet, permot, rajutan, kaceprek atau ki leuleu’eur, kambuik
kambuik dan timun dendang atau timun padang.

Rambusa, markisa mini atau ermot adalah nama sejenis buah kecil, yang ketika masak
tertutup oleh perbesaran kelopak bunga. Buah ini juga dikenal dengan berbagai nama daerah
seperti ceplukan blungsun, senthiet, permot, rajutan, kaceprek atau ki leuleu’eur, kambuik
kambuik dan timun dendang atau timun padang

Buah rambusa merupakan salah satu buah yang memiliki daun seperti rambut dan memiliki
buah yang berwarna kuning serta buah yang berbentuk kecil-kecil.

Buah ini biasanya tumbuh liar, sehingga membuat buah ini jarang diketahui orang lain.
Bahkan tidak jarang seesorang tidak mengatahui terdapat buah yang bernama rambusa.

Tapi karena buah rambusa tidak populer membuat khasiat dan manfaat buah rambusa jarang
diketahui orang. Padahal, sangat banyak manfaat yang dapat diperoleh dari buah rambusa.

Salah satunya adalah karena kandungan dari buah rambusa sangat kaya akan vitamin C.
Untuk itu, simak penjelasan berikut agar lebih memahami manfaat buah rambusa. Dilansir
dari beberapa sumber, berikut adalah manfaat buah rambusa untuk kesehatan tubuh.

1. Mengatasi penyakit anemia


Anemia yang berlebihan dapat membuat seorang menjadi pusing. Anemia merupaakn
salah satu penyakit kekurangan darah. Maka dari itu sangat perlu konsumsi makanan
penambah darah dan ternyata buah rambusa ini dapat membantu untuk menambah darah.

2. Mengatasi sakit ginjal


Penyakit pada ginjal bukanlah peyakit yang main-main. Padahal fungsi ginjal pada tubuh
sangatlah penting terutama untuk menjaga tubuh dari racun karena ginjal berfungsi sebagai
tekanan darah.

3. Menguatkan gigi
Manfaat kalsium salah satunya dapat menjaga dan menguatkan gigi. Bahkan kalsium tidak
hanya digunakan untuk menguatkan gigi saja tetapi juga dapat membantu untuk menguatkan
tulang dan beberapa manfaat yang baik pula untuk menjaga kesehatan tubuh.

4. Mengatasi depresi
Mengatasi depresi segera harus ditangani. Depresi yang berlebihan dapat membuat
penderitanya membahayakan diri sendiri. Oleh karena itu untuk mengatasi depresi dengan

17
menggunakan buah rambusa dengan memanfaatkan wangi dari buah rambusa yang dapat
membuat tenang sehingga dapat mencegah dan mengatasi depresi.

5 Mencegah Sariawan
Ketika sariawan mulai menyerang, manfaat vitamin C lah yang dibutuhkan selain
mengonsumsi manfaat adem sari dapat pula dengan cara herbal yaitu dengan memanfaatkan
buah rambusa untuk mencegah ataupun mengobati sariawan. Karena buah rambusa memiliki
kandungan vitamin C yang banyak.

3.1.8 Macroptilium Atropurpureum

Gambar 8. Macroptilium atropurpureum

• Nama Umum : Kacang Semak Unggu


• Nama ilmiah : Macroptilium atropurpureum

Klasifikasi tanaman

• Family : Fabaceae
• Genus : Macroptilium
• Species : Macroptilium atropurpureum

Macroptilium atropurpureum , biasa disebut sebagai kacang semak ungu , atau siratro
adalah legum abadi yang dikenal dengan memanjat, lebat, merambat hijau dan bunga ungu
tua.Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika Utara, Tengah, dan
Selatan, hingga ke utara hingga Texas di AS dan hingga ke selatan hingga Peru dan Brasil.
Ini telah diperkenalkan untuk digunakan sebagai makanan untuk stok ke banyak daerah tropis
di seluruh dunia. Ini telah menjadi tanaman hama invasif di sejumlah daerah, termasuk pantai
timur laut Australia. Kaya akan protein, M. atropurpureumumumnya digunakan untuk padang
rumput ternak yang ditumpangsarikan dengan rumput, digunakan dalam jerami, atau sebagai
penutup tanah untuk mencegah erosi tanah dan untuk meningkatkan kualitas tanah.

-Keterangan :
M. atropurpureum adalah dikotil herba tropis yang termasuk dalam famili Fabaceae. Ini
dengan cepat mengembangkan tanaman merambat hijau tua yang lebat, berbulu, berdiameter

18
sekitar 5 mm, hingga mencapai ukuran dewasa sekitar 120 cm.Tanaman rambat memiliki
daun trifoliolat berwarna hijau cerah , yang panjangnya kira-kira 2–7 cm dengan rambut
halus di bagian bawah. Bunga berwarna ungu tua kemerahan. Bijinya adalah kacang polong
kecil berwarna coklat dengan bercak putih, terdapat pada polong tanaman yang menggantung
pada tanaman merambat dalam tandan sekitar 5-10. Dalam cuaca dan kondisi tanah yang
mendukung tanaman, simpul batang yang dekat dengan tanah dapat berakar, memungkinkan
perbanyakan vegetatif tanaman. M. atropurpureummembentuk akar tunggang yang
membengkak hingga diameter 2 cm.

-Sejarah dan Dstribusi :


M. atropurpureum juga sering disebut sebagai 'Siratro' atau 'Aztec' (ras yang dimodifikasi
untuk meningkatkan resistensi nematoda dan mengurangi sensitivitas karat, masing-masing)
atro , kacang semak ungu (istilah umum bahasa Inggris untuk spesies), Purpurbohne (umum
Istilah Jerman untuk spesies), atau conchito (nama umum Spanyol untuk spesies).Ini
memiliki umur pendek, tetapi kepadatan tinggi, dengan minimum 1200 dan maksimum 1700
tanaman per hektar saat musim dan bebas tumbuh.M. atropurpureum berasal dari Amerika
Tengah dan Selatan, serta Kepulauan Karibia, dan diketahui tumbuh di beberapa wilayah
Amerika Utara bagian selatan, termasuk Meksiko dan Amerika Serikat di negara bagian
seperti Arizona, Texas, Florida, dan Hawaii, serta wilayah pesisir di Queensland dan New
South Wales, Australia, dan wilayah yang tersebar di seluruh Afrika.Kegunaan historisnya
adalah sebagai padang rumput untuk ternak peliharaan, dan merupakan padang rumput tropis
pertama yang ditingkatkan dengan pembiakan. Dilakukan di Australia pada tahun 1960-an,
M. atropurpureum asli dibiakkan untuk melawan nematoda di akarnya, yang menciptakan
spesies modifikasi yang dikenal sebagai 'Siratro', yang mengembangkan kepekaan terhadap
karat, sehingga 'Aztec' dikembangkan untuk mengatasi masalah yang muncul pada tahun
1995. Di pertanian asli Amerika Utara dan Selatan tempat M. atropurpureumtersedia, sering
digunakan sebagai penutup tanah selama musim kemarau untuk memanfaatkan kemampuan
fiksasi nitrogen yang dimiliki legum; ini mencegah erosi tanah dan bertindak sebagai pupuk
organik.

Spesies ini invasif di Kaledonia Baru , tempat pertama kali diperkenalkan pada tahun 1963.

-Kondisi Tubuh :
Salah satu keunggulan M. atropurpureum yang paling strategis adalah kemampuannya
untuk tumbuh dan berkembang di berbagai jenis tanah. Ini diperbanyak secara alami dengan
meledakkan kacang-kacangan dan mengirimkan benih dengan paksa ke tanah. Musim tanam
bervariasi secara geografis, tetapi biasanya pada musim semi dan musim panas. Itu dapat
tumbuh di tanah yang kasar dan halus, serta semua variasi di antaranya. Terutama, ditanam di
padang rumput diselingi dengan rumput untuk mempertahankan tanah dan mencegah erosi.
M. atropurpureum sering ditemukan di pinggir jalan, di vegetasi sekitar saluran air dan
daerah pesisir, dan di tanah yang terganggu. M. atropurpureumdapat tumbuh di tanah dengan
tingkat pH serendah 5,0 dan setinggi 8,0. Itu juga dapat bertahan di sebagian besar suhu,
membutuhkan suhu minimum 23 ° F, dan memiliki salinitas rata-rata dan toleransi naungan.

19
Ini membutuhkan curah hujan rata-rata antara 15 dan 111 cm. M. atropurpureum telah diuji
beberapa kali untuk menemukan manfaat tambahan. Ketika digunakan pada padang
penggembalaan sapi yang ditumpangsarikan dengan rumput tradisional di Australia, dapat
meningkatkan produksi susu sebanyak 2 kg per hari. Itu juga meningkatkan hasil dari hewan
peliharaan seperti kambing di Kenya, Zambia, Tanzania, dan negara-negara Afrika lainnya.
Karena kemampuannya mengikat nitrogen sebagai legum, M. atropurpureumbertindak
sebagai sumber protein yang efisien untuk hewan ketika ditumpangsarikan dengan rumput di
padang rumput pertanian subsisten dan berpenghasilan rendah, terutama di Amerika Tengah
dan Selatan. Selain meningkatkan hasil, tanaman ini berfungsi sebagai penutup tanah bagi
petani yang membutuhkan penutup tanah kaya nutrisi untuk melawan erosi tanah dan
meningkatkan kualitas tanah.

-Keterbatasan :
M. atropurpureum dianggap sebagai tanaman hama di bawah beberapa undang-undang
pemerintah daerah, termasuk beberapa pemerintah daerah kecil di Australia. Ini memiliki
efek negatif pada semak, rerumputan, dan pohon muda asli dengan membekapnya di bawah
tanaman merambat yang lebat dan tidak membiarkan cukup sinar matahari atau nutrisi tanah
untuk tumbuh. 'Ini' juga memiliki beberapa keterbatasan yang meliputi intoleransi terhadap
drainase air yang buruk, penurunan nilai gizi setelah penggembalaan terus, dan kerentanan
terhadap penyakit daun. Pada periode curah hujan tinggi, M. atropurpureum rentan terhadap
hawar daun (infeksi dari organisme patogen).

Nutrisi :

M. atropurpureum terutama ditanam karena kandungan proteinnya yang tinggi, dengan


protein terhitung sekitar 16% dari bahan kering tanaman (25% dari pohon anggur M.
atropurpureum ). Asam amino primer termasuk asam aspartat dan prolin. Ini juga merupakan
sumber kalsium, potasium, dan mangan yang baik.

-Kebiasaan :
Dalam pertumbuhannya, M. atropurpureum menyebar ke luar menutupi tanah. Dengan
melakukan itu, ia bertindak sebagai penekan gulma yang efisien, karena ia bersaing dengan
gulma untuk mendapatkan nutrisi tanah, dan membekapnya di bawah tanaman merambatnya.
Menanamnya di lahan yang dipenuhi gulma akan mengurangi dan membunuh populasi
gulma, sekaligus memperbaiki tanah. Ini memperbaiki nitrogen dari 55 menjadi 175 kg
N/ha/tahun. Ketika M. atropurpureum digunakan sebagai mulsa hidup di perkebunan pisang

hasil buah meningkat. Terutama, itu harus digunakan untuk penutup tanah sederhana untuk
mengendalikan erosi dan untuk revegetasi tanah dengan kesuburan rendah

3.1.9 Jatropha gossypiifolia

20
Gambar 9 Jatropha gossypiifolia

• Nama Umum : jarak ulung (lampung), jarak kostamerah, jaraklandi, jarak cina (jawa),
kalake bacu, kalake jarak (madura)
• Nama Ilmiah : Jatropha gossypiifolia

Klasifikasi tanaman
• Family : Euphorbiaceae
• Genus : Jatopha
• Species : Jatropha gossypiifolia.

Klasifikasi tanaman Jarak merah (Jatropha gossypiifolia) adalah tanaman etnobotani yang
dapat dijadikan sebagai sumber obat tradisional.

3.1.10 Elusine Indica

Gambar 10. Elusin indica

• Nama Ilmiah : Elusine Indiica


• Nama Umum : Rumput Belulang

Klasifikasi tanaman
• Family : Poaceae
• Genus : Elusin
• Species: Elusin indica

Rumput belulang atau sambau adalah sejenis tumbuhan yang dapat dikendalikan secara
manual maupun menggunakan herbisida. Tumbuhan ini termasuk ke dalam suku Poaceae

21
yaitu suku rumput-rumputan. Nama ilmiah dari rumput belulang adalah Eleusine indica (L.)
Gaertn.Rumput ini memiliki sebutan lain disetiap daerah. Rumput belulang hidup terrestrial,
berumbai, tegak, herba, dan terdapat akar pada nodus. Batang tumbuhan ini datar dan tidak
berbulu. Akar rumput belulang termasuk ke dalam akar serabut. Daun tumbuhan ini berwarna
hijau dengan panjang lebih dari 2 cm. Bunga biseksual, tersusun menjadi satu pada bagian
terminal atau biasa disebut malai,berwarna hijau dengan kelopak yang tidak terlihat. Rumput
belulang hidup dengan baik pada daerah yang hangat serta basah. Rumput belulang tumbuh
baik pada daerah terbuka. Tanaman ini banyak ditemukan di area persawahan, kebun, pinggir
jalan serta pada jalan setapak.

3.1.11 Panicum Sarmentosum

Gambar 11 Panicum Sarmentosum

• Nama Ilmiah : Panicum Sarmentosum


• Nama Umum : Lampoyangan

Klasifikasi tanaman

• Family : Poaceae
• Genus : Panicum
• Species : Panicum Sarmentosum

Panicum sarmentosum adalah spesies tumbuhan yang tergolong ke dalam famili Poaceae.
Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo Poales. Spesies Panicum sarmentosum sendiri
merupakan bagian dari genus Panicum. Nama ilmiah dari spesies ini pertama kali diterbitkan
oleh Roxb.

3.1.12 Pennisetum purpureum

22
Gambar 12. Pennisetum purpureum

• Nama Umum : Rumput Gajah


• Nama : Ilmiah : Pennisetum purpureum

Klasifikasi tanaman
• Family : Poaceae
• Genus : Pennisetum
• Species : Pennisetum purpureum

Rumput gajah adalah rumput berukuran besar bernutrisi tinggi yang biasanya dipakai
sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, gajah, dll. Rumput gajah banyak dibudidayakan
di Afrika karena ketahanannya terhadap cuaca panas. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
elephant grass, naper grass, atau Uganda grass.

Karakteristik morfologi rumput gajah adalah tumbuh tegak lurus, merumpun lebat, tinggi
tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga
seperti es lilin. Kandungan zat gizi rumput gajah terdiri dari 19,9% bahan kering; 18,2 %
protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu; dan 42,3% bahan esktrak tanpa
nitrogen.

Manfaat :

Rumput Gajah banyak dibudidayakan untuk keperluan makanan ternak. Untuk


penggemukan sapi, kebutuhan minimal berkisar 1,5-0,8 bahan kering dari bobot sapi yang
digemukkan. Jadi, seekor sapi yang akan digemukkan berbobot 200 kg akan diberikan
rumput gajah segar yang mengandung 21% bahan kering. Dengan demikian, kebutuhan
minimal hijauan sapi yang akan digemukkan itu adalah 200x0,5/100x1kg= 1.0 kg bahan
kering atau 4,8 kg bentuk segar rumput gajah. Namun, dikarenakan selalu ada bagian yang
tidak dimakan (sisa batang), maka pemberian dilebihi 5% dari kebutuhan, jadi kira kira
rumput gajah segar yang akan diberikan kepada sapi yang akan digemukkan sebanyak
105/100 x 4,8 kg = 5, 05 kg.

Selain sebagai makanan ternak, rumput gajah dapat dimanfaatkan untuk bahan produksi fiber,
penahan erosi tanah, maupun sebagai pagar.

3.1.13 Cenchrus echinatus

23
Gambar 13. Cenchrus echinatus

• Nama Umum : southern sandbur ,spiny sandbur , southern sandspur , dan di Australia
, rumput Sungai Mossman
• Nama Ilmiah : Cenchrus echinatus

Klasifikasi tanaman
• Famili : Poaceae
• Genus : Cenchrus
• Species : Cenchrus echinatus

Cenchrus echinatus adalah spesies rumput yang dikenal dengan nama umum southern
sandbur , spiny sandbur , southern sandspur , dan di Australia , rumput Sungai Mossman . Ini
berasal dari Amerika Utara dan Selatan .Ini adalah rumput tahunan pembentuk rumput yang
tumbuh setinggi 80 cm (31 inci). Daun muncul dengan atau tanpa rambut dan berukuran lebar
hingga 12 mm (0,47 inci). Ligula adalah pinggiran rambut. Rumput memiliki duri berduri
sepanjang 4–10 mm (0,16–0,39 inci).Di Australia membentuk gulma invasif dalam situasi
pesisir.

Ekologi :

Spesies ini invasif di Kaledonia Baru , Tahiti , dan Rarotonga

3.1.14 Moringa Olievera

Gambar 14 Moringa Olievera

• Nama Umum : Kelor


• Nama Ilmiah : Moringa Olievera

Klasifikasi tanaman

• Famili : Moringacea
• Genus : Moringa
• Spesies : M.oleifera

Kelor atau merunggai adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini
dikenal dengan nama lain seperti: limaran, moringa, ben-oil, drumstick, horseradish tree, dan
malunggay di Filipina Manfaat daun kelor untuk kesehatan memang sudah terkenal sebagai

24
obat herbal. Daun kelor (Moringa Oleifera) sejak lama digunakan sebagai obat tradisional
yang baik untuk mencegah kanker dan menjaga tekanan darah.

-Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan

-Menurunkan Kadar Gula darah


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu menurunkan kadar
gula darah. Satu studi di 30 wanita menunjukkan bahwa mengkonsumsi 1,5 sendok the (7
gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan mengurangi kadar gula darah puasa
sebesar 13,5% rata-rata.

Studi kecil lainnya pada enam orang dengan Diabetes menemukan bahwa menambahkan
50 gram daun kelor ke dalam makanan mengurangi kenaikan gula darah sebesar 21 %.
Manfaat daun kelor untuk kesehatan ini ptut kamu coba di rumah.

-Mengurangi Peradangan
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Ini merupakan
mekanisme perlindungan yang penting teapi dapat menjadi masalah kesehatan utama jika
terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Manfaat daun kelor untuk kesehatan bia juga
mengurangi peradangan ini.

Para ilmuwan percaya bahwa isothiocyanate adalah senyawa anti-inflamasi utama pada
daun kelor, polong dan biji-bijian. Kelor mengurangi peradangan dengan menekan enzim
peradangan dan protein dalam tubuh, dan konsentrat daun kelor dapat secara signifikan
menurunkan peradangan dalam sel.

-Menangkal Radikal Bebas


Antioksidan adalah senyawa yang bertindak melawan radikal bebas dalam tubuh. Kadar
radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan
penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Beberapa senyawa tanaman
antioksidan telah ditemukan dalam daun Moringa oleifera atau kelor.

Selain vitamin C dan beta-karoten, daun kelor memiliki kandungan Quercetin yang
merupakan antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Ada juga
asam klorogenik yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Satu studi pada wanita menemukan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk
daun kelor setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan
darah. Ekstrak daun kelor juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Ini
meningkatkan umur simpan daging dengan mengurangi oksidasi.

-Menurunkan Kadar Kolesterol Darah


Memiliki kolesterol tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Manfaat daun kelor untuk kesehatan dalam bentuk serbuk baik untuk jantung yang sehat,

25
terutama dalam kontrol lipid darah, pencegahan pembentukan plak di arteri, dan penurunan
kadar kolesterol.

Untungnya, banyak makanan nabati dapat secara efektif mengurangi kolesterol. Baik
penelitian berbasis hewan dan manusia telah menunjukkan bahwa Moringa oleifera mungkin
memiliki efek menurunkan kolesterol.

-Mendukung Kesehatan Otak


Manfaat daun kelor untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif dipengaruhi oleh aktivitas
antioksidan dan neuro-enhancer. Ini juga telah diuji sebagai pengobatan untuk penyakit
Alzheimer dengan hasil awal yang menguntungkan.

Kandungan vitamin E dan C yang tinggi melawan oksidasi yang mengarah pada
degenerasi neuron, meningkatkan fungsi otak. Ini juga dapat menormalkan neurotransmitter
serotonin, dopamin, dan noradrenalin di otak, yang memainkan peran kunci dalam memori,
suasana hati, fungsi organ, respons terhadap stimulus seperti stres dan kesenangan, dan
kesehatan mental, misalnya dalam depresi dan psikosis.

-Mencegah Kanker
Manfaat daun kelor untuk kesehatan berikutnya adalah untuk mencegah kanker.
Perkembangan kanker yang sering tidak disadari membuat banyak orang yang kena kanker,
menyadari dia telah terkena kanker setelah memasuki stadium yang parah. Hal ini disebabkan
proses pembentukan sel kanker memang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu melakukan pencegahan terhadap kanker semenjak dini.
Daun kelor dapat membunuh sel yang telah mati dan mencegah tumbuhnya sel kanker.
Manfaat daun kelor untuk kesehatan tersebut diduga berkat kandungan antioksidannya yang
dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

-Meningkatkan Produksi ASI


Daun kelor juga diketahui punya manfaat untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu
menyusui. Sebuah studi menyebutkan konsumsi daun kelor bisa meningkatkan produksi ASI
pada hari keempat sampai kelima setelah ibu melahirkan bayi prematur.

Bukan hanya dari kunatitas, konsumsi makanan (biscuit) yang mengandung daun kelor
juga dapat meningkatkan kualitas ASi khususnya jumlah protein yang terkandung dalam ASI.

-Mengurangi Gejala Menopause


Osteoporosis adalah salah satu risiko kesehatan yang muncul ketika seorang wanita
memasuki masa menopause. Hal ini karena wanita yang sudah menopause mengalami
penurunan produksi estrogen. Padahal, estrogen sendiri berpran dalam menjaga kepadatan
tulang.

26
Salah satu cara untuk mencegah masalah tulang akibat penurunan estrogen adalah dengan
mengkonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral. Daun kelor adalah salah satu tanaman
yang kaya nutrisi yang punya manfaat penting dalam kesehatan tulang dan penyerapan
kalsium.

-Menjaga Kesehatan Kulit


Daun kelor juga punya manfaat kecantikan, khususnya untuk kulit wajah. Beberapa
khasiat daun kelor untuk wajah diantaranya mencegah penuaan dini hinggga mengobati
jerawat.

Ini karena daun kelor juga punya manfaat antimikroba sehingga dapat membantu mengatasi
jerawat. Minyak alami daun kelor mengandung asam linoleate yang dapat membantu
mengobati jerawat secara alami.

-Meningkatkan Daya Ingat


Kandungan antioksidan serta zat kimia yang ada dalam daun kelor, dipercaya dapat
mengatasi stre dan peradangan di otak. Selain itu, adapula kandungna protein tinggi dalam
daun kelor yang bisa meningkatkan produksi neorotransmittr. Ini akan mempengaruhi
suasanan hati, emosi, dan kemampuan belajar. Tak hanya itu saja, daun kelor juga dapat
meningkatkan daya ingat dengan mengubah aktivitas enzim pada area otak untuk
pembelajaran dan memori.

-Menjaga Kesehatan Mata


Daun kelor mempunyai kandungan antioksidan serta betakaroten yang bermanfaat untuk
membantu menjaga kesehatan mata. Untuk itu, daun moringa diklaim dapat menghentikan
pelebaran pembuluh darah retina, emncegah penebalan membrane kapiler, sekaligus
menghambat disfungdi retina.

3.1.15 Lannea Coromandilace

Gambar 15 Lannea Coromandilace

• Nama Umum : Pohon Kuda


• Nama Ilmiah : Lannea Coromandilace

Klarifikasi Tanaman
27
• Famili : Anacardiaceae
• Genus : Lannea
• Spesies : Lannea Coromandelica

Pohon kuda (Lannea coromandelica) adalah sejenis pohon dalam keluarga Anacardiaceae
yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di berbagai daerah, pohon ini juga memiliki
nama lain seperti ; kedongdong laki, k. pager (Btw.), kadondong lalaki (Sd.) ki jaran, jaranan,
kudo (Jw.) kayu jawa, k. cina, tamatte (Sul.) reo (Flo.), banten (NTT.)dll

Pohon ini biasa ditanam sebagai patok tanah/pembatas kebun atau peneduh jalan. Manfaat
dari pohon ini dapat digunakan sebagai penawar bisa racun seperti ular/gigitan serangga,
ataupun luka sayat.Getah pohon ini juga dapat digunakan sebagai perekat. Sedangkan
pucuknya bisa menjadi obat tetes mata. Batang pohon ini juga dapat digunakan sebagai obat
belekan, sakit gigi dan luka sayat.

3.1.16 Senna Siamea

Gambar 16 Senna Siamea

• Nama Ilmiah : Senna Siamea


• Nama Umum : Johar & Juar

Klasifikasi Tumbuhan :

• Famili :Fabaceae
• Genus :Senna
• Spesies :S. siamea

Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku
Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Pohon yang sering ditanam sebagai peneduh
tepi jalan ini dikenal pula dengan nama-nama yang mirip, seperti juwar (Btw., Jw., Sd.), atau
johor (Mly.). Di Jawa sering juga disebut jati wesi. Di Sumatra, pohon ini dinamai pula bujuk
atau dulang. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini disebut dengan beberapa nama seperti
black-wood cassia, Bombay blackwood, kassod tree, Siamese senna dan lain-lain. Nama
ilmiahnya, siamea, merujuk pada tanah asalnya, yakni Siam atau Thailand.

-Pengenalan :

28
Pohon, tinggi 2 - 20 (-30)m; dengan batang lurus dan pendek, gemang jarang melebihi
50cm.]Pepagan (kulit batang) berwarna abu-abu kecoklatan pada cabang yang muda;
percabangan melebar membentuk tajuk yang padat dan membulat.Daun menyirip genap, 10–
35 cm panjangnya; dengan tangkai bulat torak sepanjang 1,5—3,5 cm yang beralur dangkal
di tengahnya; poros daun tanpa kelenjar; daun penumpu meruncing kecil, lk. 1 mm, lekas
rontok. Anak daun 4—16 pasang, agak menjangat, jorong hingga jorong-bundar telur, 3–8
cm × 1—2,5 cm, panjang 2—4 × lebarnya, pangkal dan ujungnya membulat atau menumpul,
gundul dan mengkilap di sisi atas, dengan rambut halus di sisi bawah.Bunga terkumpul dalam
malai di ujung ranting, panjang 15–60 cm, berisi 10—60 kuntum yang terbagi lagi ke dalam
beberapa tangkai (cabang) malai rata. Kelopak 5 buah, oval membundar, 4–9 mm, tebal dan
berambut halus. Mahkota bunga berwarna kuning cerah, 5 helai, gundul, bundar telur
terbalik, bendera dengan kuku sepanjang 1–2 mm. Benang sari 10, yang terpanjang lk. 1 cm;
kurang lebih sama panjang dengan bakal buah dan tangkai putiknya.Buah polong memipih,
15–30 cm × 12–16 mm, berbiji 20—30, dengan tepi yang menebal, pada akhirnya memecah.
Biji bundar telur pipih, 6.5–8 mm × 6 mm, coklat terang mengkilap

-Kegunaan :
Johar sering ditanam dalam sistem pertanaman campuran (agroforestri), baik sebagai
tanaman sela, tanaman tepi atau penghalang angin. Pohon ini acap ditanam sebagai penaung
di perkebunan-perkebunan teh, kopi atau kakao. Akan tetapi perakarannya yang luas dapat
berpotensi sebagai pesaing tanaman utama dalam perolehan unsur hara dan air, sehingga
penanamannya harus dilakukan dengan hati-hati.Sekarang johar juga kerap ditanam sebagai
pohon peneduh tepi jalan dan pohon hias di taman-taman, bahkan juga untuk merehabilitasi
lahan pertambangan.

Kayu johar termasuk ke dalam kayu keras dan cukup berat (B.J. 0,6—1,01 pada kadar air
15%). Gubalnya berwarna keputihan, jelas terbedakan dari kayu terasnya yang coklat gelap
hingga kehitaman, berbelang-belang kekuningan.Kayu terasnya sangat awet (kelas awet I),
sedangkan gubalnya lekas rusak dimakan serangga. Kayu johar juga tergolong kuat (kelas
kuat I atau II), sehingga disukai dalam pembuatan jembatan dan tiang bangunan. Warna dan
motifnya yang indah menjadikan kayu ini digemari dalam pembuatan mebel dan panel
dekoratif; sayangnya kayu johar tergolong sukar dikerjakan karena kekerasannya.

Johar menghasilkan kayu bakar yang baik, meskipun banyak mengeluarkan asap. Nilai
kalorinya sebesar 4500-4600 Kkal/kg, sehingga kayu ini juga baik dijadikan arang.Pada masa
silam, johar dimasukkan dan ditanam secara luas di Afrika untuk diperdagangkan
kayunya.Daun-daun johar, bunga dan polongnya yang muda dapat dijadikan pakan ternak
ruminansia, namun kandungan alkaloida di dalamnya terbukti toksik (beracun) bagi non-
ruminansia seperti babi dan unggas . Akan tetapi setelah melalui perebusan dan penggantian
airnya beberapa kali, daun-daun johar yang muda dan bunganya dapat dimanfaatkan sebagai
sayuran dalam masakan lokal di Thailand dan Srilanka.

Johar juga menghasilkan zat penyamak dari pepagan, daun dan buahnya. Simplisia yang
digunakan untuk obat berupa daun, kulit akar, dan biji. Akarnya digunakan untuk mengobati

29
cacingan dan sawan pada anak-anak. Kayu terasnya berkhasiat sebagai pencahar, dan
rebusannya digunakan untuk mengobati kudis di Kamboja.Sementara di Jawa Tengah, teh
johar yang dihasilkan dari rebusan daunnya dipakai sebagai obat malaria.Daun-daun dan
bagian tumbuhan lainnya dari johar mengandung senyawa-senyawa kimia seperti
antrakinona, antrona, flavona, serta aneka triterpenoida dan alkaloida, termasuk pula
kasiadimina (cassiadimine). Kulit akar mengandung lupeol, betalin, dan, diantrakinon.
Bijinya mengandung lemak dan sitosterin.

Ekologi dan Perbanyakan :


Asal usul johar adalah dari Asia Selatan dan Tenggara.[5][6] Tumbuhan ini telah
dibudidayakan begitu lama, sehingga tanah asalnya yang pasti tidak lagi diketahui.Di
Indonesia, johar diketahui tumbuh alami di Sumatra.Johar dapat tumbuh baik pada pelbagai
kondisi tempat; akan tetapi paling cocok pada dataran rendah tropika dengan iklim muson,
dengan curah hujan antara 500–2800 mm (optimum sekitar 1000 mm) pertahun, dan
temperatur yang berkisar antara 20—31 °C. Johar menyukai tanah-tanah yang dalam, sarang,
dan subur, dengan pH antara 5,5—7,5. Tanaman ini tidak tahan dingin dan pembekuan, tidak
bagus tumbuhnya di atas elevasi 1300 m dpl.Perbanyakan terutama dilakukan dengan biji,
yang biasanya langsung ditaburkan di lapangan. Biji-biji segar tidak memerlukan perlakuan
pendahuluan, namun merendamnya dalam air dingin selama 12 jam akan mempercepat
perkecambahan. Cara lain ialah dengan menyemaikannya lebih dulu, dan baru memindahkan
anakannya ke lapangan setelah berumur 12-14 minggu (tinggi 25–30 cm). Cara kedua ini
meningkatkan peluang keberhasilan tumbuh anakan, terutama dalam menghadapi persaingan
dengan gulma.Untuk kepraktisan pengangkutannya, anakan dapat ditanam dalam bentuk
stump; dengan batang yang dipangkas hingga tersisa sepanjang 10 cm dan akar sepanjang 30
cm, maksimal diameter batang adalah 1 cm..

3.1.17 Mimosa Pudisa

Gambar 17 Mimosa Pudisa

• Nama Umum : Putri Malu


• Nama Ilmiah : Mimosa Pudisa

Klarifikasi Tanaman
• Famili : Polong - polongan
• Genus : Mimiso
• Spesies:M. Pudica
30
Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang
mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/layu dengan
sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal
yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat
sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula

-Manfaat

Daun putri malu masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat. Meski begitu
tanaman liar ini sudah menjadi primadona, lantaran reaksi uniknya. Daun putri malu bisa
secara cepat menutup atau layu dengan sendirinya, saat tersentuh.

Putri malu dikenal pula sebagai tanaman sensitif, yang secara ilmiah dikenal sebagai Mimosa
pudica. Selama sekian abad putri malu menjadi ramuan atau tanaman abadi yang menjalar.
Semua bagian dari putri malu memiliki kegunaan obat yang luar biasa dan manfaat
kesehatan.

Tanaman putri malu dipersenjatai dengan duri yang berbaris dan sensitif. Tanaman ini
menjadi kandidat herbal yang menjanjikan. Untuk menjalani eksplorasi lebih lanjut, yang
terlihat dari profil farmakologisnya, ramuan putri malu telah digunakan secara tradisional
selama berabad-abad, dalam pengobatan gangguan urogenital, wasir, disentri, sinus, dan juga
dioleskan pada luka.

3.1.18 Clitoria ternatea

Gambar 18 Clitoria ternatea

• Nama Umum : Bunga Telang


• Nama Ilmiah : Clitoria ternatea

Klasifikasi tanaman
• Family : Fabaceae
• Genus : Clitoria
• Species: Clitoria ternatea

Bunga telang memiliki nama latin Clitoria ternatea L. Ada sekitar 60 spesies di seluruh
dunia milik genus bunga telang yang berasal dari daerah tropis wilayah Asia, kemudian
secara luas menyebar ke wilayah Selatan dan Amerika Tenngah, Afrika dan Australia. Bunga
31
telang juga dikenal sebagai butterfly pea (English), aparajita (Bengali), cunha (Brazilian),
kajroti (India), bunga biru, dan kembang telang (Indonesian).

Tanaman telang merupakan anggota keluarga Fabacea yang memiliki batang kecil dan
tumbuh merambat sehingga membutuhkan penyangga dari tonggak atau tanaman lain yang
lebih besar. Tanaman ini berdaun kecil yang merupakan bentuk daun berpasangan dangan 2-4
pasang daun setiap lembarannya.

-Kandungan

Bunga telang mengandung tanin, flobatanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenol


flavonoid, flavanol glikosida, protein, alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-ena-3,6
dion, minyak volatil dan steroid. Komposisi asam lemak meliputi asam palmitat, stearat, oleat
linoleat dan linolenat. Biji bunga telang juga mengandung asam sinamat, finotin dan beta
sitosterol.

- Manfaat

-Mengobati penyakit mata

Mampu mengatasi segala penyakit mata, seperti gangguan penglihatan, sakit mata, mata
merah, mata kuning, hingga katarak. Hal ini berkat kandungan proanthocyanidin, yang
berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke kapiler mata.

-Menurunkan kolesterol
Berperan menurunkan kolesterol jahat Low Density Lipoprotein (LDL). Karena
mengandung antioksidan yang tinggi.

-Menyembuhkan bisul
Bisul pada umumnya disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus dan menimbulkan
bengkak, perih, nanah, bahkan berdarah .

-Mengatasi diare
Memiliki kandungan zat antiradang dan antibakteri yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
herbal alami. juga memberikan efek farmakologis antidiare.

-Mengobati asma
Mampu mengatasi masalah penapasan seperti asma dan bronkitis. Sebab, bunga telang
memiliki sifat ekspektoran yang bisa mengurangi iritasi pada saluran pernapasan

-Mengatasi diabetes
Mengontrol kadar gula darah terutama pada penderita diabetes. Menurut penelitian BMC
Coomplement Altern Medicine, bunga telang dapat memperlambat penyerapan glukosa dan
mencegah terjadinya resistensi insulin.

32
3.1.19 Sesbania grandiflora

Gambar 19. Sesbania grandiflora

• Nama Umum : Turi


• Nama Ilmiah : Sesbania grandiflora

Klasifikasi tanaman
• Family : Fabaceae
• Genus : Sesbania
• Species: Sesbania grandiflora

Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat
mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil dan berguna untuk menyuburkan tanah. Bunganya
besar dan keluar dari rantingnya. Bunganya apabila mekar, berbentuk seperti kupu-
kupu.Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih. Ada juga yang berwarna
gabungan kedua-duanya. Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga dan bertangkai,
kuncupnya berbentuk sabit. Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga
kecokelatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang.

3.1.20 Chromolaena Odorata

Gambar 20 Chromolaena Odorata

• Nama Ilmiah : Chromolaena Odorata


• Nama Umum : Kirinyu

Klasifikasi Tumbuhan :
• Famili :Asteraceae

33
• Genus :Chromolaena
• Spesies :Chromolaena odorata

Chromolaena odorata (sinonim: Eupatorium odoratum;bahasa Muna: komba-komba;


bahasa Inggris: slam weed) adalah tumbuhan berkayu (tree) dan termasuk ke dalam keluarga
Asteraceae. Nama lain antara lain Siam-Kraut, agonoi, bitter bush, chromolaena, hagonoy,
herbe du Laos, huluhagonoi, jack in the bush, kesengesil, mahsrihsrihk, masigsig, ngesngesil,
otuot, rumput belalang, rumput golkar, rumput putih, sandanezw, triffid weed, dan
wisolmatenrehwei.

Morfologi Chromolaena odorata :


Batang hijau, berbentuk silindris dan sedikit berbulu. Daun berhadapan, berbentuk bulat
telur dengan ujung runcing, bergerigi kasar atau hampir rata dan permukaannya berbulu halus
(Tjitrosoedirdjo, 1989). cuaca yang kering dan berangin.

Akar :
Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki sususnan akar berupa akar tunggang, besar
dan dalam. 2. Akar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk
kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.

Penyebaran :
Kirinyuh (Chromolaena odorata) merupakan gulma asli dari wilayah Amerika Tengah dan
Selatan yang bersifat sangat invansif, karena mampu menghasilkan biji yang sangat banyak.
Gulma ini dapat menyebar dengan bantuan angin, melekat pada bulu hewan, dan kaos kaki
atau pakaian manusia, bahkan juga secara vegetatif.

3.1.21 Leucaena leucocephala

Gambar 21. Leucaena leucocephala

• Nama Ilmiah : Leucaena leucocephala


• Nama Umum : Lamtoro

Klasifikasi tanaman
• Family : Fabaceae
• Genus : Leucaena
34
• Species : Leucaena leucocephala

Lamtoro, kemlandingan, petai selong atau petai cina adalah sejenis perdu dari suku
Fabaceae, yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi.

Pohon atau perdu memiliki tinggi hingga 20 m meski kebanyakan hanya sekitar 2-10 m.
Percabangannya rendah dan banyak, dengan pepagan berwarna kecokelatan atau keabu-
abuan, berbintil-bintil dan berlentisel. Ranting-rantingnya berbentuk bulat torak, dengan
ujung yang berambut rapat.Daunnya majemuk dan berbentuk menyirip rangkap, siripnya
berjumlah 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal
sirip terbawah; daun penumpu kecil, bentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang,
berhadapan, bentuk garis memanjang, 6-16 (-21) mm × 1-2 (-5) mm, dengan ujung runcing
dan pangkal miring (tidak sama), permukaannya berambut halus dan tepinya berjumbai.

Bunganya majemuk berupa bongkol bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi
2-6 bongkol; tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola
berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12–21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm.
Bunga kecil-kecil, berbilangan-5; tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, lk 3 mm;
mahkota bentuk solet, lk. 5 mm, lepas-lepas. Benangsari 10 helai, lk 1 cm, lepas-lepas.

Buahnya polong berbentuk pita lurus, pipih dan tipis, 14–26 cm × 2 cm, dengan sekat-sekat
di antara biji, hijau dan akhirnya cokelat kehijauan atau coklat tua apabila kering jika masak,
memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Buah lamtoro mengandung 15-30 biji yang terletak
melintang dalam polongan, berbentuk bulat telur sungsang atau bundar telur terbalik, dengan
warna cokelat tua mengkilap yang berukuran 6–10 mm × 3-4,5 mm. Bijinya mirip petai,
namun berukuran lebih kecil dan berpenampang lebih kecil.

3.1.22 Stylosanthes humilis

Gambar 22. Stylosanthes humilis

• Nama Ilmiah : Stylosanthes humilis


• Nama Umum : stylo Townsville

Klasifikasi tanaman
• Famili : Fabaceae
• Genus : Stylosanthes
• Species: Stylosanthes humilis

35
Stylosanthes humilis , stylo Townsville , adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga
Fabaceae , asli Tropis Dunia Baru , dan diperkenalkan secara luas sebagai hijauan ke daerah
tropis Afrika , India , Asia Tenggara , Malesia , dan Australia . Sebuah tanaman hijauan yang
bernilai nutrisi, hampir musnah di Australia pada tahun 1970-an oleh wabah jamur
Colletotrichum gloeosporioides , yang menyebabkan penyakit antraknosa.

Stylosanthes humilis Bercabang banyak, sujud hingga tegak, herba tahunan setinggi 5-50
(-70) cm, biasanya dengan rambut putih pendek di sepanjang satu sisi batang dan bulu-bulu
kecil tersebar di batang dan buku. Daun trifoliolat, selebaran lanset atau elips, lancip, ujung
selebaran terminal panjang 5-24 mm, lebar 1,8-5 mm, lateral lebih kecil; kedua permukaan
kurang lebih gundul atau berbulu pendek; tangkai daun panjang 2-5 mm, berbulu pendek dan
seringkali dengan bulu tersebar; stipules bidentate, adnat ke pangkal tangkai daun dengan
panjang bulu 3-5 mm pada kedua kelopak dan gigi. Perbungaan terdiri dari beberapa paku
berbulu pendek, bulat telur, padat, dengan 3-5 (-15) bunga di setiap paku; bunga-bunga tidak
ditumbuhi sumbu rudiment, satu bracteole dalam dan satu bracteole luar di pangkal; tabung
kelopak panjang 4-5 mm, lobus panjang 1,5 mm; corolla kuning cerah; standar 3-4 mm x 3-4
mm. Buah polong beruas dua (lomentum), berbulu dengan dua artikulasi; artikulasi atas
berparuh, panjang 7-10 mm (termasuk paruh), subur; yang lebih rendah jauh berkurang,
kebanyakan steril; paruh sangat uncinate hingga melingkar, panjang 2-7 mm (hingga 70%
dari total panjang buah). Biji berwarna coklat kekuningan hingga hitam. 275.000-300.000 biji
dalam polong dan 400.000-500.000 biji kupas per kg.

3.1.23 Sesbania sesban

Gambar 23 Sesbania sesban

• Nama Umum : Jayanti


• Nama Ilmiah : Sesbania sesban

Klasifikasi tanaman
• Family : Fabaceae
• Genus : Sesbania
• Species : Sesbania sesban

Tanaman jayanti termasuk jenis perdu dan mampu tumbuh hingga tinggi 2-6 meter.
Daunnya berupa daun majemuk menyirip dengan 7-25 pasang anak daun pada setiap cabang
tangkainnya. Anak daun berbentuk garis memanjang dan memiliki ujung bulat serta tepi rata.

36
Bunga tanaman jayanti berwarna kuning dan termasuk bunga majemuk berbentuk tandan.
Buahnya adalah buah polong yang tumbuh menggantung.

3.1.24 Euphorbia Heterophila

Gambar 24 Euphorbia Heterophylla

• Nama Umum : fireplant, dicat euphorbia, poinsettia Jepang, desert poinsettia,


poinsettia liar, api di gunung, paintedleaf, dicat spurge, milkweed, dan tanaman kaliko
• Nama Ilmiah : Euphorbia Heterophylla

Kasifikasi Tanaman

• Famili: Euphorbiaceae
• Genus : Euphorbia
• Spesies : E. Heterophylla

Euphorbia heterophylla adalah tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae


atau genus Euphorbia.

Bagian beracun: daun, batang, bunga Euphorbia heterophylla, juga dikenal dengan nama
yang umum dari (Meksiko) fireplant, dicat euphorbia, poinsettia Jepang, desert poinsettia,
poinsettia liar, api di gunung, paintedleaf, dicat spurge, milkweed, dan tanaman kaliko,
adalah tanaman milik Euphorbiaceae atau keluarga spurge. Euphorbia heterophylla adalah
tanaman asli Amerika tropis dan subtropis tetapi sekarang tersebar luas di seluruh daerah
tropis. Banyak herbisida gagal mengendalikannya dan karenanya telah menyebar dengan
cepat di banyak bagian dunia. Tanaman ini telah diperkenalkan ke Asia Selatan dan Tenggara
sebagai tanaman Hias, setelah menjadi gulma di India dan Thailand, di mana ia telah
menginvasi ladang kapas dan medan pertanian lainnya. Euphorbia heterophylla tumbuh
antara 30 dan 100cm tinggi dan memiliki batang berongga yang dapat bercabang atau
sederhana dengan tulang rusuk sudut. Daun tanaman memiliki bentuk variabel di dalam dan
di antara populasi. Daun bawah adalah alternatif sedangkan daun bagian atas berlawanan dan
umumnya memiliki dasar merah keputihan atau cerah. Dalam 30 hari setelah kemunculannya
tanaman dapat berbunga dengan biji matang terbentuk antara 25 dan 30 hari kemudian. Ini
diserbuki oleh serangga yang tertarik pada sejumlah besar nektar yang dihasilkan tanaman.

37
3.1.25 Alysicarpus

Gambar 25 Alysicarpus

• Nama Umum : semanggi alyce , semanggi kerbau , kerbau-bur , semanggi satu daun,
dan lumut uang putih .
• Nama Ilmiah : Alysicarpus

Klasifikasi Tanaman
• Famili: Fabaceae
• Genus: Alysicarpus
• Spesies: Alysicarpus vaginalis

Alysicarpus adalah genus tanaman berbunga dalam keluarga kacang-kacangan, Fabaceae.


Ini didistribusikan di daerah tropis dan subtropis Afrika, Asia dan Australi Tumbuhan tegak
atau menjalar, tahunan atau berumur pendek, tinggi 10-60 (-100) cm, sering berkayu di
pangkal; bersujud di bawah penggembalaan berat. Batang gundul atau sedikit puber, banyak,
panjang 10-100 cm, keluar dari batang bawah; rooting pada node dalam kondisi lembab yang
berkelanjutan; pubertas variabel, bercabang sedang dan berdaun. Daun unifoliolat, bulat telur
sampai lonjong jorong, subkordat di pangkal, berambut halus dengan rambut lebih panjang di
atas, panjang 5-20 (-65) mm dan lebar 3-10 (- 25) mm, venasi retikulat mencolok di kedua
permukaan; tangkai daun panjang 4-10 (-15) mm; ketentuan lanset, panjang 7-24 mm.
Racemes aksila atau terminal, panjang 1,5-7 (-13) cm, berbiji pada setiap buku, terdiri dari 6-
12 (-16) bunga. Oranye standar, merah muda-kuning atau ungu pucat dengan panjang 4-6
mm, seringkali lebih pucat dari sayap dan lunas; lobus kelopak lanset, puber. Polong puber,
panjang 12-25 mm dan lebar 2-2,5 mm, terdiri dari 4-7 lomen, tidak menyempit di antara
lomen; loments panjang 2,5-3 mm dan diameter 1,5-3 mm; permukaan dengan retikulasi
terangkat. Biji lonjong atau lonjong, agak pipih, panjang 1-2 mm, kuning, coklat muda atau
merah tua, sering berbintik-bintik; 400.000-650.000 biji/kg.a. Spesies umumnya dikenal
sebagai lumut uang. Tidak seperti kacang-kacangan, daunnya sederhana.

38
BAB 4

PENUTUP

39
4.1 Kesimpulan
kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu, mungkin pada praktikum kali ini kita dapat
mengenal secara langsung perbedan antara jenis-jenis rumput-rumputan, dan legum bahan
pakan ternak yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan oleh ternak secara lansung kita
dapat membedakan bahan pakan tersebut bisa di konsumsi ternak tersebut.

4.2 Saran
Saran saya selaku praktikan pada saat melaksanakan praktikum sebaiknya lebih serius
lagi mengamati tanaman yang diamati agar tidak bingung saat mengerjakan laporan serta
lebih mampu memanejemenkan waktu agar dapat mengumpulkan tugas laporan dengan tepat
waktu.

LAMPIRAN

40
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 2003. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja dan Perah. YayasanKanisius.

Yogyakarta

41
Chemisquy MA, Giussani LM, Scataglini MA, Kellogg EA, Morrone O. 2010.Phylogenetic

studies favour the unification of Pennisetum, Cenchrus andOdontelytrum

(Poaceae): A combined nuclear, plastid and morphologicalanalysis, and

nomenclatural combinations in Cenchrus

Edi. 2016,Bibit Indogofera http://bibitindigofera. blogspot.com /2015/06/

prospek -indigofera.html Diakses pada 2 Desember 2018 pukul 01:36 WITA.

Hanson, A.a dan M.W. Evans.Hughes. 2006. Healt Metcalfe (Eds) Forager

Iowastate universt Press. USA.

Nanda, 2012,Papalum Atrattum, http://nanda-pakan-ternak.blogspot.com /2012/04/

paspalum- atratum.html . Diakses pada 2 Desember 2019 pukul01:36 WITA

Prihatman, K. 2000. Kacang tanah (Arachis hypogaea). Kantor deputi menegristek bidang

pendayagunaan dan pemasyarakatan ilmu pengetahuan danteknologi, Jakarta.

Reksohadiprodjo Soedomo. 1981.Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.

Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas GajahmadaYogyakarta.

Ruchjaniningsih. 2009. Rejuvenasi dan karakterisasi morfologi 225 aksesi sorgum.BPTP.

Sulawesi Selatan

.Sam, Freud. 2008. Identificate Keys. Wisley. London

Sanjaya, 2014,Situs Petrnakan: Rumput Setaria https://www.situs-peternakan.com/rumput

setaria/ . Diakses pada 2 Desember pukul 01:37 Wita

Siregar, M.E. 1987. Produktivitas Dan Kemampuan Menahan Erosi Species Rumput Dan

Leguminosa Terpilih Sebagai Pakan Ternak Yang Ditanam Pada Tampingan Teras

Bangku Di Das Citanduy, Ciamis.

Siregar, M.E Dan A. Djajanegara. 1974.Pengaruh Tingkat Pemupukan Zwavelzuur Kalium

(Zk) Terhadap Produksi Segar 5 Jenis Rumput .Buletin L.P.P. Bogor.

Soetrisno, Djoko., Bambang Suhartanto, Nafiatul Umami. Nilo Suseno. 2008. IlmuHijauan

Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta

.Sutaryono, Yusuf., dan Partridge, Ian J. 2002. Mengelola Padang Rumput alam diIndonesia

42
Tenggara. Universitas Mataram. NTB.

Sweet, R. 1826. Hortus Britannicus : or a catalogue of plants cultivated in thegardens of

Great Britain, arranged in natural orders, Part 2: 481. London :J. Ridgway

43

Anda mungkin juga menyukai