0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
193 tayangan13 halaman
1. Lumut, paku, dan gymnospermae membandingkan anatomi dan morfologi organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, jaringan, dan sel.
2. Lumut ukurannya paling kecil dengan struktur sederhana, sedangkan gymnospermae ukurannya paling besar dengan anatomi dan morfologi yang paling maju.
3. Dokumen ini membandingkan perbedaan-perbedaan anatomi dan morfologi antara lumut, paku, dan gymnospermae.
1. Lumut, paku, dan gymnospermae membandingkan anatomi dan morfologi organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, jaringan, dan sel.
2. Lumut ukurannya paling kecil dengan struktur sederhana, sedangkan gymnospermae ukurannya paling besar dengan anatomi dan morfologi yang paling maju.
3. Dokumen ini membandingkan perbedaan-perbedaan anatomi dan morfologi antara lumut, paku, dan gymnospermae.
1. Lumut, paku, dan gymnospermae membandingkan anatomi dan morfologi organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, jaringan, dan sel.
2. Lumut ukurannya paling kecil dengan struktur sederhana, sedangkan gymnospermae ukurannya paling besar dengan anatomi dan morfologi yang paling maju.
3. Dokumen ini membandingkan perbedaan-perbedaan anatomi dan morfologi antara lumut, paku, dan gymnospermae.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI April 2017 Pembanding Lumut Paku Gymnospermae Morfologi Diferensias daun semu (filoid), Akar, batang, daun Akar, batang, daun i akar semu (rhizoid), sebenarnya sebenarnya dan batang semu (cauloid) Bentuk Thalus, ukuran lebih Tumbuhan sejati, ukuran Tumbuhan sejati, ukuran individu kecil dibandingkan lebih besar daripada lebih besar daripada lumut paku lumut dan paku, Organ Berupa rhizoid, Akar Akar penyerapa n Struktur umumnya bersel Berupa akar dengan Berupa akar dengan organ satu, jika bersekat diferensiasi jaringan diferensiasi jaringan penyerapa hanya sekat semu, pengangkut yang nampak pengangkut dan meristem n tidak ada jaringan jelas yang nampak jelas dan pengangkut kompleks Asal Dari bagian pangkal Dari bagian pangkal Dari pangkal batang, tumbuh dari kauloid, atau batang, nampak jelas perbedaan akar adaksial thalus bagian batang dan akar Organ Kauloid Batang Batang (nampak jelas) penyangga (serupa batang) Struktur Umumnya silindris Bentuknya tidak terlalu Batang berkayu, dapat organ memanjang nampak, berada pada tumbuh tinggi dan penyangga bagian pangkal dari membesar, umumnya tegak daunnya, bisa dalam dua lurus dengan substrat bentuk, searah substrat dan tegak lurus substrat Daun atau Filoid Daun Daun organ serupa daun Struktur Umumnya berwarna Tumbuh pada batang, Tumbuh pada ujung atau daun atau hijau, menyerupai waktu muda menggulung, samping batang, cabang serupa daun pada umumnya terkadang terdapat atau ranting, berwarna daun dengan ujung acutus, trikoma, umumnya hijau, bentukna berfariasi acuminatus, dan bertoreh, beberapa sesuai jenis rondutus. perlekatan bertoreh sempurna. Costa berupa pelepah berbentuk tulang daun. Basis bisa berbagai bentuk dengan variasi yang luas. Anatomi Diferensias Tida terdeferensiasi Diferensiasi membentuk Diferensiasi membentuk i menjadi jaringan jaringan parenkim, jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim, kolenkim, jaringan pengangkut sklerenkim,pengangkut, utaamanya, epidermal, meristem, yang jelas dan meristem. terdeferensiasi Meristem Meristem pada riccia Meristem umumnya Meristem terletak pada hanya bentuk satu sel terletak pada ujung apical ujung apikal maupun lateral, besar, pada batang. Jumlah sel marchantia berbentuk banyak . Apical seperti gemma cup. Jumlah pada equisetaceae sel meristem tidak membentuk batang terlalu banyak. panjang yang kecil Meristem sementara yang lain menginisiasi perkembangannya hanya pertumbuhan baik membentuk roset pendek secara dorssiventral di permukaan talus. maupun tegak. Parenkim Masih belum Berupa parenkim Berupa parenkim merupakan jaringan sesungguhnya sesungguhnya dengan parenkim jumlah sel penyusun yang sesungguhnya hanya lebih banyak dari paku berupa parenkimatis (serupa parenkim) Epidermal Jaringan epidermis Terdiferensiasi menjadi Terdeferensiasi menjadi tidak terdiferensiasi epidermis khusus, epidermis yang terkadang secara khusus. Pada denngan derifat berupa karena proses penuaan funaria hanya berupa rambut akar dann juga mengalami penebalan sel hijau yang trikoma pada beberapa berdinding lebih tebal sepesies dibagian paling luar dari cauloid Organ berupa rhizoid Akar multiselular, Akar multiseluler, tunggang penyerapa uniseluler, terkadang terdeferensiasi menjadi maupun serabut. Akar n dijumpai sekat namun beberapa jaringan yaitu menunjukkan bentukan yang lebih sekat semu. jaringan epidermis, maju, ukurannya sebanding dengan korteks, endodermis, ukuran tubuh. Bisa berbentuk perisikel, dan stele.. Stele tunggang dengan akar adventif berbentuk radial dengan disekitaran akar utama. Akar xylem dan floem yang muncul selalu dari leher akar yang tersusun melingkar. berada pada basal dari batang. akar besar dengan percabangan pada sisi-sisinya. Sel, Mono sel, silindris, Multisel, poligonal atau Multiseluler, antar sel bentuk, sekat semu heksagonal, sekat antar dipisahna secara nyata oleh dan sekat sel berupa dinding sel dinding sel Habitat Umumnya koloninya Melekat pada substrat di Xerofit, umumnya tidak melekat pada lingkungan lembab, terlindung dari sinar bebatuan, batang terlindung maupun tidak matahari pohon atau tanah terlindung dari sinar dengan lingkungan matahari, lembab, terlindung dari sinar matahari Gametoph Fase Lebih panjang dari fase Lebih pendek dari fase sporofit Tidak menunjukkan fase dimana yte sporofit sporofit denga thalusnya dengan prothalus bertindak gamet tidak menumbuhkan yang bersifat sebagai tubuh sebagai tubuh gametofit individu khusus. gametofit. Pembentuk Pembentukan arkegonium Setelah berkecambah prothalus Sel inisial hypodermal. Gamet an awal dan antheridium dari suatu yang berkembang seiringan berada di dalam fase sporofit sel inisial yang superficial dengan pertumbuuhan dari antheridium dan arkegonium dimana keduanya akan membentuk gamet jantan (antheridium) dan betina (arkegonium) keduanya terbentuk dari sel inisial yang superficial Sel inisial akan mengalami pembentukan antheridium dan Pada gamet jantan tak lagi pembelahan baik secara arkegonium hampir sama membentuk antheridium dimana periklinal maupun dengan pada lumut yang berbeda dalam masa microsporogenesis antiklinal yang akan hanyalah jumlah sel penyusun. pasca terbentuknya suuatu spora membentuk gamet jantan Dalam fase gametnya paku akan terjadi pembelahan tak (antheridium) dan betina selalu membentu prothalus. seimbang dimana akan muncul 2 (arkegonium) pada Fertilisasi masih terjadi dengan sel prothalus yang dari 2 sel marchantia. Arkegonium bantuann air dimana sel gamet prothalus inilah akan terjadi umumnya terdiri dari masih menghasilkan flagel. pmbbelahan periklinal membentk 1 dinding antheridium, dan Setelah fertilisasi akann terjadi sel gamet jantan. Pembentukan sperma yang terdapat pada pembelahan dimana terdapat gamet ini tidak diikuti dengan bagian dalam, juga terdapat haustorium yang akann tumbuh pembentukan badan tubuh stalk pendek yang kedalam prothalus membentuk prothalus hanya lanngsung berupa semuanya berada di dalam suatu protocorm yang kemudian suatu sel gamet. Gamet betina beberapa lapis sel jaringan darinya muncul rhizoid yang muncul di macrosporogenesis penutup. pebentukan ini seiringan dengan perkembangan dimana induksi dari tabung polen seiringann dengan dari jaringan embryonic yang akan menyebabkan pembentukan pembentukan arkegoniofr akan berkkembang menjadi arkegonium yang hanya memiliki 1 dan atheridiofor. Kedua daun, batang, dan juga foot. 2 sel leher, 1 sel perut dan juga gamet mengalami fertiisasi ovum. Perlu diperjelas bahwa dengan bantuan air dan gamet tidak tumbuh sebagai suatu lender (seperti pada struktur khusus pada individu yang anthoceros). Sperma berbeda atau struktur yang berbeda. umumnya berflagel dan Arkegonium terdapat pada bagian motil. Arkegonium tersusu yang disebut sebagai megaspore. atas sel leher dan sel kanal pada pembentukan gamet ini perut dan ovum diiringi dengan pementukan biji yangsemuanya berada dimana sel didalam ovule akan dalam suatu susunan membelah secara karyokinesis panjang dengan satu atau menghasilkan banyak nucleus dan dua lapis sel penutup. satu vakuola besar. Selanjutnya seiringan dengan pembentukan antheridium akan terbentuk dinding sel yang membentuk biji. Fertilisasi tak lagi membutuhkan bantuan air dimana fertilisasi dibantu oleh angin beberaa polen seperti pinus mercusii exine akan membentuk struuktur seperti sayap yang membantu polen untuk terbang dan mencapai megaspore. dari sinilah terjadi pembentukan gamet dan fertilisasi. Pasca fertilisasi bisa diketahui pembentukan haustorium dan sel embryo. Haustorium akan memanjang dan memecah arkegonium menanamkan ujungnya untuk nutrisi juga sebagai inisial akar. Embryo akan berperan sebagai inisial batang dan daun semuanya akan berada di dalam endosperm dari biji tersebut. Sporofit Lebih pendk dari fase Lebih panjang dibandingkan Tidak menunjukkan fase dimana gametofit dimana spora fase gametofit dimana setelah gametogenesis bisa terjadi muncul pasca fertilisasi dan pembentukan seiringan dengan sporogenesis perkembangan dari zygote. zygote . akan terjadi pembelahan dalam satu badan tubuh. Bisa juga Perkecambahan menjadi membentuk sel yang menjadii dikatakan kedua fase sama panjang. haustorium dan sel inisial haustorium dan sel yang Selalu heterospora dengan sel spora yang superficial yang membentuk jaringan embryonic. inisial yang hypodermal. Dari sel kemudian sel inisial spora Sel jaringan embryonic ini akan inisial ini terjadi pembelahan secara ini akan membelah berkembang menjadi jaringan periklinnal dan membentuk periklinal dan inisial batang, daun, dan akar. jaringan sporogen. Sel dibagiann menghasilkan sel insisal Yang kemudian dalam atas akan mengalami induksi mantel dan sel inisial perkembangannya membentuk pembelahan dan membelah menjadi jaringan spora. Terjadi tubuh inisial sporofit yang sel inisial mantel dan jaringan erkembangan selanjutnya membentuk daun pertama. parietal. Jaringan parietal megambil hingga terbentuk dinding Pembentukan batang dan akar eranan dalam perkembangan dari kapsula dan sel induk diinisiasi dengan pembentukan beberapa lapis tapetum yang dalam spora, yang selanjutnya sel protocorm yang mengembung perkembangannya terjadi induk spora ini akn dan rhizoid akan keluar dari luar karyokinesis menjadi mengalami meiois dan epidermis. Selanjutnya setelah multinucleate. Akan terbentuk menghasilkan suatu spora. terbentuknya tropofil akan sporangium yang terisi oleh Jarinngan tapetum yang terbentuk sporofil dimana jaringan inisial microspora. Akann telah mengerinng akan sporofil ini akan membawa sel terbentuk beberapa lapis dinding menjadi elater yang siap inisial sporangium yang dari perkembbangan sel inisial melepaskan spora pada saat superficial. Sel inisial ini akan jaket. Micrspora ini terbentuk pada kering dimana operculum membelah periklinal membentuk microsporofil yang sering atau annulus yang dibantu sel inisial spora dan sel inisial membentuk suatu runjung (conus). oleh elater akan terpecah mantel. Keduanya aka Pada cycas masih berupa suatu dan mendorong spora membelah secara periklinal dan sorus yang berada di balik masing keluar kapsul dan spora antiklinal membentuk jaringan masing microsporofil sementara akan berkecambah mantel (jaket) dan juga jaringan pada gnetum sudah terbentuk membentuk thalus baru. sporogen. Jaringan sporogen struktur seperti daun pendek HPerlu diketahui bahwa akan terus mengalami dengan ujunng sebagai pembuka fasesporofit membentuk pembelahan dan membentuk microspra struktur ini menyerupai suatu badan sporofit yang jaringan induk spora yang tetrad. anther. Megaspora terbentuk pada berada di atas tubuh yang Jaringan terbbawah dari ketiga megasporofil yang pada cycas sebelumnya menjadi tubuh jaringan inisial akan mengambil berupa lembaran dengan fase gametofit. Pada peranan sebagai jaringan perkembangan di sisi sisi daun. funaria nampaj jelas bahwa pembentuk satu lapis tapetum megaspore juga terbbentuk dari thalus fase gametofit masih yang aka menyisip diantara suatu sel inisial yang hypodermal menopang tubuh sporofit mantel dan jaringan sporogen. dimana berbeda dengan paku hanya yang hanya terdiri dari Selain sel induk spora juga akan terbentuk satu megaspore pseudopodium, seta, dan terbentuk sel induk elater yang yang berada dii dalam ovule. capsula. tidak membentuk kemudian keduanya akan megaspora ini terbentuk dari strobilus maupun mengalami meiosis dan pembelahan secara periklinal dari sporangiofor . selalu terbentuk spora dan sel elater. suatuu sel inisial yang dari homosppora Pada mantel akan terbentuk pembelahan periklinal ini akan daerah tipis dengan sel kecil membelah kembali menjadi 4 sel mampat yang disebut annulus dimana sel terbbawah yang akan sebagai titik pembukaan menjadi ovum sementara 3 sel sporangium pada saat kering. siatasnnya akan terdegradasi. Pada equisetum dan lycopodium Proses in diawali dengan polarisasi sporofil dan sel inisial yang sitoplasma dan organel sehingga berjumlah banyak akan hanya 1 sel yang bertahan. embentuk suatu sporangiofor Pembentukan ini diiringi dengan yang berbentuk strobilus. Pada pembentukan dari ovule yang psilotum sporangium dalam perkembangannya akann membentuk synangia dari 3 sel menjadi biji. Pada pinus runjung inisial yang muncul di betina yang paling Nampak sepanjanng batang . spora bisa sementara pada gnetum homospora atau heterospora pembentukan endosperm Nampak jelas. Perlu dikatahui bahwa ada gymnos mula terdapat pembentukan biji. Diana asca fertilisasi setelah pembentukan endosperm dan pemasukan nutrisi akan terjadi pengurangan air dan terjadi dormansi ada biji. Selain itu pada pinus setelah fase gametogenesis sebelum fertilisasi bisa berlangsung selama bertahun tahun. Batang atau tidak menunjukkan suatu Pada paku batag terbagi menjadi Terdeferensiasi menjadi jaringan organ serupa kekhususan baik jaringan daerah epidermal, korteks, dan epidermal, parenkim, korteks, batang maupun daerah. stele. kolenkim dan sklerenkim, pengangkut, stele Sel, bentuk, berbentuk segi enam Sel beragam tergantung daerah Bentuk sel beragam,tergantung dan sekat dengan susunan yang diferensiasi. daerah yang terdefrensiasi mampat, sekat antar sel terlihat jelas. Kloroplas Kloroplas pada anthoceros Kloroplas berjumlah banyak dan Kloroplas umumnya terketak pada berjumlah 1, pada riccia, terletak di tepi sel menandakan daun, marchantia, porella vakuola yang besar. Tidak ada madotheca, dan funaria pyrenoid karena sel peyimpanan jumlah kloroplas banyak telah diambil alih fungsinya oleh rimpang. Kehadiran Irisan melintang costa Saat diiris melintang pertulangan Costa terlihat jelas sebagai tulang Costa hanya menunjukkan daun memiliki hanya 1 jaringan daun, namun pada beberapa spesies struktur yang serupa penngankut yang tersusun (ex ; Pinus) tidak ditemukan adana cauloid konsentris atau kolateral. costa pada daun Terdaat sedikit parenkim. Pembentu Jaringan Tidak terdapat jaringan berupa sklerenkim, dan kan pendukung pendukung kolenkim Zygote Organum Organn reproduksinya Umumnya membentuk protalus. Berupa strobilus jantan dan betina reproductivu berupa thalus dengan m bentukan berupa antheridiofor dan arkegoniofor Tempat Di thalus Di prothalus Stobilus (mikrofil dan makrofil) pembentukan Kehadiran Ada Tidak Tidak Mucilage Type dan umumnya hanya 2 terletak sering ditemukan banyak di Spermatozoa tidak dilengkapi jumlah flagel di bagian posterior sepanjang tubuh spermatozoa flagel namun sampainya ke sel mikrogamet spermatozoa induk megaspora dengan membentuk buluh tabung Waktu Berkali kali sepannjang Satu kali sepanjang hidup Berkali-kali Pembentukan hidup (Fase gametofit pendek) (Fase gametofit panjang) Organ Thalus Sporofit Strobilus jantan sporogonium Pembentukan Dari perkembangan sel Dari perkembangan sel inisial Dari perkembangan sel inisial sel inisial inisial sporangium sporangium sporangium sporogen Jumlah sel Satu Bisa lebih dari satu Lebih dari satu inisial Bentukan Bisa bulat, seperti buah Bulat, oval atau berbentuk Hanya pada mikrospora cycas sporangium pear, seperti padi, dan seperti bola yang menggantung serupa tanduk kecil Pertunasan Spora bertunas menjadi Spora bertunas menjadi protalus Setelah fertilisasi membentuk biji spora individu baru berupa thalus yang kemudian jatuh, berkecambah dan menjadi individu baru Jenis spora Homospora Homospora atau heterospora Heterospora