Anda di halaman 1dari 13

PERBANDINGAN ANATOMI DAN MORFOLOGI

TUMBUHAN LUMUT, PAKU DAN GYMNOSPERMAE

Untuk Memenuhi Tugas Mata Ekologi


yang Dibimbing oleh dan Ibu Eko Sri Sulasmi dan Bapak Andik Wijayanto

Disusun oleh:
Siti Afiyatus Sholihah (150342601809)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
April 2017
Pembanding Lumut Paku Gymnospermae
Morfologi Diferensias daun semu (filoid), Akar, batang, daun Akar, batang, daun
i akar semu (rhizoid), sebenarnya sebenarnya
dan batang semu
(cauloid)
Bentuk Thalus, ukuran lebih Tumbuhan sejati, ukuran Tumbuhan sejati, ukuran
individu kecil dibandingkan lebih besar daripada lebih besar daripada lumut
paku lumut dan paku,
Organ Berupa rhizoid, Akar Akar
penyerapa
n
Struktur umumnya bersel Berupa akar dengan Berupa akar dengan
organ satu, jika bersekat diferensiasi jaringan diferensiasi jaringan
penyerapa hanya sekat semu, pengangkut yang nampak pengangkut dan meristem
n tidak ada jaringan jelas yang nampak jelas dan
pengangkut kompleks
Asal Dari bagian pangkal Dari bagian pangkal Dari pangkal batang,
tumbuh dari kauloid, atau batang, nampak jelas perbedaan
akar adaksial thalus bagian batang dan akar
Organ Kauloid Batang Batang (nampak jelas)
penyangga
(serupa
batang)
Struktur Umumnya silindris Bentuknya tidak terlalu Batang berkayu, dapat
organ memanjang nampak, berada pada tumbuh tinggi dan
penyangga bagian pangkal dari membesar, umumnya tegak
daunnya, bisa dalam dua lurus dengan substrat
bentuk, searah substrat
dan tegak lurus substrat
Daun atau Filoid Daun Daun
organ
serupa
daun
Struktur Umumnya berwarna Tumbuh pada batang, Tumbuh pada ujung atau
daun atau hijau, menyerupai waktu muda menggulung, samping batang, cabang
serupa daun pada umumnya terkadang terdapat atau ranting, berwarna
daun dengan ujung acutus, trikoma, umumnya hijau, bentukna berfariasi
acuminatus, dan bertoreh, beberapa sesuai jenis
rondutus. perlekatan bertoreh sempurna. Costa
berupa pelepah berbentuk tulang daun.
Basis bisa berbagai
bentuk dengan variasi
yang luas.
Anatomi Diferensias Tida terdeferensiasi Diferensiasi membentuk Diferensiasi membentuk
i menjadi jaringan jaringan parenkim, jaringan parenkim,
kolenkim, sklerenkim, kolenkim,
jaringan pengangkut sklerenkim,pengangkut,
utaamanya, epidermal, meristem, yang jelas
dan meristem. terdeferensiasi
Meristem Meristem pada riccia Meristem umumnya Meristem terletak pada
hanya bentuk satu sel terletak pada ujung apical ujung apikal maupun lateral,
besar, pada batang. Jumlah sel
marchantia berbentuk banyak . Apical seperti
gemma cup. Jumlah pada equisetaceae
sel meristem tidak membentuk batang
terlalu banyak. panjang yang kecil
Meristem sementara yang lain
menginisiasi perkembangannya hanya
pertumbuhan baik membentuk roset pendek
secara dorssiventral di permukaan talus.
maupun tegak.
Parenkim Masih belum Berupa parenkim Berupa parenkim
merupakan jaringan sesungguhnya sesungguhnya dengan
parenkim jumlah sel penyusun yang
sesungguhnya hanya lebih banyak dari paku
berupa parenkimatis
(serupa parenkim)
Epidermal Jaringan epidermis Terdiferensiasi menjadi Terdeferensiasi menjadi
tidak terdiferensiasi epidermis khusus, epidermis yang terkadang
secara khusus. Pada denngan derifat berupa karena proses penuaan
funaria hanya berupa rambut akar dann juga mengalami penebalan
sel hijau yang trikoma pada beberapa
berdinding lebih tebal sepesies
dibagian paling luar
dari cauloid
Organ berupa rhizoid Akar multiselular, Akar multiseluler, tunggang
penyerapa uniseluler, terkadang terdeferensiasi menjadi maupun serabut. Akar
n dijumpai sekat namun beberapa jaringan yaitu menunjukkan bentukan yang lebih
sekat semu. jaringan epidermis, maju, ukurannya sebanding dengan
korteks, endodermis, ukuran tubuh. Bisa berbentuk
perisikel, dan stele.. Stele tunggang dengan akar adventif
berbentuk radial dengan disekitaran akar utama. Akar
xylem dan floem yang muncul selalu dari leher akar yang
tersusun melingkar. berada pada basal dari batang. akar
besar dengan percabangan pada
sisi-sisinya.
Sel, Mono sel, silindris, Multisel, poligonal atau Multiseluler, antar sel
bentuk, sekat semu heksagonal, sekat antar dipisahna secara nyata oleh
dan sekat sel berupa dinding sel dinding sel
Habitat Umumnya koloninya Melekat pada substrat di Xerofit, umumnya tidak
melekat pada lingkungan lembab, terlindung dari sinar
bebatuan, batang terlindung maupun tidak matahari
pohon atau tanah terlindung dari sinar
dengan lingkungan matahari,
lembab, terlindung
dari sinar matahari
Gametoph Fase Lebih panjang dari fase Lebih pendek dari fase sporofit Tidak menunjukkan fase dimana
yte sporofit sporofit denga thalusnya dengan prothalus bertindak gamet tidak menumbuhkan
yang bersifat sebagai tubuh sebagai tubuh gametofit individu khusus.
gametofit.
Pembentuk Pembentukan arkegonium Setelah berkecambah prothalus Sel inisial hypodermal. Gamet
an awal dan antheridium dari suatu yang berkembang seiringan berada di dalam fase sporofit
sel inisial yang superficial dengan pertumbuuhan dari
antheridium dan arkegonium
dimana keduanya akan
membentuk gamet jantan
(antheridium) dan betina
(arkegonium) keduanya
terbentuk dari sel inisial yang
superficial
Sel inisial akan mengalami pembentukan antheridium dan Pada gamet jantan tak lagi
pembelahan baik secara arkegonium hampir sama membentuk antheridium dimana
periklinal maupun dengan pada lumut yang berbeda dalam masa microsporogenesis
antiklinal yang akan hanyalah jumlah sel penyusun. pasca terbentuknya suuatu spora
membentuk gamet jantan Dalam fase gametnya paku akan terjadi pembelahan tak
(antheridium) dan betina selalu membentu prothalus. seimbang dimana akan muncul 2
(arkegonium) pada Fertilisasi masih terjadi dengan sel prothalus yang dari 2 sel
marchantia. Arkegonium bantuann air dimana sel gamet prothalus inilah akan terjadi
umumnya terdiri dari masih menghasilkan flagel. pmbbelahan periklinal membentk 1
dinding antheridium, dan Setelah fertilisasi akann terjadi sel gamet jantan. Pembentukan
sperma yang terdapat pada pembelahan dimana terdapat gamet ini tidak diikuti dengan
bagian dalam, juga terdapat haustorium yang akann tumbuh pembentukan badan tubuh
stalk pendek yang kedalam prothalus membentuk prothalus hanya lanngsung berupa
semuanya berada di dalam suatu protocorm yang kemudian suatu sel gamet. Gamet betina
beberapa lapis sel jaringan darinya muncul rhizoid yang muncul di macrosporogenesis
penutup. pebentukan ini seiringan dengan perkembangan dimana induksi dari tabung polen
seiringann dengan dari jaringan embryonic yang akan menyebabkan pembentukan
pembentukan arkegoniofr akan berkkembang menjadi arkegonium yang hanya memiliki 1
dan atheridiofor. Kedua daun, batang, dan juga foot. 2 sel leher, 1 sel perut dan juga
gamet mengalami fertiisasi ovum. Perlu diperjelas bahwa
dengan bantuan air dan gamet tidak tumbuh sebagai suatu
lender (seperti pada struktur khusus pada individu yang
anthoceros). Sperma berbeda atau struktur yang berbeda.
umumnya berflagel dan Arkegonium terdapat pada bagian
motil. Arkegonium tersusu yang disebut sebagai megaspore.
atas sel leher dan sel kanal pada pembentukan gamet ini
perut dan ovum diiringi dengan pementukan biji
yangsemuanya berada dimana sel didalam ovule akan
dalam suatu susunan membelah secara karyokinesis
panjang dengan satu atau menghasilkan banyak nucleus dan
dua lapis sel penutup. satu vakuola besar. Selanjutnya
seiringan dengan pembentukan
antheridium akan terbentuk dinding
sel yang membentuk biji. Fertilisasi
tak lagi membutuhkan bantuan air
dimana fertilisasi dibantu oleh
angin beberaa polen seperti pinus
mercusii exine akan membentuk
struuktur seperti sayap yang
membantu polen untuk terbang dan
mencapai megaspore. dari sinilah
terjadi pembentukan gamet dan
fertilisasi. Pasca fertilisasi bisa
diketahui pembentukan haustorium
dan sel embryo. Haustorium akan
memanjang dan memecah
arkegonium menanamkan
ujungnya untuk nutrisi juga sebagai
inisial akar. Embryo akan berperan
sebagai inisial batang dan daun
semuanya akan berada di dalam
endosperm dari biji tersebut.
Sporofit Lebih pendk dari fase Lebih panjang dibandingkan Tidak menunjukkan fase dimana
gametofit dimana spora fase gametofit dimana setelah gametogenesis bisa terjadi
muncul pasca fertilisasi dan pembentukan seiringan dengan sporogenesis
perkembangan dari zygote. zygote . akan terjadi pembelahan dalam satu badan tubuh. Bisa juga
Perkecambahan menjadi membentuk sel yang menjadii dikatakan kedua fase sama panjang.
haustorium dan sel inisial haustorium dan sel yang Selalu heterospora dengan sel
spora yang superficial yang membentuk jaringan embryonic. inisial yang hypodermal. Dari sel
kemudian sel inisial spora Sel jaringan embryonic ini akan inisial ini terjadi pembelahan secara
ini akan membelah berkembang menjadi jaringan periklinnal dan membentuk
periklinal dan inisial batang, daun, dan akar. jaringan sporogen. Sel dibagiann
menghasilkan sel insisal Yang kemudian dalam atas akan mengalami induksi
mantel dan sel inisial perkembangannya membentuk pembelahan dan membelah menjadi
jaringan spora. Terjadi tubuh inisial sporofit yang sel inisial mantel dan jaringan
erkembangan selanjutnya membentuk daun pertama. parietal. Jaringan parietal megambil
hingga terbentuk dinding Pembentukan batang dan akar eranan dalam perkembangan dari
kapsula dan sel induk diinisiasi dengan pembentukan beberapa lapis tapetum yang dalam
spora, yang selanjutnya sel protocorm yang mengembung perkembangannya terjadi
induk spora ini akn dan rhizoid akan keluar dari luar karyokinesis menjadi
mengalami meiois dan epidermis. Selanjutnya setelah multinucleate. Akan terbentuk
menghasilkan suatu spora. terbentuknya tropofil akan sporangium yang terisi oleh
Jarinngan tapetum yang terbentuk sporofil dimana jaringan inisial microspora. Akann
telah mengerinng akan sporofil ini akan membawa sel terbentuk beberapa lapis dinding
menjadi elater yang siap inisial sporangium yang dari perkembbangan sel inisial
melepaskan spora pada saat superficial. Sel inisial ini akan jaket. Micrspora ini terbentuk pada
kering dimana operculum membelah periklinal membentuk microsporofil yang sering
atau annulus yang dibantu sel inisial spora dan sel inisial membentuk suatu runjung (conus).
oleh elater akan terpecah mantel. Keduanya aka Pada cycas masih berupa suatu
dan mendorong spora membelah secara periklinal dan sorus yang berada di balik masing
keluar kapsul dan spora antiklinal membentuk jaringan masing microsporofil sementara
akan berkecambah mantel (jaket) dan juga jaringan pada gnetum sudah terbentuk
membentuk thalus baru. sporogen. Jaringan sporogen struktur seperti daun pendek
HPerlu diketahui bahwa akan terus mengalami dengan ujunng sebagai pembuka
fasesporofit membentuk pembelahan dan membentuk microspra struktur ini menyerupai
suatu badan sporofit yang jaringan induk spora yang tetrad. anther. Megaspora terbentuk pada
berada di atas tubuh yang Jaringan terbbawah dari ketiga megasporofil yang pada cycas
sebelumnya menjadi tubuh jaringan inisial akan mengambil berupa lembaran dengan
fase gametofit. Pada peranan sebagai jaringan perkembangan di sisi sisi daun.
funaria nampaj jelas bahwa pembentuk satu lapis tapetum megaspore juga terbbentuk dari
thalus fase gametofit masih yang aka menyisip diantara suatu sel inisial yang hypodermal
menopang tubuh sporofit mantel dan jaringan sporogen. dimana berbeda dengan paku hanya
yang hanya terdiri dari Selain sel induk spora juga akan terbentuk satu megaspore
pseudopodium, seta, dan terbentuk sel induk elater yang yang berada dii dalam ovule.
capsula. tidak membentuk kemudian keduanya akan megaspora ini terbentuk dari
strobilus maupun mengalami meiosis dan pembelahan secara periklinal dari
sporangiofor . selalu terbentuk spora dan sel elater. suatuu sel inisial yang dari
homosppora Pada mantel akan terbentuk pembelahan periklinal ini akan
daerah tipis dengan sel kecil membelah kembali menjadi 4 sel
mampat yang disebut annulus dimana sel terbbawah yang akan
sebagai titik pembukaan menjadi ovum sementara 3 sel
sporangium pada saat kering. siatasnnya akan terdegradasi.
Pada equisetum dan lycopodium Proses in diawali dengan polarisasi
sporofil dan sel inisial yang sitoplasma dan organel sehingga
berjumlah banyak akan hanya 1 sel yang bertahan.
embentuk suatu sporangiofor Pembentukan ini diiringi dengan
yang berbentuk strobilus. Pada pembentukan dari ovule yang
psilotum sporangium dalam perkembangannya akann
membentuk synangia dari 3 sel menjadi biji. Pada pinus runjung
inisial yang muncul di betina yang paling Nampak
sepanjanng batang . spora bisa sementara pada gnetum
homospora atau heterospora pembentukan endosperm Nampak
jelas. Perlu dikatahui bahwa ada
gymnos mula terdapat
pembentukan biji. Diana asca
fertilisasi setelah pembentukan
endosperm dan pemasukan nutrisi
akan terjadi pengurangan air dan
terjadi dormansi ada biji. Selain itu
pada pinus setelah fase
gametogenesis sebelum fertilisasi
bisa berlangsung selama bertahun
tahun.
Batang atau tidak menunjukkan suatu Pada paku batag terbagi menjadi Terdeferensiasi menjadi jaringan
organ serupa kekhususan baik jaringan daerah epidermal, korteks, dan epidermal, parenkim, korteks,
batang maupun daerah. stele. kolenkim dan sklerenkim,
pengangkut, stele
Sel, bentuk, berbentuk segi enam Sel beragam tergantung daerah Bentuk sel beragam,tergantung
dan sekat dengan susunan yang diferensiasi. daerah yang terdefrensiasi
mampat, sekat antar sel
terlihat jelas.
Kloroplas Kloroplas pada anthoceros Kloroplas berjumlah banyak dan Kloroplas umumnya terketak pada
berjumlah 1, pada riccia, terletak di tepi sel menandakan daun,
marchantia, porella vakuola yang besar. Tidak ada
madotheca, dan funaria pyrenoid karena sel peyimpanan
jumlah kloroplas banyak telah diambil alih fungsinya
oleh rimpang.
Kehadiran Irisan melintang costa Saat diiris melintang pertulangan Costa terlihat jelas sebagai tulang
Costa hanya menunjukkan daun memiliki hanya 1 jaringan daun, namun pada beberapa spesies
struktur yang serupa penngankut yang tersusun (ex ; Pinus) tidak ditemukan adana
cauloid konsentris atau kolateral. costa pada daun
Terdaat sedikit parenkim.
Pembentu Jaringan Tidak terdapat jaringan berupa sklerenkim, dan
kan pendukung pendukung kolenkim
Zygote Organum Organn reproduksinya Umumnya membentuk protalus. Berupa strobilus jantan dan betina
reproductivu berupa thalus dengan
m bentukan berupa
antheridiofor dan
arkegoniofor
Tempat Di thalus Di prothalus Stobilus (mikrofil dan makrofil)
pembentukan
Kehadiran Ada Tidak Tidak
Mucilage
Type dan umumnya hanya 2 terletak sering ditemukan banyak di Spermatozoa tidak dilengkapi
jumlah flagel di bagian posterior sepanjang tubuh spermatozoa flagel namun sampainya ke sel
mikrogamet spermatozoa induk megaspora dengan
membentuk buluh tabung
Waktu Berkali kali sepannjang Satu kali sepanjang hidup Berkali-kali
Pembentukan hidup (Fase gametofit pendek)
(Fase gametofit panjang)
Organ Thalus Sporofit Strobilus jantan
sporogonium
Pembentukan Dari perkembangan sel Dari perkembangan sel inisial Dari perkembangan sel inisial
sel inisial inisial sporangium sporangium sporangium
sporogen
Jumlah sel Satu Bisa lebih dari satu Lebih dari satu
inisial
Bentukan Bisa bulat, seperti buah Bulat, oval atau berbentuk Hanya pada mikrospora cycas
sporangium pear, seperti padi, dan seperti bola yang menggantung
serupa tanduk kecil
Pertunasan Spora bertunas menjadi Spora bertunas menjadi protalus Setelah fertilisasi membentuk biji
spora individu baru berupa thalus yang kemudian jatuh, berkecambah
dan menjadi individu baru
Jenis spora Homospora Homospora atau heterospora Heterospora

Anda mungkin juga menyukai