OGI
DAUN
2020. 04. 27
KELOMPOK 11
1. Jaringan epidermis
2. Jaringan mesofil
3. Jaringan pembuluh
1.Jaringan epi-
dermis
• Struktur sel epidermis daun biasanya pipih
• Sel epidermis beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata,
penampilan,dan susunan trikoma,serta adanya sel khusus.
• Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut
permukaan abaksíal.
• Epidermis mengandung stomata atau mulut daun berupa celah yang dibatasi oleh sel
penutup. Stomata berfungsi untuk pertukaran gas.
• Pada epidermis terdapat trikoma yang memiliki struktur yang lebih padat seperti ton-
jolan, kelenjar maupun duri.
2. Jaringan
• mesofil
Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis.
• Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas.
• terdapat dua tipe parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.
Parenkim Palisade
Bentuk Sel parenkim palisade memanjang dan berbentuk batang yang berderet pada penampang
melintang namun, pada Lilium terdapat lobus besar pada sel palisade dan tampak bercabang.
Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan adaksial daun. Pada Thymelaea hirsuta,
sel parenkim terdapat pada permukaan abaksial daun. pada satu sisi, dan sisi yang lain parenkim
spons disebut dorsiven atau bifasial. Pada tumbuhan xeromorf, misalnya pada Atriplex portula-
coides, parenkim palisade terdapat pada kedua sisi daun, atau bisa di sebut isolateral atau isobi-
lateral.
Parenkim Spons
Bentuk sel parenkim spons bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga)
yang terdapat antara sel satu dan lainnya.
Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim spons tidak selalu mudah, apabila
parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan. lapisan paling dalam sangat mirip dengan
parenkim spons yang ada di dekatnya.
Contohnya pada Eucalyptus dan Atriplex, sukar untuk membedakan antara kedua
tipe parenkim.
Jaringan palisade dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis karena terdapat kloroplas dan adanya
perkembangan ruang antarsel yang baik, susunan sel di dalam mesofil memungkinkan per-
mukaan sel yang mendapat sinar dan langsung berhubungan dengan udara
menjadi lebih luas.
Perbedaan stuktur anatomi daun xerofit dan hidrofit
xerofit hidrofit
Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di habitat Hidrofit adalah tumbuhan yang sudahh menyesuaikan
gurun dan transpirasinya dapat turun sampai diri untuk hidup pada lingkungan perairan, stukturnya
minimum di bawah kondisi kekurangan air. kurang beragam di bandingkan xerofit.
Struktur tumbuhannya khas, beradaptasi dengan • Jaringan penyongkong dan pelindung sedikit
habitat • Jumlah jaringan pembuluh sedikit
gurun. • Xilem mengecil
• Daunnya berukuran kecil • Mempunyai ruang udara
• Selnya berdinding tebal • Epidermisnya tidak berfungsi sebagai perlindungan,
• Sering kali ditutupi trikoma dan Tetapi untuk pengeluran zat makanan, senyaa air dan
• Mempunyai banyak jaringan penyimpanan air pertukaran gas
untuk
melindungi daun dari transpirasi
Struktur Tangkai Daun
Jaringan tangkai daun ada persamaannya dengan jaringan batang
TETAPI
PADA DIKOTIL
- Sel berkas pengangkut memanjang pada arah sejajar terhadap tulang daun.
Pada Atriplex holimus, sel lebih kurang berbentuk kubus.
-Dinding selnya sering kali tebal atau banyak mengandung silika sebagai
penyokong lamina
-Pada beberapa tumbuhan dikeotil ditemukan pula adanya sel batu (sklereis)
disekitar msofil
PADA MONOKOTIL
PADA DIKOTIL
HISTOLOGI DAUN GYMNOSPERMAE
Jaringan transfusi
Mengelilingi berkas pengangkut, tersusun atas:
-Trakeida TIPE DAUN GYMNOSPERMAE
-Parenkim
-Sel albumin
Conifer
1. Trakaeida berukuran panjang dekat berkas
pengangkut
2. Trakeida yang jauh dengan berkas pengangkut
berbentuk seperti parenkim
3. Berkas pengangkut bersama jaringan transfusi
dikelilingi endodermis yang tidak punya pita
kaspari
4. Dinding antiklin berisi senyawa penutup tanpa
gabus, mengandung banyak lignin
5. Pada dinding radial dan tangensial terdapat
noktah halaman TIPE DAUN GYMNOSPERMAE
6. Sitoplasma berisi RE halus, gelembung,
kloroplas, dan badan lemak.
Conifer
PERKEMBANGAN
HELAI DAUN
TAHAPAN PERKEMBANGAN DAUN
INISIASI
Sebagai akibat adanya pembelahan secara
periklinal pada daerah tunika dan korpus dan
dilanjutkan dengan pembentangan sel, maka
terbentuk ltonjolan kearah luar yang selanjut-
nya
disebut sebagai penyangga daun.
Chlorophytum comosum
Pada Gymnospermae
Ex: Taxodium distichum, inisiasi primordia
daun berasal dari pembelahan periklin lapisan
Coniferales
sel di bawah lapisan permukaan pucuk.
Taxodium distichum
Pada Monokotil yang lain, misalnya Tulipa,
dan pada semua Dikotil, pembelahan periklin
yang pertama tidak terjadi pada sel lapisan
permukaan, tetapi pada sel yang terletak satu
atau dua lapisan di bawahnya.
Lapisan permukaan diperluas dengan
pembelahan antiklin beberapa kali.
a) Dua tonjolan kecil atau penyangga daun terdapat pada sisi yang berlawanan
b) Dua primordium muncul dari dua penyangga daun
c) Dua primordium daun yang telah berkembang lebih lanjut tampak adanya untaian
prokambium yang merupakan kelanjutan dari berkas pengangkut pada batang.
DIFERENSIASI AWAL
Pada Monokotil tertentu dan sisik kuncup Pada hemiparasit Eubrachion ambiguum dari
dari Rhododendron spp. terjadi pembelahan Loranthaceae, seluruh helai daun dihasilkan oleh
periklin. inisial pinggiran saja.
B. Pada Gymnospermae
Inisial dapat membelah ke arah antiklinal atau periklinal dapat pula secara diagonal.
Arah pembelahan sel di permukaan apeks ialah antiklinal dan periklinal, sehingga lapisan teratas
mewakili zone inisiasi seluruh apeks dan dinamakan meristem permukaan.
PENGERTIAN ISTILAH:
- Apabila terdiri lebih dari satu sel pemula disebut ( inisial )
- Periklinal, apabila arah dinding sel baru, sejajar dengan permukan alat tum-
buhan
- Radial, apabila arah dinding sel baru, itu sejalan dengan arah jari-jari yang bi-
asanya terletak pada bidang median
- Antiklinal, apabila arah dinding sel baru itu,seakan-akan tegak lurus pada
arah-arah yang telah dikemukakan diatas (periklinal dan radial )
HISTOGENESIS JARINGAN HELAI
DAUN
Pertumbuhan pinggiran berlangsung terus-menerus
dan lebih panjang dari pertumbuhan apikal, tetapi
berhenti relatif awal
Pada daerah pemisahan, sel parenkim mengalami lignifikasi. Dalam unsur trakea
terbentuk tilosa, sedangkan dalam unsur tapisan terjadi penimbunan kalosa. Pada akhir
pemisahan terjadi penguraian enzimatis dinding sel yang dimulai dengan pemindahan kal-
sium dan pektin dari lamela tengah, dan dilanjutkan dengan hidrolisis dinding selulosa.
Akhirnya, unsur trakea yang mengalami penskleritan robek
Tipe lapisan pelindung
PERIDERM PRIMER