Anda di halaman 1dari 19

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Daun merupakan suatu tumbuhan yang penting dan pada umumnya setiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat di batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Daun biasanya
tipis dan melebar, kaya akan suatu zat berwarna hijau yang disebut klorofil oleh
karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-
daerah yang di tempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tubuh
tunbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan tumbuh dan
meninggalkan bekas pada batang (Tjitrosoepomo, 2016).
Daun merupakan organ yang amat beragam, baik dari segi morfologi
maupun anatomi. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan tulang daun
utama biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri paling penting pada daun adalah
pertumbuhan apeksinya segera terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem
tersebut tetap aktif selama waktu yang cukup lama. Pada paku lain, seperti
Ophioglossom dan pada spermatiphyta aktivitas meristem apeks daun segera
terhenti, sementara bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh pertumbuhan
interkalar dan marginal (Kusdianti, 2013).
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun dikenal juga
istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon, profil dan lain-lain. Daun hijau
berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk pipih mendatar
sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan CO2. Katafil adalah sisik pada
tunas atau pada batang di bawah tanah dan berfungsi sebagai pelindung atau
tempat menyimpan cadangan makanan. Daun pertama pada cabang lateran disebut
Prophyll, pada monokotil hanya ada satu helai prophyll, namun pada dikotil
terdapat dua helai. Hipsofil berbagai jenis brakte yang mengiringi bunga dan
berfungsi sebagai pelindung. Kadang-kadang hipsofil berwarna cerah dan
berfungsi serupa dengan mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama
pada tumbuhan (Kusdianti, 2013).
Bila dtinjau dari jumlah helaian daunnya, daun di bedakan menjadi dua
yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Bila setiap satu tangkai didukung oleh satu
helaian daun, maka daun tersebut dinamakan daun tunggal dan apabila pada satu
2

tangkai didukung oleh lebih dari satu helaian daun, maka daun tersebut
dinamakan sebagai daun majemuk. Oleh karena setiap anak daun dari daun
majemuk memiliki karakteristik yang sama dengan daun tunggal, kadang-kadang
sulit dibedakan antara daun tunggal dan daun majemuk. Khususnya apabila anak
daun tersebut berukuran besar. Helaian daun ditopang oleh rangka daun yang
disusun oleh tulang daun. Tulang daun mengandung jaringan pembuluh (xilem
dan floem) yang menyalurkan air ke daun dan hasil-hasil fotosintesis dari daun.
Sistem pertulangan daun ada tiga tipe yaitu pertulangan sejejar pada monokotil,
pertulangan menyirip pada dikotil dan pertulangan dikotom pada tumbuhan paku-
pakuan (Rosanti, 2011).
Macam-macam daun lainnya adalah kotiledon, merupakan daun pertama
pada tumbuhan dan katafil. Katafil merupakan braktea untuk produksi dan untuk
penyimpanan atau sebagai sisik. Katafil lebih sederhana dari duan biasa dalam
bentuk dan histologinya. Braktea pertama pada pucuk lateral disebut profil
(Rosanti, 2011).
3

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan kegiatan praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan
tentang Daun yaitu untuk mengetahui pengertian daun, untuk mengetahui jenis-
jenis daun, untuk mengetahui fungsi daun, untuk mengetahui struktur daun dan
untuk mengetahui perbedaan antara daun monokotil dan daun dikotil.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan melakukan praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan
tentang Daun yaitu untuk menambah wawasan mahasiswa tentang daun pada
tumbuhan, menjelaskan fungsi daun, menambah informasi mengenai jenis-jenis
daun, menjelaskan struktur daun dan menjelaskan perbedaan antara daun
monokotil dan daun dikotil pada tanaman.
4

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Daun
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya
dengan akar dan batang. Setiap tumbuhan umumnya memiliki daun. Daun dikenal
dengan nama ilmiah folium. Secara umum daun memiliki struktur berupa helaian,
berbentuk bulat dan lonjong. Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang
mengalami modifikasi pada tumbuhan tingkat tinggi
Daun adalah salah satu bagian organ tumbuhan yang tumbuh diranting. Pada
umumnya berwarna hijau karena mengandung zat hijau daun (klorofil). Daun
merupakan salah satu organ terpenting tumbuhan dalam melangsungkan hidup.
Hal tersebut karena tumbuhan merupakan organisme autotrof obligat yang harus
memasok kebutuhan energi sendiri melalui konveksi cahaya matahari menjadi
energi kimia.
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun dikenal juga
istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon, profil dan lain-lain. Daun hijau
berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk pipih mendatar
sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan CO2. Katafil adalah sisik pada
tunas atau pada batang di bawah tanah dan berfungsi sebagai pelindung atau
tempat menyimpan cadangan makanan. Daun pertama pada cabang lateran disebut
Prophyll, pada monokotil hanya ada satu helai prophyll, namun pada dikotil
terdapat dua helai. Hipsofil berbagai jenis brakte yang mengiringi bunga dan
berfungsi sebagai pelindung. Kadang-kadang hipsofil berwarna cerah dan
berfungsi serupa dengan mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama
pada tumbuhan (Kusdianti, 2013).
Daun merupakan organ yang amat beragam, baik dari segi morfologi
maupun anatomi. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan tulang daun
utama biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri paling penting pada daun adalah
pertumbuhan apeksinya segera terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem
tersebut tetap aktif selama waktu yang cukup lama. Pada paku lain, seperti
Ophioglossom dan pada spermatiphyta aktivitas meristem apeks daun segera
terhenti, sementara bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh pertumbuhan
interkalar dan marginal (Kusdianti, 2013).
5

Jenis-Jenis Daun
a. Daun skala
Daun skala atau cataphylls banyak ditemukan pada rimpang, kecil, kasar,
daun pelindung yang menyertakan dan melindungi tunas. Daun biji atau
kotiledon dimodifikasi daun yang ditemukan pada tanaman embrio dan
biasanya berfungsi sebagai organ penyimpan.
b. Daun penyimpanan
Daun penyimpanan biasanya ditemukan pada tanaman berumbi dan
succulents, daun ini berfungsi sebagai organ penyimpanan makanan.
c. Duri dan sulur
Duri dan sulur biasanya ditemukan pada tanaman barberry dan kacang,
daun dimodifikasi khusus untuk melindungi tanaman atau membantu dalam
mendukung batang.
d. Duri
Jenis daun duri atau jarum ini dimiliki oleh beberapa tanaman konifer
seperti pinus, cemara, pohon salam dan lainnya. Tanaman ini biasanya
memiliki kutikula lilin dengan stomata cekung untuk membantu mencegah
kekeringan dan sebagian besar memiliki kanal resin di kedua sisi sistem
vaskular. Resin tersebut diduga berfungsi untuk membantu mencegah dan
menjaga kerusakan dari serangga.
e. Paralel
Daun paralel berurat adalah jenis daun yang memiliki banyak pembuluh
darah. Pada dasarnya sejajar satu sama lain dan saling terhubung lateral demi
menit, veinlets lurus. Dalam jenis paling umum dari paralel urat biasanya
ditemukan dalam tanaman dari keluarga rumput yang di mana pembuluh darah
berjalan dari dasar ke sebuah puncak daun. Tipe lain paralel venation ini
ditemukan pada tanaman seperti pisang, calla dan pickerelweed, di mana suatu
pembuluh darah paralel berjalan lateral dari pelepah. Daun paralel berurat
ditemukan pada tanaman bagian dari kelompok monokotil.
6

f. Menyirip
Daun jaring berurat atau retikular berurat yang memiliki pembuluh
darah cabang dari pelepah utama lalu terbagi menjadi veinlets halus yang
kemudian bersatu dalam jaringan yang rumit. Sistem pembuluh darah tersebut
terperangkap agar daun lebih tahan terhadap robekan dari pada kebanyakan
daun paralel berurat. Jaring venation ini dapat berupa daun venation menyirip
atau venation palmate. Dalam venation menyirip, pembuluh darah
memperpanjang lateral dari pelepah ke tepi, seperti contohnya daun apel,
cherry dan peach. Venation palmate terjadi pada tanaman anggur daun yang di
mana pembuluh darah utama terbentang, seperti tulang rusuk dari kipas angin,
dari tangkai daun dekat dengan pangkal helai daun (Anonim, 2018).
Fungsi Daun
1) Pengambilan zat-zat makanan
Pengambilan zat-zat anorganik untuk memasak makanannya terutama zat
makanan berupa gas yaitu karbondioksida (CO2) yang diambil dari udara
melalui celah-celah halus yang disebut mulut daun (stoma). Zat anorganik
berupa CO2 yang diserap dari udara ditambah dengan air dan hara yang diserap
oleh akar dan dibantuk dengan cahaya matahari akan diproses menjadi zat
organik yang diperlukan tumbuhan.
2) Penyimpanan makanan
Selain organ untuk membuat makanan bagi tumbuhan, daun juga
berfungsi sebagai organ penyimpan makanan untuk sementara maupun untuk
jangka panjang. Pada kondisi lingkungan yang menguntungkan, kadangkala
fotosintat yang dihasilkan dari proses fotosintesis melebihi fotosintat yang
dibutuhkan.
3) Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
Asimilasi disebut juga fotosintesis. Hasil dari proses asimilasi berupa
asimilat atau juga disebut dengan fotosintat. Pada tumbuhan dikotil, fungsi
daun ini terjadi di jaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan
monokotli, asimilasi terjadi pada jaringan spons.
7

4) Fungsi dan penguapan air


Di dalam proses transpirasi terjadi melalui stomata dan kutikula. Stomata
terdapat pada sisi atas dan sisi bawah daun, namun jumlah stomata yang paling
banyak terdapat pada sisi bagian bawah daun. Transpirasi melalui stomata jauh
lebih besar daripada transpirasi dari kutikula.
5) Fungsi pernapasan (repirasi)
Proses respirasi terjadi pada stomata daun. Respirasi adalah aktivitas
karbondioksida dan oksigen yang terjadi dan berguna untuk menunjang proses
fotosintesis. Respirasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan benafas pada
fungsi daun.
6) Induksi bunga
Pada tumbuhan daun melakukan sintesis serta mentranslokasikan florigen
ke bagian tunas. Florigen merupakan hormon yang berfungsi untuk
menginduksi terbentuknya bunga. Oleh karena itulah fungsi daun juga
berpengaruh terhadap induksi bunga.
7) Alat perkembangbiakan secara vegetatif
Daun juga dapat menjadi salah satu alat perbanyakan secara vegetatif
alami. Fungsi daun ini dapat dilihat misalnya pada tumbuhan cocor bebek.
Pada daun daun cocor bebek akan tumbuh tunas (disebut juga tunas daun) yang
dapat tumbuh menjadi tumbuhan utuh. Selain itu, perbanyakan menggunakan
daun juga dapat dilakukan melalui teknik kultur jaringan.
8) Untuk menaikkan daun
Pada beberapa tanaman, kita dapat menemukan adanya selubung daun
yang berfungsi untuk menaikkan daun ke atas. Fungsi selubung daun tersebut
dapat dilihat misalnya pada tanaman pisang (Idarianawaty, 2011).
Struktur Daun
1) Struktur bagian luar (Morfologi)
Secara morfologis struktur dan jaringan akar terdiri tiga bagian yaitu
pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Pelepah daun berfungsi sebagai
tempat duduknya daun pada batang, tangkai daun berfungsi untuk
menghubungkan antara pelepah atau batang dengan helai daun dan bagian daun
yang paling ujung di sebut helai daun yang berfungsi sebagai tempat
melakukan proses fotosintesis.
8

2) Struktur bagian dalam (Anatomi)


Seperti halnya pada bagian akar dan batang, daun juga mempunyai tiga
bagian sistem jaringan. Setiap bagian dari helai daun tersusun atas bagian
selapis epidermis sebagai pelindung, bagian jaringan dasar parenkim (mesofil)
dan juga pembuluh vaskuler. Epidermis pada daun terletak pada bagian
permukaan yang ada di atas daun (permukaan adaksial). Pada bagian lapisan
ini tidak tersedia suatu ruang antar sel-sel. mesofil pada daun adalah suatu
jaringan dasar yang terbentuk dari bagian parenkim palisade (jaringan
penyokong) dan juga bagian jaringan spons (bunga karang). Pada tumbuhan
yang tergolong dikotil, di bagian bawah dari epidermis terdapat bagian dari sel-
sel parenkim. Penyusun berkas vaskuler pada daun yakni floem dan juga xilem
yang letaknya pada bagian tulang daun, bagian tulang-tulang cabang dan juga
bagian urat-urat daun yang tampak menonjol di bagian permukaan yang ada di
bagian bawah daun.
Di antara bagian dari sel epidermis terdapat bagian sel penjaga yang
mempunyai fungsi dalam membantu pembentukan stomata. Bagian-bagian dari
epidermis yaitu stomata fungsi dari stomata sendiri adalah sebagai tempat
untuk digunakan dalam proses pertukaran gas dan juga proses pertukaran air.
Bagian yang kedua yaitu kutikula, kutikula mempunyai fungsi yakni digunakan
dalam upaya mencegah proses penguapan sehingga bisa digunakan untuk
mengurangi kadar hilangnya air yang bisa terjadi melalu epidermis bagian atas
setelah itu. Trikoma yang mempunyai fungsi dalam upaya mencegah terjadinya
suatu proses penguapan yang seringkali melampaui batas atau dengan kadar
yang sangat berlebihan sehingga akan mengurangi air yang terkandung dalam
tumbuhan dan yang terakhir yaitu blliform dan velamen yang merupakan
bagian dari sel yang digunakan dalam upaya melakukan proses penyimpanan
air yang mempunyai ukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan ukuran sel
epidermis yang lainnya (Idarianawaty, 2011).
9

Tanaman Jagung (Zea mays L.)


Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk yang
memanjang. Daun yang memiliki oleh tanaman jagung ini berwarna hijau muda
pada saat muda dan berwarna hijau tua pada saat tanaman dewasa serta berwarna
kuning pada saat tanaman sudah tua.
Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan
rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan paling
luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar. Bentuk
selnya adalah batang. Jaringan epidermis selalu berada di luar. Silika kristal
terdapat pada beberapa tipe daun yang bervarietas berbeda. Silika kristal
bersebelahan dengan jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pengikat. Pada
tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade. Setiap
sistem vaskular, dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun tipis. Sistem
vaskular dikelilingi bundle sheath. Jagung adalah tipe tanaman C4. Tanaman C4
memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku. Kloroplas terletak
didaerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah jaringan daun
(Anatomi, 2018).
Tanaman Nangka (Artocarpus heterophyllus L.)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
10

Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus L.
Daun tanaman nangka tergolong daun tunggal yang tumbuh berselang-
seling pada bagian ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian atas dan
bawah memiliki penampilan yang berbeda. Permukaan daun bagian atas memiliki
warna hijau cerah dengan tekstur yang licin, sedangkan permukaan daun bagian
bawah berwarna hijau tua dengan tekstur yang kasar. Pangkal daun memiliki
penumpu berbentuk segitiga dengan warna kuning kecoklatan.
Pada anatomi daun nangka berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya fotosintesis. Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang
berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xylem atau pembuluh kayu dan floem
atau pembuuh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman
yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan
fotosintesis). Sedangkan Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh tumbuhan. Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stomata
akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata terletak di epidermis
bawah (Anonim, 2018).
Tanaman Singkong (Manihot esculenta Crantz)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
11

Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta Crantz
Daun pada Tanaman singkong termasuk daun tunggal (folium simplek)
yang bertulang daun (nervatio/veneratio) berbentuk menjari (palminervis)
mempunyai tepi daun (margo folii) berbentuk rata (integer). Daun singkong
memiliki tangkai (petiolus) yang panjang dan helaian daunnya menyerupai
telapak tangan dan setiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Selain itu,
daun singkong juga bersifat cepat luruh yang berumur paling lama hanya
beberapa bulan. Daun singkong ini berwarna hijau muda ketika masih muda dan
dapat dimanfaatkan untuk sayuran serta dapat digunakan untuk menetralisir rasa
pahit sayuran lainnya, namun ketika sudah tua berwarna hijau tua.
Pada daun singkong sel letisel mencapai epidermis bahkan sampai ke
kutikula, letisifer tak artikulasi bercabang ke arah menjari dan sumbu. Perluasan
cabang sel letisifer berlangsung terus menerus selama hidup tumbuhan. Sel
letisifer mengadakan pemantakan dari batang ke daun atau berkembang dengan
bebas dalam organ (Anonim, 2018).
Tanaman Sirih (Piper bettle L.)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub divisio : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super ordo : Magnolianae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper bettle L.
Daun pada tanaman sirih berbentuk bulat oval atau telur, pangkal daun
berberbentuk hampir menyerupai jantung, pertulangan menyirip, permukaan
bagian tepi merata dan juga berbulu pada permukaan bagian bawah. Daun ini
12

tebal dengan lebar 2-10 cm dan panjang 5-15 cm yang berwarna kehijauan muda
hingga tua.
Daun sirih memiliki penonjolan epidermis membentuk papil memiliki 1-2
lapis jaringan hipodermis atas dan terdapat trikoma non kelenjar berupa trikoma
tektor. Tangkai daun sirih memiliki epidermis berbentuk persegi panjang dan
terdapat trikoma tektor. Struktur sekretori pada daun berupa trikoma biseluler dan
idioblas, sedangkan pada tangkai daun dan batang hanya ditemukan sel idioblas.
Hasil uji histokimia menunjukkan adanya senyawa alkaloid, terpenoid, lipofilik,
fenol dan flavonoid yang terdapat pada trikoma kelenjar dan sel idioblas (Anonim,
2018).
13

METODOLOGI

Tempat dan waktu


Kegiatan praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan tentang Daun ini
dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Fakultas Pertanian,
Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Pada hari Senin, 29 Oktober 2018,
pukul 15.30 – 17.30 WITA.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum Morfologi dan Anatomi
Tumbuhan tentang Daun yaitu buku gambar A4, pensil, penggaris, pensil warna,
pulpen dan penghapus. Sedangkan bahan yang di gunakan yaitu daun jagung,
daun nangka, daun singkong, dan daun sirih.
Prosedur kerja
Adapun langkah-langkah yang di lakukan pada saat praktikum yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
2. Membagi buku gambar tersebut menjadi empat kolom dengan menggunakan
pensil dan penggaris, yaitu kolom untuk menggambar daun-daun yang di bawa
dan untuk menuliskan klasifikasi, struktur dan deskripsi masing-masing kolom
3. Mengamati bentuk dari daun yang dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk
daun tersebut pada kolom yang telah dibuat.
4. Mewarnai gambar daun tersebut sesuai warna daun yang di bawa tersebut
menggunakan pensil warna
5. Menuliskan klasifikasi tiap-tiap daun tanaman, struktur daun dan deskripsi
daun.
14

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Daun Jagung (Zea mays L.), Daun Nangka (Manihot
esculenta Crants) , Daun Singkong (Artocarpus heterophyllus) dan Daun
Sirih (Piper bettle L.).

No Gambar Keterangan
1. Jagung (Zea mays L.) 1. ujung daun
2. helai daun
3.pelapah daun
2

2. Singkong (Manihot esculenta Crants) 1. ujung daun


2. jari-jari daun
1
3. batang daun
2

3
15

3. Nangka (Artocarpus heterophyllus) 1. ujung daun

1 2. tulang daun
3. tangkai daun
2

4. Sirih (Piper bettle L.) 1. ujung daun


1 2. helai daun

2 3. pelapah daun
4. tangkai daun
3

4
16

Pembahasan
1. Tanaman jagung (Zea mays L.)
jagung mempunyai keragaman dalam hal panjang, lebar, tebal, sudut,
dan warna pigmentasi daun. Besar sudut daun mempengaruhi tipe daun.
Sudut daun jagung juga beragam, mulai dari sangat kecil hingga sangat besar.
Beberapa genotipe jagung memiliki antocyanin pada helai daunnya, yang
bisa terdapat pada pinggir daun atau tulang daun. Intensitas warna antocyanin
pada pelepah daun bervariasi, dari sangat lemah hingga sangat kuat.
2. Tanaman singkong (Manihot esculenta Crants)
Singkong merupakan tumbuhan dikotil karena mempunyai bentuk daun
menjari. Daun singkong memiliki tangkai yang panjang dan helaian daunnya
menyerupai telapak tangan dan setiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8
lembar. Selain itu, daun singkong juga bersifat cepat luruh yang berumur
paling lama hanya beberapa bulan. Daun singkong ini berwarna hijau muda
ketika masih muda dan dapat dimanfaatkan untuk sayuran serta dapat
digunakan untuk menetralisir rasa pahit sayuran lainnya, namun ketika sudah
tua berwarna hijau tua.
3. Tanaman Nangka (Artocarpus heterophyllus)
nangka merupakan daun tunggal (folium komplek) dan berbentuk bulat
memanjang (oblongus). Memiliki ujung daun (apex folii) berbentuk
meruncing (acuminatus) memiliki tepi daun (margo folii) berbentuk rata
(integer) serta memiliki tulang daun (nervatio/ veneratio) bertulang menyirip
(penninervis). Selain itu memiliki daging daun (intervenum) yang tipis lunak
(herbaceus), dan juga permukaan atas daun licin (laevis) dan mengkilap
(nitidus) dengan warna hijau tua. Sedangkan permukaan bawah daun kasar
(scaler) dan berwarna hijau muda. Daun pada tanaman Nangka juga memiliki
daun penumpu yang berbentuk segitiga dengan warna kecoklatan.
4. Tanaman sirih (Piper bettle L.)
Daun sirih merupakan daun tunggang, berbentuk bulat memanjang
dengan tumbuh tunas baru yang banyak, berwarna kecokaltan hingga
kekuningan dan tumbuh dengan menjalar. Daunnya yang tunggal berbentuk
jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai dan
17

mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8 cm dan
lebar 2-5 cm.
18

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat diperoleh kesimpulan bahwa daun
adalah bagian organ tumbuhan yang tumbuh di ranting. Yang pada umumnya
berwarna hijau karena mengandung zat klorofil. Adapun fungsi dan peranan daun
yaitu sebagai tempat keluar masuknya gas karbon dioksida dan oksigen, tempat
melakukan fotosintesis, sebagai tempat pengolahan makanan (asimilasi), sebagai
tempat pernapasan, untuk mengatur proses transpirasi atau penguapan apabila
pada tubuh tumbuhan mengalami kekurangan atau kelebihan air dan sebagai alat
perkembangbiakan secara vegetatif. Jenis daun secara umum terbagi menjadi daun
skala, daun penyimpanan, daun duri dan sulur, daun duri dan daun paralel.
Struktur dan jaringan akar terdiri tiga bagian yaitu pelepah daun, tangkai daun dan
helai daun. Setiap bagian dari helai daun tersusun atas bagian selapis epidermis
sebagai pelindung, bagian jaringan dasar parenkim dan juga pembuluh vaskuler.
Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk yang
memanjang. Daun tanaman nangka tergolong daun tunggal yang tumbuh
berselang-seling pada bagian ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian
atas dan bawah memiliki penampilan yang berbeda. Daun pada tanaman singkong
termasuk daun tunggal (folium simplek) yang bertulang daun (nervatio/veneratio)
berbentuk menjari (palminervis) mempunyai tepi daun (margo folii) berbentuk
rata (integer). Daun pada tanaman sirih berbentuk bulat oval atau telur, pangkal
daun berberbentuk hampir menyerupai jantung, pertulangan menyirip, permukaan
bagian tepi merata dan juga berbulu pada permukaan bagian bawah.
Saran
Pada kegiatan praktikum, saya menyarankan agar dalam proses pemberian
materi memberikan contoh menggambar bahan yang dibawah dengan baik
sehingga mahasiswa juga menerapkannya dengan baik. Selebihnya semoga
asisten dosen bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik dan bijaksana.
19

DAFTAR PUSTAKA

Idarianawaty. 2011. Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. Tersedia:


https://idarianawati.files.wordpress.com/2011/07/struktur-fungsi-organ-
tumbuhan-pdf.pdf. Diakses pada 30 Oktober 2018
Kusdianti. R. 2013. Handout Mortum. Tersedia: https://file.upi.edu/
fpmipa/R.Kusdianti/handout_mortum_1.pdf. Diakses pada 30 Oktober
2018
Narendra, Arghya. 2011. Morfologi dan Anatomi Tanaman Tebu. Tersedia:
https://sustainablemovement.com/2011/12/morfologi-tanaman-tebu/.
Diakses pada 30 Oktober 2018
Noviyanti, Deby. 2015. Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan. Tersedia:
https://debynoviyanti.blogspot.co.id/2015laporan-praktikum-morfologi-
daun.html. Diakses pada 30 Oktober 2018

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan.


https://www.google.co.id/search?q=morfologi+tumbuhan&oq=morfolo
gi+tumbuhan. Diakses pada 30 Oktober 2018

Thamrin, Irfan bin muhammad. 2014. Laporan Praktikum Morfologi dan Anatomi
tumbuhan. Tersedia: http://goresantintaagb/2014/12/.blogspot.co.id/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada 30 Oktober 2018
Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Diakses pada 30 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai