Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara reproduksi seksual

dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan menjadi protonema, dari

protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini punya satu sel kromosom yang

disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini menghasilkan gametangium (organ reproduksi)

yang disebut dengan anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium

dilindungi oleh daun khusus (bract).

Anteredium berbentuk bulat dan menghasilkan sperma berflagela (anterezoid dan spermatozoid),

sedangkan arkegonium berbentuk seperti botol yang memiliki bagian lebar disebut perut, dan ada

bagian sempitnya yang disebut dengan leher.

Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot dengan dua sel kromosom

atau disebut dengan diploid (2n). Zigot inilah yang merupakan awal dari sporofit lagi. Kemudian

zigot melakukan pembelahan menjadi sporofit dewasa yang sudah memiliki kaki untuk melekat

pada gametofit, seta, dan kapsul di bagian ujungnya. Kapsul ini merupakan tempat dihasilkannya

spora melalui fase fase pada meiosis. Setelah spora masak dan dikeluarkan dari dalam kapsul,

barulah siklus hidup lumut berulang lagi dari awal.

D. KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

1. Lumut Hati (HepatiCospida)


Sesuai dengan namanya, lumut ini dapat diamati langsung dengan mata, lumut ini mempunyai

bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus,

sama seperti hati. Lumut ini tumbuh dan menempel di bebatuan, tanah, daun-daun pepohonan

dalam rimba di daerah tropika dan dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab. Lumut hati

dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri (autotrof). Struktur tubuhnya meliputi

akar, batang, dan daun.

Lumut hati dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk talusnya, yaitu lumut hati bertalus

dan lumut hati berdaun. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal (belakang) talus pada jenis

terletak pada bagian terminal (ujung).

LUMUT HATI (HEPATICOSPIDA)

Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan fragmentasi, tunas,

dan kuncup eram secara vegetatif. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan dan

disebut dengan elatera, elatera ini akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga akan membantu

memancarkan spora. Lumut ini juga bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang

disebut dengan gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit.

Contoh lumut ini adalah Marchantia polymorpha dan Porella.


2. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)

Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya berbentuk

kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Cara perkembang biakannya

sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara generatif dengan membentuk

anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas talus.

LUMUT TANDUK (ANTHOCEROTACEAE)


Selnya hanya memiliki satu kloroplas, kloroplas ini berukuran besar dan terbesar dari pada
kebanyakan tumbuhan lumut.

Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-tepi sungai dan danau, disepanjang selokan, ditepi jalan

yang basah dan lembab. Salah satu contoh dari lumut tanduk adalah Anthoceros Laevis.

3. Lumut Daun (Musci)

Lumut daun atau lumut sejati merupakan lumut yang sering kita jumpai karena tempat hidupnya

yang lebih terbuka dibanding lumut lain, bentuknya pun lebih menarik. Lumut sejati memiliki
perbedaan dengan lumut hati yaitu dari segi dauunya yang tumbuhn pada semua sisi sumbu

utama, atau dengan kata lain, daunnya berasal dari pusat tengah lumut tersebut (simetri radial).

LUMUT DAUN (MUSCI)


Daun ini mempunyai rusuk pada bagian tengahnya dan rusuk tersebut tersusun pada batang
dengan mengikuti garis spiral, panjangnya dapat bervariasi dari suatu bagian dari satu inci dan
mencapati satu kaki. Pada rusuk tengah ini mengandung sel yang memanjang, fungsinya untuk
mengangkut air dan zat-zat hara. Lumut sejati tidak memiliki akar.

Seperti lumut gambut dan lumut rawa, daunnya khas karena mempunyai jaringan sel kecil dan

memisahkan sel mati yang besar. Mempunyai daya menghisap air yang laur biasa. Ini lah

makanya lumut ini dapat bertahan hidup dirawa.

Gametofitnya mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang relatif kecil, pembuahan

dilakukan oleh spermatozoid yang bergerak aktif dengan flagela nya, bila ada air maka

spermatozoid akan berenang menuju ovum. Kemudian hasil fertilisasi menjadi sporofit, yang

ketika sporofit sudah matang memiliki kaki penghisap dan satu tangkai yang panjang, juga

sebuah kapsul yang khas.


Contoh lumut ini adalah Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aerobrysis

longissima, dan lumut gambut atau Sphagnum.

E. MANFAAT TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Lumut mempunyai manfaat terhadap manusia, seperti Marchantia polymorpha, lumut ini

termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan namanya lumut ini dapat digunakan

sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada hati). Jenis jenis lumut gambut

seperti Sphagnum yang termasuk kedalam klasifikasi lumut daun dapat digunakan sebagai

pembalut atau pengganti kapas.

Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air. Lumut

dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan tangkainhya karena selnya seperti

rozoid dan sel parenkim nya yang dapat menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti

spons. Setelah air diserap seperti pada lumut hati yang menyerap air pada tempat yang

ditumbuhinya, seperti pada pepohonan tumbang, itu akan membuat tanah menjadi kering, dan

melindungi lumut tersebut dari kekeringan juga. Dengan kemampuannya menyerap air, juga

akan menciptakan lingkungan alami untuk persemaian benih untuk tumbuhan bunga berkayu,

herba, dan tumbuhan conifer. Lumut juga berfungsi sebagai penyerap polusi yang terdapat

dilingkungan.

Lumut juga dapat menambah estetika suatu daerah yang ditumbuhinya secara luas, membuat

mata dapat memandangi pemandangan hijau yang terbentang luas. Dan juga memberi

sumbangan terhadap modifikasi alam sekitar.


Peranan bryophyta yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan

airnya lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada permukaan

tanah yang cepat dari air hujan. Dan semua manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena

mereka merupakan tumbuhan yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan

yang baik.

Anda mungkin juga menyukai