Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI DAN PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU

Angiopteris evecta, Pityrogramma calomelanos dan Asplenium nidus

Yohanes Putra Siregar1, Silviani Claris Evangelista Rea2, Rismayanti3,


Siti Aminah4
Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Mulawarman Jalan Gunung Kelua Samarinda
email: yohanesputra35@gmail.com

Abstrak
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormophyta berspora yang mudah hidup di
berbagai habitat. Kelimpahan dan persebarannya sangat luas dikarenakan
sporanya mudah terbawa angin maupun medium perantara lainnya, dan mampu
bertahan pada kondisi yang kurang optimal. Salah satunya di daerah Perjuangan 7
Sempaja Selatan, Samarinda Utara. Beberapa tumbuhan paku yang banyak
ditemukan pada deaerah tersebut adalah paku gajah (Angiopteris evecta), paku
perak (Pityrogramma calomelanos), dan paku sarang burung (Asplenium nidus).
Untuk mengidentifikasi lebih lanjut beberapa jenis tumbuhan paku tersebut, maka
dibuatkan herbarium pada masing-masing sampel paku.

Kata kunci: tumbuhan paku, herbarium

PENDAHULUAN

Tumbuhan yang ada di alam ini terdapat pada setiap tumbuhan, dan
mempunyai jumlah yang menggolongkannya ke dalam
beranekaragam sehingga kelompok-kelompok tertentu.
menimbulkan kesadaran manusia Kesadaran manusia untuk
untuk menyederhanakan obyek studi menyederhanakan obyek studi
melalui klasifikasi, identifikasi dan tersebut kemudian melahirkan
pemberian nama yang tepat untuk cabang ilmu hayat yang sekarang
setiap kelompok tumbuhan dengan disebut taksonomi atau sistematika
memanfaatkan karakter yang (Tjitrosoepomo, 1993).
Tumbuhan paku merupakan suatu lebarnya dapat mencapai 1m, dengan
divisi yang warganya telah jelas daun yang panjangnya mencapai 6m
mempunyai kormus, artinya atau lebih. Jenis ini tumbuh di hutan
tubuhnya dengan nyata dapat hujan dan hutan sekunder, lebih
dibedakan dalam tiga bagian sering di dekat sungai. Angiopteris
pokoknya yaitu akar, batang, dan evecta umumnya dikenal dengan
daun. Namun demikian, pada nama pakis raksasa, paku gajah atau
tumbuhan paku belum dihasilkan biji. pakis raja. Tumbuhan ini adalah
Seperti warga divisi-divisi yang telah salah satu pakis terbesar dalam
dibicarakan sebelumnya, alat ukuran daunnya. Batangnya yang
perkembangbiakan tumbuhan paku bulat besar dengan daun raksasa
yang utama adalah spora. Oleh sebab sehingga terkenal dengan sebutan
itu sementara ahli taksonomi pakis purba (Hartini, 2015).
membagi dunia tumbuhan dalam dua
kelompok saja yang diberi nama TUJUAN
Crytogamae dan Phanerogame. Mahasiswa dapat
Crytogamae (tumbuhan spora) mengklasifikasikan tumbuhan yang
meliputi Schyzophyta, Thallophyta, tergolong ke dalam BTR,
Bryophyta, dan Pteridophyta. Nama mengidentifikasi tumbuhan tersebut
Crytogamae diberikan atas dasar cara dan dapat membuat herbarium.
perkawinan (alat-alat
WAKTU DAN TEMPAT
perkawinannya), berbeda dengan PENELITIAN
Phanerogame (tumbuhan biji) yang
Penelitian ini dilakukan pada
cara perkawinannya tampak jelas bulan 21-28 Desember 2017.
(Tjitrosoepomo, 2011).
Tempat penelitian meliputi Jalan
Angiopteris evecta merupakan Perjuangan 7 Sempaja Selatan
jenis dari suku Marattiaceae, yang Samarinda utara.
memiliki nama umum paku raksasa
ALAT DAN BAHAN
atau paku raja. Di habitat alaminya, PENELITIAN
tumbuhan paku ini memiliki bagian
Alat yang digunakan meliputi :
pangkal (rimpang) yang tinggi dan 1. Gunting

2
2. Kertas duplex contoh tumbuhan paku yang
3. Kamera ditemukan dengan memotret
4. Plastik
tumbuhan paku yang ditemukan di
Bahan yang digunakan meliputi : setiap titik pengamatan, mencatat
1. Alkohol
data lapangannya dan mengambil
2. Tumbuhan paku
jenis-jenis tumbuhan paku yang
METODE ditemukan disetiap titik pengamatan,
Teknik penelitian yang digunakan tumbuhan paku yang telah diambil
adalah teknik penelitian ekplorasi dihitung dan dimasukkan kedalam
yaitu mengadakan pengamatan kantong plastik yang selanjutnya
langsung terhadap tumbuhan paku diidentifikasi dan dibuat herbarium.
dengan menjelajahi kawasan FKIP
PROSEDUR KERJA
Universitas Mulawarman dan
perjuangan 7 dengan koordinat 1. Spesimen dikumpulkan di dalam
(S00°27.452´E117°09.599´). wadah
Tumbuhan paku yang ditemukan 2. Spesimen diklasifikasikan
diamati, diidentifikasi, dan dicatat termasuk ke dalam divisi
jenisnya pada pengamatan lapangan Pteriophyta, Briophyta, Lichense,
serta didokumentasikan. Identifikasi atau Fungi
tumbuhan paku dilakukan pada 3. Dilakukan pengempresan untuk
tingkat genus dan kemudian pada tumbuhan divisi Pteriophyta
tingkat spesies. Metode yang 4. Untuk golongan Briophyta,
digunakan untuk pengambilan lichense, dan fungi tidak
tumbuhan paku dengan cara dilakukan pengempresan namun
menentukan titik lokasi yang akan hanya dilakukan proses
digunakan sebagai tempat penelitian. penjemuran.
Lokasi tersebut terdiri dari 1 titik 5. Setelah proses pengempresan dan
lokasi sebagai pengambilan proses penjemuran selesai,
tumbuhan paku yaitu: Jalan tanaman disusun di atas kertas
Perjuangan 7, Sempaja Selatan, putih yang sudah dilapisi kertas
Samarinda Utara. Pengambilan dupleks.

3
6. Setelah itu diberi label dengan Angiopteris evecta merupakan pakis
mencantumkan: berukuran besar dengan rimpang
a. Nama spesimen tegak seperti batang, besar, dan
b. Nama pembuat berdaging, dengan tinggi ±120cm
c. Tanggal dibuat dan diameter ±100cm; mendukung
d. Tempat sampling daun-daun majemuk ganda dua yang
e. Habitus, habitat, dan substrat berukuran besar dan panjangnya
f. Klasifikasi mencapai 6m. Bagian pangkal dari
tangkai daun membengkak dan
HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki sepasang rimpang sisipan
Berdasarkan pengamatan terhadap yang datar, bulat, berwarna cokelat
morfologi tumbuhan paku diperoleh gelap, kasar, seperti stipula yang
gambar sebagai berikut: tumbuh keluar, panjang sekitar 10-
Paku gajah (Angiopteris evecta) 15cm yang akan menjadi tunas dan
Gambar dapat tumbuh menjadi tanaman baru
ketika patah. Tangkai daun tebal dan
berdaging, dapat mencapai panjang
sekitar 2m dengan bagian pangkal
membengkak. Panjang daun ±6m
dan lebar 2,5-3m, tumbuh
melengkung. Bagian pangkal dari
anak daun (pinna) dan anak anak
Klasifikasi daun (pinul) membengkak. Panjang
Kingdom : Plantae anak daun (pinnae) sekitar 1m,
Divisi : Filicophyta dengan 30-36 anak anak daun
Kelas : Pteridopsida (pinule) pada setiap sisinya, panjang
Ordo : Marattiales anak anak daun 20 x 2,5cm, dengan
Famili : Marattiaceae bagian tepi bergerigi. Sori pendek,
Genus : Angiopteris submarginal, tersusun dalam dua
Spesies : Angiopteris evecta barisan yang teratur, memiliki sekitar

4
307 sporangia yang pecah dengan tersebut hanya ditemukan pada
celah vertikal. permukaan dau bagian bawah saja.
Paku Perak (Pityrogramma Kemungkinan dengan adanya warna
calomelanos) putih kekuningan ini orang menyebut
dengan nama paku perak.
Gambar
Ciri dari tumbuhan paku ini
adalah rumpunnya kecil tetapi
mempunyai ental yang banyak,
panjang entalnya 50-100 cm. tangkai
entalnya hitam, bersisik pada
pangkalnya dan bagian yang tidak
bersisik mengkilat. Ental tersebut
menyirip ganda dua, letaknya
Klasifikasi berseling-seling, anak daun yang
terletak di bagian pangkal adalah
Kingdom : Plantae
tunggal, sedangkan yang di bagian
Divisi : Pteridophyta
tengah dan ujungnya menyirip, yang
Kelas : Pteridopsida paling ujung berlekuk dan bisa
Ordo : Polypodiales mencapai ukuran panjang 17 cm dan
lebar 4-5 cm. melancip pada bagian
Famili : Polypodiaceae
ujungnya sporanya menyebar di
Genus : Pityrogramma
baeah permukaan daun.
Spesies :Pytorogramma Mempunyai rimpang yang
calomelanos
pendek dan tegak pada rimpang
Jenis paku ini umum di kenal tersebut terdapat sisik yang berwarna
dengan nama paku perak (sund), coklat, secara ekologis paku ini
pakis perak (jawa) , pada saat sering di temukan tumbuh di daerah-
tumbuhan ini masih muda, seluruh daerah terbuka, pada tempat yang
entalnya tertutup oleh sejenis tepung berbatu di lereng-lereng bukit dan
berwarna putih kekuningan dan pada pada bekas-bekas tembok tua serta
saat ental telah dewasa, tepung sering di temuka di tepi-tepi sungai

5
yang terbuka maupun yang agak Paku sarang burung (Asplenium
terlindung. Paku ini tumbuh subur nidus) merupakan jenis tumbuhan
baik di dataran rendah maupun di paku populer sebagai tanaman hias
dataran tinggi mencapai 1.200 m dpl. halaman. Orang Sunda menyebutnya
Daerah asal jenis paku ini adalah dari kadaka, sementara dalam bahasa
Amerika tropika, tetapi saat ini sudah Jawa dikenal dengan kedakah.
tersebar luas di daerah asia tropika, Penyebaran alaminya adalah di sabuk
fungsi paku ini dalam lanskap lebih tropis Dunia Lama (Afrika Timur,
cocok di tanam sebagai tanaman India tropis, Indocina, Malesia,
groun cover, karena mempunyai hingga pulau-pulau di Samudera
ental banyak. Pasifik. Paku sarang burung
Paku Sarang Burung (Asplenium mencakup beberapa A.
nidus) australasiaticum juga sering
Klasifikasi dianggap sebagai paku sarang burung.

Kingdom : Plantae Paku ini mudah dikenal karena


Divisi : Pteridophyta tajuknya yang besar, entalnya dapat

Kelas : Pteridopsida mencapai panjang 150 cm dan lebar


20 cm, menyerupai daun pisang.
Ordo : Polypodiales
Peruratan daun menyirip tunggal.
Famili : Aspleniaceae Warna helai daun hijau cerah, dan
Genus : Asplenium menguning bila terkena cahaya

Spesies : Asplenium nidus matahari langsung. Spora terletak di


sisi bawah helai, pada urat-urat daun,
Gambar
dengan sori tertutup semacam
kantung memanjang (biasa pada
Aspleniaceae). Ental-ental yang
mengering akan membentuk
semacam "sarang" yang menumpang
pada cabang-cabang pohon. "Sarang"

6
ini bersifat menyimpan air dan dapat koleksi). Material herbariumdari
ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya. pohon berdiameter besar maupun
kecil agar dipilih ranting yang
Paku ini kebanyakan epifit, namun
berbunga dan berbuah. Apabila hal
sebetulnya dapat tumbuh di mana
ini sulit dilakukan, cukup diambil
saja asalkan terdapat bahan organik
ranting dengan daun-daun dan
yang menyediakan hara. Karena
kuncup utuh dalam satu kesatuan.
merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia
Material herbarium dari tumbuhan
menyukai naungan
ternak dan rumput-rumputan, batang
Material herbarium yang diambil dan akarnyaharus dikumpulkan pula.
harus memenuhi tujuan pembuatan Demikian pula halnya dengan bambu,
herbarium, yakni untuk identifikasi material herbariumnyatidak hanya
dan dokumentasi. Dalam pekerjaan berupa ranting daun berbunga, tetapi
identifikasi tumbuhan diperlukan ruas batang dan pelepahnya harus
ranting, daun, kuncup, kadang- disertakan pula. Material herbarium
kadang bunga dan buah, dalamsatu rotan sangat sulit dikumpulkan
kesatuan. Material herbariumyang karena selain berdaun majemuk
lengkap mengandung ranting, daun bersirip yang panjangnya lebih dari 1
muda dan tua, kuncup, bunga muda m, bahkan ada yang mencapai 4
dan tua yang mekar, serta buah muda m(termasuk sirus), misalnya rotan
dan tua. Material herbarium dengan manau, harus disertakan pula batang
bunga dan buah jauh lebih berharga dan pelepahnya yang banyak durinya
dan biasa disebut herbarium fertil, itu. Beberapa jenis rotan tidak
sedangkan material herbarium tanpa memiliki sirus pada ujung daun,
bunga dan buah disebut herbarium namun mempunyai salur berduri
steril. Untuk keperluan dokumentasi pada bagian pelepah yang disebut
ilmiah dianjurkan agar dibuat flagel yang panjangnya dapat
material herbarium fertil dan untuk mencapai 5 m, seperti pada rotan
setiap nomor koleksi agar dibuat kesur. Selain material
beberapa spesimen sebagai duplikat herbariumharus lengkap, perlu
(3 spesimen atau lebih per nomor diperhatikan pula bahwa pada saat

7
pengambilan material beberapa jenisnya yaitu paku gajah
herbariumharus dilakukan pula (Angiopteris evecta), paku perak
pencatatan data tumbuhannya, (Pityrogramma calomelanos) dan
terutama karakter/sifat yang akan paku sarang burung (Asplenium
hilang jika diawetkan. Material nidus). Cara mengidentifikasi
herbariumtanpa catatan tumbuhannya ketiganya yaitu dengan
dianggap sangat tidak ada artinya. memperhatikan morfologinya,
Pencatatan data tumbuhan dengan habitatnya, dan mengidetikkannya
menggunakan buku catatan atau dengan jenis paku yang lain.
blangko isian/tally sheet (Lampiran Pembuatan herbarium pada
1). Bersamaan dengan pencatatan Pterydophyta, dilakukan dengan
identitas tumbuhan tersebut, perlu mengambil sampel lalu
dengan segera dibuatpula label mengepressnya hingga kandungan
ganting yang diikat pada material airnya berkurang lalu dimaksimalkan
herbarium. Satu label untuk satu dengan pengeringan, dan ditempel
spesimen. Pada setiap label gantung pada kertas duplex yang telah
ditulis kode(singkatan nama) dilapisi karton dan diberi sedikit
kolektor(pengumpul), nomor alkohol untuk sterilkan dari mikroba.
koleksi,nama lokal(daerah) Terkahir diberikan klasifikasi dan
tumbuhan yang dikumpulkan, lokasi ditutup dengan plastik pembungkus.
pengumpulan, dan tanggal.
Dianjurkan agar untuk penulisan
pada label gantung
tersebutmenggunakan pensil, supaya
tulisan tidak larut bila kena siraman
alkohol atau spiritus.

KESIMPULAN

Salah satu yang termasuk dalam


botani tingkat rendah adalah
tumbuhan paku atau Pterydophyta,

8
DAFTAR PUSTAKA dan Gametofit. Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam :
Universitas Brawijaya Malang.
Efendi, Wawan, dkk. 2012. Studi
Inventarisasi Keanekaragaman Onrizal. 2005. Teknik Pembuatan
Tumbuhan Paku di Kawasan Herbarium. Jurusan Kehutanan
Wisata Coban Rondo Fakultas Pertanian Universitas
Kabupaten Malang. Coban Sumatera Utara: Medan
Rodo: Malang
Tjitrosoepomo, Gembong 2011.
Hartini, Sri. 2015. Angiopteris evecta Taksonomi Tumbuhan.
Yogyakarta: UGM
(G.Forst.) Hoffm Pakis
Raksasa Nan Mempesona. Yusna, Machfira, dkk. 2016.
Keanekaragaman Pteridaceae
Bandung; Kebun Raya
Berdasarkan Karakter
Morfologi dan Fitokimia di
Nurchayati, Nunuk. 2006. Hubungan
Hutan PT. Chevron Pacific
Kekerabatan Beberapa Spesies
Fakultas Matematika dan Ilmu
Tumbuhan Paku Familia
Pengetahuan Alam Pekanbaru:
Polypodiaceae Ditinjau dari
Universitas Riau.
Karakter Morfologi Sporofit

Anda mungkin juga menyukai