Anda di halaman 1dari 6

MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA JENIS MIKROALGA AIR TAWAR

Hartini, Rizal Maulana Hasby, Auliadinny


JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Jln A.H Nasution No 105 Bandung
hartini5598@gmail.com

ABSTRAK

Praktikum pertama mata kuliah cryptogamae yaitu Mengidentifikasi Beberapa Jenis Mikroalga
air tawar,praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal jenis mikroalga air tawar dan
mahasiswa mengetahui gambaran tentang cara-cara mengidentifikasi mikroalga.Mikroalga
merupakan organisme tumbuhan yang dianggap paling primitif berukuran renik (seluler), lazim
disebut sebagai fitoplankton. Habitat hidupnya meliputi seluruh wilayah perairan di dunia, baik
air tawar maupun air laut. Mikroorganisme berukuran 2-20 m, kebanyakan anggota kingdom
Protista. Bentuk dari sel mikroalga bervariasi, dari mulai bulat, lonjong, memanjang seperti
benang, dan bahkan bentuknya tidak beraturan. Kebanyakan mikroalga memiliki struktur sel
eukariotik,Talus merupakan istilah yang tepat untuk menyebut bagaian tubuh dari mikroalga.
Pada air kolam yang di dapat yang telah dilakukan percobaan terdapat dua jenis mikroalga
diantara nya Oedogonium sp dan Euglena phacus, Oedogonium sp merupakan alga yang
berkoloni bentuk filament tidak bercabang d. Euglena phacus Hidupnya tidak berkoloni bentuk
tubuhnya sangat datar, kaku, berbentuk daun,mengandung banyak kloroplas dan memiliki satu
flagel sebagai alat gerak.(Kata Kunci : mikroalga,Mikroalga airtawar, Oedogonium sp dan
Euglena phacus).
ABSTRACT

The first practice of the course of cryptogamae is Identifying Several Types of Freshwater
Microalgae, this workshop aims to recognize the type of freshwater microalgae and the students
know the description of the ways of identifying microalga.Mikroalga is a plant organism that
is considered the most primitive-sized (cellular), commonly called as phytoplankton. Its life
habitat covers all areas of the world's waters, both fresh and marine. Microorganisms are 2-20
m in size, mostly members of kingdom Protista. The shape of the microalgae cells varies,
ranging from round, oval, elongated like a thread, and even irregularly shaped. Most
microalgae have eukaryotic cell structures, Talus is an appropriate term for describing the body
of microalgae. In experimental pond water there are two types of microalgae between its
Oedogonium sp and Euglena phacus, Oedogonium sp is an algae that colonizes the form of
non-branched filaments d. Euglena phacus life not colonize its body is very flat, rigid, leaf-
shaped, contains many chloroplasts and has one flagellum as a tool of motion. (Keywords:
microalga, mikroalga freshwater, Oedogonium sp and Euglena phacus).
mengobati dan mencegah berbagai macam
penyakit. Mikroalga dapat menjadi pilihan
I.PENDAHULUAN dalam proses pembuatan bio-bahan bakar
I.I Tujuan
karena memiliki kandungan minyak.
mengenal jenis mikroalga air tawar
Diketahui Botryococcus braunii memiliki
mahasiswa mengetahui gambaran
tentang cara-cara mengidentifikasi kandungan minyak alami sampai dengan
mikroalga. 70% massa tubuhnya (Kawaroe dkk, 2010).
Keanekaragaman mikroalga sangat
tinggi, diperkirakan ada sekitar 200.000
I.2 Dasar Teori 800.000 spesies mikroalga ada di bumi.
Mikroalga adalah alga berukuran Dari jumlah tersebut baru sekitar 35.000
mikro yang biasa dijumpai di air tawar spesies saja yang telah diidentifikasi.
maupun air laut. Mikroalga merupakan Beberapa contoh spesies mikroalga di
spesies uniseluler yang dapat hidup soliter antaranya yaitu Spirulina, Nannochloropsis
maupun berkoloni. Berdasarkan sp., Botryococcus braunii, Chlorella sp.,
spesiesnya, ada berbagai macam bentuk Dunaliella primolecta, Nitzschia
dan ukuran mikroalga. Tidak seperti sp.Tetraselmis suecia, dan lain-lain. Sel-sel
tanaman tingkat tinggi, mikroalga tidak mikroalga tumbuh dan berkembang pada
mempunyai akar, batang, dan daun. media air, sehingga mempunyai tingkat
Mikroalga merupakan mikroorganisme efisiensi yang lebih tinggi dalam hal
fotosintetik yang memiliki kemampuan penggunaan air, karbondioksida, dan nutrisi
untuk menggunakan sinar matahari dan lainnya bila dibandingkan dengan tanaman
karbondioksida untuk menghasilkan tingkat tinggi (Widjaja, 2009).
biomassa serta menghasilkan sekitar 50% Pertumbuhan mikroalga sendiri
oksigen yang ada di atmosfer (Widjaja, terdiri dari tiga fase utama, yaitu fase lag,
2009). eksponensial, dan stasioner. Kebanyakan
Mikroalga laut berperan penting spesies mikroalga menghasilkan produk
dalam jaring-jaring makanan di laut dan yang khas seperti karotenoid,antioksidan,
merupakan materi organik dalam sedimen asam lemak, enzim, polimer, peptida,
laut, sehingga diyakini sebagai salah satu toksin, dan sterol (Hossain et al., 2008).
komponen dasar pembentukan minyak Komposisi kimia sel mikroalga
bumi di dasar laut yang dikenal sebagai berbeda-beda, dipengaruhi oleh banyak
fossil fuel. Berdasarkan pigmen yang faktor seperti jenis spesies dan kondisi
dikandungnya mikroalga dikelompokkan kultivasi. Oleh karena itu terdapat peluang
menjadi lima filum, yaitu: a) Chlorophyta untuk memperoleh mikroalga dengan
(alga hijau), b) Chrysophyta (alga komposisi kimia tertentu dengan
keemasan), c) Pyrhophyta (alga api), d) memanipulasi faktor lingkungannya seperti
Euglenophyta, dan e) Cyanophyta (alga suhu, cahaya, pH, ketersediaan
biru-hijau). Mikroalga dapat dimanfaatkan karbondioksida, garam, dan nutrisi lainnya
sebagai bahan baku industri farmasi dan (Basmal, 2008).
kosmetika, karena adanya kandungan
Chlorophyta (alga hijau)
berbagai senyawa kimia yang dapat
merupakan kelompok terbesar dari vegetasi
dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk
alga, Chlorophyta sebagian besar hidup di biflagellata yang memiliki kloroplas
air tawar. Chlorophyta mengandung berbentuk mangkok. Pergiliran generasi
pigmen klorofil a dan klorofil b lebih telah dievolusikan pada sikus hidup
dominan dibandingkan karotin dan chlorophyta, termasuk Ulva, yang
xantofil, bersifat kosmopolit, terutama
pergiliran generasinya bersifat isomorfik.
hidup di perairan yang cahayanya cukup
(Campbell,2008)
seperti di kolam, danau, genangan air hujan,
pada air mengalir (sungai dan selokan). II.METODE PERCOBAAN
Chlorophyta ditemukan pula pada
lingkungan semi akuatik yaitu pada batuan, 2.1 Alat dan Bahan
tanah lembab, dan kulit batang pohon yang
Alat yang digunakan meliputi botol air
lembab) (Siregar, 2011).
mineral bekas (volume 600ml), mikroskop,
Chlorophyta merupakan produsen gelas objek, gelas penutup, botol plankton,
utama dalam ekosistem perairan karena pipet tetes. Sedangkan bahan yang
sebagian besar fitoplankton (bersel satu dan digunakan adalah air tawar meliputi air
motil) merupakan anggota chlorophyta kolam, air sawah dan air sungai.
yang memiliki pigmen klorofil sehingga
efektif untuk melakukan fotosintesis. 2.2 Prosedur Kerja
Susunan tubuh Chlorophyta bervariasi baik
Diambil air kolam, sawah dan sungai
dalam ukuran, bentuk maupun susunannya,
dengan menggunakan botol air mineral 600
bisa berupa uniselular dan motil
ml secara horizontal. Kemudian sampel
(Chlamydomonas), uniselular dan non
diendapkan dan disimpan pada botol-botol
motil (Chlorella), sel senobium (Volvox),
sampel. Setelah terdapat endapan, sampel
koloni tak beraturan (Tetraspora), dan
diteteskan pada gelas objek dan ditutup
filamen (bercabang: Oedogonium, tidak
dengan menggunakan cover gelas.
bercabang: Pithoptora) (Shadiqah 2015).
Kemudian diamati dibawah mikroskop
Chlorophyceae terdiri atas sel-sel dengan pembesaran berkala 10 x 10, 10 x
kecil yang merupakan koloni berbentuk 40, 10 x 100. Digambar dan ditulis
benang yang bercabang-cabang atau tidak, mikroalga yang terlihat sesuai panduan.
ada pula yang membentuk koloni yang
III.HASIL DAN PEMBAHASAN.
menyerupai kormus tumbuhan tingkat
tinggi.Merupakan suatu penyusun plankton 1. Oedogonium
atau sebagai bentos.Yang bersel besar ada
Gambar Pribadi Literatur
yang hidup di air laut, terutama dekat
pantai. Ada jens-jenis chlorophyceae yang
hidup pada tanah-tanah yang basah, bahkan
ada diantaranya yang tahan
kekeringan (Tjitrosoepomo,2011).
Kebayakan chlorophyta memiliki
siklus hidup yang kompleks, dengan tahap-
tahap reproduktif seksual maupun aseksual.
Hampir semua spesies dengan gamet-gamet
(Docuumen pribadi air tawar eksklusif di habitatnya. Itu
2017) filamen ditemukan menempel pada
beberapa substrat.Seringkali tumbuh secara
Klasifikasi Oedogonium adalah sebagai epifetik pada alga hijau yang lebih besar,
berikut: ataupada daun, tangkai daun dan tangkai
Kingdom:Protista air,angiosperma di kolam air tawar, tangki,
Divisi: Chlorophyta danau dan sepimsungai. Filamen yang
Kelas: Chlorophyceae matang bebas mengambang, tapi yang lebih
Ordo: Oedogoniales muda melekat Hal ini kurang umum di air
Genus: Oedogonium mengalir. Organ pengikat adalah sel basal

Morfologi
Oedogonium adalah salah satu 2. Euglena phacus
genus alga hijau berbentuk filamen yang
banyak ditemukan di air tawar. Alga ini Gambar Pribadi Literatur
lebih banyak hidup menempel pada batu-
batu daripada di dasar. Tubuh tanaman
thalloid berwarna hijau, multiseluler dan
berserabut. Filamen tidak bercabang dan sel
dari masing-masing filamen dipasang dari
ujung ke ujung dan membentuk baris yang
tidak berorieri.Filamen dibedakan menjadi
3 jenis sel: 1. Sel basal, 2. Sel apikal dan 3. (RogelioMoreno
Sel tengah. (Docuumen pribadi 2011)
2017)
Reproduksi Oedogonium
Perkembangbiakan vegetatif (aseksual)
Oedogonium dengan membentuk zoospora. Klasifikasi Euglena Phacus sebagai
Tiap satu sel vegetatif hanya menghasilkan berikut (Kim 2014) :
satu zoospora yang berflagel banyak dan Phylum:Euglenozoa
tersusun melingkar pada salah satu
ujungnya. Class:Euglenoidea
Perkembangbiakan generatif (seksual) Order:Euglenales
Oedogonium dengan oogami, yaitu
Family:Euglenaceae
perkawinan antara sel telur yang dihasilkan
dalam oogonium dan spermatozoid yang Genus: Phacus
dihasilkan oleh anteridium. Zigot yang Morfologi
dihasilkan akan keluar dari oogonium
melalui celah tertentu dan kemudian Euglena Phacus adalah genus
tumbuh menjadi zoosporangium. Setelah penggalian uniseluler, dari filum
membelah secara meiosis menghasilkan Euglenozoa (juga dikenal sebagai
empat zoospora, masing-masing tumbuh Euglenophyta), yang ditandai oleh
menjadikan Oedogonium. strukturnya yang datar dan berbentuk daun,
Habitat dan sitoskeleton kaku yang dikenal sebagai
pelet. Eukariota ini sebagian besar hijau
warnanya, dan memiliki satu flagel yang Dari praktikum ini dapat di
memperpanjang panjang tubuhnya. Mereka simpilkan bahwa pada air dari kolam yang
secara morfologis sangat datar, kaku, di ambil terdapat 2 alga yaitu Euglena
berbentuk daun, dan mengandung banyak phacus dan Eodogonium yang
kloroplas diskoid kecil. (Kim 2014) teridentifikasi.
Reproduksi
Phacus dan Euglena lainnya
biasanya bereproduksi secara aseksual. Daftar Pustaka
Mereka melakukannya dengan
membagi sel mereka secara Basmal, J. 2008.Peluang dan tantangan
longitudinal, dari puncak sel ke pemanfaatan mikroalga sebagai biofuel.
pangkal. Sampai sitokinesis selesai Jurnal Buletin Pascapanen Bioteknologi
sepenuhnya, sel-sel tetap melekat satu Kelautan dan Perikanan. 3 (1): 3439.
sama lain, membentuk organisme yang
"berkepala dua". Sebelum sitokinesis, Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell,
jumlah pelet pellicle setiap sel telah
L.G. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
berlipat ganda agar memiliki jumlah
yang sama di antara masing-masing sel 2. Jakarta : Airlangga
anak perempuan. Selain itu, setiap sel
Esson, Heather J.; Leander, Brian S.
anak perempuan akan berisi setengah
dari jumlah strip yang baru terbentuk 2010. "Evolution of Distorted Pellicle
dan setengah dari jumlah strip lama Patterns in Rigid Photosynthetic Euglenids
yang ada sebelum pembelahan (Phacus Dujardin)". Journal of Eukaryotic
sel.(Esson 2010) Microbiology. 57 (1): 1932.

Hossain, A.B.M., Salleh, A., Boyce, A.N.,


Habitat Chowdhurry, P., and Naqiuddin, M. 2008.
Biodiesel fuel production from algae as
Phacus biasa ditemukan di habitat air
tawar di seluruh dunia, Lingkungan renewable energy. American Journal of
planktonik Phacus umumnya ditemukan Biochemistry and Biotechnology. 4 (3):
meliputi rawa-rawa, parit,kolam dan 250254.
bahkan di banyak sawah. (Shin 2001)
Kawaroe, M, Prartono, T, Sunuddin, A,
Sari, D.W, Augustine, D. 2010. Mikroalga:
potensi dan pemanfaatannya untuk
produksi bio bahan bakar. Bogor : PT
Penerbit IPB Press.

Kim,Jong im shin,Woongghi
2014.Molecular phylogeny and cryptic
Diversity of genus phacus (Phacacaeae
Euglenophyceae)and the Description of
seven new spesies.Journal of
Phycology. 50 (5): 948959.

Siregar 2011. Identifikasi Dominasi Genus


Kesimpulan Alga pada Air Boezem Morokembrangan
sebagai Sistem High Rate Algae Pond
(HRAP). Surabaya: Jurusan Teknik
LingkunganFTSP-ITS.

Shaddiqah Munawaroh Fauziah,Ainun


Nikmatilaily.2015. Identifikasi Mikroalga
dari Divisi Chlorophyta di Waduk Sumber
Air Jaya Dusun Krebet Kecamatan
Bululawang Kabupaten Malang.Jurnal
Bioedukasi 8 (1).20_22.

Shin, Woongghi,Boo, Sung Min, Triemer,


Richard E. 2001. Ultrastructure of the Basal
Body Complex and Putative Vestigial
Feeding Apparatus in Phacus Pleuronectes
(euglenophyceae) ". Journal of
Phycology. 37 (5): 913921.

Tjitrosoepomo, gembong.
2011. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
UGM PRESS

Widjaja, A. 2009. Lipid production from


microalgae as a promising candidate for
biodiesel production.Jurnal Makara
Teknologi. 13(1): 4751.

Daftar Pustaka Literatur

Rogelio Moreno 2011


www.photomacrography.net/forum/viewtopi
c.php?p=86618&sid=cbf73ca74179b65800b9
d442a9a65fd8 4 Oktober 2017 11.02 WIB

Anda mungkin juga menyukai