insang. Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan ikan melalui insang. Terjadi pertukaran gas saat air
melalui lembaran insang. Air dengan banyak kandungan oksigen masuk ke dalam
tubuh melewati insang. Pada saat bersamaan, karbondioksida keluar dari tubuh
melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun akan mengikat
oksigen yang berasal dari air.
Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada
umumya, saluran pencernaan ikan berturut-turut dimulai dari segmen mulut,
rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, dan anus. Sedangkan sel
atau kelenjar pencernaan terdapat pada lambung, hati, dan pankeas. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan pada
ikan. Berikut ini penjelasan alat pernapasan dan pencernaan pada ikan.
Proses pernapasan pada ikan terjadi dalam dua fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Inspirasi. Tekanan udara rongga mulut lebih kecil dibanding tekanan udara di air –
air masuk ke rongga mulut – rongga mulut tertutup – udara masuk insang melalui
difusi – operkulum terbuka – air mengalir melalui celah insang, menyentuh
filamen – Oksigen diikat kapiler darah – disebarkan ke jaringan-jaringan tubuh.
Ekspirasi. Karbondioksida dibawa dari jaringan tubuh – menuju insang –
dikeluarkan dari tubuh.
Beberapa jenis ikan (misalnya ikan gabus dan lele) memiliki labirin berupa rongga-
rongga tidak beraturan yang merupakan perluasan ke atas dari insang yang
membentuk lipatan-lipatan. Labirin ini berfungsi untuk menyimpan cadangan
Oksigen sehingga ikan dapat bertahan pada kondisi minim Oksigen. Alat lain yang
digunakan untuk menyimpan cadangan Oksigen adalah gelembung renang, yang
letaknya di dekat punggung.
b. Kelenjar Pencernaan
Hati, bentuknya besar, berwarna merah kecoklat-coklatan, letaknya di bagian
depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Fungsi hati menghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak.
Kantong empedu, bentuknya bulat bila berisi penuh, berwarna kehijau-hijauan,
terletak pada bagian depan dari hati, mempunyai saluran yang disebut ductus
cysticus yang bermuara pada usus. Kantong empedu berfungsi untuk menampung
dan menyimpan empedu dan mencurahkannya ke dalam usus bila diperlukan.
Empedu berguna untuk mencernakan lemak.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon
insulin.
1. .Jarak=1.200 m
Waktu=6 menit
6 menit = 1.200
1 menit =1.200:6 =200 Meter
27
Udin: 1800 : 9 = 200m/menit
edo: 1800 : 6 = 300m/menit
Udin :
9 menit = 1.800 meter
1 menit = 1.800 : 9
= 2.000 m
Berarti dalam 1 menit Udin menempuh jarak 2.000 m
Edo :
6 menit = 1.800 meter
1 menit = 1.800 : 6
= 3.000 m
Berarti dalam 1 menit Edo menempuh jarak 3.000 m
EDO=1800 x 6 = 9x
10800 = 9x
x = 10800/9 = 1200
berarti 1 menit
menempuh = 1200/6 =
200 METER
UDIN = 1800 : 9
3. 08.00-05.00= 3 jam
36:3=12km
12:3=4
V=s:t
= 400 m : 80 s
= 5 m/s
jadi, jarak yang ditempuh pelari setiap detik adalah 5 meter
Manusia telah diberi anugerah oleh Tuhan untuk memiliki organ tubuh yang sempurna
baik di dalam maupun di luar tubuh. Organ-organ tersebut memiliki bentuk sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Organ-organ tersebut berperan penting dalam setiap proses yang
terjadi pada tubuh kit, termasuk proses pencernaan. Proses pencernaan manusia adalah proses
yang cukup rumit dan panjang sehingga melibatkan banyak organ penting di dalam tubuh
manusia.
Organ pencernaan manusia terdiri dari gigi, lidah, kerongkongan, lambung, usus halus, ususu
besar dan anus. Organ-organ tersebut telah memiliki fungsi masing-masing yang akan
memudahakan proses pencernaan manusia. Organ pencernaan yang ada di dalam tubuh
manusia beserta ciri-ciri dan fungsinya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Gigi
Pemotong Makanan
Pengoyak Makanans
Penggiling makanan
Manusia memiliki tiga jenis gigi yang terdiri dari gigi seri atau insisor, gigi taring atau
caninus dan gigi geraham atau molar. Masing-masing gigi tersebut memiliki ciri-ciri yang
berbeda.
Gigi Seri : Gigi seri memiliki bentuk pahat dan berfungsi untuk menggigit dan memotong
makanan.
Gigi Taring : Gigi taring memiliki bentuk yang lancip dan runcing yang dapat berfungsi untuk
menusuk dan mengoyak makanan yang masuk ke dalam mulut.
Gigi Geraham : Gigi geraham memiliki bentuk rata dan bergerigi yaang dapat berfungsi
untuk mengunyah makan yag sebelumnya telah terpotong dan terkoyak terlebih dahulu agar
makanan dapat lebih mudah dicerna.
Gigi memiliki beberapa bagian, yakni bagian mahkota, leher dan akar gigi. Tiga bagian
tersebut juga masih terdiri dari bagian-bagian kecil lainnya yang akan dibahas di bawah ini.
1. Mahkota Gigi
2. Mahkota gigi terletak di atas gusi
3. Bagian terluar dari mahkota gigi dilapisi oleh lapisan yang bernama email berwarna putih.
Email tersusun dari kalsium, fluoride, dan fosfat .
4. Bagian dalam dari mahkota gigi adalah tulang gigi (atau dentin) dan pulpa. Pulpa
mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf.
5. Leher Gigi
6. Leher gigi adalah bagian gigi yang dikelilingi oleh gusi.
7. Akar Gigi
8. Akar gigi adalah bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan dilapisi oleh semen sehingga
dapat melekat pada gusi.
Jumlah gigi pada setiap umur yang berbeda akan berbeda pula. Jumlah gigi anak-anak adalah
20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 8 gigi geraham dan 4 gigi taring. Sedangkan orang
dewasa memiliki 32 buah gigi yang terdiri dari 8 gigi seri, 20 gigi geraham dan 4 gigi taring.
2. Lidah
Lidah berperan sebagai pengatur letak makanan yang masuk ke dalam mulut, selain itu juga
membantu proses menelan, pencampuran makanan, sekaligus sebagai pengecap rasa
makanan.
Lidah membantu mengarahkan makanan di antara gigi sehingga menjadi mudah untuk
dihancurkan dan dan dibentuk menjadi bentuk yang lembek. Bentuk makanan ini disebut
dengan bolus. Selanjutnya bolos akan didorong menuju ke faring dengan bantuan lidah.
1. Mulut
Bagian-bagian Mulut
Perjalanan makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Di dalam
mulut, makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat
beberapa alat pencernaan yang berperan dalam prosesnya yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(glandula salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi membantu
memecah makanan yang berukuran besar menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal
ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat lebih efisien dan cepat mencerna
makanan. Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan,
mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia
enam bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Gigi pada anak berusia 6 tahun
berjumlah 20 buah, dengan susunan sebagai berikut.
Ketika usia anak berkisar antara 6 hingga 14 tahun, gigi susu mulai tanggal dan
kemudian digantikan dengan gigi permanen. Gigi permanen manusia jumlahnya 32 buah,
yang berarti ada penambahan geraham besar yang berjumlah 12 buah.
Setiap gigi manusia tertanam dalam rahang dan dilindungi oleh gusi. Struktur luar gigi terdiri
atas bagian-bagian berikut.
1. Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar dari gigi. Email merupakan
struktur terkeras dari tubuh, mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2. Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.
3. Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam dari gigi. Di pulpa
terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4. Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.
b. Lidah
Lidah pada sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat
mengunyah makanan. Lidah juga dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik yang
permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).
c. Kelenjar ludah
Di dalam rongga mulut, terdapat tiga pasang kelenjar ludah, yaitu (1) glandula
parotis, (2) glandula submaksilaris, dan (3) glandula sublingualis atau glandula
submandibularis.
Air ludah memiliki peran penting dalam proses perubahan zat makanan secara
kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi,
air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi
lebih lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini
menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan
yang telah dilumatkan dengan kunyahan dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut
bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya, yaitu kerongkongan.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran yang memiliki panjang ± 25 cm, saluran
kerongkongan yang tipis digunakan sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung.
Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Bagian dalam
kerongkongan selalu basah, hal ini disebabkan karena cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-
kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga supaya bolus menjadi
basah dan licin. Keadaan ini dapat mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan
menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan
disebabkan oleh gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik ini
terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara
memanjang dan melingkar.
Mengapa bolus tidak dapat masuk ke dalam saluran pernapasan pada saat
menelan makanan? Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka
untuk jalan udara dari hidung. Epiglotis yang seperti gelambir di kerongkongan mengendur
sehingga udara masuk ke paru-paru. Saat makan, makanan dikunyah lalu ditelan masuk ke
dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak
beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut terangkat ke atas dan menutup
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan
menutup hingga makanan tidak masuk trakea dan paru-paru, tetapi tetap masuk ke
kerongkongan.
3. Lambung
Lambung adalah saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, lambung
terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas (kardiak), merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah (fundus), merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c. Bagian bawah (pilorus), yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan adalah otot sfinkter kardiak
yang akan terbuka secara refleks bila ada bolus yang masuk. Sementara itu, di bagian pilorus
terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti
juga halnya dengan otot-otot kerongkongan. Apabila otototot ini berkontraksi, otot-otot
tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Gerak peremasan itu dikenal sebagai proses pencernaan secara mekanis. Pencernaan ini
disebabkan oleh otot-otot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polos yang
berbentuk memanjang, melingkar, dan serong.
Sedangkan pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah lambung
ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan
bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi sebagai pelindung
dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera. Getah
lambung ini dapat dihasilkan akibat adanya rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah
lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air.
Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti
renin, pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
4. Usus halus
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan yang 86% berupa air, dan tidak
mengandung enzim. Akan tetapi cairan empedu mengandung mucin dan garam empedu yang
berperan dalam pencernaan makanan.
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
berperan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini
dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin
ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap dalam keaadaan normal dan mencegah diabetes
melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir masuk ke usus halus melalui saluran pankreas .
Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, : yaitu (1) lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, (2) tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan (3) amilase
membantu dalam pemecahan pati.
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah
usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih satu meter dan terdiri atas (1)
kolon ascendens, (2) kolon transversum, dan (3) kolon descendens. Di antara intestinum
tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada
ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa
sel darah putih yang berperan dalam proses imunitas.
Zat-zat sisa yang masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan
oleh tubuh ini di dalam usus besar didorong ke belakang dengan gerakan peristaltik.
Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon
ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama kurang lebih satu sampai empat hari.
Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri
Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12 . Selanjutnya zat-zat sisa ini
terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dengan gerakan
peristaltik, dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu
rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian terjadi defekasi akibat adanya aktivitas
kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan. Di dalam usus besar ini semua proses
pencernaan telah selesai dengan sempurna.
1. Diare, merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk
encer, diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh
bakteri disentri. Selain itu, diare ini juga dapat disebabkan oleh pola diet yang salah,
zat-zat beracun atau makanan yang dikonsumsi juga dapat menimbulkan iritasi pada
dinding lambung.
2. Sembelit (konstipasi), merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
keterlambatan defekasi. Keterlambatan defekasi ini adalah akibat dari absorpsi atau
penyerapan air pada feses di usus besar berlebihan. Hal ini menyebabkan feses
menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga disebabkan oleh
pola makan yang kurang sehat, menahan buang air besar pada saat normal, atau juga
dapat diakibatkan karena emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut, dan stres.
3. Gastritis, merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung
mengalami peradangan atau iritasi. Gastritis ini dapat disebabkan oleh makanan yang
kotor atau kelebihan asam di dalam lambung.
4. Appendisitis, merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
peradangan pada umbai cacing (appendiks). Appendisitis ditandai dengan adanya
nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
5. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah anus, atau biasa disebut wasir.
Hemoroid bisa terjadi pada penderita yang sering sembelit. Gejala hemoroid ini
meliputi rasa nyeri, gatal-gatal, dan pendarahan di anus.