LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Botani
Cryptogamae
Dosen Pengampu : Hadiansah, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok
Kelas 3/B
Irena Widiany F (1192060049)
Marliyah (11920600 )
Nadhifa R Aisy (1192060062)
Nurul Kamilah (11920600 )
Rafi Azzam M (1192060078)
BANDUNG
2020
PENGAMATAN II
MAKROALGAE
(2x Praktikum)
Makroalgae adalah kelompok Alga yang memiliki ukuran relatif besar, bisa dilihat
secara langsung oleh mata dan hanya beberapa jenis saja membutuhkan bantuan mikroskop
untuk melihatnya. Dari lima kelompok algae yang ada, ada beberapa kelompok alga yang
bersifat mikroskopis, antara lain: Clorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta.
Makroalga dari kelompok Clorophyta umumnya hidup di laut dan ada beberapa yang
hidup di air tawar. Beberapa makroalga hijau yang dapat diamati bervariasi bentuknya.
Phaeophyta memiliki pigmen coklat (Phaeo = coklat, Phycos = alga), mengandung cadangan
makanan berupa minyak laminarin dan asam alginate, thallusnya bersifat makroskopis dan
multiseluler, menyerupai tumbuhan tinggi. Phaeophyta merupakan alga air dingin kecuali
Dictyotales dan Sargassum merupakan alga air panas. Habitatnya di laut terikat pada karang
dan substrat lainnya, habitat lainnya hidup berasosiasi dengan alga lainnya sebagai epifit atau
endofit.
A. Tujuan
2
D. Hasil Pengamatan
3
Species : Halimeda opuntia
2. √ Deskripsi ciri-ciri:
Ruas batang utama ditumbuhi akar yang
menyerupai akar serabut, cabang yang
berdiri memiliki bentuk daun seperti
anggur, warna thallus hijau, bentuknya
tubular, dan terdapat bintil-bintil kecil,
Caulerpa racemosa
hidup sebagai bentos (melekat pada batu)
pada perairan dangkal.
Kunci determinasinya:
2 Bagian thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus tidak berbentuk spons
10 Thallus mempunyai bagian yang
menjalar berbentuk silinder dan
mempunyai stolon atau rhizoma
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
4
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Volvoceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa racemosa
3. √ Derkripsi ciri-ciri:
Bentuknya bercabang. Segemennya
terlihat seperti jari-jari hijau gelap. Ujung
ruas tumpul dan permukaannya lunak
sehingga biasanya disalah artikan dengan
5
Ordo : Bryopsidales
Famili : Codiaceae
Genus : Codium
Species : Codium fragile
4. √ Deskripsi ciri-ciri:
Habitat Ulva lactuca adalah di air laut dan
morfologinya berupa thallus tipis dan
gepeng seperti pedang yang terdiri atas 2
lapis sel. Memiliki bentuk strap-shaped
blades (pedang melipat) dengan tepi yang
Ulva lactuca
halus bergelombang.
Kunci determinasinya:
2 Bagian dalam thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus tidak berbentuk spons
10 Thallus berupa daun atau pipih terdiri
dari dua lapis sel
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
6
Divisi : Chlorophyt
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Ulvales
Famili : Ulvaceae
Genus : Ulva
Species : Ulva lactuca
5. √ Deskripsi cir ciri:
Algae yang berbentuk seperti benang
bercabang hijau, bersifat kering dan tidak
berlendir.
Kunci determinasinya:
2 Bagian dalam thallus tidak berongga
5 Thallus berbentuk filamen (filamentous)
Cladophora columbiana 7 Filamen terdiri dari dari satu deretan sel
berseptum (bersekat), bercabang
9 Percabangan bebas, anak-anak cabang
pendek dengan cabang-cabang lateral
yang kadang dichotom
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
7
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Cladophorales
Famili : Cladophoraceae
Genus : Cladophora
6. √ Deskripsi ciri-ciri:
Kunci determinasi nya yaitu
2 Bagian thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus tidak berbentuk spons
10 Thallus mempunyai bagian yang
menjalar berbentuk silinder dan
Caulerpa cactoides
mempunyai stolon atau rhizoma
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Phylum : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
8
Spesies : Caulerpa cactoides
7. √ Deskripsi ciri :
Memiliki thallus pucat hingga hijau tua
yang biasanya tumbuh ke luar hingga
sekitar 0,35 hingga 2 meter (1,15 hingga
6,56 kaki). Memiliki daun seperti bulu
Caulerpa sertularioides
yang muncul dari stolon biasa. Masing-
masing daun tegak dan bercabang.
Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Memesan : Bryopsidales
Keluarga : Caulerpaceae
Marga : Caulerpa
Jenis : C. sertularioides
9
8. √ Deskripsi ciri :
Thallus silindris menyerupai rambut atau
membentuk gumpalan seperti benang
kusut, warna hijau (Juneidi, 2004).
Sebaran habitat banyak ditemukan di zona
Chaetomorpha crassa
pasang surut.
Klasifikasi :
Divisi : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Cladophorales
Family : Cladophoraceae
Genus : Chaetomorpha
Spesies : Chaetomorpha crassa
9. √ Deskripsi ciri :
Thallus membentuk stolon tidak begitu
besar dengan perakaran yang agak
pendek. Ramuli agak gepeng dengan
mendukung percabangan ramuli bentuk
Caulerpa racemose
bulatan-bulatan bertangkai, alternate
dengan interval agak jarang.
Klasifikasi :
10
Domain : Eukaryota
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Caulerpaceae
Marga : Caulerpa
Genus : C. racemose
10. √ Deskripsi ciri :
Thallus membentuk kantong silindris
berisi cairan, permukaan halus, licin
warna hijau tua atau hijau muda
kekuning-kuningan. Ukuran panjang
Boergesenia forbesii
thallus mencapai sekitar 5 cm dengan
diameter mencapai sekitar 0,5 cm.
Klasifikasi :
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Siphonocladales
Family : Siphonocladaceae
Genus : Boergesenia
Family : Boergesenia forbesii
11
11. √ Deskripsi ciri :
Tumbuhan berwarna hijau tua, tumbuh
dalam rumpun yang padat, epifit.
Ketinggian antara 4-10 mm. Percabangan
tidak menentu, kebanyakan dikotomi,
Chlorodesmis sp
Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Filum : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Udoteaceae
Genus : Chlorodesmis
12. √ Deskripsi ciri :
Bentuk thallus seperti kipas, membentuk
segmen-segmen lembaran tipis (lobus)
dengan garis-garis berambut radial dan
perkapuran di bagian permukaan thallus
Padina australis
daun.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
12
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Family : Dictyotaceae
Genus : Padina
Species : Padina australis
13. √ Deskripsi ciri-ciri:
Thallus berbentuk pipih seperti pita,
pinggir rata, percabangannya dichotomus
dengan ujung agak sedikit meruncing
membentuk rumpun yang rimbun,
sehingga sering erupakan gumpalan.
Dictyota kunthii Klasifikasi:
Kingdom : Chromista
Filum : Ochrophyta
Kelas : Phaeopyceae
Ordo : Dictyotales
Family : Dictyotaceae
Genus : Dictyota
Spesies : Dictyota kunthii
13
14. √ Deskripsi ciri-ciri :
Memiliki struktur thalus agak keras atau
kaku, tebal, serta tubuh yang tegak.
Perbedaan dengan jenis lainnya, jenis ini
memiliki blade yang umumnya seperti
corong dengan pinggir bergerigi.
Turbinaria Ornata Karakteristik jenis ini adalah pinggir
bladeya membentuk bibir dengan bagian
tengah blade melengkung ke dalam.
Klasifikasi:
Kingdom : Chromista
Filum : Ochrophyta
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria Ornata
14
15. √ Deskripsi ciri-ciri:
memiliki thalus silindris dan berduri kecil.
Thalus bercabang dan percabangan ini
dinamakan pinnatus alternates sedangkan
anak percabangannya merupakan daun.
Tiap-tiap percabangan terdapat
Sargassum horneri gelembung udara berbentuk bulat yang
disebut Bladder. Bladder berfungsi untuk
menopang cabang-cabang thalus terapung
ke arah permukaan air agar mendapatkan
intensitas cahaya matahari
Klasifikasi:
Kingdom : Chromista
Filum : Ochrophyta
Kelas : Phaephyceae
Ordo : Fucales
Family : Saergassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum horneri
15
16. √ Deskripsi ciri-ciri:
- Thallus utama tumbuh menjalar
- Ruas batang utama ditumbuhi akar
yang menyerupai akar serabut
- Bentuk percabangan seperti daun yang
beragam menyerupai daun tunggal.
Caulerpa lentillifera
bundar (anggur, daun pakis, daun
kelapa, daun ketela pohon)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Chlorophyta
Divisi : Thallophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Siphonales
Family : Caulerpaceae
Genus : Culerpa
Spesies : Caulerpa lentillifera
16
17. √ Deskripsi ciri-ciri:
- Inti sel bersifat eukariotik
- Multiseluler
- Cadangan makanan disimpan dalam
bentuk laminarin
- Mengandung pigmen cokelat
Crytosiphonia woodii
(xantofil)
- Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan
tingkat tinggi karena memiliki bagian
menyerupai akar, batang dan daun
sehingga membuat ganggang ini
mudah dikenali
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Genus : Crytosiphonia
Spesies : Crytosiphonia woodii
17
18. √ Deskripsi ciri-ciri:
Talus ini terdiri dari silinder, cabangnya
yang lancip cukup rapuh dan ke arah basal
mereka memeiliki titik percabangan.
Percabanganny mungkin berlawanan atau
dari semua sudut sumbu utama (radial).
Sarcodiotheca gaudichaudii
Warna spesies ini bervariasi dari berwarna
merah muda terang, merah tua, atau coklat
kemerahan.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Rhydophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Solieriaceae
Genus : Sarcodiotheca
Spesies :Sarcodiotheca
gaudichaudii
18
19. √ Deskripsi ciri-ciri :
Thalli bulat pada batang utama dan agak
gepeng pada percabangan, permukaan
halus atau licin. Percabangan dichotomous
dengan daun bulat lonjong, pinggir
bergerigi, tebal dan duplikasi (double
Sargassum duplicatum edged). Vesicle melekat pada batang
daun, bulat telur atau elips.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Division : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Family : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species : Sargassum duplicatum
20. √ Deskripsi ciri-ciri :
Semua spesies Ceramium adalah
ganggang kecil yang tumbuh tidak lebih
dari 30 cm (12 inci). Mereka terdiri dari
sumbu sel monosifon terete yang
dikelilingi oleh sel-sel kecil yang
19
membentuk korteks . Pada sebagian besar
spesies, ini merupakan korteks kontinu
yang membungkus sumbu, di tempat lain
sel-sel kortikal tersusun hanya dalam
simpul-simpul di persimpangan sel-sel
sumbu. Ujung cabang tumbuh seperti
penjepit. Spesies dalam genus
menunjukkan percabangan tidak teratur
dan terikat oleh rizoid uniseluler atau
bercabang.
Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Ceramiales
Family : Ceramiaceae
Genus : Ceramium
21. √ Deskripsi ciri-ciri:
Memiliki struktur thallus yang kaku dan
berkapur. Spesies ini berwarna merah dan
hijau serta mempunyai banyak cabang
yang terdiri dari axis (cabang utama),
20
primary branch dan secondary
branch.Tekstur thallus berkapur
(coralinous)
Klasifikasi :
Divisi : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
21
membentuk struktur mirip kipas.
Klasifikasi :
Divisi : Thallophyta
Subdivisi : Algae
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gelidiales
Famili : Gelidiaceae
Genus : Gelidium
Spesies : Gelidium sp
23. √ Deskripsi ciri-ciri :
Thallus bulat mengeras permukaan kasar.
Membentuk rumpun rimbun dengan
percabangan dichotomus (mendua arah).
Melekat pada substrat dengan alat tempel
(holdfast) yang kecil berbentuk cakram.
Warna merah muda orange atau kadang-
kadang pirang.
Actinotrichia fragilis Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Biliphyta
Divisi : Rhodophyta
22
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Nemaliales
Famili : Galaxauraceae
Genus : Actinotrichia
Spesies : Actinotrichia fragilis
24. √ Deskripsi ciri-ciri :
Thallus silindris, percabangan bebas,
tegak, terdapat duri-duri pendek sekitar
thallus yang merupakan karakteristik jenis
ini. Substansi cartilaginous, warna coklat
tua atau kekuning-kuningan. Rumpun
lebat dengan percabangan ke segala arah.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Family : Rhodomelacedae
Genus : Acanthophora
23
25. √ Deskripsi Ciri-Ciri:
Lurus, bercabang lemah, berwarna coklat
atau kehijau-hijauan tergantung intensitas
cahaya matahari dan kedalaman tempat
tumbuh. Sepanjang thallus terdapat
rambut-rambut yang halus
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Hypnea musciformis
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Hypneaceae
Genus : Hypnea
Spesies : Hypnea musciformis
26. √ Deskripsi ciri-ciri:
- Thalus tidak berkapur
- Thalus besar berbentuk silinder
dan tidak berseptum
- Percabangan tidak teratur
- Anak cabang pendek berupa duri
24
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Ceramiales
Family : Rhodomelaceae
Genus : Acanthophora
25
Family : Liagoraceae
Genus : Nemallion
Spesies : Nemallion helminthoides
28. √ Deskripsi ciri-ciri:
helai daun jorong sampai lanset atau
bundar telur memanjang dengan ujung
meruncing pangkal meruncing menyempit
sepanjang tangkai, tepi rata agak
berombak
Klasifikasi:
26
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Mastocarpus stellatus Family : Phyllophoraceae
Genus : Mastocarpus
Spesies : Mastocarpus stellatus
27
28
29
E. Pembahasan
1. Chlorophyta (Alga Hijau)
Chlorophyta atau alga hijau terdiri dari ± 7.000 jenis yang hidup di perairan
maupun di daratan. Sejumlah ganggang hijau hidup di air laut, namun sebagian besar
hidup di air tawar. Ganggang hijau ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni.
Ganggang hijau uniseluler dapat bergerak bebas karena memiliki flagela. Beberapa
jenis ganggang hijau yang berkoloni mempunyai alat pelekat pada substrat yang
membantuk melekat kuat pada bebatuan di dasar perairan.
2. Phaeophyta
30
ini, memiliki ciri khas masing masing yaitu pada jenis Turbinaria memiliki filoid
yang menyerupai tubin, pada jenis Sargassum memiliki filoid yang menyerupai daun
tumbuhan tinggi dan bergerigi pinggriannya, sedangkan pada jenis Padina memiliki
filoid yang menyerupai jamur atau telinga. (Adi, 1992)
Makro alga jenis Padina mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungan. Jenis alga ini mampu hidup pada berbagai substrat seperti, lumpur
berpasir, berlumpur yang dasarnya agak keras, serta menempel pada batu di daerah
terumbu baik yang terkena hempasan ombak langsung maupun terlindungi. Sama
seperti Padina, Kelas phaeophyta lainnya yakni Genus Turbinaria merupakan
makroalga yang mempunyai thallus-thallus pengikat substrat yang kuat untuk
melindungi diri dari ombak besar dan arus yang deras. (Ira, 2018)
3. Rhodophyta
Rhodophyceae (rhodon = merah/rose, pyhkos = alga) adalah golongan alga
yang memilki pigmen merah umumnya dan mengandung zat makanan cadangan
bahan agar-agar (Floridean). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur
(Corallina) dan zat pektin (Ichondrus, Gigartina). Adapun yang mempunyai nilai
ekonomi karena menghasilkan bahan agar-agar ialah: Eceuma, Gelidium, Gracilaria,
Rhodymenia, dan sebagainya. (Adi, 1992)
Alga merah (Rhodophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang
umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir,
batu dan benda keras lainnya. Salah satunya melekat pada mangrove yang merupakan
kawasan bernutrisi tinggi. Observasi yang dilakukan oleh West et.al., (2013), di
Pasifik Barat menemukan berbagai jenis makroalga dari kelompok alga merah antara
31
lain yaitu Acrochaetium globosum, Colaconema sp., Bostrichya tenella, Caulaconthus
indicus, Murrayella periclados, dan Caloglossa ogasawaraensis. Beberapa alga merah
juga ditemukan di Australia dan New Zealand diantaranya yaitu Calaglossa
monosticha, Calaglossa ogasawaraensis, Caloglossa postiae, Caloglossa leprieurii,
Bostrychia moritziana, Bostrychia tenuissima dan Caloglossa leprieurii. Alga merah
ini dijumpai tumbuh menempel pada akar mangrove Avicennia sp (King and Puttock,
1994). Sementara itu, keberadaan alga merah pada hutan mangrove Indonesia sangat
sedikit dilaporkan. Padahal, Indonesia memiliki luasan wilayah hutan mangrove yang
sangat tinggi dibanding Negara lain yang telah mengekspolasi keanekaragaman alga
merah yang tumbuh di hutan mangrove. Ekplorasi keanekaragaman alga merah yang
tumbuh di hutan mangrove perlu dilakukan sebagai data awal yang akan digunakan
bagi pengembangan pemanfaatan selanjutnya. (Mursal Ghazali, 2018)
Alga merah merupakan jenis alga yang lebih banyak memiliki aktivitas biologi
dibandingkan dengan jenis alga lainnya. Senyawa-senyawa kimia yang ada pada alga
merah didominasi dari famili Rhodomelaceace. Alga merah merupakan sumber
pembentuk utama halogenated compunds seperti laurenterol (1), halomon (2),
callicladol (3) dan senyawa lainnya. Terdapat beberapa jenis alga merah yang
diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Senyawa antibakteri ini diisolasi dari alga
merah seperti Laurencia spp., Gracillaria spp., Acanthophora spp., dan spesies alga
merah lainnya. (Larasati Amaranggana, 2017)
F. Referensi
32
Rasyid, A. (2003). ALGAE COKLAT (PHAEOPHYTA) SEBAGAI SUMBER ALGINAT.
Jurnal Oseana, 28(1), 37.
Sepriyaningsih, H. d. (2018). Keanekaragaman Mikroalga Chlorophyta di Sungai kelingi
Kota LubukLinggau Sumatera selatan. Jurnal Pro-Life , 667.
Siregar. (2011). Identifikasi Dominasi Genus Alga pada Air. Surabaya: Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP-ITS.
33