Anda di halaman 1dari 34

MIKROALGA

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Botani
Cryptogamae
Dosen Pengampu : Hadiansah, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok
Kelas 3/B
Irena Widiany F (1192060049)
Marliyah (11920600 )
Nadhifa R Aisy (1192060062)
Nurul Kamilah (11920600 )
Rafi Azzam M (1192060078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2020
PENGAMATAN II

MAKROALGAE

(2x Praktikum)

Makroalgae adalah kelompok Alga yang memiliki ukuran relatif besar, bisa dilihat
secara langsung oleh mata dan hanya beberapa jenis saja membutuhkan bantuan mikroskop
untuk melihatnya. Dari lima kelompok algae yang ada, ada beberapa kelompok alga yang
bersifat mikroskopis, antara lain: Clorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta.

Makroalga dari kelompok Clorophyta umumnya hidup di laut dan ada beberapa yang
hidup di air tawar. Beberapa makroalga hijau yang dapat diamati bervariasi bentuknya.
Phaeophyta memiliki pigmen coklat (Phaeo = coklat, Phycos = alga), mengandung cadangan
makanan berupa minyak laminarin dan asam alginate, thallusnya bersifat makroskopis dan
multiseluler, menyerupai tumbuhan tinggi. Phaeophyta merupakan alga air dingin kecuali
Dictyotales dan Sargassum merupakan alga air panas. Habitatnya di laut terikat pada karang
dan substrat lainnya, habitat lainnya hidup berasosiasi dengan alga lainnya sebagai epifit atau
endofit.

Rhodophyta memiliki pigmen merah () mengandung zat makanan agar-agar atau


klorida beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur atau corallina zat pektin chondrus 3
retina selain mempunyai pigmen merah rhodophyta juga mempunyai beberapa pigmen yaitu
klorofil B karoten dan Lutein termasuk xantofil dan pigmen dalam jumlah yang cukup
banyak makanan cadangan berupa floridean start yaitu merupakan karbohidrat yang tidak
larut jenis Ini kebanyakan bersel satu.

A. Tujuan

a. Mengetahui macam-macam makroalga


b. Mengetahui ciri-ciri mikroalga yang ditemukan
c. Mengetahui klasifikasi dari mikroalga yang ditemukan
d. Mampu membedakan macam-macam mikroalga
B. Alat dan Bahan
 Awetan Macroalga
 Lup (kaca pembesar)
 Mikroskop stereo
 Pinset
1
C. Cara Kerja
1. Amati bentuk morfologi dari makroalga yang tersedia sesuai dengan kelompoknya
2. Deskripsikan ciri-ciri teramati dari alga yang anda amati. Untuk membantu dalam
mengidentifikasi, gunakan kunci determinasi yang ada
3. Catat hasil pengamatan anda!

2
D. Hasil Pengamatan

Kelompok Makro Alga


No. Gambar Literatur Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
Chloro Phaeo Rhodo
1. √ Deskripsi ciri ciri:
Persebarannya banyak dijumpai pada
substrat pasir, pasir lumpuran dan pecahan
karang, diperairan laut. Mempunyai
bentuk lempengan yang saling sambung-
menyambung.
Halimeda opuntia Kunci determinasinya:
1 Thallus berkapur
3 Thallus terdiri dari ruas-ruas dan
bercabang
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Caulerpales
Famili : Udoteaceae
Genus : Halimeda

3
Species : Halimeda opuntia
2. √ Deskripsi ciri-ciri:
Ruas batang utama ditumbuhi akar yang
menyerupai akar serabut, cabang yang
berdiri memiliki bentuk daun seperti
anggur, warna thallus hijau, bentuknya
tubular, dan terdapat bintil-bintil kecil,
Caulerpa racemosa
hidup sebagai bentos (melekat pada batu)
pada perairan dangkal.
Kunci determinasinya:
2 Bagian thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus tidak berbentuk spons
10 Thallus mempunyai bagian yang
menjalar berbentuk silinder dan
mempunyai stolon atau rhizoma
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta

4
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Volvoceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa racemosa
3. √ Derkripsi ciri-ciri:
Bentuknya bercabang. Segemennya
terlihat seperti jari-jari hijau gelap. Ujung
ruas tumpul dan permukaannya lunak
sehingga biasanya disalah artikan dengan

Codium fragile spons.


Kunci determinasinya:
2 Bagian dalam thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus berbentuk spons
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae

5
Ordo : Bryopsidales
Famili : Codiaceae
Genus : Codium
Species : Codium fragile
4. √ Deskripsi ciri-ciri:
Habitat Ulva lactuca adalah di air laut dan
morfologinya berupa thallus tipis dan
gepeng seperti pedang yang terdiri atas 2
lapis sel.  Memiliki bentuk strap-shaped
blades (pedang melipat) dengan tepi yang
Ulva lactuca
halus bergelombang.
Kunci determinasinya:
2 Bagian dalam thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus tidak berbentuk spons
10 Thallus berupa daun atau pipih terdiri
dari dua lapis sel
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae

6
Divisi : Chlorophyt
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Ulvales
Famili : Ulvaceae
Genus : Ulva
Species : Ulva lactuca
5. √ Deskripsi cir ciri:
Algae yang berbentuk seperti benang
bercabang hijau, bersifat kering dan tidak
berlendir.
Kunci determinasinya:
2 Bagian dalam thallus tidak berongga
5 Thallus berbentuk filamen (filamentous)
Cladophora columbiana 7 Filamen terdiri dari dari satu deretan sel
berseptum (bersekat), bercabang
9 Percabangan bebas, anak-anak cabang
pendek dengan cabang-cabang lateral
yang kadang dichotom
Klasifikasi:
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae

7
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Cladophorales
Famili : Cladophoraceae
Genus : Cladophora
6. √ Deskripsi ciri-ciri:
Kunci determinasi nya yaitu
2 Bagian thallus tidak berongga
5 Thallus seluler, berupa daun atau
silinder
8 Thallus tidak berbentuk spons
10 Thallus mempunyai bagian yang
menjalar berbentuk silinder dan
Caulerpa cactoides
mempunyai stolon atau rhizoma
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Phylum : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa

8
Spesies : Caulerpa cactoides
7. √ Deskripsi ciri :
Memiliki thallus pucat hingga hijau tua
yang biasanya tumbuh ke luar hingga
sekitar 0,35 hingga 2 meter (1,15 hingga
6,56 kaki). Memiliki daun seperti bulu
Caulerpa sertularioides
yang muncul dari stolon biasa. Masing-
masing daun tegak dan bercabang.
Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Memesan : Bryopsidales
Keluarga : Caulerpaceae
Marga : Caulerpa
Jenis : C. sertularioides

9
8. √ Deskripsi ciri :
Thallus silindris menyerupai rambut atau
membentuk gumpalan seperti benang
kusut, warna hijau (Juneidi, 2004).
Sebaran habitat banyak ditemukan di zona
Chaetomorpha crassa
pasang surut.
Klasifikasi :
Divisi : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Cladophorales
Family : Cladophoraceae
Genus : Chaetomorpha
Spesies : Chaetomorpha crassa
9. √ Deskripsi ciri :
Thallus membentuk stolon tidak begitu
besar dengan perakaran yang agak
pendek. Ramuli agak gepeng dengan
mendukung percabangan ramuli bentuk
Caulerpa racemose
bulatan-bulatan bertangkai, alternate
dengan interval agak jarang.
Klasifikasi :

10
Domain : Eukaryota
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Caulerpaceae
Marga : Caulerpa
Genus : C. racemose
10. √ Deskripsi ciri :
Thallus membentuk kantong silindris
berisi cairan, permukaan halus, licin
warna hijau tua atau hijau muda
kekuning-kuningan. Ukuran panjang
Boergesenia forbesii
thallus mencapai sekitar 5 cm dengan
diameter mencapai sekitar 0,5 cm.
Klasifikasi :
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Siphonocladales
Family : Siphonocladaceae
Genus : Boergesenia
Family : Boergesenia forbesii

11
11. √ Deskripsi ciri :
Tumbuhan berwarna hijau tua, tumbuh
dalam rumpun yang padat, epifit.
Ketinggian antara 4-10 mm. Percabangan
tidak menentu, kebanyakan dikotomi,
Chlorodesmis sp
Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Filum : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Udoteaceae
Genus : Chlorodesmis
12. √ Deskripsi ciri :
Bentuk thallus seperti kipas, membentuk
segmen-segmen lembaran tipis (lobus)
dengan garis-garis berambut radial dan
perkapuran di bagian permukaan thallus
Padina australis
daun.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta

12
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Family : Dictyotaceae
Genus : Padina
Species : Padina australis
13. √ Deskripsi ciri-ciri:
Thallus berbentuk pipih seperti pita,
pinggir rata, percabangannya dichotomus
dengan ujung agak sedikit meruncing
membentuk rumpun yang rimbun,
sehingga sering erupakan gumpalan.
Dictyota kunthii Klasifikasi:
Kingdom : Chromista
Filum : Ochrophyta
Kelas : Phaeopyceae
Ordo : Dictyotales
Family : Dictyotaceae
Genus : Dictyota
Spesies : Dictyota kunthii

13
14. √ Deskripsi ciri-ciri :
Memiliki struktur thalus agak keras atau
kaku, tebal, serta tubuh yang tegak.
Perbedaan dengan jenis lainnya, jenis ini
memiliki blade yang umumnya seperti
corong dengan pinggir bergerigi.
Turbinaria Ornata Karakteristik jenis ini adalah pinggir
bladeya membentuk bibir dengan bagian
tengah blade melengkung ke dalam.
Klasifikasi:
Kingdom : Chromista
Filum : Ochrophyta
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria Ornata

14
15. √ Deskripsi ciri-ciri:
memiliki thalus silindris dan berduri kecil.
Thalus bercabang dan percabangan ini
dinamakan pinnatus alternates sedangkan
anak percabangannya merupakan daun.
Tiap-tiap percabangan terdapat
Sargassum horneri gelembung udara berbentuk bulat yang
disebut Bladder. Bladder berfungsi untuk
menopang cabang-cabang thalus terapung
ke arah permukaan air agar mendapatkan
intensitas cahaya matahari
Klasifikasi:
Kingdom : Chromista
Filum : Ochrophyta
Kelas : Phaephyceae
Ordo : Fucales
Family : Saergassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum horneri

15
16. √ Deskripsi ciri-ciri:
- Thallus utama tumbuh menjalar
- Ruas batang utama ditumbuhi akar
yang menyerupai akar serabut
- Bentuk percabangan seperti daun yang
beragam menyerupai daun tunggal.
Caulerpa lentillifera
bundar (anggur, daun pakis, daun
kelapa, daun ketela pohon)

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Chlorophyta
Divisi : Thallophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Siphonales
Family : Caulerpaceae
Genus : Culerpa
Spesies : Caulerpa lentillifera

16
17. √ Deskripsi ciri-ciri:
- Inti sel bersifat eukariotik
- Multiseluler
- Cadangan makanan disimpan dalam
bentuk laminarin
- Mengandung pigmen cokelat
Crytosiphonia woodii
(xantofil)
- Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan
tingkat tinggi karena memiliki bagian
menyerupai akar, batang dan daun
sehingga membuat ganggang ini
mudah dikenali

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Genus : Crytosiphonia
Spesies : Crytosiphonia woodii

17
18. √ Deskripsi ciri-ciri:
Talus ini terdiri dari silinder, cabangnya
yang lancip cukup rapuh dan ke arah basal
mereka memeiliki titik percabangan.
Percabanganny mungkin berlawanan atau
dari semua sudut sumbu utama (radial).
Sarcodiotheca gaudichaudii
Warna spesies ini bervariasi dari berwarna
merah muda terang, merah tua, atau coklat
kemerahan.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Rhydophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Solieriaceae
Genus : Sarcodiotheca
Spesies :Sarcodiotheca
gaudichaudii

18
19. √ Deskripsi ciri-ciri :
Thalli bulat pada batang utama dan agak
gepeng pada percabangan, permukaan
halus atau licin. Percabangan dichotomous
dengan daun bulat lonjong, pinggir
bergerigi, tebal dan duplikasi (double
Sargassum duplicatum edged). Vesicle melekat pada batang
daun, bulat telur atau elips.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Division : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Family : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species : Sargassum duplicatum
20. √ Deskripsi ciri-ciri :
Semua spesies Ceramium adalah
ganggang kecil yang tumbuh tidak lebih
dari 30 cm (12 inci). Mereka terdiri dari
sumbu sel monosifon terete yang
dikelilingi oleh sel-sel kecil yang

19
membentuk korteks . Pada sebagian besar
spesies, ini merupakan korteks kontinu
yang membungkus sumbu, di tempat lain
sel-sel kortikal tersusun hanya dalam
simpul-simpul di persimpangan sel-sel
sumbu. Ujung cabang tumbuh seperti
penjepit. Spesies dalam genus
menunjukkan percabangan tidak teratur
dan terikat oleh rizoid uniseluler atau
bercabang.
Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Ceramiales
Family : Ceramiaceae
Genus : Ceramium
21. √ Deskripsi ciri-ciri:
Memiliki struktur thallus yang kaku dan
berkapur. Spesies ini berwarna merah dan
hijau serta mempunyai banyak cabang
yang terdiri dari axis (cabang utama),

20
primary branch dan secondary
branch.Tekstur thallus berkapur
(coralinous)
Klasifikasi :
Divisi : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae

Amphiroa anceps Ordo : Cryptonemiales


Family : Corallinaceae
Genus : Amphiroa
Spesies : Amphiroa anceps
22. √ Deskripsi ciri-ciri :
Spesies ini memiliki tubuh mengandung
keragen sehingga memilki tekstur yang
kenyal, talus terdiri atas batang primer dan
percabangan sekunder, di ujung cabang
terdapat spical pit yang berbentuk bulat
Gelidium sp yang merupakan titik tumbuh. Alga ini
memiliki holdfast (cakram) yang
berfungsi sebagai tempat melekat pada
terumbu karang sehingga dapat
beradaptasi dengan gerakan ombak pada
zona pasang-surut, bila bergerombol

21
membentuk struktur mirip kipas.
Klasifikasi :
Divisi : Thallophyta
Subdivisi : Algae
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gelidiales
Famili : Gelidiaceae
Genus : Gelidium
Spesies : Gelidium sp
23. √ Deskripsi ciri-ciri :
Thallus bulat mengeras permukaan kasar.
Membentuk rumpun rimbun dengan
percabangan dichotomus (mendua arah).
Melekat pada substrat dengan alat tempel
(holdfast) yang kecil berbentuk cakram.
Warna merah muda orange atau kadang-
kadang pirang.
Actinotrichia fragilis Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Biliphyta
Divisi : Rhodophyta

22
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Nemaliales
Famili : Galaxauraceae
Genus : Actinotrichia
Spesies : Actinotrichia fragilis
24. √ Deskripsi ciri-ciri :
Thallus silindris, percabangan bebas,
tegak, terdapat duri-duri pendek sekitar
thallus yang merupakan karakteristik jenis
ini. Substansi cartilaginous, warna coklat
tua atau kekuning-kuningan. Rumpun
lebat dengan percabangan ke segala arah.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Filum : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Family : Rhodomelacedae
Genus : Acanthophora

23
25. √ Deskripsi Ciri-Ciri:
Lurus, bercabang lemah, berwarna coklat
atau kehijau-hijauan tergantung intensitas
cahaya matahari dan kedalaman tempat
tumbuh. Sepanjang thallus terdapat
rambut-rambut yang halus

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Hypnea musciformis
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Hypneaceae
Genus : Hypnea
Spesies : Hypnea musciformis
26. √ Deskripsi ciri-ciri:
- Thalus tidak berkapur
- Thalus besar berbentuk silinder
dan tidak berseptum
- Percabangan tidak teratur
- Anak cabang pendek berupa duri

24
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Ceramiales
Family : Rhodomelaceae
Genus : Acanthophora

Acanthopora spicifera Spesies : Acanthopora spicifera

27. √ Deskripsi ciri-ciri:


Thallus silindris, percabangan bebas,
tegak, terdapat duri-duri pendek sekitar
thallus yang merupakan pernyataan jenis
ini. Tubuh berwarna coklat tua atau coklat
kekuning - kuningan. Rumpun lebat
dengan percabangan kesegala arah.
Klasifikasi:
Nemallion helminthoides Kingdom : Plantae
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Nemaliales

25
Family : Liagoraceae
Genus : Nemallion
Spesies : Nemallion helminthoides
28. √ Deskripsi ciri-ciri:
helai daun jorong sampai lanset atau
bundar telur memanjang dengan ujung
meruncing pangkal meruncing menyempit
sepanjang tangkai, tepi rata agak
berombak 
Klasifikasi:

Prionitis lanceolata Kingdom : Plantae


Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Halymeniales
Family : Halymeniaceae
Genus : Prionitis
Spesies : Prionitis lanceolata
29. √ Deskripsi ciri-ciri:
Berwarna merah tua, Talusnya memiliki
percabangan dikotomus dengan struktur
permukaan yang kasar.

26
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Fillum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Mastocarpus stellatus Family : Phyllophoraceae
Genus : Mastocarpus
Spesies : Mastocarpus stellatus

27
28
29
E. Pembahasan
1. Chlorophyta (Alga Hijau)

Chlorophyta (alga hijau) merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga,


Chlorophyta sebagian besar hidup di air tawar. Chlorophyta mengandung pigmen
klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil, bersifat
kosmopolit, terutama hidup di perairan yang cahayanya cukup seperti di kolam,
danau, genangan air hujan, pada air mengalir (sungai dan selokan). Chlorophyta
ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batuan, tanah lembab, dan
kulit batang pohon yang lembab). (Siregar, 2011)

Chlorophyta memiliki ciri kloroplas yang berwarna hijau, mengandung


klorofil-a dan b serta karatenoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid, hasil asimilasi
berupa tepung dan lemak. Chlorophyta berperan sebagai produsen utama dalam
ekosistem perairan karena penyusun dari fitoplankton yang memiliki klorofil sehingga
efektif untuk melakukan fotosintesis Selain itu, mikroalga khususnya dari divisi
Chlorophyta juga sudah dikembangkan menjadi bahan makanan, misalnya Chlorella
Sp. (Sepriyaningsih, 2018)

Habitat Chlorophyceae banyak hidup di perairan tawar, laut, dan tempat-


tempat lembab, bahkan banyak yang membentuk simbiosis dengan tumbuhan lain
(Lichenes). Yang hidup di perairan sebagai fitoplankton, penting artinya dalam
perikanan. (Adi, 1992)

Chlorophyta atau alga hijau terdiri dari ± 7.000 jenis yang hidup di perairan
maupun di daratan. Sejumlah ganggang hijau hidup di air laut, namun sebagian besar
hidup di air tawar. Ganggang hijau ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni.
Ganggang hijau uniseluler dapat bergerak bebas karena memiliki flagela. Beberapa
jenis ganggang hijau yang berkoloni mempunyai alat pelekat pada substrat yang
membantuk melekat kuat pada bebatuan di dasar perairan.

2. Phaeophyta

Phaeophyceae merupakan golongan alga yang memiliki pigmen coklat, dan


mengandung zat makanan cadangan berupa minyak laminarin dan asam alginat.
Tubuh dari golongan alga ini banyak menyerupai tumbuhan tinggi serta beberapa
jenis memiliki gelembung udara sebagai alat pengapungnya. Setiap jenis makroalga

30
ini, memiliki ciri khas masing masing yaitu pada jenis Turbinaria memiliki filoid
yang menyerupai tubin, pada jenis Sargassum memiliki filoid yang menyerupai daun
tumbuhan tinggi dan bergerigi pinggriannya, sedangkan pada jenis Padina memiliki
filoid yang menyerupai jamur atau telinga. (Adi, 1992)

Berdasarkan hasil pengamatan, pada makro alga golongan Phaeophyta,


ditemukan 5 jenis makro alga diantaranya ialah Turbinaria, Sargassum sp, Fucus,
Sargassum duplicatum, dan Padina. Makroalga jenis Turbinaria, Sargassum, dan
Padina merupakan alga yang mengandung asam alginat. Dalam sebuah sumber
dinyatakan bahwa ketiga jenis algae coklat tersebut sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi alginat. Walaupun ketiga jenis
algae tersebut masih diperoleh dalam bentuk sediaan alami, namun memiliki potensi
yang sangat besar untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia. (Rasyid, 2003)

Makro alga jenis Padina mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungan. Jenis alga ini mampu hidup pada berbagai substrat seperti, lumpur
berpasir, berlumpur yang dasarnya agak keras, serta menempel pada batu di daerah
terumbu baik yang terkena hempasan ombak langsung maupun terlindungi. Sama
seperti Padina, Kelas phaeophyta lainnya yakni Genus Turbinaria merupakan
makroalga yang mempunyai thallus-thallus pengikat substrat yang kuat untuk
melindungi diri dari ombak besar dan arus yang deras. (Ira, 2018)

3. Rhodophyta
Rhodophyceae (rhodon = merah/rose, pyhkos = alga) adalah golongan alga
yang memilki pigmen merah umumnya dan mengandung zat makanan cadangan
bahan agar-agar (Floridean). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur
(Corallina) dan zat pektin (Ichondrus, Gigartina). Adapun yang mempunyai nilai
ekonomi karena menghasilkan bahan agar-agar ialah: Eceuma, Gelidium, Gracilaria,
Rhodymenia, dan sebagainya. (Adi, 1992)
Alga merah (Rhodophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang
umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir,
batu dan benda keras lainnya. Salah satunya melekat pada mangrove yang merupakan
kawasan bernutrisi tinggi. Observasi yang dilakukan oleh West et.al., (2013), di
Pasifik Barat menemukan berbagai jenis makroalga dari kelompok alga merah antara

31
lain yaitu Acrochaetium globosum, Colaconema sp., Bostrichya tenella, Caulaconthus
indicus, Murrayella periclados, dan Caloglossa ogasawaraensis. Beberapa alga merah
juga ditemukan di Australia dan New Zealand diantaranya yaitu Calaglossa
monosticha, Calaglossa ogasawaraensis, Caloglossa postiae, Caloglossa leprieurii,
Bostrychia moritziana, Bostrychia tenuissima dan Caloglossa leprieurii. Alga merah
ini dijumpai tumbuh menempel pada akar mangrove Avicennia sp (King and Puttock,
1994). Sementara itu, keberadaan alga merah pada hutan mangrove Indonesia sangat
sedikit dilaporkan. Padahal, Indonesia memiliki luasan wilayah hutan mangrove yang
sangat tinggi dibanding Negara lain yang telah mengekspolasi keanekaragaman alga
merah yang tumbuh di hutan mangrove. Ekplorasi keanekaragaman alga merah yang
tumbuh di hutan mangrove perlu dilakukan sebagai data awal yang akan digunakan
bagi pengembangan pemanfaatan selanjutnya. (Mursal Ghazali, 2018)
Alga merah merupakan jenis alga yang lebih banyak memiliki aktivitas biologi
dibandingkan dengan jenis alga lainnya. Senyawa-senyawa kimia yang ada pada alga
merah didominasi dari famili Rhodomelaceace. Alga merah merupakan sumber
pembentuk utama halogenated compunds seperti laurenterol (1), halomon (2),
callicladol (3) dan senyawa lainnya. Terdapat beberapa jenis alga merah yang
diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Senyawa antibakteri ini diisolasi dari alga
merah seperti Laurencia spp., Gracillaria spp., Acanthophora spp., dan spesies alga
merah lainnya. (Larasati Amaranggana, 2017)

F. Referensi

Adi, S. (1992). Pengantar Cryptogamae (Sistematik Tumbuhan Rendah). Bandung: Penerbit


Tarsito.
Ira. (2018). Komposisi Jenis Makroalga di Perairan Pulau Hari Sulawesi Tenggara. Jurnal
Biologi Tropis, 18(2), 145.
Larasati Amaranggana, N. (2017). Manfaat Alga Merah(Rhodopyta) sebagai Sumber Obat
dari Bahan Alam. Majalah Farmasetika, 17.
Mursal Ghazali, H. H. (2018). Diversitas dan Karakteriastik Alga Merah (Rhodophyta) pada
Akar Mangrove di Teluk Serewe kabupaten Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis,
80-82.

32
Rasyid, A. (2003). ALGAE COKLAT (PHAEOPHYTA) SEBAGAI SUMBER ALGINAT.
Jurnal Oseana, 28(1), 37.
Sepriyaningsih, H. d. (2018). Keanekaragaman Mikroalga Chlorophyta di Sungai kelingi
Kota LubukLinggau Sumatera selatan. Jurnal Pro-Life , 667.
Siregar. (2011). Identifikasi Dominasi Genus Alga pada Air. Surabaya: Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP-ITS.

33

Anda mungkin juga menyukai