Anda di halaman 1dari 7

I.

KLASIFIKASI

Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Dilleniidae

Ordo

: Malvales

Famili

: Malvaceae (suku kapas-kapasan)

Genus

: Hibiscus

Spesies

: Hibiscus rosa-sinensis

II.

Sumatera

NAMA LOKAL

: Bungong roja (Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma (Nias),


Bekeju (Mentawai)

Jawa

: Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda), Kembang sepatu (Jawa)


Tengah), Bunga Rebong (Madura)

Bali

: Waribang

Nusa Tenggara : Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor)


Sulawesi

: Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar), Bunga bisu


(Bugis)

Maluku

: Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore)

Irian

: Diah, gerasa kando

Asing

: Chaba (Thailand), jasud (India), fu sang (Cina)

Flowers sepatu adalah semak yang berasal dari Asia Timur. Di daerah tropis dan subtropis, bunga
ini banyak ditanam sebagai tanaman hias. Di banyak daerah, tanaman memiliki nama ilmiah
Hibiscus rosa-sinensis L. dikenal dengan banyak nama. Pulau Nias, bunga ini dikenal sebagai
soma-soma di Aceh dikenal sebagai Bungong raya Malaysia memanggilnya Hibiscus dikenal di
Jepang dengan nama gushonu Hana dan di Sumatera Utara dikenal sebagai bunga . orang Sunda
akrab dengan nama bunga ini kembang api Wera tetapi panggilan Jawa kembang api WoraWari dan Bali orang mengenalnya dengan nama waribang .
Di daerah tropis, seperti Indonesia, tanaman ini mekar sepanjang tahun, tetapi di daerah sub-tropis
tanaman ini hanya bunga musim panas (summer) sampai musim gugur. Dalam tanaman subtropis
benar-benar dapat berbunga sepanjang tahun asalkan ditanam di rumah kaca (green house).
Home Tips Pertanian Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi
By Syarif kan Sabtu, 28 November 2015 Tips Pertanian
Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi
Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi - Hallo sobat Tips Menanam,
Artikel kali ini dengan judul Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi,
kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca untung mengetahui informasi
didalamnya. semoga isi postingan Artikel Tips Pertanian, yang kami tulis ini bisa anda pahami.
baiklah, selamat membaca.
Judul : Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi
link : Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi
Baca juga

Cara Sederhana Membuat Boneka Dari Kaos Kaki Bekas

Cara Membuat Gelang Persahabatan Yang Unik Dan Menarik

Resep Dan Cara Membuat Siomay Sederhana

Inilah Resep Dan Cara Membuat Cakwe Yang Lezat

Kumpulan Modifikasi Motor Honda Verza 150 Terbaru

Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi


Penamaan Bunga Sepatu, Asal-usul, Klasifikasi, dan Morfologi Flowers sepatu adalah semak yang berasal dari Asia Timur. Di daerah tropis dan subtropis,
bunga ini banyak ditanam sebagai tanaman hias. Di banyak daerah, tanaman memiliki nama
ilmiah Hibiscus rosa-sinensis L. dikenal dengan banyak nama. Pulau Nias, bunga ini dikenal
sebagai soma-soma di Aceh dikenal sebagai Bungong raya Malaysia memanggilnya Hibiscus
dikenal di Jepang dengan nama gushonu Hana dan di Sumatera Utara dikenal sebagai bunga .
orang Sunda akrab dengan nama bunga ini kembang api Wera tetapi panggilan Jawa kembang
api Wora-Wari dan Bali orang mengenalnya dengan nama waribang . Di daerah tropis, seperti
Indonesia, tanaman ini mekar sepanjang tahun, tetapi di daerah sub-tropis tanaman ini hanya
bunga musim panas (summer) sampai musim gugur. Dalam tanaman subtropis benar-benar dapat
berbunga sepanjang tahun asalkan ditanam di rumah kaca (green house).
Asal Flower Shoes
Seperti dijelaskan sebelumnya Hibiscus adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis.
Tanaman yang memiliki banyak manfaat yang berasal dari Asia adalah daerah di sekitar
Semenanjung Malaya (Malaysia). Dengan Pemerintah Kerajaan kepentingan Malaysia pada
tahun 1958 menjabat sebagai salah satu bunga yang ditunjuk nasional maupun mawar, melati,
bunga medlar dan magnolia. Dan pada tanggal 28 Juli 1960, kembang sepatu dan kemudian
memenangkan nominasi demikian dijelaskan perekonomian di Pemerintah Kerajaan Malaysia.
Sebagai bentuk pengakuan sebagai bunga nasional, bunga nama Latin Hibiscus rosa-sinensis L
dari ini dapat ditemukan melanggar Ringgit Malaysia .
III.

DESKRIPSI JASAD

1. Perawakan
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang
berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.

Bunganya besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang
berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. Bunga muncul
sepanjang tahun, memiliki jenis dan varietas yang berlimpah, tumbuh di dataran rendah ataupun
di dataran tinggi, (Ariyanti & Osman, 1990). Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5
meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun
yang meruncing. (MacIntyre & Lacroix, 1996:1880)
Sebagai bagian dari tanaman florikultura Hibiscus ditanam sebagai tanaman taman, untuk
pagar, tanaman pot, juga sebagai bunga potong. Bunga Hibiscus hanya bertahan segar dalam 1
hari mulai pagi sampai sore, sering dijumpai sebagai hiasan meja restoran dan hotel didaerah
pariwisata yang dipetik dari halaman sendiri. Walaupun tidak bertahan lama, tanaman ini rajin
berbunga apalagi dengan cahaya matahari cukup, penyiraman dan pemupukan yang memadai Di
daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah
subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

2. Akar
Hibiscus rosa-sinensis (Bunga Sepatu) memiliki akar tunggang dan berwarna cokelat muda
yang berfungsi menegakkan tumbuhnya tumbuhan.

3. Batang
Memiliki sifat batang berkayu (lignosus), dengan bentuk batang bulat (teres). Sifat
permukaan batangnya kasar di lengkapi daun penumpu yang disebut stipula. Arah tumbuh
batang tegak lurus (erectus) dengan diameter diameter 9 cm. Bentuk batang bulat (teres).
Ketika masih muda, batang berwarna ungu namun setelah tua batang berwarna putih kotor.
Percabangan batang simpodial, yaitu batang pokok sukar di tentukan, karena dalam
perkembangan selanjutnya batang kalah cepat pertumbuhannya dengan cabang.

4. Daun
Daun kembang sepatu merupakan daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan
helaian daun saja. Bangun daunnya termasuk bangun bulat telur (ovatus). Ujung daunnya
meruncing (acuminatus) karena titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari
dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing. Pangkal daun ( Basis folii )
yaitu membulat ( rotundus ). Susunan tulang daun ( Venation ) daun bertulang menyirip
(penninervis) karena ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan
tangkai daun. Tepi Daun ( Margo Folii ) bergerigi ( serratus ) karena sinus dan angulusnya samasama lancip. (Hartanto nugroho et al,2010 page: 27)
Daging daun kembang sepatu ( intervenium ) adalah seperti kertas ( papyraceus ) karena
tipis tetapi cukup tegar. Warna daun adalah hijau tua dan permukaan daun pada kembang sepatu
adalah gundul (glabes). Pertulangan daun kembang sepatu adalah menjari (palmatus), berukuran
panjang 4--15 cm dan lebar 2,5--10 cm.

5. Bunga
Buku Flora (van Steenis 2006:281) menjelaskan bahwa karakter morfologi bunga Hibiscus
rosa-sinensis merupakan plantamultiflora, bentuk umum bunga actinomorph. Tangkai bunga
beruas, bunga berdiri sendiri, diketiak, tidak atau sedikit menggantung. Memiliki epicalyx 6--9
buah, berbentuk lanset garis, hampir selalu lebih pendek dari pada calyx. Calyx bentuk tabung
setengan bercangap lima. Corolla berbentuk bulat telur terbalik, seperti baji, dengan panjang
5,5--8,5 cm. Warna bunga merah dengan noda tua pada pangkal, jingga atau kuning.
Menurut Beers dan Howie (1990:11) Hibiscus rosa-sinensis memiliki staminal column
sama panjang dengan mahkota bunga. Memiliki tipe bunga single dan double. Bunga single
memiliki corolla dengan lima petal (petal pentamerous) berlobus yang saling terpisah (corolla
polypetalus) dan memiliki 60--70 buah stamen. Sedangkan untuk bunga double selain memiliki
lingkaran petal pentamerous, juga memiliki sejumlah struktur menyerupai petal, disebut petal
tambahan. Petal tambahan tersebut merupakan hasil modifikasi dari stamen, disebut juga stamen
petaloid. Jumlah stamen yang dimiliki oleh bunga double adalah 10--40 buah. Kedua tipe bunga
tersebut memiliki diameter bunga ketika mekar 7,5--15 cm.

Kelamin bunga terdiri atas stamen dan pystilum. Stamennya seberkas satu (monodelphus)
membentuk tabung membungkus putik (stamenalcollum). Duduk anthera basifik. Pystilum
terdiri atas stylus dan stigma yang bercabang tiga. Letak ovarium suferum dengan bakal biji
axilaris. Memiliki banyak benang sari dengan tangkai sari berwarna merah, kepala sari kuning,
putiknya berbentuk tabung dan kepala putik berwarna merah. Benang sari bersatu dalam tabung
yang panjang. Kepala sari berruang 1. Tangkai sari saling berlekatan seluruhnya atau sendirian
pada pangkalnya hingga membentuk tiang atau tabung (berberkas 1) kadang-kadang salah satu
dari benang sarinya lepas (berberkas 2) atau hanya yang paling dalam.

6. Buah
Hibiscus rosa-sinensis memiliki buah kecil yang lonjong seperti kapsul, kering berpisah
lima yang berisi hingga tiga biji, masing-masing berbentuk ginjal dengan panjang 2,5 cm dan
diameter 4 mm.Pada saat masih muda,buah berwarna putih namun setelah tua berwarna coklat.
Sifat buahnya buah sejati.
7. Biji
Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima, pipih, berwarna putih.

A. INFORMASI TAMBAHAN
1. Asal Usul

Hibiscus rosa-sinensis secara historis luas dalam budidaya seluruh Asia tropis. Kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia
Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.

2. Wilayah Agihan Geografi


Gast pada tahun 1967 meyakini bahwa Hibiscus rosa-sinensis berasal dari India. Lalu
tersebar hingga dataran Cina dan kepulauan Pasifik. Penyebaran tersebut dilakukan oleh bangsa
Polinesia yang berasal dari India (Beers & Howie 1990: 1). Sedangkan menurut van Borssum
(1966: 72), Hibiscus rosa-sinensis berasal dari Afrika Timur, seperti kerabat terdekatnya
Hibiscus schizopetalus (Mast) Hook. F. Yang juga berasal dari Afrika Timur. Sulitnya
menentukan darimana asal tanaman Hibiscus rosa-sinensis, diduga karena Hibiscus rosasinensis telah banyak dikultivasi sebagai tanaman hias diberbagai daerah. Hibiscus rosa-sinensis
dapat dikenal dengan nama lokal yang berbeda, seperti kembang sepatu (Indonesia), bunga raja
(Malaysia), kembang wora wari ( Jawa, Indonesia), bungong raja (Sumatera, Indonesia), china
rose plant (Inggris), dan black shoes plant (Amerika). (Kardono dkk. 2003: 252-254)

3. Data Ekologi
Hibiscus rosa-sinensis memiliki daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan
tumbuh di daerah subtropis dan tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah sampai dataran tinggi sampai ketinggian 1.300 m dpl. Tanaman ini tumbuh di tempat
terbuka dan cukup mendapat sinar matahari. Suhu udara yang dibutuhkan adalah 22 - 24C,
tetapi masih dapat tumbuh pada daerah dengan suhu 28 - 32C. Kelembaban udara antara 50
90%. Curah hujan antara 1.500 2.500 mm/tahun. Kembang sepatu membutuhkan jenis tanah
liat berpasir, subur, gembut, banyak mengandung humus, memiliki aerase dan drainase yang
baik, pH tanah 6,0 6,5. Tanah yang tergenang dapat menyebabkan pembusukan akar dan
terhambatnya pertumbuhan tanaman.
4. Keragaman yang Telah Terdeteksi
Terdapat varietas yang merah dikenal sebagai Hibiscus rosa-sinensis dan varietas
Liliiflorus. Tetapi dewasa ini muncul varietas-varietas lain dengan warna bunga jingga, kuning,
putih dengan ukuran yang bermacam-macam.

Anda mungkin juga menyukai