Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Viridiplantae Super Divivsi : Embryophyta Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Rosales Family : Moraceae Genus : Morus Species : M. Alba Asal Tanaman : Cina Kandungan dan manfaat tanaman : bermanfaat dalam memproduksi sutra, secara empiris masyarakat memanfaatkan murbei sebagai obat tradisional untuk flu, malaria, hipertensi, asma, obat hipertensi, palpitasi, iabetes, insomnia, vertigo, anemia, hepatitis dan diabetes melitus (Hariana, 2008).
MORFOLOGI TANAMAN MURBEI
Bentuk Tanaman Bentuk dari tanaman murbei adalah semak/perdu. Tinggi maksimal tanaman ini bisa mencapai 20-25 m. Namun untuk memudahkan dalam perawatannya disarankan tetap menjaga tinggi pohon murbei di kisaran 5-6 m. Batang Setiap jenis tanaman murbei memiliki warna batang yang berbeda-beda seperti hijau, hijau kecoklatan, atau hijau kelabu. Batang ini mempunyai cabang yang banyak dengan arah tumbuh tegak ke atas, mendatar, dan menggantung. Selanjutnya ranting yang bentuk penampangnya bulat akan keluar dari ketiak daun. Daun Daun tanaman murbei berjenis tunggal dan posisinya ada di cabang spiral. Bentuk daun murbei pun beranekaragam tergantung varietas-nya, ada yang memiliki bentuk oval, agak bundar, berlekuk, serta tidak berlekuk. Bagian pinggir daunnya bergerigi dengan ujung yang membulat atau meruncing. Tekstur permukaannya ada yang mengkilap dan licin, tetapi ada pula yang terasa kasap. Bunga dan Buah Tanaman murbei memiliki bunga yang tergolong monoecious dan doecious. Bunga yang berjenis kelamin jantan dan betina masing-masing tersusun pada untaian yang terpisah. Sedangkan buah murbei termasuk buah majemuk. Warna kulitnya hijau saat mudah lalu berangsur-angsur menjadi kuning kemerahan sampai ungu kehitaman ketika sudah tua. Akar Akar tanaman murbei bertipe dalam dan luas. Sementara tanaman hasil stek memiliki akar yang tumbuh ke bawah hingga kedalaman 10-15 cm layaknya akar tunggang. Sistem perakaran tersebut dapat terus tumbuh ke bawah sampai kedalaman lebih dari 300 cm.