Anda di halaman 1dari 28

ROSIIDAE

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Phanerogamae
dosen pengampu:
Dr. Topik Hidayat, M.Si.
Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si.

oleh:
Kelas C 2017
Kelompok 1

Dwi Lestari D 1700622


Iroh Asiroh 1703933
Ramadhan Dhiya U 1703035
Widia Prihastuti 1707867

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Rosiidae

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Senin, 18 Maret 2019
Waktu : 09.30-12.00

Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik subkelas Rosiidae.
2. Mengetahui tingkat kemajuan/keprimitifan antara familia dalam subkelas
Rosiidae.
3. Mengetahui ciri-ciri familia Mimosaceae, Caesalpinicace, Fabaceae,
Myrtaceae, Euphorbiaceae, Rosaceae, Anacardiaceae, Rutaceae, dan
Apiaceae.

D. Dasar Teori
Rosidae merupakan dikotiledon berkayu atau herba dengan
berbagai jenis repellents, sering termasuk tanin, senyawa iridoid jarang,
dan terkadang senyawa triterpenoid atau berbagai zat lainnya, seringkali
dengan satu atau lain zat semacam alkaloid, tapi jarang dengan alkaloid
benzil-isoquinolin atau minyak mustard, dan tanpa betalains. Plastida tipe
S atau jarang (tapi terutama di ordo Fabales) dengan tipe plastida P.
Daun tunggal sederhana terkadang majemuk,dengan duduk tersebar atau
berkarang, ditemukan adanya daun penumpu pada ketiak daun atau
tangkai daun., kadang-kadang majemuk pinatus atau palmatus. Bunga
hypogynous ke perigynous atau epigynous, dengan kelopak bunga
berbeda atau kadang berkonotasi di pangkalan, atau beberapa kelopak
berkonotasi dan beberapa berbeda. Polen (Serbuk sari) berinti dua
(binukleat) atau serbuk sari berinti tiga (trinucleate). Banyak apertur
(area yang tipis pada eksin yang berhubungan dengan perkecambahan
polen) dan 3-beberapa aperture (biasanya tricolporate) atau kadang
dengan hanya 2 ataulebih dari lubang S, atau jarang inaperturate;
gynoecium apocarpous (ataumonocarpous) di Fabales, Proteales, dan
banyak lainnya (Cronquist, 1981).
Rosidae biasanya syncarp, indung telurnya lebih unggul atau
lebih inferior dengan plasentasi beragam, di ovarium majemuk yang
paling komersil axilaris jarang yang parietalis, atau basalis atau jura
apikal pada ovarium unilocular. Apabila ovarium plurilokuler hanya 1
atau 2 ovules per locule, tapi terkadangdengan beberapa atau banyak
ovulus. Ovulus biasanya mengandung bitegmic dan crassinucellar, tapi
kadang-kadang unitegmic atau tenuinucellar, atau keduanya, atau bahkan
ategmic. Terdapat endosperm dan juga tidak, tapi kebanyakan
perisperm (Cronquist, 1981).
Subclass Rosidae seperti yang didefinisikan di sini terdiri dari
18 ordo, 114 familia, dan sekitar 58.000 species. Subkelas ini merupakan
subkelas terbesardari dari Angiospermae dalam hal jumlah familia dan
speciesnya. Ordo-ordo tersebut antara lain, Rosales. Fabales, Proteales,
Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales,
Santanales, Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales, Linales,
Polygalales, Sapindales, Geraniales, dan Apiales. Dari sekian ordo
terdapat 5 ordo yang memiliki anggota yang besar,diantaranya Fabales
(14.000), Myrtales (9.000), Euphorbiales (7.600), Rosales (6.000), dan
Sapindales (5.400) (Cronquist, 1981).
1. Familia Myrtaceae
Berkarakteristik pohon atau
semak dengan uniseluler atau
terkadang biseluler atau multiseluler.
Daun tunggal, bersilang berhadapan.
Bunga kebanyakan banci, karena
adanya absorbsi kadang-kadang
poligam, aktinomorf. Kelopak dan
daun mahkota masing-masing terdiri
atas 4-5 daun kelopakdan sejumlah
daun mahkota yang sama yang kadang-kadang berlekatan atau tidak
merapat. Benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok berhadapan
dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna
cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga yang paling menarik.
Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik beruang 1 sampai
dengan 8 bakal biji dalam tiap ruang. Buah bermacam-macan,pada
ujungnya tampak jelas kelopak yang tidak gugur,sisa putik dan sisa
benang sari yang tertinggal dalam kelopak. Biji dengan sedikit atau
tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar.Ada pula yang
terpuntir seperti spiral. Contoh dari family ini adalah Psidium guajava,
Syzygium aromaticum, Eucalyptus, dan yang lainnya (Cronquist, 1981).
2. Familia Rosaceae
Herba, semak, atau pohon. Daun tunggal atau majemuk,
tersebar, sepasang stipula, kadang-kadang menempel pada petiolus.
Bunga tunggal atau dalam racemosa, cymosa, bisexual, aktinomorf; sepal
5, berlekatan pada dasar, petal 5, bebas, stamen banyak, kadang-kadang 5
atau 10; pistillum 1 sampai beberapa carpel, ovul 2 atau lebih tiap carpel,
ovarium superior atau inferior. Buah achene atau drupe. biji biasanya
tanpa endosperm. Bunganya selalu berkelamin ganda, beraturan dan
berbilangan lima serta berisi banyak benang sari serta putik (Cronquist,
1981).
Bunga dalam keluarga
mawar umumnya " mencolok ".
Mereka actinomorphic (radial simetris
) dan hampir selalu hermaprodit.
Rosaceae umumnya memiliki lima
sepal , lima kelopak , dan banyak
benang sari spiral diatur. Dasar dari
sepal , kelopak , dan benang sari yang
menyatu bersama-sama untuk
membentuk struktur yang disebut
hypanthium. Sangat sedikit anggota
suku ini yang beracun.Rosaceae termasuk tumbuhan semak yang kadang-
kadang memanjat, berduri atau berduri tempel atau tanpa duri serta memilki
batang berkayu Contoh dari familia ini adalah Malus domestica, Pyrus sp.,
Fragaria anansa, Rosa sp, dan yang lainnya (Angesti, 2015).
3. Familia Mimosaceae
Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4 – 5
berlekatan, mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan
bebas satu sama. Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota, atau banyak.
Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk tongkol yang seringkali
tanpak seperti satu bunga saja. Bakal buah
menumpang, beruang satu.Bakal biji dua
baris pada dinding bakal buah. Buah,
merupakan buah polong yang bila masak
menjadi kering dan terputus putus menjadi
beberapa bagian. Biji dengan sedikit atau
tanpa endosperm (Cronquist, 1981). Contoh
dari familia ini adalah Mimosa pudica (putri
malu), Parkia speciosa (petai),
Pithecellebium lobatum (jengkol),
Calliandra sp., dan yang lainnya.
4. Familia Caesalpinaceae
Tumbuhan berupa perdu atau pohon, daun
majemuk menyirip, atau menyirip ganda. Bunga
mempunyai mahkota bentuk kupu-kupu, tetapi
ke 5 daun mahkotanya bebas. Benang sari 10,
biasanya bebas atau berlekatan dengan
bermacam-macam cara. Buah polong yang jika
masak menjadi kering dan pecah, atau berdaging
dan tidak membuka, sering bersayap. Biji
dengan endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar (Cronquist,
1981). Contoh : Caesalpinia pulcherrima (kembang merak), Delonix regia
(flamboyan), Tamarindus indica (asam), dan yang lainnya.
5. Familia Fabaceae
Suku polong - polongan atau
Fabaceae merupakan salah satu suku
tumbuhan dikotil yang terpenting dan
terbesar. Banyak tumbuhan budidaya
penting termasuk dalam suku ini, dengan
bermacam-macam kegunaan : biji, buah
(polong), bunga, kulit kayu, batang,
daun, umbi, hingga akarnya dapat
digunakan oleh manusia. Semua
tumbuhan anggota suku ini memiliki
satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong (Angesti, 2015).
Karakteristik familia mencakup herba, semak, pohon dan tanaman
merambat di seluruh dunia, terutama hutan hujan tropis. Biji berkeping dua
(dikotiledon). Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan atau berseling,
terdapat daun penumpu. Bunga berkelamin 2 dalam karangan yang berbeda,
kelopak bunga bersatu, mahkota umumnya berbentuk kupu-kupu dengan
jumlah helaian 5 (Cronquist, 1981). Semua tumbuhan anggota suku ini
memiliki satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong. Dapat digunakan
sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk, pakan
ternak, dan bahan pengobatan (Angesti, 2015). Contoh dari familia ini adalah
Erythrina variegata, Pisum sativum, Phaseolus vulgaris dan yang lainnya.
6. Familia Euphorbiaceae
Kelompok tumbuhan ini juga sering
disebut suku getah-getahan. Suku ini
mempunyai ciri, antara lain, batangnya
mengandung getah berwarna putih,
tulang daun menjari, dan umumnya
mempunyai buah kotak (Dewi, 2015).
Daun alternate, jarang berlawanan,
dengan stipula. Berbentuk sederhana,
dengan pertulangan daun yang selalu
palmate, tidak pernah menyirip. Stipula dapat tidak ada dan termodifikasi
menjadi rambut, kelenjar, atau duri, atau pada spesies sukulen kadang-kadang
tidak ada. Bunga radial simetris yang berkelamin tunggal, dengan jantan dan
bunga betina biasanya terjadi pada tanaman yang sama. Seperti yang bisa
diharapkan dari seperti keluarga besar, ada berbagai macam dalam struktur
bunga-bunga. Mereka dapat berumah satu atau dioecious. Benang sari (organ
laki-laki) dapat nomor dari 1 sampai 10 (atau bahkan lebih). Bunga-bunga
wanita hypogynous, yaitu, dengan ovarium superior. Genus dalam suku
Euphorbieae, subtribe Euphorbiinae (Euphorbia dan kerabat dekat)
menunjukkan bentuk yang sangat khusus pseudanthium (“bunga palsu” terdiri
dari beberapa bunga sejati) disebut sebuah cyathium. Ini biasanya sebuah
penutup seperti cangkir kecil yang terdiri dari bracts menyatu bersama dan
kelenjar nectary perifer, mengelilingi sebuah cincin dari bunga jantan, masing-
masing benang sari tunggal. Di tengah cyathium berdiri sebuah bunga betina:
satu putik dengan stigma bercabang tunggal. Pengaturan ini secara
keseluruhan menyerupai bunga tunggal. Buah biasanya schizocarp, kadang-
kadang buah berbiji satu. Sebuah schizocarp khas adalah regma, buah kapsul
dengan tiga atau lebih sel, yang masing-masing membagi terbuka pada saat
jatuh tempo menjadi bagian-bagian yang terpisah dan kemudian melepaskan
diri eksplosif, hamburan benih kecil (Cronquist, 1981). Contoh dari familia ini
adalah Ricinus communis, Sauropus androgynus, dan yang lainnya (Dewi,
2015).\
7. Familia Anacardiaceae
Family Anacardiaceae merupakan
tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, pohon. Daun tunggal
atau mejemuk, tersebar. Bunga
mejemuk; biseksual atau uniseksual;
pentamer; stamen 5-10, seringterdapat
staminodium; terdapat diskus bentuk
cincin dekat stamen; ovarium
superum atau semiinferum dengan 1-5
karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah tunggal; drupa.
Contoh : Mangifera indica. Habitus perdu atau pohon, buah tunggal berupa
drupa, bunga majemuk bisa biseksual ataupun uniseksual. Tanaman berkayu
dengan saluran damar. Daun tersebar, tunggal atau menyirip ganjil. Daun
penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1atau 2. Bunga beraturan atau sedikit
tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang berkelamin campuran;
dalam malai. Daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu. Daun mahkota 4-5,
berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5, jarang lebih,
kerapkali mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang atau
setengah tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-
kadang bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas per
ruang 1 (Cronquist, 1981). Contoh dari familia ini adalah Anacardium
occidentale, Mangifera indica, Spondias dulcis, dan yang lainnya.
8. Familia Rutaceae
Berupa semak atau pohon, jarang berupa terna, dengan daun tunggal atau
majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu.
Dalam daun dan kulit batang terdapat kelenjar-kelenjar minyak yang terjadi
secara schizolisigen. Bunga banci, actinomorf atau zigomorf, berbilangan 4 →
5, dalam lingkaran benang-benang sari kebanyakan terdapat cakram. Kelopak
terdiri atas 4 → 5 daun kelopak yang bebas atau berlekatan dengan susunan
seperti genting. Daun-daun mahkota bebas, tersusun seperti genting atau
katup. Benang sari sama dengan jumlah
daun mahkota atau 2 x lipat, jarang lebih,
bebas, jarang berlekatan. Kepala sari
menghadap ke dalam, beruang 2,
membuka dengan celah membujur. Bakal
buah menumpang, biasanya beruang 4 →
5, kadang-kadang beruang 1 → 3 atau
banyak, ada kalanya terdapat lebih dari 1
bakal buah yang terpisah-pisah, tiap
ruang berisi 2 bakal biji. Buah
mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam, ada yang seperti buah
buni, seperti buah batu atau berkulit tebal seperti belulang, jarang berupa buah
kendaga. Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga besar, lurus atau
bengkok. Suku ini meliputi lebih dari 1.500 jenis dengan sekitar 150 marga,
tersebar di seluruh dunia, sebagian besar di daerah tropika. Banyak di
antaranya yang kemudian dibudidayakan, karena mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi (Tjitrosoepomo, 1994). Contoh dari famili ini adalah Citrus
grandis, Citrus hystrix, Limonia acidissima, Citrus aurantifolia, dan yang
lainnya.
9. Familia Apiaceae
Jarang berupa tumbuhan berkayu, batang beralur berigi-rigi dan berongga,
daun tunggal atau majemuk, tanpa daun penumpu, pangkal tangkai sering
melebar seperti upih, duduknya tersebar,
bunga majemuk berupa payung tunggal
atau berganda berbilang 4-5 dengan
kelopak kecil dan mahkota yang berdaun
mahkota bebas, tumbuhan aromatik,
pangkal tangkainya melebar menjadi upih,
duduknya tersebar jarang berhadapan,
bunga majemuk berupa payung, payung
majemuk, kelopak kecil berlekuk 5,
menempel pada bakal buah, mahkota
terdiri atas 5 daun mahkota yang bebas dengan ujungnya membengkok ke
dalam, cepat gugur kadang-kadang tanpa mahkota. Benang sari 5, berseling
dengan daun – daun mahkotanya, kepala sari beruang 2 membuka dengan
celah membujur ,bakal buah tenggelam,tertutup oleh 2 pankal tangkai putik
menenbal,beruang 2 , tiap ruang dengan 1 bakal biji, buahnya berbagi ,
berusuk,bila masak terpisah menjadi 2 bagian berisi 1 biji dan tetap
bergantungan pada suatu karpofor. Dalam kulit buah terdapat saluran-saluran
minyak yang sejajar satu dengan lain. Biji dengan endoferm seperti tanduk
(Cronquist, 1981). Contoh dari familia ini adalah Angelica sinensis,
Petroselinum crispum, Centella asiatica, Apium graveolens, Coriandrum
sativum, Daucus carota, dan yang lainnya.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1. Alat yang Digunakan pada Praktikum Rosiidae
No. Nama Jumlah
1. Kamera/handphone 1 unit
2. Alat tulis 1 unit

3. Kertas Alas 2 lembar


4. Kertas label 2 unit

Tabel E.2. Bahan yang Digunakan pada Praktikum Rosiidae


No. Nama Bahan Jumlah
1. Spesimen Laucaena leucocephala 1 buah
2. Spesimen Erythrina variegata 1 buah
3. Spesimen Bauhinia purpure 1 buah
4. Spesimen Psidium guava 1 buah
5. Spesimen Saurupus androgymus 1 buah
6. Spesimen Rosa hybrida 1 buah
7. Spesimen Mangifera indica 1 buah
8. Spesimen Citrus gandis 1 buah
9. Spesimen Centella asiatica 1 buah

F. Langkah Kerja
Spesimen diletakkan
Alat dan bahan di atas kertas alas
disiapkan diatas dan diberi label
meja praktikum. sesuai dengan nama
speciesnya.

Pertanyaan dan hasil Spesimen diamati


pengamatan dijawab dan dikelompokkan
dan berdasarkan ciri
didokumentasikan yang teramati

Diagram F.1. Langkah Kerja Pengamatan Rosiidae


G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1. Klasifikasi Rosiidae
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
1. Ordo : Fabales
Familia : Mimoceae
Genus : Leucaena
Species : Leucaena
leucocephala Gambar 1a. Leucaena leucocephala Gambar 1b. Leucaena leucocephala
(Dok Kelompok 1, 2019) (Tann, 2011)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
2.
Ordo : Fabales
Familia : Caesalpiniaceae
Genus : Bauhinia
Species : Bauhinia purpurea Gambar 2a. Bauhinia purpurea Gambar 2b. Bauhinia purpurea
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Aditya, 2012)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
3.
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Erythrina
Species : Erythrina Gambar 3a. Erythrina variegata Gambar 3b. Erythrina variegata
variegata (Dok. Kelompok 1, 2019) (Acory, 2014)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
4. Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava
Gambar 4a. Psidium guajava Gambar 4b. Psidium guajava
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Manaf, 2008)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
5. Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Sauropus
Species : Sauropus Gambar 5b. Sauropus androgynus
androgynus Gambar 5a. Sauropus androgynus
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Aqiao, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literaur

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
6.
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa hybrida
Gambar 6a. Rosa hybrida Gambar 6b. Rosa hybrida.
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Kinar, 2010)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
7.
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Species : Mangifera indica
Gambar 7a. Mangifera indica. Gambar 7b. Mangifera indica
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Zaharah, 2009s)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
8.
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus grandis
Gambar 8a. Citrus grandis Gambar 8b. Citrus grandis
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Phacelia, 2018)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosiidae
9. Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Centella
Species : Centella asiatica
Gambar 9a. Centella asiatica Gambar 9b. Centella asiatica
(Dok. Kelompok 1, 2019) (Muller, 2016)
Tabel G.2. Seriasi Pada Rosiidae

Bobot

Bobot

Bobot

Bobot

Bobot

Bobot

Bobot

Bobot

Bobot
Ciri yang Leucaena Erythrina Psidium Bauhinia Mangifera Sauropus Rosa hybrida
No Citrus grandis Centella asiatica
Teramati leucocephala variegata guajava purpurea indica androgynus (Rosaceae)

1. habitus pohon 1 pohon 1 pohon 1 Pohon 1 pohon 1 pohon 1 semak 3 semak 3 herba 5
pola
2. simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5 simpodial 5
percabangan
tunggal berbagi
3. jenis daun majemuk 5 majemuk 5 tunggal 1 ada bakal 4 tunggal 1 majemuk 5 tunggal 1 majemuk 5 tunggal 1
pulvinus
4. duduk daun tersebar 1 tersebar 1 berhadapan 3 tersebar 2 tersebar 1 tersebar 1 berseling 2 tersebar 1 roset akar 5
pertulangan Brahidodro- Brachidodro- Brachidodro- Brachidodro- Brachidodro- brachidodro- Brachidodro-
5. 2 2 2 actinodromous 3 2 2 2 2 actinodromous 3
daun mous mous mous mous mous mous mous
6. perbungaan majemuk 3 majemuk 3 tunggal 1 Tunggal 3 majemuk 3 tunggal 1 majemuk 3 tunggal 1 majemuk 3

7. jenis kelamin biseksual 1 biseksual 1 biseksual 1 biseksual 1 uniseksual 5 biseksual 1 uniseksual 5 biseksual 1 biseksual 1
salah satu
salah satu
salah satu bersatu
8. calix/corola 2 2 lepas 1 bersatu (kaliks 2 lepas 1 lepas 1 perigonium 4 lepas 1 lepas 1
bersatu (kaliks
bersatu)
bersatu)
berkelompok
lepas(3 fertil, 7 bagian dasar
9. stamen lepas 1 9+1 4 lepas 1 1 lepas 1 lepas 1 3 lepas 1 lepas 1
steril) bersatu
(diadelfus)
stigma stigma banyak dan dinding ovarium
10. pistillum stigma bersatu 5 5 stigma bersatu 5 stigma bersatu 5 stigma bersatu 5 stigma bersatu 5 4 1 3
bersatu bercabang 3 lepas terpisah
11. ovarium superum 2 superum 2 inferum 5 Superum 2 superum 2 superum 2 superum 2 inferum 5 inferum 5

12. simetri bunga actinomorf 1 zygomorf 5 actinomorph 1 zygomorph 5 actinomorph 1 actinomorp 1 actinomorph 1 actinomorph 1 actinomorph 1
kelamin
13. monoecus 1 monoecus 1 monoecous 1 monoecus 1 monoecous 1 monoecus 1 monoecous 1 monoecous 1 monoecous 1
tumbuhan
perlekatan
14. sinkarp 5 syncarp 5 syncarp 5 Syncarp 5 syncarp 5 sincarp 5 syncarp 5 apokarp 1 apocarp 1
karpel
15. jenis buah tunggal 3 tunggal 3 tunggal 3 Tunggal 3 tunggal 3 tunggal 3 tunggal 3 ganda 1 ganda 1

16. tipe plasenta marginalis 1 marginalis 1 aksilaris 3 marginalis 1 basalis 5 aksilar 3 aksilaris 3 basalis 5 basalis 5
umur kurang dari satu
17. tahunan 1 tahunan 1 tahunan 1 Tahunan 1 tahunan 1 tahunan 1 2 tahun 3 2 tahun 3 5
tumbuhan tahun
JUMLAH 40 47 40 45 43 39 50 38 47
Urutan Seriasi : Rosa hybrida – Citrus garndis – Leucocaena leucochepala – Psidium guajava – Mangifera indica – Bauhinia purpurea - Erythrina variegata - Centella asiatica - Sauropus androgynus
Tabel G.3. Klasifikasi Biner Rosiidae
No. Klasifikasi Ya Tidak
Keterangan :
1 Habitus pohon 1,2,3,4,5,6 7,8,9 1. Leucaena leucocephala
2 Jenis daun tunggal 3,4,5,7,9 1,2,3,6,8 2. Erythrina variegata
3 Simetri bunga zygomorph 2,4 1,3,5,6,7,8,9 3. Psidium guajava
4 Habitus herba 9 1,2,3,4,5,6,7,8 4. Bauhinia purpurea
5. Mangifera indica
5 Duduk daun tersebar 1,2,4,5,8 3,6,7,9
6. Citrus grandis
6 Jenis kelamin uniseksual 5,7 1,2,3,4,6,8,9
7. Sauropus androgynus
7 Jenis buah ganda 8,9 1,2,3,4,5,6,7 8. Rosa hybrida
8 Plasentasi marginalis 1,2,4 3,5,6,7,8,9 9. Centella asiatica
9 Letak ovarium inferum 3,8,9 1,2,4,5,6,7
10 Perlekatan karpel apocarp 8,9 1,2,3,4,5,6,7
Diagram G.1. Klasifikasi Bertingkat Pada Rosiidae
Keterangan :
1. Leucaena leucocephala
2. Erythrina variegata
3. Psidium guajava Pola percabangan
simpodial
4. Bauhinia purpurea (1,2,3,4,5,6,7,8,9)
5. Mangifera indica
6. Citrus grandis
7. Sauropus androgynus
8. Rosa hybrida Habitus pohon
Habitus tidak
9. Centella asiatica pohon
(1,2,3,4,5,6)
(7,8,9)

Jenis daun tidak Habitus herba


Jenis daun tunggal Habitus tidak herba
tunggal (9)
(3,4,5) (7,8)
(1,2,6) Centella asiatica

Simetri bunga tidak Duduk daun tidak Jenis buah tidak ganda
Simetri bunga Jenis buah ganda
actinonomorf tersebar Duduk daun tersebar
actinomorf (8) (7)
(2) (3) (4,5)
(1,6) Rosa hybrida Sauropus androgynus
Erythrina variegata Psidium guajava

Plasentasi marginalis Plasentasi tidak Jenis kelamin Jenis kelamin tidak


marginalis uniseksual uniseksual
(1)
(6) (5) (4)
Leucaena
leucocephala Citrus grandis Mangifera indica Bauhinia purpurea
H. Pembahasan
1. Famili Mimosaceae
Pada FamiliMimosaceae habitus berupa pohon memiliki karakteristik : Bunga
biseksual, aktinomorf, mempunyai kelopak bunga sekitaran 4 – 5 yang berlekatan
satu sama lain, pada mahkota di bagian atas tersusun atas daun-daun mahkota
yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain. Lalu Benang sari jumlah lebih
banyak dari daun mahkota sekitaran 2 atau 3 kali lipat. Bunga tersusun seperti
bongkol dantipenya majemuk seringkali terlihat seperti satu bunga saja. Di Bakal
buah tipenya menumpang, lalu 1 ruang. Sedangkan Bakal biji ada sekitaran
duabaris pada dinding bakal buah. Jenis Buah polong sewaktu masak menjadi
kering.
a. Leucaena leucocephala
Berdasarkan hasil pengamatan, Leucaena leucocephala memiliki habitus
pohon dengan percabangan simpodial. Jenis daunnya majemuk dengan duduk
daun tersebar. Pertulangan daun brachidodromous. Leucaena leucocephala
memiliki perbungaan majemuk berjenis kelamin biseksual, dengan stamen lepas
dan pistillum stigma bersatu. Letak ovarium superum dan simetri bunga
actinomorf . Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous. Berbuah tunggal
dengan perlekatan karpel syncarp dan tipe plasenta marginalis. Ciri khas dari
tanaman ini yaitu perbungaannya membentuk bonggol, buahnya berupa legum
dan tanaman ini mengandung mimosin.
2. Famili Caesalpinaceae
Famili Caesalpiniaceae memiliki habitus tumbuhan perdu dan pohon. Daun
bertipe majemuk lalu menyirip terkadang menyirip ganda. Benang sari sekitaran
10, kebanyakan bebasatau berlekatan. Tipe Buah polong bila mencapai masa akan
berubah struktur menjadi kering dan pecah, atau berdaging dan tidak membuka,
banyak bersayap. Biji dengan endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga biji
strukturnya sangat besar. Contoh: Caesalpinia pulcherrima (kembang merak).
a. Bauhinia purpuera
Berdasarkan hasil pengamatan Bauhinia purpuera memiliki habitus pohon
dengan pola percabangan simpodial. Daun tunggal berbagi dan terdapat bakal
pulvinus dengan pertulangan daun actinodromous. Duduk daun tersebar.
Perbungaan tunggal biseksual dengan kaliks bersatu. Bunganya memiliki stamen
lepas dengan 3 stamen fertil dan 7 stamen steril. Stamen fertil memiliki ukuran
lebih besar dan panjang sementara stamen yang steril berbentuk lebih kecil.
Pistillum pada bunga ini memiliki stigma bersatu dengan letak ovarium superum.
Bauhinia purpuera memiliki buah tunggal dengan perlekatan karpel syncarp dan
tipe plasenta marginalis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous dan
berumur tahunan. Ciri khas dari tumbuhan ini yaitu jumlah stamen 10 terdiri dari 3
stamen fertil dan 7 stamen steril. Bauhinia purpuera merupakan tumbuhan
peralihan menuju daun majemuk karena ditemukannya pulvinus.
3. Famili Fabaceae
Famili Fabaceae mencakup herba, semak, pohon dan tanaman merambat di
seluruhdunia, terutama hutan hujan tropis. Biji berkeping dua (dikotiledon).
Padaumumnya berdaun majemuk berhadapan atau berseling, terdapat
daunpenumpu. Bunga berkelamin 2 dalam karangan yang berbeda, kelopak
bungabersatu, mahkota umumnya berbentuk kupu-kupu dengan jumlah helaian
5.Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yaitu buahnyaberupa
polong.
a. Erythrina variegata
Berdasarkan pengamatan yang dilakukanErythrina variegata memiliki habitus
pohon dengan pola percabangan simpodial. Jenis daun majemuk dengan duduk
daun tersebar dan pertulangan daun brachidodromous. Erythrina variegata
memiliki perbungann majemuk dan biseksual dengan stamen diadelfus
membentuk kelompok 9+1 dan memiliki pistillum dengan stigma bersatu. Letak
ovarium superum dan simetri bunga zygomorf. Tumbbuhan ini merupakan
tumbuhan monoecous. Erythrina variegata memiliki buah tunggal dengan
perlekatan karpel syncarp dan tipe plasenta marginalis. Umur dari tumbuhan ini
dapat mencapai tahunan. Ciri khas dari Erythrina variegata yaitu memiliki carina,
veksilum dan ala, serta stamennya diadelfus.
4. Famili Myrtaceae
Famili ini memiliki ciri yaitu habitus berupa pohon atau perdu, daun tunggal,
bersilang berhadapan pada cabang-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2
baris pada 1 bidang, tanpa daun penumpu. Bunga biseksual sengan simetri
aktinomorf. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari 4-5 daunkelopak
dan daun mahkota. Benang sari banyak, kadang-kadangberkelompok berhadapan
dengan daun mahkota. Ovarium inferum,mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1
sampai banyak dengan 1-8 bakal bijidalam tiap ruang. Buah bermacam-macam,
pada ujungnya masih jelas tampak kaliks persisten.
a. Psidium guajava
Berdasarkan hasil pengamatan, Psidium guajava memiliki habitus pohon,
dengan percabangan simpodial. Jenis daun tunggal dengan duduk daun
berhadapan dan pertulangan brachidodromous. Memiliki bunga tunggal biseksual
dengan stamen lepas dan pistillum dengan stigma bersatu. Letak ovarium inferum
dan simetri bunga actinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous.
Psidium guajava memiliki buah tunggap dengan perlekatan karpel syncarp dan
tipe plasenta aksilaris. Tumbuhan ini bisa hidup tahunan. Ciri khas dari Psidium
guajava yakni stamennya banyak dan mudah jatuh, memiliki kaliks persisten dan
kulit batang seringkali terkelupas.
5. Famili Euphorbiaceae
Habitus pohon , herba, semak, terkadang sukulen. Duduk daun berseling,
berhadapan. Daun tunggal, kadang termodifikasi menjadi duri (Euphorbia milii).
Bunga uniseksual, actinomorf, hipogin. Perigonium, 5 tepal. Androecium dengan
1 stamen, 3 dengan filamen menyatu, 5 atau banyak. Gynoecium dengan 3 karpel
bersatu, jarang yang 4 – banyak. Ovarium superum. Tipe plasenta axilaris. Buah
biasanya berbentuk Schizocarp kapsul (Conqruist, 1981)
a. Sauropus androgynus
Habitus dari tumbuhan ini yaitu semak dengan pola percabangan simpodial.
Jenis daun tunggal dengan pertulangan daun brachidodromous dan duduk daun
berseling. Sauropus androgynus memiliki perbungann daun majemuk uniseksual.
Pada jantan, stamen bersatu pada bagian dasarnya, dan pada betina memiliki
pistillum dengan stigma bercabang tiga. Kaliks dan korola tidak dapat dibedakan
(perigonium) dan simetri bunga actinomorf. Sauropus androgynus memiliki buah
tunggal dengan perlekatan karpel syncarp dan tipe plasenta aksilaris. Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan monecous dan berumur sekitar 2 tahun. Ciri khas dari
Sauropus androgynus yaitu terdapat kelenjar/nektarium dan memiliki batang yang
bergetah putih.
6. Famili Rosaceae
Famili ini memiliki habitus semak atau pohon. Bunga actinomorf, biasanya
perigin dan dengan hypanthium. Bunga biseksual, dan uniseksual. Calix biasanya
dengan 5 sepal dan Corolla 5 petal. Buah follicle, achene, drupa, pome. Polinasi
biasanya dengan serangga.
a. Rosa hybrida
Habitus dari tumbuhan ini yaitu semak dengan pola percabangan simpodial.
Jenis daun dari Rosa hybrida yaitu majemuk dengan pertulangan daun
brachidodromous dan duduk daun tersebar. Tumbuhan ini memiliki bunga tunggal
biseksual dengan stamen lepas dan memiliki pistillum banyak dan lepas. Letak
ovarium inferum. Kaliks dan Corolla dapat dibedakan serta lepas. Simetri bungan
actinomorf. Rosa hybrida memiliki buah ganda dengan perlekatan karpel apokarp
dan tipe plasenta basalis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous dan
berumur sekitar 2 tahun. Ciri khas dari Rosa hybrida yaitu memiliki pistillum
lebih dari satu, memiliki buah ganda dengan perlekatan karpel apokarp, dan
membentuk hypantium.
7. Famili Anacardiaceae
Ciri dari famili ini yaitu tumbuhan berhabitus perdu, pohon. Daun tunggal
atau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk, biseksual atau uniseksual, pentamer,
stamen 5-10, sering terdapat staminodium, terdapat diskus bentuk cincin dekat
stamen, ovarium superum atau semiinferum dengan 1-5 karpel, ruang sejumlah
karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah tunggal, drupa. Contoh : Mangifera indica
(mangga).
a. Mangifera indica
Tumbuhan ini memiliki habitus pohon dengan pola percabangan simpodial.
Memiliki daun tunggal dengan pertulangan daun brachidodromous dengan letak
tersebar. Mangifera indica memiliki bunga majemuk dan uniseksual dengan kaliks
dan corolla lepas, serta bersimetri actinomorf. Pada bunga jantan stamen lepas,
dan pada bunga betina pistillum memiliki stigma bersatu dengan letak ovarium
superum. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous. Mangifera indica
memiliki buah tunggal dengan perlekatan karpe syncarp dan tipe plasenta basalis.
Umur tumbuhan ini dapat mencapai tahunan. Ciri khas dari Mangifera indica
yaitu aromatik serta memiliki bunga kecil dan membentuk perbungann
malay/panikula.
8. Famili Rutaceae
Ciri dari famili ini yaitu habitus berupa pohon atau semak, pada daunnya
bersisik dan transparan yang berisi minyak apabila terlihat arah menentang
matahari maka akan terlihat jelas titik-titik terang. Bunga dan daun aromatik Daun
berhadapan atau berseling, seringkali majemuk. Bunga biasanyabiseksual,
bersimetri banyak. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4buah dan 5 buah,
bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilusbebes atau konatus.
Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapatmengandung endosperma.
Contoh: Citrus sp. (jeruk).
a. Citrus grandis
Habitus dari tumbuhan ini yaitu pohon dengan pola percabangan simpodial.
Memiliki jenis daun majemuk dengan pertulangan daun brachadodromous dan
duduk daun tersebar. Citrus grandis memiliki buanga tunggal biseksual dengan
stamen lepas dan pistillum stigma bersatu. Letak ovarium superum dan memiliki
simetri bunga aktinomorf. Citrus grandis berbuah tunggal dengan perlekatan
karpel syncarp dan tipe plasenta aksilaris. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
monoecous dan berumur tahunan. Ciri khas dari Citrus grandis yaitu memiliki
anak daun (pulvinulus), serta aromatik dan memiliki kelenjar minyak terutama
pada bagian kulit buahnya.
9. Famili Apiaceae
Apiaceae memiliki karakteristik yaitu biasanya herba biennial atau perennial,
batang berlipat dan berongga, silindris. Daun berselang-seling danbergabung,
memeluk batang pada pangkal. Bunga majemuk paying, bungasimetris,
pentamerous dan epiginus, terdapat piringan madu disekililingstigma. Buah
cremocarp (schizocarpus). Herba atau setengah perdu, jarangperdu atau pohon
berkayu lunak, yang aromatis. Daun tersebar, jarangberhadapan, majemuk atau
terbagi pinnatus, palmatus atau trifoliolatus,jarang tunggal; biasanya dengan
pelepah yang lebar, ada atau tidak adastipula. Bunga dalam umbela komposita,
umbela, (bisa tereduksi menjadibunga tunggal), kapitulum, jarang dichasium,
biseksual atau uniseksual,aktinomorf atau zigomorf, umumnya pentamer, calix
umumnya berbentukcincin di puncak bakal biji, corolla lepas, piggirnya melekuk
ke dalam,stamen berselangan dengan corolla, tumbuh di atas diskus, bakal buah
2karpel membentuk bakal buah inferus, 2 ruang, stylus 2, lepas, sering dasarnya
membengkak membentuk stilopodium. Bakal biji 1 tiap ruang.
Buahskhizokarpium terdiri dari 2 merikarpium yang memisah ketika masak,
bijidengan kulit biji menyatu dengan perikarp, endosperm berminyak. Familiaini
terdiri dari sekitar 300 genus dengan 3000 spesies, hampir
kosmopolit,18terbanyak di daerah temperata utara dan pegunungan tropis. Contoh
Centella asiatica, Hydrocotyl javanica (Unand, 2003)
a. Centella asiatica
Habitus dari tumbuahn ini yaitu herba dengan pola percabangn simpodial.
Jenis daun tunggal dengan pertulangan daun actinodromous dan duduk daun roset
akar. Centella asiatica memiliki perbungaan majemuk, biseksual dengan stamen
lepas dan pistillum mimiliki dinding ovarium teripisah. Letak ovarium inferum.
Calix dan Corolla dari bunga ini lepas dan memiliki simetri bunga actinomorf.
Centella asiatica memiliki buah ganda dengan perlekatan karpel apokarp dan tipe
plasenta basalis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous dan berumur
kurang dari satu tahun. Ciri khas dari Centella asiatica yaitu bunga dalam payung
(umbella), aromatik, dan memiliki tangkai daun yang berongga.
Berdasarkan seriasi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, Rosa hybrida
dari familia rosaceae merupakan familia paling primitif diantara familia yang
lainnya. Sementara, Sauropus androgynus dari familia Euphorbiaceae merupakan
familia yang yang paling maju diantara familia yang lain. Hasil yang didapatkan
berbeda dengan dari literatur. Seharusnya familia yang paling primitif yaitu
familia Mimosaceae dan familia yang paling maju yaitu familia Apiaceae. Hal
tersebut dikarenakan karakteristik yang digunakan hanyalah 17 karakter dan hanya
menggunakan ciri morfologi. Beberapa hal yang menyebabkan familia
Euphorbiaceae menjadi familia yang paling maju pada pengamatan ini yaitu
percabangannya simpodial, jenis kelamin bunga uniseksual, dan perlekatan
karpelnya syncarp.
I. Kesimpulan
1. Subkelas Rosidae memiliki karakteristik yaitu habitus herba atau berkayu,
daun tunggal atau majemuk, bunga gynoecium umumnya apocarp, tapi
terkadang adayang syncarp dan memiliki polen binukleat. Ovarium ada yang
superum dan inferum. Plasentasi bervariasi tapi umumnya aksilar, namun ada
juga yang marginalis.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan skala
filogeni magnoliopsida menghasilkan data familia yang paling maju adalah
familia Euphorbiaceae dengan skor 50 dan familia yang paling primitif adalah
Rosaceae dengan skor 38 hasil tersebut tidak sesuai dengan teori yang ada
bahwa menyatakan familia yang paling maju dan primitif dari subkelas
Rosidae adalah Apiaceae yang paling maju dan Mimosaceae yang paling
primitf.
3. Karakteristik familia Caesalpiniaceae memiliki habitus pohon atau perdu
jarang herba denganpercabangan simpodial. Umumnya daun majemuk
menyirip. Perbungaan majemuk rasemosa, tandan. Buah merupakan buah
legum. Karakteristik familia Fabaceae memiliki habitus herba atau liana
dengan pola percabangan simpodial. Jenis daun majemuk dengan tipe pinatus,
bipinatus, trifoliatus, opposit, dan memiliki stipula. Buah berupa legum biji.
Karakteristik dari familia Mimosaceae memiliki habitus pohon, herba, semak,
atau liana dan umumnya percabangan simpodial. Daun majemuk bipinnatus
dengan duduk daun tersebar atau kadang-kadang berhadapan. Bunga tipe
capitakulum dan terangkai dalam bunga majemuk. Umumnya buah tunggal,
buah tipe legume. Karakteristik familia Myrtaceae memiliki habitus pohon
atau perdu dengan pola percabangan simpodial. Memiliki daun tunggal dengan
duduk daun berseling atau berhadapan. Perbungaan simosa atau rasemosa.
Buah tunggal, biji dengan sedikit atau tanpa endosperm. Karakteristik
familia Euphorbiaceae memiliki habitus pohon, perdu jarang ditemukan
herba tetapi ada yang sukulen dengan percabangan simpodial. Jenis daun
tunggal dengan duduk daun tersebar atau berhadapan. Bunga tunggal atau
majemuk dalam karangan cymosa. Karakteristik familia Rosaceae memiliki
habitus pohon, semak atau liana dengan percabangan umumnya simpodial.
Jenis daun tunggal atau majemuk dengan duduk daun berseling. Karakteristik
familia Apiaceae memiliki habitus herba, beberapa semak, jarang pohon
dengan percabangan simpodial. Jenis daun majemuk jarang yang tunggal
dengan pertulangan craspedodromous dengan duduk daun berseling jarang
berhadapan. Perbungaan majemuk seperti payung (umbella). Buah kering.
Karakteristik familia Anacardiaceae memiliki habitus semak atau pohon
umumnya percabangan simpodial. Jenis daun tunggal atau majemuk.
Umumnya perbungaan majemuk. Karakteristik familia Rutaceae memiliki
habitus pohon, perdu atau semak. Jenis daun majemuk terkadang tunggal
dengan duduk daun tersebar atau berhadapan. Perbungaan majemuk tak
terbatas (jenis umbella atau tandan). Buah tipe hesperidium.

J. Jawaban Pertanyaan
1. Dapatkah anda menuliskan rumus bunga dari tumbuhan-tumbuhan tersebut?
Jawab :
Leucaena leucocephala : ♂♀,*K (4)C(4)A~G1
Bauhinia purpurea : ♂♀,*K5, C5, A7 + 3, G1
Erythrina variegata : ♂♀,*K(5) C(5)G1
Psidium guajava : ♂♀, ⃰K 4, C 4, A~, G1
Rosa hybrida : ♂♀,*K10, C5, A15-20, G~
Mangifera indica : ♂♀,*K5, C5, A5, G (3)
Citrus grandis : ♂♀,* K5, C4-5, A~, G (~)
Centella asiatica : ♂♀,* K5, C5, A5, (G̅2)
Sauropus androgynus : ♂K0, C0, A1, G0, ♀K0, C0, A0, G(3)
2. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua
spesimen tersebut?
Jawab :
Ya ada, dalam praktikum ditemukan beberapa persamaan yaitu semua
spesimen memiliki habitus sebagian besar pohon, pola percabangan yang
simpodial, jenis kelamin monoecous, duduk daun yang sebagian besar
tersebar, semua telah memiliki pertulangan daun sebagian besar
brachidodromous, perlekatan karpelnya sebagian besar sudah sinkarp, bunga
kecil-kecil, sebagian besar memiliki buah tunggal yang termasuk kedalam
buah drupa.
3. Menurut anda apakah alasannya sehingga tumbuh-tumbuhan tersebut
dimasukan ke dalam satu subkelas?
Jawab :
Karena tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki kesamaan dalam beberapa
karakteristiknya, seperti habitusnya pohon, percabangannya simpodial, jenis
kelaminnya monoecous.
4. Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-spesimen
tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang berbeda?
Jawab :
Ya, jenis kelaminnya ada yang biseksual dan unisexual, habitusnya ada yang
semak, pertulangan daun ada yang brachidodromous, actinodromous, dan
craspedodromous.
5. Dapatkah anda menemukan ciri khas setiap familia?
Jawab :
Famili Apiaceae : Perbungaan umbella, aromatis, ruang ovarium 2,
stamen yang fertil 2-3
Famili Mimosaceae : Perbungaan membentuk bonggol, mengandung
mimosin, buahnya legum
Famili Caesalpinaseae : Peralihan menuju daun majemuk, jumlah stamen
10 (3 fertil, 7 steril)
Famili Fabaceae : Memiliki carina, memiliki veksilum dan ala,
stamen diadelfus
Famili Myrtaceae : Stamen banyak mudah jatuh, korola mudah jatuh,
kaliks persisten, kulit batang terkelupas
Famili Euphorbiaceae : Ada kelenjar/nektarium, batang bergetah putih,
antera bercabang 3
Familia Rosaceae : Pistil lebih dari satu, apokarp, buah ganda,
membentuk hypantium
Famili Anacardiaceae : Aromatik, perbunagan berbentuk malay/panikula,
bunga kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Angesti. 2015. Rosaceae. [Online]. Diakses dari: http://angestiarum-


ff14.web.unair.ac.id/artikel_detail-134788-Artikel-
ROSACEAE.html ( pada 23 Maret 2019)
Dewi. 2015. Euphorbiaceae dan Myrtaceae, 2 famili dikotil yang punya ciri
khas. [Online]. Diakses dari:
https://www.merdeka.com/pendidikan/euphorbiaceae-dan-
myrtaceae-2-famili-dikotil-yang-punya-ciri-khas.html (pada 23
Maret 2019)
Conqruist. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
Columbia Universuty Press : New York.
Singh. 2010. Plant Systematics. Science publisher : United State of America.
Tjitrosoepomo. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Unand. 2003. BAB VII FAMILI TUMBUHAN BERBUNGA (DIVISI
MAGNOLIOPHYTA). [Online]. Diakses dari:
http://fmipa.ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/767/mod_resource/co
ntent/1/Magnoliopsida.pdf ( pada 23 Maret 2019)
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Psidium guajava


Tanya. 2016. Psidium guajava. [online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/angiosperm/dicotyledonae/classification
-of-myrtiflorae-9-families-dicotyledonae/42588 (pada 23 Maret 2019)
Gambar 2. Diagram Rosa indica.
Cronquist. 1981. Rosa indica. Conqruist. 1981. An Integrated System of
Classification of Flowering Plants. Columbia Universuty Press : New York.
Gambar 3. Diagram Leucaena leucocephala
De Wit. 2012. Leucaena leucocephala. [online]. Diakses dari :
https://pfaf.org/User/Plant.aspx?LatinName=Leucaena+leucocephala (pada
23 Maret 2019)
Gambar 4. Diagram Tamarindus indica
Harika. 2016. Tamarindus indica. [online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/plants/flowering-plants/an-overview-on-
family-caesalpiniaceae-botany/19450 (pada 23 Maret 2019)
Gambar 5. Diagram Lathyrus indica
Trisha. 2014. Lathyrus indica. [online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/plants/families-of-flowering-plants-and-
their-economic-importance/6580 (pada 23 Maret 2019)
Gambar 6. Diagram Ricinus communis
Harika. 2016. Ricinus communis. [online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/plants/flowering-plants/an-overview-on-
euphorbiales-familyeuphorbiaceae-botany/19597 (pada 23 Maret 2019)
Gambar 7. Diagram Mangifera indica
Yashsavi. 2016. Mangifera indica. [online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/angiosperm/dicotyledons/anacardiaceae-
characters-distribution-and-types/48065 (pada 23 Maret 2019)
Gambar 8. Diagram Citrus aurantium
Harika. 2016. Citrus aurantium. [online]. Diakses dari :
http://www.biologydiscussion.com/plants/flowering-plants/rutales-family-
rutaceae-botany/19589 (pada 23 Maret 2019)
Gambar 9. Diagram Coriandrum sativum
Dhania. 2017. Coriandrum sativum. [online]. Diakses dari :
http://botanystudies.com/umbelliferae-coriandrum-sativum-dhaniya/ (pada
23 Maret 2019)
Gambar 1b. Leucaena leucocephala
Tann, John. 2011. Leucaena leucocephala. [online]. Diakses dari :
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Leucaena_leucocephala_(573246
8687).jpg (22 Maret 2019)
Gambar 2b. Bauhinia purpurea
Aditya. 2012. Bauhinia purpurea. [online]. Diakses dari :
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Bauhinia_purpurea_at_VUDA_Pa
rk_02.JPG (22 Maret 2019)
Gambar 3b. Erythrina variegata
Acory. 2014. Erythrina variegata. [online]. Diakses dari :
https://www.deviantart.com/acory/art/Erythrina-variegata-Linn-var-
437465710 (22 Maret 2019)
Gambar 4b. Psidium guajava
Manaf, fadzli. 2008. Psidium guajava. [online]. Diakses dari :
https://www.flickr.com/photos/fadmanaf/2406642179. (22 Maret 2019)
Gambar 5b. Saurupus androgynus
Evelyn. 2008. Saurupus androgynus. [online]. Diakses dari :
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sauropus_androgynus.jpg (22
Maret 2019)
Gambar 6b. Rosa hybrida
Kinard, Gary. 2010. Rosa hybrida. [online]. Diakses dari :
https://www.flickr.com/photos/avianphotos/5248327591 (22 Maret 2019)
Gambar 7b. Mangifera indica
Zaharah. 2009. Mangifera indica. [online]. Diakses dari :
https://plantstomata.wordpress.com/2017/10/07/stomatal-conductance-and-
plant-growth-in-mangifera-indica/ (22 Maret 2019)
Gambar 8b. Citrus grandis
Phacelia. 2012. Citrus grandis. [online]. Diakses dari : https://world-
crops.com/pomelo/ (22 Maret 2019)
Gambar 9b. Centella asiatica
Muller. 2016. Centella asiatica. [online]. Diakses dari :
https://www.homeremediess.com/centella-asiatica-medicinal-uses-and-
pictures/ (22 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai