MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel
Dosen Pengampu :
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd.
disusun oleh:
Denia Dwi Citraresmi (1704637)
Deri Anggara (1700038)
Dwi Lestari D (1700622)
Nisrina Nur Aini (1701590)
Rey Tamara Jessica (1705269)
Zaitun Hidayat (1703654)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………….…………. ii
BAB IPENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………...………………... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...……….. 1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………... 1
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..………..... 3
2.1 Reseptor.……………...……………..................................................................3
2.2 Antigen……….…………...…………………...……….....................……….. 3
2.3 Adhesi………...……...…………………………...……………...…. ..............5
2.4 Komunikasi Sel………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………...………………………...…… 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permukaan sel merupakan bagian terluar dari suatu sel yang membatasi
lingkungan luar dengan sel. Permukaan sel memiliki peran penting untuk
berinteraksi, menerima, dan mengirimkan sinyal kepada sel lain. Pada permukaan
sel terdapat reseptor-reseptor yang dapat mengenal sinyal dan dapat diketahui oleh
molekul-molekul sinyal.
Sel bersifat antigen jika sel tersebut berinteraksi dengan sel lain dan sel
lain tersebut akan memproduksi antigen. Komponen untuk antigen permukaan
adalah protein dan hidrat arang atau kombinasinya.
Adhesi merupakan proses biologi yang dilakukan oleh sel tunggal untuk
membentuk jaringan dalam tubuh. Adhesi berperan dalam agregasi platelet di
dalam darah (thrombosis).
Sel dapat berinteraksi dengan sel lainnya melalui komunikasi sel. Terdapat
berbagai jenis reseptor di membran plasma untuk menjalankan aktivitas
komunikasi sel.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja reseptor yang ada di permukaan sel?
2. Apa saja antigen yang ada di permukaan sel?
3. Apa saja adhesi yang terjadi di permukaan sel?
4. Apa saja jenis komunikasi yang terjadi pada sel?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengidentifikasi macam-macam reseptor yang ada di permukaan sel.
2. Mengidentifikasi macam-macam antigen yang ada di permukaan sel.
3. Mengodentifikasi macam-macam adhesi yang terjadi di permukaan sel.
4. Mengidentifikasi jenis komunikasi yang terjadi pada sel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Reseptor
B. Antigen
a. Pengertian Antigen
Antigen adalah zat asing bagi tubuh yang menyebabkan reaksi kekebalan. Ini
merupakan sebuah respon imun yang terjadi ketika antibodi yang merupakan
protein dalam sistem kekebalan tubuh untuk menyerang antigen.
Contohnya :
Tipe darah A memberitahu orang-orang untuk membuat antibodi hanya untuk
jenis B. Antigen ini dapat menempel pada permukaan sel-sel darah atau protein di
tubuh.
Seorang tipe B membentuk antibodi untuk melawan tipe A, ini juga disebut
sebagai jenis yang dominan. Jika anda tipe jenis B dan O, makan anda dapat
menyubangkannya ke tipe darah A dan darah AB. Jika Anda adalah tipe darah
AB, sel-sel Anda tidak membuat antibodi terhadap tipe A atau tipe B dalam
antigen permukaan. Anda hanya dapat menerima donor darah dari golongan AB
saja. Dan hanya dapat menyumbangkan darah dengang tipe darah AB juga.
Kalau anda tipe darah golongan O, berarti sel-sel anda membuat antibodi
terhadap kedua tipe A dan B di antigen. Jika ada yang membutuhkan donor darah,
dia hanya dapat menerima lebih banyak donir dari golongan darah O. Namun, jika
anda ingin menyumbangkan darah, maka anda dapat menyumbangkan darah
kepada siapa saja. Karena anda termasuk seorang pendonor yang universal. Dan
golongan darah O adalah yang paling umum.
Antigen adalah molekul asing yang mendatangkan suatu respon spesifik dari
limfosit. Salah satu cara antigen menimbulkan respon kekebalan adalah dengan
cara mengaktifkan sel B untuk mensekresi protein yang disebut antibodi. Istilah
antigen sendiri merupakan singkatan antibodi-generator(pembangkit
antibodi).Masing-masing antigen mempunyai bentuk molekuler khusus dan
merangsang sel-sel B tertentu untuk mensekresi antibodi yang berinteraksi secara
spesifik dengan antigen tersebut (Campbell, 2004)
b. Antigen Permukaan Sel
Sifat sel adalah antigenik, karena itu jika sel satu spesies dimasukkan pada
tubuh spesies lain, penerima sel akan membuat antibodi yang akan berintraksi
secara khusus dengan sel asing tadi. Protein dan hidrat arang atau kombinasinya
merupakan komponen untuk antigen permukaan sel. Karena komposisi sangat
komplek jumlah diterima antigen pada satu jenis sel sangat banyak.
Beberapa antigen permukaan telah dipelajari secara mendetail, ada tiga
macam antigen permukaan yaitu:
1. Antigen Golongan Darah ABO
Antigen golongan darah ABO adalah antigen utama yang ada pada eritrosit
manusia. Seseorang mungkin mempunyai antigen A atau B, Adan B atau tidak
punya antigen.jika tidak mempunyai antigen maka golongan darahnya O.
Sesungguhnya pada eritrosit golongan darah O mempunyai antigen yang disebut
antigen H yang merupakan struktur dasar untuk antigen A dan B. Antigen dari
sisten ABO adalah gikolipida dan bagian glikolipida yang berupa oligosakarida
menentukan sifat antigeniknya. Molekul-molekul gula sederhana melekat pada
bagian terminal siligolipida pada lapisan lipida bimolekuler.
2. Antigen Golongan Darah MN
Sistem golongan darah kedua pada manusia adalah sistem MN. Sistem ini
seperti sistem ABO ditentukan secara genetika. Seseorang mempunyai faktor MM
atau NN (homozigot) atau heterozigot MN. Diterminan antigennya berupa
glikoprotein pada permukaan membran (glikoporin), mengenai struktur
antigennya masih belum diketahui secara pasti seperti pada sistem ABO.
Meskipun demikian komponen-komponen esensialnya telah diketahui yaitu
galatosa, sialic ocid dan N-acetyl galaktosamine. Kedua diterminan M dan N akan
rusak jika darah diberi enzim neuraminidase.
3. Antigen Pada Sel-sel Jaringan
Antigen pada setiap jaringan individu sangat spesifik dan berbeda untuk setiap
individu. Antigen-antigen ini berupa protein permukaan sel. Antigen-anitigen
untuk tiap idividu yang sesuai disebut “histocompability antigens”. Perbedaan
antigen jaringan individu yang berlainan dapat diketahui karena penolakan pada
pencangkokan jaringan. Karena kompleknya genetika manusia akan terdapat
banyak sekali kombinasi antigenik yang mungkin pada permukaan jaringan.
Karena itu sulit sekali untuk mendapatkan kulit atau organ lain yang cocok dalam
operasi trensplantasi (pencangkokan).
Beberapa antigan “histocompability antigens” merupakan antigen yang kuat
dan yang lain berupa antigen yang lemah. Pada tikus dekenal sistem H-2 berupa
antigen yang kuat. Sistem antigen semacam ini pada manusia disebut HLA.
Kedua sisten itu mempunyai veriasi genetik tapi dengan cara tertentu (inbreeding)
dapat diperoleh tikus-tikus dengan antigen yang homogen.
Antigen H-2 pada membran plasma dibentuk oleh due rantai polipeptida.
Satu berupa rantei polipeptida panjang dan satulagi berupa rantai polipeptida
pendek. Kedua rantai yang panjang dan pendek bergabung tetapi bukan berupa
ikatan kovalen. Rantai panjang dua buah antigen dapat bergabung secara kovalen
membentuk dimar. Terdapat hidrat arang pada sistem H-2 yang bergabung dengan
rantai panjang.
Antigen H-2 tidak dapat dipisahkan dari mimbran plasma kecuali dengan
bahan pelarut seperti detergen. Dengan enzim papan rantai polipeptida yang
panjang akan putus menjadi dua bagian. Bagian yang larut dalam air (Fs) akan
terlepas sedang bagian yang tak larut (Fm) akan tetap menempal pada
membran.satuhal yang menarik ialah bahwa rantai polipeptida yang pendek dari
antigen H-2 dibuat oleh setiap sel tubuh dan terdapat pada berbagai macam
spesies hewan. Rantai polipeptida pendek itu disebut β-2mikroglobulin.
C. Adhesi
c. Adhesi Penghubung
1. Gap Junction
Gap juntion merupakan bentuk hubungan sel yang paling umum terdapat
pada jaringan dari semua hewan dan manusia, kecuali pada sel-sel otot dan
pembuluh darah. Gap junction disusun oleh saluran-saluran kecil yang dibentuk
oleh konekson (protein membran dari tiap sel).
2. Tight Junction
Tight junction merupakan persambungan antar sel berupa protein spesifik
yang sangat rapat. Hubungan ini dihubungkan oleh protein kompleks yang
terdapat di masing-masing membran sel. Contoh tight junction terdapat pada sel
epitel usus. Bahan makanan yang ada di dalam usus harus melalui membran sel
yang berhubungan dengan ruang usus.
3. Desmosom
Desmosom merupakan hubungan antar sel yang memiliki sitoskeleton
yaitu filamen intermediet berupa keratin. Fungsi dari desmosom yaitu sebagai
tempat perlekatan mekanik antara dua sel yang berdekatan. Desmosom banyak
ditemukan pada sel otot jantung, sel epitel leher rahim, dan epidermis kulit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA