Oleh :
Kelompok 7
Biologi C 2017
Amanah Muthmainnah I 1703093
Dwi Lestari Damayanti 1700622
Yunita 1702716
B. Tujuan Penyelidikan
1. Untuk memproduksi antibiotic dari biakan mikroorganisme simbion
Eucheuma cottonii secara fermentasi
2. Untuk mendapat isolat bakteri simbion Eucheuma cottonii yang memiliki
daya hambat paling besar
3. Untuk meningkatkan nilai ekonomis Eucheuma cottonii di pasaran
E. Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan antibiotik menggunakan bakteri mikroorganisme
simbion alga laut Eucheuma cottonii secara fermentasi?
F. Pertanyaan Penelitian
1. Mikroorganisme endofit apa saja yang dapat menghasilkan antibiotic dari
alga laut Eucheuma cottonii?
2. Bagaimana isolate bakteri endofit alga laut Eucheuma cottonii yang baik
untuk memiliki daya hambat terbesar?
G. Variabel
Variabel Bebas : isolat bakteri simbion alga
Variabel Terikat : diameter daya hambat
Variabel Kontrol : lama waktu fermentasi, suhu inkubasi, lama waktu inkubasi
H. Hipotesis
Semakin besar daya hambat yang dihasilkan, maka isolat bakteri simbion alga
semakin baik dalam memproduksi antibiotik.
I. Landasan teori
Penggunaan antibiotika di dunia lebih dari 40.000 ton/tahun dalam industri
pangan, pakan, pertanian, kesehatan, biokimia, genetika, dan biologi
molekuler serta ada kecenderungan untuk terus meningkat dan dapat
menimbulkan resistensi terhadap mikroba target (Neu, C. H., 1992). Dana
yang di-perlukan untuk pengadaan antibiotika kurang lebih 23,3 % dari
seluruh anggaran obat-obatan yang terpakai di Indonesia (Sirait, M., 1984).
Sejak ditemukannya antibiotika yang per-tama pada tahun 1929 oleh
Alexander Fleming, maka perkembangan penelitian yang mengarah pada
penemuan-penemuan baru terus berkem-bang dengan pesatnya. Program
skrining intensif di semua negara maju berlanjut sehingga jumlah antibiotika
baru bertambah sekitar 50 – 100 jenis setiap tahun. Pada tahun 1963 baru
dikenal 513 jenis antibiotika tetapi pada tahun 1974 sudah menjadi 4076 jenis
dan sampai saat ini diperkira-kan sudah ditemukan lebih dari 6000 jenis anti-
biotika. Dari jumlah tersebut 91 jenis antibiotika di-produksi secara komersial
dengan cara fermentasi dan 46 jenis antibiotika yang diproduksi secara
semisintetik (Akmal, dkk, 1997). Langkah-langkah mendapatkan jenis
antibiotika baru masih sangat diperlukan baik lewat sintesis kimia, biokimia
baru atau penemuan isolat mikrobia baru (Tscherter H, Dreyfuss, 1992).
Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antibiotika
adalah alga merah yaitu Eucheuma cottonii. Alga merupakan salah satu bahan
alami yang tidak menimbulkan resistensi untuk mengatasi penyakit pada
makhluk hidup karena memiliki metabolit sekunder yang dapat
menghambat/membunuh pertumbuhan bakteri (Herwin, 2018). Banyak jenis
alga yang berpotensi untuk diteliti dan dikembangkan pemanfaatannya sebagai
sumber obat. Alga memiliki kandungan metabolit primer dan sekunder.
Kandungan metabolit sekunder dari alga berpotensi sebagai penghasil
metabolit bioaktif yang beragam dengan aktivitas yang sangat luas sebagai
antibakteri, antivirus, anti jamur dan sitotastik (Rante, et al., 2010).
Bakteri isolat A
Bakteri isolat B
Bakteri isolat C
Diujikan zona
hambat