Dosen pengampu :
Dr. H. Riandi, M.Si.
Dr. Bambang Supriatno, M.Si
Dr. Didik Priyandoko, M.Si
oleh:
Kelompok 4
Biologi C 2017
C. Tujuan
1. Untuk meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan, perawatan dan semua
hal berkaitan dengan mikroskop.
2. Untuk mengetahui perbedaan dan keunikan dari setiap mikroskop yang ada di
Departemen pendidikan biologi.
D. Dasar Teori
1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk melihat benda
yang ukurannya kecil atau struktur dari suatu material tertentu yang tidak dapat
dilihat secara langsung oleh mata manusia. Prinsip kerja mikroskop adalah dengan
memfokuskan bayangan yang diperbesar dari suatu spesimen dengan bantuan
suatu lensa atau medan magnet tertentu. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan
pada penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron (Respati, 2008).
2. Fungsi Mikroskop
Tabel 1. Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Mikroskop Monokuler Cahaya Matahari 1 unit
2. Mikroskop Monokuler Cahaya Listrik 1 unit
3. Mikroskop Binokuler Cahaya Listrik 1 unit
4. Mikroskop Trinokuler Cahaya Listrik 1 unit
5. Mikroskop Stereo Cahaya Listrik 1 unit
Tabel 2. Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Alat Tulis 1 set
F. Langkah Kerja
G. Pembahasan
1. Mikroskop monokuler cahaya matahari
Secara sederhana, mikroskop monokuler diartikan sebagai jenis mikroskop
yang hanya dilengkapi dengan satu lensa okuler. Lensa okuler pada mikroskop
inimembentuk bayangan tunggal (monokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin datar ataupun
cekung yang terdapat di bawah kondensor.Cahaya tampak di lewatkan spesimen atau
preparat dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini merefraksi
(membelokkan)cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen di perbesar
sewaktu bayangan itu di proyeksikan ke mata.
2. Mikroskop monokuler cahaya listrik
Mikroskop ini memiliki bagian yang sama dengan mikroskop monokuler
cahaya, perbedaannya terletak pada sumber daya pencahayaan yang dipakai.
Mikroskop listrik monokuleradalah jenis mikroskop cahaya yang menggunakan
listrik sumber daya. Tanpa adanya listrik, mikroskop ini tidak dapat digunakan. Ini
adalah salah satu kekurangan mikroskop yang menggunakan listrik untuk
mengoperasikannya
3. Mikroskop Binokuler Cahaya Listrik
Pada mikroskop ini dijumpai dua lensa yang terdiri atas lensa objektif dan juga
lensa okuler. Kedua lensa ini saat digunakan di kedua mata sang peneliti akan
menciptakan efek tiga dimensi pada benda yang diteliti. Sumber cahaya yang
digunakan pada mikroskop binokuler ini adalah cahaya lampu. Adapun kemampuan
pembesarannya tidak terlalu besar. Kisarannya berbeda untuk masing-masing jenis
lensa. Untuk lensa objektif sekitar 1 kali sampai 2 kali sementara itu untuk lensa
okuler perbesarannya 10 kali hingga 15 kali. Mikroskop binokuler ini menggunakan
lensa objektif dengan ukuran yang besar sebab pada bagian atasnya terdapat sistem
lensa lainnya yang dibuat terpisah sehingga pada posisi paralel. Pada mikroskop ini
juga dijumpai jalur cahaya yang terpisah pada bagian kanan dan juga kiri.Harga jual
mikroskop binokulerlebih mahal daripada mikroskop monokuler.
4. Mikroskop Trinokuler
Mikroskop trinokuler adalah mikroskop binokuler yang dilengkapi 1 “mata”
tambahan, yang dihubungkan dengan sebuah komputer atau layar LCD. Dengan
demikian pengamatan bisa dilakukan berkelompok. Bahkan hasil pengamatan bisa
direkam atau dicetak sebagai arsip. Sistem mikroskop seperti ini membuka pintu
penelitian menjadi lebih akurat. Namun harganya masih cukup mahal.
5. Mikroskop Stereo Binokuler Cahaya Listrik
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar.Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7
hingga 30 kali.Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk
tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek
yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga
perbesaran objek total minimal 30 kali.Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja
preparat.Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan
transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai mikroskop,
sedangkan pengaturan perbesaran obyek terletak diatas pengatur fokus mikroskop.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Pengamatan lensa objektif
a. Apa arti tulisan dan angka pada lensa objektif yang terdapat pada berbagai tipe
mikroskop yang anda amati?
Jawab:
Motic : Perusahaan China
10x/0.25 -> Perbesaran/numerical aperture
160/- -> panjang tabung/ cover glass thickness
c. Amati dan temukan apa perbedaan sistem lensa binokuler dengan sistem lensa
mikroskop stereo?
Jawab: Cahaya pada mikroskop stereo berasal dari pantulan permukaan objek,
bukan cahaya yang ditransmisikan melalui objek seperti pada mikroskop
binokuler. Penggunaan cahaya yang dipantulkan dari objek memungkinkan untuk
mengamati specimen yang terlalu tebal.
d. Apa fungsi okuler yang ketiga pada trinokuler?
Jawab: Lensa okuler yang ketiga pada mikroskop trinokuler digunakan untuk
menyambungkan mikroskop dengan perangkat kamera/tv sehingga kegiatan
pengamatan sebuah objek tidak lagi terpaku pada seorang peneliti.
e. Mengapa jarak antara objek dan benda pada mikroskop stereo lebih jauh
dibandingkan pada mikroskop monokuler atau binokuler?
Jawab: Jarak antara objek dan benda pada mikroskop stereo lebih jauh
dibandingkan mikroskop monokuler atau binokuler agar pengamat dapat
leluasa dalam mengubah posisi spesimen sesuai yang diinginkan.
f. Bagaimana hubungan perbesaran bayangan benda dengan jarak lensa objektif
terhadap benda yang diamati?
Jawab: Hubungan perbesaran bayangan benda dengan jarak lensa objektif
terhadap benda yang diamati adalah semakin kecil jarak lensa objektif
terhadap benda yang diamati maka semakin besar perbesaran bayangan
yang dihasilkan
3. Karakteristik mikroskop non listrik
a. Bagaimana pengaturan cahaya dengan mikroskop non listrik?
Jawab: Cara mengatur pencahayaan pada mikroskop non listrik : dilakukan
dengan cara menggeser cermin ke arah datangnya cahaya.
4) Lakukan pengulangan untuk kondensor berada di tengah, dan dia atas, catat
datanya dan lakukan interpretasi!
e. Tempatkan filter biru pada diafragma, lakukan pengamatan, jelaskan apa yang
terjadi dengan objek yang diamati?
Jawab: Jika menggunakan filter biru maka objek yang berwarna biru akan tampak
lebih jelas, begitu pula dengan warna kuning dan hijau.
f. Bagaimana seandainya diganti dengan filter kuning pada diafragma, lakukan
pengamatan apa yang terjadi dengan objek yang diamati?
Jawab: maka objek yang berwarna kuning akan tampak lebih jelas.
4. Mikroskop listrik
a. Bagaimana mengatur pencahayaan pada mikroskop listrik?
Jawab: Cara mengatur pencahayaan : dilakukan dengan cara menggeser pengatur
cahaya.
b. Bagaimana prosedur pengukuran dengan menggunakan mikrometer, teknik
kalibrasi serta cara melakukan pengukurannya
Jawab: Prosedur pengukuran dengan menggunakan micrometer : dilakukan
dengan mengkalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan LOS dan SMS,
setelah terkalibrasi maka akan didapatkan angka hasil kalibrasi yang digunakan
sebagai pengali hasil pengukuran sel.
c. Lakukan pengukuran mengukur masing masing 5-10 sel stomata 5 jenis tumbuhan
dengan menggunakan mikroskop monokuler listrik (bandingkan hasilnya dalam
bentuk tabel). Berapa rata-rata ukuran sel stomata?
Jawab:
2. - Perbesaran 100x
1. Stomata 1 = 3 garis x
0,01 = 0,03
2. Stomata 2 = 3 garis x
0,01 = 0,03
3. Stomata 3 = 3 garis x
0,01 = 0,03
Gambar 2. Stomata Ficus
4. Stomata 4 = 4 garis x
(Dok. Kelompok 3B, 2018)
0,01 = 0,04
5. Stomata 5 = 3 garis x
0,01 = 0,03
- Rata-rata = 0,16/5 =
0,032
3. - Perbesaran 100x
1. Stomata 1 = 3 garis x 0,01 =
0,03
2. Stomata 2 = 3 garis x 0,01 =
0,03
3. Stomata 3 = 3 garis x 0,01 =
0,03
4. Stomata 4 = 4 garis x 0,01 =
Gambar 3. Stomata
Carmelia 0,04
(Dok. Kelompok 3B, 2018) 5. Stomata 5 = 3 garis x 0,01 =
0,03
- Rata-rata = 0,16/5 = 0,032
4. - Perbesaran 100x
1. Stomata 1 = 3 garis x 0,01 =
0,03
2. Stomata 2 = 3 garis x 0,01 =
0,03
3. Stomata 3 = 3 garis x 0,01 =
0,03
4. Stomata 2 = 2 garis x 0,01 =
Gambar 4. Stomata Cycas 0,02
(Dok. Kelompok 3B, 2018) 5. Stomata 5 = 3 garis x 0,01 =
0,03
6. Rata-rata = 0,16/5 = 0,032
d. Apa fungsi angka-angka skala yang terdapat pada meja optik? Berikan contoh
penggunaannya!
Jawab: Fungsi angka-angka skala pada meja optik digunakan sebagai acuan
dengan menggunakan prinsip koordinat pada meja objek. Contoh penggunaannya
adalah apabila preparat A dilihat dengan menggunakan mikroskop B, maka kita
dapat menentukan titik koordinat pada mikroskop B. Sehingga, apabila kita
berpindah ke mikroskop yang lain, kita dapat langsung mengukur titik koordinat
yang sama seperti di mikroskop B agar memudahkan fokus pencarian kita pada
preparat tersebut.
Hasil pemotretan :
1. Dengan CCTV
Cermin
Apabila terjadi kerusakan, perawatannya adalah dengan cara membersihkan
cerminnya dengan cara dilap secara perlahan.
Lensa
Semua jenis lensa perawatannya sama. Dapat menggunakan cotton bud dan
sedikit alcohol, setelah itu dibersihkan dengan menggunakan tissue khusus
lensa tidak menggunakan tissue biasa.
DAFTAR PUSTAKA