LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
Dosen pengampu:
Dr. H. Bambang Supriatno, M.Si.
Didik Priyandoko, Ph.D
Dr. H Riandi M.Si.
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Biologi C 2019
3) Macam-Macam Mikroskop
Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi :
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan
cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar bayangan
objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan
cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di
Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber
cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari, bisa juga
berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki tiga
lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10
kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran 10
kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran
maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya. (Ichsan, 2015).
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa
obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang
merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-
lensa mikroskop yang lain.
b. Mikroskop Elektron
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu Microscope Transmisi
Electron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron
terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar. Kemudian ada
Scanning Electron Microscope (SEM) yang dapat menampilkan
gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran
permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.
Berdasarkan jumlah lensa okulernya mikroskop dibagi menjadi :
a. Mikroskop Cahaya Monokuler
Mikroskop cahaya monokuler adalah jenis mikroskop dengan
penerangan obyek bersumber cahaya (matahari atau listrik) dan hanya
menggunakan satu lensa okuler.
No Alat Jumlah
1. Mikroskop Listrik Monokuler 1 buah
2. Mikroskop Cermin Monokuler 1 buah
3. Mikroskop Listrik Binokuler 1 buah
4. Mikroskop Listrik Trinokuler 1 buah
5. Mikroskop Stereo Listrik 1 buah
6. Handphone 1 buah
7. Pulpen 1 buah
8. Preparat 1 buah
9. Buku Catatan 1 buah
10. Lap 1 buah
No Bahan Jumlah
1. Sayatan Batang Secukupnya
2. Minyak pelumas Secukupnya
3. Alkohol 1 botol
4. Kertas 3 lembar
F. LANGKAH KERJA
Dilakukan Izin diminta kepada Bagian-bagian
laboran untuk
pengunjungan ke mengindentifikasi
dari mikroskop
laboratorium mikroskop diobservasi
Hasil dari
Laporan hasil
obervasi dibuat
observasi
dicatat
H. PEMBAHASAN
1) Mikroskop Listrik Monokuler
Mikroskop monokuler merupakan jenis mikroskop yang masuk kedalam
kategori mikroskop cahaya. Mikroskop jenis ini menggunakan 1 lensa okuler
untuk mengamati objek yang diletakan pada meja preparat. Jenis mikroskop
monokuler sepertinya merupakan jenis mikroskop dengan desain pertama
kali ditemukan, karena jika dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul dan
ketinggalan zaman. Mikroskop monokuler biasanya digunakan untuk
mengamati objek dengan satu mata saja. Cara menggunakan mikroskop
listrik monokuler adalah sebagai berikut :
Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai.
Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada
pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada
revolver
Sambungkan sumber listrik ke stop kontak kemudian atur intensitas
cahaya yang akan digunakan melalui diafragma.
Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit objek/benda.
Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus.
Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan
cara meutar revolver hingga bunyi klik.
Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan
pada tempatnya kembali.
2. Okuler
a. Apa beda monokuler, binokuler dan trinokuler dan stereo?
Jawab:
Monokuler: memiliki 1 lensa okuler, menangkap objek secara 2D,
termasuk kelompok mikroskop cahaya yang berfungsi sebagai focus
kedalam sel yang detail untuk diamati.
Binokuler: memiliki 2 lensa (lensa objektif dan lensa okuler),
menangkap objek secara 3D, termasuk mikroskop cahaya, fungsinya
sama seperti lensa monokuler.
Trinokuler: terdapat 3 lensa okuler dan salah satunya bisa dipasangkan
kamera sehingga bisa disambungkan ke monitor, menagkap objek 2D.
Stereo: gabungan dari dua mikroskop yang memiliki dua lensa objektif
dan lensa okluer serta dilengkapi prisma ganda, menangkap objek 3D
b. Bagaimana sistem binokuler dibangun (cari skema binokuler di internet)?
c. Amati dan temukan apa perbedaan system lensa binokuler dengan sistem
lensa mikroskop stereo?
Jawab:
Mikroskop binokuler memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif,
lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop berbentuk
lensa ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat
dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih.
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa
ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan
obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran
daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa
mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali. Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila
pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah
kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan
kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop
cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal
dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa
obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga
3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
d. Apa fungsi okuler yang ketiga pada trinokuler?
Jawab:
Lensa okuler yang ketiga pada trinokuler berfungsi sebagai temppat
dipasangnya kamera sehingga pengamatan bisa dilakukan secara melalui
kedua okuler depan. Display LCD terpasang langsung pada adapter lensa
mikroskop sehingga lebih memudahkan pengamatan.
e. Mengapa jarak antara objek dan benda pada mikroskop stereo lebih jauh
dibandingkan mikroskop monokuler atau binokuler?
Jawab:
Mikroskop stereo hanya dapat digunakan untuk melihat benda yang
berukuran relatif besar, contohnya embrio ayam, akar krisan, bunga. Oleh
karena ukurannya yang besar, maka jarak antara objek dan mikroskop
harus lebih jauh. Jika jaraknya terlalu dekat, maka hasilnya objek tidak
akan fokus. Berbeda dengan mikroskop monokuler atau binokuler yang
cenderung menggunakan objek yang berukuran kecil, jarak objek dengan
lensanya pun harus semakin dekat.
f. Bagaimana hubungan pembesaran bayangan benda dengan jarak lensa
objektif terhadap benda yang diamati?
Jawab:
Semakin dekat jarak antara benda dengan lensa objektif maka fokus
penglihatan kita terhadap benda itu akan semakin meningkat. Kemudian
ketika kita mengatur perbesaran, apabila perbesaran semakin tinggi maka
objeknya semakin dekat atau terlihat jelas, begitupun sebaliknya.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, benda yang akan amati
diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan berada di
ruang II lensa objektif (fob < s < 2fob). Hal ini
menyebabkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi
lensa okuler. Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Agar
mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka
lensa okuler harus diatur/digeser sedemikian rupa supaya bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif tepat jatuh di titik fokus lensa okuler (fok).
3. Amati dan fahami karakter mikroskop non listrik (anda harus mengamati
mikroskop yang terdapat di laboratorium fisiologi)
a. Bagaimana mengatur pencahayaan dengan mikroskop non listrik?
Jawab:
Posisi kondensor berada di tengah diagfragma terbuka penuh, cahaya
yang masuk terang.
Posisi kondensor berada di tengah digfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk redup.
Posisi kondensor berada diatas diagfragma terbuka penuh, cahaya yang
masuk terang, posisi ini merupakan posisi terbaik untuk melakukan
pengamatan.
Posisi kondensor berada di atas diagfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk cukup terang, posisi ini cukup baik untuk melakukan
pengamatan
Semakin atas posisi kondensor maka cahaya yang diteruskan ke objek
semakin banyak yang mengakibatkan warna latar pada hasil objek lensa
okuler semakin terang dan semakin rapat diafragma maka semakin tinggi
kontras objek karena cahaya yang masuk semakin sedikit.
b. Kapan digunakan cermin datar dan cermin cekung dalam pencahayaan?
Jawab: cermin datar digunakan ketika cahaya yang ada cukup untuk
menerangi objek, sedangkan cermin cekung digunakan ketika cahaya
kurang memadai atau agak redup, hal ini sesuai dengan sifat cermin
cekung yang dapat mengumpulkan cahaya.
c. Amati dan teliti mekanisme kerja diafragma, posisi kondensor, dengan
pencahayaan objek?
1) Posisi kondensor di bawah diafragma terbuka penuh
Jawab: Jika kondensor berada di bawah dan diagfragma terbuka penuh
maka hasil pengamatan terlihat gelap dan tidak terfokuskan.
2) Posisi konsensor di bawah diafragma terbuka setengah
Jawab: Jika posisi kondensor di bawah diagfragma terbuka setengah
maka hasil pengamatan terlihat gelap dan sedikit terfokuskan.
3) Posisi konsensor dibawah diafragma sedikit terbuka
Jawab: Jika posisi kondensor dibawah diagfragma sedikit terbuka
maka hasil pengamatan sedikit terlihat gelap tetapi objek yang diamati
sudah fokus.
4) Lakukan pengulangan untuk kondensor berada di tengah dan di atas,
catat datanya, lakukan interpretasi!
Jawab:
Posisi kondensor berada di tengah diagfragma terbuka penuh, cahaya
yang masuk terang.
Posisi kondensor berada di tengah digfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk redup.
Posisi kondensor berada diatas diagfragma terbuka penuh, cahaya yang
masuk terang, posisi ini merupakan posisi terbaik untuk melakukan
pengamatan.
Posisi kondensor berada di atas diagfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk cukup terang, posisi ini cukup baik untuk melakukan
pengamatan
Semakin atas posisi kondensor maka cahaya yang diteruskan ke objek
semakin banyak yang mengakibatkan warna latar pada hasil objek lensa
okuler semakin terang dan semakin rapat diafragma maka semakin tinggi
kontras objek karena cahaya yang masuk semakin sedikit.
d. Bagaimana posisi terbaik menempatkan kondensor dan bukaan diafragma
pada waktu pengamatan?
Jawab: posisi terbaik menempatkan kondensor dan bukaan diagfragma
pada waktu pengamatan adalah ketika cahaya terkumpul dan mendekati
preparat dengan posisi kondensor berada di atas dan diagfragma terbuka
penuh karena cahaya yang masuk lebih banyak dan terfokuskan sehingga
objek yang diamati terlihat jelas
e. Tempatkan filter biru pada diafragma, lakukan pengamatan, jelaskan apa
yang terjadi dengan objek yang diamati?
Jawab: jika menggunakan filter biru maka objek yang berwarna biru akan
tampak lebih jelas.
f. Bagaimana seandainya diganti dengan filter kuning pada diafragma,
lakukan pengamatan apa yang terjadi dengan objek yang diamati?
Jawab: warna latar menjadi kuning dan jika dilihat, tampilan kontras
objek tidak sejelas pada penggunaan filter biru.
g. Apa fungsi filter?
Jawab: filter merupakan gelas bundar yang dapat berwarna biru, hijau,
kuning, dan atau warna lain yang dapat menyaring panjang gelombang
cahaya dan dapat diteruskan pada objek yang akan diamati. Filter
berfungsi untuk penegasan gambar dan untuk melihat bagian-bagian objek
lebih jelas. Filter ini diletakkan di bawah diafragma.
Mikroskop kontras fase memberikan kontras pada bahan biologis yang tidak ternoda
dengan mengubah perbedaan fase cahaya yang disebabkan oleh perbedaan indeks
bias antara komponen seluler menjadi perbedaan dalam amplitudo cahaya, yaitu area
terang dan gelap, yang dapat diamati. Ketika sinar cahaya melewati area dalam
jaringan jalur optik yang berbeda (indeks bias dan panjang jalur geometris) mereka
mungkin terbelakang dalam fase hingga 1 ⁄ 4 Ü tetapi akan tetap tidak berubah dalam
amplitudo. Karena mata tidak dapat membedakan perbedaan fasa, diperlukan
mekanisme untuk mengubah perubahan fasa menjadi perubahan amplitudo. (Frits
Zernike, 1888 - 1966).
Tujuan utama dari mikroskop fase kontras adalah mengamati sel hidup dalam
keadaaan alaminya, yaitu tanpa pewarnaan dengan memanfaatkan perbedaan
kontras antara objek dengan latarnya.
8. Pemeliharaan Mikroskop
Setiap orang wajib melakukan kegiatan service mikroskop, langkah dan
prosedurnya dapat ditanyakan pada teknisi laboran. Tenggang waktunya
sampai akhir semester. Mahasiswa dapat melaksanakan ujian apabila sudah
melaksanakan tugas ini, diketahui dengan surat pernyataan dari teknisi
laboran.
a. Lakukan pengecekan mengenai gerakan pemutar kasar, pemutar halus,
serta gerakan tubus pada mikroskop yang terdapat di laboratorium
ekologi. Temukan bagian mana dari sistim mekanik yang mengalami
gangguan dan cara memperbaikinya! Lakukan perbaikan terhadap
gangguan tersebut!
b. Lakukan pengecekan lensa objektif dan okuler, temukan bagaimana cara
menemukan gangguan lensa pada lensa objektif atau okuler tanpa
mencabut masing-masing lensa tersebut? Lakukan pembersihan lensa
sesuai prosedur.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1) Macam mikroskop yang ada di Laboratorium Biologi FPMIPA UPI yaitu:
monokuler cermin, monokuler listrik, binokuler listrik, dan stereo listrik.
2) Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran
sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
3) Setiap mikroskop mempunyai karakteristik masing-masing. Mikroskop
cahaya monokuler memiliki satu lensa okuler, mikroskop listrik binokuler
memiliki dua lensa okuler, mikroskop listrik trinokuler memiliki tiga lensa
okuler, mikroskop stereo dapat mengamati benda dengan bentuk tiga
dimensi.
4) Lensa objektif terletak di dekat objek dan lensa okuler terletak di bagian
atas di dekat mata pengamat. Bagian mikroskop yang mengatur cahaya
adalah cermin datar, cermin cekung, kondensor dan diagfragma , alat
pengatur fokus secara kasar dan alat pengatur fokus secara halus.
5) Minyak imersi digunakan dengan cara dioleskan atau diteteskan pada
preparat yang berfungsi untuk memperjelas objek, dan melindungi lensa
mikroskop pada perbesaran tinggi.
6) Cara perawatan mikroskop adalah dengan pengecekan dan pembersihan
secara rutin, menggunakan mikroskop dengan baik dan benar, menyimpan
mikroskop pada tempatnya, dan disimpan di tempat yang kering dengan
menggunakan bantuan lampu pijar, silica gel ataupun AC.
DAFTAR PUSTAKA
Ichsan. 2015. Pengertian, Fungsi, dan Bagian Mikroskop. [Online]. Diakses dari
http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-
Mikroskop-Adalah.html
Respati. 2008. Macam- Macam Mikroskop dan Cara Penggunaannya. Momentum 4
(2): 42-44
http://microscopy.berkeley.edu/Resources/instruction/phase_contrast.html
Tanpa nama. Tanpa tahun. Mikroskop dan Penggunaannya. [Online]. Diakses dari
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html
Zernike, Frits. (1888) Phase contrast microscope. [Online]. Diakses dari
http://microscopy.berkeley.edu/Resources/instruction/phase_contrast.html
http://www.downloads-game.net/downloadgames/laporan-praktikum-mikroskop
https://docplayer.info/72583204-Laporan-praktikum-pengamatan-sel-hewan-dan-
sel-tumbuhan.html