Anda di halaman 1dari 32

PENGAMATAN MIKROSKOP

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
Dosen pengampu:
Dr. H. Bambang Supriatno, M.Si.
Didik Priyandoko, Ph.D
Dr. H Riandi M.Si.
Tri Suwandi, S.Pd, M.Sc

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Biologi C 2019

Adillah Hafizha (1901311)


Afifa Choirunnisa (1905550)
Frita Annisa (1905311)
Nurul Auliya Salsabila (1902631)
Raden M Mukti (1908495)
Zahra Auliana (1900644)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
A. JUDUL
Pengamatan Mikrskop
B. WAKTU PELAKSANAAN
1) Hari, tanggal : Jumat, 22 Oktober 2019
Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan Gedung FPMIPA A UPI
2) Hari, tanggal : Jumat, 22 Oktober 2019
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Gedung FPMIPA A UPI
C. TUJUAN
1) Mengidentifikasi macam-macam mikroskop yang berada di Laboratorium
Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
2) Mendeskripsikan fungsi dan prinsip kerja lensa objektif dan lensa okuler
pada mikroskop
3) Mengidentifikasi cara kerja mikroskop
4) Mendeskripsikan kegunaan minyak emersi dalam penggunaan mikroskop
5) Mengidentifikasi gangguan yang umumnya terjadi pada mikroskop dan cara
memperbaikinya
D. DASAR TEORI
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati
benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata
telanjang. Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “micro” yang berarti
kecil dan kata “ scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara
mempersar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat. Bayangan
benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan
perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat
kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop
ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu
peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskop. (Ichsan, 2015).
Mikroskop adalah alat atau instrument yang digunakan untuk melihat benda
yang ukurannya kecil atau struktur dari suatu material tertentu yang tidak dapat
dilihat secara langsung oleh mata manusia. Prinsip kerja mikroskop adalah
dengan memfokuskan bayangan yang diperbesar dari suatu specimen dengn
bantuan suatu lensa atau medan magnet tertentu. Ada dua jenis mikroskop
berdasarkan pada penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi
(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. (Respati, 2008).
1) Fungsi Mikroskop
a. Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan
ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
b. Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya,
bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail,
contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu
jenis objek mikroskopis saja.

2) Bagian – bagian Mikroskop

Gambar 1. Mikroskop dan Bagiannya


(Dok. Google, 2013)
a. Lensa Okuler
yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
b. Lensa Objektif
yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif
pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi
ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa
dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
c. Kondensor
yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
d. Diafragma
yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
e. Cermin
yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan
cahaya tersebut.
f. Revolver
yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
yang diinginkan.
g. Tabung Mikroskop
yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan
lensa okuler mikroskop.
h. Lengan Mikroskop
yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
i. Meja Benda
yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan
diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek
tetap ditempat yang diinginkan.
j. Makrometer (pemutar kasar)
yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran
objek yang diinginkan.
k. Mikrometer (pemutar halus)
yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran
objek yang diinginkan.
l. Kaki Mikroskop
yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop
tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

3) Macam-Macam Mikroskop
Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi :
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan
cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar bayangan
objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan
cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di
Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber
cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari, bisa juga
berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki tiga
lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10
kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran 10
kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran
maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya. (Ichsan, 2015).
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa
obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang
merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-
lensa mikroskop yang lain.
b. Mikroskop Elektron
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu Microscope Transmisi
Electron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron
terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar. Kemudian ada
Scanning Electron Microscope (SEM) yang dapat menampilkan
gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran
permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.
Berdasarkan jumlah lensa okulernya mikroskop dibagi menjadi :
a. Mikroskop Cahaya Monokuler
Mikroskop cahaya monokuler adalah jenis mikroskop dengan
penerangan obyek bersumber cahaya (matahari atau listrik) dan hanya
menggunakan satu lensa okuler.

b. Mikroskop Cahaya Binokuler


Mikroskop cahaya binokuler adalah jenis mikroskop dengan
penerangan obyek bersumber cahaya matahari atau lampu listrik dan
dilengkapi dengan 2 lensa okuler. Baca artikel kami tentang harga
mikroskop binokuler.
c. Mikroskop Cahaya Trinokuler
Mikroskop trinokuler merupakan mikroskop dengan display LCD
canggih yang memungkinkan proses pengamatan simpel, praktis,
efektif, dan tepat sasaran. Jika pada mikroskop monokuler hanya bisa
diamati dengan satu mata, mikroskop binokuler dengan dua mata,
maka trinokuler bisa dipasangkan kamera sehingga bisa diamati
menggunakan monitor.
d. Mikroskop Cahaya Stereo
Jenis mikroskop cahaya stereo dapat diklasifikasikan menjadi 2
golongan besar yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Sistem stereomikroskop tertua, Greenough, menggunakan 2 tabung
kembar yang di-inklinasi untuk menghasilkan efek stereo. Sistem
mikroskop stereo yang baru menggunakan tabung kondensor tunggal
yang ukurannya lebih besar yang penggunaanya bersamaan antara
tabung mata dan sistem lensa.
E. ALAT DAN BAHAN
E.1 Alat yang digunakan dalam pengamatan mikroskop

No Alat Jumlah
1. Mikroskop Listrik Monokuler 1 buah
2. Mikroskop Cermin Monokuler 1 buah
3. Mikroskop Listrik Binokuler 1 buah
4. Mikroskop Listrik Trinokuler 1 buah
5. Mikroskop Stereo Listrik 1 buah
6. Handphone 1 buah
7. Pulpen 1 buah
8. Preparat 1 buah
9. Buku Catatan 1 buah
10. Lap 1 buah

E.2 Bahan yang digunakan dalam pengamatan mikroskop

No Bahan Jumlah
1. Sayatan Batang Secukupnya
2. Minyak pelumas Secukupnya
3. Alkohol 1 botol
4. Kertas 3 lembar

F. LANGKAH KERJA
Dilakukan Izin diminta kepada Bagian-bagian
laboran untuk
pengunjungan ke mengindentifikasi
dari mikroskop
laboratorium mikroskop diobservasi

Hasil dari
Laporan hasil
obervasi dibuat
observasi
dicatat

Diagram F.1 Langkah Kerja Pengamatan Mikroskop


G. HASIL PENGAMATAN
Tabel G.1 Jenis dan Fungsi Mikroskop

No Nama Alat Fungsi Gambar

Mikroskop Mengamati objek yang berukuran mikroskopis


1 Listrik dengan cahaya berasal dari energi listrik untuk
Monokuler menampilkan hasil gambar 2 dimensi.
Gambar G.1 Mikroskop
Listrik Monokuler
(Dok. Kelompok 4, 2019)

Mikroskop Mengamati objek yang berukuran mikroskopis


2 Cermin dengan cahaya berasal dari pantulan cermin
Monokuler untuk menampilkan hasil gambar 2 dimensi.
Gambar G.2 Mikroskop
Cermin Monokuler
(Dok. Kelompok 4, 2019)
Mengamati objek yang berukuran mikroskopis
Mikroskop
dengan cahaya berasal dari energi listrik untuk
3 Listrik
menampilkan hasil gambar 2 dimensi melalui 2
Binokuler
lensa okuler. Gambar G.3 Mikroskop
Listrik Binokuler
(Dok. Kelompok 4, 2019)

Mengamati objek yang berukuran mikroskopis


dengan cahaya berasal dari energi listrik.
Mikroskop Memiliki 3 lensa okuler dimana lensa ketiga
4 Listrik yang terdapat pada bagian belakang mikroskop
Trinokuler bisa dihubungkan ke LCD, TV, maupun CCTV
Gambar G.4 Mikroskop
sehingga objek yang diamati lebih jelas dan
Listrik Trinokuler
ditampilkan pada media lainnya.
(Dok. Kelompok 4, 2019)

Mengamati objek yang berukuran mikroskopis


Mikroskop dengan cahaya berasal dari energi listrik untuk
5. Stereo menampilkan hasil gambar 3 dimensi melalui 2
Listrik lensa okuler.
Gambar G.5 Mikroskop
Stereo Listrik
(Dok. Kelompok 4, 2019)

H. PEMBAHASAN
1) Mikroskop Listrik Monokuler
Mikroskop monokuler merupakan jenis mikroskop yang masuk kedalam
kategori mikroskop cahaya. Mikroskop jenis ini menggunakan 1 lensa okuler
untuk mengamati objek yang diletakan pada meja preparat. Jenis mikroskop
monokuler sepertinya merupakan jenis mikroskop dengan desain pertama
kali ditemukan, karena jika dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul dan
ketinggalan zaman. Mikroskop monokuler biasanya digunakan untuk
mengamati objek dengan satu mata saja. Cara menggunakan mikroskop
listrik monokuler adalah sebagai berikut :
 Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai.
 Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada
pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada
revolver
 Sambungkan sumber listrik ke stop kontak kemudian atur intensitas
cahaya yang akan digunakan melalui diafragma.
 Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit objek/benda.
 Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus.
 Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan
cara meutar revolver hingga bunyi klik.
 Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan
pada tempatnya kembali.

2) Mikroskop Cermin Monokuler


Mikroskop Monokuler secara sederhana, benda ini hanya memiliki satu
lensa yang dimiliki saja. Alat ini termasuk kelompok dalam mikroskop cahaya
yang berfungsi hanya fokus kedalam sebuah sel yang detail untuk diamati.
"Compound light microscope" adalah nama lain dari mikroskop cahaya.
Cahaya yang dipancarakan oleh mikroskop monokuler bekerja untuk
mengamati dalam isi sel, cahayayang dipancarkan pada mikroskop monokuler
berasal dari pantulan cermin. Lensa okuler pada mikroskop monokuler sangat
mudah digunakan. Berikut ini adalah penjelasan tentang cara menggunakan
mikroskop untuk membuat pengamatan terhadap suatu objek benda:

 Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan


pengamatan.
 Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan
revolver. Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar
berada pada garis yang sama dengan arah masuknya cahaya dan lensa
okuler.
 Atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang diperlukan dapat
terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
 Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya
agar sinar yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun
terang.
 Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara
mengatur makrometer searah jarum jam.
 Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah
lensa objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
 Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar
0.5 cm dengan menggunakan makrometer.
 Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan
meja preparat menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan
objek yang jelas.
 Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa
objektif dengan perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.

3) Mikroskop Listrik Binokuler


Mikroskop listrik binokuler merupakan jenis mikroskop dengan tipe
mikroskop cahaya seperti pada mikroskop listrik monokuler yang
memanfaatkan energi listrik, yang membedakannya adalah jumlah lensa
okuler yang berjumlah 2. Jika pada mikroskop monokuler hanya terdapat
satu lensa okuler, pada mikroskop binokuler terdapat dua lensa okuler, itulah
yang menyebabkan disebut “bi” diaartikan “dua”. Adapun langkah-langkah
menggunakan mikroskop binokuler adalah sebagai berikut :

 Periksalah Mikroskop sebelum memakainya. Bersihkan meja kaca dengan


lap dan bersihkan juga lensa – lensanya dengan kertas khusus
 Untuk objek yang transparan gunakanlah meja sediaan khusus yang
berwarna putih untuk penyinaran saat sedang mengamati objek yang
transparan gunakan meja sediaan yang berwarna bening dan juga gunakan
sinar yang berasal dari bawah,
 Objek yang akan diamati dapat direndam air atau kering dengan cara
menaruhnya diatas kaca objek yang ada di dalam cawan atau langsung
saja ditaruh di atas meja kaca
 Aturlah posisi kedua lensa hingga sesuai pada jarak antara mata
 Gunakkanlah kedu mata pada objek yang dilihat melalui lensa okuler.
Fokuskan objek dengan cara memutar sekrup pengarah agar tampak lebih
jelas
 Selesai menggunakannya, segera bersihkan meja sediaan lalu simpan
kembali mikroskop dalam box nya atau lemari khusus.

4) Mikroskop Listrik Trinokuler


Mikroskop trinokuler yang merupakan alat optik yang tidak hanya terdiri dari
lensa - lensa kompleks yang dapat memperbesar bayangan dari benda-
benda, tetapi ada seperangkat LCD dan kamera yang berfungsi untuk merek
am dari pembiasan bayangan dari lensa - lensa yang akhirnya dapat diamati
oleh pengamat tanpa harus menggunakan lensa okuler . Berikut adalah cara
menggunakan mikroskop trinokuler yaitu :
 Menyimpan mikroskop di tempat yang datar dan kuat seperti meja.
 Sambungkan sumber listrik dengan stop kontak.
 Pasang kamera pada okuler ketiga sehingga pengamatan masih bisa
dilakukan lewat dua okuler di depan.
 Atur kekuatan lensa dan sumber cahaya yang digunakan.
 Hubungkan komputer ke display LCD terpasang langsung pada adapter
lensa mikroskop.
 Letakkan preparat ke meja preparat yang ingin diamati dan lakukan
pengamatan.
5) Mikroskop Stereo Listrik
Mikroskop stereo yaitu mikroskop yang digunakan untuk benda yang
ukurannya relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30
kali. Objek yang terlihat dengan mikroskop stereo dapat dilihat secara 3
dimensi. Mikroskop stereo memiliki pencahayaan yang berasal dari cahaya
yang diteruskan dari bagian yang atas. Untuk menggunakan mikrosop stereo
dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :

 Periksalah mikroskop yang akan dipakai. Bersihkan meja kacanya dengan


lap dan lensa-lensanya dengan kertas lensa.
 Gunakan meja sediaan warna putih untuk melihat objek yang tidak
transparan dan penyinaran dari atas sedangkan untuk mengamati objek
yang transparan sebaiknya menggunakan sinar dari bawah dan meja
sediaan kaca yang bening. Akan tetapi dalam prakteknya tergantung dari
kelengkapan mikroskop dan selera si pengamat.
 Objek yang diamati dapat kering dan dapat pula terendam air, dengan
meletakkanya di atas kaca objek, dalam cawan ataupun langsung di atas
meja kaca.
 Aturlah jarak kedua lensa okuler sehingga sesuai dengan jarak kfua mata.
Jika telah sesuai, lapangan optik akan tampak berbentuk bulat.
 Dengan kedua mata, objek dilihat melalui lensa okuler. Fokuskan objek
dengan memutar sekrup pengarah.
 Setelah selesai bekerja, bersìkan meja sediaan, lalu simpan mikroskop
tersebut dalam kotaknya dari dan kuncilah.

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pengamatan lensa objektif
Amati 15 tipe mikroskop yang berbeda di laboratorium fisiologi, struktur
tumbuhan, struktur hewan, mikrobiologi dan ekologi.
a. Apa arti tulisan dan angka pada lensa objektif yang terdapat pada berbagai
tipe mikroskop yang anda amati?
Jawab: Arti dari tulisan pada lensa objektif biasanya adalah nama pabrik
dari pembuatan lensa objek okuler. Arti dari angka adalah Numerical
Aparture (NA) yang menunjukan batas maksimum keruct sinar yang
masuk ke lansa objektif, menunjukan panjang tabung ddalam ukuran
millimeter, dan menunjukan tebal kaca penutup yan cocok
untukdigunakan pada pembesaran tersebut.
b. Apa arti gelang/garis melingkar pada lensa objektif?
Jawab: Warna hitam: 1,25x
Warna merah: 4x/5x
Warna biru muda: 40x/50x
Warna abu-abu: 2x
Warna kuning: 10x
Warna biru tua: 60x
Warna coklat: 2,5x
Warna hijau muda: 20x
Warna putih: 100x
c. Apa yang dimaksud dengan resolusi, bagaimana resolusi dapat dipahami
pada lensa objektif?
Jawab: Resolusi adalah kemampuan sistem optikal untuk membedakan
detail yang sangat kecil pada spesimen. Resolusi ditentukan oleh:
a) Kemampuan mengumpulkan cahaya (numerical apature atau NA).
NA ini berfungsi untuk memperlihatkan lebar maksimum dari
sinar kerucut sehingga dapat masuk kedlama lensa objektif yang
akan memengaruhi resolusinya. lensa NA= n x sin α.
b) Panjang gelombang (ʎ) cahaya yang digunakan resolusi = 0,61 x ʎ
/ NA.
Oleh karena itu, semakin tinggi perbesaran pada lensa objektif,
makin tinggi pula resolusinya.
d. Mengapa resolusi ditentukan oleh kualitas lensa objektif, tidak pada
okuler?
Jawab: Karena pada lensa objektif terdapat banyak jenis perbesaran
sehingga resolusi ditentukan oleh lensa objektif. Selain itu pada lensa
objektif juga berfungsi sebagai memperjelas objek yang dilihat.
Sedangkan pada lensa okuler pembesaran hanya ada 1 macam dan juga
hanya bersifat memperbesar objek.

2. Okuler
a. Apa beda monokuler, binokuler dan trinokuler dan stereo?
Jawab:
 Monokuler: memiliki 1 lensa okuler, menangkap objek secara 2D,
termasuk kelompok mikroskop cahaya yang berfungsi sebagai focus
kedalam sel yang detail untuk diamati.
 Binokuler: memiliki 2 lensa (lensa objektif dan lensa okuler),
menangkap objek secara 3D, termasuk mikroskop cahaya, fungsinya
sama seperti lensa monokuler.
 Trinokuler: terdapat 3 lensa okuler dan salah satunya bisa dipasangkan
kamera sehingga bisa disambungkan ke monitor, menagkap objek 2D.
 Stereo: gabungan dari dua mikroskop yang memiliki dua lensa objektif
dan lensa okluer serta dilengkapi prisma ganda, menangkap objek 3D
b. Bagaimana sistem binokuler dibangun (cari skema binokuler di internet)?

c. Amati dan temukan apa perbedaan system lensa binokuler dengan sistem
lensa mikroskop stereo?
Jawab:
Mikroskop binokuler memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif,
lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop berbentuk
lensa ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat
dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih.
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa
ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan
obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran
daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa
mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali. Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila
pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah
kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan
kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop
cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal
dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa
obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga
3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
d. Apa fungsi okuler yang ketiga pada trinokuler?
Jawab:
Lensa okuler yang ketiga pada trinokuler berfungsi sebagai temppat
dipasangnya kamera sehingga pengamatan bisa dilakukan secara melalui
kedua okuler depan. Display LCD terpasang langsung pada adapter lensa
mikroskop sehingga lebih memudahkan pengamatan.
e. Mengapa jarak antara objek dan benda pada mikroskop stereo lebih jauh
dibandingkan mikroskop monokuler atau binokuler?
Jawab:
Mikroskop stereo hanya dapat digunakan untuk melihat benda yang
berukuran relatif besar, contohnya embrio ayam, akar krisan, bunga. Oleh
karena ukurannya yang besar, maka jarak antara objek dan mikroskop
harus lebih jauh. Jika jaraknya terlalu dekat, maka hasilnya objek tidak
akan fokus. Berbeda dengan mikroskop monokuler atau binokuler yang
cenderung menggunakan objek yang berukuran kecil, jarak objek dengan
lensanya pun harus semakin dekat.
f. Bagaimana hubungan pembesaran bayangan benda dengan jarak lensa
objektif terhadap benda yang diamati?
Jawab:
Semakin dekat jarak antara benda dengan lensa objektif maka fokus
penglihatan kita terhadap benda itu akan semakin meningkat. Kemudian
ketika kita mengatur perbesaran, apabila perbesaran semakin tinggi maka
objeknya semakin dekat atau terlihat jelas, begitupun sebaliknya.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, benda yang akan amati
diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan berada di
ruang II lensa objektif (fob < s < 2fob). Hal ini
menyebabkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi
lensa okuler. Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Agar
mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka
lensa okuler harus diatur/digeser sedemikian rupa supaya bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif tepat jatuh di titik fokus lensa okuler (fok).

3. Amati dan fahami karakter mikroskop non listrik (anda harus mengamati
mikroskop yang terdapat di laboratorium fisiologi)
a. Bagaimana mengatur pencahayaan dengan mikroskop non listrik?
Jawab:
 Posisi kondensor berada di tengah diagfragma terbuka penuh, cahaya
yang masuk terang.
 Posisi kondensor berada di tengah digfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk redup.
 Posisi kondensor berada diatas diagfragma terbuka penuh, cahaya yang
masuk terang, posisi ini merupakan posisi terbaik untuk melakukan
pengamatan.
 Posisi kondensor berada di atas diagfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk cukup terang, posisi ini cukup baik untuk melakukan
pengamatan
Semakin atas posisi kondensor maka cahaya yang diteruskan ke objek
semakin banyak yang mengakibatkan warna latar pada hasil objek lensa
okuler semakin terang dan semakin rapat diafragma maka semakin tinggi
kontras objek karena cahaya yang masuk semakin sedikit.
b. Kapan digunakan cermin datar dan cermin cekung dalam pencahayaan?
Jawab: cermin datar digunakan ketika cahaya yang ada cukup untuk
menerangi objek, sedangkan cermin cekung digunakan ketika cahaya
kurang memadai atau agak redup, hal ini sesuai dengan sifat cermin
cekung yang dapat mengumpulkan cahaya.
c. Amati dan teliti mekanisme kerja diafragma, posisi kondensor, dengan
pencahayaan objek?
1) Posisi kondensor di bawah diafragma terbuka penuh
Jawab: Jika kondensor berada di bawah dan diagfragma terbuka penuh
maka hasil pengamatan terlihat gelap dan tidak terfokuskan.
2) Posisi konsensor di bawah diafragma terbuka setengah
Jawab: Jika posisi kondensor di bawah diagfragma terbuka setengah
maka hasil pengamatan terlihat gelap dan sedikit terfokuskan.
3) Posisi konsensor dibawah diafragma sedikit terbuka
Jawab: Jika posisi kondensor dibawah diagfragma sedikit terbuka
maka hasil pengamatan sedikit terlihat gelap tetapi objek yang diamati
sudah fokus.
4) Lakukan pengulangan untuk kondensor berada di tengah dan di atas,
catat datanya, lakukan interpretasi!
Jawab:
 Posisi kondensor berada di tengah diagfragma terbuka penuh, cahaya
yang masuk terang.
 Posisi kondensor berada di tengah digfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk redup.
 Posisi kondensor berada diatas diagfragma terbuka penuh, cahaya yang
masuk terang, posisi ini merupakan posisi terbaik untuk melakukan
pengamatan.
 Posisi kondensor berada di atas diagfragma terbuka setengah, cahaya
yang masuk cukup terang, posisi ini cukup baik untuk melakukan
pengamatan
Semakin atas posisi kondensor maka cahaya yang diteruskan ke objek
semakin banyak yang mengakibatkan warna latar pada hasil objek lensa
okuler semakin terang dan semakin rapat diafragma maka semakin tinggi
kontras objek karena cahaya yang masuk semakin sedikit.
d. Bagaimana posisi terbaik menempatkan kondensor dan bukaan diafragma
pada waktu pengamatan?
Jawab: posisi terbaik menempatkan kondensor dan bukaan diagfragma
pada waktu pengamatan adalah ketika cahaya terkumpul dan mendekati
preparat dengan posisi kondensor berada di atas dan diagfragma terbuka
penuh karena cahaya yang masuk lebih banyak dan terfokuskan sehingga
objek yang diamati terlihat jelas
e. Tempatkan filter biru pada diafragma, lakukan pengamatan, jelaskan apa
yang terjadi dengan objek yang diamati?
Jawab: jika menggunakan filter biru maka objek yang berwarna biru akan
tampak lebih jelas.
f. Bagaimana seandainya diganti dengan filter kuning pada diafragma,
lakukan pengamatan apa yang terjadi dengan objek yang diamati?
Jawab: warna latar menjadi kuning dan jika dilihat, tampilan kontras
objek tidak sejelas pada penggunaan filter biru.
g. Apa fungsi filter?
Jawab: filter merupakan gelas bundar yang dapat berwarna biru, hijau,
kuning, dan atau warna lain yang dapat menyaring panjang gelombang
cahaya dan dapat diteruskan pada objek yang akan diamati. Filter
berfungsi untuk penegasan gambar dan untuk melihat bagian-bagian objek
lebih jelas. Filter ini diletakkan di bawah diafragma.

4. Pengamatan mikroskop listrik di laboratorium Mikrobiologi atau Struktur


Tumbuhan/Hewan
a. Bagaimana mengatur pencahayaan pada mikroskop tersebut?
Jawab: pada mikroskop listrik terdapat illuminator atau lampu sebagai sumber
cahaya pada bagian dasar mikroskop sehingga hanya perlu dinyalakan.
Kemudian digunakan diafragma, untuk mengatur besar-kecilnya berkas
cahaya atau intensitas cahaya yang masuk.
b. Pelajari bagaimana prosedur pengukuran dengan menggunakan
mikrometer, teknik kalibrasi serta cara melakukan pengukurannya.
Jawab:
Kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Mengkalibrasi adalah kegiatan untuk menetapkan
suatu ukuran pada skala tertentu yang sebelumnya tidak memiliki satuan
ukur, menjadi memiliki satuan ukur yang tepat sehingga dapat digunakan
untuk mengukur suatu objek. Mengkalibrasi biasa dilakukan pada alat
ukur yang tidak memiliki satuan ukur yang tetap, dan untuk
mengkalibrasi biasa menggunakan suatu alat ukur yang sudah memiliki
skala dan satuan yang tetap. Alat-alat yang digunakan dalam
mengkalibrasi adalah Mikroskop SMS (Stage Micrometer Scale) dan
LOS (Lensa Okuler Berskala).
Berikut adalah langkah-langkah dalam teknik mengkalibrasi:
 Menyiapkan alat dan bahan seperti SMS, LOS, mikroskop, dan
preparat,
 Menempatkan SMS pada meja preparat,
 Memfokuskan mikroskop sehingga terlihat jelas garis ukur yang
tertera pada SMS,
 Ganti lensa okuler dengan LOS,
 Sejajarkan nilai 0 pada SMS dengan nilai 0 pada LOS,
 Carilah garis yang berhimpit atau sejajar antara SMS dan LOS,
 Menghitung jumlah strip pada garis yang sejajar,
 Menghitung hasil kalibrasi tadi dengan membagi skala pada SMS
dengan jumlah interval pada LOS
 Konversi hasil kalibrasi ke dalam satuan micrometer.
 Teknik Pengukuran
 Menyiapkan preparat yang akan diukur lebar sel stomatanya,
 Sebelumnya lakukan dulu kalibrasi untuk menentukan nilai 1 strip
LOS,
 Menempatkan preparat sel daun pada meja preparat,
 Memfokuskan objek sehingga objek yang akan diamati dapat
terlihat jelas,
 Menempatkan garis LOS terhadap objek,
 Menghitung panjang sel stomata daun minimal terdapat 5 sel
stomata yang akan diukur
 Menghitung rata-rata strip pada setiap sel,
 Mengalikan jumlah strip pada LOS dengan hasil kalibrasi yang
sudah dihitung sebelumnya.
c. Lakukan pengukuran mengukur masing-masing 5-10 sel stomata 5 jenis
tumbuhan dengan menggunakan mikroskop monokuler listrik (bandingkan
hasilnya dalam bentuk tabel). Berapa rata-rata ukuran sel stomata?
d. Apa fungsi angka-angka skala yang terdapat pada meja optic? Berikan
contoh penggunaannya!
Jawab: Menentukan titik koordinat objek dengan catatan preparat yang
sama. Contoh kita menempatkan preparat awetan batang suatu tanaman
dan awetan tersebut dapat terlihat jelas pada mikroskop pada perbesaran
20x dengan posisi meja objek x=7 dan y=10. Maka ketika kita
menggunakan preparat awetan yang sama, kita tidak perlu mencari-cari
lagi. Hanya tinggal meletakkan preparat dan diatur seperti yang sudah
diketahui sebelumnya.

5. Penggunaan minyak imersi


a. Jelaskan mengenai minyak imersi!
Jawab: Minyak imersi adalah minyak yang dioles pada lensa objektif
mikroskop yang fungsinya untuk memperjelas obyek, dan melindungi
mikroskop. Minyak ini juga digunakan ketika akan mengamati preparat
mikroskopik dengan perbesaran yang besar sampai 100x. Minyak imersi
perlu digunakan saat menggunakan pembesaran 100x pada lensa objektif,
karena minyak imersi memiliki indeks bias yang tinggi dibandingkan
dengan air atau udara sehingga objek yang kita amati dapat terlihat lebih
jelas dibandingkan dengan tanpa minyak imersi. Dengan penggunaan
minyak imersi pada lensa objektif pembesaran 100x dengan Numerical
Aperture yang besar (tebal lensa semakin besar) akan mempertajam
resolusi perbesaran, semakin tebal lensa objektif akan semakin rapat
cahaya yang mengakibatkan semakin gelap cahaya, maka dibantu dengan
minyak imersi untuk memfokuskan udara cahaya dengan kaca.
b. Kapan digunakan minyak emersi?
Jawab: Saat akan mengamati preparat mikroskopik dengan perbesaran
yang tinggi, minyak imersi diperlukan agar objek terlihat jelas.
c. Mengapa harus menggunakan minyak imersi?
Jawab: Penggunaan minyak imersi dilakukan agar tidak terjadi gesekan
yang dapat menimbulkan kerusakan pada lensa objektif dan meja preparat
juga agar hasil pembentukan bayangan yang terlihat dapat menjadi jelas.
d. Apa hubungan minyak imersi dengan numerical aperture?
Jawab: Nilai Numerical Aperture sangat berpengaruh terhadap
pembesaran mikroskop. Numerical Aperture adalah pengukuran daya
pisah lensa objektif semakin tinggi nilai Numerical Aperturenya, semakin
besar kekuatan pembesaran lensa objektif untuk merefleksikan struktur
dari objek yang akan diamati.
e. Bagaimana cara menggunakan minyak emersi?
Jawab:
 teteskan atau oleskan preparat dengan minyak imersi;
 jangan geser meja objek ketika akan atau sudah ditetesi minyak;
 naikkan meja objek sehingga minyak imersi menyentuh lensa
objektif;
 atur fokus mikroskop sehingga gambar terlihat sangat jelas;
 bersihkan kembali preparat dan lensa objektif dari minyak imersi
ketika sudah selesai dengan mengelapnya oleh tisu yang sudah
dibasahi dengan alkohol
Untuk perbesaran tinggi (100x) harus menggunakan minyak imersi yang
diteteskan di atas preparat, dengan cara jauhkan dulu tabung/ lensa objektif
dari preparat kemudian teteskanminyak imersi.

6. Pemotretan dan penggunaan CCTV


Pelajari sistem CCTV yang terdapat di laboratorium Struktur Tumbuhan,
jelaskan dengan gambar bagaimana sistem tersebut dibangun, serta analisis
berdasarkan gambar-gambar di internet mengenai jalannya cahaya pada
mikroskop tersebut. Berikan pula alternatif prosedur pemotretan dengan
mikroskop serta tunjukan contoh hasil pemotretannya!
Bandingkan hasil pemotretan terhadap sel-sel tersebut dengan menggunakan
a) Mikroskop monokuler biasa
b) Monokuler listrik
c) Binokuler listrik

Gambar 11. Pengemasan kamera dan mikroskop


(Raya, 2012)
Keterangan :
a. Kamera / CCD sensor
b. Dudukan Kamera
c. Lensa Okuler
d. Lensa Objektif
Pemotretan mikroskop dengan menggukana CCTV
Penggunaan mikroskop dilengkapi dengan kamera CCTV dengan cara
memasang CCTV pada lensa okuler ketiga pada mikroskop. Dengan begitu, hasil
pengamatan yang terlihat dapat diimplementasikan melalui perangkat digital yang
terhubung dengan CCTV. Pantulan objek yang biasanya dilihat oleh mata melalui
lensa okuler dapat dipantulkan pada lensa okuler ketiga dimana pada lensa tersebut
dipasangi oleh CCTV.
Hasil pemotretan :
1. Dengan Mikroskop Monokuler biasa

2. Dengan Mikroskop Monokuler listrik

3. Dengan mikroskop binokuler


7. Pelajari Phase Contrast Microscope, bagaimana karakteristik lensa dan tujuan
dari penggunaan mikroskop ini, berikan contoh hasil pemotretan dengan
mikroskop ini!

Mikroskop kontras fase memberikan kontras pada bahan biologis yang tidak ternoda
dengan mengubah perbedaan fase cahaya yang disebabkan oleh perbedaan indeks
bias antara komponen seluler menjadi perbedaan dalam amplitudo cahaya, yaitu area
terang dan gelap, yang dapat diamati. Ketika sinar cahaya melewati area dalam
jaringan jalur optik yang berbeda (indeks bias dan panjang jalur geometris) mereka
mungkin terbelakang dalam fase hingga 1 ⁄ 4 Ü tetapi akan tetap tidak berubah dalam
amplitudo. Karena mata tidak dapat membedakan perbedaan fasa, diperlukan
mekanisme untuk mengubah perubahan fasa menjadi perubahan amplitudo. (Frits
Zernike, 1888 - 1966).
Tujuan utama dari mikroskop fase kontras adalah mengamati sel hidup dalam
keadaaan alaminya, yaitu tanpa pewarnaan dengan memanfaatkan perbedaan
kontras antara objek dengan latarnya.

Gambar 1. Pengamatan sel hidup dengan mikroskop medan terang


(Frits Zernike, 1888 - 1966).

Dalam pencahayaan medan terang, sel-sel muncul semi-transparan


dengan hanya daerah yang sangat bias, seperti membran, inti, dan sel-sel
terikat (bulat atau bulat), yang terlihat.

Gambar 17. Pengamatan sel hidup dengan mikroskop fase kontras


(Frits Zernike, 1888 - 1966).

Bila diamati menggunakan mikroskop fase kontras, bidang yang sama


secara signifikan terlihat lebih struktural rinci.
Karakteristik lensa mikroskop fase kontras:
a. Terdapat modfifikasi pada lensa kondensor dan lensa objektif
b. Gelombang cahaya yang terdifraksi dan bergeser di fase dengan spesimen
(disebut objek fase) dapat diubah oleh fase kontras dalam perbedaan
amplitudo yang diamati.
c. Terdapat sebuah diafragma melingkar dirancang khusus, yang cocok
dengan diameter dan konjugat optik untuk plat fase internal yang berada di
bidang fokus obyektif belakang, ditempatkan di bidang fokus kondensor
depan.

8. Pemeliharaan Mikroskop
Setiap orang wajib melakukan kegiatan service mikroskop, langkah dan
prosedurnya dapat ditanyakan pada teknisi laboran. Tenggang waktunya
sampai akhir semester. Mahasiswa dapat melaksanakan ujian apabila sudah
melaksanakan tugas ini, diketahui dengan surat pernyataan dari teknisi
laboran.
a. Lakukan pengecekan mengenai gerakan pemutar kasar, pemutar halus,
serta gerakan tubus pada mikroskop yang terdapat di laboratorium
ekologi. Temukan bagian mana dari sistim mekanik yang mengalami
gangguan dan cara memperbaikinya! Lakukan perbaikan terhadap
gangguan tersebut!
b. Lakukan pengecekan lensa objektif dan okuler, temukan bagaimana cara
menemukan gangguan lensa pada lensa objektif atau okuler tanpa
mencabut masing-masing lensa tersebut? Lakukan pembersihan lensa
sesuai prosedur.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1) Macam mikroskop yang ada di Laboratorium Biologi FPMIPA UPI yaitu:
monokuler cermin, monokuler listrik, binokuler listrik, dan stereo listrik.
2) Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran
sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
3) Setiap mikroskop mempunyai karakteristik masing-masing. Mikroskop
cahaya monokuler memiliki satu lensa okuler, mikroskop listrik binokuler
memiliki dua lensa okuler, mikroskop listrik trinokuler memiliki tiga lensa
okuler, mikroskop stereo dapat mengamati benda dengan bentuk tiga
dimensi.
4) Lensa objektif terletak di dekat objek dan lensa okuler terletak di bagian
atas di dekat mata pengamat. Bagian mikroskop yang mengatur cahaya
adalah cermin datar, cermin cekung, kondensor dan diagfragma , alat
pengatur fokus secara kasar dan alat pengatur fokus secara halus.
5) Minyak imersi digunakan dengan cara dioleskan atau diteteskan pada
preparat yang berfungsi untuk memperjelas objek, dan melindungi lensa
mikroskop pada perbesaran tinggi.
6) Cara perawatan mikroskop adalah dengan pengecekan dan pembersihan
secara rutin, menggunakan mikroskop dengan baik dan benar, menyimpan
mikroskop pada tempatnya, dan disimpan di tempat yang kering dengan
menggunakan bantuan lampu pijar, silica gel ataupun AC.
DAFTAR PUSTAKA

Ichsan. 2015. Pengertian, Fungsi, dan Bagian Mikroskop. [Online]. Diakses dari
http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-
Mikroskop-Adalah.html
Respati. 2008. Macam- Macam Mikroskop dan Cara Penggunaannya. Momentum 4
(2): 42-44

Ruzin, 1999. Mikroktik dan Mikroskopi Tumbuhan. [Online]. Diakses dari

http://microscopy.berkeley.edu/Resources/instruction/phase_contrast.html

Tanpa nama. Tanpa tahun. Mikroskop dan Penggunaannya. [Online]. Diakses dari
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html
Zernike, Frits. (1888) Phase contrast microscope. [Online]. Diakses dari
http://microscopy.berkeley.edu/Resources/instruction/phase_contrast.html

Tanpa nama. 2008. Mikroskop. [Online]. Diakses dari

http://www.downloads-game.net/downloadgames/laporan-praktikum-mikroskop

Tanpa nama. 2008. Mikroskop. [Online]. Diakses dari

https://docplayer.info/72583204-Laporan-praktikum-pengamatan-sel-hewan-dan-
sel-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai