Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM VIII

PEMISAHAN PIGMEN-PIGMEN DAUN DENGAN TEKNIK


KROMATOGRAFI KERTAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium

Dibimbing Oleh Andik Wijayanto, S.Si, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 5 Offering A:

Annisa Veterinerian Raharjo 220341606163


Dewi Sofiatul Laili 220342608730
Heni Refdiana 220341609787

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
November 2022
BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 HASIL
Tabel 1: Daun warna merah
Hasil Kromatografi (ds (cm))
Warna Kelompok HT HM K B
Daun

Merah 1,8,9 1,2 2 3,2 4


4,6,7 2,2 3,5 4,9 5,4
13, 14 2 3 4,6 5,5

 Keterangan:
HT : Hijau Tua
HM : Hijau Muda
K : Kuning
B : Bening

Tabel 2: Daun warna hijau

Hasil Kromatografi (ds (cm))


Warna Kelompok HT HM K B H HP
Daun

Kuning 5, 11 5,8 4,8


2, 10 6 4 6,5 11 5
3, 12 6,8 6,1 7 7,2

 Keterangan:
H : Hijau
HM : Hijau Muda
HP : Hijau Pudar
HT : Hijau Tua
K : Kuning
B : Bening

1.2 PEMBAHASAN
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan yang paling umum dan paling
sering digunakan dalam bidang kimia analisis, karena bisa bermanfaat untuk
melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang
farmasi, lingkungan, industri dll. Pada umumnya kromatografi kertas dan
kromatografi lainnya memiliki prinsip dasar yang sama yaitu menggunakan fase
diam (stationary phase) dan fase gerak (mobile phase) dengan mekanisme sorpsi
yaitu proses pemindahan solut dari fase gerak ke fase diam. Ada dua mekanisme
sorpsi a yaitu adsorpsi dan partisi (Gandjar,2007).
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen hijau yang ditemukan dalam
kloroplas. Terdapat perbedaan struktur dan fungsi antara klorofil a dan klorofil b,
dimana pada klorofil a selain mampu menyerap energi cahaya, klorofil ini juga
dapat mengubah energi cahaya dan bukan menjadi energi kimia, dan energi
tersebut dipindahkan dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b tersebut tidak larut
dalam etanol tetapi larut dalam ester, dan kedua klorofil tersebut (klorofil a dan b)
larut dalam senyawa aseton. Jarak yang ditempuh oleh pigmen klorofil tergantung
pada berat molekul klorofil. Jika berat molekul rendah atau ringan, larutan
kromatografi membawa pigmen fotosintesis lebih jauh. Sebaliknya, ketika berat
molekul pigmen tinggi, pigmen bermigrasi lebih dekat ke permukaan larutan eluat
(Pratama, 2009.)
Pigmen – Pigmen yang terkandung dalam kloroplas dapat dianalisis
menggunakan teknik kromatografi kertas. Pemisahan kromatografi didasarkan
pada sifat fisik molekul. Fitur utama yang disertakan adalah: (1) kecenderungan
molekul untuk larut dalam cairan, atau kelarutan, (2) kecenderungan molekul untuk
menempel pada bidang absorpsi, dan (3) kecenderungan molekul untuk menguap.
Daun yang berbeda juga dapat memiliki perbedaan kandungan pigmen. Perbedaan
kadar larutan pigmen dalam eluat selama elusi dapat menyebabkan komponennya
terpisah. Pigmen dengan kelarutan tinggi mengikuti eluat terjauh. Ketika zat
terlarut bergerak dengan fase gerak, fase diam menghalangi zat terlarut karena zat
terlarut berada dalam fase gerak tetapi juga bisa berada dalam fase diam. Besarnya
nilai resistansi dinyatakan dengan nilai Rf. (Dahlia, 2001).
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan praktikum kromatografi
kertas menggunakan dua jenis sampel daun yang berbeda yaitu daun berwarna
kuning dan daun berwarna merah. Kelompok kami kebagian daun yang berwarna
kuning. Massa berat kedua daun sama yaitu 500 gram. Kali ini melibatkan 6 kali
percobaan yang akan mengkasilkan data 1 sampai 6. Dari keenam percobaan
tersebut didapatkan hasil yang berbeda. Pada tiga kelompok yang menggunakan
sempel daun merah dihasilkan kromatografi untuk warna hijau tua rata rata 2cm
dari titik awal kertas, akan tetapi pada kelompok 1,8, dan 9 mendapatkan hasil
yang jauh berbeda dari kelompok sebelumnya begitu juga dengan hasil warna
kromatografi lainnya. Hasil selanjutnya untuk warna hijau muda mendapatkan
hasil rata rata 3cm dari titik awal. Kemudian untuk warna kuning dan bening
mendapatka hasil masing masing 4 dan 5cm. Mungkin penyebab terjadinya
perbedaan hasil antara kelompok 1,8, dan 9 dengan kelompok lainnya yang sama
halnya menggunakan sempel dau merah adalah……
Pada sempel kedua yaitu sempel daun berwarna kuning yang telah dilakukan
percobaan pada kelompok 5, 11, 2, 10, 3, dan 12. Disini terdapat perbedaan hasil
warna antara kelompok 5, 11 dengan yang lainnya. Dikarenakan pada kelompok
kami hanya mengambil warna kromatografi yang paling jelas pada kertas. Hasil
yang didapatkan juga berbeda setiap kelompok mungkin hal itu dapat disebabkan
oleh….
Pada percobaan kali ini perbedaan dari kedua sempel yaitu daun merah dan
hijau, daun hijau lebih memiliki

DAFTAR RUJUKAN

Dahlia, dkk. (2001). Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang:


FMIPA. Universitas Negeri Malang.
Gandjar, Gholib dan Rohman, Abdul. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Pratama, Tomi Anugrah. (2009). Pigmen Fotosintek. Padang: Universitas
Andalas.

LAMPIRAN DISKUSI:
1. a. Jelaskan peran masing-masing komponen dalam kromatografi kertas yang
Saudara lakukan!
Jawab:
Komponen kromatografi kertas:
a) Padatan terlarut (molekul dipisahkan):
(daun merah dan kuning), yang berfungsi sebagai indikator yang
mengenali pigmen warna.
b. Pelarut (fase gerak = fase gerak): (eluen adalah pelarut organik) yang
bertindak sebagai larutan pengembang yang bergerak ke atas.
c. Fase padat (fase diam = fase diam):
(Lembar Whatman) berfungsi sebagai indikator kertas yang jenuh
dengan cairan yang dielusi, sehingga kertas tersebut nantinya dapat
menunjukkan pigmen warna
b. Jelaskan interaksi antar komponen dalam kromatografi kertas!
Jawab:
Fase gerak (eluen adalah pelarut organik) yang mengalir atau merembes melalui
fase diam (selembar kertas Whatman) menyatukan komponen-komponen
campuran. Kelarutan pigmen turunan daun dalam pelarut organik bervariasi,
dan perbedaan kelarutan pigmen dalam eluat selama elusi menyebabkan
pemisahan komponen pigmen-pigmen.
2. Jelaskan mengapa ruang tabung elusi harus dijenuhkan dulu dengan uap
eluat!
Jawab: Tabung eluat pertama-tama harus dijenuhkan dengan uap eluat, karena
ketika ruang eluat jenuh, itu dibasahi dengan uap eluat ketika kertas
kromatografi dimasukkan, yang memudahkan lewatnya pigmen dan
larutan eluat.
3. Mengapa eluat tidak boleh menyentuh spot pada saat awal elusi? Jelaskan!
Jawab: Eluat tidak boleh menyentuh titik pigmen yang terbentuk pada awal
elusi. Karena jika pigmen spot dibenamkan, pigmen tersebut larut
dalam eluat, yang berarti pengujian ini gagal. Oleh karena itu, bintik-
bintik pigmen tidak boleh terendam agar eluat dapat bermigrasi melalui
serat-serat kertas kromatografi. Ketika eluat telah berpindah ke jarak
yang telah ditentukan (baris kedua), kertas kromatografi dikeluarkan
dari tabung reaksi dan lembaran kertas dibiarkan mengering. Hasilnya
menunjukkan warna dari pigmen berbeda yang diidentifikasi dengan
nilai Rf.
4. Masalah-masalah apa yang saudara jumpai dalam melakukan praktikum
kromatografi kertas? Jelaskan bagaimana solusi terhadap masalah tersebut!
Jawab: Waktu seng kuning2 kui lama menduwure , solusine yo ngenteni
DOKUMENTASI:

Gambar 1: Set Alat & Bahan Gambar 2: Proses pemotongan daun

Gambar 3: Proses Penuangan daun Gambar 4: Proses penuangan larutan


Penuangan daun yang sudah di petroleum
haluskan.

Gambar 5: Proses pengeluaran larutan Gambar 6: Hasil


pigmen daun dari corong pisah

Anda mungkin juga menyukai