Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PERCOBAAN

KIMIA DASAR

IDENTIFIKASI ZAT KIMIA

OLEH :

NAMA : WINDYSANI SIMBOLON

NIM : L1A021062

ASISTEN : PITRIYANI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PURWOKERTO

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

JUDUL ..................................................................................................................... 1
I. TUJUAN PERCOBAAN ...................................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 1


III. PROSEDUR PERCOBAAN .............................................................................. 3
3.1 Alat ............................................................................................................... 3

3.2 Bahan ........................................................................................................... 3


3.3 Skema Kerja ................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 9

ii
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA

I. TUJUAN

1.1. Mengidentifikasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam 3 macam


larutan bahan dengan cara reaksi nyala api bunsen.
1.2. Melihat dan mengenal spektrum emisi dari K, Na, dan Ca.
1.3. Mengidentifikasi ion-ion logam Ag+, Pb2+, Hg2+, Fe2+, Ba2+, Na2+
dalam larutan dengan menggunakan pereaksi pembentukkan endapan,
warna, gas dan bau yang dapat diamati.
1.4. Mengidentifikasi anion-anion Br-, SO42-, Fe(CN)64-, Cr42-, SO32-
dengan pereaksi atas dasar perbedaan kelarutan garam peraknya dan
Bariumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barangatau


sesuatu. Tugas identifikasi yaitu membedakan komponen yang satudengan
yang lainnya, sehingga menghasilkan suatu komponen yang dikenaldan
diketahui masuk dalam golongan mana (Kaufman 1994 : 55). Dalamanalisis
identifikasi, senyawa-senyawa anorganik dan organik memiliki perbedaan
yang penting. Sebagian besar senyawa-senyawa anorganikmerupakan
senyawa ionik yang dapat ditentukan dengan membuat identifikasi bagan
tertentu dalam secara konvensional (secara kimiawi). Senyawa-
senyawaorganik pada umumnya terikat melalui ikatan kovalen, dan belum
ada suatuskema yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasinya
secarakonvensional ( Graham, 1995 ).

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi


keringdan reaksi basah. Penggunaan reaksi kering yaitu pada zat padat
sedangkanreaksi basah digunakan pada zat dalam larutan. Biasanya reaksi
kering yangdiuraikan akan digunakan untuk analisis semi mikro dengan
hanyamodifikasi kecil. Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai
garamdalam air dan pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam
larutan bisa ditentukan. Misalnya garam sulfida tidak dapat larut dalam
asam dangaram karbonat tidak dapat larut dalam sulfida (Yusuf, 2019).

Pereaksi atau reagent merupakan bahan kimia tertentu yang


digunakanuntuk mengubah analit menjadi senyawa tertentu sehingga dapat
diamatiatau diukur. Sebagai contoh asam sulfat (H2SO4) digunakan untuk
mereaksikan ion timbal dalam larutan untuk menghasilkan endapan
timbalsulfat yang berwarna putih. Tanpa asam sulfat kita tidak tahu bahwa
dalamlarutan tersebut mengadung ion timbal. Maka dalam hal tersebut
asamsulfat dapat dikatakan sebagai pereaksi atau reagen, lebih tepatnya
disebutreagen pengendap. Dalam beberapa hal, analisis memerlukan reagen
pengendap, kadang memerlukan reagen pembentuk warna, dan bahkan

1
2

kadang memerlukan reagen pembentuk gas. Dalam beberapa analisis,


reagen pengendap diperlukan, terkadang membutuhkan reagen pembentuk
warna, dan bahkan reagen pembentuk gas (Tukangna, 2020).

Secara garis besar, kimia analisis dibagi dalam dua bidang yaitu
analisiskualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas
tentangidentifikasi zat-zat. Analisis ini mengidentifikasi suatu unsur atau
senyawa yangterdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada intinya tujuan
analisis kualitatifadalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah atau
beberapa unsur.Sedangkan analisis kuantitatif yaitu menetapkan banyaknya
suatu zat tertentuyang ada dalam sampel. Untuk menguji suatu zat yang
tidak diketahui biasanyamenggunakan prosedur, yang pertama membuat
sampel (contoh) yangdianalisis dalam bentuk cair atau larutan. Selanjutnya
larutan yang dihasilkandilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Pada saat
mengidentifikasi berbagaikonsentrasi untuk ion dalam suatu campuran
terkadang menjumpai kesulitanyang besar, biasanya pemisahan ion
diutamakan terlebih dulu melalui proses pengendapan, berikutnya
melarutkan kembali endapan tersebut. Kemudianmelakukan uji spesifik ion
yang akan diidentifikasi. Uji spesifik tersebutdilakukan dengan
menambahkan reagen tertentu yang akan menghasilkanlarutan atau endapan
berwarna yang merupakan karakteristik ion tertentu(Underwood, 1992).

Kation dapat didefinisikan ion yang memiliki muatan positif. Ada


pun pengertian yang lain yaitu atom yang bermutan positif apabila
kekuranganelektron. Untuk analisis kualitatif sistematik kation-kation
diklasifikasikan ataudikelompokkan menjadi lima golongan berdasarkan
sifat kation itu terhadap beberapa pereagen. Dengan memakai pereagen
golongan secara spesifik, dapatmenentukan ada tidaknya golongan kation,
dan dapat juga memisahkangolongan-golongan ini dengan menganalisis
lebih lanjut. Selain cara dasaruntuk menyajikan bahan, pengurutan juga
dapat memudahkan mempelajari berbagai reaksi. Golongan pereagen yang
digunakan dalam klasifikasi kationyang paling umum adalah asam klorida,
hidrogen sulfida, dan amoniumkarbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas
apakah suatu kation bereaksi dengan pereagen ini dengan membentuk
endapan atau tidak. Jadi dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kation,
didasarkan atas perbedaan kelarutan klorida, sulfida,dan karbonat dari
kation tersebut (Vogel,1985).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan identifikasi zat kimia
adalah jarumosche, botol reagen, bunsen, tabung reaksi, penangas air,
lakmus merah / batanggelas, pipet tetes.

3.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan identifikasi zat kimia
adalahlarutan HCl, KCl 5%, NaCl 5%, CaCl2 5%, AgNO3 1%, NH4OH
1%, Pb(NO3)2,KI 1%, HgCl2, FeSO4 1%, NaOH 1%, BaCl2 1%,
(NH4)2CO3 1%, HNO3 1%, NH4Cl 1%, NaBr 1%, AgNO4 1%, Na2SO4
1%, K2Fe(CN)6 1%, H2SO4, H3PO4 1%, (NH3)2MoO3 1%, NHO3 1%,
Na2C2O4 1%, dan Na2S2O3 1%.

3
4

3.3. Skema Kerja

A. Identifikasi Logam-Logam Alkali dengan Cara Reaksi Nyala

Kawat Platina

Dicuci dengan dicelupkan ke dalam HCl .

Dipanaskan ujungnya di daerah fusi api


bunsen (sampai tak berwarna).

Dicelupkan lagi kawatnya ke dalam


HCl pekat.

Dicelupakan ke dalam larutan KCl 5%.

Dibakar di daerah oksidasi.

Diamati dan dicatat warna yang ditimbulkan.

Diulangi langkah 1 sampai 4 untuk larutan


NaCl 5% dan CaCl 5%.

Hasil

B. Identifikasi Kation dengan Cara Reaksi Basah

1 ml larutan
AgNO3 1%

Dimasukkan kedalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan HCl 1%.

Diamati.

Ditambahkan larutan NH4OH berlebih.

Diamati perubahannya.

Hasil
5

1 ml larutan
Pb(NO3)2 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan KI 1%.

Diamati.

Dididihkan.

Diamati perubahannya.

Hasil

1 ml larutan
HgCl2

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan KI 1%.

Diamati.

Ditambahkan larutan KI berlebih.

Diamati perubahannya.

Hasil

1 ml larutan
FeSO4 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 1 ml larutan NaOH 1%.

Diamati.

Dikocok.

Diamati perubahannya.

Hasil
6

1 ml larutan
Pb(NO3)2 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan KI 1%.

Diamati.

Dididihkan.

Diamati perubahannya.

Hasil

C. Identifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah

1 ml larutan
KBr 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan AgNO3 1%.

Diamati.

Hasil

1 ml larutan
NaSO4 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 1 ml larutan BaCl2 1%.

Diamati.

Hasil
7

1 ml larutan
K4Fe(CN)6 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan H2SO4 pekat.

Diamati.

Hasil

1 ml larutan
H3PO4 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 0,1 ml larutan (NH4)2MoO4 1%.
Dipanaskan.
Didinginkan.

Diamati.

Hasil

1 ml larutan
NaCO4 1%

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 1 ml larutan AgNO3 1%.

Diamati.

Hasil
8

1 ml larutan
NaS2O3

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


Ditambahkan 1 ml larutan AgNO3 1%.

Diamati.

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Azharman. 2010. Kimia Dasar I. Jakarta : Erlangga.

Ena. 2009. Kimia Dasar I. Yogyakarta : UNY

Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia.

Kartika, Dwi dan Eva Vaulina. 2017. Modul Praktikum Kimia Dasar I

Unsoed.Purwokerto.

Kaufman, Gershen. 1994. Dinamika Kuasa. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia.

Patrick, Graham. 1995. An Introduction To Medicinal Chemistry. NewYork:

Oxford University Press.

Patrick, Graham. 1995. An Introduction To Medicinal Chemistry. NewYork:

Oxford University Press.

Petrucci. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.

Svehla. 1985.Buku Teks Analisis Anorganik. Jakarta : PT. Kalman.

Tukangna. 2020. BAB 1 Ruang Lingkup Analisis. Pakuan : UNPAK-Repository.

Anda mungkin juga menyukai