christina39
3 years ago
Advertisements
PERCOBAAN II
PEMBUATAN CuSO4.5H2O
TUJUAN PERCOBAAN
Membuat dan memahami proses pembentukan kristal dan mengenal sifat CuSO4.5H2O.
DASAR TEORI
Tembaga sulfat penta hidrat (CuSO4.5H2O) atau sering disebut biruvitriol. Senyawa ini biasamya
digunakan sebagai elektrolik dalam pemurnian tembaga secara elektrolisis, dalam pengetikan listrik
(electro typing) dalam beberapa macam bakteri, percetakan cap kain mori atau belacu dan sebagai
bubur bordeaux untuk memusnahkan jamur tanaman (Achmad, 2001).
Salah satu sifat dari logam tembaga yaitu tembaga tidak larut dalam asam yang bukan pengoksidasi
tetapi tembaga teroksidasi oleh HNO3 sehingga tembaga larut didalamnya. Reaksi yang terbentuk adalah
sebagai berikut:
Garam tembaga dalam larutan berwarna biru padat karena membentuk ion Cu(H2O)42+. jika larutan Cu
ditambah larutan H2SO4 maka reaksi yang terjadi menurut Keenan, (1984):
Kristal CuSO4.5H2O berupa padatan kristal biru ini dapat dibuat dengan asam sulfat dan asam nitrat yang
kemudian dipanaskan dan dipekatkan hingga terbentuk kristal. Selain itu, bahan baku logam tembaga
untuk membuat kristal CuSO4.5H2O juga bisa dibuat dari tembaga bekas ataupun tembaga dalam
bentuk sponge yang diperoleh dari larutan CuCl2. Pada saat proses pemanasan larutan, kenaikan suhu
reaksi meningkat maka kelarutan CuSO4 dalam air meningkat juga sehingga kristal CuSO4.5H2Oyang
terbentuk semakin banyak (Fitrony, 2013).
Tembaga (II) sulfat merupakan padatan kristal biru, CuSO4. 5H2O triklini. Pentahidratnya kehilangan 4
molekul air pada 110 dan yang kelima pada 150 membentuk senyawa anhidrat berwarna putih.
Pentahidrat ini dibuat dengan mereaksikan tembaga (II) oksida atau tembaga (II) karbonat dengan H2SO4
encer, larutannya dipanaskan hingga jenuh dan pentahidrat yang biru mengkristal jika didinginkan. Pada
skala industri, senyawa ini dibuat dengan memompa udara melalui campurantembaga panas dengan
H2SO4 encer. Dalam bentuk pentahidrat, setiap ion tembaga (II) dikelilingi oleh empat molekul air pada
setiap sudut segi empat, kedudukan kelima dan keenam dari oktahedral ditempati oleh atom oksigen
dari anion sulfat, sedangkan molekul air kelima terikat oleh ikatan hidrogen (Shevla, 1990).
Kristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari
proses kristalisasi adalah untuk pemisahan dan pemurnian. Adapun sasaran dari proses kristalisasi
adalah menghasilkan produk kristal yang mempunyai kualitas seperti yang diinginkan. Kualitas kristal
antara lain dapat ditentukan dari tiga parameter berikut yaitu : distribusi ukuran kristal (Crystal Size
Distribution, CSD), kemurnia kristal (crystal purity) dan bentuk kristal (crystal habit/shape).Pada proses
kristalisasi kristal dapat diperoleh dari lelehan (melt crystallization) atau larutan (crystallization from
solution). Dari kedua proses ini yang paling banyak dijumpai di industri adalah kristalisasi dari larutan
(Setyopratomo, dkk., 2003).
Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran/pengotornya dengan cara mengkristalkan
kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan
kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur/pencemarnya. Larutan yang
terjadi dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara
menjenuhkannya (Agustina, dkk ., 2013).
Alat
Ring 1 buah
Flakon 1 buah
Bahan
Akuades secukupnya
Amplas 1 buah
Gambar Alat
Flakon Ring
CARA KERJA
Memasukkan Tembaga 15,16 gram kedalam gelas beker yang berisi asan nitrat sebanyak 20 ml. Jika
reaksi berhenti dan masih ada tembaga yang belum larut maka memanaskan larutan sampai terbentu
gas lagi. Memfiltrasi tembaga yang belum larut dan menambah asam nitrat lagi kedalam tembaga.
Menyatukan filtrat yang diperoleh.
Menambahkan akuades 25 ml dan asam sulfat pekat sebanyak 25 ml setelah semua tembaga larut.
Memanaskan larutan hingga pekat lalu membiarkan larutan mendingin sehingga membentuk kristal.
Mendekantasi kristal yang diperoleh dan memanaskan lagi hasil dekantirnya agar membentuk kristal lagi.
Menyatukan kristal yang didapat, kemudian merekristalisasi dengan cara melarutkan kristal dengan
akuades sesedikit mungkinkemudian memanaskannya dan membiarkan mendingin sehingga terbentuk
kristal kembali
Mengambil sedikit kristal dan melarutkannya dalam sedikit air lalu mengujiserapan panjang
gelombangnya pada daerah tampak dengan spektrofotometri yang tersedia.
PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk membuat dan memahami proses pembentukan kristal dan mengenal sifat
CuSO4.5H2O. kristal CuSO4.5H2O dibuat dari tembaga yang dilarutkan dalam asam nitrat, tujuan dari
dilakukannya penambahan asam nitrat pekat adalah untuk mengaktifkan tembaga agar ia dapat bereaksi
dengan asam sulfat. H2SO4 bersifat oksidator dan HNO3 yang juga bersifat oksidator lebih kuat dari HCl.
Prosees pembuatannya secara rekristalisasi, yaitu ketika kristal sudah terbentuk, kristal tersebut
dilarutkan lagi dengan aquades,untuk selanjutnya didiamkan hingga terbentuk kristal kembali. Tujuan
dari diperlukannya bahan-bahan tersebut, terutama asam sulfat adalah ditujukan agar terbentuknya
garam CuSO4. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Dari penambahan asam nitrat pekat ini menyebabkan tembaga melarut dan larutan menjadi berwarna
biru keruh serta terdapat uap berwarna coklat. Reaksi antara logam Cu dan larutan (HNO3) menunjukkan
banyak sekali perubahan kimia yang terjadi secara berkala. . Logam Cu yang akan dipergunakan harus
dipotong menjadi lebih kecil atau digerus menjadi lebih halus agar memiliki luas permukaan yang kecil.
Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi dalam bentuk padat, namun pengaruh ukuran kepingan zat
padat sangat mempengaruhi laju reaksi yang terjadi pada reaksi kimia tersebut. Apabila semakin besar
luas permukaan zat pereaksi maka semakin besar pula laju reaksinya. Untuk memperluas permukaan
adalah dengan mengubah zat menjadi lebih kecil atau halus, sehingga tumbukan antar partikel zat
pereaksi lebih besar. Persamaan reaksi kimia :
Pada saat logam Cu mulai bereaksi dengan larutan HNO3, timbul gas yang beracun dan berwarna
kecoklatan. Hal ini ditandai dengan munculnya uap air pada dinding gelas beker, dan adanya gelembung-
gelembung kecil berwarna transparan yang naik ke atas permukaan. Bersamaan dengan reaksi tersebut
berlangsung, timbul gelembung-gelembung kecil, terjadi perubahan warna pada larutan Cu(NO3)2 yaitu
berwarna biru terang.
Gas yang dikeluarkan pada dasarnya adalah gas NO yang tidak berwarna, namun pada percobaan ini gas
yang dihasilkan berwarna cokelat, karena gas NO sangat reaktif terhadap oksigen membentuk gas NO2
yang berwarna cokelat, terdapat endapan dan berasap, menurut persamaan reaksi:
Pada percobaan ini dilakukan pemanasan sehingga terbentuk larutan berwarna biru tua. Untuk
memisahkan filtrat dengan endapan (zat pengotor) maka dilakukan penyaringan. Penyaringan tidak
dilakukan ketika larutan telah dingin, melainkan dilakukan saat larutan tersebut masih panas. Hal ini
ditujukan agar pembentukan kristal yang tidak diharapkan (kristal yang masih mengandung zat pengotor)
dapat terhindar. Dari hasil penyaringan diperoleh larutan berwarna biru tua dengan endapan (yang
mengandung zat pengotor) berwarna hijau. Selanjutnya, filtrat yang telah disaring didiamkan selama
satu hari untuk mendapatkan kristal dari tembaga (II) sulfat. Persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut:
Pada proses pembentukan kristalpertama diperoleh massa kristal sebesar 8,41 gram. Agar kristal yang
diperoleh memiliki kemurnian yang lebih tinggi maka dilakukan rekristalisasi. Rekristalisasi pertama
memperoleh kristal kembali dengan massa 3,245 gram. Proses rekristalisasi ini hanya dilakaukan satu kali
mengingat hasil dari rekristalisasi pertama yang hanya mendapatkan hasil sedikit, sehingga tidak
memungkinkan untuk direkristalisasi kembali. Sehingga diperoleh randemen sebesar 5,42 %.
KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan dan pemurnian kristal CuSO4.5H2O dapat
dilakukan dengan metode rekristalisasi. Pembuatan kristal CuSO4.5H2O dapat dilakukan dengan
melarutkan tembaga pada larutan asam nitrat kemudian ditambahkan larutan asam sulfat, setelah itu
dipanaskan dan didiamkan hingga terbentuk kristal. Kristal yang terbentuk kemudian direkristalisasi
dengan dilarutkan dalam akuades kemudian dipanaskan dan didiamkan hingga terbentuk kristal yang
murni. Sifat kristal CuSO4.5H2O adalah kristal rombik berwarnna biru tua. Pada percobaan ini rendemen
yang dihasilkan sebesar 5,42%, dengan hasil spektraa UV- Vis satu puncak dan panjang gelombang
810nm. Hal ini menandakan bahwa kristal CuSO4.5H2O yang terbentuk sudah murni.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,H. 2001. Pembentukan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat (CuSO4. 5H2O) dengan metode
kristalisasi. Jurnal Kimia Anorganik, 3(9), 45-50
Agustina Leokristi, R., Citra, M. T., & Danny, S. (2013). Rekristalisasi Garam Rakyat dari Daerah Demak
untuk Mencapai SNI Garam Industri. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(4), 217-225.
Fitrony, F., Fauzi, R., Qadariyah, L., & Mahfud, M. 2013. Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat
(CuSO4. 5H2O) dari Tembaga Bekas Kumparan. Jurnal Teknik ITS, 2(1), F121-F125.
Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Setyopratomo, P., Siswanto W., dan Heru S. I. 2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NACL dengan
Cara Rekristalisasi. Unitas. 11(2).
LAMPIRAN
Foto
Hasil Pretes
Perhitungan
Tugas
Mengetahui, Praktikan
Asisten Pembimbing
Salma Akamira Christina Marganingsih
PERHITUNGAN
Diketahui :
m Cu = 15,16 g
m kristal = 3,245 g
BA Cu = 63,55 g/mol
Massa CuSO4.5H2O
=59.88 gram
Rendemen= x 100%
= x 100%
=5,42%
PERTANYAAN
Gas apa yang timbul pada saat Cu dan HNO3 pekat dan berikan cirinya?
Ciri-cirinya
beracun
berbau menyengat
berwarna coklat
perih dimata
Dengan menghitung rendeman dan dilakukan uji serapan panjang gelombang dengan spektrofotometer
UV-VIS. Jiak terdapat dua puncak gelombang maka dapat dipastikan larutan CuSO4 terdapat kontaminan
atau tidak murni dan dibandingkan panjang gelombang dari kristal dengna panjang gelombang Cu pada
literatur
Terdapat satu puncak yang berarti kristal murni tidak ada kontaminan
Gambar terlampir,
gambar 1 Proses pelarutan Cu
FOTO PERCOBAAN
Advertisements
Categories: Uncategorized
Leave a Comment
christina39
Blog at WordPress.com.
Back to top
Advertisements