Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 5

RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR

Kelompok II

Juni Harlin Anggraini

F1C420015

Asisten laboratorium :

1.Tisna Gita Cahyani (F1C118017)

2. Levi Febiola Aulia Putri (F1C118030)

Dosen pengampu :

1.Drs.Faizar Farid,M.Si

2.Indra Lasmana Tarigan,S.Pd.,M.Sc

LABORATORIUM LINGKUNGAN DAN GEOKIMIA I

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2020
PERCOBAAN V

RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR

I.Tujuan

1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus


molekul senyawa tersebut.
2. Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data
untuk menghitung rumus empiris.
3. Mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat.
4. Mempelajari reaksi bolak-balik hidrasi.
5. Menentukan persentase air di dalam suatu berhidrat.

II.Landasan Teori

Rumus kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada di dalam
zat terbagi menjadi dua yaitu Rumus empiris dan Rumus molekul.Rumus kimia
ini digunakan untuk menemukan fakta tentang atom secara eksplisif,dan
digunakan untuk menyatakan definisi komponen molekul padatan yang
baik.Rumus empiris senyawa adalah rumus paling sederhana,setiap jenis atom
diberikan jumlah atom yang relatif pada setiap senyawa.Rumus empiris
senyawa berdasarkan unsur-unsur penyusunnya dan dihubungkan oleh
mol.Dan rumus empiris suatu zat pasti berhubungan dengan persentase
komposisinya berdasarkan massa dari zat itu,komposisinya berdasarkan massa
yang dihitung dari massa senyawa.Jumlah atom dan jumlah mol setiap unsur
selalu mempunyai perbandingan yang sama yaitu 2 : 1.Dalam menentukan
rumus empiris harus berdasarkan analisis unsur suatu senyawa dan tabel
massa atom,rumus empiris yang ditentukan dari analisis unsur berdasarkan
pembakaran,pembakaran dilakukan untuk menentukan jumlah/bobot dari
sampel yang dibakar.Rumus molekul adalah kelipatan bilangan bulat dari
rumus empiris dan dalam menentukan rumus molekul dibutuhkan massa
molar dari senyawa.Rumus molekul juga menjelaskan tentang jumlah atom
setiap unsur dalam satu molekul.Rumus molekul hanya dapat ditentukan
untuk zat yang berwujud gas,cairan,dan padatan.Menurut hipotesis
Avogadro,nisbah massa molar senyawa gas sama dengan nisbah rapatannya
yang diukur dengan suhu dan tekanan yang sama.Definisi yang baik adalah
Titik-terangkat (dot) dalam rumus ini digunakan untuk menyatakan komponen
molekul padatan.Biasanya dalam rumus kimia yang sering digunakan adalah
rumus empiris dibandingkan dengan rumus molekul ini dikarenakan rumus
molekul informasi atau petunjuknya hanya diberikan sedikit biasanya,sehingga
agak sulit untuk menentukan atomnya,sednagkan rumus empiris hubungannya
dapat digunakan dalam berbagai cara (Oxtoby, et al., 2001).

Dalam rumus empiris terkandung atau berkaitan dengan unsur


kimia.Unsur kimia merupakan sebuah zat yang hanya mengandung satu jenis
atom.Unsur adalah suatu bahan kimia murni yang terdiri dari
proton,neutron,dan elektron sebagai pembentuk unsur.Unsur harus
berkombinasi sehingga terbentuk senyawa kimia.Selain itu dalam menentukan
rumus empiris perlu menggunakan tabel periodik unsur.Tabel periodik adalah
tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel.Unsur-unsur tersebut diatur
berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia berubah secara teratur
sepanjang tabel.Dalam perumusan senyawa kimia dari unsur kimia dasar
mengacu pada hasil akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian telah
berhasil membangun aplikasi tabel periodik unsur kimia dasar (Dwinata, et al.,
2016).

Menurut (Parning, et al., 2006).Antara rumus empiris dan rumus


molekul memiliki perbedaan dan persamaan.Contoh perbedaan dari rumus
molekul dan empiris adalah untuk rumus molekul etana adalah C2H6 dan
rumus empirisnya adalah CH2O.Untuk persamaan antara rumus molekul dan
rumus empiris,contohnya adalah untuk rumus molekul air adalah H2O dan
rumus empirisnya adalah H2O juga.Hubungan antara rumus empiris dan
rumus molekul adalah dari penyederhanaannya dan rumus molekul merupakan
kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris,maka dapat dirumuskan :

RM = ( ℜ)n

Keterangan : RM = Rumus molekul

RE = Rumus empiris

n = Faktor pengali

Judul besar dari rumus empiris itu termasuk kedalam bagian


stoikiometri.Pada penelitian yang dilakukan bersifat penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kesalahan konsep pada materi
stoikiometri.Contohnya rumus yang menunjukkan jumlah relatif atom-atom
yang menyusun zat dikenal sebagai bilangan indeks.Rumus molekul benzena
C6H6 menunjukkan bahwa molekul benzena terbentuk dari 6 atom karbon dan
6 atom hidrogen,berarti bilangan indeks untuk C adalah 6 dan bilangan indeks
untuk H adalah 6.Sedangkan rumus empirisnya adalah CH (Winarni et
al.,2013).

Pada pemahaman rumus empiris dapat ditemui dibidang pengetahuan


kimia.Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,struktur,dan
sifat zat atau materi dari skala atom.Aspek kimia tidak dapat dibuat fakta
kongretnya harus bersifat kasat logika yang dirumuskan dahulu.Dalam
pemahaman ini terdapat dua jenis cara yaitu instrumen Ordered Multiple
Choice yang telah dikembangkan lebih tepat bagi peserta didik dari sekolah
yang kategori kurang,Namun petunjuk pengerjaan lebih mudah dipahami yang
kedua berbasis komputer yang akan lebih memudahkan (Yamtinah dan
Budiyono, 2015).

Hidrasi merupakan proses dimana ion dikelilingi oleh molekul-molekul


air yang tersusun dalam keadaan tertentu.Contoh aplikasi atau yang berkaitan
dengan hidrasi air adalah sering terjadi pada seorang atlet.Maka selain
kebutuhan nutrisi atlet juga membutuhkan pengaturan hidrasi dan konsumsi
cairan yang baik.Apabila keringat banyak keluar,namun tidak diimbangi dengan
konsumsi cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dapat
mengikabatkan dehidrasi.Status hidrasi adalah suatu kondisi dimana yang
menggambarkan jumlah cairan dalam tubuh seseorang yang dapat di ketahui
dari pengujian warna urin.Kebutuhan cairan (hidrasi) dapat dikatakan
merupakan nutrisi paling penting.Kurangnya konsumsi cairan yang
menyebabkan dehidrasi berbahaya bagi kesehatan (Ramadhan dan
Rismayanthi,2016).

Sebagai contoh dalam masalah terkait dengan air yang nantinya akan
terjadi reaksi adalah semen.Reaksi hidrasi antara semen dan air selama reaksi
berlangsung akan membebaskan sejumlah kalor.Hal ini membuktikan bahwa
dehidrasi air berpengaruh terhadap kuat tekan.Hasil reaksi hidrasi antara
semen dengan air dalam mortar dapat melalui suatu pori-pori dalam suatu
benda (Refnita, et al., 2012).
III.Prosedur Percobaan

3.1 Alat dan Bahan

A. Alat

-Cawan krus dan tutupnya

-Neraca

-Kertas tisu

-Kaki tiga

-Segitiga porselen

-Bunsen

-Penjepit

-Pipet tetes

-Gelas arloji

-Kaca arloji

-Spatula

B. Bahan

-Pita Mg

-Nitrogen

-Cu

-Asam nitrat

-HNO3

-Tembaga (II) sulfat pentahidrat


3.2 Skema kerja

A. Rumus Empiris Senyawa

Pita Mg (10-15 cm)

Diambil cawan krus dan tutupnya


Ditimbang krus dan tutupnya hingga ketelitian 0,001 g
Dicatat bobotnya
Diambil sepotong pita Mg (10-15 cm) yang telah disediakan
Dibersihkan dengan kertas tisu untuk menghilangkan kotoran dan
minyak
Digulung pita magnesium hingga dapat masuk sesuai dengan dasar
krus
Dimasukkan kedalam krus dan ditimbang
Diletakkan krus dan isinya diatas kaki tiga yang dilengkapi dengan
segitiga porselen
Dipanaskan krus beserta isinya dengan bunsen
Diambil penjepit krus dan dibuka tutup krus sedikit agar udara
dapat masuk setelah dipanasi 20 menit
Dilanjutkan pemanasan selama 20 menit lagi
Dimatikan bunsen dan dibiarkan dingin sekitar 15 menit
Diteteskan 40 tetes air kedalam cawan krus menggunakan pipet
tetes
Dipanaskan krus dalam keadaan tertutup dengan api kecil selama 5
menit hingga tidak ada lagi asap yang timbul
Dimatikan bunsen
Didinginkan krus selama 15 menit, lalu timbang
Dilanjutkan pemanasan dengan api kecil sekitar 20 menit, lalu
dinginkan
Ditimbang krus dengan isinya dan tutupnya hingga ketelitian 0,001g

Hasil
0,5 g Cu

Dibersihkan cawan penguap


Dipanaskan
Didinginkan
Ditimbang sampai bobotnya tetap
Ditambahkan kedalam cawan 0,5 g logam tembaga
Dicampurkan kedalam cawan 10 ml asam nitrat 4 M
Ditutup dengan gelas gelas arloji
Dipanaskan lagi sampai terbentuk kristal kekuning
Kuningan
Dilanjutkan sampai terbentuk kristal hitam
Didinginkan dalam suhu kamar
Ditimbang cawan penguap beserta isinya sampai bobot
tetap
Ditentukan rumus empiris dari oksida tembaga tersebut

Hasil
B. Hidrasi Air
- Penentuan kuantitatif persentase air dalam senyawa hidrat

Air

Diperiksa cawan porselin dan tutupnya


Dicuci cawan dengan detergen dan air
Dibilas dengan air suling
Dilarutkan HNO3 6 M, dan dibilas dengan air suling lagi
Dikeringkan dan ditempatkan cawan pada segitiga penyangga
Diatur ketinggian kaki tiga sehingga bagian tengah cawan tepat
pada bagian yang panas pada pembakar
Dipanaskan dengan keadaan penutup sedikit terbuka
Dipanaskan cawan dengan hati-hati sampai bagian tengah cawan
terlihat membara.
Dipertahankan pemanasan hingga 5 menit
Dihentikan pemanasan dan didinginkan pada suhu kamar
10-15 menit
Dijaga cawan dan tutupnya selalu dalam keadaan bersih
Ditimbang cawan beserta tutupnya
Didapatkan contoh dari asisten
Dicatat bobotnya
Ditempatkan dalam kira-kira 1 g sampel dalam cawan
Ditimbang beserta tutupnya
Diletakkan cawan pada segitiga dengan tutup sedikit terbuka
sehingga uap dapat keluar
Dipanaskan cawan selama 1 menit
Dinaikkan panas hingga bagian atas cawan terlihat merah
Dibiarkan pemanasan selama 10 menit
Dihentikan pemanasan, ditutup cawan
Dibiarkan dingin pada suhu kamar
Ditimbang
Diulangi pemanasan sampai didapat bobot tetap, artinya sampai
didapatkan perbedaan bobot 2-3 mg
Dihitung persentase air dalam contoh dan ditentukan rumus
hidratnya

Hasil
C. Reaksi bolak-balik Hidrat

(CuSO4, 5H2O)

Dimasukkan setengah spatula tembaga (II) sulfat pentahidrat


(CuSO4, 5H2O) kedalam cawan porselen
Diamati sampel ini dan catat warnanya
Ditutup cawan dengan kaca arloji
Dipanaskan (jangan terlalu panas). Contoh akan berubah warna
menjadi pucat dan akhirnya putih
Dicatat hasil pengamatan
Dihentikan pemanasan
Didinginkan
Diteteskan air yang terkumpul pada kaca arloji kedalam cawan, apa
yang terjadi? (jika air tidak terkumpul dapat ditambahkan air lain)

Hasil
IV.Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat lah hasil sebagai berikut.

4.1 Rumus empiris senyawa menggunakan Cu

Perlakuan Hasil
Penentuan rumus empiris pada Asam sulfat dan Cu akan
Cu dengan massa 0,5 gram di bercampur.Cu akan larut saat
masukan ke dalam cawan dipanaskan,larutan berubah dari
penguap dan dipanaskan warna biru menjadi kristal
kemudian diteteskan H2SO4 ke berwarna hijau tua.
dalam cawan sampai menjadi
perubahan warna.

Berdasarkan tabel hasil diatas,dapat dipahami bahwa rumus empiris


adalah rumus kimia yang menunjukkan perbandingan jumlah atom dari
masing-masing unsur dari suatu senyawa.Apabila perbandingannya masih
dapat disederhanakan maka harus disederhanakan,sehingga rumus empiris di
dapat setelah perbandingannya sudah sederhana.Sedangkan rumus molekul
adalah rumus kimia yang menunjukkan perbandingan jumlah atom yang
sebenarnya dari masing-masing unsur pembentuk suatu senyawa.Untuk
menentukan rumus yaitu dengan mencari massa dari masing-masing unsur
dibagi dengn jumlah Ar dari unsur tersebut hingga diperoleh perbandingan
terkecil,kemudan mencari persentasenya.

Dalam percobaan ini digunakan Cu sebagai bahan yang digunakan


untuk menentukan suatu rumus empiris senyawa.Hal ini dikarenakan tembaga
mudah di cari dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis
tanaman,bulu-bulu burung terutama yang berbulu terang.Bijih tembaga dapat
berupa karbonat,oksida,dan sulfida.Adapun sifat dari Cu adalah Cu merupakan
logam yang berwarna kuning seperti emas,dapat menjadi konduktor panas dan
listrik yang baik.Tembaga juga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif
sehingga tahan terhadap korosi.Pada udara yang lembab,permukaan tembaga
ditutupi oleh lapisan berwarna hijau.Sifat ini dapat dilihat dari hasil percobaan
yang telah dilakukan.

Perlakuan pertama yaitu dengan menggunakan cawan penguap yang


digunakan untuk tempat tembaga dan larutan H2SO4.Setelah itu dilakukan
pemanasan menggunakan bunsen serta cawan penguap ditutup dengan kaca
arloji.Pemanasan dilakukan untuk menghasilkan CuO berwarna hijau tua dan
dapat bereaksi dengan oksigen.Setelah dipanaskan,maka terdapat uap atau gas
yang berwarna kuning karena warna asal tembaga adalah kuning,sehingga
warna yang menguap adalah kuning.Kemudian pemanasan dilakukan sampai
terbentuk kristal dan berwarna hijau tua yang menghasilkan CuO,dengan
persamaan reaksi yaitu :

Cu + H2SO4 -> CuSO4 + H2

4.2 Penentuan kuantitatif persentase air dalam senyawa hidrat

Perlakuan Hasil
Cawan dicuci dan dipanaskan Bobot awal yang didapatkan
sampai kering lalu adalah 50,5638 gram,setelah
digunakan.Masukkan 49,6929 dipanaskan selama 10-15 menit
gram ZnSO4,panaskan 1 menit bobotnya berkurang menjadi
lalu hentikan pemanasan lalu di 50,4566 gram.Berarti hasil sesuai
dinginkan dan ditimbang. dengan prosedur kerja.

Berdasarkan tabel hasil diatas,dapat dipahami bahwa maksud dari


hidrasi air adalah proses berkurangnya dan terikat ion dari molekul zat terlarut
dengan molekul-molekul air.Hidrasi sangat berhubungan dengan pembentukan
senyawa hidrat.Molekul air pada hidrat dapat terlepas melalui proses
pemanasan yang mana senyawa hidrat akan berubah menjadi senyawa
anhidrat.Setelah memahami konsep,maka terdapat pula rumus untuk
menentukan kuantitatif persentase air dalam senyawa hidrat yaitu dapat
dituliskan pertama mencari massa air yang hilang,dengan mengurangkan
massa sampel sebelum pemanasan dan massa sampel setelah pemanasan,lalu
dikali 100%.

Hasil yang didapat pada penimbangan pertama Cu adalah


50,5638,kemudian penimbangan kedua tembaga sebesar 50,5559,penimbangan
ketiga sudah terbentuk oksida tembaga sebesar 50,4566.Dengan bobot murni
dan oksida tembaga yang diperoleh adalah 0,1070 gram.Sehingga persentase air
ang hilang adalah 30% dan rumus hidrat yang didapat adalah
CuSO4.Zn.Perubahan yang terjadi ketika dipanaskan yaitu bobot atau massa
dan keseluruhannya berkurang.
Dalam melakukan percobaan ini digunakan alat,berupa cawan
porselen.Sebelumnya,cawa porselen ini harus dicuci dulu dengan larutan HNO3
6 N,hal ini bertujuan untuk agar melarutkan atau menghilangkan sisa endapan
tembaga atau unsur lain,sehingga tidak mengganggu percobaan
selanjutnya.Setelah cawan porselen dipanaskan dan dikeringkan agar tidak ada
lagi larutan atau endapan yang tersisa.Adapun fungsi cawan porselen sendiri
untuk alat pada percobaan hidrai air.

4.3 Reaksi Bolak-balik

Perlakuan Hasil
Warna awal CuSo4. 5H2O adalh Pada percobaan ini setelah
biru,lalu dipanaskan dengan dipanaskan warna akan
bunsen,sehingga menghasilkan berangsur-angsur berubah
perubahan warna. memucat dan pada akhirnya
menjadi putih.

Berdasarkan tabel hasil diatas,dapat dipahami bahwa senyawa hidrat


adalah senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia
sebagai bagian dari isi kristalnya.Sedangkan senyawa anhidrat adalah senyawa
atau zat padat yang tidak mengandung air.Tujuan dilakukan pecobaan ini agar
dapat mengetahui perubahan warna dari larutan tersebut.Bahan yang
digunakan berbentuk kristal,tampilan warna CuSO4 berwarna biru yang
berasal dari hidrasi air.kemudian dilakukan pemanasan sampai air menguap
sempurna.Hidrat biasanya terjadi pada saat padat ionik,melalui proses
pemanasan inilah senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat dan uap
air.Dengan pemanasan terus-menerus semua molekul air hidrat akan
terlepas.Hasil dari pemanasan ini terdapat air pada kaca arloji.Setelah itu
ditambahkan beberapa tetes air,hal ini berfungsi agar membantu terjadinya
perubahan warna setelah pemanasan.Warna akhir yang diperoleh adalah
kembali menjadi biru muda setelah ditetesi air,dan dipanaskan sehingga setelah
dilakukannya percobaan ini didapat senyawa hidrat dan senyawa
anhidratnya.Adapun senyawa hidratnya adalah CuSO4.5H2O dan senyawa
anhidratnya CuSO4,dengan persamaan reaksi yaitu :

CuSO4.5H2O ↔ CuSO4 + 5H2O


Sebuah pereaksi,pemanasan,akandapat dilakukan apabila zat yang
digunakan mengandung zat molekul air sehingga dapat menentukan rumus
empiris.dilakukan pemanasan yang maksimal agar mendaatkan bobot tetap
adda senyawa tersebut atau hasil yang konstan.Dalam pengreaksian tersebut
dibantu oleh beberpa zat katalis yang digunakan untuk menyederhanakan
zat.Reaksi CuSO4.5H2O didapatkan bahwa zat tersebut merupakan reaksi
bolak-balik dan pada magnesium dilakukan dengan meneteskan HCL dan
menambahkan lagi dengan larutan HNO3 yang bertujuan untuk mempercepat
laju reaksi agar sempurna dan fungsi dari reaksi pemanasan dua kali bertujuan
untuk mendapatkan hasil ang konstan.
V.Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

1. Rumus empiris menunjukkan unsur-unsur yang ada dan perbandingan


bilangan bulat paling sederhana dari atom-atomnya.Rumus molekul
menunjukkan jumlah eksak atom-atom dari setiap unsur dalam unit
terkecil suatu zat.
2. Rumus empiris dihitung dengan mencari massa tiap unsur penyusun
senyawa,ubah kesatuan mol,bandingkan mol tiap unsur.
3. Sifat-sifat senyawa hidrat yaitu :

-Membentuk kristal

-Mengandung molekul air

-mengalami reaksi bolak-balik

-Dapat dipisahkan dengan cara pemanasan

4. Reaksi bolak-balik hidrasi adalah reaksi dimana senyawa anhidrat dan


air sebagai reaktan harganya sama besar dengan produk yang
dihasilkan yaitu senyawa hidrat dan sebaliknya.

Contoh : CuSO4.5H2O -> CuSO4 + 5H2O

5. Persentasi air dalam hidrat yaitu :

massa air yang hilang


% air yang hilang = x 100%
massa sebelum pemanasan
5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan pada percobaan kali ini adalah
memahami terlebih dahulu konsep-konsep yang berkaitan dengan
praktikum baik itu materi praktikum maupun formatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dwinata, R.A., R. Efendi dan S.P. Yudha S. 2016. “Rancang Bangun Afukasi
Tabel Periodik Unsur dan Perumusan Senyawa Kimia Dari Unsur kimia
Dasar Berbasis Android”. Jurnal Rekursif. Vol 4 (2) : 176-183.

Oxtoby, D.W., H.P. Gillis dan N.H. Nachtrieb. 2001. Prinsip Prinsip Kimia Modern
Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Parning., Horale., Tiopan. 2006. Kimia. Indonesia : Yudhistira.

Refnita, G., Z. Zuki dan Y. Yusuf. 2012. “Pengaruh Penambahan Abu Terbang
Terhadap Kuat Tekanan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut
Yang Digunakan Untuk Perendaman”. Jurnal Kimia Unand. Vol 1 (1) :
463-468.

Ramadhan, R.I dan C. Rismayanthi. 2016. “Hubungan Antara Status Hidrasi


Serta Konsumsi Cairan Pada Atlet Bola Basket”. Jurnal Medikora. Vol VX
(1) : 53-61.

Winarni, S., A. Ismayani dan Fitriani. 2013. “Kesalahan Konsep Materi


Stoikiometri Yang Dialami Siswa SMA”. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol XIV
(1) : 43-59.

Yaminah, S dan Budiyono. 2015. “Pengembangan Instrumen Diagnosis Kesulitan


Belajar Pada pembelajaran Kimia di SMA”. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan. Vol 19 (1) : 69-81.
LAMPIRAN

LAMPIRAN PERHITUNGAN

1.Hidrasi Air

Dik : Massa Zn sebelum pemanasan = 68,7844 gr


Massa Zn sesudah pemanasan = 68,389 gr

Dit : % Air dab rumus hidrat ?

% Air = Massa air yang hilang x 100%


= (68,7844 gr – 68,3829 gr ) 100%
= 0,4015 x 100%
= 40,15%
68,7844 gr
Mol ZnSO2= = 0,4
161,5 gr /mol

68,3829 gr
Mol H2O = = 3,7
18 gr /mol

Rumus Hidras :
Mol ZnSO4 : Mol H2O
0,4 : 3,7
1 :3

Jadi rumus Hidrad senyawa tersebut adalah ZnSO4,3H2O

2. Rumus Empiris

a.) Massa Tembaga = ( Cawan porselin+ Tutup+CU)-(Cawan+Tutup)


= 30,252 gr – 29,7510 gr
= 0,5010 gr
b.) Massa CUO = (Cawan perselin+Tutup+CUO)-(Cawan + Tutup)
= 30,4136 gr – 29,7510 gr
= 0,6626 gr
c.) Massa Okside = Massa CuO – Massa CU
= 0,6626 gr – 0,5010 gr
= 0,1616 gr

MassaO MassaCU
:
Ar O Ar CU

0,1616 gr 0,5010 gr
:
16 gr /mol 63,5 gr /mol
1 : 1
Jadi rumus empiris tersebut CUO
Pertanyaan pra

1. Apakah yang disebut dengan rumus empiris dan rumus molekul?

Jawab :

 Rumus empiris adalah perbandingan jumlah mol atom unsur-


unsur dalam senyawa.
 Rumus molekul adalah menggambarkan jumlah sebenarnya dari
atom tiap unsur dalam molekul senyawa yang merupakan
kelipatan bulat dari rumus empiris.
2. Jika dalam 5 g tembaga klorida terdapat 2,35 g tembaga dan 2,65 g
klorida,tentukan rumus yang paling sederhana dari tembaga klorida
tersebut.

Jawab :

Dik : Massa Cu = 2,35 g, Ar Cu = 63,5

Massa Cl = 2,65 g, Ar Cl = 35,5

Dit : Rumus yang paling sederhana

Penyelesaian : Mol Cu = 0,037 mol

Mol Cl = 0,075 mol

Mol Cu : Mol Cl

0,037 :0,075

1 : 2

Jadi,rumus empirisnya adalah CuCl2.

3. Definisikan apa yang dimakssud dengan hidrat.

Jawab :

Hidrat adalah senyawa yang setiap satu molnya mengandung air


atau senyawa yang tersusun karena adanya molekul air sebagai bagian
kompesisinya.

4. Suatu sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSO4).Bila 300
g sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap,bobot yang tersisa adalah
1,692 g.Bagaimana rumus garam hidrat ini?
Jawab :

Dik : Massa hidrat ZnSo4 = 3 g

Massa sisa = 1.692 g

Ar Zn = 65,37

Ar S = 32

Ar O = 16

Dit : Rumus garam hidrat

Penyelesaian :

ZnSO4 x n H2O -> ZnSO4 + H2O

3 – 1,692 = 1,308 g

Mol ZnSO4 = 0,01 mol

Mol H2O = 0,07 mol

Mol ZnSO4 : Mol H2O

0,01 : 0,07

1 : 7

Jadi,rumus garam hidratnya adalah ZnSO4.7H2O


Pertanyaan pasca

1. Bila logam magnesium yang digunakan bobotnya berbeda-beda,apakah


rumus empirisnya sama? Jelaskan.

Jawab :

Iya sama,karena rumus empiris senyawa menyatakan jumlah


atom terkecil yang terdapat dalam senyawa dan tidak tergantung pada
massa unsur.

2. Dari data di bawah ini,hitunglah rumus empiris senyawa.Suatu senyawa


sulfur dengan bobot 50,00 g dipanaskan dengan kondisi tertentu untuk
menghasilkan senyawa sulfur oksigen.Bobot senyawa sulfur oksigen
100,00 g.Bagaimana rumus empiris senyawa tersebut?

Jawab :

Dik : Bobot sulfur =50 gr

Dit : Rumus empiris

Penyelesaian :

Bobot O2 = x massa sulfur oksigen

= x 100 gr

= x 50 gr

Perbandingan mol :

S : O

1.5625 : 3.125

Jadi,rumus empirisnya adalah SO2

3. Suatu senyawa setelah dianalisis ternyata mengandung 74,06% oksigen


dan sisanya nitrogen.Tentukan rumus empiris senyawa tersebut.

Jawab :

% O = 74,06 %

% N = 100 % - 74,06 % = 25,94 %

Ar O = 16

Ar N = 14
O : N

4,62 % : 185 %

5 : 2

Jadi,RE nya adalah N2O5

4. Berapa g logam zink yang akan larut dalam 1,5 kg HCl 37% dan berapa
volume gas hidrogen yang dibebaskan dalam keadaan standar?

Jawab :

Dik : Massa HCl = 1,5 kg = 1500 gr

% HCl = 37%

%Zn = 100 % - 37 % = 63 %

Mr HCl = 36,5

Dit : Massa Zn = yang akan larut

Volume H2

Penyelesaian :

nHCl = mol H2 = ½ (41,09) = 20,545 mol

Volume H2 pada keadaan STP = 20,545 x 22,4 = 460,208 liter

5. Kenapa dipilih cawan porselen yang masih baik (utuh) untuk percobaan
menemukan rumus hidrat (percobaan A)?

Jawab :

Karena cawan porselen tersebut akan digunakan untuk


pemanasan,jika tidak dipilih yang baik,maka akan mempengaruhi zat itu
diwaktu pemanasan karena ada zat yang ikut tertimbang.Selain itu
cawan porselen yang masih baik (utuh) dapat mengurangi kesalahan
dalam menimbang untuk menentukan massa,baik sebelum pemanasan
maupun sesudah pemanasan.

6. Apa yang dimaksud dengan bobot tetap?

Jawab :

Bobot tetap adalah bobot yag didapat setelah beberapa kali


pemanasan hingga tidak ada lagi perubahan lagi pada bobotnya.
7. Apa tujuan menutup mulut tabung reaksi pada percobaan B? Jelaskan.

Jawab :

Agar air terkumpul di kaca arloji (tutup) pada saat pemanasan


senyawa hidra,air yang merupakan bagian struktur kristal hidrat akan
menguap atau melepas sehingga tabung reaksi tersebut ditutup dan juga
mengurangi terjadinya kontaminasi langsung dengan udara.

8. Mengapa warna CuSO4 yang biru berubah menjadi putih pada


pemanasan?

Jawab :

Karena CuSO4 mengandung hidrat (air),pada saat pemanasan air


akan menguap sehingga warnanya berubah menjadi putih.

9. Pemanasan harus dihentikan segera bila warna berubah menjadi coklat


atau hitam.Jelaskan maksud dan tujuan kalimat tersebut.

Jawab :

Karena kadar air yang tersedia habis,hal ini dapat memicu


pembakaran zat dan tidak ada lagi bobot tetap.

10. Suatu senyawa hidrat mempunyai massa 1,632 g sebelum dipanaskan


dan 1,008 g setelah dipanaskan.Hitung persentase air secara eksperimen
pada hidrat.

Jawab :

Dik : Massa sebelum pemanasan = 1,632 g

Massa sesudah pemanasan = 1,008 g

Massa air yang hilang = 1,632 – 1,008 =0,624 g

Dit : % air

Penyelesaian :

% air =0,624 x 100%

= 0,624 %

11. Tuliskan reaksi setimbang dari persamaan CuSO4.5H2.

Jawab :

CuSO4.5H2O -> CuSO4 + 5H2O


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai