Kelompok II
F1C420015
Asisten laboratorium :
Dosen pengampu :
1.Drs.Faizar Farid,M.Si
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN V
I.Tujuan
II.Landasan Teori
Rumus kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada di dalam
zat terbagi menjadi dua yaitu Rumus empiris dan Rumus molekul.Rumus kimia
ini digunakan untuk menemukan fakta tentang atom secara eksplisif,dan
digunakan untuk menyatakan definisi komponen molekul padatan yang
baik.Rumus empiris senyawa adalah rumus paling sederhana,setiap jenis atom
diberikan jumlah atom yang relatif pada setiap senyawa.Rumus empiris
senyawa berdasarkan unsur-unsur penyusunnya dan dihubungkan oleh
mol.Dan rumus empiris suatu zat pasti berhubungan dengan persentase
komposisinya berdasarkan massa dari zat itu,komposisinya berdasarkan massa
yang dihitung dari massa senyawa.Jumlah atom dan jumlah mol setiap unsur
selalu mempunyai perbandingan yang sama yaitu 2 : 1.Dalam menentukan
rumus empiris harus berdasarkan analisis unsur suatu senyawa dan tabel
massa atom,rumus empiris yang ditentukan dari analisis unsur berdasarkan
pembakaran,pembakaran dilakukan untuk menentukan jumlah/bobot dari
sampel yang dibakar.Rumus molekul adalah kelipatan bilangan bulat dari
rumus empiris dan dalam menentukan rumus molekul dibutuhkan massa
molar dari senyawa.Rumus molekul juga menjelaskan tentang jumlah atom
setiap unsur dalam satu molekul.Rumus molekul hanya dapat ditentukan
untuk zat yang berwujud gas,cairan,dan padatan.Menurut hipotesis
Avogadro,nisbah massa molar senyawa gas sama dengan nisbah rapatannya
yang diukur dengan suhu dan tekanan yang sama.Definisi yang baik adalah
Titik-terangkat (dot) dalam rumus ini digunakan untuk menyatakan komponen
molekul padatan.Biasanya dalam rumus kimia yang sering digunakan adalah
rumus empiris dibandingkan dengan rumus molekul ini dikarenakan rumus
molekul informasi atau petunjuknya hanya diberikan sedikit biasanya,sehingga
agak sulit untuk menentukan atomnya,sednagkan rumus empiris hubungannya
dapat digunakan dalam berbagai cara (Oxtoby, et al., 2001).
RM = ( ℜ)n
RE = Rumus empiris
n = Faktor pengali
Sebagai contoh dalam masalah terkait dengan air yang nantinya akan
terjadi reaksi adalah semen.Reaksi hidrasi antara semen dan air selama reaksi
berlangsung akan membebaskan sejumlah kalor.Hal ini membuktikan bahwa
dehidrasi air berpengaruh terhadap kuat tekan.Hasil reaksi hidrasi antara
semen dengan air dalam mortar dapat melalui suatu pori-pori dalam suatu
benda (Refnita, et al., 2012).
III.Prosedur Percobaan
A. Alat
-Neraca
-Kertas tisu
-Kaki tiga
-Segitiga porselen
-Bunsen
-Penjepit
-Pipet tetes
-Gelas arloji
-Kaca arloji
-Spatula
B. Bahan
-Pita Mg
-Nitrogen
-Cu
-Asam nitrat
-HNO3
Hasil
0,5 g Cu
Hasil
B. Hidrasi Air
- Penentuan kuantitatif persentase air dalam senyawa hidrat
Air
Hasil
C. Reaksi bolak-balik Hidrat
(CuSO4, 5H2O)
Hasil
IV.Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat lah hasil sebagai berikut.
Perlakuan Hasil
Penentuan rumus empiris pada Asam sulfat dan Cu akan
Cu dengan massa 0,5 gram di bercampur.Cu akan larut saat
masukan ke dalam cawan dipanaskan,larutan berubah dari
penguap dan dipanaskan warna biru menjadi kristal
kemudian diteteskan H2SO4 ke berwarna hijau tua.
dalam cawan sampai menjadi
perubahan warna.
Perlakuan Hasil
Cawan dicuci dan dipanaskan Bobot awal yang didapatkan
sampai kering lalu adalah 50,5638 gram,setelah
digunakan.Masukkan 49,6929 dipanaskan selama 10-15 menit
gram ZnSO4,panaskan 1 menit bobotnya berkurang menjadi
lalu hentikan pemanasan lalu di 50,4566 gram.Berarti hasil sesuai
dinginkan dan ditimbang. dengan prosedur kerja.
Perlakuan Hasil
Warna awal CuSo4. 5H2O adalh Pada percobaan ini setelah
biru,lalu dipanaskan dengan dipanaskan warna akan
bunsen,sehingga menghasilkan berangsur-angsur berubah
perubahan warna. memucat dan pada akhirnya
menjadi putih.
5.1 Kesimpulan
-Membentuk kristal
Adapun saran yang dapat disampaikan pada percobaan kali ini adalah
memahami terlebih dahulu konsep-konsep yang berkaitan dengan
praktikum baik itu materi praktikum maupun formatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwinata, R.A., R. Efendi dan S.P. Yudha S. 2016. “Rancang Bangun Afukasi
Tabel Periodik Unsur dan Perumusan Senyawa Kimia Dari Unsur kimia
Dasar Berbasis Android”. Jurnal Rekursif. Vol 4 (2) : 176-183.
Oxtoby, D.W., H.P. Gillis dan N.H. Nachtrieb. 2001. Prinsip Prinsip Kimia Modern
Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Refnita, G., Z. Zuki dan Y. Yusuf. 2012. “Pengaruh Penambahan Abu Terbang
Terhadap Kuat Tekanan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut
Yang Digunakan Untuk Perendaman”. Jurnal Kimia Unand. Vol 1 (1) :
463-468.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1.Hidrasi Air
68,3829 gr
Mol H2O = = 3,7
18 gr /mol
Rumus Hidras :
Mol ZnSO4 : Mol H2O
0,4 : 3,7
1 :3
2. Rumus Empiris
MassaO MassaCU
:
Ar O Ar CU
0,1616 gr 0,5010 gr
:
16 gr /mol 63,5 gr /mol
1 : 1
Jadi rumus empiris tersebut CUO
Pertanyaan pra
Jawab :
Jawab :
Mol Cu : Mol Cl
0,037 :0,075
1 : 2
Jawab :
4. Suatu sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSO4).Bila 300
g sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap,bobot yang tersisa adalah
1,692 g.Bagaimana rumus garam hidrat ini?
Jawab :
Ar Zn = 65,37
Ar S = 32
Ar O = 16
Penyelesaian :
3 – 1,692 = 1,308 g
0,01 : 0,07
1 : 7
Jawab :
Jawab :
Penyelesaian :
= x 100 gr
= x 50 gr
Perbandingan mol :
S : O
1.5625 : 3.125
Jawab :
% O = 74,06 %
Ar O = 16
Ar N = 14
O : N
4,62 % : 185 %
5 : 2
4. Berapa g logam zink yang akan larut dalam 1,5 kg HCl 37% dan berapa
volume gas hidrogen yang dibebaskan dalam keadaan standar?
Jawab :
% HCl = 37%
%Zn = 100 % - 37 % = 63 %
Mr HCl = 36,5
Volume H2
Penyelesaian :
5. Kenapa dipilih cawan porselen yang masih baik (utuh) untuk percobaan
menemukan rumus hidrat (percobaan A)?
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Dit : % air
Penyelesaian :
= 0,624 %
Jawab :