Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN V

RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR

I. Tujuan Percobaan
1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan
menetapkan rumus molekul senyawa tersebut
2. Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara
memakai datauntuk menghitung rumus empiris
3. Mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat
4. Mempelajari reaksi bolak-balik hidrasi
5. Menentukan persentase air didalam suatu berhidrat.

II.Landasan Teori
Rumus empiris merupakan rumus perbandingan jumlah
mol unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa.Menentukan
rumus empiris berarti menghitung jumlah mol unsur-unsur
dan kemudian membandingkannya. Dalam penentuan
tersebut diperlukan jumlah data yaitu massa unsur,
perbandingan massa unsur atau persentase dan massa relatif
(Ar) unsur tersebut. Adapun rumus mulekul senyawa
merupakan rumus kimia yang menggambarkan jumlah atom
dan unsur senyawa.Dalam penentuan rumus molekul, perlu
ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya dengan
menggunakan data massa molekul relatif (Mr) senyawa dapat
ditentukan rumus molekulnya.Senyawa hidrat adalah
senyawa yang mengikat molekul-molekul air. Molekul-
molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Untuk
menentukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan
komposisi massa dari cuplikan senyawa yang ditentukan
melalui percobaan seperti diuraikan diatas. Selanjutnya, data
tersebut bersama-sama dengan massa atom relatif untuk
penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai
perbandingan yang paling sederhana dari atom-atom
penyusun cuplikan senyawa itu (Sunarya,2010).
Air merupakan senyawa serba guna yang berpartisipasi
dalam berbagai reaksi kimia dibumi.hidrasi air adalah air
yang terkandung dalam Kristal yaitu terikat pada ion atau
mulekul yang berbebtuk Kristal. Senyawa atau zat padat yang
tidak mengandung air disebut anhidrat. Misalnya,CaO yang
merupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2, sedangkan senyawa
yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia
sebagai bagian dari kisi Kristal nya disebut senyawa hidrat.
Misalnya BaCl2.2H20 molekul air yang terikat dalam hidrat
disebut senyawa hidrat senyawa hidrat (Cotton dan
Wilkinson,1989). Air berubah kedalam tiga sifat menurut
waktu dan tempat, yakni air sebagai bahan padat, air sebagai
cairan dan air sebagai uap seperti gas.Air memiliki kapasitas
penahan panas yang sangat besar, sifat-sifat ini yang
mengurangi variasi suhu.Demikian air dapat pula melarutkan
bahan-bahan.Rumus empiris adalah suatu senyawa
menyatakan jumlah terkecilatom yang terdapat pada senyawa
tersebut, sedangkan rumus molekul merupakan rumus untuk
semua unsure dalam senyawa. Sebagai contoh karbon
hidroksida terdiri dari satu atom C dan dua atom O memiliki
rumus empiris . Hidrogen peroksida yang mempunyai dua
atom H dan dua atom O memiliki rumus molekul dan rumus
empirisnya HO.Untuk penulisan rumus empiris walau tak ada
aturan yang ketat tetapi umumnya untuk zat anorganik,
unsure logam atau hydrogen ditulis terlebih dahulu, diikuti
dengan non logam atau metalloid dan akhirnya oksigen,
sedangkan untuk zat-zat organik aturan yang umumnya
berlaku adalah C,H,O,N,S,P (Keenan,1980).
Rumus empiris adalah rumus perbandingan
jumlah mol unsur-unsur dalam suatu senyawa, sedangkan
rumus molekulnya adalah rumus yang menggambarkan
jumlah atom dan unsur yang menyusun dalam suatu senyawa,
zat yang mempunyai rumus molekul adalah unsur atau
senyawa yang partikel terkecilnya molekul. Titik bawah
(subscript) dalam rumus empiris dengan bilangan penggali
menghubungkan bobot molekul dengan bobot rumit, suatu
formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai
isome,struktur, atau jumlah absolut atom rumus kimia adalah
gambaran simbiolik suatu senyawa yang dapat ditulis dengan
berbagai cara. Jenis senyawa kimia dan rumusnya ada 2 kelas
utama yaitu, senyawa molekul dan senyawa ionik. Titik
bawah (subseripts) dalam rumus empiris dengan bilangan
pengali menghubungkan bobot molekul dengan bobot rumit
(Petrucci,1996).
Rumus empiris juga terdapat didalam senyawa
polisakarida. Contoh salah satunya adalah pada damar dan
resin alam yang dihasilkan oleh keluar melalui torehan pada
batang pohon yang memiliki rumus empiris (C5H608)
dengan damatoric acid (Redha,2013). Hidrasi air
biasanya terjadi pada senyawa-senyawa organik contoh nya
pada proses awal proses terjadinya beton, yaitu pasta semen
bercampur dengan air maka akan terjadi reaksi kimia hidrasi
dan akan melepaskan panas yang biasa disebut dengan
eksotermis. Kekuatan tekan beton akan bertambah dengan
naiknya umur beton kekuatan tekan beton akan naiknya
secara cepat (linier) sampai umur 28 hari tetapi setelah itu
kenaikannya akan kecil. Macam dan jenis beton menurut
bahan pembentuknya adalah beton normal, bertulang (Moenir
dan Norarina,2012).
Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari
suatu senyawa adalah ekspresi sederhana jumlah relative
setiap jenis atom yang dikandung.Suatu formula empiris
tidak memberikan gambaran mengenai isomer, struktur, atau
jumlah absolute atom. Istilah empiris merujuk pada analisis
elemental, suatu tekhnik analitik yang digunakan untuk
menentukan persentasi komposisi relative perunsuran dari
suatu zat kimia. Konnstanta dengan formula empiris, formula
kimia mengidentifikasi jumlah absolute atom unsure-
unsuryang ditemukan pada setiap molekul disenyawa
tersebut. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan
berdasarkan persentase massa unsure-unsur yang membentuk
senyawa itu, oleh karena itu kita mengetahui massa molar
masing-masing unsure, maka dari perbandingan massa
unsure-unsur dalam senyawa, kita dapat menarik kesimpulan
tentang perbandingan mol unsure-unsur dalam senyawa
(Chang, 2005).

III.Prosedur Kerja
3.1 Alat Dan Bahan
A. Alat
- Cawan Krus
- Neraca Analitik
- Kaki Tiga
- Bunsen
- Penjepit Krus
- Tutup Krus
- Pipet Tetes
- Gelas Arloji
- Cawan Porselin
- Kaca Arloji
- Segitiga Penyangga
- Batang Pengaduk
B. Bahan
- Pita Megnesium (Mg)
- Kertas Tisu
- Logam Tembaga (Cu)
- Larutan Asam Nitrat 4m
- Detergen
- Air
- Akuades
- Larutan HNO3 6M
- Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat
IV.Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukannya percobaan yang berjudul rumus
empiris senyawa dan hidrasi air ini didapatkan hasil beserta
pembahasannya sebaga berikut :

4.1 Rumus Empiris Senyawa Tembaga (Cu)


Dalam percobaan pertama ini praktikan dihimbau atau
dianjurkan untuk mampu menentukan rumus empiris dari
suatu senyawa. Karena pada laboratorium praktikan
melaksanakan praktikum ini tidak terdapat pita Mg
(Magnesium) maka digunakanlah senyawa lain, dimana
didalam percobaan ini praktikan menggunakan logam Cu.
Pada penentuan rumus empiris ini mulanya perlu diketahui
terlebih dahulu bobot dan Ar dari unsur-unsurnya hal ini pun
sama dengan literatur yang praktikan baca bahwa untuk
menentukan rumus empiris suatu senyawa diperlukan data
bobot dan juga Ar tiap unsur-unsur yang berhubungan.
Dalam percobaan ini bobot cawan penguap + oksida tembaga
ditentukan dengan cara ditimbang, sedangkan untuk
mengetahui bobot sebenarnya oksida tembaga dapat
ditentukan dalam mengurangi massa cawan penguap + oksida
tembaga dikurang dengan massa cawan penguap + tembaga
maka diperolehlah massa oksida tembaga yang khususnya
massa oksigen. Untuk menetukan rumus empiris dan tembaga
oksida.
Dari perhitungan yang dilakukan praktikan menemukan
rumus empiris dari tembaga oksida ialah CuO, hal inipun
sama dengan litelatur yang praktikan baca bahwasannya
rumus empiris dari oksida tembaga (Lazimnya ditulis
tembaga (II) oksida) adalah CuO, karena itulah percobaan ini
dapat dikatakan berhasil.

4.2 Hidrat
Pada percobaan Kedua ini sampel yang praktikan
gunakan adalah CuSO4.5H2O.Dalam Percobaan ini hal yang
sangat diperhatikan adalah ketelitian dalam penimbangan,
serta kehati-hatian dalam menimbang cawan karena sifatnya
yang panas. Pemanasan dan penimbangan pada percobaan ini
dilakukan berulang-ulang hingga didapatkan bobot
tetap.Bobot tetap adalah posisi dimana bobot/massa dari
sampel tidak berubah/sama dengan bobotpemanasan
sebelumnya.Ketika bobot tetap telah dicapai, pemanasan
harus dihentikan agar sampel tidak hangus.Apabila ketika
bobot tetap telah dicapai namun pemanasan tetap dilanjutkan
maka bobot dari sampel akan berubah (massanya berkurang)
karena beberapa persen bagian sampel akan hangus karena
dalam sampel sudah tidak ada lagi senyawa air.
Tujuan utama dalam percobaan kedua ini yakni
menetukan persentase air dalam sampel yang nantinya
dikenakan untuk menentukan senyawa hidrat dalam keadaan
rumusnya.Pada percobaan kedua ini praktikan menggunakan
sampel yang massanya 0,851 gram. Dalam percobaan kedua
ini massa air ditentukan secara tidak lansung melainkan
dengan dikurangnya massa cawan + tutup + sampel pada
pemanasan terakhir dengan massa cawan + tutup + sampel
sehingga dapat ditemukanlah massa air yang hilang dari
sampel yang dipakai saat usai pemanasan. Berikut tahap
perhitungan yang dilakukan praktikan guna mengetahui
persentase air yang hilang dari sampel besertarumus
hidratnya.
Dari percobaan ini terbukti bahwa sampel yang
dikenakan dalam percobaan ini (CuSO4.5H2O) memanglah
memiliki rumus hidrat yang sesuai dengan labelnya yakni
CuSO4.5H2O.Pada percobaan ini juga terbukti bahwa literatur
yang menyatakan bahwa senyawa hidrat adalah zat padat
yang memiliki kemampuan untuk mengikat air sebagai
bagian dari struktur kristalnya, adalah benar. Karena dalam
percobaan ini terlihat bahwa air yang ada pada kristal
senyawa hidrat CuSO4.5H2O mengalami pelepasan air ketika
dipanaskan sehingga bobotnya berkurang dan terbentuklah
CuSO4 + 5H2O yang sama pula dengan literatur yang
mengutarakan persamaan reaksi anhidrat dari senyawa yang
dipakai adalah CuSO4.5H2O yang mana tertilis dalam reaksi
bolak balik CuSO4.5H2O ⇋ CuSO4 + 5H2O.
4.3 Reaksi Bolak-Balik hidrasi
Reaksi bolak-balik (reversible) atau reaksi dapat balik
adalah reaksi yang terjadi pada dua arah yang berlawanan
dalam waktu bersamaan.dalam reaksi bolak-balik, produk
dapat berubah menjadi reaktan, dan reaktan dapat berubah
menjadi produk (menjadi reaksi yang berlawanan).Sedangkan
hidrasi adalah gambaran mekanika kuantum sebagai tentang
hal yang berkaitan dengan ilmu kimia.Orbital atom
terhibridisasi atau bercampur, untuk membentuk orbital
hibrida. Orbital-orbital ini kemudian berinteraksi dengan
orbital atom yang lain untuk membentuk ikatan kimia.
Berbagai geometri molekul dapat dihasilkan dari hibridasi
yang berbeda, konsep hibridasi menjelaskan pengecualian
aturan outer dan juga menjelaskan pembentukan ikatan
rangkap dan ikatan rangkap tiga. Hidrasi merupakan proses
bergabungnya molekul air disertai dengan bergabungnya
molekul-molekul tersebut membentuk solut. Secara
termodinamika, kalor hidrasi selalu bernilai negatif karena
energi yang dibutuhkan untuk memisahkan molekul air
tersebut jauh melampaui energi yang dilepas ketika ion
bergabung dengan molekul air. Reaksi yang terjadi antara ion
dan pelarut air ini akan menghasilkan ion hidrat. Ion hidrat
ini merupakan hasil konsekuensi dari sifat polar molekul air.
Karena atom oksigen pada molekul air lebih elektronegatif
dibanding dengan atom hidrogen maka tiap ikatan H-O akan
lebih kovalen polar dimana ikatan elektron yang terlibat
menjadi lebih dekat ke arah atom oksigen daripada atom
hidrogen sehingga atom oksigen akan sangat negatif oleh
awan elektron yang mendekat sedangkan atom hidrogen
sebaliknya akan sangat positif. Hal inilah yang menyebabkan
mengapa bentuk molekul air tidak linear karena disebabkan
adanya tarikan elektron (muatan parsial) ke arah oksigen dan
ke arah hidrogen.
Pada percobaan yang ketiga ini sebenarnya lebih
bertujuan untuk membuktikan adanya hal yang disebut reaksi
bolak-balik melalui senyawa anhidrat CuSO4.5H2O yang
dipanaskan guna mengetahui bahwa CuSO4.5H2O yang
dipanaskan dapat menunjukkan bahwa CuSO4 dan 5H2O
memisah.Hal ini dibuktikan dengan berubahnya senyawa tadi
(CuSO4.5H2O) menjadi berwarna putih serta pada kaca arloji
terdapat air. Dan setelah air dimasukkan kembali ke cawan
warna senyawa tadi (CuSO4.5H2O)berubah menjadi biru
kembali atau menurut persamaan reaksi dapat ditulis
CuSO4 (putih) + 5.H2O 
CuSO4.5H2O (biru)
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakannya percobaan yang berjudul rumus
empiris senyawadan hidrasi air ini dapat disimpulkan bahwa
1. Rumus empiris senyawa dari suatu senyawa dapat
ditentukan dengan ditetapkannya perbandingan mol dari
unsur-unsurnya dari bobot atau massa yang diketahui.
Untuk mendapatkan rumus molekul terlebih dahulu
harus mengetahui rumus empirisnya dan Mr senyawa
tersebut.
2. Data-data hasil percobaan dapat digunakan untuk
menentukan rumus empirs suatu senyawa yang
utamanya data bobot atau massa dari senyawa beserta
unsurnya.
3. Sifat dari senyawa berhidrat yakni berbentuk kristal,
mengandung molekul air, dan mengalami reaksi bolak-
balik.
4. Pada reaksi bolak-balik hidarasi senyawa hidrat,
senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat ketika
dilakukan pemanasan dan kemabli laghi menjadi
senyawa hidrat ketika ditambahkan air.
5. Persentase air dalam suatu senyawa berhidrat dapat
ditentukan dengan membagi mssa air yang hilang
dengan massa sebelum dilakukannya pemanasan dan
kemudian dikalikan dengan 100%.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan praktikan kepada praktikan-
praktikan selanjutnya sebagai berikut
1. Lebih diperjelas lagi penyampaian materinya
2. Waktu praktikum seharusnya ditentukan dan
dilaksanakan secara tepat waktu
3. Para praktikan juga seharusnya lebih konsentrasi lagi
saat memperhatikan penjelasan praktikum dari para
assisten dosen
4. Agar praktikum berjalan lancar kualitas sinyal pemateri
lebih diperhatikan lagi

DAFTAR PUSTAKA

Sunarya,Y. 2010. Kimia Dasar 2. Bandung : CV Yrama


Widya

Chang,R. 2005. Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Edisi


ketiga Jilid I. Jakarta : Erlangga

Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta


: Erlangga

Keenan. 1980. Kimia Untuk Universitas Jilid I . Jakarta :


Erlangga

Petrucci,R. 1996. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga

Moenir dan Novarina,I. 2012. Recycling limbah padat indutri


peleburan besi (iron slag) sebagai bahan campuran
industry beton yang berwawasan lingkungan. Jurnal
Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. Vol
2 No. 1 : 2-9

Redha,F. 2013. Proses pembuatan vernis dan serbuk damar


mengggunakan pelarut berbasis menyimak hidrokarbon
.Jurnal Hasil Penelitian Industri. Vol 26 No. 1 : 17

Anda mungkin juga menyukai