Anda di halaman 1dari 13

1.

2 Skala Mohs

Nama
No Gambar Rumus Kimia Sumber Keterangan Ganesa
Mineral

https://en.wikipedia.org/
Dapat digores dengan Hidrasi dan
1 Talc (Mg3Si4O10(OH)2) wiki/Talc
kuku karbonasi serpentin

http://dunia- Masih dapat digores


atas.blogspot.com/2012/ oleh kuku, namun
Hasil hidrasi/alterasi
2 Gypsum (CaSO4·2H2O) 10/mengenal- memiliki kekerasan
anhidrit
gypsum.html yang lebih dari pada
Talc

Hanya bisa digores oleh


https://pixabay.com/id/p
3 Calcit (CaCO3) koin, tembaga dan Hidrotermal
hotos/mineral-kalsit-
doppelspat-979521/ diatasnya
https://www.healingcrystals. Hanya bisa digores
4 Fluorite (CaF2) com/Fluorite_- dengan paku besi dan Hidrotermal
_Fluorite_Natural_Octahedr diatasnya
on__Fluorescent___China_.

https://www.minimegeo Hanya bisa digores


Terbentuk karena
(Ca5(PO4)3(OH–,Cl–,F– logy.com/natural-blue- dengan lempeng baja,
5 Apatit proses pembekuan
)) apatite menghasilkan goresan
magma yang cepat
yang jelas
Terbentuk dari
http://tambangupri-
proses kristalisasi
mks.blogspot.com/2015/
Hanya bisa digores pada fasa pembekuan
6 Feldspar (KAlSi3O8) 10/mineral-
dengan lempeng baja magma bersifat asam
feldspar.html
dengan kadar silika
yang tinggi.
https://manado.tribunne
ws.com/2015/05/19/di-
Hanya bisa tergores Terbentuk di akhir
sulut-batu-kuarsa-
7 Kuarsa (SiO2) dengan kaca yang pada batuan beku
pertama-kali-ditemukan-
terbuat dari kuarsa asam
di-sungai-likupang
Kristal-kristal topaz
tumbuh selama tahap
Mineral ini bisa akhir pendinginan
https://www.minerals.ne
menggores kaca dari magma bersamaan
8 Topas (Al2SiO4(OH–,F–)2) t/mineral/topaz.aspx
kuarsa dengan hasil dengan proses
goresan yang jelas pelepasan gas
(degassing) unsur
fluor.
Berasal dari
pelapukan aliran
https://www.geologinesi
Mineral ini bisa digores basal yang kemudian
a.com/2019/06/korundu
9 Corundum (Al2O3) dengan intan dengan ditemukan
m.html
hasil goresan yanh jrlas pada tanah
aluvial ataupun
endapan lereng
https://universeater.wor
dpress.com/2016/08/27/ Mineral tidak ada yang Terbentuk pada suhu
10 Diamond (C) native-element-carbon- bisa menggores kecuali dan tekanan mantel
group-diamond-c/ mineral sejenis yang tinggi
2. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pembelajaran atau pengenalan


mineral, salah satunya adalah sifat fisik dan kimiawi pada mineral. Sifat
fisik pada mineral terdiri atas warna, kekerasa, kilap,berat jenis dan lain
lain, sedangkan sifat kimia yaitu unsur unsur apa saja yang terkandung atau
yang ada dalam mineral tersebut.

Mineral dibentuk melali proses kristalisasi. Proses kristalisasi berawal


dari magma, kemudian magma tesebut mengaami pendinginan. Ada juga
proses pencairan, pada proses ini ion ion akan saling mengikat satu dengan
yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk bergerak ion-ion tersebut
akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal teratur.

Setiap mineral memiliki deskripsi atau sifat fisik yang berbeda beda,
baik itu warnanya, bentuknya, kilapnya, kekerasannya dan lain lain, begitu
juga sifat kimianya, mineral memiliki sifat yang berbeda beda juga , itu
dikarenakan banyak jenis mineral yang dibentuk dengan tekanan, suhu
dilingkungan yang berbeda-beda, itu yang mengakibatkan adanya sifat fisik
dan kimia pada mineral.

2.1 Mineralogi Fisik


Mineralogi fisik adalah bentukan atau wujud baik warna, kilap dan
lain lain pada mineral. Mineral pada umumnya terbentuk mengikuti
empat cara, yaitu terbentuk dari larutan-larutan, terbentuk dari
magma, terbentuk karena sublimasi, dan terbentuk karena
metamorfisme.
Proses pembentukan mineral karena sublimasi atau peleburan
tidak terjadi hanya karena peleburan dari gas dan uap air melainkan
juga hasil dari interaksi gas dan batuan-batuan. Sedangkan proses
pembentukan mineral karena metamorfisme mendapat pengaruh dari
faktor-faktor tertentu seperti panas, uap air, tekanan, dan pengaruh
dari perubahan batuan beku atau batuan sedimen akibat larutan kimia.
Mineral yang berasal dari pembentukan karena metamorfisme biasa
disebut dengan mineral sekunder. Mineral sekunder adalah mineral
hasil pelapukan dari mineral primer.
Untuk mengetahui pasti sifat-sifat fisika dari sebuah mineral,
biasanya dilakukan dengan mendeskripsikan kenampakan mineral
tersebut. Ada tiga belas sifat yang dapat diselidiki dari mineral yaitu:
1) Warna (Colour)
Ada dua warna pada mineral satu adalah warna mineral asli
yang berasal dari mineral utama elemen tersebut dan yang
kedua adalah warna lapuk yang muncul karena perubahan suhu
dan cuaca.
2) Perawakan Kristal (Crystal Habit)
Perawakan kristal merupakan bentuk khas mineral yang
ditemtukan oleh bidang pembangunnya, termasuk bentuk
ukuran relatif dari bidang tersebut.
3) Kilap (Luster)
kilap merupakan kenampakan cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan mineral saat terkena cahaya. Ada tiga jenis kilap
yaitu kilap logam, kilap sub-metalik dan kilap non metalik
yang terbagi lagi atas kilap kaca, kilap intan, kilap lemak, kilap
lilin, kilap sutera, kilap mutiara, dan kilap tanah.
4) Kekerasan (Hardness)
Kekerasan mineral adalah daya tahan mineral terhadap
goresan. Penentuan kekerasan relatif mineral diukur
menggunakan standar skala mohs. Dan uji coba dilakukan
menggunakan alat-alat sederhana dari yang terlemah seperti,
kuku jari, kawat tembaga, pecahan kaca, pisau baja, kikir baja
dan lempeng baja. Dan pada situasi tertentu mineral hanya
dapat di gores dengan mineral yang sama jenisny. Contoh,
Intan.
5) Gores (Streak)
Gores adalah warna asli mineral apabila mineral terdebut
tegores. Cara untuk melihat gores cukup dengan menggoreskas
mineral, apabila mineral memiliki kekerasan lebih dari enam,
maka warna gores dicari dengan menumbuk mineral sampai
halus.
6) Belahan (Cleavage)
Mineral yang mendapat tekanan lebih dari batas elastisitasnya
akan pecah dan menjadi belahan belahan kecil. Belahan
mineral dapat dilihat dari arah belahan di permukaan mineral.
Belahan dikelompokkan menjadi belahan sempurna, baik,
jelas, tidak jelas, dan tidak sempurna.
7) Pecahan (Fracture)
Pecahan terjadi akibat mineral menerima tekanan yang
melampaui batas elastisitasnya. Pecahan terbagi berdasarkan
bentuk dari pecahannya yaitu bentuk botol atau kulit bawang
(Choncoidal), bentuk runcing tajam dan kasar (Hacly),
bentuk kecil dan ujungnya mendekati bidang datar (Even),
bentuk bidang pecah kasar dan tidak teratur (Uneven), bentuk
kecil tajam seperti benang atau berserabut (Splintery), dan
bentuk mineral hancur seperti tanah (Earthy).
8) Daya tahan terhadap pukulan (Tenacity)
Daya tahan mineral ini merupakan daya tahan mineral
terhadap pemecahan, pembengkokan, penghancuran, dan
pemotongan. Ada macam-macam tenacity berdasarkan
reaksinya: a) Brittle, apabila mineral mudah menjadi tepung
halus, b) Sectile, apabila mudah terpotong pisau, c)
Malleable, jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, d)
Ductile, apabila dapat ditarik atau diulur seperti kawat,
e) Flexible, apabila dapat dilengkungkan dengan mudah, f)
Elastic, dapat merenggang bila ditarik, dan kembali seperti
semula bila dilepas.
9) Berat Jenis (Specific Gravity)
Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat suatu
mineral dibandingkan dengan berat air pada volume yang
sama. Dalam penentuan berat jenis dipergunakan alat-alat
seperti piknometer, timbangan analitik, dan gelas ukur atau
dapat dicari di internet.
10) Rasa dan Bau ( Taste and Odour)
Meskipun tidak semua dan beberapa memiliki kandungan
senyawa kimia berbahaya, sabagian mineral mempunyai rasa
dan bau.
11) Sifat kemagnetan
Ada dua sifat kemagnetan dalam mineral. Paramagnetit,
mineral yang mempunyai gaya tarik terhadap magnet dan
Diamagnetit, mineral yang tidak tertarik dengan magnet.
12) Derajat Ketransparanan
Sifat transparan dari suatu mineral dibagi berdasarkan pada
kemampuan mineral mengirimkan berkas sinar cahaya. Ada
empat bagian derajat ketransparanan yaitu:
a) Opaque mineral, jika tidak tembus cahaya sama sekali.
b) Transparant, jika mineral tembus pandang seperti kaca
biasa, dan juga tembus cahaya.
c) Translucent, jika mineralnya tembus cahaya tapi tidak
tembus pandang,
d) Non-tranparant, tidak tembus pandang dalam bentuk
pecahan-pecahan fragmen tetapi tembus cahaya pada
lapisan yang tipis.

13) Nama mineral dan Rumus kimia


Pencantuman nama mineral dan rumus kimia dilakukan
dengan mencocokkan deskripsi dengan tabel determinan.
Mineral diatas merupakan mineral kalsit yang tembus cahaya namun
mineral ini tidak dapat tembus pandang (translucent mineral) sehingga
mineral ini mmiliki kilap kaca. Karena kilap yang dimiliki yaitu kiap kaca
maka ia tidak memiliki daya magnetik (diamagnetik). Sistem kristal mineral
ini adalah Trigonal. Dengan tingkat kekerasan 3 yaitu apabila digores
menggunakan kawat tembaga ia akan tergores. Belaan yang dimiliki mineral
ini belahan sempurna dengan pecahan choncoidal. Serta daya tahan
(tenacity) yang ada di mineral ini yaitu brittle. Berat jenis mineral kalsit
yaittu 2,71. Kalsit biasanya digunakan untuk kontruksi bangunan, farmasi,
dan juga pupuk. Kalsit dapatb terbentuk melalui proses hidrotermal.

Gypsum merupakan mineral yang terbentuk karrena peroses evaporasi


dan berasosisasi dengan belerang. Memiliki warna putih dan memiliki
sistem kristal monoklin dengan kilap lilin sehingga dia terlihat licin. Karena
kilap yang dimiliki bukan kiap non logam maka ia tidak memiliki daya
magnetik atau disebut diamagnetik. Gypsum sangat mudah hancur karena
tingkat kekerasan yang dimiliki yaitu 2,5 sehingga gypsum memiliki sifat
khas yaitu mudah digores, warna asli saat digoses yaitu putih. Pecahan yang
dimiliki gypsum yaitu concoidal daya tahan atau tenacity yang dimiliki
yaitu sechile. Berat jenis gypsum yaitu 2,3 kg/m3. Gypsum tidak tembus
pandang dan tidak transparan juga sehingga derajat ketransparanya Opeque.
Gypsum bisa digunakan sebagai perekat.

Feldspar merupaan mineral yang terbentuk dari peroses tektosilikat.


Dengan warna yang dimiliki yaitu cokelat dan sistem kristal triklin. Feldspar
memiliki kilap kaca sehingga kemaknetan yang dimiliki yaitu diamagnetik.
Kekerasan feldspar yaitu 6 yang dapat tergores dengan kikir baja dengan
daya tahan brittle. Feldspar merupakan mineral tang trasparan dengan warna
goresan putih. Belahan yang dimiliki baik (good). Berat jenis mineral ini
2,56. Mineral ini biasa digunakan sebagai bahan pembuat keramik.

Galena merupakan mineral berwarna hitam yang terbentuk dalam batuan


sendimen dan berasosiasi dengan kalsit dengan sisitem kristal isometrik.
Saat digores warna yang dihasilkan yaitu abu-abu. Kilap galena yaitu kilap
logam seginga dia memilki daya magnetik atau disebut dengan
paramagnetik. Kekerasan mineral ini yaitu 2,5 sehingga tenacity yang
dimiliki berupa brittle. Belahan pada mineral ini tidak jelas dan pecahan
yang dihasilkan yaitu uneven. Sifat khas galena yaitu dapat digores baja,
biasanya digunakan sebagai biji untuk perak. Brat jenis mineral ini 3,2
kg/m3.

Pirit merupakan mineral yang berasal dari proses hidrotermal pada


sendimen, jenis endapan sulfida, berasosiasi dengan batuan sendiemen.
Memiliki kilap logam sehingga ia digolongkan pada kemagntan
paramagnetik, dengan derajat transparan opaque. Tingkat kekerasan minerl
ini yaitu 7. Berat jenis mineral ini yaitu 5,1 kg/m 3 sifat khas mineral pirit
yaitu mineral iisometri yang berbentu menteng. Mineral ini biasanya
digunakan untuk produksi kertas.

Kuarsa berasal dari rombakan atau pelapukan batuan yang menagandung


bahan silikon dioksida (SiO2) mineral ini tidak memiliki warna namun
ketika digores ia akan menghasilkan warna putih. Kilap yang dimiliki
kuarsa yaitu kilap kaca dan derajat transparannya yaitu transparant mineral
sehingga ia biersift dia magnetik karena tidak memiliki daya magnetik.
Belahannya tidak ada namun pecahannya concoidal. Kekerasan kuarsa yaitu
7. Sifat khas kuarsa yaitu mineral silikat yang dicikiran adanya ikatan antara
Si dengan O dengan sistem kristal heksagonal. Tenacity kuarsa yaitu brittle
dengan berat jenis yang dimiliki yaitu 2,65 g/cm3.

Batubara terbentuk dari batun sendimen klastik hasil dari fosil tumbuhan
dan pepohonan yang tertimbun selama ribuan tahun. Berwarna hitam berat
jenisnya 1,35 - 1,48. Sifat khas batu bara yaitu ringan dan mudah dibakar.
Biasa digunakan sebagai bahan kontruksi jalan raya.

Obsidian terbentuk dari material gunung api dan merupakan batuan


sehingga tidak memiliki sistem kristal. Kilap yang dimiliki berupa kilap
kaca karena ia tersusun atas material gelasan dengan pembekuan sangat
cepat diudara. Kekerasan yang dimiliki obsidian yaitu 5-6 dengan tenacity
brittle. Berat jenis obsidian 2,4 kg/m3. Kegunnaan obsidian yaitu dapat
digunakan sebagai alat pemotong.

Apatite terbentuk dari proes kristalisasi magma. Berwarna putih dan


sistem kristal yang dimiliki yaitu hexagonal dan perawakannya
menjarum.kilap yang dimiliki kristal ini yaitu kilap kaya yang tidak
memungkinkan adanya sistem magnetuk. Ekerasan mineral ini 5 yang dapat
tergores jika menggunakan pecahan kaca dan warna goresan yang
dihasilkan adalah warna putih. Sifat khasnya bebentuk kaca namun dalam
derajat transparan ia hanya mampu tembus cahaya atau biasa disebut
Translusen mineral. Berat jenis apatite yaitu 3,16–3,22. Apatite biasa
digunakan sebagai batu permata.

Ortoklas merupakan mineral yang terbentuk dari proses magmatisme.


Kilap yang dimiliki yaitu kilap kaca berwarna putih dan saat digores juga
menghasilkan warna putih. Sistem kristal mineral ini yaitu monoklin dengan
bentukan yang mendada. Tingkat kekerasan mineral ini 6. Memiliki belahan
sempurna dan pecahan yang uneven. Termasuk mineral diamagnetik. Ia
tidak tembus cahaya dan juga tidak tembus pandang. Mineral ini dapat
digores dengan kikir baja. Berat jenisnya 2,55-2,63. Kegunaan mineral ini
adalah seagai bahan industri porselen.

2.2 Mineralogi Kimiawi


Mineralogi Kimiawi adalah ilmu yang mempelajari susnan unsur
kimia pembentuk mineral tersebut. Karna pada dasarnya mineral
dengan batuan jelas berbeda, mineral hanya mengandung satu jenis
mineral itu saja. Sedangkan batuan biasanya mengandung banyak jenis
mineral. Sehingga kegunaan dari mineralogi kimiawi ini adalah untuk
mengetahui apa saja unsur yang membentuk mineral tersebut.

Anda mungkin juga menyukai