Anda di halaman 1dari 12

PETROLOGI

Session III
1. Pendahuluan :
 Magma adl cairan silikat panas/pijar dan apabila
membeku akan menjadi batuan beku.
 Pembekuan magma dpt tjd pd kedalaman yg besar dan
batuan yg terbentuk disebut batuan plutonik (intrusif).
Batuan ini byk dijumpai sbg granit dan granodiorit. Jika
pembekuan tsb tjd di permukaan disebut sbg batuan
ekstrusif, ex: basalt, andesit, dll.
 Tetapi jika hubungan dgn seri Bowen dan proses
differensiasi magma, maka dari kenyataan tsb diatas
(no.2) sangat bertentangan. Namun jg memberikan
gambaran bahwa batuan intrusif dan ekstrusif terbentuk
dari 2 magma yg berbeda komposisinya.
 Genesa Batuan Beku :
pd umumnya terbentuk krn pendinginan magma, dgn
demikian tekstur batuan beku merefleksikan sejarah
pembentukannya.
 Modifikasi pd pembentukan magma ada 3 proses :
- diferensiasi magma
- assimilasi magma
- mingling of magma

 Proses diferensiasi magma :


a. Gravity Settling
- Pengendapan oleh gaya berat tjd bila ada perbedaan
specific
gravity.
- Biasanya tjd pd magma basa yg encer.
- tdk terjadi pada magma yg kental.
b. Liquid Immisibility (immisible fraction)
- tdk bersatunya fraksi-fraksi dalam magma.
c. Gas Transfer : pd waktu gas keluar mengandung kristal-kristal
tertentu, shg tjd perbedaan antara magma asal dgn hasil
pembekuannya.

 Sebagai akibat dr proses fraksinasi itu maka akan diperoleh batuan


dgn asosiasi mineral tertentu :
- olivin berasosi dgn plagioklas basa (Ca-Plag)
- biotit berasosi dgn plagioklas asam (Na-Plag)
- Kuarsa berasosi dgn plagioklas asam (Na-Plag)
 Asimilasi magma : suatu proses pencampuran magma dgn
batuan samping/dinding reservoar. Magma hasil
pencampuran ini disebut dgn magma hybrid, yg terbentuk
di tepian suatu plutonik, misal pd magma dioritis yg
berasimilasi dgn dinding gabro atau batu gamping
(limestone).
 Mingling of Magma (pencampuran 2 magma) adl
pencampuran batuan (hybrid rocks) dpt jg dihasilkan oleh
pencampuran dari sebagian magma yg mengkristal.
 Urutan Pembekuan Magma :
a. mineral yg terbentuk pd awal pembekuan magma
biasanya anhidrous (tdk mengandung air), jd tdk ada
mineral yg mengandung gugus –OH (mineral
pyrogenic), terbentuk pd temperatur tinggi. Cairan
selebihnya akan lbh byk mengandung komponen gas
dan terbentuklah mineral yg mengandung gugus
hidroksil atau gugus-OH (hydatogenetic) ex:
amphibol, mika,dll.
b. Pembagian urutan pembekuan magma berdasarkan
jenjang pembekuan :
1. orthomagmatic stage/Liquidomagmatik
pembekuan magma pertama kali tjd dgn temperatur >
800⁰C, disebut ‘’early magmatic process’’.
2. Pegmatitic Stage, pembekuan pd 600⁰C- 800⁰C.
3. Pneumatolitic stage, pembekuan pd 400⁰C- 600⁰C,
dimana magma kaya akan gas (jumlah kristal & gas
seimbang) .
(jenjang pembekuan no.2&3 disebut late magmatic process).
4. Hydrotermal stage, antara 100⁰C- 400⁰C, berupa larutan
sisa magma yg kaya gas (post magmatic process).
c. Pada konsolidasi magma terakhir byk tjd ubahan mineral.
Mineral yg pertama terbentuk mungkin akan digantikan oleh
mineral baru dan biasanya tjd pd fasa hidrotermal.

1. Asosiasi Batuan Beku


Suatu daerah yg luas dpt disebut PETROGRAPHIC PROVINCE jika terdiri dari
batuan beku yg berumur sama & diperkirakan berasal dari magma asal yg
sama pula.
2. Dari komposisi kimanya, batuan beku dpt dikelompokkan dlm 4 kelompok, terutama
berdasarkan unsur Ca (calcic) & Na (sodic) yg dikandungnya :
 Bila CaO =Na₂O + H₂O dan prosentase silikanya > 61 % disebut calcic.
 Bila silikanya antara 56% - 61% disebut calc-alkali.
 Bila % silika antara 51% - 56%, disebut alkalic-calcic.
 Bila % silika < 51%, disebut alkalic.
Berdasarkan skema diatas, maka dikenal seri :
 Basalt – Trakhit – Phonolit ---- > Seri Alkali.
 Basalt – Andesit – Ryolit ---- > Seri Calc-Alkali.

II. MINERAL PEMBENTUK BATUAN BEKU


 Karena batuan terbentuk oleh: mineral, maka pengenalan mineral pembentuk
batuan mjd penting.
 Dari 1700 macam mineral, hanya 50 macam yg termasuk mineral pembentuk
batuan, namun hanya 30 buah yg umum.
 Pd umumnya batuan beku mengandung 10 oksida yg terbanyak (meliputi 99%
batuan beku), sisanya kurang dr 1%.
 Dari 5,159 sampel yg dianalisis (Clarks & Washington, 1924), unsur & oksida
pembentuk batuan adl sbb:
Unsur Prosentase Oksida Prosentase
O₂ 46.59 % SiO₂ 59.12 %
Si 27.72 % AI₂O₃ 15.34 %
AI 8.73 % Fe₂O₃ 3.08 %
Fe 5.01 % FeO 3.80 %
Ca 3.63 % CaO 5.08 %
Na 2.85 % Na₂O 3.84 %
K 2.60 % K ₂O 3.13 %
Mg 2.05 % MgO 3.49 %
H₂O 1.50 %
Jumlah 99.18% 98.38%
Dari jumlah mineral diatas yg terpenting hanya 4 golongan :
 Quartz 12.00%
 Feldspar 59.50%
 Pyroxen/hornblende 16.80%
 Mica 3.80%
 Accessories min. 7.90%
======================
Jumlah 100.00%
1. SUBSTITUSI ATOM
mineral silikat memiliki susunan kimiawi bervariasi disebabkan suatu unsur yg dpt
disubstitusikan oleh unsur yg lain dlm membentuk rangka mineral. Shg dpt dinyatakan dgn
rumus umum. Ex : olivin. (Mg,Fe) ₂SiO₄. Proporsi penggantian antar unsur dlm hal ini Mg dan
Fe adl (Mg+Fe) = 100 %.
- Fosterit (Fo) -------- > Mg₂SiO₄
- Fayalite (Fa) --------- > Fe₂SiO₄
2. STRUKTUR MINERAL SILIKAT
o Kerak bumi terdiri dari 90% mineral silikat (Kuarsa, Feldspar, Piroksen, Mika).
o Berdasarkan susunan serta satuan ion silikon (Si) & Oksigen, digolongkan dlm 6 gol.
Silikat. Prinsip susunan tetrahedron satu Si di tengah-tengah dgn 4 O yg mengelilinginya.

Klasifikasi Rumus Kimia Rasio Contoh Mineral


Si : O
Nero Silikat SiO₄ 1:4 Fosterit, Zircon
Soro Silikat Si₂O₇ 2:7 Melilite
Cyclo Silikat Si₆O₁₈ 1:3 Tourmaline
Ino silikat Si₂O₆ 1:3 Rantai tunggal Piroksen
Si₄O₁₁ 4 : 11 Rantai ganda- Amphibole
Phillo Silikat Si₄O₁₀ 2:5 Mika, talk
Tecto silikat SiO₂ 1:2 Kuarsa, Nepheline
Penggolongan mineral silikat berdasarkan susunan struktur atomnya:
A. Golongan Olivin

rumus umumnya Mg₍₁₀₀₋ₓ₎FeₓSiO4. Olivin biasa adl deretan komposisi dari Fosterit-
Fayalit. Mineral olivin penting dlm batuan ultra mafic.
B. Golongan Piroksen, rumus normalnya adl MgSiO₃, CaMg(SiO₃)₂
rumus umum : (W)₁₋ (X,Y)₁₊ Z₂O₆
dimana W = unsur Na, Ca
X = Mg, Fe²⁺, Li, Mn
Y = AI, Fe³⁺, Ti
Z = Si
W,X,Y,Z adl unsur yg memiliki radius ion yg sama dpt bergantian satu sama lain.
Piroksen merupakan mineral penting dlm batuan ultra mafic.
C. Golongan Amphibole, terdiri dari :

- Serie Anthophylite
- Serie Cummingtonite – Grunerite
- Serie Tremolite – Actinolite
- Serie Aluninian Amphibole
- Serie Sodic - Amphibole
Rumus umum : (WXZ)7-8(ZO11)2(O,OH,F)2
W = Ca, Na (K sedikit)
X = Mg, Fe2⁺ (Mn sedikit)
Y = Ti, AI, Fe3⁺, Li, Cr
Z = Si, AI
D. Golongan Mica, ditandai dgn struktur berlembar dari mineral anggotanya :
- Muscovite --------- dlm granit
- Biotite ------------- umum dlm batuan beku
- Lepidolite --------- dlm pegmatit
- Phlogopite -------- dlm metamorf.
rumus umum : W(X,Z)2-2Z4O10 (OH, F)2
W = K (Na dlm Paragonite)
X = AI, Li, Mg, Fe2⁺, Fe3⁺
Z = Si, AI
E. Golongan silica, yg termasuk dlm gol. Silika :
a. Quartz = mineral stabil, tekanan 1 atm, S.G = 2.62, temperatur 867⁰C, mineral umum dlm
batuan.
b. Trydimite = S.G (2.26), temperatur 867-1470⁰C, byk terdapat dlm batuan vulkanik.
c. Cristobalite, S.G = 2.32; temperatur 1470 - 1713⁰C, byk terdapat
batuan volkanik.
d. Chalcedone adl mineral umum pd batuan, berbentuk coloidal silica.
e. Opal adl mineral umum pd batuan, berbentuk coloidal silica.
f. Lechatelierite (silika gelas) termasuk dlm mineral silika jarang.

Contoh:
Jika batuan plutonik mengandung > 10% kuarsa dan mineral
penting lainnya orthoklas (alkali feldspar) maka batuannya disebut
granit.

==================
GOOD LUCK !

Anda mungkin juga menyukai