Mineral merupakan suatu hasil akhir dari suatu proses alam yang kompleks
dengan karakteristiknya, lingkungan geologi serta asosiasinya yang mana merupakan
suatu tanda yang menentukan kondisi mineral, tempat terbentuknya mineral tersebut
dan kemungkinan yang terjadi dimasa mendatang.
• DALAM PEMBENTUKAN MINERAL ADA 3 FAKTOR YANG MENGONTROL MINERAL TERSEBUT UNTUK SUATU
LINGKUNGAN TERTENTU YAITU :
1.KOMPOSISI KESELURUHAN ( BULK COMPOSITION)
2.SUHU
3.TEKANAN KRISTALISASI
PERNYATAAN KUALITATIF INI MEMPUNYAI MAKNA KUANTITATIF YANG DIDALAM HUKUM DASAR KIMIA FISIKA
DIKENAL DENGAN HUKUM FASE : DALAM SUATU SISTEM PADA KESEIMBANGAN JUMLAH PHASE (P) DITAMBAH
JUMLAH DERAJAT KEBEBASAN (F) SAMA DENGAN JUMLAH DARI KOMPONEN (C) DITAMBAH DUA (2).
HUKUM FASE : P + F = C + 2
Dalam suatu lingkungan geologi, suhu dan tekanan konstan sangatlah tidak
mungkin. Oleh karena itu kedua derajat kebebasan ini selalu berubah-ubah
selama kristalisasi magma atau metamorfosa suatu batuan. Maka dalam
pembentukan mineral dihubungkan dengan bivariant sistem dimana F = 2.
P+F=C+2
P+2=C+2
P=C *
(*) Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Fase Mineralogi :
“Dalam suatu sistem dengan n komponen pada P, T sembarang, jumlah
maksimum dari mineral-mineral yang stabil tidak akan lebih besar dari n”.
Hukum Fase mineralogi ini merupakan prinsip yang penting di dalam
pembentukan mineral dan juga mencerminkan mineralogi yang terbatas dari
sebagian besar batuan-batuan yang umum.
Sistem dengan n = 1 : suatu unsur individu merupakan sistem satu komponen.
Misalnya : Sulfur dan SiO2.
Sistem dengan n = 2 : diprediksi dalam sistem ini jumlah maksimum
mineralnya dua.
Misalnya : Sistem NaAlSiO4(nephelin) - SiO2 (kuarsa) . Akan membentuk
mineral:
Albit ( NaAlSi3O8 : NaAlSiO4 + 2SiO2)
Jadeit (NaAlSi2O6 : NaAlSiO4 + SiO2)
Dalam batuan beku kita jumpai asosiasi : (nephelin + Albit ) dan (albit + kuarsa).
Dlm batuan metamorf kita jumpai asosiasi :albit + kuarsa, jadeit + kuarsa, dan
jadeit + albit.
Sistem dengan n = 3 : Misalnya pada : MgO- Al2O3 - SiO2. dalam sistem ini
ada 14 mineral, akan tetapi dalam suatu batuan tidak pernah dijumpai asosiasi
lebih dari tiga mineral didalamnya. Tipe asosiasi ialah: forsterit (Mg2SiO4) +
spinel (MgAl2O4) + enstatit ( MgSiO3) di dalam peridotit.
Shale metamorf yang terdiri dari : korundum (Al2O3) + spinel (MgAl2O4) +
kordierit ( Mg2Al4Si5O18).
LINGKUNGAN MAGMATIK
• MAGMA PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN LELEHAN SILIKAT YANG PANAS, YANG MERUPAKAN
BAHAN BAKU BATUAN BEKU. BATUAN BEKU MERUPAKAN HASIL KRISTALISASI MAGMA , SUATU
LELEHAN PANAS YANG MENGANDUNG UNSUR-UNSUR PENTING SECARA KUANTITATIF : O, SI, AL,
CA, MG, NA, DAN K, DAN DALAM JUMLAH KECIL HAMPIR SEMUA UNSUR-UNSUR LAINNYA.
• KRISTALISASI MINERAL DARI MAGMA MENGHASILKAN KONSENTRASI UNSUR-UNSUR MINOR DALAM
CAIRAN SISA, DAN KONSENTRASI DARI ZAT-ZAT VOLATILE SEPERTI H2O, CO2, N2, SENYAWA-
SENYAWA SULFUR DAN BORON SERTA HCL DAN HF. LARUTAN SISA TERSEBUT MENGHASILKAN
PEGMATIT DAN VEIN HIDROTHERMAL, KADANG-KADANG TERBENTUK DI DALAM BATUAN BEKU
YANG TELAH MEMADAT, DAN DALAM REKAHAN-REKAHAN DARI BATUAN SAMPING-NYA BAHKAN
DAPAT MENCAPAI PERMUKAAN BERUPA GAS-GAS MENIMBULKAN FUMAROL ATAU SEBAGAI
LARUTAN MEMBENTUK HOTSPRING.
DIFERENSIASI MAGMA
1. Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), karbon dioksida
(CO2), sulfur dioksida (SO2), sulfur (S) dan klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan
bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda. Gelombang (buih)
cenderung naik dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti sodium dan
potasium.
2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan
yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang sangat lambat.
3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk
memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur sodium dan
potasium.
4. Gravitational Settling, Mineral-mineral berat yang mengandung kalsium, magnesium dan besi,
cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak disebelah bawah reservoir dengan unsur-
unsur tersebut.
5. Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir
akan bergabung dengan magma.
Dalam meninjau lingkungan Magmatik ada 4 tipe mineral :
1. Batuan beku :
2. Pegmatit
3. Vein Hidrothermal
4. Endapan hotspring serta fumarol
BATUAN BEKU
• MINERALOGI BATUAN BEKU CUKUP SEDERHANA. HANYA TUJUH MINERAL ATAU GRUP MINERAL YANG
UMUMNYA TERDAPAT DALAM JUMLAH BANYAK : KUARSA, FELSPAR, FELSPATHOID, PIROKSIN, HORNBLENDE,
BIOTIT DAN OLIVIN. KE 7 MINERAL INI MERUPAKAN MINERAL UTAMA (ESSENTIAL CONSTITUETS). MINERAL
TAMBAHAN ( ACCESORY CONSTITUENTS) : MAGNETIT, ILMENIT, APATIT, GARNET , TOPAS, DLL.
• KESELURUHAN MINERAL INI TIDAK PERNAH TERDAPAT DI DALAM SATU BATUAN BEKU SECARA BERSAMAAN DAN
BEBERAPA MINERAL TERSEBUT TIDAK PERNAH BERASOSIASI. BATUAN BEKU YANG HANYA TERDIRI DARI 1
MINERAL (MONOMINERAL) SEPERTI :
• @BATUAN ANORTIT HANYA TERDIRI DARI MINERAL PLAGIOKLAS
• @BATUAN DUNIT HANYA TERDIRI DARI MINERAL OLIVINE
• @BATUAN PIROKSENIT HANYA TERDIRI DARI MINERAL PIROKSEN.
Adakalanya terdapat mineral yang berseberangan, misalnya mineral olivin tidak
pernah bersama dengan mineral kuarsa primer, karena mineral kuarsa primer
hanya terbentuk ketika mineral olivin sudah seluruhnya mengkristal. Begitu juga
dengan feldspatoid yang tidak pernah terdapat bersamaan dengan kuarsa primer
atau dengan kata lain olivin dan feldspatoid ” incompatible” dengan kuarsa.
Batuan beku pada kerak bumi umumnya terdiri dari dua tipe :
1. Granitis ( granit, granodiorit, kuarsa diorit) yang meliputi lebih dari 90%
dari semua batuan intrusive
2. Basaltis ( basalt, piroksin, andesit) yang meliputi lebih dari 90 % dari
semua batuan ekstrusive.
Mineral yang kaya magnesium atau besi (Mafik)
1. Olivin(Mg,Fe)2SiO4 berwarna hijau zaitun, H= 6,5, Concoidal, Masif, membutir
2. Piroksin(Mg,Fe)SiO3 berwarna coklat,hitam, H=6, BJ=3,4, prismatik
3. Amphibol NaCa2(Mg,Fe Al)5(Al,Si)8O22(OH)2. Suatu seri silikat Fe-Mg yang banyak
mengandung silikat. Hornblende merupakan mineral yang terpenting dari kel ini.
Biotit K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH)2, merupakan gol dari mika dengan H=2,5 berwarna hijau, coklat,
hitam, BJ= 2,9-3,4
Mineral Felsik lebih kaya akan silika (Felsik)
1. Plagioklas (Na,Ca) (Al,Si4)O8. merupakan mineral pembentuk batuan beku yang umum dengan
enam kombinasi mineral seperti anortit, bitownit,labradorit,andesin,oligoklas dan albit.
2. Potassium Feldspar(K-Feldspar).Mineral yang banyak tersebar adalah ortoklas (KAlSi3O8) H=6
3. Muskovit KAl2(AlSi3O10)(OH)2, H= 2-2,5
4. Kuarsa (SiO2).
Berdasarkan faktor genetik (lingkungan geologi) dikenal 2 jenis batuan beku :
1. Vulkanik ( ekstrusive) : Batuan beku yang membeku di permukaan bumi. Batuan yang mendingin secara cepat
menghasilkan batuan berbutir halus ( walaupun demikian sering mengandung kristal -kristal lebih besar (phenocryst)
yang mengambang saat magma dierupsikan).
2. Plutonik ( Intrusive) : batuan beku yang membeku dibawah permukaan bumi. Batuan beku ini mendingin perlahan-
lahan dan individu kristal berkesempatan tumbuh sehingga batuan plutonik pada umumnya berbutir sedang sampai
kasar.
Berdasarkan warnanya batuan beku dibagi menjadi 2 :
1. Leucocratic ( berwarna terang) atau Felsik ex ; kuarsa, felspar, felspathoid
2. Melanocratic (berwarna gelap) atau mafik ex: piroksin, hornblende, olivin, biotit.
HIDROTERMAL ADL LARUTAN SISA MAGMA YANG BERSIFAT “AQUEOUS” SBG HASIL DIFERENSIASI
MAGMA. JADI TERBENTUK DARI LARUTAN YANG LEBIH DINGIN DAN ENCER DARI PEGMATIT.
BERDASARKAN CARA PEMBENTUKAN ENDAPAN, DIKENAL 2 MACAM ENDAPAN HIDROTERMAL ;
1.CAVITY FILLING: MENGISI LUBANG2(OPENING) YG SUDAH ADA DALAM BATUAN
2. METASOMATISME : MENGGANTI UNSUR2 YG TELAH ADA DLM BATUAN DG UNSUR2 BARU
DARI LARUTAN HIDROTERMAL.
Berdasarkan suhu pembentukannya, Lindgren membagi endapan hidrotermal atas
beberapa pengelompokkan :
1. Hipotermal (300-500C): biasanya pd kedalaman yg cukup dlm pada kerak bumi.
Typical endapan hidrotermal: vein2 tin (cassiterite), tungsten serta molibdenit.
2. Mesotermal (200-300C) umumnya membawa sulfida dari besi, timbal, zinc, dan
copper. Urat2 pembawa emas (gold bearing vein) merupakan endapan
mesotermal.
3. Epithermal(50-200C). Merupakan penghasil utama dari antimoni (stibnit),
mercury(cinnabar), perak(native silver dan silver sulfida), serta emas.
ENDAPAN HOTSPRING DAN FUMAROL
• LEMPUNG ADALAH MATERIAL TANAH ALAMI YANG MEMPUNYAI UKURAN BUTIR SANGAT HALUS DAN BERSIFAT
PLASTIS JIKA DICAMPUR DENGAN SEJUMLAH TERTENTU AIR.
MINERAL LEMPUNG DAPAT TERBENTUK DARI :
• PROSES PELAPUKAN FISIK MEKANIS (MECHANICAL WEATHERING), HANYA TERJADI DESINTEGRASI BUTIRAN (TDK
TERJADI REAKSI KIMIA), FAKTOR YG MEMPENGARUHI : AKTIVITAS TUMBUH-TUMBUHAN, PERBEDAAN
SUHU,EROSI DAN FROST ACTION.
• PELAPUKAN KIMIA(CHEMICAL WEATHERING), PADA PROSES INI TERJADI REAKSI KIMIA; FAKTOR YG
MEMPENGARUHI : AIR, GAS CO2 DAN O2 DAN ADANYA ASAM-ASAM ORGANIK.
• PROSES HIDROTERMAL (LARUTAN SISA MAGMA). LEMPUNG TERBENTUK AKIBAT ADANYA UAP KIMIA AKTIF
(CHEMICAL ACTIVE VAPOUR).
Struktur Mineral lempung
Mineral lempung memiliki struktur yang berbeda-beda tergantung dari batuan asal dan jenis
pelapukannya. Kandungan unsur Si, Al, O, OH dan kationnya berbeda-beda pula tergantung pada
struktur kristalnya, sehingga sifat-sifatnya sangat bervariasi. Semua mineral lempung menunjukkan
kristal2 yg sangat halus (ekstrim) sehingga dianggap sebagai amofr atau bukan kristalin. Disinilah
perbedaan utama antara silikat lempung dengan silikat lainnya yg juga bisa menunjukkan struktur
silikat berlapis tetapi karena kristalnya lebih besar menjadi kurang lentur atau plastis, misalnya talk,
piropilit dsb.
Klasifikasi mineral lempung :
1. Mineral2 terkristalisasi dengan struktur perlapisan; ex : pirofilit, saponit, montmorilonit, illit,
khlorit
2. Mineral2 terkristalisasi dengan struktur perlapisan berbentuk pita; ex: sepiolit, loughlinit,
Paligorskit
3. Mineral2 tdk terkristalisasi (terkristalisasi tak sempurna); ex:alofan.