Anda di halaman 1dari 19

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam

bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik,
sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.

Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai pengertian
berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam. Sering diartikan sebagai bahan bukan organik
(anorganik). Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu
diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya
(Danisworo, 1994).

Definisi mineral menurut beberapa ahli:

1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959


Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun
secara teratur.
2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam
batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu pengecualian
beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak termasuk didalam suatu definisi.
Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi
kompilasi tidak menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai:
bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.

Definisi mineral kompilasi: mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis dan
kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya
anorganik, homogen, dapat berupa padat, cair dan gas .

Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat homogen, fisik maupun
kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik asli, serta mempunyai susunan kimia yang
tetap. Yang dimaksud dengan persenyawaan kimia asli adalah bahwa mineral itu harus terbentuk
dalam alam, karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan mineral, dapat
dibuat didalam laboratorium.

Sebuah zat yang banyak sekali terdapat dalam bumi adalah SiO2 dan dalam ilmu mineralogi, mineral
itu disebut kuarsa. Sebaliknya zat inipun dapat dibuat secara kimia akan tetapi dalam hal ini tidak
disebut mineral melainkan zat Silisium dioksida .

Kalsit, adalah sebuah mineral yang biasanya terdapat dalam batuan gamping dan merupakan mineral
pembentuk batuan yang penting. Zat yang dibuat dalam laboratorium dan mempunyai sifat- sifat
yang sama dengan mineral kalsit adalah CaCO3.

Demikian pula halnya dengan garam-garam yang terdapat sebagai lapisan-lapisan dalam batuan.
Garam dapur dalam ilmu mineralogi disebut halit sedangkan dalam laboratorium garam dapur disebut
dengan natrium-khlorida.

Mineral-mineral mempunyai struktur atom yang tetap dan berada dalam hubungan yang harmoni
dengan bentuk luarnya. Mineral-mineral inilah yang merupakan bagian-bagian pada batuan-batuan
dengan kata lain batuan adalah asosiasi mineral-minera

MINERAL DAN PENGGOLOGANNYA


Sebagian besar mineral-mineral ini terdapat dalam keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada
dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral-mineral padat itu biasanya terdapat dalam
bentuk-bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang-
bidang datar.

Bidang-bidang geometri ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang
bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah
mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya
tidak mempunyai susunan dan bangunan kristal sendiri. Pengenalan atau determinasi mineral-
mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral-mineral tersebut.

Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. Mineral ada yang merupakan unsur bebas dan ada
juga yang merupakan bentuk pesenyawaan. Berikut ini adalah contoh mineral sebagai unsur bebas
dan juga mineral yang merupakan bentuk persenyawaan :

a. Mineral sebagai unsur bebas (element) :


Cu = Cuprum = Copper = Tembaga
Au = Aurum = gold = Emas
Fe = Ferrum = Iron = Besi
Ag = Argentum = Silver = Perak
S = Sulphur = Sulfur = Belerang
C = Carbon = Diamond = Intan
C = Carbon = Graphite = Grafit

Sebagai catatan bahwa intan dan grafit merupakan bentuk yang Allotropi yaitu mineral dengan
rumus kimia da sifat kimia sama, tetapi mempunyai sifat-sifat fisis yang berbeda.

b. Mineral sebagai bentuk persenyawaan (Compounds) :


a) Persenyawaan oksida
SnO2 = Cassiterite
Al2O3 = Corundum
Fe2O3 = Hematite
Fe3O4 = Magnetite

b) Persenyawaan sulfida
Cu2S = Chalcocite
PbS = Galena
FeS2 = Pyrite
ZnS = Sphalerite

c) Persenyawaan Karbonat
CaCO3 = Calcite
Ca Mg(CO3)2 = Dolomite
MgCO3 = Magnesite

d) Persenyawaan sulfat
CaSO4 = Anhydrite
CaSO4 2(H2O) = Gypsum

e) Persenyawaan Non Ferro Magnesian Silicates


SiO2 = Kuarsa
K Al Si3O8 = Ortochlase
Ca (Al Si3O8) = Anorthite
Na (Al Si3O8) = Albit
K Al3 Si3O10 (OHF)2 = Muscovite/mika putih

f) Persenyawaan Ferro Magnesian Silicates


K2 (MgFe)2 (OH)2 (Al Si3 O10) = Biotit
(MgFe)2 SiO4 = Olivin

Rumus Kimia Emas


Rumus Kimia Emas Update dari RumusKimia.net berikut mengenai rumus kimia emas. Diketahui bahwa emas
merupakan unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (aurum) dan nomor atom 79. Sebuah logam
transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, malleable, dan ductile. Emas tidak bereaksi
dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas
atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas
melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas atau Aurum - Rumus Kimia Emas
Rumus Kimia Emas

Au (aurum) merupakan rumus kimia emas.

Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs),
serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa
emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa,
karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.
Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri
dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon,
dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena
proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan
endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
Endapan primer; dan
Endapan plaser.

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik.
Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri
terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas
dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa
bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Proses Ekstraksi Emas - Rumus Kimia Emas


Terdapat dua proses ekstraksi pada emas yaitu sianidasi dan amalgamasi.

1. Sianidasi
Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya.
Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut
yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara
umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:
4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-
4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-
Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan
serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas
kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan
ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam
dalam larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari
ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya.

Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi
karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya
dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut Proses Merill Crowe.

2. Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au Hg). Amalgam
masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas
yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas
(free native gold).

Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi
elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort,
air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag
tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.

Itulah penjelasan mengenai Rumus Kimia Emas serta bagaimana proses ekstraksi emas yang nantinya dapat diolah
menjadi beberapa bentuk yang diinginkan setelah diekstraksi.

Coba lihat Rumus Kimia Belerang, dan Rumus Kimia Garam


http://www.rumuskimia.net/2015/12/rumus-kimia-emas.html

Klasifikasi Mineral berdasarkan Ikatan Senyawa Kimia

PENDAHULUAN
Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa
terdiri dari satu atau lebih mineral. Sedangkan mineral adalah substansi yang
terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik
dan kimia. Dan ilmu yang mempelajari mineral adalah mineralogi. Secara jelas
mineralogi adalah ilmu pengetahuan tentang mineral, yaitu suatu zat padat
yang terdapat dialam sebagai elemen-elemen dan senyawa-senyawa serta
merupakan penyusun atau pembentuk bagian padat alam semesta. Hal ini tidak
berarti bahwa mineralogi hanya terbatas pada material-material kerakbumi
saja, dan material-material yang terdapat dibawahnya yang dapat diindikasi
melalui pengukuran-pengukuran geofisika, tetapi meliputi juga meteorit-
meteorit, yaitu benda-benda mineral yang berasal dari luar bumi. Pengertian
mineral secara jelas adalah suatu benda padat homogen yang terbentuk dialam
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia tertentu dan susunan atom yang
teratur. Berdasarkan susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-
mineral yang terdapat di alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu :
elemen nativ, sulfida, oksida dan hidroksida, halida, karbonat, sulfat, fosfat, dan
silikat.

PEMBAHASAN
1. Elemen nativ
Elemen nativ atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan
dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada
kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya.
Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika
ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan. Kelas mineral elemen nativ ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Logam/Metal, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah :
Cooper (Cu), Gold (Au), Silver (Ag), Platinum (Pt), Nicel-Iron (Ni-Fe), Mercury (Mg).
Unsur-unsur bersifat sangat padat, lunak, dapat ditempa. Perawakannya
(yang umum ditemui) berbentuk masif-dendritik; bidang belahan yang jelas
jarang ditemui; merupakan penghantar listrik yang baik. Pada umumnya sistem
kristal adalah isometrik.
2. Semi Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah :
Arsenic (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi).
Merupakan penghantar listrik yang kurang baik; biasanya terdapat pada
massa nodular. Pada umumnya sistem kristal adalah Heksagonal.
3. Non Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah : Sulfur
(S), dan Carbon (C), Diamond (C), Graphite (C)
Tidak dapat menghantarkan arus listrik; berwarna transparant (jernih dan
jelas) hingga transculent (tembus cahaya) dan cenderung mempunyai nidang
belahan kristal yang jelas. Sistem kristalnya dapat berbeda-beda, seperti sulfur
sistem kristalnya orthorhombik, intan sistem kristalnya isometrik, dan graphite
sistem kristalnya adalah hexagonal. Pada umumnya, berat jenis dari mineral-
mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Elemen nativ
Tidak ada anion

Contoh : Emas Au

2. Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk
dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada
umumnya unsur utamanya adalah logam (metal).
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah
gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya
terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang
bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian
terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya
biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses
tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan
yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih
(ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah
logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses
untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena
unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat
atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur
pembentuknya yang bersifat logam.
Rumus umum mineral ini adalah AmXp. Contoh :
a. AX = PbS (Galena)
b. A2X = Ag2S (Argentit)
c. AX2 = FeS2 (Pirit)
d. AX3 = (Co,Ni)As3 (Skuterudit)
e. A3X2 = Cu5FeS4 (Bornit).
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Sulfida
S

Contoh : Galena PbS

3. Oksida dan Hidroksida


Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari
kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil
hidroksida (OH-).
a. OKSIDA
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara
oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.
Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat.
Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida
adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida
yang paling umum adalah, korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit
(SnO2).
Jenis X2O = Kuprit (Cu2O)
Jenis AX = Zincite (ZnO)
Jenis XO2 = Rutil (TiO2), Pirolusit (MnO2)
Jenis X2O3 = Hematit (Fe2O3), Korundum (AL2O3)
Jenis XY2O4 = Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4)

b. Hidroksida
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat
pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida
(OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan
air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada
umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida
adalah Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite (Fe2O3.H2O).
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik

Oksida O2-

Contoh : Magnetite Fe3O4

Hidroksida OH-

Contoh : Brucite Mg(OH)2

4. Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur logam bersenyawa
dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine, Bromine, Flourine dan Iodine)
Umumnya ditemui dalam sejumlah Lingkungan Geologi. Beberapa
diantaranya ditemui dalam sequen evaporite, seperti Halite (NaCl), hal ini
merupakan alterasi dari Lapisan-lapisan batuan sedimen yang mengandung
evaporite seperti Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkalium-
Karbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara lapisan dengan batuan-
batuan seperti Marl dan Limestone. Halides yang lainnya seperti Flourite
terbentuk lapisan-lapisan hidrothermal. Golongan Halides bersifat sangat lunak
(Kekerasannya antara 2 4,5), mempunyai sumbu simetri kristal yang
berbentuk kubik, Berat Jenis cenderung rendah. Contoh mineral-mineral
golongan Halides antara lain Sylvite (KCl), Cryolite (Na3AlF6), Atacamite
[Cu2ClC(OH)5].
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Halida
Cl-, F-, Br-, I-

CaF2
Contoh : Fluorite

Contoh : Halite NaCl

5. Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat,
CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama
yang membentuk batuan sedimen.
Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton. karbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah
karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas
karbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini
adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan
contoh mineral nitrat dan borat adalah niter (NaNO3) dan borak
(Na2B4O5(OH)4.8H2O).

Anion atau Kelompok


Golongan Mineral
Anionik
Karbonat
(CO3)2-

Contoh : Dolomite CaMg(CO3)2

6. Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO4)2- . Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya
terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian
perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.
Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan
tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari
kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah barite
(barium sulfate), celestite (strontium sulfate), anhydrite (calcium sulfate),
angelsit dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya
mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Sulfat
(SO4)2-

Contoh : Anhydrite Ca(SO4)

7. Fosfat
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan
Phospate(PO4)3-. Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun
keberadaannya tidaklah berlimpah. Beberapa Phospates, seperti Arsenic
merupakan mineral yang utama, tetapi kebanyakan anggota-anggotanya secara
keseluruhan membentuk kelompok-kelompok dari oksidasi sulfides.
Sifat dari golongan ini : berubah-ubah, tetapi umumnya cenderung lunak,
rapuh, sangat berwarna dan kristalisasinya baik, kekerasan berkisar antara 1,5
5 dan 6.
Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan Phospates seperti :
Torbenite [Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O], Autunite [Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O],
Lazulite [(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2], Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O.
Contoh mineral-mineral lain dalam golongan Phospates adalah Vivianite
[Fe+2(PO4)2.8H2O], Wavellite [Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O], Apatite
[Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)].
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Fosfat
(PO4)3-

Contoh : Apatite Ca5(PO4)3(OH)


8. Silikat
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan salah
satu dari Si O tetrahedra (SiO4)4- tunggal atau berantai. Silikat adalah
golongan mineral yang paling besar dan sangat berlimpah-limpah
keberadaannya, dalam hal ini silikat adalah unsur pokok penyusun batuan
beku dan batuan metamorf.
Mineral-mineral silikat cenderung bersifat : keras, berwarna transparant
(jernih dan tembus cahaya) hingga translucent (tembus cahaya) dan mempunyai
Berat Jenis rata-rata sama. Pada umumnya dalam semua struktur silicat,
silicon berada diantara 4 atom oksigen (kecuali yang terbentuk pada tekanan
yang ekstrim).
Dari strukturnya (sudut bangunnya) silikat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu :
1. Nesosilicate
- Mempunyai (SiO4)4- tetrahedra yang benar-benar terpisah (tetra hedra silikon-
oksigen benar-benar terpisah), komposisi berupa SiO4.
- Mineral khasnya Forsterit (Mg2SiO4), mineral lainnya seperti : Olivine
[(Mg,Fe)2SiO4], Zircon (ZrSiO4), Sillimanite (Al2SiO5).
2. Sorosilicate
- Mempunyai 2 tetrahedra yang dihubungkan oleh 1 atom oksigen yang
merupakan milik bersama (dipakai bersama-sama), komposisi berupa Si2O7.
- Mineral khasnya Akermonite (Ca2MgSi2O7), mineral lainnya seperti :
Heminorphite [Zn4Si2O7(OH)2.H2O], Zoisite [Ca2Al3(Si3O12)OH]
3. Cyclocilicate
- Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk struktur
lingkaran tertutup dengan komposisi berupa SinO3n.
- Bila mempunyai lingkaran 3 tetrahedra, misalnya mineral Benitoite
(BaTiSi3O9), Bila mempunyai 6 mineral 3 tetrahedra, mineral Beryl
(Be3Al2Si6O18). Mineral lainnya seperti Cordierite [Mg2Al4Si5O18], Ferroxinite
[Ca2FeAl2Bsi4O15(OH)], Manganaxinite [Ca2MnAl2BSi4O15(OH)].
4. Inosilicate
- Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk struktur rantai
tunggal/ganda dan saling terikat oleh unsur logam.
- Rantai Tunggal mempunyai komposisi Si : O = 1 : 3, misalnya terlihat pada
mineral-mineral Piroksin Group seperti Diopside (CaMgSi2O6), Hornblende
[CaFeSi2O6], Jadeite [Na(Al,Fe+3)Si2O6].
- Rantai Ganda, dimana 2 rantai tunggal paralel yang posisi tetrahedranya
berselang-seling/terikat menyilang dengan perbandigan komposisi Si : O = 4 :
11 dicirikan oleh mineral-mineral Amphibole group [(Ca,Na)(Mg,Fe)]Silicat-OH,
seperti Tremolite [Ca2Mg5Si8O22(OH)2, Actinolite [Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2],
Hornblende [(Na,K,Ca)3(Mg,Mn)5Si8O22(OH)2]. Mineral lainnya seperti
Wollastonite [CaSiO3], Rhodonite [(Mn, Fe, Mg)SiO3], Neptunite
[Na2Kli(Fe,Mn)2Ti2Si8O24].

5. Phylosilicate
- Mempunyai lapisan yang terbentuk oleh pemakaian secara bersama-sama oleh
3 ion oksigen dari tiap-tiap tetrahedra yang berbatasan disekitarnya sehingga
membentuk lapisan datar yang luas dengan perbandingan komposisi Si : O = 2
: 5.
- Dicirikan dengan kelompok mineral Mica [K(Mg,Fe)Al-Silicat OH, seperti
Muscovite [KAl2(AlSi3)O10(OH)2], Biotite [K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2],
Phlogophite [K(Mg,Fe)3(Al,Si)3O10(F,OH)2], Lepidolite [K(Li,Al)3(Si,Al)4O10(F,OH)2].
6. Tectosilicate
- Mempunyai kerangka silicate yang mana setiap atom tetrahedra
silicon/SiO4memakai bersama-sama semua (ke-empat) pojok-pojoknya dengan
atom tetrahedra silicon lainnya yang berdekatan sehingga membentuk jaringan
3 dimensi dengan perbandingan komposisi Si : O = 1 : 2.
- Dicirikan dengan beberapa bentuk silica seperti Kwarsa (SiO2), Tridimite (SiO2),
Kristobalite (SiO2) mempunyai susunan 3 dimensi tersebut. Mineral khas
lainnya seperti Feldspar group : Orthoclase (KAlSi3O8), Sanidine (KAlSi3O8),
Microcline (KAl2Si3O8), Albite (NaAlSi3O8), Oligoclase [(Na,Ca)AlSi3O8].
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral Anionik
Silikat
(SiO4)4-

Contoh : Kuarsa SiO2

KESIMPULAN
Golongan Anion atau Kelompok
No Contoh
Mineral Anionik
1 Elemen nativ Tidak ada anion Emas (Au)

2 Sulfida S Galena (PbS)

3 Oksida O2- Magnetite (Fe3O4 )


Hidroksida OH- Brucite (Mg(OH)2 )
Halida Fluorite (CaF2 )
4 Cl-, F-, Br-, I-
Halite (NaCl)
Karbonat
5 (CO3)2- Dolomite (CaMg(CO3)2 )

Sulfat
6 (SO4)2- Anhydrite (Ca(SO4))

Fosfat
7 (PO4)3- Apatite (Ca5(PO4)3(OH))

Silikat
8 (SiO4)4- Kuarsa (SiO2 )

DAFTAR PUSTAKA
Lang, Dr. Helen. 2009. Mineralogy. West Virginia University.
Gita Lala. 2012. Silikat dan Non Silikat. Diambil dari
:http://www.scribd.com/doc/81356476/Silikat-Dan-Non-Silikat . Diakses
pada tanggal : 21 Mei 2012 pukul 19.20 WIB.
www.mindat.org
http://sahalageologist.blogspot.co.id/2014/05/klasifikasi-mineral-berdasarkan-ikatan.html

Klasifikasi /pengelompokan mineral yang digunakan berdasarkan klasifikasi menurut James D.Dana (dalam
Kraus, Hunt,dan Ramsdell, 1951) yang didasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal, adalah
sebagai berikut:

1. Kelompok Native Element (Unsur Murni)


Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau
komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya.
Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi
pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan.
Dibagi lagi dalam 3 kelas mineral yang berbeda , antara lain :

a. Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya: emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt) dan tembaga (Cu).
sistem kristalnya adalah
isometrik.

b. Semimetal (Semi logam). Contohnya: bismuth (Bi), arsenic (As), , yang keduanya memiliki sistem kristalnya
adalah hexagonal.

c. Non metal (bukan logam). Contohnya intan, graphite dan sulfur. sistem kristalnya dapat berbeda-beda, seperti
sulfur sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem kristalnya isometric, dan graphite sistem kristalnya adalah
hexagonal. Pada umumnya, berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.

2. KELOMPOK SULFIDA
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu
dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal).

Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan
sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama
yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada
disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur.
Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan
hidrotermal (air panas).

Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-
mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah
logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam
dari sulfurnya.

Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat
jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur
pembentuknya yang bersifat logam.
Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite
(ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2) .Dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides,
bismuthinides dan juga sulfosalt.
3. KELOMPOK OKSIDA DAN HIDROKSIDA
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus
anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-).

a.OKSIDA
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya
lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat.
Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan,
timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah, korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3)
dan kassiterit (SnO2).

b.HIDROKSIDA
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur
tertentu dengan hidroksida (OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air.
Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam.
Beberapa contoh mineral hidroksida adalah Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite (Fe2O3.H2O).

4. KELOMPOK HALIDA
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif, seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Pada
umumnya memiliki BJ yang rendah (< 5).Contoh mineralnya adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan
Kriolit (Na3AlF6).

5. KELOMPOK KARBONAT
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca
dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama
yang membentuk batuan sedimen.

Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah
evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat
ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).

Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite
(CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral nitrat dan borat adalah niter (NaNO3) dan borak
(Na2B4O5(OH)4.8H2O).

6. KELOMPOK SULFAT
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut.
Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya,
kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.

Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat,
mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah barite (barium sulfate), celestite (strontium
sulfate), anhydrite (calcium sulfate), angelsit dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya
mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.

7. KELOMPOK PHOSPHAT
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki kilap kaca atau lemak, contoh
mineral yaitu:Apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH),Vanadine Pb5Cl(PO4)3,dan Turquoise
CuAl6(PO4)4(OH)8 . 5H2O.

8.KELOMPOK SILIKAT
Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral
pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan
beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari
mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat
merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan
(metamorf). Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
ferromagnesium dan non-ferromagnesium.

1.Quartz (SiO2)
2.Feldspar Alkali (KAlSi3O8)
3.Feldspar Plagioklas ((Ca,Na)AlSi3O8)
4.Mica Muscovit (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2)
5.Mica Biotit (K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2)
6.Amphibol Horblende ((Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH))
7.Piroksin ((Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6)
8.Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)

Nomor 1 sampai 4 adalah mineral non-ferromagnesium dan 5 hingga 8 adalah mineral ferromagnesium.
http://dunia-atas.blogspot.co.id/2011/05/klasifikasi-mineral-berdasarkan-pada.html

Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk
atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi
yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan
sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar
mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih
kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan
dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia

Teori Definisi unsur,senyawa dan larutan Perubahan fisik dan kimia


Pemisahan larutan
Zat Adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa berupa
zat padat, zat cair dan zat gas. Zat berdasarkan kemurniannya dapat dibagi lagi
menjadi tiga, yaitu :

A. Unsur

Unsur adalah suatu zat yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.

Contoh unsur :
- Unsur Emas / Au (Aurum)
- Unsur Nitrogen / N
- Unsur Platina / Pt
- Unsur Karbon / Carbon / C

B. Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-
mengait.

Contoh Senyawa :
- Senyawa Oksigen / O2
- Senyawa Air / H2O
- Senyawa Alkohol / C2 H5 OH
- Senyawa Garam Dapur / NaCl

C. Campuran

Campuran adalah zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak
tetap susunannya dari unsur dan senyawa.

Contoh Campuran :
- Udara
- Tanah
- Air
http://sumurilmuipa.blogspot.co.id/2014/01/teori-definisi-unsursenyawa-dan-larutan.html

Anda mungkin juga menyukai