Anda di halaman 1dari 11

Klasifikasi Mineral berdasarkan Ikatan Senyawa Kimia

PENDAHULUAN
Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa
terdiri dari satu atau lebih mineral. Sedangkan mineral adalah substansi
yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki
komposisi fisik dan kimia. Dan ilmu yang mempelajari mineral adalah
mineralogi. Secara jelas mineralogi adalah ilmu pengetahuan tentang
mineral, yaitu suatu zat padat yang terdapat dialam sebagai elemen-elemen
dan senyawa-senyawa serta merupakan penyusun atau pembentuk bagian
padat alam semesta. Hal ini tidak berarti bahwa mineralogi hanya terbatas
pada material-material kerakbumi saja, dan material-material yang terdapat
dibawahnya

yang

dapat

diindikasi

melalui

pengukuran-pengukuran

geofisika, tetapi meliputi juga meteorit-meteorit, yaitu benda-benda mineral


yang berasal dari luar bumi. Pengertian mineral secara jelas adalah suatu
benda padat homogen yang terbentuk dialam secara anorganik, mempunyai
komposisi kimia tertentu dan susunan atom yang teratur. Berdasarkan
susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-mineral yang
terdapat di alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu : elemen
nativ, sulfida, oksida dan hidroksida, halida, karbonat, sulfat, fosfat, dan
silikat.

PEMBAHASAN
1. Elemen nativ

Elemen nativ atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan
dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada
kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya.
Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika
ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik
akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan. Kelas mineral elemen nativ ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Logam/Metal, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah :
Cooper (Cu), Gold (Au), Silver (Ag), Platinum (Pt), Nicel-Iron (Ni-Fe), Mercury
(Mg).
Unsur-unsur

bersifat

sangat

padat,

lunak,

dapat

ditempa.

Perawakannya (yang umum ditemui) berbentuk masif-dendritik; bidang


belahan yang jelas jarang ditemui; merupakan penghantar listrik yang baik.
Pada umumnya sistem kristal adalah isometrik.
2. Semi Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah :
Arsenic (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi).
Merupakan penghantar listrik yang kurang baik; biasanya terdapat
pada massa nodular. Pada umumnya sistem kristal adalah Heksagonal.
3. Non Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah :
Sulfur (S), dan Carbon (C), Diamond (C), Graphite (C)
Tidak dapat menghantarkan arus listrik; berwarna transparant (jernih
dan jelas) hingga transculent (tembus cahaya) dan cenderung mempunyai
nidang belahan kristal yang jelas. Sistem kristalnya dapat berbeda-beda,
seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombik, intan sistem kristalnya
isometrik,

dan

graphite

sistem

kristalnya

adalah

hexagonal.

Pada

umumnya, berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.


Golongan Mineral

Anion atau Kelompok


Anionik

Elemen nativ

Tidak ada anion

Contoh : Emas

Au

2. Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini
terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang)
(S2-). Pada umumnya unsur utamanya adalah logam (metal).
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar
wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses
mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur.
Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma,
kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan
mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur
sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan
sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk
bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya
adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan
diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena
unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki
tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan
unsur pembentuknya yang bersifat logam.
Rumus umum mineral ini adalah AmXp. Contoh :
a.
b.
c.
d.

AX
A2X
AX2
AX3

= PbS (Galena)
= Ag2S (Argentit)
= FeS2 (Pirit)
= (Co,Ni)As3 (Skuterudit)

e. A3X2

= Cu5FeS4 (Bornit).
Anion atau Kelompok

Golongan Mineral

Anionik

Sulfida

Contoh : Galena

PbS

3. Oksida dan Hidroksida


Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk
dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O 2-) dan gugus
hidroksil hidroksida (OH-).
a. OKSIDA
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung
antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding
silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya
kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling
utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium.
Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah, korondum (Al 2O3),
hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
Jenis X2O

= Kuprit (Cu2O)

Jenis AX

= Zincite (ZnO)

Jenis XO2

= Rutil (TiO2), Pirolusit (MnO2)

Jenis X2O3

= Hematit (Fe2O3), Korundum (AL2O3)

Jenis XY2O4

= Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4)

b. Hidroksida
Seperti

mineral

oksida,

mineral

hidroksida

terbentuk

akibat

pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida


(OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan

dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya
pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral
hidroksida adalah Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite
(Fe2O3.H2O).
Golongan Mineral

Anion atau Kelompok


Anionik

Oksida

O2-

Contoh : Magnetite

Fe3O4

Hidroksida

OH-

Contoh : Brucite

Mg(OH)2

4. Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur logam bersenyawa
dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine, Bromine, Flourine dan Iodine)
Umumnya ditemui dalam sejumlah Lingkungan Geologi. Beberapa
diantaranya ditemui dalam sequen evaporite, seperti Halite (NaCl), hal ini
merupakan alterasi dari Lapisan-lapisan batuan sedimen yang mengandung
evaporite seperti Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkaliumKarbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara lapisan dengan
batuan-batuan seperti Marl dan Limestone. Halides yang lainnya seperti
Flourite terbentuk lapisan-lapisan hidrothermal. Golongan Halides bersifat
sangat lunak (Kekerasannya antara 2 4,5), mempunyai sumbu simetri
kristal yang berbentuk kubik, Berat Jenis cenderung rendah. Contoh
mineral-mineral golongan Halides antara

lain Sylvite (KCl), Cryolite

(Na3AlF6), Atacamite [Cu2ClC(OH)5].


Golongan Mineral

Anion atau Kelompok


Anionik

Halida

Cl-, F-, Br-, ICaF2

Contoh : Fluorite
Contoh : Halite

NaCl

5. Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat,
CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan
utama yang membentuk batuan sedimen.
Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton. karbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah
karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas
karbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini
adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan
contoh

mineral

nitrat

dan

borat

adalah

niter

(NaNO 3)

dan

borak

(Na2B4O5(OH)4.8H2O).

Golongan Mineral
Karbonat
Contoh : Dolomite

Anion atau Kelompok


Anionik
(CO3)2CaMg(CO3)2

6. Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO4)2- . Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya

terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya,


kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida
berinteraksi.
Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat,
dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga
terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah
barite (barium sulfate), celestite (strontium sulfate), anhydrite (calcium
sulfate), angelsit dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk
didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta
mineral tungstate.
Golongan Mineral
Sulfat
Contoh : Anhydrite

Anion atau Kelompok


Anionik
(SO4)2Ca(SO4)

7. Fosfat
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan
Phospate(PO4)3-. Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun
keberadaannya tidaklah berlimpah. Beberapa Phospates, seperti Arsenic
merupakan mineral yang utama, tetapi kebanyakan anggota-anggotanya
secara keseluruhan membentuk kelompok-kelompok dari oksidasi sulfides.
Sifat dari golongan ini : berubah-ubah, tetapi umumnya cenderung
lunak, rapuh, sangat berwarna dan kristalisasinya baik, kekerasan berkisar
antara 1,5 5 dan 6.
Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan Phospates
seperti : Torbenite [Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O], Autunite [Ca(UO2)2(PO4)2.1012H2O], Lazulite [(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2], Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O.

Contoh mineral-mineral lain dalam golongan Phospates adalah


Vivianite

[Fe+2(PO4)2.8H2O],

Wavellite

[Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O],

Apatite

[Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)].
Anion atau Kelompok

Golongan Mineral

Anionik

Fosfat

(PO4)3-

Contoh : Apatite

Ca5(PO4)3(OH)

8. Silikat
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan salah
satu dari
golongan

Si O tetrahedra (SiO4)4- tunggal atau berantai. Silikat adalah


mineral

yang

paling

besar

dan

sangat

berlimpah-limpah

keberadaannya, dalam hal ini silikat adalah unsur pokok penyusun batuan
beku dan batuan metamorf.
Mineral-mineral

silikat

cenderung

bersifat

keras,

berwarna

transparant (jernih dan tembus cahaya) hingga translucent (tembus cahaya)


dan mempunyai Berat Jenis rata-rata sama. Pada umumnya dalam semua
struktur silicat, silicon berada diantara 4 atom oksigen (kecuali yang
terbentuk pada tekanan yang ekstrim).
Dari strukturnya (sudut bangunnya) silikat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu :
1.

Nesosilicate

- Mempunyai (SiO4)4- tetrahedra yang benar-benar terpisah (tetra hedra


silikon-oksigen benar-benar terpisah), komposisi berupa SiO4.
- Mineral khasnya Forsterit (Mg2SiO4), mineral lainnya seperti : Olivine
[(Mg,Fe)2SiO4], Zircon (ZrSiO4), Sillimanite (Al2SiO5).

2.

Sorosilicate

- Mempunyai 2 tetrahedra yang dihubungkan oleh 1 atom oksigen yang


merupakan milik bersama (dipakai bersama-sama), komposisi berupa Si2O7.
- Mineral khasnya Akermonite (Ca2MgSi2O7), mineral lainnya seperti :
Heminorphite [Zn4Si2O7(OH)2.H2O], Zoisite [Ca2Al3(Si3O12)OH]
3.

Cyclocilicate

- Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk struktur


lingkaran tertutup dengan komposisi berupa SinO3n.
- Bila mempunyai lingkaran 3 tetrahedra, misalnya mineral Benitoite
(BaTiSi3O9), Bila mempunyai 6 mineral 3 tetrahedra, mineral Beryl
(Be3Al2Si6O18). Mineral lainnya seperti Cordierite [Mg 2Al4Si5O18], Ferroxinite
[Ca2FeAl2Bsi4O15(OH)], Manganaxinite [Ca2MnAl2BSi4O15(OH)].
4.

Inosilicate

- Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk struktur


rantai tunggal/ganda dan saling terikat oleh unsur logam.
- Rantai Tunggal mempunyai komposisi Si : O = 1 : 3, misalnya terlihat pada
mineral-mineral Piroksin Group seperti Diopside (CaMgSi 2O6), Hornblende
[CaFeSi2O6], Jadeite [Na(Al,Fe+3)Si2O6].
- Rantai Ganda, dimana 2 rantai tunggal paralel yang posisi tetrahedranya
berselang-seling/terikat menyilang dengan perbandigan komposisi Si : O = 4
: 11 dicirikan oleh mineral-mineral Amphibole group [(Ca,Na)(Mg,Fe)]SilicatOH, seperti Tremolite [Ca2Mg5Si8O22(OH)2, Actinolite [Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2],
Hornblende
Wollastonite

[(Na,K,Ca)3(Mg,Mn)5Si8O22(OH)2].
[CaSiO3],

Rhodonite

[(Mn,

Mineral
Fe,

lainnya

Mg)SiO3],

seperti
Neptunite

[Na2Kli(Fe,Mn)2Ti2Si8O24].
5.

Phylosilicate

- Mempunyai lapisan yang terbentuk oleh pemakaian secara bersama-sama


oleh 3 ion oksigen dari tiap-tiap tetrahedra yang berbatasan disekitarnya

sehingga membentuk lapisan datar yang luas dengan perbandingan


komposisi Si : O = 2 : 5.
- Dicirikan dengan kelompok mineral Mica [K(Mg,Fe)Al-Silicat OH, seperti
Muscovite

[KAl2(AlSi3)O10(OH)2],

Phlogophite

Biotite

[K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2],

[K(Mg,Fe)3(Al,Si)3O10(F,OH)2],

Lepidolite

[K(Li,Al)3(Si,Al)4O10(F,OH)2].
6.
-

Tectosilicate
Mempunyai

kerangka

silicate

yang

silicon/SiO4memakai bersama-sama
dengan

atom

tetrahedra

silicon

mana

semua

lainnya

setiap

atom

tetrahedra

(ke-empat) pojok-pojoknya
yang

berdekatan

sehingga

membentuk jaringan 3 dimensi dengan perbandingan komposisi Si : O = 1 :


2.
- Dicirikan dengan beberapa bentuk silica seperti Kwarsa (SiO 2), Tridimite
(SiO2), Kristobalite (SiO2) mempunyai susunan 3 dimensi tersebut. Mineral
khas lainnya seperti Feldspar group : Orthoclase (KAlSi3O8), Sanidine
(KAlSi3O8),

Microcline

(KAl2Si3O8),

Albite

(NaAlSi3O8),

[(Na,Ca)AlSi3O8].
Golongan Mineral

Anion atau Kelompok


Anionik

Silikat

(SiO4)4-

Contoh : Kuarsa

SiO2

KESIMPULAN
No

Golongan
Mineral

1
Elemen nativ

Anion atau Kelompok


Anionik
Tidak ada anion

Contoh
Emas (Au)

Oligoclase

Sulfida

Galena (PbS)

Oksida
Hidroksida
Halida

O2OH-

Magnetite (Fe3O4 )
Brucite (Mg(OH)2 )
Fluorite (CaF2 )

4
5
6
7
8

Karbonat
Sulfat
Fosfat
Silikat

Cl-, F-, Br-, I-

Halite (NaCl)

(CO3)2-

Dolomite (CaMg(CO3)2 )

(SO4)2-

Anhydrite (Ca(SO4))

(PO4)3-

Apatite (Ca5(PO4)3(OH))

(SiO4)4-

Kuarsa (SiO2 )

DAFTAR PUSTAKA
Lang, Dr. Helen. 2009. Mineralogy. West Virginia University.
Gita Lala. 2012. Silikat dan Non Silikat. Diambil dari :
http://www.scribd.com/doc/81356476/Silikat-Dan-Non-Silikat . Diakses
pada tanggal : 21 Mei 2012 pukul 19.20 WIB.
www.mindat.org

Anda mungkin juga menyukai