Anda di halaman 1dari 16

Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Azurite merupakan salah satu mineral dari golongan mineral karbon.
Azurite mempunyai komposisi kimia Cu3(CO3)2(OH)2 azurite umumnya berwarna
kebiruan dan memiliki kekerasan 3,5 - 4 skala mohs. Azurite mempunyai sistem
kristal monoklin dengan perawakan tabular kilap kaca dan mengandung unsur-
unsur tembaga.
Selain azurite, mineral yang memiliki bijih tembaga yaitu malachite.
Malachite merupakan salah satu mineral karbonat yang mempunyai komposisi
kimia Cu2(CO3)(OH)2, umumnya berwarna hijau, dan memiliki kekerasan 3,5 4,0
skala mohs. Malachite tersusun atas sistem kristal monoklin, memiliki perawakan
masif dengan kilap sutera.
Mineral azurite dan malachite ini merupakan sumber utama dalam
memperoleh tembaga dengan cara ekstraksi.

.I.2 Maksud dan Tujuan


Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan
mengikuti presentasi poster tahun 2016.
Adapun tujuan ditulisnya laporan ini adalah;
1. Penulis dan Pembaca mengetahui lebih luas tentang mineral azurite dan
malachite.
2. Penulis dan Pembaca mengetahui deskripsi mineral azurite dan malachite.
3. Penulis dan Pembaca mengetahui ganesa mineral azurite dan malachite.
4. Penulis dan Pembaca mengetahui persebaran dan penambangan mineral azurite
dan malachite yang terdapat di Indonesia.
5. Penulis dan Pembaca mengetahui kegunaan mineral azurite dan malachite.

Kelompok Azurite dan Malachite 1


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

I.3 Landasan Teori


Mineralogi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat- sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, proses
terjadinya, dan kegunaannya.
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun teratur (L.G. Berry dan B.Mason 1959).
Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini dan usaha-usaha untuk
mendapatkan mineral-mineral baru terus dilakukan. Dari jumlah tersebut hanya
beberapa yang umum atau sering dijumpai. Mineral-mineral yang dominan sebagai
pembentuk batuan penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan (Rock
Forming Mineral).

Cara pendeskripsian mineral adalah dengan cara menyelidiki sifat-sifat


fisiknya. Unsur yang diselidiki antara lain;
1. Warna
2. Perawakan kristal
3. Kilap
4. Kekerasan
5. Gores
6. Belahan
7. Pecahan
8. Daya tahan terhadap pukulan
9. Berat jenis
10. Rasa dan bau
11. Sifat kemagnetan
12. Derajat ketransparanan

Kelompok Azurite dan Malachite 2


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

Secara umum mineral dibagi menjadi 8 golongan mineral. Delapan


golongan tersebut antara lain;
1. Mineral Silikat
2. Mineral Oksida
3. Mineral Sulfida
4. Mineral Sulfat
5. Mineral Karbonat
6. Mineral Halida
7. Mineral Fospat
8. Mineral Native Element

Kelompok mineral karbonat merupakan persenyawaan antara ion


(CO3)2- dengan unsur yang lain. Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya
anion (CO3 )2- . Pada umumnya unsur penyusunnya berupa unsur logam.
Mineral kelas karbonat ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk
bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral karbonat memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumn ya
adalah logam. Mineral karbonat memiliki penciri berupa bereaksi dengan
mineral HCl.

Kelompok Azurite dan Malachite 3


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DESKRIPSI MINERAL

2.1.1 Mineral Azurite

Foto 2.1.1.1 Azurite Gambar 2.1.1.2 S. Kristal


Monoklin

DESKRIPSI MINERAL
1. Warna Biru-kebiruan
2. Sistem Kristal & Perawakan Monoklin & Tabular
3. Kilap Kaca
4. Kekerasan 3,5-4 skala mohs
5. Gores Kebiruan
6. Belahan/ Pecahan Srmpurna/ choncoidal
7. Tenacity Brittle
8. Berat Jenis 3,8 g/cm3
9. Kemagnetan Diamagnetik
10. Derajat Ketransparanan Tranculent Mineral
12. Nama Mineral / Rumus Kimia Azurite / Cu3(CO3)2(OH)2

Kelompok Azurite dan Malachite 4


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

2.1.2 Mineral Malachite

Foto 2.1.2.1 Malachite Gambar 2.1.2.2 S. Kristal


Monoklin

DESKRIPSI MINERAL
1. Warna Kehijauan
2. Sistem Kristal & Perawakan Monoklin & Membutir
3. Kilap Intan
4. Kekerasan 3,5 4 skala mohs
5. Gores Hijau
6. Belahan/ Pecahan Sempurna / Uneven
7. Tenacity Brittle
8. Berat Jenis 3,9 - 4 gr/cm3
9. Kemagnetan Diamagnetik
10. Derajat Ketransparanan Tranculent
11. Nama Mineral/ Rumus Kimia Malachite / Cu2CO3(OH)2

Kelompok Azurite dan Malachite 5


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

2.2 Genesa Mineral

Gambar 2.2.1 Genesa

Genesa Mineral Azurite/Cu3(CO3)2(OH)2 dan Malachite/Cu2CO3(OH)2


Azurite [Cu3(CO3)2(OH)2] dan malachite [Cu2CO3(OH)2] terbentuk
secara sekunder, dimana endapan chalcopyrite [CuFeS2] maupun endapan
mineral yang memiliki unsur Cu di dalamnya mengalami pelapukan yang
bisa disebabkan oleh udara dan air. Unsur Cu dan S yang bersifat mudah
larut tersebut mengalami proses leaching, sehingga unsur Cu lepas dari
ikatan kimianya. Unsur Cu yang lepas akan ikut terbawa oleh air meteorik
ke dalam tanah sampai zona Enrichment dimana banyak unsur-unsur
berharga berkumpul. Unsur Cu bertemu dengan batuan karbonat yang
memiliki unsur CO3 yang kemudian beraksi dan membentuk sebuah ikatan
kimia baru. Pada zona yang mengandung cukup banyak air akan
membentuk azurit, lalu terjadi proses reduksi dimana kadar air berkurang
dari sebelumnya dan mineral yang selanjutnya terbentuk adalah malachite.

Kelompok Azurite dan Malachite 6


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

2.3 Persebaran Mineral di Indonesia


Persebaran azurite dan malachite di Indonesia yaitu;

Provinsi Lokasi
NAD Beutong
Kalimantan Barat Ruai
Kalimantan Timur Bardi
Jawa Tengah Selogiri
Jawa Timur Pacitan, Tujuh bukit
NTB Batu hijau
Sulawesi Selatan Desa Curio
Sulawesi Barat Poliwali
Sulawesi Tengah Parigi Moutong, Toli-toli, Buol, Poso
Irian jaya Tembagapura

Tabel 2.3.1 Persebaran Azurite dan Malachite

2.4. Cara Penambangan Mineral


Dalam penambangan mineral atau endapan bijih azurite dan malachite
dengan metode tambang terbuka ada empat cara, yaitu;
2.4.1 Open Pit
Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka
yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti
endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan
sebagainya.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan
bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah.
Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan
atau pit.

Kelompok Azurite dan Malachite 7


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

Foto 2.4.1 Penambangan dengan metode open pit

Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman


endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada dua
macam, yaitu:
Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau
peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump
type rail cars, dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke
tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara
pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan
menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari
permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan
selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke
ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke
luar tambang dengan cage.
2.4.2 Open Cast/ Open Mine/ Open Cut
Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan
open pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untuk daerah lereng
bukit. Medan kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side
hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal
tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.

Kelompok Azurite dan Malachite 8


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

Foto 2.4.2 Penambangan dengan metode Open Cut

Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama
dengan pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.
2.4.3 Quarry
Metode penambangan dengan cara quarry adalah penambangan
terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian
industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit,
batu gamping, dll.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu
senderi ada dua macam, yaitu :
2.4.3.1 Side Hill Type
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau
bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat
mengikuti arah lereng-lereng bukit itu dengan dua kemungkinan, yaitu :
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka
medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk
(access road) berbentuk spiral.
Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau
bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang
pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan
yang disebut straight ramp.

Kelompok Azurite dan Malachite 9


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

Foto 2.4.3.1 Penambangan dengan metode Side Hill

Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :


Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat
medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk
dibuatkan saluran air.
Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti
mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu
pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses penambangan
ini adalah :
Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum
penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk
mengongkosi pengupasan material penutup.
Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-
alat angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka
hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan
masuk yang berbentuk spiral.

Kelompok Azurite dan Malachite 10


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

2.4.3.2 Pit Type/ Subsurface Type


Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian
industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian
medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja
atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua)
kemungkinan, yaitu :
Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval),
maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau
bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk
tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight
ramp atau berbentuk switch back.

Foto 2.4.3.2 Penambangan dengan metode Quarry

Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-


bentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya
yang pada umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar
tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.
2.4.4. Strip Mine
Penambangan dengan sistem strip mine merupakan penambangan
terbuka yang dialakukan untuk endapan-endapan yang letaknya mendatar
atau sedikit miring. Dalam metode ini yang harus diperhitungkan adalah
cara nisbah penguapan (stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang,
yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3 atau BCM) yang

Kelompok Azurite dan Malachite 11


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini sering diterapkan
pada penambangan batubara, atau endapan garam-garam.

Foto 2.4.4 Penambangan dengan metode strip mine

2.5 Pemanfaatan Mineral Azurite dan Malachite


2.5.1 AZURITE
Bijih Tembaga
Azurite mengandung tembaga (Cu), banyak
alat listrik menggunakan kawat tembaga karena
memiliki konduktivitas listrik tinggi, tahan
korosi, dan mudah dipasang.

Foto 2.5.1.1 Kawat


Tembaga

Pigmen Biru
Warna biru yang dimiliki oleh azurite telah
digunakan oleh manusia sebagai pewarna sejak
abad ke-15 sampai abad ke-17 pada lukisan-
lukisan di Eropa.

Foto 2.5.1.2 Pigmen Biru

Kelompok Azurite dan Malachite 12


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

2.5.2 MALACHITE

Kawat Tembaga
Malachite mengandung tembaga (Cu), banyak alat
listrik menggunakan kawat tembaga karena
memiliki konduktivitas listrik tinggi, tahan korosi,
dan mudah dipasang.

Foto 2.5.2.1 Kawat Tembaga

Pigmen Hijau
Warna hijau yang dimiliki oleh malachite
digunakan sebagai pewarna lukisan dinding pada
zaman mesir kuno.

Foto 2.5.2.2 Pigmen Hijau

Gemstone
Malachite digunakan sebagai
perhiasan oleh orang-orang zaman
dahulu dikarenakan keindahan

Foto 2.5.2.3 Gemstone

Kelompok Azurite dan Malachite 13


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mineral azurite dan malachite ini merupakan sumber utama dalam


memperoleh tembaga dengan cara ekstraksi. Pada mineral azurite mengalami
hidrasi yang belum terlalu tinggi sehingga unsur Cu nya cukup tinggi, sedangkan
pada mineral malachite proses hidrasi sudah cukup tinggi sehingga unsur Cu yang
terlarut cukup tinggi sehingga komposisi Cu-nya lebih kecil dari azurite.
Penambangan Malachite dan Azurite dilakukan dengan metode Open Pit
karena endapan Cu relatif dangkal, sehingga cost operational yang digunakan akan
lebih efektif jika menggunakan metode Open Pit. Malachite dan Azurite kerap
ditemukan bersamaan, karena pembentukannya relatif dekat.
Kegunaan mineral azurite dan malachite adalah sebagai mineral utama
endapan tembaga, pigmen warna hijau dan biru serta sebagai gemstone atau hiasan.

3.2 Kritik dan Saran


1. Kritik
Buku panduan praktikum terlambat dibagikan.
Spidol sering habisyang menyebabkan gambar atau penyampaian materi
tidak lancar.
Suasana pembelajaran terlalu serius.
Pulang terlalu larut malam.
Dispensasi keterlambatan yang terlalu minim.

2. Saran
Buku panduan lebih baik dibagikan sebelum praktikum pertama dimulai
Alat-alat sudah siap sebelum prakatikum dimulai
Pembawaan materi sebaiknya lebih santai.
Jadwal praktikum tolong dikondisikan.
Toleransi keterlambatan sebaiknya diringankan.

Kelompok Azurite dan Malachite 14


Laporan Presentasi Poster Kristalografi dan Mineralogi 2016

DAFTAR PUSTAKA
Danisworo, C., Suprapto & Rahmad, Basuki. 2016. Buku Panduan Praktikum
Mineralogi. Yogyakarta: UPN V Yogyakarta.
Berry, L. G & Mason, Brian. 1969. Mineralogy. San Francisco: W. H Freeman &
Company.
Bonewitz, Ronald Loius. 2008. Rocks & Minerals. London: Dorling Kindersley.
Anonim. Tidak tercantum. Why Indonesia. (http://www.southernarcminerals.com/
section.asp?pageid=22155, diakses pada tanggal 28 November 2016)
Anonim. Tidak tercantum. Copper Mines in Indonesia (https://en.wikipedia.org/
wiki/mines_in_Indonesia, diakses pada tanggal 28 November 2016)

Kelompok Azurite dan Malachite 15

Anda mungkin juga menyukai