SISTEM KRISTAL
HAL- 1
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi orthogonal adalah salah satu metode proyeksi yang digunakan
untuk mempermudah penggambaran. Proyeksi orthogonal ini dapat diaplikasikan
hamper pada semua penggambaran yang berdasarkan hukum-hukum geometri.
Contohnya pada bidang penggambaran teknik, arsitektur, dan juga kristalografi.
Pada proyeksi orthogonal, cara penggambaran adalah dengan menggambarkan
atau membuat persilangan sumbu. Yaitu dengan menggambar sumbu a,b,c dan
seterusnya dengan menggunakan sudut-sudut persilangan atau perpotongan
tertentu. Dan pada akhirnya akan membentuk gambar tiga dimensi dari garis-garis
sumbu tersebut dan membentuk bidang-bidang muka kristal.
Aplikasi Kristalografi Pada Bidang Geologi
Pada bidang Geologi, mempelajari kristalografi sangatlah penting. Karena
untuk mempelajari ilmu Geologi, kite tentunya juga harus mengetahui komposisi
dasar dari Bumi ini, yaitu batuan. Dan batuan sendiri terbentuk dari susunan
mineral-mineral yang tebentuk oleh proses alam. Dan pada bagian sebelumnya
telah dijelaskan tentang pengertian mineral yang dibentuk kristal-kristal.
Dengan mempelajari kristalografi, kita juga dapat mengetahui berbagai
macam bahan-bahan dasar pembentuk Bumi ini, dari yang ada disekitar kita
hingga jauh didasar Bumi. Ilmu kristalografi juga dapat digunakan untuk
mempelajari sifat-sifat berbagai macam mineral yang paling dicari oleh manusia.
Dengan alasan untuk digunakan sebagai perhiasan karena nilai estetikanya
maupun nilai guna dari mineral itu sendiri. Jadi, pada dasarnya, kristalografi
digunakan sebagai dasar untuk mempelajari ilmu Geologi itu sendiri. Dengan
alasan utama kristal adalah sebagai pembentuk Bumi yang akan dipelajari.
A. Sistem Isometrik
Sistem Isometrik adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang tiga
dimensi. Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama
SISTEM KRISTAL
HAL- 2
panjang dan sama sudut potong satu sama lain, sistem ini berbeda dengan
sistem lain dari berbagai sudut pandang. Sistem ini tidak berpolar seperti yang
lain, yang membuatnya lebih mudah dikenal. Kata isometrik berarti berukuran
sama, terlihat pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri, atau dikenal
pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada tiga
dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan
panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu a1 = a2 = a3, yang artinya panjang sumbu a1 sama
dengan sumbu a2 dan sama dengan sumbu a3. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut
kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).
Sistem Isometrik memiliki perbandingan sumbu a1 : a2 : a3 = 1 : 3 : 3. Artinya,
pada sumbu a1 ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu a2 ditarik garis
dengan nilai 3, dan sumbu a3 juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan
patokan, hanya perbandingan). Sudut antara a1 dengan a2 = 90 o, sudut antara
a2 dengan a3 = 90o, sudut antara a3 dengan a1 = 90 o, sedangan sudut antara
a1 dengan a2 = 30o. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a1 memiliki
nilai 30 terhadap sumbu a2. Perhatikan gambar sistem kristal Isometrik
dibawah ini :
Tipe kristal ini memeiliki tiga sumbu yang saling berpotongan membentuk
sudut siku siku, dan ketiganya memiliki panjang yang sama. Pirit (Fe 2S3,
salah satu mineral besi) dan Kristal Halit (NaCl, garam) merupakan contoh
dari kristal yang berbentuk isometrik, contoh lain dari sistem kristal isometrik
adalah seperti; Gold, Diamond, Sphalerite, Galena, Halite, Flourite, Cuprite,
Magnetite, Cromite, dan lain-lain.
Sistem Isometrik dibagi menjadi 5 Kelas, yaitu :
SISTEM KRISTAL
HAL- 3
1. Kelas Tetartoidal
Kelas : Ke-28, Simetri : 2 3
Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu
putar dua.
Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2,
dan a3
Sudut : Ketiga-tiganya 90o
Bentuk Umum : Tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik,
deltoidal
dodecahedron,
pentagonal
dodecahedron,
rhombik
SISTEM KRISTAL
HAL- 4
B. Sistem Tetragonal
Sama dengan system Isometrik, sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal
yang masing-masing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan
panjang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih
pendek. Tapi pada umumnya lebih panjang.
Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a = b c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi
SISTEM KRISTAL
HAL- 5
HAL- 6
HAL- 7
HAL- 8
C. Sistem Hexagonal
Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus
terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk
sudut 120 terhadap satu sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang
sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek
(umumnya lebih panjang).
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama
dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c.
Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada
sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120
terhadap sumbu .
SISTEM KRISTAL
HAL- 9
SISTEM KRISTAL
HAL- 10
7 Hexagonal Trapezohedral
Kelas : ke-19
Simetri : 6 2 2
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Hexagonal ini
adalah quartz,
corundum,
hematite,
calcite,
dolomite,
SISTEM KRISTAL
HAL- 11
HAL- 12
SISTEM KRISTAL
HAL- 13
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Trigonal ini adalah tourmaline
dan cinabar (Mondadori, Arlondo. 1977)
E. Sistem Orthorhombik
Sistem ini disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri kristal
yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut
mempunyai panjang yang berbeda.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak
ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya
saling tegak lurus (90).
Bisfenoid
Piramid
Bipiramid
SISTEM KRISTAL
HAL- 14
Beberapa contoh mineral denga sistem kristal Orthorhombik ini adalah stibnite,
chrysoberyl, aragonite dan witherite (Pellant, chris. 1992)
F. Sistem Monoklin
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu
yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus
terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga
sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c
yang paling panjang dan sumbu b paling pendek. System Monoklin memiliki
axial ratio (perbandingan sumbu) a b c dan memiliki sudut kristalografi =
= 90 . Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut dan saling tegak lurus
HAL- 15
a. Sfenoid
Kelas : ke-4
Simetri : 2
Elemen Simetri : 1 sumbu putar
b. Doma
Kelas : ke-3
Simetri : m
Elemen Simetri : 1 bidang simetri
c. Prisma
Kelas : ke-5
Simetri : 2/m
Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri
yang berpotongan tegak lurus
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite,
malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992)
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal_13.html
G. Sistem Triklin
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak
saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak
ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = 90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan
tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.
SISTEM KRISTAL
HAL- 16
DAFTAR PUSTAKA
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal-isometrik.html
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistemtetragonal-sistem-tetragonalsama.html
SISTEM KRISTAL
HAL- 17
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal-haxagonal.html
http://deboratresiasinaga.blogspot.com/2013/01/sistem-trigonal.html
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal_13.html
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal.html
http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html
SISTEM KRISTAL
HAL- 18