Anda di halaman 1dari 48

Proyeksi Kristalografi dan

Kelompok Kelas Kristal


Sebelumnya….

•Unsur Simetri
•Pusat atau Inti Simetri (i)
•Bidang Simetri atau Bidang Cermin (m)
•Sumbu Simetri (n)
SIMETRI TERHADAP TITIK

Suatu kristal dikatakan memiliki pusat simetri apabila


setiap titik pada permukaan kristal memiliki satu titik
yang identik pada sisi yang berseberangan dan berjarak
sama dari titik pusat.
Contoh: kubus


SIMETRI GARIS PADA KUBUS
SIMETRI TERHADAP BIDANG

Bidang simetri membelah objek padat menjadi 2 bagian


sedemikian rupa sehingga satu bagian merupaka
bayangan cermin bagi bagian lainnya.

SIMETRI BIDANG PADA KUBUS


Capaian Pembelajaran
•Dapat memproyeksikan kristal dalam bentuk
dua dimensi
•Dapat menentukan 32 Kelas Kristal
•Dapat membedakan antara Notasi Schonflies
dan symbol International
Proyeksi Kristalografi
• Untuk mengamati obyek tiga dimensi suatu
Kristal menjadi bentuk dua dimensi dilakukan
dengan cara proyeksi kristalografi
• Penggambaran kembali setiap bidang menjadi
satu titik
• Menempatkan sebuah Kristal dalam sebuah bola
imaginer
Proyeksi Kristalografi
•Proyeksi Bola
•Proyeksi Gnomonik
•Proyeksi Ortografi
•Proyeksi Stereografi
Proyeksi Bola
• Bidang-bidang kristal diproyeksikan
ke permukaan bola dari / melalui
titik pusat bola
• Garis normal ditarik dari pusat bola
ke bidang-bidang Kristal dan
diteruskan sehingga
memotong/menembus bidang
proyeksi (bidang bola)
• Tititk tembus dinamakan (titik)
kutub
• Masih kurang sederhana karena
masih berbentuk tiga dimensi
Proyeksi Gnomonik
• Prinsip dasar: Proyeksi Bola
• Bidang proyeksi merupakan
bidang yang menyinggung kulit
bola di bagian utara berupa
bidang G (Gnomonik)
• Garis-garis normal yang dibuat
diteruskan sehingga menembus
bidang singgung berupa titik titik
sekaligus merupakan proyeksi
bidang gnomonik nya
• Kecenderungan melebar
Proyeksi Gnomonik
Proyeksi Ortografi
• Umumnya bidang ortografi
terletak di utara yang tegak
lurus terhadap sumbu U
dan S
• Menarik garis tegak lurus
dari titik-titik yang berupa
kutub-kutub bola ke bidang
proyeksi ortografi
• Tidak praktikal
Proyeksi Ortografi
Proyeksi Stereografi
• Bidang proyeksi berada pada
ekuator
• Titik-titik pada proyeksi bola di
kutub utara ditarik ke arah
kutub selatan sampai
menembus bidang proyeksi
berupa titik-titik yang tersebar
pada bidang proyeksi
stereografi ditandai dengan
titik penuh ( )
Animasi Proyeksi Stereografi pada kristalografi
Proyeksi Stereografi
• Bidang hablur yang berada
pada hemisfir bawah ditarik ke
kulit pada kutub selatan.
• Dari kutub selatan, titik-titik
ditarik ke arah kutub utara
sampai menembus bidang
proyeksi berupa titik-titik yang
tersebar pada bidang proyeksi
stereografi ditandai dengan
lingakran terbuka ( )
Proyeksi Stereografi
• Bidang yang posisinya vertikal
dianggap berada pada
hemisfir atas sehingga hasil
proyeksi nya ditandai dengan
titik penuh
Proyeksi Stereografi
• Terdapat 7 sistem kristal utama. Dimana setiap
sistem kristal mepunyai pengembangan
tersendiri.

• Muka kristal baru yang muncul mengikuti pola


repetisi
Sistem Kristal Isometrik dan Pengembangannya
Standar Penamaan Kristal
• Cara penamaan kelas-kelas Kristal sebagai hasil
operasi periodi unsur-unsur simetri, selanjutnya
didasarkan pada standar penamaan berikut
Pedion
Satu bidang
tunggal tanpa
pasangan
Sfenoid
Dua bidang
membentuk
sudut
tegak/terbalik
Pinakoid
Dua pasang
bidang sejajar
Doma
Dua bidang
perpotongan
pada bidang
cermin
membentuk
sudut
Prisma
Tiga/lebih
bidang
berpotongan
sejajar
Bisfenoid

Dua pasang sfenoid


atas-bawah
Piramid

Tiga/lebih bidang
berpotongan
membentuk sudut di
atas/
Trapezohedron
Lebih dari tiga bidang
berpotongan di atas
saling bersilangan
dengan tiga/lebih
bidang berpotongan
dibawah
Skalenohedral
Lebih dari tiga bidang
yang berpotongan di
atas bersilanganan
dengan tiga/lebih
bidang
Rombohedral
Pasangan tiga
bidang berpotongan
diatas saling
bersilangan dengan
bidang berpotongan
di bawah
Repetisi
•Hablur atau Kristal dicirikan oleh bentuk
keteraturan
•Pola yang dihasilkan oleh bidang Kristal
terjadi akibat repetisi suatu bidang/muka
kristal
Repeitisi (Translasi)
Repetisi (Rotasi)
Pola repetisi
akibat pengaruh
sumbu rotasi n= 4;
besar sumbu
rotasi = 90
Repetisi (Refleksi/Cermin)
Repetisi (Inversi dan Roto-inversi)
INVERSI ROTO-VERSI
Tentukan Pola Repetisi
Tentukan Pola Repetisi

B
Tentukan Pola Repetisi
Jenis Sumbu Rotasi

•Sumbu Rotasi Proper (P = n)


•Sumbu Rotasi Improper (I)
•Roto Refleksi
•Roto Inversi
Rotasi Proper
Perputaran sumbu-sumbu rotasi yang menghasilkan obyek obyek yang sama dan sebangun dan dapat diimpitkan
atau bersifat kongruen. (berada pada hemisphere yang sama
Rotasi Proper
Rotasi Improper
Perputaran karena
karena pengaruh
kombinasi sumbu rotasi
+ refleksi atau rotasi +
Inversi
Rotasi Improper
Perputaran karena
karena pengaruh
kombinasi sumbu rotasi
+ refleksi atau rotasi +
Inversi
Tentukan Proyeksi Stereografi dari sistem kristal berikut ini:
Tugas

•Buatlah Resume tentang Notasi


Schonflies dan symbol International
dalam penamaan sebuah kristal

Anda mungkin juga menyukai