Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengamati sifat optik pada mineral kita tidak sembarangan atau
hanya mengira-ngira . Karena pada hakikatnya setiap mineral mempunyai sifat
optik yang berbeda-beda. Dan pastinya ciri khas dari sifat sifat optik mineral
pun berbeda . kita harus jeli dalam mengamati suatu mineral.
Dalam pratikum ini diharuskan agar mahasiswa dapat mengidentifikasi
mineral dalam sayatan tipis. Disinilah kita harus dapat mneganalisa dan
mendeskripsi masing-masing mineral berdasarkan sifat optiknya . Contoh
mineral yang mempunyai sifat optic khusus seperti kelompok mineral silikat,
kelompok mineral felospard, kelompok mineral amdhibol dan lain sebagainya.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 aksud
aksud dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat
menentukan mineral berdasarkan sifat sifat optik dengan cara yang
sistematis.
1.2.2 !ujuan
"dapun tujuan dari praktikum ini adalah#
1. "gar mahasiswa dapat mengidentifikasi setiap mineral berdasarkan
sifat optiknya.
2. "gar mahasiswa dapat membedakan antara mineral yang satu dengan
yang lainnya.
$. "gar mahasiswa dapat mengetahui ciri khas masing masing mineral.
1.3 Alat dan Bahan
1.$.1 "lat
1. ikroskop %olarisasi tipe &lympus
2. "lat !ulis enulis
$. %ensil 'arna
(. istar $) cm
*. +angka
1.$.2 ,ahan
1. -ayatan !ipis ineral
2. Kertas "(
BAB II
TINJAUAN PUTA!A
2.1 N"k#l ejajar
.al-hal yang perlu dideskripsi untuk mengidentifikasi mineral pada
pengamatan nikol sejajar antara lain, ketembusan cahaya,ukuran mineral,
bentuk, belahan pecahan, relief, warna, pleokroisme, inklusi, indeks bias, serta
sketsa mineral yang diteliti. Dengan mengidentifikasi hal-hal tersebut, kita akan
dapat mengetahui nama mineral.
1. Ketembusan Cahaya
,erdasarkan atas sifat-sifat mineral terhadap cahaya, mineral-mineral dibagi
menjadi dua golongan yaitu, mineral tembus cahaya /transparent0 dan
mineral yang tidak tembus cahaya yang sering disebut mineral opak atau
mineral kedap cahaya. Dibawah mikroskop polarisasi, mineral opak akan
nampak sebagai butir yang hitam1 gelap walaupun diamati dengan cahaya
maksimal sehingga harus dipelajari lebih lanjut menggunakan mikroskop
pantulan. ineral tranparent dibagi menjadi dua yaitu mineral isotropik dan
mineral anisotropik. ineral isotropik adalah mineral yang tidak mengalami
perubahan sifat saat meja objek diputar, sedangkan mineral anisotropik akan
mengalami perubahan sifat optik tergantung pada sinar dan komponennya
serta jenis sayatannya.
2. 2kuran ineral
2kuran mineral diukur dengan melihat perbandingan ukuran pada benang
silang. %ada benang silang umumnya terdapat ukuran panjang dalam bentuk
milimeter.
$. ,entuk
%engamatan bentuk dilakukan dengan melihat bidang batas mineral. ,entuk
masing-masing butir mineral dikontrol oleh dua hal yaitu, struktur atom dan
proses terjadinya. ,entuk kristal dibagi menjadi tiga, pertama euhedral yaitu
kristal yang dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri, kedua subhedral yaitu
kristal yang dibatasi oleh sebagian bidang kristalnya sendiri, dan ketiga
anhedral yaitu kristal yang sama sekali tidak dibatasi oleh bidang kristalnya
sendiri melainkan dibatasi bidang kristal lain.
(. ,elahan
,elahan adalah sifat atau kecenderungan dari suatu kristal untuk terbelah
sejajar dengan salah satu atau lebih arah di dalam kristal. %embelahan pada
kristal akan menghasilkan kristal-kristal yang lebih kecil dan masing-masing
kristal dibatasi oleh bidang yang halus dan rata. ,elahan adalah sifat mineral
yang khas sehingga merupakan salah satu cara untuk membedakan mineral
satu dengan mineral lain. "da beberapa jenis belahan menurut jumlah
arahnya antara lain belahan satu arah, dua arah, tiga arah, empat arah, lima
arah, dan enam arah. ,erdasarkan pada jarak antara bidang belahan yang
berdampingan dan sifat belahan yang menerus atau tidak maka dibedakan
menjadi tiga yaitu, belahan sempurna /perfect cleavage0, belahan baik /good
cleavage0, dan belahan jelek /poor cleavage0.
*. %ecahan
%ecahan adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah dengan cara
tertentu yang tidak dikontrol secara kuat oleh struktur atom. %ada
pengamatan mineral kali ini, cukup untuk mengidentifikasi ada atau
tidaknya pecahan pada peraga mineral.
3. 4elief
4elief adalah ungkapan nyata dari kejadian bahwa cahaya yang keluar dari
suatu media kemudian masuk ke dalam media lain yang mempunyai harga
indeks bias yang berbeda akan mengalami pembiasan1 pemantulan pada
betas sentuhan antara kedua media tersebut. 2ntuk mempermudah
pengamatan relief dibawah mikroskop maka bahan atau kristal dilekatkan
pada keping kaca dengan menggunakan balsam kanada karena balsam
kanada dikatakan memiliki relief nol /tepatnya n5 1,*$60.
6. 'arna
'arna diakibatkan oleh penyerapan cahaya yang melintasi kristal tersebut.
'arna mineral yang diamati pada contoh setangan /hand specimen0
umumnya akan berbeda dengan warna mineral sayatan tipis yang diamati
dibawah mikroskop. Cahaya yang melewati mineral akan memiliki dampak
yang berbeda diantaranya, pertama jika semua cahaya diserap semua maka
mineral akan terlihat gelap1 hitam, kedua jika hanya sebagian cahaya yang
diserap maka mineral akan terlihat tak berwarna, dan ketiga jika hanya
sebagian cahaya yang diserap tetapi dengan cara memilih cahaya dengan
panjang gelombang tertentu maka akan terlihat mineral yang berwarna.
7. %leokroisme
ineral yang dapat menampakan lebih dari satu warna pada saat
pengamatan menggunakan mikroskop polarisator disebut pleokroik.
%leokroisme terjadi jika meja objek diputar maka akan terlihat perbedaan
warna pada mineral tertentu tergantung rotasinya. %ada saat pemutaran meja
objek, mineral akan menyerap panjang gelombang yang berbeda.
8. 9nklusi
9nklusi adalah material berupa kotoran yang masuk saat proses kristalisasi
pada kristal. aterial asing ini akan terperangkap di dalam kristal dan
seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. 9nklusi dapat dibedakan pada
saat pengamatan karena biasanya memiliki warna yang berbeda dibanding
kristal yang mengelilinginya.
1). 9ndeks ,ias
%engukuran indeks bias dapat dilakukan secara relatif dengan
memperhatikan reliefnya. %ada indeks bias mineral : indeks bias balsam,
saat tubus mikroskop diturunkan maka mineral peraga akan terlihat seolah-
olah membesar. -ebaliknya pada indeks bias mineral ; indeks bias balsam,
saat tubus mikroskop diturunkan maka mineral akan terlihat seolah-olah
mengecil.
2.2 N"k#l "lang
%enentuan mikroskopik dengan ortoskop nikol silang dapat diartikan
sebagai suatu pengamatan mineral atau mineral dalam batuan secara
mikroskopik dengan bantuan analisator dan nikol atas.
9dentifikasi mineral secara optik dengan ortoskop nikol silang
menggunakan lensa polarisator dan analisator. Dengan ketentuan bahwa arah
getar polarisator harus tegak lurus terhadap arah getar analisator.
,erikut ini akan di jelaskan masing-masing sifat optik mineral yang
dapat teramati pada sistem ortoskop nikol bersilang.
1. 'arna 9nterferensi
'arna interferensi adalah warna yang hasilnya dari cahaya yang
diteruskan melalui analisator kepada mata pengamat. 'arna interferensi
terjadi pada mineral anisotrop karena adanya selisih harga indeks bias sinar
ordiner dan sinar ekstraordiner. 4angkaian warna interferensi terbagi menjadi
beberapa orde, mulai dari orde pertama hingga orde keempat. akin tinggi
ordenya maka akan menjadi cerah /terang0 warnanya, misalnya kuning, orde
99 lebih terang dibandingkan kuning orde 9. ineral yang disayat tegak lurus
pada salah satu sumbu optic tidak akan menunjukkan adanya warna
interferensi dan sayatan ini akan tetap padam bila meja obyeknya diputar.
Cara penentuan warna interferensi #
1. -ayatan dianggap mempunyai ketebalan yang seragam
2. <etakkan sayatan di atas meja obyek lalu dilakukan pengamatan
ortoskop nikol silang dengan memakai analisator
$. eja obyek diputar sampai diperoleh warna interferensi maksimum
(. 'arna yang nampak dibandingkan dengan warna standar komparator
dari table ichel-<e=y
*. enentukan warna yang sesuai dan pada orde berapa yang sama.
2. ,ias 4angkap /,irefringence0
Cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibiaskan menjadi 2
/dua0 sinar, yang bergetar dalam 2 /dua0 bidang yang saling tegak lurus.
.arga bias rangkap merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar
yang bergetar daiam suatu mineral.
%ada mineral yang mempunyai sistem kristal tetragonal, he>agonal dan
trigonal, selisih indeks bias maksimum terdapat pada sayatan yang sejajar
sumbu kristalografi, karena pada sayatan ini sinar yang bergetar adalah sinar
biasa /ordiner0 dan sinar luarbiasa /e>traordiner0 yang sesungguhnya.
-edangkan pada mineral yang mempunyai system kristal ortorombik, triklin,
dan monoklin, harga selisih indeks bias maksimum terdapat pada sayatan
yang dipotong sejajar bidang sumbu optic, karena pada sayatan ini sinar yang
bergetar adalah sinar ? /cepat0 dan sinar @ /lambat0.
Dalam praktikum ini, sebagian contoh sayatan yang digunakan adalah
mineral pada sayatan tipis batuan, maka tidak semua mineral terpotortg
sejajar sumbu c maupun terpotong sejajar sumbu optik. &leh sebab itu, dalam
pengamatan ini tidak semua mineral dapat ditentukan bias rangkapnya, tetapi
bisa ditentukan selisih indeks bias sinar yang sedang bergetar. .asinya dapat
berupa selisih maksimum ataupun tidak maksimum.
Cara menentukan harga selisih indeks bias #
a. <etakkan sayatan tipis mineral atau batuan pada meja obyek.
b. %utar meja obyek sampai nampak wama yang terang maksimum.
c. ,andingkan warna tersebut dengan warna pada table ichel <e=y
d. !arik garis melalui ketebalan sayatah /),)$ mm0 kemudian baca angka
berapa yang tertera pada bagian tepi table tersebut.
%enentuan orde dapat dibagi dalam beberapa bagian #
&rde 9 bawah ...........................................................................................
......................................................................................................................
<emah
&rde 9 atas orde 99 atas............................................................................ -edang
&rde 999 bawah orde 99 atas..........................................................................
.........................................................................................................................Kuat
&rde 9A bawah orde 999 atas ..................................................................
.....................................................................................................................
Bkstrim
$. &rientasi &ptik
&rientasi optik merupakan hubungan antara sumbu panjang kristalografi
mineral dengan sumbu indikatriknya /arah getaran sinar0.%ada umumnya
sumbu terpanjang kristalografi adalah sumbu c kristalografi.!etapi pada
kelompok filosilikat, umumnya sumbu c kristalografi merupakan sumbu
terpendek, sedangkan yang terpanjang adalah sumbu a kristalografi.2ntuk
mempermudah pemahaman dalam pembahasan selanjutnya, kita
mengasumsikan bahwa sumbu terpanjang kristalografi adalah sumbu c,
kecuali untuk mineral-mineral filosilikat.
&rientasi optik length-slow, terjadi apabila sumbu panjang /sumbu c0
mineral sejajar atau hampir sejajar sumbu indikatrik sinar lambat /@0
&rientasi optik length-fast, terjadi apabila sumbu panjang /sumbu c0
mineral sejajar atau hampir sejajar sumbu indikatrik sinar cepat /?0.
%ada beberapa mineral, kedudukan sumbu panjang kristalografinya
berimpit dengan sumbu indikatrik sinar C /sinar intermedit0, contohnya
adalah oli=ine. &leh sebab itu orientasi mineral oli=ine sangat tergantung
pada arah sayatannya. %ada sayatan yang tegak lurus sumbu indikatrik sinar
?, sinar yang bergetar pada mineral adalah sinar C dan sinar @, sehingga sinar
C berperan sebagai sinar cepat. &rientasi mineral oli=ine yang disayat
demikian mempunyai orientasi optic length-fast karena sumbu c berimpit
dengan sumbu indikatrik sinar cepat. -ebaliknya jika disayat tegak lurus sinar
@, sinar yang bergetar adalah sinar ? dan sinar C. -inar C berperan sebagai
sinar lambat, sehingga orientasi optik mineral oli=ine pada sayatan tersebut
adalah length D slow
-umbu indikatrik mineral merupakan sumbu imajiner.2ntuk
menentukan kedudukannya dipakai korhparator1kompensator keping gypsum
atau keping mika yang sudah ditE.iukan kedudukan sumbu indikatrikriya,
yaitu sinar cepat /?0 berkedudukan F' --B dan sinar lambat /@0
berkedudukan FB--'.
"ddisi adalah gejala yang terjadi apabila sumbu indikatrik sinar @
mineral sejajar dengan sumbu indikatrik sinar @ komperator.Gejala ini terlihat
dengan adanya penambahan warna interferensi, yang disdbabkan
bertambahnya retardasi.
-ubstraksi adalah gejala yang terjadi apabila sumbu indikatrik sinar @
mineral tegak lurus dengan sumbu indikatrik sinar @ komparator.Gejala ini
terlihat dengan adanya pengurangan warna interferensi karena berkurangnya
retardasi.
Dalam pengamatan suatu mineral, apabila meja obyek diputar lebih dari
8)H, maka akan bisa diamati gejala adisi maupun substraksi. Gejala yang bisa
terlihat tergantung kedudukan sumbu indikatrik mineral terhadap sumbu
indikatrik komparator.
Cara menentukan orientasi optic /gambar (I$0, sebagai berikut#
1. enentukan kedudukan sumbu panjang mineral.
2. enentukan kedudukan sumbu indikatrik mineral agar
posisinya diagonal terhadap arah getar polarisator atau analisator.
Kedudukan sumbu indikatrik pada posisi diagonal adalah pada
waktu mineral memperlihatkan warna interferensi maksimum.
$. %erhatikan apakah pada waktu terang maksimum kedudukan sumbu
panjang kristalografi ada di sebelah kiri atau kanan dari kedudukan
diagonal. +ika kedudukan sumbu panjang kristalografi disebelah kiri
kedudukan diagonal, maka kedudukan sumbu indikatrik yang
terdekat dengan sumbu panjang kristalografi terletak disebelah
kanannya adalah positif /J0..
(. asukkan komparator keping gips.
*. +ika terjadi gejala adisi, gambar kedudukan sumbu indikarik mineral,
misalnya sinar @ sejajar sumbu indikatrik sinar @ komparator.
3. <ihat posisi sumbu indikatrik mineral terhadap sumbu
panjang kistalografi mineral.
6. +ika sumbu @ sejajar atau kurang dari (*H terhadap sumbu panjang
kristalografi /sumbu c0, maka orientasi optiknya adalah length D slow.
7. +ika sumbu ? sejajar atau kurang dari (*H terhadap sumbu panjang
kristalografi maka orientasinya adalah length D fast.
(. -udut Gelapan dan +enis Gelapan /B>tinction0
Gelapan atau pemadaman adalah keadaan mineral pada kedudukan
warna interferensi minimum, terjadi apabila sumbu indikatriks /arah getar
sinar0 mineral sejajar dengan arah getar analisator atau polarisator. %ada
pengamatan mineral anistrop, apabila meja objek diputar $3)K maka akan
terjadi gelapan sebanyak ( /empat0 kali
-udut pemadaman adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang
kristalografi /sb-c0 dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar cepat maupun
sinar lambat /c I ? atau c I @0.
!erdapat beberapa jenis gelapan yang merupakan ciri optic yang khusus
dari bebrbagai jenis mineral#
a. Gelapan -ejajar /pararel0, terjadi bila pemadaman berada pada posisi
dimana sumbu panjang ataupun belahan mineralnya sejajar sumbu-c
dan sejajar pula dengan benang silang /c I ?,@ 5 )K atau c I ?,@ 5
8)K0. Gelapan ini umumnya terjadi pada sistem Kristal tetragonal,
heksagonal, trigonal, dan ortorombik.
b. Gelapan -imetri, terjadi bila pemadaman pada posisi simetris /cI ?,@
5 (*K0. 2mumnya pada sayatan mineral sistem orthorombik, monokli,
misalanya pada jenis mineral piroksin dan amphibol
c. Gelapan iring, gelapan jenis ini merupakan pemadaman yang terjadi
pada posisi dimana sumbu panjang Kristal /belahan yang sejajar
sumbu-c0 membentuk sudut dengan arah getar analisator dan
polarisator /c I ?,@ 5 1K-((K0.
d. Gelapan ,ergelombang, gelapan jenis ini terjadi karena keseluruhan
mineral telah mengalami tekanan namun belum sampai rekristalisasi
secara sempurna umumnya pada kuarsa.
e. Gelapan ,intik, kenampakan jenis gelapan iniadalah pada posisi gelap
maksimum tidak seluruh Kristal menjadi gelap, dimana sebagian
terdapat bintik-bintik terang. .al ini terjadi karena mineral silica yang
berlapis-lapis sehingga mengakibatkan terjadinya distorsi atau
perubahan orientasi Kristal.
Cara penentuan sudut gelapan adalah sebagai berikut#
1. enentukan kedudukan sumbu panjang mineral
2. enentukan kedudukan mineral pada saat interferensi maksimum
/posisi sumbu indikatrik diagonal0
$. Karena kedudukan sumbu indikatriknya diagonal /F (*K B0 maka kita
harus mengetahui apakah sumbu panjang kristalografi mineral pada
saat interferensi maksimum kedudukannya kurang dari (*K, atau lebih
dari (*K, agar bisa ditentukan harga sudut pemadaman positif /J0 atau
negati=e /-0.
(. asukan keeping komperator, perhatikan apakah terjadi gejala adisi
atau substraksi. %rosedur 1-( sama dengan cara menentukan orientasi
optic.
*. ?o adalah sudut pemadaman C I @
3. Cara mengukur ?o adalah meletakan kedua garis yang membatasinya
pada salah satu benang silang yang merupakan arah getar
polarisator1analisator.
6. %utar meja objek ke kiri hingga sumbu-c berimpit dengan
benangsilang tegak /horiLontal0, catat skalaa noniusnya, misalnya ?K.
7. %utar lagi meja objek ke kiri hingga sumbu indikatriknya sinar @
berimpit benang silang =ertikal dicirikan oleh pemadaman
maksimum, catat skala noniusnya, misalnya ?1K.
8. .arga sudut gelapan
c I @ 5 ?o 5 /?K-?1K0
c I ? 5 - /8)K - ?oK0
*. Kembaran
%ada kenampakan mikroskopis, kembaran nampak sebagai lembar-
lembar yang memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang
berbeda. Kenampakan tersebut dapat disebabkan karena terjadi gangguan
pada waktu proses kristalisasi yang menyebabkan kembaran tumbuh. Dapat
juga terjadi karena adanya proses deformasi pada waktu kristal tersebut sudah
terbentuk /kembaran deformasi0
-ecara diskriptif keduanya dapat dibedakan dengan melihat bentuk dari
masing-masing lembar kembarannya.%ada kembaran tumbuh, lembar-lembar
kembarannya tertentu dan bidang batasnya lurus.-edang pada kembaran
deformasi, lembar kembarannya berubah dan batasnya sering melengkung.
Kembaran tumbuh dapat terbentuk karena bagian-bagian suatu kristal
mengalami rotasi secara mekanis antara satu dengan yang lainnya. Dapat pula
terbentuk karena pertumbuhan dua kristal atau lebih yang saling mengikat.
"da beberapa macam kembaran dengan dasar klasifikasi yang
bermacam-maeam pula.Dalam praktikum ini, kita klasifikasikan secara
diskriptif dengan fnelihat bentuk pola kembarannya saja. ,entuk-bentuk
kembaran tersebut antara lain albit, Carlsbad, polisintetik, periklin dan
CarlsbadDalbit.
2.3 Ident"$"kas" M"neral
1. Kelompok ineral silika
-ilikon dioksida juga dikenal sebagai silika berasal dari bahasa latin
silex dan mempunyai rumus kimia -i&
2
. Gabungan dua unsur yang paling
melimpah yaitu silikon dan oksigen. -ilika ini paling sering ditemukan di
alam sebagai pasir atau kuarsa, serta di dinding sel diatom. .ampir 8) M
mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini. Karena jumlahnya yang
besar, maka hampir 8) M dari berat kerak-,umi terdiri dari mineral silika ,
dan hampir 1)) M dari mantel bumi /sampai kedalaman 28)) km dari kerak
,umi0. -ilika diproduksi dalam beberapa bentuk termasuk leburan kuarsa,
kristal, silika kesal /atau silica pyrogenic, merek dagang "erosil atau Cab-&-
-il0, silika koloid, gel silika,dan "erogel. -ilika digunakan terutama dalam
produksi kaca untuk jendela, gelas minum, botol minuman, dan banyak
kegunaan lain. ayoritas dari serat optik untuk telekomunikasi juga terbuat
dari silika. -ilika memiliki tiga =arietas utama yaitu kuarsa , kristobalit dan
trimidit. Contoh lainnya # Neldspar, oli=ine, piroksin / augite 0, hornblende,
kaolin, dan lain-lain.
2. Kelompok ineral Nelspard
Nelspard adalah nama kelompok mineral yang terdiri atas potassium,
sodium dan kalsium alumino silikat. %ada umumnya kelompok ini terbentuk
oleh proses pneumatolitis dan hidrotermal yang membentuk urat pegmatite.
Nelspard ditemukan pada batuan beku, batuan erupsi dan metamorfosa, baik
bersifat asam maupun basa.
,erdasarkan keterdapatan endapan felspard dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis, yaitu endapan felspard primer, diagenetik dan allu=ial.
Nelspard primer terdapat dalam batuan granitis, felspard diagenetik terdapat
dalam batuan sedimen klastik, sedangkan felspard allu=ial terdapat dalam
batuan yang telah mengalami metamorfosa. Nelspard yang mempunyai nilai
ekonomis yang baik adalah felspard yang berasal dari batuan asam. -ecara
mineralogi feldspard dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitualkali feldspard
dan plagioklas.
$. Kelompok ineral "mphibole
"mphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik
atau kristal yang menyerupai jarum. "mphibole umumnya mengandung besi
/Ne0, agnesium /g0, Kalsium /Ca0, dan "lumunium /"l0, -ilika /-i0, dan
&ksigen /&0.
(. Kelompok ineral Karbonat
erupakan persenyawaan dengan ion /C&
$
0
2-
, dan disebut karbonat.
-eumpama persenyawaan Ca dinamakan kalsium karbonat CaC&
$
dikenal
sebagai menirel kalsit. erupakan mineral utama pembentuk batuan sedimen.
Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah e=aporitik dan pada daerah
karst yang membentuk gua , stalaktit dan stalagmit. Dalam kelas carbonat ini
juga termasuk nitrat dan borat.
Karbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau
semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut.
,eberapa contoh mineral yang termasuk dalam kelompok karbonat
adalah dolomite /Cag/C&
$
0
2
, calcite /CaC&
$
0 dan magnesite /gC&
$
0.
*. Kelompok ineral -ulfat
-ulfat terdiri dari anion sulfat /-&
(
2-
0. ineral sulfat adalah kombinasi
antara logam dengan anion sulfat tersebut. %embentukan mineral sulfat
biasanya terjadi pada daerah penguapan yang tinggi kadar airnya, kemudian
perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halide berinteraksi.
%ada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat , kromat
dan tangstat. Dan sama seperti sulfat, mineral Dmineral tersebut juga
terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah
anhydrite , celestine , barite, alabaster, dan gypsum. +uga termasuk
didalamnya mineral chromate , molybdate , selenate , sulfite , tellurate serta
mineral tungstate.
BAB III
P%&EDU% !E%JA
"dapun prosedur kerja dalam pengamatan ortoskop nikol silang sebagai berikut#
1. Fyalakan mikroskop hingga stabil dan siap pakai,
2. "tur pembesaran okuler 1)> dan pembesaran objektif (>,
$. %asang mineral yang akan diamati, lalu sentringkan mikroskop hingga
mineral nampak jelas mulai dari warna, belahan, dan inklusi,
(. !entukan ukuran inklusi dengan mendekatkan inklusi pada benang silang,
*. -etelah melakukan pengamatan serta penggambaran lalu amati pleokrisme
dengan memutar meja objek 8) ,
3. !entukan indeks bias dengan cara menutup sebagian iluminator dan lihat
cahaya yang diteruskan ke meja objek apakah searah atau sejajar ataukah
tidak searah atau tidak sejajar, tentukan pula reliefnya, kemudian belahan dan
pecahan,
6. !entukan sudut gelapan dari mineral tersebut dengan cara memutar $3) meja
objek apabila empat kali muncul sudut gelapan berarti ada,
7. !entukan kembaran dengan melihat mineral pada posisi ) dan kemudian
apabila meja objek diputar17) mineral itu muncul pada posisi meja objek
17) ,
8. Kemudian tentukan orde dengan memutar meja objek hingga $3) lihatlah
warna maksimumnya kemudian warna tersebut cocokkan atau lihat warna
yang sesuai dan tentukan ordenya pada tabel ichel <e=y. <angsung
tentukan nilai bias rangkap dengan melihat garis tebal pada tabel tersebut dan
beri nilai.
1). Kemudian atur kembali mineral tersebut agar dapat mengamati mineral lain
pada sayatan tipis tersebut.
11. 2langi percobaan $-1) pada mineral 2,$, dan (.
Komposisi ineral # Ca
2
/g,Ne,"l0
*
/&.0
2
/-i,"l0
(
&
11
Fama ineral # .&4F,<BFDB 'Ca
2
/g,Ne,"l0
*
/&.0
2
/-i,"l0
(
&
11
0
Keterangan # %ada pengamatan yang pertama menggunakan
pembesaran objektif (> dan pembesaran okuler 1)> .
pembesaran total ()> didapatkan dari pembesaran
objektif di kali dengan pembesaran okuler. ,ilangan
skala ),)2* didapatkan dari pembesaran okuler dibagi
dengan pembesaran objekstif kemudian hasil tersebut
dibagi lagi dengan 1)). 'arna absorbsi mineral ini
kuning keemasan , sedangkan warna interferensi
maksimumnya kuning kecoklatan. %leokrisme dari
mineral ini dwikroik , mengalami dua kali perubahan
warna setelah meja objek diputar 8) derajat. ,entuk
kristalnya subhedral. 9ndeks bias dari mineral ini n :
ncb setelah dilakukan penutupan sebagian pada
illuminator sebelah kanan dan yang Fampak
pembiasannya tidak sejajar atau tidak searah. ,elahan
dari mineral ini dua arah dan reliefnya rendah, serta
pecahan mineral ini tidak rata . ineral ini mempunyai
inklusi yaitu kenampakkan lain dari mineral yang ada,
berupa gas berwarna putih dengan bentuk subhedral
dan ukuran nya *>( mm. %ada benang silang Fampak
ukuran dari mineral ini lebar *)mm dan panjang ()
mm. ineral ini tidak mempunyai sudut gelapan dan
jenis gelapan . emiliki kembaran, warna interferensi
pada mineral ini menempati orde 99 dengan nilai bias
rangkap ),)18. Dengan system Kristal monoklin.
Komposisi kimia pada mineral ini Ca
2
/g,Ne,"l0
*
/&.0
2
/-i,"l0
(
&
11
. Fama mineral ini adalah
.ornblende /Ca
2
/g,Ne,"l0
*
/&.0
2
/-i,"l0
(
&
11
0.
%ada nikol sejajar kenampakan mineral ini
cenderung terang dengan warna kuning keemasan agak
kehijau pudaran pada bagian tengah dengan beberapa
bintik hitam. Disertai dengan garis garis yang
membentuk arah dan pecahan dengan warna hijau pada
sudut bawah terdapat warna hijau tua.
%ada nikol silang kenampakan dari mineral ini
cenderung gelap. Dengan warna kuning kecoklatan
pada bagian tengah dan coklat kehitaman pada bagian
pinggir mineral. !erdapat warna pink dibagian tengah
dan juga warna hijau tua pada bagian sudut bawah pada
mineral.
ineral hornblende terbentuk di dapur magma
dengan suhu 8)) D 1))) C , mineral ini adalah mineral
penting dalam pembentukan batuan dan penyebarannya
pun cukup luas . ineral ini dapat terjadi di dua batuan
yaitu batuan beku dan batuan metamorf . ineral ini
berasosiasi dengan mineral primer seperti biotit,
oli=ine, piroksin dan lain sebagainya . ineral ini dapat
didapatkan dengan cara menambang secara terbuka
atau open pit. ineral ini dapat berguna sebagai bahan
industri dan ornament kramik.
"-9-!BF %4"K!9K"F
/"4" ."F9-".0 /%2!49 <9--" -2G9490
Fama ineral # ,9&!9! /K
2
/g,Ne0
2
/&.0
2
/"l-i
$
&
1)
00
Keterangan # %ada pengamatan yang kedua menggunakan
pembesaran objektif (> dan pembesaran okuler 1)> .
%embesaran total ()> didapatkan dari pembesaran
objektif dikalikan dengan pembesaran okuler. ,ilangan
skala ),)2* didapatkan dari pembesaran okuler dibagi
dengan pembesaran objektif kemudian hasilnya dibagi
1)). 'arna absorbsi mineral ini coklat kekuningan
udar, sedangkan warna interfensi maksimum nya coklat
kemerahan. %leokrisme dari mineral ini monokroik ,
yaitu mengalami satu kali perubahan warna ketika meja
objek diputar 8) derajat . ,entuk kristalnya subhedral
indeks bias dari mineral ini n : ncb setelah dilakukan
penutupan sebagian pada illuminator sebelah kanan dan
yang nampak pembiasannya sebelah kiri sehingga tidak
sejajar atau tidak searah . ,elahan dan mineral ini satu
arah dan reliefnya rendah, serta pecahan mineral ini
tidak rata. ineral ini tidak mempunyai inklusi atau
bentuk lain dari mineral yang ada . 2kuran mineral ini
dengan lebar 1* mm dan panjang 1),* mm . ineral ini
tidak memiliki sudut gelapan, jenis gelapan dan
kembaran. 'arna interferensi pada mineral ini
menempati &rde 9 dengan nilai bias rangkpa ),)7
dengan sistem kristal monoklin komposisi kimia
K
2
/g,Ne0
2
/&.0
2
/"l-i
$
&
1)
0. Fama mineral ini ,iotit
/K
2
/g,Ne0
2
/&.0
2
/"l-i
$
&
1)
00.
%ada nikol sejajar kenampakkan mineral ini
cenderung terang dengan warna coklat kekuning
pudaran. !erdapat bintik-bintik hitam pada pinggiran
mineral. ineral utama biotit menampakkan warna
hitam cerah dengan garis menyayat satu arah .
%ada nikol silang kenampakkan mineral ini
cenderung gelap dengan warna kuning kemerahan agak
kehitaman dengan bintik-bintik gelap. %ada mineral
utama terlihat warna hitam pekat dengan garis yang
yang menyayat satu arah. Disekelilingnya Fampak
terlihat warna biru tua dan coklat membentuk persegi
panjang hamper sempurna .
,iotit terbentuk pada suhu 7))D 8)) C,
terbentuk didapur magma . ,iotit adalah mineral yang
pentinng dan penyebarannya luas sebagai mineral
pembentuk batuan. Dan keterdapatan batuan ini
didalam batuan beku, seperti granit dan gabro dan
batuan metamorf seperti gnesisi dan sekis. "sosiasi
mineral ini seperti hornblende , oli=ine , piroksin dan
lain lain sebagainya . biotit dapat ditambang secara
terbuka atau open pit. Kegunaan dari mineral ini
sebagai bahan industri dan ornament keramik.
"-9-!BF %4"K!9K"F
/"4" ."F9-".0 /%2!49 <9--" -2G9490
Fama ineral # !24"<9F //Fa,Ca0 /<i,g,"l0
$
/"l,Ne,n0
3
/&.0
(
/,&
2
0
$
/-i
3
&
17
0 0
Keterangan # %ada pengamatan yang ketiga menggunakan
pembesaran objektif (> dan pembesaran okuler 1)> .
pembesaran total ()> didapatkan dari pembesaran
objektif dikalikan dengan pembesaran okuler . ,ilangan
skala ),)2* didapatkan dari pembesaran okuler dibagi
pembesaran objektif kemudian hasil tersebut dibagi
1)). 'arna absorbsi mineral coklat muda dan warna
interferensi maksimum coklat tua . %leokrisme dari
mineral ini monokroik , yaitu mengalami satu kali
perubahan warna ketika meja objek diputar 8) . ,entuk
kristalnya subhedral . 9ndeks bias dari mineral n : ncb ,
setelah dilakukan penutupan sebagian pada illuminator
sebelah kanan dan yang nampak pembiasannya sebelah
kiri sehingga tidak sejajar atau tidak searah . ,elahan
dari mineral ini tiga arah. 4eliefnya rendah dan
pecahannya tidak rata. ineral ini tidak memiliki
inklusi atau bentuk lain dari mineral ini. 2kuran
mineral ini dengan lebar 1) mm dan panjang mineral
ini 12 mm . ineral ini tidak memiliki sudut gelapan,
jenis gelapan dan kembaran. 'arna interferensi
maksimum mineral ini menmpati orde 9 dengan nilai
nias rangakp ),)8 . -istem kristalnya heksagonal
komposisi kimianya /Fa,Ca0 /<i,g,"l0
$
/"l,Ne,n0
3
/&.0
(
/,&
2
0
$
/-i
3
&
17
0 . Fama mineral ini tourmaline
//Fa,Ca0 /<i,g,"l0
$
/"l,Ne,n0
3
/&.0
(
/,&
2
0
$
/-i
3
&
17
00
%ada nikol sejajar mineral ini cenderung cerah.
Fampak pada mineral ini berwarna coklat muda dengan
banyak bintik coklat tua. !erdapat persegi panjang
berwarna coklat tua dan warna putih agak besar
dibagian ujung mineral.
%ada nikol silang mineral ini cenderung gelap,
menampakkan warna coklat tua. Dan banyak terdapat
warna putih keabu-abuan. ineral ini utamanya
berwarna coklat tua pekat.
ineral ini tourmaline terjadi karena proses
pneumatolitik adalah proses reaksi kimia dan gas dan
cairan dari magma dalam suatu lingkungan yang dekat
dengan magma. Dari sudut geologi ini disebut
metamorfisme kontak karena adanya gejala kontak
antara batua yang lebih tua dengan magma yang lebih
muda. ineral kontak ini dapat terjadi bila uap panas
dengan temperature tinggi dari magma kontak dengan
batuan dinding reaktif . "sosiasi mineral yaitu kuarsa ,
epidot, garnen, dan lain sebagainya. Kegunaan dari
mineral ini untuk hiasan dan bahan industri . Cara
penambangan mineral ini dapat dilakukan dengan cara
tambang tarbuka atau open pit.
"-9-!BF %4"K!9K"F
/"4" ."F9-".0 /%2!49 <9--" -2G9490
Fama ineral # D&<&9! /Ca /g,Ne0/C&
$
0
2
Keterangan # %ada pengamatan yang keempat menggunakan
pembesaran objektif (> dan pembesaran okuler 1)>.
pembesaran total ()> didapatkan dari pembesaran
okuler dikalai dengan pembesaran objektif. ,ilangan
skala ),)2* didapatkan dari pembesaran okuler dibagi
dengan pembesraan objektif kemudian hasilnya dibagi
dengan 1)). 'arna absorbs mineral ini coklat muda
pudar, sedangkan warna interferensi maksimumnya
coklat tua. %leokrisme dari mineral ini monokroik yaitu
mengalami satu kali perubahan warna setelah meja
objek diputar 8) bentul kristalnya suhedral. 9ndeks
bias mineral ini n : ncb , setelah dilakukan penutupan
sebagai illuminator sebelah kann dan yang Fampak
pembiasannya tidak sejajar atau tidak searah karena
yang nampak sebelah kiri . ,elahan dari mineral ini tiga
arah , reliefnya rendah dan pecahannya tidak rata.
ineral ini mempunyai inklusi atau bentuk lain dari
mineral yang ada. 9nklusinya berwarna putih bentuknya
subhedral dan ukurannya *> 6 mm. 2kuran mineral ini
dengan lebar $) mm dan panjang *) mm . -udut
gelapannya ada. Dengan jenis gelapan simetris dan
memilki kembaran polisintetik. 'arna interferensi pada
mineral ini menempati ored 9 nilai bias rangka ),)8
dengan sistem kristal heksagonal. Komposis kimianya
/Ca /g,Ne0/C&
$
0
2,
nama mineral ini Dolomit.
%ada nikol sejajar kenampakkan mineralnya
cenderung cerah. Dengan warna coklat muda pudar
disebelah kiri nampak lebih hitam mineral utama
Fampak putih agak kesil=eran dengan bentuk persegi
panjang hitam ditengahnya dengan bintik-bintik coklat.
%ada nikol silang kenampakkan mineral nya
cenderung gelap. Dengan warna coklat tua. ineral
utama berwarna sil=er dnegan persegi panjang dengan
posisi horiLontal berawarna agak kehitaman.
ineral Dolomit terbentuk dari organisme laut yang
sudah mati kemudian diendapkan pada suatu cekungan
di laut itu juga. Dolomit juga dapat terbentuk dari
proses hidrotermal. .idrotermal merupakan suatu
proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar dari
sumber panas bumi didalam kulit bumi yang terjadi
akibat adanya injeksi dari magma terhadap air dengan
kata lain terjadi pelarutan oleh magma sisa yang
bercampur dengan air tanah sehingga mengalami
pengkristalan, dolomit yang terbentuk dari proses
hidrotermal yaitu pada urat urat mesothermal dengan
temperatur sekitar. ineral ini terdapat pada
batugamping dan berasosiasi dengan fluorite dan
kwarsa. ineral ini berguna sebagai bahan industri
semen.
"-9-!BF %4"K!9K"F
/"4" ."F9-".0 /%2!49 <9--" -2G9490
BAB (
PENUTUP
).1 !es"*+ulan
,erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam melakukan suatu pengamatan kita harus teliti karena
konsep dasar dari pengamatan ini identifikasi mineral membedakan sifat sifat
optik pada suatu mineral. Karena masing masing mineral mempunyai ciri khas
dan ciri-ciri khusus.
.arus juga dipahami bahwa konsep dalam melakukan pengamatan secara
nikol sejajar berbeda dengan pengamatan nikol silang. %ada nikol sejajar warna
mineral cenderung berwarna cerah tetapi pada saat nikol silang warna mineral
cenderung berwarna gelap.
).2 aran
"dapun saran yang dapat saya berikan tolong pada saat praktikum
waktunya disesuaikan agar praktikan mendapat pelajaran yang banyak serta
pemahaman yang sesuai dengan judul mata acara.
DA,TA% PUTA!A
-etia Graha Doddy, 9r. 1876. OBatuan Dan MineralP. Fo=a# ,andung
4ia 9rfan, 2l=a. 2))3. Mineral Optik. %enuntun %raktikum <aboratorium ineral
&ptik +urusan !eknik Geologi 2ni=ersitas .asanudin# akassar
http#11yusufprdpt.blogspot.com12)1$1111(-golongan-mineral-sulfatQ6.html
http#11yusufprdpt.blogspot.com12)1$1111*-golongan-mineral-karbonat.html

Anda mungkin juga menyukai