TA2101 KRISTAL DAN

MINERAL
MINGGU KE-2
SISTEM KRISTAL DAN UNSUR SIMETRI

EDO KHARISMA ARMY

DEFINISI

• KRISTAOLGRAFI MERUPAKAN CABANG ILMU MINERALOGI YANG

MEMPELAJARI KRISTAL.
• KRISTAL ADALAH BAHAN PADAT HOMOGEN, SUSUNAN BIDANG-
BIDANGNYA MENGIKUTI HUKUM GEOMETRI, JUMLAH DAN
KEDUDUKAN DARI BIDANG- BIDANGNYA TERTENTU DAN TERATUR.
• MINERAL ADALAH ADALAH ZAT KRISTAL PADAT DAN HOMOGEN YANG
TERBENTUK OLEH PROSES ALAMI, TERBENTUK SECARA ANORGNIK,
MEMILIKI KOMPOSISI KIMIA TERTENTU, DAN MEMPUNYAI ATOM-
ATOM/ION-ION ATAU MOLEKUL YANG TERSUSUN SECARA TERATUR.
MINERAL
BENDA PADAT HOMOGEN
• TERDIRI DARI SUATU FASE PADAT YANG TIDAK DAPAT DIURAIKAN
MENJADI SENYAWA YANG LEBIH SEDERHANA MELALUI PROSES
FISIKA

TERDAPAT DIALAM
• SENYAWA PADAT MENGKRISTAL DI LABORATORIUM SEPERTI
NATRIUM KLORIDA DAN MINERAL SINTESIS LAINNYA TIDAK
DAPAT DISEBUT SEBAGAI MINERAL.
 MINERALOGI DIMULAI PADA ZAMAN
SEJARAH MINERALOGI
PRA-SEJARAH.
LAMA SEBELUM KESUSASTRAAN
BERKEMBANG, MANUSIA TELAH
MENGENAL ZAT WARNA (MERAH-
HEMATIT, HITAM-OKSIDA MANGAN).
± 4000 TAHUN LALU TELAH DIMULAI
PENAMBANGAN DAN PELEBURAN MINERAL
LOGAM TERTENTU.
Filsuf Yunani Theophratus (372-287 SM), orang
pertama menulis buku tentang mineral pada batuan.

Pliny (1 M) memberikan catatan tentang orang

romawi yang menambang mineral untuk batu
perhiasan, zat warna, dan diambil logamnya.
SEJARAH MINERALOGI
• 1669 • NICOLAUS STENO MERINTIS
PERKEMBANGAN KRISTALOGRAFI DENGAN
MEMPERLIHATKAN BAHWA SUDUT DALAM
(INTERFACIAL ANGLES) KRISTAL KUARSA
ADALAH TETAP DAN TIDAK TERGANTUNG Pengetahunan mineralogi yang
BENTUK DAN UKURANNYA. semula terbatas pada
• 1750-1817 penyelidikan bentuk luar, sifat
• A.G. WEGNER PTOFESSOR PADA MINING optik, dan penentuan komposisi
ACADEMY FREIBERG MENGHUBUNGKAN kimia kemudian berkembang
ILMU KIMIA DENGAN MINERALOGI KARENA sampai penyelidikan struktur
PARA AHLI MINERALOGI MENGGUNAKAN mineral
• 1743-1882 UNSUR KIMIA SEBAGAI BAHAN BAKUNYA.
PENEMU UNSUR CO, NI, W, MO, U DLL.
• HAUEY SEORANG AHLI DARI PERANCIS YANG
• AWAL ABAD 19 MENGEMBANGKAN SECAR LUAS ARTI
KRISTALOGRAFI PADA STUDI MINERAL.
• PENGEMBANGAN TEORI ATOM DAN
PERNYATAAN BAHWA MINERAL ADALAH
SENYAWA KIMIA DENGAN KOMPOSISI
 PENTINGNYA MINERAL

AWALNYA MINERAL DIGUNAKAN DALAM BENTUK

SAAT DIJUMPAI.

• FLINT DAN KUARSA UNTUK SENJATA DAN

PERKAKAS
• OKSIDA BESI/MANGAN SEBAGAI PEWARNA
• GARNET DAN AMETHYST SEBAGAI PERHIASAN
• EMAS, PERAK, DAN TEMBAGA SEBAGAI
PERHIASAN DAN PERKAKAS
• LEMPUNG DAN BATUBARA SEBAGAI KERAMIK

PELEBURAN UNTUK MEMISAHKAN LOGAM TELAH

DIMULAI SEJAK ZAMAN PRA-SEJARAH.
PENTINGNYA MINERAL

BEBERAPA MINERAL BIJIH (ORE) DAPAT

DIEKSTRAK SEBAGAI KOMDITI LOGAM.

BIJIH (ORE) ADALAH MINERAL YANG

DAPAT DIEKSTRAK LOGAMNYA SECARA
MENGUNTUNGKAN BERDASARKAN
KONDISI EKONOMI DAN TEKNOLOGI
PADA SAAT ITU.
 KRISTAL
KRISTAL MINERAL DAPAT TERBENTUK MELALUI PROSES KRISTALISASI,
DIANTARANYA:
1. AKTIVITAS MAGMA
2. LARUTAN
3. UAP

AKIBAT MENGALAMI PERUBAHAN KONDISI KARENA PENGUAPAN, PENURUNAN T DAN

P, ATAU PERUBAHAN KONSENRASI DAN PH.
KRISTALISASI
• LARUTAN NACL YANG MENGALAMI
PENGUAPAN AKAN MENJADI JENUH
SEHINGGA TERJADI
KRISTALISASI/PRESIPITASI MEMBENTUK
ENDAPAN KRISTAL HALIT (GARAM DAPUR)
DENGAN BENTUK KRISTAL KUBIK.
• JIKA KRISTALISASI BERLANGSUNG
PERLAHAN (LAMA) MAKA ION NA DAN CL
AKAN MENGELOMPOK MEMBENTUK SATU
ATAU BEBERAPA KRISTAL DENGAN UKURAN
RELATIF BESAR.
• JIKA KRISTALISASI BERLANGSUNG CEPAT
MAKA AKAN TERBENTUK BANYAK PUSAT
KRISTALISASI YANG MENGHASILKAN
KRISTAL YANG LEBIH BANYAK DAN HALUS.
SUMBU KRISTALOGRAFIS

• SISTEM KRISTAL DIKLASIFIKASIKAN

BERDASARKAN SUMBU-SUMBU
KRISTALOGRAFIS.
• SUMBU KRISTALOGRAFIS ADALAH 3
ATAU 4 BUAH GARIS IMAGINER
YANG SALING BERPOTONGAN PADA
PUSAT KRISTAL, UMUMNYA PARALEL
DENGAN GARIS PERPOTONGAN
BIDANG UTAMA KRISTAL.
 SUMBU
KRISTALOGRAFIS

• SUMBU KRISTALOGRAFIS TIDAK

SELALU MENCERMINKAN UNSUR
SIMETRI KRISTAL.
• CONTOH UNSUR SIMETRI  SUMBU
ROTASI ‘X’  JIKA SUMBU ROTASI
DIPUTAR 360°, MAKA AKAN DITEMUKAN
SEJUMLAH ‘X’ BENTUK YANG SAMA PERSIS.
Bentuk kristal dengan DIMANA ‘X’ = 1, 2, 3, 4, ATAU 6.
sumbu rotasi 4.
SISTEM KRISTAL

• BERDASARKAN SUMBU
KRISTALOGRAFISNYA,
KRISTAL DIKLASIFIKASIKAN
MENJADI 7 SISTEM.

Isometri
• SISTEM HEKSAONAL DAN Heksagonal
Ortorombik
Tetragonal
Monoklin
Triklin

TRIGONAL SERING
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI
SATU SISTEM YANGSAMA
KARENA MEMILIKI SUMBU
KRISTALIGRAFIS YANG SAMA.
SISTEM KRISTAL ISOMETRIK

• MEMILIKI 3 SUMBU KRISTALOGRAFIS: A, B, DAN C.

• PANJANG KETIGA SUMBU SAMA.
• KETIGA SUMBU SALING TEGAK LURUS.
• MEMILIKI 4 SUMBU ROTASI 3.
• A=B=C
• ABC
• A: ARAH DEPAN – BELAKANG
• B: ARAH KANAN – KIRI
• C: ARAH ATAS – BAWAH
SISTEM KRISTAL
ISOMETRIK
MINERAL DENGAN SISTEM ISOMETRIK
SISTEM KRISTAL
TETRAGONAL

• MEMILIKI 3 SUMBU
KRISTALOGRAFIS: A, B, DAN C.
• PANJANG SUMBU A = B  C
• KETIGA SUMBU SALING TEGAK
LURUS.
• MEMILIKI 1 SUMBU ROTASI 4.
• ABC
• A: ARAH DEPAN – BELAKANG
• B: ARAH KANAN – KIRI
• C: ARAH ATAS – BAWAH
 Bentuk/habit Bentuk/habit prismatik
dipyramid

SISTEM KRISTAL
TETRAGONAL

Orde 1
• PENARIKAN SUMBU
HORISONTAL A1 DAN A2 YANG
SAMA PANJANG DAPAT
MELALUI:
• RUSUK (ORDE 1)
• TENGAH BIDANG KRISTAL
(ORDE 2)
• POSISI ANTARA RUSUK DAN
TENGAH BIDANG (ORDE 3) Orde 2
SISTEM KRISTAL
TETRAGONAL
KALKOPIRIT APOFILIT WULFENIT

MINERAL DENGAN SISTEM

TETRAGONAL
 SISTEM KRISTAL
HEKSAGONAL

• MEMILIKI 4 SUMBU KRISTALOGRAFIS : A1, A2,

A3, DAN C.
• PANJANG SUMBU A1 = A2 = A3  C
• SUMBU A1, A2, DAN A3  (TEGAK LURUS) SUMBU
C.
• SUDUT ANTARA A1-A2, A2-A3, DAN A1-A3
ADALAH 120°.
• MEMILIKI 1 BUAH SUMBU ROTASI 6 ATAU 1 BUAH
SUMBU ROTASI 3.
 Bentuk/habit dipyramid

SISTEM KRISTAL
HEKSAGONAL

• PENARIKAN SUMBU
HORISONTAL A1, A2, DAN A3
Orde 1 Orde 2
YANG SAMA PANJANG DAPAT
MELALUI:
• RUSUK (ORDE 1)
• TENGAH BIDANG KRISTAL
(ORDE 2)
• POSISI ANTARA RUSUK DAN
TENGAH BIDANG (ORDE 3)

Bentuk/habit prismatik
 SISTEM
KRISTAL
HEKSAGONA
L
 MINERAL DENGAN SISTEM HEKSAGONAL

MINERAL DENGAN SISTEM TRIGONAL

 SISTEM KRISTAL
ORTOROMBIK

• MEMILIKI 3 SUMBU
KRISTALOGRAFIS : A, B, DAN C.
• PANJANG SUMBU A  B  C
• KETIGA SUMBU SALING TEGAK
LURUS A  B  C.
• BIASANYA SUMBU B (KANAN-KIRI)
DIPILIH YANG PALING PANJANG,
SEDANGKAN SUMBU C (ATAS-BAWAH)
YANG PALING PENDEK.
• MEMILIKI 3 BUAH SUMBU ROTASI 2.
 SISTEM
KRISTAL
ORTOROMBI
K
TOPAZ MARCASITE

BARITE
CHRYSOCOLL
A

MINERAL DENGAN SISTEM

ORTOROMBIK
SISTEM KRISTAL
MONOKLIN

• MEMILIKI 3 SUMBU
KRISTALOGRAFIS: A, B, DAN
C.
• PANJANG SUMBU A  B  C
• SUDUT SUMBU A-B () DAN
SUDUT SUMBU B-C ()
ADALAH 90°, SEDANGKAN
SUDUT SUMBU A-C ()>90°.
• MEMILIKI 1 BUAH SUMBU ROTASI
2.
SISTEM KRISTAL MONOKLIN
MINERAL DENGAN SISTEM
MONOKLIN
 SISTEM KRISTAL TRIKLIN

• MEMILIKI 3 SUMBU
KRISTALOGRAFIS: A, B, DAN C.
• PANJANG SUMBU A  B  C
• SUDUT SUMBU A-B (), SUDUT
SUMBU B-C (), DAN SUDUT SUMBU
A-C () TIDAK SAMA DENGAN 90°.
• HANYA MEMILIKI SUMBU ROTASI 1.
 SISTEM
KRISTAL
TRIKLIN
Microcline, variety of Amazonite

MINERAL DENGAN SISTEM TRIKLIN

 RANGKUMAN
Sistem Sumbu Sudut Sumbu Simetri khusus Contoh Mineral
SISTEM KRISTAL
Isometri a=b=c 90° 4 sumbu rotasi 3 Pirite, Halite, Galena, Garnet,
Flourite
Tetragonal a=bc 90° 1 sumbu rotasi 4 Wulfenite, Rutile, Zircon,
Chalcopyrite
Heksagonal a=bc 120° , Satu sumbu rotasi 6 Quartz, Beryl (Emereald),
90° atah 1 sumbu rotasi 3 Apatite, Corundum (Ruby,
Sapphire)
Ortorombik abc 90° 3 sumbu rotasi 2 Sulfur, Barite, Olivine, Topaz

Monoklin abc 90° , 1 sumbu rotasi 2 Orthoclase, Malachite, Azurite,

90° Mica, Gypsum, Talc

Triklin abc 90° Tidak ada Turquoise, Kyanite, Albite,

Plagioclase
UNSUR SIMETRI
 UNSUR SIMETRI KRISTALOGRAFI

•  
SUMBU ROTASI (PUTAR)

• SUMBU ROTASI 1
JIKA SUMBU ROTASI 1 DIPUTAR 360°, MAKA
BIDANG KRISTAL (FORM) YANG BENTUK DAN
UKURANNYA SAMA PERSIS HANYA MUNCUL 1 KALI.
• SUMBU ROTASI 2 (SIMBOL )
JIKA SUMBU ROASI 2 DIPUTAR 360°, MAKA BIDANG
KRISTAL (FORM) YANG BENTUK DAN UKURANNYA SAMA
PERSIS AKAN MUNCUL 2 KALI DENGAN ARAH ORIENTASI
YANG SAMA (MUNCUL SETIAP 180°).
SUMBU ROTASI (PUTAR)

• SUMBU ROTASI 3 (SIMBOL )

JIKA SUMBU ROTASI 3 DIPUTAR 360°, MAKA BIDANG
KRISTAL (FORM) YANG BENTUK DAN UKURANNYA SAMA
PERSIS AKAN MUNCUL 3 KALI DENGAN ARAH ORIENTASI
YANG SAMA (MUNCUL SETIAP 120°).
• SUMBU ROTASI 4 (SIMBOL )
JIKA SUMBU ROASI 4 DIPUTAR 360°, MAKA BIDANG
KRISTAL (FORM) YANG BENTUK DAN UKURANNYA SAMA
PERSIS AKAN MUNCUL 4 KALI DENGAN ARAH ORIENTASI
YANG SAMA (MUNCUL SETIAP 90°).
SUMBU ROTASI (PUTAR)

• SUMBU ROTASI 6 (SIMBOL )

JIKA SUMBU ROTASI 6 DIPUTAR 360°, MAKA
BIDANG KRISTAL (FORM) YANG BENTUK DAN
UKURANNYA SAMA PERSIS AKAN MUNCUL 6 KALI
DENGAN ARAH ORIENTASI YANG SAMA (MUNCUL
SETIAP 60°).
POSISI SUMBU ROTASI PADA
SISTEM ISOMETRIK DAN
HEKSAGONAL
INVERSI
• TITIK INVERSI (I) TERDAPAT PADA PUSAT KRISTAL
DAN BIASA DISEBUT CENTER OF SYMMETRY.
• SUATU KRISTAL DIKATAKAN MEMILIKI TITIK
INVERSI JIKA KITA TARIK GARIS KHAYAL
MELALUI TITIK PUSAT KRISTAL, MAKA PADA
UJUNG GARIS TERSEBUT AKAN DIJUMPAI
BIDANG/MOTIF YANG SAMA PERSIS, BERARAH
BERLAWANAN.
BIDANG CERMIN

• SUATU BIDANG KHAYAL YANG

MEMBAGI KRISTAL MENJADI 2
BAGIAN SIMETRIS PADA JARAK
YANG SAMA DARI BIDANG CERMIN
AKAN DIJUMPAI MOTIF/BIDANG
YANG SAMA PERSIS SEPERTI
BAYANGAN CERMIN.
SUMBU
ROTOINVERSI

•  
OPERASI SUMBU ROTOINVERSI

•  
OPERASI
SUMBU
ROTOINVERSI
Form: Rhombohedron
Sistem: Trigonal

•  
 Form : Dispheroid
Sistem : Tetragonal

OPERASI SUMBU
ROTOINVERSI

•  

Form : Tetrahedron
Sistem : Isometrik
OPERASI SUMBU ROTOINVERSI

•