Anda di halaman 1dari 40

Kristalografi dan Mineralogi

2-Kristalografi
Ver. 1.1/20131029

Dr. I Wayan Warmada


Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM
URL: http://warmada.staff.ugm.ac.id/
Twitter: @warmada
Tentang Material Bumi
 Semua material bumi tersusun oleh atom-atom
yang diikat bersama-sama.
 Mineral tersusun oleh atom-atom yang terikat
bersama-sama dan merupakan komponen
utama dari batuan.
 Batuan tersusun oleh mineral-mineral dan
merekam berbagai macam proses-proses
geologi.
Atom
 Material adalah segala sesuatu yang mempunyai
volume dan massa,
 Unsur adalah suatu substansi yang tidak dapat
dipecah-pecah menjadi substansi yang lebih kecil baik
dalam artian fisika maupun kimia. Contohnya: emas,
 Unsur apakah yang paling banyak? Ahli astronomi
mengidentifikasi bahwa dua unsur yang paling
melim-pah di alam semesta: H (93.5%) dan He (6.3%),
 Pada kerak bumi, meliputi: O (46.6%), Si (27.7%), Al
(8.1%), Fe (5.0%), Ca (3.6%), Na (2.8%), K (2.6%), Mg
(2.1%), dan lainnya (1.5%).
Kelimpahan unsur
Senyawa
 Lihat gambar berikut ini, gas hijau dalam botol adalah
unsur klor, yang beracun. Padatan, berwarna
keperakan adalah unsur natrium, yang sangat reaktif.
 Jika kedua unsur tersebut digabungkan secara kimia
akan membentuk material baru, yaitu garam dapur,
yang tidak beracun.
 Garam ini adalah senyawa, bukan unsur. Suatu
senyawa adalah suatu substansi yang terdiri atas
atom-atom dari dua atau lebih unsur yang berbeda.
 Senyawa direpresentasikan dengan rumus kimia.
Misalnya halit [NaCl] atau air [H2O].
Unsur dan senyawa
Ikatan kimia
 Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-
atom sehingga atom-atom tersebut tetap berada
bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawa.
 Ada beberapa macam ikatan kimia:
 Ikatan kovalen, daya ikat dua atom disebabkan

oleh penggunaan bersama-sama elektron dari


masing-masing atom,
 Ikatan ionik, daya tarik disebabkan oleh dua ion

yang memiliki muatan yang berlawanan


 Ikatan logam, ikatan yang disebabkan oleh

penggunaan bersama-sama valensi elektron.


Rangkuman ikatan kimia
Each sodium ion (circled in red)
is surrounded by 6 chloride ions
(circled in yellow), and vice versa.
Pendahuluan

Kristalografi adalah ilmu


yang mempelajari kristal

Diagram yang
menunjukkan aliran
informasi antara ilmu
kristalografi, mineralogi
dan ilmu pengetahuan
yang lain. Jalur informasi
ditunjukkan dengan
tanda panah
Mengapa mempelajari
Kristalografi?
 Hampir semua mineral di alam berbentuk
kristalin Mineralogi & Scanning Electron
Microscope
Mineral dengan warna sama dapat dibedakan berda-
sarkan sistem kristalnya, misalnya kuarsa (heksa.),
kalsit (rhomb.), anhidrit (ortho.) dan gipsum (mono.).
 Sifat-sifat optis mineral ditentukan oleh sistem
kristalnya Mineral Optik & Petrografi
 Sifat-sifat difraksi mineral tergantung pada
struktur kristal dan jarak antar kisi-kisi kristal
Difraksi Sinar-X (X-Ray Diffraction)
Mengapa mempelajari
Mineralogi?
 Identifikasi mineral, penentuan morfologi,
komposisi dan sifat-sifat fisik
 Eksplorasi endapan mineral dan bijih
 Mineralogi industri (mineral untuk semen dan
zeolit)
 Gemologi (batu permata)
 Aspek mineralogi ilmu material, seperti keramik
 Biomineralogi
 Mineral sebagai bencana kesehatan (seperti asbes)
Mineralogi Medis
Difraksi sinar-X (XRD)
Metode Analisis
Mineral Optik

Scanning Electron Mic.


Eksplorasi Mineral
Concentrations of Valuable
Mineral Resources
Open-pit mine for disseminated
deposits of copper-bearing minerals.
Concentrations of Valuable
Mineral Resources
Igneous deposits

Chromite
layers (dark)
in layered
igneous rock
Mineralogi Medis
& Biomineralisasi
Buku Acuan
 Deer, W.A., Howie, R.A. & Zussman, J. (1992)
Rock-Forming Minerals.
 Hibbard, M.J. (2002) Mineralogy: A geologist's Point
of View.
 Klein, C. (2002) Mineral Science.
 Klein, C. & Hurlbut, C.S., Jr. (1993) Manual of
Mineralogy.
 Wenk, H.-R. & Bulakh, A. (2004) Minerals: Their
Constitution and Origin.
Kristalografi

Kristalografi adalah pelajaran mengenai


penjabaran kristal-kristal.
Kristal sendiri merupakan zat padat yang
mempunyai susunan atom atau molekul
dalam keadaan teratur dan keteraturan
susunan tersebut dapat dilihat pada
permukaannya yang terdiri dari bidang-
bidang datar.
Kristal

 Benda padat dan


homogen
 Mempunyai atau
tersusun oleh unsur
kimia dan senyawanya
 Mempunyai susunan
atom yang teratur yang
dicerminkan oleh
bidang-bidang kristal
Kristalisasi
 Kecepatan kristalisasi mempengaruhi bentuk dan
ukuran butir kristal
 Kristal dapat terbentuk dari presipitasi atau
kristalisasi:
 Larutan (solution), misalnya gipsum, halit, kalsit

Gipsum Halit Kalsit


 Lelehan (melt), contoh: ortoklas, hornblenda, olivin

Ortoklas Hornblenda Olivin


 Uap (vapours),
misalnya
gipsum,
belerang,
alunit
Gipsum

Anhidrit Belerang
Sifat kristal
 Dua bidang muka kristal yang berimpit selalu
membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu
kristal (disebut sebagai hukum ketetapan sudut
bidang dua atau hukum Steno)
 Catatan:
 bidang muka kristal adalah bidang-bidang

datar yang membentuk permukaan kristal


 masing-masing kristal mempunyai letak dan

arah bidang muka kristal tertentu dan berbeda-


beda
Contoh: kristal tawas
Sifat kristal
Kristal tawas [(NH4)2Al2(SO4)4· 24H2O]
 Sudut antar bidang r dan m kurang lebih 109°28.25'

109°28.25'

109°28.25'
109°28.25'
Tujuh sistem kristal
 Dasar penggolongannya:
 Jumlah sumbu kristal

 Letak sumbu kristal yang satu dengan yang

lain atau sudut yang dibentuk sumbu


 Parameter yang digunakan untuk masing-

masing sumbu
 Sumbu kristal: garis bayangan, lurus, yang
menembus kristal (bidang-bidang muka
kristal) dan melalui pusat kristal.
Kubik
Ketiga sumbu kristal dari sistam ini
sama panjang dan semuanya saling
tegak lurus.

Fluorit
Tetragonal
 Kedua sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
sedangkan sumbu yang lain dapat
lebih panjang atau lebih pendek
 Ketiga sumbu kristalnya saling tegak
lurus.

Scheelite
Hexagonal
 Terdiri atas 4 sumbu kristal
 Ketiga sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
terletak horisontal, serta saling
membentuk sudut 120°
 Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek.

Vanadinite
Trigonal
 Terdiri atas 4 sumbu kristal
 Ketiga sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
terletak horisontal, serta saling
membentuk sudut 120°
 Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek.

Calcite
Ortorombik

 Terdiri dari 3 sumbu kristal


yang tidak sama panjang
 Ketiga sumbu tersebut
terletak saling tegak lurus

Aeschynite
Monoklin

 Terdiri dari 3 sumbu kristal yang


tidak sama panjang
 Salah dua sumbunya saling tegak
lurus
 Sumbu yang lain tidak tegak lurus
dengan kedua sumbu tersebut
Aegirine
Triklin
 Terdiri dari 3 sumbu kristal yang
tidak sama panjang
 Ketiga sumbu kristal tersebut
tidak saling tegak lurus.

Rhodochrosite
Sistem kristal dan contoh
 Kubik – intan, garnet, halit, pirit, fluorit
 Tetragonal – rutil, anatas, vesuvianit
 Heksagonal – kuarsa, grafit, vanadinit, apatit
 Trigonal/rombohedral – brusit, sinabar, basnesit, kalsit
 Ortorombik – anhidrit, olivin, staurolit, topaz,
hipersten, enstatit, lawsonit, silimanit, andalusit
 Monoklinik – aegirin, ortoklas, biotit, muskovit,
amfibol, piroksen, gipsum, klorit, azurit
 Triklin – kaolinit, kyanit, wolastonit, rodonit,
rodokrosit, mikroklin, albit
Buku Acuan
 Deer, W.A., Howie, R.A. & Zussman, J. (1992)
Rock-Forming Minerals.
 Hibbard, M.J. (2002) Mineralogy: A geologist's Point
of View.
 Klein, C. (2002) Mineral Science.
 Klein, C. & Hurlbut, C.S., Jr. (1993) Manual of
Mineralogy.
 Wenk, H.-R. & Bulakh, A. (2004) Minerals: Their
Constitution and Origin.

Anda mungkin juga menyukai