2-Kristalografi
Ver. 1.1/20131029
Diagram yang
menunjukkan aliran
informasi antara ilmu
kristalografi, mineralogi
dan ilmu pengetahuan
yang lain. Jalur informasi
ditunjukkan dengan
tanda panah
Mengapa mempelajari
Kristalografi?
Hampir semua mineral di alam berbentuk
kristalin Mineralogi & Scanning Electron
Microscope
Mineral dengan warna sama dapat dibedakan berda-
sarkan sistem kristalnya, misalnya kuarsa (heksa.),
kalsit (rhomb.), anhidrit (ortho.) dan gipsum (mono.).
Sifat-sifat optis mineral ditentukan oleh sistem
kristalnya Mineral Optik & Petrografi
Sifat-sifat difraksi mineral tergantung pada
struktur kristal dan jarak antar kisi-kisi kristal
Difraksi Sinar-X (X-Ray Diffraction)
Mengapa mempelajari
Mineralogi?
Identifikasi mineral, penentuan morfologi,
komposisi dan sifat-sifat fisik
Eksplorasi endapan mineral dan bijih
Mineralogi industri (mineral untuk semen dan
zeolit)
Gemologi (batu permata)
Aspek mineralogi ilmu material, seperti keramik
Biomineralogi
Mineral sebagai bencana kesehatan (seperti asbes)
Mineralogi Medis
Difraksi sinar-X (XRD)
Metode Analisis
Mineral Optik
Chromite
layers (dark)
in layered
igneous rock
Mineralogi Medis
& Biomineralisasi
Buku Acuan
Deer, W.A., Howie, R.A. & Zussman, J. (1992)
Rock-Forming Minerals.
Hibbard, M.J. (2002) Mineralogy: A geologist's Point
of View.
Klein, C. (2002) Mineral Science.
Klein, C. & Hurlbut, C.S., Jr. (1993) Manual of
Mineralogy.
Wenk, H.-R. & Bulakh, A. (2004) Minerals: Their
Constitution and Origin.
Kristalografi
Anhidrit Belerang
Sifat kristal
Dua bidang muka kristal yang berimpit selalu
membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu
kristal (disebut sebagai hukum ketetapan sudut
bidang dua atau hukum Steno)
Catatan:
bidang muka kristal adalah bidang-bidang
109°28.25'
109°28.25'
109°28.25'
Tujuh sistem kristal
Dasar penggolongannya:
Jumlah sumbu kristal
masing sumbu
Sumbu kristal: garis bayangan, lurus, yang
menembus kristal (bidang-bidang muka
kristal) dan melalui pusat kristal.
Kubik
Ketiga sumbu kristal dari sistam ini
sama panjang dan semuanya saling
tegak lurus.
Fluorit
Tetragonal
Kedua sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
sedangkan sumbu yang lain dapat
lebih panjang atau lebih pendek
Ketiga sumbu kristalnya saling tegak
lurus.
Scheelite
Hexagonal
Terdiri atas 4 sumbu kristal
Ketiga sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
terletak horisontal, serta saling
membentuk sudut 120°
Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek.
Vanadinite
Trigonal
Terdiri atas 4 sumbu kristal
Ketiga sumbu kristal dari sistem ini
mempunyai panjang yang sama,
terletak horisontal, serta saling
membentuk sudut 120°
Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek.
Calcite
Ortorombik
Aeschynite
Monoklin
Rhodochrosite
Sistem kristal dan contoh
Kubik – intan, garnet, halit, pirit, fluorit
Tetragonal – rutil, anatas, vesuvianit
Heksagonal – kuarsa, grafit, vanadinit, apatit
Trigonal/rombohedral – brusit, sinabar, basnesit, kalsit
Ortorombik – anhidrit, olivin, staurolit, topaz,
hipersten, enstatit, lawsonit, silimanit, andalusit
Monoklinik – aegirin, ortoklas, biotit, muskovit,
amfibol, piroksen, gipsum, klorit, azurit
Triklin – kaolinit, kyanit, wolastonit, rodonit,
rodokrosit, mikroklin, albit
Buku Acuan
Deer, W.A., Howie, R.A. & Zussman, J. (1992)
Rock-Forming Minerals.
Hibbard, M.J. (2002) Mineralogy: A geologist's Point
of View.
Klein, C. (2002) Mineral Science.
Klein, C. & Hurlbut, C.S., Jr. (1993) Manual of
Mineralogy.
Wenk, H.-R. & Bulakh, A. (2004) Minerals: Their
Constitution and Origin.