Didasarkan pada jumlah, letak dan kedudukan sumbu kristal, nilai vektor dan
parameterparameter
penentu yang lain, ada tujuh sistem kristal dalam sistem kristalografi, yaitu
isometris, tetragonal, ortorombik, trigonal, heksagonal, monoklin, dan triklin.
Baiklah,
mari kita bahas satu per satu sistem kristal tersebut.
(1) Isometris
Kata isometris berasal dari “iso” dan “metrik” atau “metris”; iso berarti sama dan
metrik berarti ukuran, maka isometris atau isometrik adalah suatu sistem kristal
dalam
sistem kristalografi yang memiliki ukuran yang sama secara tiga dimensi. Sistem
kristal isometris sering disebut juga dengan sistem kristal kubus atau kubik. Bola
adalah salah satu bentuk yang memiliki sifat paling simetri secara tiga dimensi.
34
Sistem kristal isometris adalah sistem kristal yang paling simetris. Sistem kristal
isometris memiliki tiga (3) sumbu kristal, dengan panjang sumbu yang sama.
Karena
sistem kristal ini memiliki kedudukan dan ukuran sumbu yang sama, maka ketiga
sumbunya kita sebut saja a1, a2 dan a3. Masing-masing sumbu saling berpotongan
dengan sudut perpotongan α=β=γ= 90o. Sebagai suatu sistem yang paling
simetris,
maka isometris tidak berpolar sebagaimana yang dijumpai dalam sistem kristal
yang
lain. Itulah mengapa isometris jauh lebih sederhana dan paling mudah untuk
dikenali
dibandingkan dengan sistem kristal yang lain. Secara umum, bentuk kristal dalam
sistem kristal isometris ada 4, yaitu kubus, oktahedron, dodekahedron dan
kombinasi
ketiganya (Gambar 3.5).
Di dalam penggambarannya, sistem kristal isometrik harus digambarkan dengan
perbandingan sumbu a1, a2 dan a3 = 1 : 3 : 3. Artinya, pada sumbu a1 ditarik
garis
dengan nilai 1, pada sumbu a2 ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu a3 juga
ditarik
garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Sudut antara
sumbu
a1 dengan a2 (α) digambarkan pada 150o, sudut antara a2 dengan a3 (β)
digambarkan
90o, sudut antara -a3 dengan a1 (γ ) digambarkan 120o, dan sudut antara a1
dengan -a2
digambarkan 30o (lihat Gambar 3.5).
Gambar 3.5. Bentuk-bentuk kristal pada sistem isometris dan cara
penggambarannya
Contoh mineral dengan sistem kristal isometris adalah pirit (Fe2S3, salah satu
mineral
besi), halit (NaCl, garam), emas, intan, sphalerit, galena, flourit, kuprit, magnetit,
kromit, dan lain-lain. Didasarkan pada bentuknya, sistem kristal isometris terbagi
dalam 5 kelas yaitu tetartoidal, diploidal, gyroidal, hextetrahedral dan
hexoktahedral.
1) Tetartoidal
a. Kelas ke 28, elemen simetri: terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga
sumbu putar dua (simetri : 2 3)
b. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, sehingga disimbolkan
dengan a1, a2, dan a3; α=β=γ= 90o
35
c. Bentuk umum kristal yang dijumpai adalah tetartoidal pyritohedron dan
kubik, deltoidal dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik
dodecahedron, dan tetrahedron.
d. Mineral yang umum dijumpai adalah changcengit, korderoit, gersdorffit,
langbeinit, maghemit, micherenit, pharmacosiderit, ullmanit, dan lain-lain.
2) Diploidal
a. Kelas ke-29, simetri : 2/m 3bar, artinya: memiliki elemen simetri empat
sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua, dan tiga bidang kaca dan satu
pusat.
b. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, sehingga disimbolkan
dengan a1, a2, dan a3; α=β=γ= 90o
c. Bentuk umum diploidal, pyritohedron, kubus, octahedron, rhombik
dodecahedron, trapezohedron dan trisoctahedron (jarang).
d. Mineral yang umum dijumpai adalah pyrite, kobaltit, kliffordit, haurit,
penrosit, tychit, laurit, dan lain-lain
3) Gyroidal
a. Kelas ke-30, simetri : 4 3 2, artinya memiliki elemen simetri tiga sumbu
putar empat, dan empat sumbu putar tiga, dan enam sumbu putar dua
b. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, sehingga disimbolkan
dengan a1, a2, dan a3; α=β=γ= 90o
c. Bentuk umum yang dijumpai kubus, octahedron, dodecahedron, dan
trapezohedron, serta yang jarang trisoctahedron dan tetraheksahedron.
d. Contoh mineralnya adalah: kuprit, voltait, dan sal amoniak.
4) Hextetrahedral
a. Kelas ke-31, dengan sifat simetri : 4bar 3/m, yang artinya memiliki empat
sumbu putar tiga, tiga sumbu putar empat, dan enam bidang kaca.
b. Sumbu Kristal : Tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3, 90o
Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, sehingga disimbolkan
dengan a1, a2, dan a3; α=β=γ= 90o
c. Bentuk umum yang dijumpai empatsisi, tristetrahedron, deltoidal
dodecahedron, dan hekstetrahedron serta yang jarang kubik, rhombik
dodecahedron dan tetraheksahedron.
d. Contoh mineral sodalit, sphalerit, domeykit, hauyne, lazurit, dan rhodizit.
5) Hexoctahedral
a. Kelas ke-32, dengan sifat simetri : 4/m 3bar 2/m, artinya memiliki kelas yang
paling simetri untuk bidang tiga dimensi dengan empat sumbu putar tiga, dan
tiga sumbu putar dua, dengan sembilan bidang utama dan satu pusat.
b. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, sehingga disimbolkan
dengan a1, a2, dan a3; α=β=γ= 90o
c. Bentuk umumnya kubus, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium;
kadang-kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron.
36
d. Contoh mineral fluorit, galena, intan, tembaga, besi, timah, platina, perak,
emas, halit, bromargyrit, klorargirit, murdosit, piroklor, kelompok garnet,
sebagian besar kelompok spinel, uraninit dan lain-lain.
CONTOH
PYRITE
Determinasi Pyrite
Golongan : Sulfida
Sistem Kristal : Isometrik
Kilap : Metalik
Belahan : Indistinct
Warna : Kuning Pucat
Berat Jenis : 5,1
Pecahan : Concoidal
Kekerasan : 6 – 6,5
Gores : Hitam
Derajat Ketransparanan : Opaque
Magnetik : Magnet setelah pemanasan
Pemanfaatan Pyrite
Deskripsi lanjutan
GALENA
Galena adalah format mineral sulfida yang alami. Mineral ini adalah mineral
bijih yang paling utama. Mineral Galena ini mempunyai rumus bahan kimia
(PbS) Sulfida, system kristalnya isometric hexoctahedral, mempunyai
belahan yang sempurna, dengan kekerasn 2,5 – 2,75 dan berat jenis 7,58,
kilap logam, dengan warna abu – abu timah. Mineral Galena ini terdapatnya
dalam urat – urat hidrotermal dengan spalerit, kalkopirit, pirit, lain – lain
sulfide, kuarsa, kalsit, dolomite, barit dan fluorit.
Gambar galena
FLUORITE
Fluorit [CaF] ( juga disebut fluor- tiang kapal) adalah suatu mineral yang
terdiri atas kalsium fluoride, CaF2. Mineral Fluorit adalah suatu mineral
yang sifat kristalnya isometrik dengan bentuk kubus, meskipun octahedral
dan format isometrik lebih rumit tidaklah luar biasa. Kelahiran kembar
Kristal adalah umum dan menambahkan kompleksitas kepada mengamati
kebiasaan kristal. Fluorit mempunyai warna bening atau putih, warna ungu,
biru, biru kehijau – hijauan, hijau, kuning, kuning kecoklat-coklatan, merah
muda, atau merah. Fluorit juga mempunyai kekerasan 4, berat jenis 3,18,
dengan kilau seperti kaca dan belahannya yang sempurna (111),
mempunyai daya larut sedikit di dalam air.
Fluorit [CaF] boleh terjadi sebagai persediaan di dalam pembuluh, terutama
dengan mineral metalik, di mana sering merupakan bagian dari gangue
( yang tidak berharga ” host-rock” di mana mineral menjadi berharga) dan
mungkin berhubungan dengan galena, sphalerite, barit, kwarsa, dan kalsit.
Fluorit merupakan suatu mineral umum di dalam persediaan hydrothermal
asal dan telah menjadi catatan sebagai mineral utama di dalam granit dan
batuan beku lain dan sebagai unsur pelengkap dolostone umum dan batu
gamping.