MEMBANGUNNYA
1.
A. Pengertian Mineral
Kristal merupakan suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh
bidang-bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu simetri tertentu pula.
Sedangkan ilmu yang mempelajari kristal disebut kristalografi. Subyek utama yang
dipelajarinya yaitu agar pembelajar terbiasa dengan bentuk umum kristal penyusun mineral,
dimulai dari model kristal kemudian penentuan berbagai macam bentuk kristal yang
terbentuk secara alami di alam.
Karakter, susunan, dan klasifikasi dari bidang permukaan alami yang terdapat pada
kristal.
1.
1.
sistem kubik
2.
sistem hexagonal
3.
sistem trigonal
4.
sistem tetragonal
5.
sistem orthorombik
6.
sistem monoklin
7.
sistem triklin
Isometric
Tetragonal
Orthorombic
Hexagonal
Trigonal
Monoclinic
Triclinic
1.
1. Sistem Kubus
Sistem kubus ini adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang tiga dimensi. Sistem
ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjang dan sama sudut potong
satu sama lain. Sistem ini berbeda dengan sistem lain dari berbagai sudut pandang. Sistem
ini tidak berpolar seperti yang lain, yang membuatnya lebih mudah dikenal.Sistem ini sering
juga disebut dengan sistem isometric. Kata isometric berarti berukuran sama, terlihat pada
struktur tiga dimensinya yang sama simetri. Sedangkan sering dinamakan sistem kubus
karena bentuk umum dari kristalnya berstruktur seperti kubik.
1.
kelas tetartoidal
2.
kelas hexoctahedral
3.
kelas hextetrahedral
4.
kelas diploidal
5.
kelas gyroidal
Berikut dapat dilihat ke lima bentuk kristal itu :
1. Kelas Tetartoidal
Elemen Simetri : terdapat 4 sumbu putar tiga dan tiga sumbu putar dua.
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
1.
2. Kelas Hexoctahedral
Elemen Simetri : merupakan klas yang paling simetri untuk bidang tiga dimensi
dengan 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, dan sumbu putar dua. Dengan 9 bidang
utama dan 1 pusat.
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
Bentuk Umum : kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan kadangkadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron.
Mineral yang Umum : flurit, galena, intan, tembaga, besi, timah, platina, perak, emas,
halit, bromargyrit, kllorargirit, murdosit, piroklor, kelompok garnet, sebagian besar
kelompok spinel, uraninit dan lain-lain.
1.
3. Kelas Hextetrahedral
Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putaempat, dan 6 bidang kaca.
Sumbu Kristal : tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3.
Mineral yang Umum : sodalit, sphalerit, domeykit, hauyne, lazurit, rhodizit, dan lainlain.
1.
4. Kelas Diploidal
Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, 3 bidang kaca dan satu
pusat.
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
Bentuk Umum : diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron, rhombik
dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron.
Mineral yang Umum : pyrite, kobaltit, kliffordit, haurit, penrosit, tychit, laurit, dan lainlain
1.
5. Kelas Giroid
Kelas : ke-30, Simetri : 4 3 2
Elemen Simetri : terdapat 3 sumbu putar empat, 4 sumbu putar tiga, dan 6 sumbu putar
dua
Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a 1, a2, dan a3
Bentuk Umum : kubik, octahedron, dodecahedron, dan trapezohedron, serta yang jarang
trisoctahedron dan tetraheksahedron.
2. Sistem Hexagonal
Sistem hexagonal merupakan sistem yang memiliki banyak aksial, yang berarti ini
didasarkan pada satu sumbu utama, dalam kasus ini oleh enam. Sistem hexagonal sekilas
nampak seperti tetragonal. Sistem heksagonal memuat kelas yang merupakan pencerminan
dari sistem tetragonal, dengan enam sisi bidang pembatas kristal dengan empat sumbu
berpotongan.
Sistem heksagonal dan sistem trigonal tak serupa dengan lima sistem kristal yang lain
dalam hubungan antar perpotongan sumbu kristalnya. Sementara sistem yang lain
menggunakan tiga sumbu perpotongan kristal, sistem heksagonal dan trigonal
menggunakan empat sumbu berpotongan. Dengan enam sudut pada bidangnya dan satu
sumbu vertikalnya. Ketiga sumbunya memotong tegak lurus terhadap sumbu utama kristal
yang membujur vertical dan disebut a1, a2, dan a3. Perpotongannya simetri membentuk
sudut 120o antar bagian positif tiap sumbu. Pada sistem ini tidak ada perbedaan antara
sumbu positif dan negatifuntuk setiap sumbu a membuat sebuah sudut 60 o antara
perpotongan. Terdapat tujuh kelas dalam sistem ini, yaitu ;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.Top of Form
9.Bottom of Form
1.
1. Dihexagonal Dipyramidal
Kelas : ke-20, Simetri : 6/m 2/m 2/m
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7 bidang simetri
masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu sumbu rotasi dan satu pusat.
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
Mineral yang Umum : beryl, molibdenit, pyrhotit, nikelin, grafit kakohenit, seng, fluoserit
dan lain-lain.
1.
2. Hexagonal Trapezohedral
Kelas : ke-19, Simetri : 6 2 2
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
1.
3. Dihexagonal Pyramidal
Kelas : ke-18, Simetri : 6 m m
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
1.
4. Ditrigonal Dipyramidal
Kelas : ke-17, Simetri : 6bar m 2
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 3 sumbu putar dua, dan 4 bidang simetri.
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
Mineral yang Umum : benitoit, belkovit, konnelit, baringerit, basnasit, hidroksil basnasit,
ofretit dan lain-lain.
1.
5. Hexagonal Dipyramidal
Kelas : ke-16, Simetri : 6/m
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
Mineral yang Umum : agardit, hangsit, hedyphane, mixit thaumasit, dan kelompok apatit
(apatit, mimetit, vanadinit, dan pyromorpit).
1.
6. Trigonal Dipyramidal
Kelas : ke-15, Simetri : 6bar (ekuivalen dengan 6/m)
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
Mineral yang Umum : hanya mineral-mineral jarang laurelit, liotit, dan reederit-(Y).
1.
7. Hexagonal Pyramidal
Kelas : ke-14, Simetri : 6
Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a
dan sumbu c sebesar 90o.
3. Sistem Trigonal
Sistem trigonal mempunyai tiga sisi perputaran sumbu. Meskipun hanya memiliki tiga sisi
putar sumbu, tapi simetri kristal terbentuk dari enam sisi pembedaan. Meski termasuk dalm
sistem heksagonal, kelas trigonal mengikuti jenis kelas orthorombik dan menyerupai kubah,
sphenoid, dan pinakoidnya sistem monoklin.
1.
2.
3.
4.
Kelas Rhombohedral
5.
Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form
1.
Hexagonal Scalenohedral
Kelas : ke-13, Simetri : 3bar 2/m
Elemen Simetri : ada 1 bidang putar tiga, 3 bidang putar dua, 3 bidang simetri
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu
sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c =
90o.
Mineral yang Umum : anggota kelompok kalsit, termasuk korondum, hematit, bismuth,
antimon, sturmanit, brusit, arsenic, soda niter, chabazit, dan millerit.
1.
2. Trigonal Trapezohedral
Kelas : ke-12, Simetri : 3 2
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu
sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c =
90o.
1.
3. Ditrigonal Pyramidal
Kelas : ke-11, Simetri : 3m
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu
sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c =
90o.
1.
4. Kelas Rhombohedral
Kelas : ke-10, Simetri : 3bar
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu
sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c =
90o.
Mineral yang Umum : anggota kelompok dolomit, termasuk ankerit, ilmenit, dioptase,
willemit, dan phenakit.
1.
Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu
sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c =
90o.
Mineral yang Umum : gratonit hanya satu-satunya yang dikenal dalam kelas ini.
4. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal mirip dengan sistem isometric. Perbedaanya, salah satu sumbunya lebih
panjang dari pada dua sumbu yang lain. Sumbu yang berbeda ini menjadi sumbu utama,
yang disebut juga sumbu c. Sedangkan 2 sumbu yang lain sama panjang dan disebut sumbu
a dan a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Ditetragonal Dipyramidal
Kelas : ke-27, Simetri : 4/m 2/m 2/m
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 4 sumbu putar dua, 5 sumbu simetri.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
1.
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar dua, semuanya
berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
1.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
1.
Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar dua, dan 2 bidang
simetri.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
Mineral yang Umum : kalkopirit dan stannit termasuk akermanit, hardistonit, melilit, urea,
luzonit, pirquitasit, renierit, dan tetranatrolit.
1.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
1.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
Mineral yang Umum : cahnit, minium, nagyagit, tugtupit, dan beberapa yang jarang
seperti krookesit, meliphanit, schreibersit, dan vincentit.
1.
Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa
lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
5. Sistem Orthorombik
Pada sistem orthorombik, sumbu kristalnya berjumlah tiga buah yang kesemuanya tidak
sama panjang dan ketiganya saling berpotongan tegak lurus. Satu sumbu memanjang
vertical, yang disebut sumbu c. Sumbu satunya memanjang kearah pengamat yang disebut
sumbu a, juga disebut brachyaxis. Sumbu ketiganya melintang dari kanan ke kiri yang
disebut sumbu b atau macroaxis. Tidak ada sumbu utama dalam sistem ini, karena itu setiap
sumbu dapat dipilih sebagai sumbu vertical atau c.
1.
2.
3.
Top of Form
Bottom of Form
1.
1. Orthorombik Dipiramidal
Kelas : ke-8, Simetri : 2/m 2/m 2/m
Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang berpotongan
tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.
Mineral yang Umum : kelompok barit, termasuk belerang, olivine, staurolit, andalusit,
kelompaok aragonite, marcasit, topas, brookit, enstatit, anthrophilit, sillimanit, zoisit,
adamit, danburit, kordierit, wavilit, dan lain-lain.
1.
1.
6. Sistem Monoklin
Sistem monoklin merupakan sistem simetri terbesar dengan hampir satu banding tiga dari
seluruh mineral termasuk kedalam salah satu kelas dalam sistem ini. Sistem ini terdiri dari
dua sumbu tak sama panjang (a dan b) yang saling berpotongan tegak lurus dan sebuah
sumbu c yang condong terhadap sumbu a. Sumbu a dan c melintang pada satu bidang.
Keduanya tidak saling tegak lurus.
1.
Kelas prismatic
2.
Kelas sphenoidal
3.
Kelas domatik
1. Prismatic
Kelas : ke-5, Simetri : 2/m, Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang
simetri yang berpotongan tegak lurus, Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan
b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak lurus.
Mineral yang Umum : akanthit, aktinolit, aegirin, azurite, allamit, annabergit, arsenopyrit,
biotit, borak, boulangerit, brazilianit, brochantit, butlerit, calaverit, carnotit, catapleit,
caledonit, celsian, klinoklas, kriolit, datolit, diopside, gypsum, manganit, olivenit, psilomelan,
rosasit, talc, wolframit, titanit, dan lain-lain.
1.
2. Kelas Sphenoidal
Kelas : ke-4, Simetri : 2, Elemen Simetri : 1 sumbu putar.
Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling
tegak lurus.
1.
3. Kelas Domatik
Kelas : ke-3, Simetri : m, Elemen Simetri : 1 bidang simetri.
Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling
tegak lurus.
Mineral yang Umum : alamosit, antigorit (serpentin), klinohedrit, natron, neptunit, skolosit,
dan lain-lain.
7. Sistem Triklin
Pada sistem ini, semua kristalnya memiliki tiga sumbu kristal tak sama panjang dan saling
berpotongan tetapi tidak saling tegak lurus. Sumbu tersebut dinamai seperti pada sistem
orthorombik yaitu a, brachyaxis; b, makroaxis; dan c, vertical axis. Sumbu c membujur
vertical, sumbu b melintang dari kiri ke kanan, dan sumbu a melintang menuju pengamat.
1.
Kelas pinakoid
2.
Kelas pedial
1. Kelas Pinakoid
Kelas : ke-2, Simetri : 1bar
Mineral yang Umum : albit, ambligonit, anapait, andesine, babingtonit, bustamit, colinsit,
inesit, jamesit, labradorit, rhodonit, dan lain-lain.
1.
2. Kelas Pedial
Kelas : ke-1, Simetri : 1
Mineral yang Umum : axinit, amesit, tundrit, kaolinit, epistolit, dan lain-lain.
Top of Form
4.Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form
http://phiin.wordpress.com/2010/10/11/penggolongan-mineral-berdasarkan-bentukkristal-yang-membangunnya/