Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

IDENTIFIKASIH MINERAL

Nama : Steven Oersted


Beaij
Nim
: 41001608
Kelas : 02
Prodi : Geologi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA


2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan karena atas rahmat dan karunia-Nya,
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Individu
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila . Tidaklah akan terwujud dan terlaksana penulisan ini
tanpa adanya kebijaksanaan dan bantuan dari pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
adanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca .

Daftar Isi

Halaman Judul__________________________________________________
Kata Pengantar__________________________________________________
Bab.1 pendahuluan...........................................................................................
A. Latar Belakang .
Bab. II Pembahasan ...
Bab. III Kesimpulan dan saran ..
Daftar pustaka .

Bab.1 pendahuluan
A.Latar belakang
Berbicara tentang mineral dan pembentukkannya, tidak akan lepas dari teori Bowen
ataulebih dikenal dengan Reaksi Bowen. Dalam reaksi Bowen, terdapat dua seri, yaitu
seri D i s c o n t i n u dan seri C o n t i n .
Pada seridiscontinue meng hasilkan feromagnesian mineral, dimana setelah
terbentuk setiap mineral iniakan bereaksi kembali dengan larutan sisa membentuk
mineral dalam sekuen yang berikutnya.Pada seri ini juga dijelaskan bahwa pada saat
magma mulai mendingin, maka mengkristallahmineral-mineral yang titik hablurnya
sesuai dengan kondisi suhu ataupun larutan magma, demekian seterusnya sampai semua
ion-ion didalam magma salingmengikat menjadi kristal mineral. Sedangkan pada seri
Continue meliputi proses transformasikristal feldspar plagioklas dengan penggantian
Calcium (Ca) dengan Sodium (Na).

Bab II. Pembahasan


A. PENDESKRIPSIAN MINERAL
1. Muskovit
Merupakan mineral yang memiliki warna bening transparan, bentuknya berupa
lembaran (micaceous), memiliki kekerasan < 2,5 - 2,5, berkilap kaca,
belahannya adalah sempurna, memiliki pecahan une ven, dan goresannya adalah
berwarna putih. Mineral ini biasanya terdapat pada batuan metamorf. Muskovit
adalah mineral yang dapat dibedakan dengan mudah karena mineralini mudah
untuk dibelah dan dapat dilengkungkan dan mengeper. Susunan senyawanya
terdiridari senyawa silikat dari alumunium, kalium, natrium atau litium dengan
besi dan magnesium.Mineral ini menghablur dalam sistem monoklin, tetapi
bentuk bentuk kristalnya selalu berisienam dan berbentuk tablet.Muskovit dapat
terbentuk pada lingkungan batuan beku, lingkunganmetamorfik berderajat
rendah dan menengah (dalam sekis dan gneiss) atau pada lingkunganmetamorfik
berderajat r endah. Muskovit dapat digunakan dalam pembuatan alat-alat
listrik,kertas dinding, minyak pelumas, dsb.

2. Kalsit
Kalsit merupakan mineral yang memiliki kenampakkan warna putih, berbentuk
masive,kekerasannya adalah 3, berkilap kaca, belahannya adalah sempurna,
pecahannya adalahconchoidal, dan memiliki cerat berwarna putih. Kalsit dapat
terbentuk di lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf, dan melalui proses
hidrotermal. Kalsit merupakan mineral utamadalam batu gamping
ataupun marmer. Mineral ini dapat diendapkan disekitar mata air atau aliranair
berupa travertine, tuva, atau sinter gamping. Unsur kimia pembentuk kalsit
terdiri darikalsium dan karbonat. Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi
oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu
membentuk mineral lain. Kalsit merupakansumber cahaya CaO yang digunakan
untuk membuat semen, pupuk, kapur, industri kimia,industri besi baja dan
pembenah tanah.
3. Sulfur
Sulfur merupakan mineral yang memiliki kenampakkan warna kuning sampai
dengan kuningkecoklatan, memiliki kekerasan antara 1,5-2,5. Berkilap tanah,
ceratnya berwarna kuning atau bahkan putih. Belahannya adalah sempurna
dengan 3/2 arah. Pecahannya adalah uneven. Mineralsulfur ini banyak sekali
ditemukan pada batuan sedimen vulkanik. Sulfur dapat dibentuk didaerah
gunung api aktif, disekitar mata air panas, dan hasil aktifitas bakteri yang
memisahkansulfur dengan sul fat.Dapat pula terbentuk karena oksida-sulfida
metal. Dijumpai pada batuan- batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit,

gypsum, dan batugamping. sifat khas darisulfur sendiri adalah memiliki bau
yang sangat menyengat. Sulfur digunakan untuk membuatsenyawa-senyawa
sulfur, seperti asam sulfat;dalam pembuatan insektisida, pupuk
buatan,vulkanisasi karet, dalam industri tekstil, kulit, kertas,cat,pencelupan, dan
penggilingan minyak.Sulfur banyak ditemukan di daerah Kawah Papandayan,
Jawa Barat.
4. Pirit
Pirit merupakan kategori dari sulfida mineral yang memiliki kenampakkan
warna kuningkeemasan sampai dengan hitam.
Kekerasannya antara 6-6,8 dan kilapnya adalah logam (metallic). Mineral ini
tidak mempunyai belahan satupun dan pecahannya adalah conchoidal. Bentuk
mineralnya adalah columnar/blocky,dan memiliki sistem kristal yang i sometri.
Berat jenis dari mineral ini mencapai 4,95-5,10.Mineral ini juga memiliki kristal
berbentuk kubus, berstruktur bulat, kasar, dan stalaktit. Piritdigunakan secara
komersial untuk produksi belerang dioksida, digunakan dalam aplikasi
sepertiindustri kertas, dan dalam penggunaan asam sulfat.
5. Aragonit
Aragonit merupakan mineral yang memiliki kenampakkan warna putih, coklat,
abu-abu, kuning,merah muda, ungu, biru, dan hijau terang. Kekerasannya
mencapai 3,5-4. Mineral ini berkilap kaca, minyak, dantanah. Ceratnya adalah
berwarna putih. Belahannya adalah 3arah. Pecahannya adalahsubconchoidal dan
bentuk mineralnya adalah collu mnar. Berat jenisnya mencapai 2,9-3,0.Mineral
aragonit terkadang mengandung sedikit stronsium sehingga memiliki warna
lidah apimerah kirmizi.
B. IDENTIFIKASI MINERAL
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi
tentang suatu mineral tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka
kita dapat dengan jelas memberi nama mineral tersebut. Mineral
adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki
komposisi kimia yang tetap dan struktur kristal yan beraturan.
Di alam ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang telah
diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang dijumpai sebagai
mineral pembentuk batuan. Mineralmineral tersebut dapat
diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara khusus, antara lain :
1. Kilat ( luster)
2. Warna ( colour)
3. Kekerasan (h ardness)
4. Cerat ( streak)
5. Belahan ( cleavage)
6. Pecahan ( fracture)
7. Bentuk ( form)
8. Berat jenis ( specific gravity)
9. Sifat dalam

10. Kemagnetan

11. Kelistrikan
12. Daya lebur
Pada praktikum ini hanya diwajibkan untuk mengidentifikasi mineral hanya
yang nampak oleh mata dan dibantu kaca pembesar saja. Sedangkan untuk sifatsifat dari nomor 8 12 diperlukan kajian lebih lanjut secara khusus.
1. Kilat
Kilat sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu mineral yang
ditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilat secara garis
besar biasanya dibagi menjadi 2 jenis :
a. Kilat Logam ( metallic luster) :
bila mineral tersebut memiliki kilat seperti logam.
b. Kilat Non-Logam ( non-metallic luster), dibagi atas :
Kilat intan ( adamantin luster) ; cemerlang seperti intan.
Kilat kaca ( vitreous luster); contohnya kuarsa dan kalsit.
Kliat sutera ( silky luster); umumnya terdapat pada mineral yang
memiliki serat, seperti asbes dan gips.
Kilat damar/resin ( resinous luster); kilat seperti getah damar/resin,
misalnya mineral sphalerit
Kilat mutiara ( pearly luster); kilat seperti lemak atau sabun, misalnya
serpentin, opal dan nepelin.
Kilat tanah, kilat seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit, dan
limonit.
2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan
tetapi tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral

C. IDENTIFIKASI MINERAL
Mineral adalah suatu zat padat homogen yang terjadi di alam, terjadi secara
alamiah dengan suatu komposisi kimia tertentu dan memiliki susunan atom yang
teratur, biasanya terbentuk secara proses anorganik.
Sifat Fisik mineral ditentukan oleh struktur kristal dan komposisi kimianya.
Adapun sifat-sifat fisik mineral adalah :
1. Belahan
Suatu mineral dikatakan memiliki belahan apabila mineral tersebut
memiliki kecenderungaqn untuk pecah melalui bidang tertentu. Belahan
sangat membantu dalam mendeskripsi mineral, dan kualitasnya
dinyatakan dengan mempergunakan istilah : sempurna, baik, jelas, dan
tidak jelas.
2. Pecahan
Suatu cara mineral pecah jika tidak mengikuti bidang belahnya. Pecahan
terdiri atas :
Konkoidal ; pecahannya rata seperti mengikuti cangkang kerang,
biasanya pada mineral kuarsa.
Menyerat
Bergerigi dengan ujung yang tajam
Tidak beraturan
3. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan suatu mineral terhadap gaya gores.
Kekerasanjuga tergantung pada struktur kristal. Suatu urutan kekerasan
(hardness) diciptakan oleh seorang ahli mineralogy Austin F Mosh , tahun
1824 yang dikenal dengan skala kekerasan Mohs :
1. Talk

6. Ortoklas

2.Gypsum

7. Kuarsa

3. Kalsit

8. Topaz

4. Fluorit

9. Korundum

5. Apatit

I0.Intan (diamond)

Sedangkan alat yang digunakan sebagai alat pembantu penentu kekerasan antara
lain :
1..Kuku jari memiliki nilai H (Hardness) sedikit diatas 2
2. Uang laogam H 3
3. Baja pada pisau lipat H diatas 5

4. Kaca jendela H 5,5


5. Jarum baja H 65
4. Ketahanan
Ketahanan mineral terhadap pemataan, penggerusan, pembongkaran atau
pengirisan disebut dengan ketahanan . Istilah berikut ini dipergunakan
untuk menyatakan ketahanan.
Britel, suatu mineral yang mudah pecah menjadi bubuk
Maleabel suatu mineral yang dapat ditempa/dipukul
Sektil, Suatu mineral yang dapat diiris tipis-tipis
Daktil, suatu mineral yang dapat dibentuk seperti kawat
Fleksibel, Suatu mineral yang dapat dibengkokkan tetapi tidak dapat
kembali kebentuk semula
Elastis, suatu mineral yang dapat dibengkokkan dan akan kembali
kebentuk semula
5. Kilap (Luster)
Kilap /Luster merupakan pencerminan dari permukaan suatu mineral yang
memantulkan cahaya. Kilap terdiri dari : Logam dan Non logam. Kilap
logam apabila suatu mineral memancarkan kilap suatu logam , contoh
Galena, Pyrit, Kalkopyrit, emas dan lain-lain. Sedangkan kilap non logam
biasanya berwarna terang/transparan kecuali jika tabal. Istilah berikut ini
memiliki kilap non logam :
a.

Kilap kaca atau kilap gelas : kuarsa, turmalin, dan lain-lain.

b.

Kilap dammar

: Sphalerit, belerang dan lain-lain

c.

Kilap mutiara

: Talk

d.

Kilap lemak, tampak bagaikan dilapisi selaput lemak, seperti nefelin,


kuarsa, dll

e.

Kilap sutera, seperti sutera akibat pantulan sinar dari selaput halus, seperti
gypsum, malakit dan lain-lain.

f.

Kilap intan, bagaikan intan biasanya terdapat pada indeks bias tinggi
contah: timbale, serusit, anglesit, dan lain-lain.

6. Warna
Warna adalah kemampuan suatu mineral untuk menyerap cahaya. Mineral
berwarna karena cahaya dengan panjang gelombang tertentu diabsorpsi,
dan warna akibat kombinasi panjang gelombang tersebut akan sampai ke
mata, misalnya : malakit : hijau, azurite : biru, dan merah.
7. Gores (cerat)
Sreak yaitu warna mineral yang berbentuk bubuk halus. Meskipun warna
mineral mungkin saja bervariasi tetapi gores umurnya tetap. Goresan
didapat dengan menggoreskan mineral pada suatu permukaan porselen
(H= 7).

Bab.III Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum identifikasi mineral ini adalah :
1. Mengidentifikasi mineral merupakan kegiatan membuat suatu deskripsi
tentang suatu mineral tertentu. Dalam mengidentifikasi mineral kita harus
melihat berdasarkan sifat fisiknya secara khusus antara lain :
Bentuk yang menyatakan nama mineral berdasarkan struktur kristal.
Warna segar yang menyatakan warna sesungguhnya pada mineral.
Warna lapuk yang menyatakan warna pelapukan pada mineral.
Kekerasan yang menyatakan ketahanan mineral tehadap suatu goresan.
Tenacity yang menyatakan ketahanan suatu mineral terhadap suatu
pemecahan dan penghancuran.
Belahan merupakan sifat fisik ineral yang menyatakan pembelahan pada
suatu bidang belahan mineral yang licin.
Pecahan merupakan sifat fisik mineral yang dapat menyatakan tentang
bidang pecahan yang tidak teratur dan pada pecahan akan memantulkan sinar
kesegala arah dengan tidak teratur.
Cerat menyatakan goresan pada bagian keras mineral.
2. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral pada praktikum identifikasi mineral
dapat ditentukan nama mineral yaitu : Pada nomor peraga 1 nama mineralnya
yaitumonthomorillonite. Pada nomor peraga 2 nama mineralnya yaitu malachite.
Pada nomor peraga 3 nama mineralnya yaitu calchite. Dan pada nomor peraga 4
nama mineralnya quartz.
B.

Saran
Adapun saran yang saya dapat berikan pada praktikum ini adalah agar praktikum
yang dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Modul Praktikum Geologi Dasar. Universitas haluoleo.Kendari.
Asikin, Sukendar. 1978. Dasar-dasar Geologi Struktur. Departemen Teknik Geologi ITB.
Bandung.
Badgley, P.C. 1959. Structural Methot For The Exploration Geologist. Oxford Book
Company. New Delhi.
Noor, D. 2008. Pengantar Geologi. Bogor : Universitas Pakuan
Graha, Doddy Setya. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai