Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI FISIK

ACARA VII

ORIENTASI MEDAN

Disusun Oleh :

M. Afwan Yorba

21137042

Pelaksanaan Praktikum :

Hari/Tanggal : Kamis/18 Juni 2022

Sesi/Jam : 066/10.00-12.00 WIB

LABORATORIUM GEOLOGI TAMBANG

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

ACARA VII

ORIENTASI MEDAN

Disusun Oleh :

M. Afwan Yorba

21137042

Disetujui Untuk Laboratorium Geologi Tambang

Jurusan Teknik Pertambangan

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

Tanggal :

Asisten Pembimbing

(………………………………)

Nim/BP:……………………...

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun
agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar Geologi Fisik materi orientasi
medan beserta aplikasinya dalam dunia pertambangan. Dengan telah tersusunnya
laporan ini, maka saya selaku penyusun mengungkapkan terima kasih kepada:
1. Heri Prabowo, S.T., M.T dosen Geologi Fisik beserta para staf pengajar lainnya.
2. Muhammad Zaki, Rahma Shabrina Lubis, Widya Agustin, Muhammad Fikra
Irawan selaku Asisten Laboratorium Geologi Fisik yang telah memberikan
arahan dan bimbingan.
3. Semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu untuk perbaikan kedepan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya. Penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan, kedepan. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Padang, 20 Juni 2022


Penyusun

M. Afwan Yorba
21137042

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii


KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
LEMBAR KONSULTAN ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ............................................................................2
C. Alat dan Bahan .................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI...................................................................................... 3
A. Konsep Orientasi Medan ...................................................................3
B. Teknik Membaca Peta .......................................................................3
C. Teknik Perjalanan ..............................................................................5
D. Konsep Peta ....................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 9
A. Orientasi Medan ...............................................................................9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Teknik Resection ............................................................................4

v
LEMBAR KONSULTAN

Nama : M. Afwan Yorba


Nim/BP : 21137042/2021
Acara : Orientasi Medan
Asisten Laboratorium :
Hari/Tanggal Keterangan Paraf

Padang, 20 Juni 2022

Asisten/Pemateri

(………………………..)

Nim/BP…………………

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata geologi berasal dari pengertian Bahasa yunani, yaitu geo = bumi
dan logos = ilmu. Jadi geologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari bumi,
permukaan bumi (daratan dan dasar laut) dan bawah permukaan. Geologi
merupakan suatu kelompok ilmu pengetahuan yang membahas tentang
pegunungan, daratan, samudera, sejarah kehidupan, dan juga urutan-urutan
kejadian yang pernah berlangsung di bumi.
Pemikiran tentang sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan dan proses
alam khusunya mengenai kebumian telah dimulai sejak zaman Pra-Klasik. Hal
tersebut berkaitan dengan kepercayaan (Keagamaan Mesir dan Hindu) dan para
pendeta yang mengajukan konsep. Umumnya mereka beranggapan bahwa
sejarah bumi ditandai oleh terjadinya proses pengrusakan dan penciptaan.
Konsep ini didasarkan terjadinya kehancuran akibat gempa, letusan gunung api,
banjir besar, serta dikaitkan dengan moralitas. (Prabowo, 2021)
Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan
yang ada di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk
setempat nama-nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan
lainnya. Atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan
mencocokkan dengan gambaran kontur yang ada di peta. Untuk keperluan
praktis, Utara kompas (Utara Magnetis) dapat dianggap satu titik dengan Utara
sebenarnya, tanpa perlu memperhitungkan adanya deklinasi. (Govafhanus,
2016)
B. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mngetahui konsep orientasi medan
2. Untuk mengetahui cara kerja orientasi medan
3. Untuk mengetahui konsep kompas
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah :
1. Kompas geologi

1
2

2. Peta UNP
3. Milimeterblok A3
4. Kertas karkir
5. Alat tulis
BAB II
DASAR TEORI

A. Konsep Orientasi Medan


Orientasi medan adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (secara praktis, menyamakan Utara Peta dengan Utara sebenarnya).
Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada
di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat
nama-nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau
dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan
dengan gambaran kontur yang ada di peta. Untuk keperluan praktis, Utara
kompas (Utara Magnetis) dapat dianggap satu titik dengan Utara sebenarnya,
tanpa perlu memperhitungkan adanya deklinasi.
Tanda-tanda medan ini nantinya akan akan dijadikan sebagai titik
bidikan atau acuan dalam teknik resection. Tanda-tanda medan yang sangat
mencolok di antara bentukan alam lainnnya dan dengan sangat mudah
ditentukan pada penggambaran peta topografi akan dijadikan sebagai titik
sasaran dalam pembidikan kompas. Sedangkan bentuk-bentuk alam lainnya
yang sangat jelas penampakannya dan dapat ditemukan di peta (seperti
lembahan besar, percabangan punggungan, pungggungan datar dan panjang dan
lainnya) akan dijadikan sebagai titik acuan dalam memastikan posisi-posisi
tanda-tanda medan yang ada, juga sebagai cross check terhadap hasil penentuan
posisi.
B. Teknik Membaca Peta
1. Resection
Ialah cara untuk menentukan kedudukan kita di peta.
a. Orientasikan peta dengan benar, kemudian kita lihat dan amati medan
sekitarnya.
b. Tandai kedudukan dari dua titik yang sudah kita kenali, baik di lapangan
maupun di peta.
c. Bidikkan kompas ke titik medan yang sudah kita kenali itu, cata sudut
kompasnya, misalnya ke titik A dan B

3
4

d. Hitung back azimuth titik Adan B


e. Hitung Iktilaf Peta, Iktilaf Magnetis, dan Variasi Magnetisnya serta
perhatikan Increase dan Decrease.
f. Tarik garis dari titik A dan B sebesar prhitungan Back Azimuthnya
sehingga berpotongan.
g. Titik tempat perpotongan itu adalah tempat kedudukan kita, misalnya
titik C

Gambar 1. Teknik Resection


2. Intersection
Ialah cara untuk menentukan kedudukan orang lain pada peta.
a. Orientasikan peta
b. Misalnya pada tempat kita terdapat titik Triangulasi yang pada peta
dikenali posisi pilarnya, lalu kita sebut titik A.
c. Kemudian bidik kompas ke titik sasaran (misalnya titik C) dari
kedudukan kita (titik) lalu pindahkan ke peta dengan cara menarik garis.
d. Kemudian kita pindah ke titik B yang telah kita ketahui kedudukannya
(baik di peta maupun di medan, seperti poin 2)
e. Bidikkan kompas dari kedudukan kita (titik B) ke arah sasaran. Lalu
pindahkan ke peta dengan cara menarik garis (seperti pont 3)
f. Perpotongan ke dua garis itu adalah posisi/kedudukan orang tersebut.
5

3. Teknik Navigasi dalam Melakukan Perjalanan


a. Buka dan perhatikan dengan cermat peta yang akan digunakan, dan beri
warna yang menyolok pada tanda-tanda medan yang dikenali baik di
peta maupun di medan yang sebenarnya
b. Tentukan titik awal dan akhir perjalanan, lalu gambarkan garis lintasan
tersebut di peta.
c. Catatan perubahan di medan dan resection sesering mungkin.
C. Teknik Perjalanan
1. Man to Man
Teknik dipakai bila tidak ada tanda-tanda ekstrim di medan/ tanda
tersebut sukar didapat.
Langkah-Langkahnya :
a. Lakukan orintasi medan
b. Lakukan Resection
c. Tarik garis lurus antara posisi kita dengan tuijuan
d. Hitung sudut arah garis tersebut dan hituing back azimuthnya
e. Seorang rekan dijadikan acuan sejauh komunikasi dapat dilakukan.
f. Sesuaikan dengan sudut garis lintasan
g. Dari posisi acuan tersebut membidik balik, bilasesuai sudut back
azimuthnya maka langkah tersebut sudah benar.
h. Lakukan secara beranting sampai titik tujuan
2. Azimuth Back Azimuth
Teknik ini dipakai bila tanda ekstrim di medan mudah didapat misal
lembah, sungai, pohon, puncak, bukit dsb.
Langkah langkahnya:
a. Lakukan orientasi medan
b. Lakukan resection
c. Tarik garis lurus antara posisi kita dengan tujuan
d. Hitung sudut arah garis tersebut dan hitung back azimuthnya
e. Cari tanda ekstrim di medan sesuaikan dengan sudut lintasan
f. Lakukan pergerakan seperti Man to Man
6

3. Kompas Malam
Langkah-langkahnya :
a. Buka kompas
b. Kendurkan sekrup pengapit
c. Puitar kaca kompas sehingga pembagian derajat yang menunjukkan
besarnya sudut kompas yang diinginkan berhimpit dengan garis tanda
di pelat yang bercahaya
d. Kencangkan sekrup pengait
e. Pegang kompas setinggi dada
f. Jika jarum sudah berhimpit dengan garis penunjuk bercahaya maka arah
jalan adalah arah yang ditunjukkan oleh garis tanda pada pelat yang
bercahaya dengan garis tanda dari bibir pelindung
g. Pergerakan mengikuti arah yang ditunjuk oleh himpitan jarum dengan
garis penunjuk bercahaya.
D. Konsep Peta
Kompas adalah suatu alat penunjuk yang dapat digunakan untuk
menetapkan arah, dimana arah disini adalah arah yang ditunjukkan oleh
jarum kompas. Tentu saja dalam hal ini arah yang ditunjukkan adalah
arah Utara Kompas/Utara Magnetis. Karena kita ketahui ada tiga buah arah
utara, yakni utara peta, utara magnetis dan utara sebenarnya. Kompas memiliki
berbagai macam jenis. Fungsi kompas ditentukan oleh arah jarum di dalamnya
yang selalu mengarah ke utara. Istilah utara disini menunjuk kepada utara bumi.
Utara bumi didefinisikan dengan empat istilah yang berbeda. Namun hanya dua
definisi pertama yang umum digunakan (Suhanda, 2007: 13) :
1. Utara sejati, yang diistilahkan beberapa orang dengan sebutan utara
geografik. Tempat ini adalah titik utara dimana poros bumi bertemu
permukaan.
2. Utara magnetik. Utara magnetik adalah titik medan geomagnetik vertikal,
yaitu 90 derajat.
3. Utara geomagnetik. Yaitu kutub utara dari momen dipole medan
geomagnetik Bumi.
7

4. Utara tidak terakses. Yaitu titik terjauh dari pesisir manapun dan terletak di
84°032 LU, 174°512 BB.
Perbedaan antara utara yang ditunjukkan pada kompas, yaitu utara
magnetik, dengan utara sejati/utara geografik tidak boleh dianggap sepele.
Seseorang yang ingin mengukur arah kiblat dengan kompas, sedangkan pada
saat itu misalnya utara yang ditunjukkan kompas lebih ke timur dari utara sejati
(true north), maka penentuan arah kiblat pun berbeda dengan ukuran aslinya.
Untuk mendapatkan utara sejati (true north) ketika menggunakan kompas,
dibutuhkan koreksi deklinasi magnetik terhadap arah jarum kompas (Khazin,
2005: 60). Hal ini karena kutub magnet utara memiliki selisih 3 dengan utara
sejati yang besarannya berubah-ubah. Selisih itu disebut variasi magnet atau
juga disebut deklinasi magnetik. Nilai variasi magnet ini selalu berbeda di setiap
waktu dan tempat (Hambali, 2011: 234).
Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan
kompas digital. Berikut penjelasan nya :
1. Kompas analog
Adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara
manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di
dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:
a. Kompas lensa
Merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang
berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas
lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah.
Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.
b. Kompas bidik
Disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi
sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam
sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang
sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam
kepramukaan.
8

c. Kompas orientaring atau kompas silva


Adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan
pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan
(wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh
di bawahnya.
2. Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini
biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau
dalam gadget-gadget elektronik.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Orientasi Medan
Orientasi medan adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (secara praktis, menyamakan Utara Peta dengan Utara sebenarnya).
Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada
di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat
nama-nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau
dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan
dengan gambaran kontur yang ada di peta. Untuk keperluan praktis, Utara
kompas (Utara Magnetis) dapat dianggap satu titik dengan Utara sebenarnya,
tanpa perlu memperhitungkan adanya deklinasi.

Gambar 2. Orientasi Medan

1. Orientasi medan dengan kompas


Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang
penting untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan
T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita
dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi
kita, yaitu :
a. Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah :

9
10

1) Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan,


seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun
tebing.
2) Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian
cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke
salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta
maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X,
dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° +
180° = 310° (Back Azimuth)
3) Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah
garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
4) Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita
melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan
antara kedua garis tersebut.
Titik perpolongan itulah posisi kita di peta. Resection dapat pula
dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian,
bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang
ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
b. Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah:
Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan,
seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun
tebing.
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan
dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah
pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda
berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran.
Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth). Dengan menggunakan busur
derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan
acuan besar sudut peta. Lakukan hal yang sama dengan tempat yang
kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan
11

tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut


antara X dan Y antara 30° - 150°) titik perpotongan itulah posisi kita di
peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari
dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula
dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian,
bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai,
Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Orientasi medan adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (secara praktis, menyamakan Utara Peta dengan Utara
sebenarnya).
2. Fungsi orientasi medan adalah untuk menentukan titik berdiri, dimana titik
itu adalah perpotongan antara kedua titik
3. Dari praktikum, didapat titik bidik pertama adalah 170° derajat dan titik
bidik kedua adalah 260° derajat dimana titik potong berada di dekat
Rektorat lama.
B. Saran
1. Untuk materi yang diberikan diharapkan tidak terlalu banyak dalam setiap
praktikum agar setiap materi dapat dimengerti.
2. Kepada asisten praktikum agar dapat menjelaskan materi bebatuan secara
rinci seperti nama hingga ke deskripsi batuan tersebut sehingga deskripsi
batuan mudah untuk dipahami dan kami tidak kebingungan untuk
mengenali masing-masing jenis batu tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Govafhanus.(2016).OrientasiMedan.Https://Gopalavalentarafhuns.Wordpress.Co
m/. Dakses Pada 20 Juni 2022
Kpasavana. (2011). Dasar-Dasar Peta Kompas Untuk Orientasi Medan (Ormed).
Http://Kpasavana.Blogspot.Com/. Diakses Pada 20 Juni 2022
Malimpa. (2020). Ilmu Medan Dan Kompas. Malimpa.Ukm.Ums.Ac.Id.Diakses
Pada 20 Juni 2022
Prabowo, H. (2021). Geologi Fisik Teknik Pertambangan. Padang: Rajawali Pers.
Wisata, D. (2015). Pengertian Orientasi Peta Dan Orientasi Medan Beserta
Langkah-Langkahnya. Https://Duniawisata123.Blogspot.Com/. Diakses
Pada 20 Juni 2022

13
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai