GEOLOGI FISIK
ACARA II
BATUAN SEDIMEN
Disusun Oleh :
M. Afwan Yorba
21137042
Pelaksanaan Praktikum :
Sesi/Jam : 066/13.30-15.10
FAKULTAS TEKNIK
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
ACARA II
BATUAN SEDIMEN
Disusun Oleh :
M. Afwan Yorba
21137042
Fakultas Teknik
Tanggal :
Asisten Pembimbing
(………………………………)
Nim/BP:……………………...
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun
agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar Geologi Fisik materi batuan
sedimen beserta aplikasinya dalam dunia pertambangan. Dengan telah
tersusunnya laporan ini, maka saya selaku penyusun mengungkapkan terima kasih
kepada:
1. Heri Prabowo, S.T., M.T dosen Geologi Fisik beserta para staf pengajar
lainnya.
2. Muhammad Zaki, Rahma Shabrina Lubis, Widya Agustin, Muhammad Fikra
Irawan selaku Asisten Laboratorium Geologi Fisik yang telah memberikan
arahan dan bimbingan.
3. Semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu untuk perbaikan kedepan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya. Penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan, kedepan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
M. Afwan Yorba
21137042
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. Struktur Batuan Sedimen Burrows dan Grazing Traces Dwelling .... 11
v
DAFTAR TABEL
vi
LEMBAR KONSULTAN
Asisten/Pemateri
(………………………..)
Nim/BP………………
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata geologi berasal dari pengertian Bahasa yunani, yaitu geo = bumi dan
logos = ilmu. Jadi geologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari bumi,
permukaan bumi (daratan dan dasar laut) dan bawah permukaan. Geologi
merupakan suatu kelompok ilmu pengetahuan yang membahas tentang
pegunungan, daratan, samudera, sejarah kehidupan, dan juga urutan-urutan
kejadian yang pernah berlangsung di bumi.
Pemikiran tentang sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan dan proses
alam khusunya mengenai kebumian telah dimulai sejak zaman Pra-Klasik. Hal
tersebut berkaitan dengan kepercayaan (Keagamaan Mesir dan Hindu) dan
para pendeta yang mengajukan konsep. Umumnya mereka beranggapan
bahwa sejarah bumi ditandai oleh terjadinya proses pengrusakan dan
penciptaan. Konsep ini didasarkan terjadinya kehancuran akibat gempa,
letusan gunung api, banjir besar, serta dikaitkan dengan moralitas. (Prabowo,
2021)
Batuan adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau
mineraloid. Secara umum terdapat tiga jenis batuan yang ada di
permukaan bumi, yang berasal dari proses pembentukan yang berbeda-
beda. Magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami
proses pendinginan mengasilkan batuan beku. Batuan yang lebih dahulu
terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya
diangkut oleh air, udara yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi
di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material
sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan
terbentuklah batuan sedimen. Batuan beku atau batuan sedimen dapat berubah
bentuk dalam waktu yang sangat lama dengan adanya perubahan temperatur
serta tekanan yang kemudian menjadi batuan metamorf. (Fitri, Hidayat, &
Subandrio, 2017)
1
2
3
4
oleh jasad hidup. Golongan batuan jenis ini dapat dipecah menjadi dua
macam, yakni sedimen biomekanik dan juga sedimen biokimia.
Sedimen biomekanik merupakan endapan dari sisa- sisa bagian tubuh
jasad hidup yang mengendap secara alami karena beratnya sendiri,
misalnya adalah batu gamping, kerang, batu numilites, dan juga batu
gamping berlapis. Sementara batuan sedimen biokimia merupakan
batuan yang terjadi karena pengendapan unsur gamping dan juga
silisium dengan batuan makhluk hidup. Contoh dari batuan ini adalah
batu gamping terumbu atau rumah binatang kerang dan juga tanah
diatomea atau pengendapan unsur silisium karena adanya
karbondioksida dalam air yang banyak diserap oleh ganggang
diatomea.
d. Batuan sedimen klastika gunung api, Khusus untuk batuan jenis ini
merupakan batuan sedimen yang mempunyai tekstur klastika dengan
bahan penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan oleh gunung api.
3. Menurut Graha (1987), Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan
sedimen yang pada umumnya bertekstur non klasika. Graha membagi
batuan sedimen ini menjadi empat kelompok juga, yakni:
a. Batuan sedimen detritus (klastika/ mekanis)
b. Batuan sedimen batubara (organik/ tumbuh- tumbuhan)
c. Batuan sedimen silika, dan
d. Batuan sedimen karbonat
Khusus untuk jenis batuan ini dan juga batuan sedimen silika ini bisa
merupakan batuan sedimen klastika maupun batuan sedimen non-
klastika. Kemudian berdasar pada komposisi penyusun utamanya , batuan
sedimen klastika atau bertekstur klastika, dapat dibagi lagi menjadi tiga
macam, yakni:
1. Batuan sedimen silisiklastika. Batuan jenis ini merupakan jenis batuan
sedimen klastika yang mineral penyusun utamanya berupa kuarsa dan juga
felspar.
7
ruang kosong. Selain itu kemas dapat juga diakibatkan oleh struktur
yang mempengaruhi batuan tersebut.
Sebagai contoh :
a. Batugamping :Kalsit, Dolomit
b. Chert : Kalsedon
c. Gipsum : Mineral gypsum
d. Anhidrit : Mineral anhidrit
BAB III
PEMBAHASAN
17
18
Gambar
19
2. SR-03
Warna Abu-abu
Jenis batuan Klastik
Struktur Laminasi
Tekstur :
(a) ukuran besar butir 0,004
(b) Derajat pemilahan Well sorted sediment
(c) Derajat pembundaran Well rounded
(d) Kemas Tertutup
Komposisi mineral :
(a) Fragment Tidak ada
(b) Matriks Ada
(c) Semen Silica
Nama batuan Clay stone
Genesa Batu lempung terbentuk dari lempung residu
dan lempung tersedimen. Proses pertama batu
lempung adalah terbentuk karena proses
pelapukan batuan beku. Setelah melewati
pelapukan, material lempung melalui proses
diagnose atau mengalami perubahan kimia,
fisika, biologi batuan sedimen. Setelah itu
barulah menjadi batu lempung.
20
Gambar
21
3. SR-04
Warna Abu-abu kecoklatan
Jenis batuan Klastik
Struktur Cross bedding
Tekstur :
(a) ukuran besar butir 0,062 mm
(b) Derajat pemilahan Well sorted rounded
(c) Derajat pembundaran Angular
(d) Kemas Tertutup
Komposisi mineral :
(a) Fragment Tidak ada
(b) Matriks Ada < 2 mm
(c) Semen Silica
Nama batuan Sand stone
Genesa Sand stone dibentuk dari butiran. Butiran
yang terbawa oleh pergerakan air, seperti
ombak. Pada suatu pantai atau saluran
disuatu sungai.
Gambar
22
4. SR-06
Warna Cokelat kekuningan
Jenis batuan Klastik
Struktur Graded bedding
Tekstur :
(a) ukuran besar butir 2,000 mm
(b) Derajat pemilahan Poorly sorted sediment
(c) Derajat pembundaran Subrounded
(d) Kemas Terbuka
Komposisi mineral :
(a) Fragment Ada
(b) Matriks Tidak ada
(c) Semen Silica
Nama batuan Breksi
Genesa Batuan breksi terbentuk disebuah singkapan.
Dimana terdapat puing-puing sisa pelapukan
batuan beku menumpuk. Kemudian sisa-sisa
pelapukan batuan beku itu akan terbawa
aliran dan terendapkan di dekat
singkapannya, misalnya pada kipas alluvial.
Setelah proses dekomposisi, sisa-sisa batuan
beku itu akan terurai menjadi fragmen-
fragmen yang terikat dengan mineral-
mineral lain. Fragmen-fragmen ini yang
kemudian menjadi batuan breksi.
23
Gambar
24
5. SR-07
Warna Cokelat
Jenis batuan Klastik
Struktur Laminasi
Tekstur :
(a) ukuran besar butir Silt
(b) Derajat pemilahan Well sorted rounded
(c) Derajat pembundaran Very rounded
(d) Kemas Tertutup
Komposisi mineral :
(a) Fragment Tidak ada
(b) Matriks Ada
(c) Semen Silica
Nama batuan Batu pasir
Genesa Batu pasir adalah salah satu jenis batuan
sedimen yang paling umum dan banyak
ditemukan dalam cekungan sedimen di
seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang
untuk digunakan sebagai bahan konstruksi.
Di bawah permukaan, batu pasir sering
berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk
atau sebagai reservoir gas dan minyak bumi.
batu pasir akan tersusun atas butiran-butiran
mineral dari hornblende, biotit, ortoklas
dan kuarsa. Hornblende dan biotit yang
paling rentan mengalami perubahan kimia
dan fisika sehingga mereka akan tersingkir di
tahap awal transportasi.
Ortoklas dan kuarsa akan bertahan lama
karena ikatan kimia mereka lebih intens dan
25
6. SR-08
Warna Hitam keabu-abuan
Jenis batuan Klastik
Struktur Laminasi
Tekstur :
(a) ukuran besar butir Silt
(b) Derajat pemilahan Well sorted sediment
(c) Derajat pembundaran Angular
(d) Kemas Tertutup
Komposisi mineral :
(a) Fragment Tidak ada
(b) Matriks Ada
(c) Semen Silica
Nama batuan Batu lanau
Genesa Batu lanau terbentuk dimana air, angina atau
endapan es membawa material berukuran
lanau dan kemudian terakumulasi,
terpadatkan dan tersedimentasi menjadi
batuan. Partikel berukuran lanau tersebut
lumpur. Lanau terbentuk dari pecahan
kristal kuarsa berukuran pasir
Gambar
27
7. SR-11
Warna Cokelat
Jenis batuan Klastik
Struktur Errasional
Tekstur :
(a) ukuran besar butir Sand (1/16 – 2)
(b) Derajat pemilahan Poorly sorted sediment
(c) Derajat pembundaran Angular
(d) Kemas Terbuka
Komposisi mineral : (a) Ada
Fragment Ada
(b) Matriks Ada
(c) Semen
Nama batuan Breksi
Genesa Batuan breksi terbentuk disebuah singkapan.
Dimana terdapat puing-puing sisa pelapukan
batuan beku menumpuk. Kemudian sisa-sisa
pelapukan batuan beku itu akan terbawa
aliran dan terendapkan di dekat
singkapannya, misalnya pada kipas alluvial.
Setelah proses dekomposisi, sisa-sisa batuan
beku itu akan terurai menjadi fragmen-
fragmen yang terikat dengan mineral-mineral
lain. Fragmen-fragmen ini yang kemudian
menjadi batuan breksi.
Gambar
28
8. SR-12
Warna Cokelat
Jenis batuan Klastik
Struktur Laminasi
Tekstur :
(a) ukuran besar butir 0,088 – 0,125 mm
(b) Derajat pemilahan Well sorted sediment
(c) Derajat pembundaran Very rounded
(d) Kemas Tertutup
Komposisi mineral :
(a) Fragment Tidak ada
(b) Matriks Ada
(c) Semen Silica
Nama batuan Sand stone
Genesa Batu pasir terbentuk dari batuan yang
tersemen, yang kemudian disebut fragmen
dari batuan asal atau fragmen dari kristal-
kristal mineral. Semen yang mengikat butir-
butir bersama. Biasanya merupakan kalsif,
lempung dan silica. Pembentukan batu pasir
terjadi dua tahap :
Sebuah pelapisan atau kumpulan
perlapisan terakumulasi sebagai akibat
dari sedimentasi baik oleh air atau udara.
Pasir berubah menjadi batu pasir ketika
dikompaksi oleh tekanan dan endapan di
atasnya serta disedimentasi oleh
presipitasi mineral-mineral di dalam pori-
pori antar butiran.
Gambar
29
30
8. SR-14
Warna Coklat, merah
Jenis batuan Klastik
Struktur Bedding
Tekstur :
(a) ukuran besar butir Sand
(b) Derajat pemilahan Well sorted sediment
(c) Derajat pembundaran Well rounded
(d) Kemas Tertutup
Komposisi mineral :
(a) Fragment Tidak ada
(b) Matriks Ada
(c) Semen Silica
Nama batuan Sand stone
Genesa Batu pasir adalah salah satu jenis batuan
sedimen yang paling umum dan banyak
ditemukan dalam cekungan sedimen di
seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang
untuk digunakan sebagai bahan konstruksi.
Di bawah permukaan, batu pasir sering
berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk
atau sebagai reservoir gas dan minyak bumi.
batu pasir akan tersusun atas butiran-butiran
mineral dari hornblende, biotit, ortoklas
dan kuarsa. Hornblende dan biotit yang
paling rentan mengalami perubahan kimia
dan fisika sehingga mereka akan tersingkir
di tahap awal transportasi.
Ortoklas dan kuarsa akan bertahan lama
karena ikatan kimia mereka lebih intens dan
31
2. SR-06
Warna Cream
Jenis batuan Non klastik
Struktur Bioherm
Tekstur Amorf
Komposisi Mineral Karbonat
Nama batuan Gamping terumbu
Genesa Gamping terumbu atau gamping kerangka
adalah suatu bentuk struktur organisme yang
dibentuk oleh koloni organisme, tahan
terhadap gelomban dan memiliki relief
topografi di atas pengendapan sedimen di
sekelilingnya. Batu gamping terumbu berasal
dari penggumpalan plankton, moluska serta
algae. Batuan sedimen yang memiliki
komposisi mineral utama dari kalsit.
Terbentuk karena aktivitas dari coral atau
terumbu pada perairan yang hangat dangkal
dan terbentuk sebagai hasil sedimentasi
organik.
Gambar
34
3. SR-15
Warna Putih
Jenis batuan Non klastik
Struktur Geode
Tekstur Kristalin
Komposisi Mineral Karbonat
Nama batuan Gamping kristalin
Genesa Gamping kristalin terbentuk dari hasil
kristalisasi batu gamping klastik. Batu
gamping kristalin terbentuk dari organisme
lautyang mengandung karbonat seperti
cangkang, moluska, algae, foraminifera, atau
organisme lainnya
Gambar
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didapatkan pada praktikum kali ini beberapa kesimpulan :
1. Batuan sedimen klastik
a. Batu SR-02 adalah batu breksi
b. Batu SR-03 adalah clay stone
c. Batu SR-04 adalah batu pasir
d. Batu SR-06 adalah batu breksi
e. Batu SR-07 adalah batu pasir
f. Batu SR-08 adalah batu lanau
g. Batu SR-11 adalah batu breksi
h. Batu SR-12 adalah batu pasir
i. Batu SR-14 adalah batu pasir
2. Batuan sedimen non klastik
a. Batu SR-03 adalah batubara
b. Batu SR-06 adalah gamping terumbu
c. Batu SR-15 adalah gamping kristalin
B. Saran
1. Untuk materi yang diberikan diharapkan tidak terlalu banyak dalam setiap
praktikum agar setiap materi dapat dimengerti.
2. Kepada asisten praktikum agar dapat menjelaskan materi bebatuan secara
rinci seperti nama hingga ke deskripsi batuan tersebut sehingga deskripsi
batuan mudah untuk dipahami dan kami tidak kebingungan untuk
mengenali masing-masing jenis batu tersebut.
35
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, D. B., Hidayat, D., & Subandrio, D. S. (2017). Klasifikasi Jenis Batuan
Sedimen Berdasarkan Tekstur Dengan Metode Gray Level Co-Occurrence
Matrix Dan K-Nn. eProceedings of Engineering, 1-2.
geogerafi.com, I. (2016). Batuan Sedimen : Pengertian, Proses, dan Jenisnya.
https://ilmugeografi.com. Diakses pada 7 juni 2022
geografi.com, I. (2016). Batuan Breksi : Pengertian, Proses dan Jenisnya.
https://ilmugeografi.com/. Diakses pada 7 juni 2022
geologi, S. (2013). Struktur Batuan Sedimen. https://suarageologi.blogspot.com/.
Diakses Pada 8 juni 2022
Geologinesia. (2016). Batu Pasir dan Proses Pembentukannya.
https://www.geologinesia.com/. Diakses pada 7 juni 2022
Ibash_geophysicist.(2012).BatuanSedimen.https://basdargeophysics.wordpress.co
m/. Diakses pada 7 juni 2022
Prabowo, H. (2021). Geologi Fisik Teknik Pertambangan. Padang: Rajawali Pers.
36