DISUSUN OLEH:
JAYANTI RAUF
(471419021)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini, sholawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah SAW.
Adapun laporan praktikum ini dibuat sebagai syarat kelulusan mata kuliah
Rekonstruksi Sejarah Geologi. Laporan praktikum ini dapat diselesaikan tak lepas
dari peran penting berbagai pihak berupa bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang terlibat.
Dalam pembuatan laporan praktikum ini penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi materi maupun penyusunan
dan pemilihan kata-kata. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga laporan
praktikum ini dapat berguna dalam kebermanfaatan untuk pembaca pada
umumnya dan mahasiswa pada khususnya.
Jayanti Rauf
NIM. 471419021
ii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
4.2. Kesebandingan.........................................................................................21
BAB V. KESIMPULAN........................................................................................24
5.1. Kesimpulan..............................................................................................24
5.2. Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................26
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 31. Lokasi Praktikum dalam Peta Geologi Lembar Tilamuta................. 21
Gambar 32. Lokasi Praktikum dalam Peta Geologi Lembar Kotamobagu........... 22
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1. Peta Lokasi Praktikum
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Sungai Paguat, Sungai Paguyaman, Sungai Randangan, Danau Limboto, Sungai
Ongkang Dumoga, dan Sungai Bone. Depresi memanjang ini yang kemudian
disebut sebagai Zona Limboto.
Zona Perbukitan Bergelombang
Zona Perbukitan Bergelombang sering dijumpai di daerah selatan dan di
sekitar daerah Tolotio. Satuan ini umumnya menunjukan bentuk puncak
membulat dengan lereng yang relatif landai dan berjulang <200 m. Zona ini terdiri
atas batuan gunungapi dan batuan sedimen berumur Tersier hingga Kuarter.
Zona Dataran Pantai
Zona ini merupakan zona yang relatif terbatas di wilayah Dataran Pantai
Pohuwato. Dataran yang terbentang dari Marisa bagian timur hingga Torosiaje
serta perbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah bagian barat, yang merupakan
aluvial pantai yang sebagian besar tadinya merupakan daerah rawa dan zona
pasang-surut.
Dengan demikian, diketahui lokasi praktikum berada di Zona Depresi
Limboto.
4
Endapan Danau (Qpl)
Satuan ini terdiri dari batulempung, batu pasir, dan kerikil. Endapan ini
umumnya didominasi oleh batulempung yang berwarna abu-abu kecoklatan;
mengandung sisa tumbuhan dan linit. Di beberapa tempat terdapat batupasir
berbutir halus hingga kasar, serta kerikil. Pada batupasir terlihat struktur silang
siur bercekala kecil. Satuan ini sebagian telah terangkat membentuk perbukitan
sedang dan sebagian lainnya masih terus berkembang di bawah permukaan laut.
Umumya diperkiran berusia plistosen akhir sampai Holosen.
5
Kegiatan magmatik Diorit Bone yang bcrlangsung sampai Miosen Tengah
dilanjutkan oleh kegiatan magmatik Diorit Boliohuto yang berlangsung hingga
Miosen Akhi' Bcrsamaan dcngan kegiatan magmatik tersebut terjadilah
pcngangkatan pada akhir dari Miosen Akhir. Pada akhir kegiatan magmatik Diorit
Boliohuto, terjadilah kegiatan gunungapi yang menghasilkan Batuan Gunungapi
Pani dan Breksi Wobudu. Pada waktu itu lajur tunjaman Sulawesi Utara diduga
masih aktif dan menghasilkan sejumlah sesar jurus nrcndatar di bagian barat
daerah Tilamuta
Pada Pliosen terjadi pula kegiatan magmatik yang menghasilkan batuan
terobosan Granodiorit Bumbulan yang kemudian diikuti oleh kegiatan gunungapi.
Kegiatan gunungapi ini berlangsung hingga Plistosen Awal, dan menghasilkan
Batuan Gunungapi Pinogu. Pada saat itu juga terjadi pengendapan batuan sedimen
laut yang membentuk Formasi Lokodidi. Senrcntara itu retas-retas yang
bersusunan basal andesit, dan dasit masih terbentuk yang kemudian tidak lama
lagi berhenti setelah berakhirnya kegiatan gunungapi tersebut.
Pada akhir Pliosen hingga Plistosen di daerah ini terdapat pengendapan
yang membentuk satuan batugamping Klastik pada laut dangkal. Sedangkan pada
Plistosen Awal, tebentuklah endapan danau dan endapan sungai tua. Ketiga satuan
batuan tersebut telah mengalami penangkatan pada sckitar akhir Plistosen. Pada
akhir Plistosen hingga sekarang terjadi proses pendataran serta kegiatan tektonik
yang masih aktif. Proses pendataran menghasilkan endapan aluvial sedang
kegiatan tektonik menghasilkan beberapa sesar jurus mendatar di bagian timur
lembar, serta mengakibatkan terangkatnya satuan Batugamping Terumbu.
6
BAB III
METODOLOGI
5.6. Alat dan Bahan
Kompas Geologi
Gambar 5. HCL
7
Loupe
Gambar 6. Loupe
Komparator Batuan
8
5.7. Diagram Alir
Start
Tahap Persiapan
Collecting Data
Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
Laporan Praktikum
Finish
9
BAB IV
PEMBAHASAN
5.8. Deskripsi Litologi
4.1.1. Stasiun 1
Singkapan terletak pada bagian selatan jalan GORR (Gorontalo Outer
Ring Road), Daerah Huidu, Limboto Barat. Koordinat N0º38'43.0'' E122º56'46.1''
Singkapan memiliki dimensi ± 350m x 100m dan berjenis batuan sedimen dengan
struktur primer inorganik – syn depositional (terbentuk selama proses
pengendapan) yakni Graded Bedding dimana singkapan memperlihatkan
perlapisan yang mempunyai perbedaan atau gradasi berdasarkan ukuran material,
terdapat pula struktur laminasi dengan litologi yang berulang. Singkapan memiliki
2 litologi utama yaitu batugamping dan batulanau.
10
Gambar 11. Lapisan A
11
Gambar 14. Batulanau
4.1.2. Stasiun 2
12
lapisan dengan litologi yang berbeda-beda, dengan bidang kontak antar lapisan
ada yang terdiri atas kontak tegas, gradasional, ataupun erosional.
Lapisan A
Lapisan pertama berwarna cokelat terang dengan tinggi lapisan ±2m, serta
memiliki ukuran butir lanau dari bagian base hingga top. Nilai strike dan dip dari
lapisan ini yaitu (N 145oE/ 26o SW). Antara Lapisan A dan B memiliki bidang
kontak gradasional karena tidak memperlihatkan perubahan signifikan dalam segi
warna dan material.
13
Gambar 17. Sampel batuan pada lapisan B
Lapisan C
Lapisan berwarna cokelat kemerahan dengan tinggi lapisan ±2 m, serta
ukuran butir yang seragam dari base hingga top berupa pasir sangat halus.
Memiliki nilai strike dan dip (N 110 oE / 35o SW) dengan bidang kontak tegas
antara lapisan C dan D karena terlihat adanya perbedaan warna yang menonjol.
14
(N 148oE / 20o SW). Antara Lapisan D dan E terdapat kontak erosional karena
menampakan bidang perlapisan yang tergerus/tererosi oleh arus.
15
Lapisan F
Lapisan berwarna abu-abu terang dengan tinggi ±2 m. Lapisan memiliki
ukuran butir yang dominan berupa pasir sangat halus dari base hingga top dengan
nilai strike dan dip (N 109oE/ 39o SW). Lapisan F dan G memiliki kontak tegas.
Lapisan G
Lapisan memiliki tinggi ±3.1 m berwarna abu-abu terang pada bagian
kontak-base yang tersusun atas batuan konglomerat dengan fragmen kerikil dan
matriks pasir sangat halus, pada bagian base-tengah berwarna cokelat terang dan
terdapat vein kalsit yang berwarna abu-abu terang, pada bagian top memiliki
ukuran butir pasir. Nilai strike dan dip (N114oE/ 40o SW) dengan kontak antara
lapisan G dan H yaitu gradasional.
16
Gambar 22. Sampel batuan pada lapisan H
Lapisan I
Lapisan ini memiliki tinggi ±0.5 m, pada bagian kontak-base terdiri atas
batuan konglomerat dengan fragmen dan matriks pasir sangat halus, bagian base-
top terdiri atas butir pasir sangat halus yang seragam berwarna cokelat keabu-
abuan dan terdapat struktur laminasi (perlapisan <1cm). Nilai strike dan dip
(N100oE/ 28o SW). Antara lapisan I dan J tidak ada perbedaan secara signifikan
sehingga memiliki kontak gradasional.
17
(perlapisan <1cm). Nilai strike dan dip (N138oE/ 30o SW). Lapisan J dan K
memiliki kontak gradasional.
18
Lapisan L
Lapisan ini berwarna cokelat keabu-abuan dengan tinggi lapisan ±1.5 m,
terdiri atas butir pasir dari base-tengah, pada bagian top terdapat batuan breksi
dengan fragmen batuan beku dan matriks pasir. Nilai strike dan dip (N155oE/ 32o
SW).
19
4.1.3. Stasiun 3
Singkapan terletak pada bagian utara jalan GORR (Gorontalo Outer Ring
Road), Daerah Talaga Biru. Koordinat N0º38'03.8'' E123º01'01.6'' Singkapan
memiliki dimensi ± 150m x 80m dan berjenis batuan beku. Warna singkapan
putih keabuan disebelah kanan dan warna dominan gelap di bagian sebelah kiri.
Memiliki kontak yang tegas karena adanya perbedaan warna yang jelas.
20
Batuan Basalt
Batuan beku berwarna dominan gelap, tekstur porfiri-afanitik, mineral dominan
plagioklas dan piroksen.
5.9. Kesebandingan
Stasiun 1 dan 2 berdasarkan peta geologi lembar tilamuta terletak di
formasi Gamping Klastika (TQl), dan stasiun 3 berdasarkan peta geologi lembar
Kotamobagu terletak pada formasi Endapan danau (Qpl).
ST2
ST1
21
Gambar 31. Lokasi Praktikum dalam Peta Geologi Lembar Tilamuta
ST3
22
dimana satuan ini terdiri dari batulempung, batu pasir, dan kerikil. Endapan ini
umumnya didominasi oleh batulempung yang berwarna abu-abu kecoklatan;
mengandung sisa tumbuhan dan linit. Litologi yang ditemukan lebih cenderung
sesuai dengan formasi yang berada di sebelah timur formasi Endapan Danau (Qpl)
yaitu formasi Gunungapi Bilungala (Tmbv).
23
BAB V
KESIMPULAN
5.11. Kesimpulan
Litologi dari lokasi praktikum yaitu: (1) Stasiun 1 terdiri atas batugamping
dan batulanau, (2) Stasiun 2 terdiri atas perselingan batupasir, batulanau, dan
konglomerat, (3) Stasiun 3 terdiri atas batuan dasit dan batuan basalt.
Kesebandingan antara lokasi praktikum dan geologi regional yaitu: (1)
Litologi stasiun 1 sesuai dengan geologi regional yang ditempatinya yaitu
formasi Batugamping Klastika (Tql), (2) Litologi Stasiun 2 tidak sesuai
dengan geologi regional yaitu formasi Batugamping Klastika (Tql), (3)
Stasiun 3 tidak sesuai dengan geologi regional yang ditempatinya yaitu
formasi Endapan Sungai (Qpl).
Sejarah geologi lokasi praktikum yaitu terdiri atas formasi tertua
Batugamping Klastika (TQl) yang terdiri atas satuan batuan kalkarenit,
kalsirudit, dan batugamping koral dan kemudian formasi Endapan Danau
(Qpl) yang terdiri dari batulempung, batu pasir, dan kerikil.
5.12. Saran
Perlu adanya penambahann lokasi singkapan praktikum, pengambilan data
struktur, geomorfologi, serta analisis laboratorium seperti petrografi agar
mendapatkan data yang lebih lengkap dan sesuai.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26
Peta Geologi Lembar Kotamobagu
27