Anda di halaman 1dari 15

PREPARASI SAYATAN BATUAN

DISUSUN OLEH:
JAYANTI RAUF
(471419021)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1. Persiapan ...................................................................................................................... 3
2.2. Tahapan Pelaksanaan .................................................................................................. 3
BAB III. PENUTUP ................................................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
3.2. Saran .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan
dan digunakan untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan
mengandung mineral yang merupakan bahan non-organik yang dapat digunakan
dalam berbagai bidang di antaranya konstruksi bangunan, kesehatan, kecantikan,
pertanian, peternakan dan industri.
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki
bentuk terstruktur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Mineral tidah hanya
terdiri dari komposisi kimia melainkan struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni, garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
berbagai macam bentuk. Karakteristik citra yang dihasilkan dari pembentukaan kristal
batuan beku memiliki tiga bentuk berdasarkan kristal yang dihasilkan oleh
pembentukan mineral batuan , antara lain euhedral, subhedral dan anhedral. jika
kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal yang ideal (tegas,
jelas dan teratur) maka disebut dengan euhedral, subhedral jika kristal dibatasi oleh
bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas, sebagian teratur dan sebagian tidak,
sedangkan anhedral jika kristal dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak
beraturan.
Mineral optik merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
mineral yang berkonsentrasi pada pengamatan dan pendeskripsian mineral-mineral
penyusun batuan yang meliputi karakteristik struktur batuan, komposisi mineral,
warna dan tekstur. Pengamatan mineral pada batuan memiliki tingkat pengamatan
yang tinggi dengan ketelitian tinggi juga. Kemampuan mata manusia tidak mampu
untuk mengamati secara mendetail, maka untuk pengamatan lebih lanjut harus
mengunakan alat bantu berupa mikroskop polarisasi.
Sayatan tipis (thin section) batuan adalah suatu metode pengamatan batuan
atau mineral dengan cara membentuk dan menipiskan batuan hingga memiliki
ketebalan 0,35mm, sehingga dapat dijadikan preparat untuk penelitian menggunakan
mikroskop polarisasi. Fungsi utama dari sayatan tipis batuan adalah untuk melakukan
analisis dan identifikasi mineral yang ada dalam batuan.

1
1.2. Tujuan
Tujuan paper ini adalah untuk mengetahui cara atau langkah-langkah preparasi
sayatan batuan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Persiapan

Sebelum memasuki tahap preparasi sampel batuan kenakanlah pakaian safety seperti
memakai jas lab lengan panjang, kacamata google, sarung tangan latex dan sepatu
yang tertutup untuk menghindari adanya kecelakaan.

2.2. Tahapan Pelaksanaan


1. Memilih sampel batuan

3
Apabila terdapat banyak sampel batuan dengan litologi yang sama maka pilihlah
sampel batuan yang paling segar dan mewakili satuan batuan dari daerah
pemetaan.

2. Membuat tanda pada batuan

Dari sampel batuan yang dipilih tadi, buatlah tanda menggunakan spidol pada
sampel batuan tersebut agar memudahkan dalam proses pemotongan.

3. Memotong sampel menjadi bentuk chip

4
Selanjutnya pada tahap pemotongan digunakan media blade shaw untuk
mendapatkan ukuran yang dibutuhkan sehingga membentuk chips (kepingan).
Sebelum memulai pemotongan alangkah baiknya menggunakan headshet guna
menghindari kebisingan yang diciptakan dari gesekan. Dalam melakukan
pemotongan jangan lupa untuk memberikan air pada alat pemotong untuk
mengurangi panas yang ditimbulkan dari gesekan pada saat proses pemotongan.
Pastikan dalam memegang sampel batuan harus menggunakan kedua tangan agar
chip yang terbentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Jangan lupa untuk
menghaluskan tiap sisi samping dari sampel batuan yang telah berbentuk chip
tersebut.

4. Menghaluskan chip (kepingan) batuan

Tahap selanjutnya yaitu tahap penghalusan permukaan dari sampel batuan yang
telah berbentuk chip dengan menggunakan gerinda putar. Alat ini memiliki
ukuran yang bervariasi yaitu mulai dari 320, 400, dan 600 dimana semakin besar
angka menandakan semakin halus permukaanya. Sebelum melakukan
penghalusan pastikan gerinda telah dicampur dengan sedikit air. Penghalusan
dilakukan dengan cara menekan chip secara merata agar sisi tiap chips memiliki
ketebalan yang sama.

5
5. Memanaskan chip diatas hot plate

Pemanasan chip menggunakan hot plate dilakukan dengan suhu 65°C selama 1
jam hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada batuan.

6. Menyiapkan lem epoksi

Sembari menunggu penstabilan hot plat, buatlah lem epoksi dari campuran resin
dan curing agent dalam gelas ukur dengan perbandingan 7:1 menggunakan
timbangan, apabila sudah dimasukkan kemudian dicampur menggunakan stik
kayu dan jangan lupa untuk mnggunakan sarung tangan latex dalam tahap
pencampuran ini.

6
7. Menuangkan lem pada chip yang telah dipanaskan

Setelah 1 jam kemudian oleskan lem epoksi pada salah satu sisi chip yang telah
dipanaskan tadi menggunakan bantuan stik kayu.

8. Memasang slide glass

Pasang slide glass diatas chip yg telah dioleskan lem eksposi dengan cara ditekan
dan panaskan selama 2 jam.

7
9. Penghalusan dan penipisan chip

Tahap penghalusan dan penipisan chip menggunakan alat fine blade shaw yang
telah dialiri air. Letakkan chip di tempat yang telah disediakan kemudian
hidupkan alat tersebut dan putar stir secara perlahan sampai chip tersebut
terpotong.

10. Penipisan lanjutan menggunakan dengan bubuk alumina karbida

Ambil alumina carbida dan letakaan diatas kaca poles yang sudah diberi air
kemudian sayatan digosok diatas kaca poles tadi sampai menjadi lebih tipis.

8
11. Pengecekkan ketebalan sayatan batuan

Pengecekkan ketebalan sayatan dapat dilakukan dengan cara melihat sayatan


dibawah lampu, jika cahaya sudah tembus maka ketebalan sayatan sudah cukup.

Pengecekkan juga dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop palorasasi.


Caranya dengan melihat mineral kuarsa ataupun plagioklas yang akan
menunjukkan warna interfensi abu-abu orde 1

9
12. Pembersihan sayatan

Pembersihan digunakan menggunakan ultrasonic washing, alat ini berfungsi


untuk membersihkan kotoran serbuk dari batuan ataupun alumina karbida.
Sayatan dimasukkan selama 90 detik kemudian angkat sayatan dan ditiriskan

13. Pengcoveran

Tahap pengcoveran dilakukan dengan memanaskan sayatan diatas hot plate


dengan suhu 65ºC. Kemudian oleskan lem epoksi diatas sayatan dan dioles secara
merata dan setipis mungkin setelahnya tempelkan cover glass pada sayatan
tersebut.

10
14. Pelabelan sayatan

Pelabelan berfungsi untuk memberi identitas pada sayatan agar tidak tertukar
dengan sayatan lainnya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Langkah-langkah preparasi sayatan batuan yaitu pemilihan sampel, pemberian tanda
pada batuan, pemotongan untuk membentuk chip, penghalusan, pemanasan untuk
mengeringkan chip dari kandungan air, pemberian lem epoksi, pemasangan slide
glass, penghalusan serta penipisan chip, pengecekkan ketebalan batuan, pembersihan
sayatan, pengcoveran, dan pemberian label

3.2. Saran
Dalam tahap preparasi sayatan batuan disarankan menggunakan pakaian yang safety
untuk terciptanya keamanan dalam melakukan praktikum di laboratorium dan
menghindari adanya kecelakaan. Selalu memperhatikan alat-alat yang digunakan
dalam praktikum, baik itu penggunaanya serta apa saja yang dibutuhkan dalam
menggunakan alat tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Geologi Optik Teknik Geologi UGM. (2019, 08 Nov). Mineralogi Optik –
Preparasi Sayatan Tipis Batuan [Video]. Youtube, https://www. youtube.com/
watch?v=fq5LOakaelk&t=516s. Diakses pada 18 Okt 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai