Anda di halaman 1dari 18

PETROLOGI

BATUAN SEDIMEN

OLEH:
JAYANTI RAUF
(471 419 021)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
BATUAN SEDIMEN
PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang 13 kilometer, hanya 2,2 kilometer

terbentuk sebagai hasil pemadatan ketebalan yang tersingkap dibagian benua.

endapan yang berupa bahan lepas.  Bentuk yang besar lainnya tidak

Menurut (Pettijohn, 1975) batuan sedimen terlihat, setiap singkapan memiliki

adalah batuan yang terbentuk dari ketebalan yang berbeda dan singkapan

akumulasi material hasil perombakan umum yang terlihat ketebalannya hanya

batuan yang sudah ada sebelumnya atau 1,8 kilometer. Di dasar lautan dipenuhim

hasil aktivitas kimia maupun organisme, oleh sedimen dari pantai ke pantai.

yang di endapkan lapis demi lapis pada Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti

permukaan bumi yang kemudian karena setiap saat selalu bertambah

mengalami pembatuan. Menurut Tucker ketebalannya. Ketebalan yang dimiliki

(1991), 70 % batuan di permukaan bumi bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2

berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu kilometer sampai lebih dari 3 kilometer,

hanya 2 % dari volume seluruh kerak sedangkan ketebalan rata-rata sekitar 1

bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar kilometer (Endarto, 2005).

sangat luas di permukaan bumi, tetapi Batuan sedimen banyak sekali

ketebalannya relatif tipis. jenisnya dan tersebar sangat luas dengan

Volume batuan sedimen dan termasuk ketebalan antara beberapa centimeter

batuan metasedimen hanya mengandung sampai beberapa kilometer. Juga ukuran

5% yang diketahui di litosfera dengan butirnya dari sangat halus sampai sangat

ketebalan 10 mil di luar tepian benua, kasar dan beberapa proses yang penting

dimana batuan beku metabeku lagi yang termasuk kedalam batuan

mengandung 95%. Sementara itu, sedimen. Disbanding dengan batuan beku,

kenampakan di permukaan bumi, batuan- batuan sedimen hanya merupakan tutupan

batuan sedimen menempati luas bumi kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen

sebesar 75%, sedangkan singkapa dari hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang

batuan beku sebesar 25% saja. terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5%

Batuan sedimen dimulai dari lapisan ini,batu lempung adalah 80%, batupasir

yang tipis sekali sampai yang tebal sekali. 5% dan batu gamping kira-kira 80%

Ketebalan batuan sedimen antara 0 sampai (Pettijohn, 1975).


Sedimen tidak hanya bersumber dari proses, yakni proses sedimentasi secara
darat saja tetapi dapat juga dari yang mekanik dan proses sedimentasi secara
terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang kimiawi.
melengser kebawah akibat gaya gravitasi. 1. Proses sedimentasi mekanik
Meskipun secara teoritis dibawah Proses sedimentasi secara mekanik
permukaan air tidak terjadi erosi, namun merupakan proses dimana butir-butir
masih ada energy air, gelombang dan arus sedimen tertransportasi hingga
bawah permukaan yang mengikis diendap kan di suatu tempat.
terumbu-terumbu karang di laut dan hasil Proses ini dipengaruhi oleh banyak hal
kikisannya terendapkan di sekitarnya. dari luar. Transportasi butir-butir
Material sedimen dapat berupa : sedimen dapat dipengaruhi oleh air,
1. Fragmen dan mineral-mineral dari gravitasi, angin, dan es. Dalam cairan,
batuan yang sudah ada. Misalnya terdapat dua macam aliran, yakni
kerikil di sungai, pasir di pantai dan laminar (yang tidak menghasilkan
lumpur di laut atau di danau. transportasi butir-butir sedimen) dan
2. Material organik, seperti terumbu koral turbulent (yang menghasilkan
di laut, sisa-sisa cangkang organism air transportasi dan pengendapan butir-
dan vegetasi di rawa-rawa. butir sedimen). Arus turbulen ini
3. Hasil penguapan dan proses kimia membuat partikel atau butiran-butiran
seperti garam di danau payau sedimen mengendap secara suspensi,
dankalsim karbonat di aut dangkal. sehingga butiran-butiran yang
diendapkan merupakan butiran
PROSES SEDIMENTASI sedimen berbutir halus (pasir hingga
Batuan yang berasal dari hasil lempung).
rombakan berbagai jenis batuan adalah Proses sedimentasi yang dipengaruhi
batuan sedimen. Batuan sedimen ini oleh gravitasi dibagi menjadi  4, yakni
terbentuk dengan proses pertama tentunya yang dipengaruhi oleh arus turbidit,
adalah pecahnya atau terabrasinya batuan grain flows, aliran sedimen cair, dan
sumber yang kemudian hasil pecahannya debris flows.
tertransportasi dan mengendap di suatu a) Arus turbiditi dipengaruhi oleh
area tertentu. Proses-proses tersebut telah aliran air dan juga gravitasi. Ciri
lazim disebut sebagai proses-proses utama pengendapan oleh arus ini
sedimentasi. Proses sedimentasi pada adalah butiran lebih kasar akan
batuan sedimen klastik terdiri dari 2 berada di bagian bawah
pengendapan dan semakin halus semen dari batuan, semen tersebut
ke bagian atas pengendapan. diendapkan pada saat proses
b) Grain flows biasanya terjadi saat primer maupun sekunder.
sedimen yang memiliki kemas c) Authigenesis, munculnya mineral
dan sorting yang sangat baik jatuh baru yang tumbuh pada pori-pori
pada slope di bawah gravitasi. batuan
Biasanya sedimennya membentuk d) Recrystallization, perubahan
reverse grading. struktur kristal, namun kompsisi
c) Liquified sediment flows mineralnya tetap sama. Mineral
merupakan hasil dari proses yang biasa terkristalisasi adalah
liquefaction. kalsit.
d) Debris flows, volume sedimen e) Replacement, melarutnya satu
melebihi volume ar, dan mineral yang kemudian terdapat
menyebabka aliran dengan mineral lain yang terbentuk dan
viskositas tinggi. Dengan sedikit menggantikan mineral tersebut.
turbulens, sorting dari partikel f) Compaction (kompaksi)
mengecil dan akhirnya g) Bioturbation (bioturbasi), proses
menghasilkan endapan dengan sedimentasi oleh hewan (makhluk
sorting buruk. hidup)
2. Proses sedimentasi kimiawi Dalam proses sedimentasi itu sendiri
Proses sedimentasi secara kimiawi terdapat yang disebut dengan diagenesis.
terjadi saat pori-pori yang berisi fluida Diagenesis memiliki tahapan-tahapan
menembus atau mengisi pori-pori sebagai berikut:
batuan. Hal ini juga berhubungan o Eoldiagenesis
dengan reaksi mineral pada batuan Tahap ini merupakan tahap awal dari
tersebut terhadap cairan yang masuk pengendapan sedimen. Dimana terjadi
tersebut. Berikut ini merupakan pembebanan, yang menyebabkan
beberapa proses kimiawi dari adanya kompaksi pada tiap lapisan
diagenesis batuan sedimen klastik: sedimennya. Pada tahap ini proses
a) Dissolution (pelarutan), mineral kompaksi mendominasi
melarut dan membentuk porositas o Mesodiagenesis=earlydiagenesis
sekunder. o Latelydiagenesis
b) Cementation (sementasi), pengen- Tahap mesogenesis ini terjadi setelah
dapan mineral yang merupakan
melewati tahap eol-diagenesis. Pada pengendapan kembali detritus atau
tahap ini, kompaksi yang sangat kuat pecahan batuan asal. Batuan asal
disertai dnegan proses burial, dapat berupa batuan beku, metamorf
menyebabkan kenaikan suhu dan dan sedimen itu sendiri. Batuan
tekanan yang memicu terjadinya sedimen diendapkan dengan proses
dissolution. Pada tahap ini proses mekanis, terbagi dalam dua golongan
yang mendominasi adalah proses besar dan pembagian ini berdasarkan
dissolution (pelarutan). Sampai ukuran besar butirnya.
dengan proses ini, dikategorikan Cara terbentuknya batuan tersebut
sebagai earlydiagenesis. Apabila berdasarkan proses pengendapan baik
setelah proses pelarutan, masih terjadi yang ter-bentuk dilingkungan darat
burial, maka akan terjadi sementasi di maupun dilingkungan laut. Batuan
sekitar butiran-butiran sedimen. yang ukurannya besar seperti breksi
(inilah yang disebut dnegan dapat terjadi pengendapan langsung
latelydigenesis). Apabila kompaksi dari ledakan gunungapi dan di
terus berlanjut, hingga pada suhu 150 endapkan disekitar gunung tersebut
derajat celcius. Proses diagenesis akan dan dapat juga diendapkan
berhenti dan digantikan menjadi dilingkungan sungai dan batuan
proses metamorfisme. batupasir bisa terjadi dilingkungan
o Telodiagenesis laut, sungai dan danau. Semua batuan
Sedangkan jika setelah tahapan diatas tersebut termasuk ke dalam
mesodiagenesis terjadi peng-angkatan, golongan detritus kasar.
dalam proses pengangkatan ini, Sementara itu, golongan detritus
keberadaan berbagai jenis air (air halus terdiri dari batuan lanau, serpih
meteorik, air tanah, dll) dan batua lempung dan napal. Batuan
mempengaruhi susunan komposisi yang termasuk golongan ini pada
kimia batuan, sehingga umumnya di endapkan di lingkungan
memungkinkan terjadinya laut dari laut dangkal sampai laut
authigenesis (pengisian mineral baru). dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut
JENIS BATUAN SEDIMEN dimulai dari pelapukan mekanis
1. Batuan Sedimen Klastik maupun secara kimiawi, kemudian
Batuan sedimen klastik merupakan tererosi dan ter-transportasi menuju
batuan sedimen yang terbentuk dari suatu cekungan pengendapan. Setelah
pengendapan berlangsung sedimen termasuk golongan ini pada umumnya
mengalami diagenesa yakni, prosess- di endapkan di lingkungan laut dari
proses yang berlangsung pada laut dangkal sampai laut dalam
temperatur rendah di dalam suatu (Pettjohn, 1975). Fragmentasi batuan
sedimen, selama dan sesudah asal tersebut dimulaiu darin pelapukan
litifikasi. mekanis maupun secara kimiawi,
Contohnya; Breksi, Kong-lomerat, kemudian tererosi dan tertransportasi
Standsstone (batu pasir), dan lain-lain. menuju suatu cekungan pengendapan
Batuan sedimen yang terbentuk (Pettjohn, 1975).
dari pengendapan kembali detritus Setelah pengendapan berlangsung
atau pecahan batuan asal. Batuan asal sedimen mengalami diagenesa yakni,
dapat berupa batuan beku, metamorf proses proses-proses yang
dan sedimen itu sendiri. (Pettjohn, berlangsung pada temperatur rendah
1975). Batuan sedimen diendapkan di dalam suatu sedimen, selama dan
dengan proses mekanis, terbagi dalam sesudah litifikasi. Hal ini merupakan
dua golongan besar dan pembagian ini proses yang mengubah suatu sedimen
berdasarkan ukuran besar butirnya. menjadi batuan keras ( Pettjohn,
Cara terbentuknya batuan tersebut 1975).
berdasarkan proses pengendapan baik Proses diagenesa antara lain :
yang terbentuk dilingkungan darat Kompaksi Sedimen: Yaitu ter-
maupun dilingkungan laut. Batuan mampatnya butir sedimen satu
yang ukurannya besar seperti breksi terhadap yang lain akibat tekanan dari
dapat terjadi pengendapan langsung berat beban di atasnya. Disini volume
dari ledakan gunungapi dan di sedimen ber-kurang dan hubungan
endapkan disekitar gunung tersebut antar butir yang satu dengan yang lain
dan dapat juga diendapkan menjadi rapat.
dilingkungan sungai dan batuan batu Sementasi: Yaitu turunnya material-
pasir bisa terjadi dilingkungan laut, material di ruang antar butir sedimen
sungai dan danau. Semua batuan dan secara kimiawi mengikat butir-
diatas tersebut termasuk ke dalam butir sedimen dengan yang lain.
golongan detritus kasar. Sementara Sementasi makin efektif bila derajat
itu, golongan detritus halus terdiri dari kelurusan larutan pada ruang butir
batuan lanau, serpih dan batua makin besar.
lempung dan napal. Batuan yang
Rekristalisasi: Yaitu pengkristalan sebagai contoh pembentukan rumah
kembali suatu mineral dari suatu binatang laut (karang), terkumpulnya
larutan kimia yang berasal dari cangkang binatang (fosil), atau
pelarutan material sedimen selama terkuburnya kayu-kayuan sebagai
diagenesa atau sebelumnya. akibat penurunan daratan menjadi
Rekristalisasi sangat umum terjadi laut. Contohnya; Limestone (batu
pada pembentukan batuan karbonat. gamping), Coal (batu bara), dan lain-
Autigenesis: Yaitu terbentuknya lain.
mineral baru di lingkungan diagenesa, Batuan sedimen yang terbentuk
sehingga adanya mineral tersebut dari hasil reaksi kimia atau bisa juga
merupakan partikel baru dlam suatu dari kegiatan organisme. Reaksi kimia
sedimen. Mineral autigenik ini yang yang dimaksud adalah kristalisasi
umum diketahui sebagai berikut : langsung atau reaksi organik
karbonat, silica, klorita, gypsum dan (Pettjohn, 1975). Menurut R.P.
lain-lain. Koesoemadinata, 1981 batuan
Metasomatisme: Yaitu pergantian sedimen dibedakan menjadi enam
material sedimen oleh berbagai golongan yaitu :
mineral autigenik, tanpa pengurangan a) Golongan Detritus Kasar
volume asal. Batuan sedimen diendapkan
2. Batuan Sedimen Non-Klastik dengan proses mekanis.
Batuan sedimen Non-Klastik Termasuk dalam golongan ini
merupakan batuan sedimen yang antara lain adalah breksi,
terbentuk sebagai hasil penguapan konglomerat dan batupasir.
suatu larutan, atau pengendapan Lingkungan tempat pengendapan
material di tempat itu juga (insitu). batuan ini di lingkungan sungai
Proses pembentukan batuan sedimen dan danau atau laut.
kelompok ini dapat secara kimiawi, b) Golongan Detritus Halus
biologi /organik, dan kombinasi di Batuan yang termasuk kedalam
antara keduanya (biokimia). Secara golongan ini diendapkan di
kimia, endapan terbentuk sebagai hasil lingkungan laut dangkal sampai
reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ® laut dalam. Yang termasuk ked
CaCO3. Secara organik adalah ala golongan ini adalah batu
pembentukan sedimen oleh aktivitas lanau, serpih, batu lempung dan
binatang atau tumbuh-tumbuhan, Nepal.
c) Golongan Karbonat Dan faktor yang penting juga
Batuan ini umum sekali terbentuk adalah tingginya penguapan maka
dari kumpulan cangkang akan terbentuk suatu endapan dari
moluska, algae dan foraminifer / larutan tersebut. Batuan - batuan
oleh proses pengendapan yang yang termasuk kedalam batuan ini
me-rupakan rombakan dari batuan adalah gip, anhidrit, batu garam.
yang terbentuk lebih dahulu dan
di endpkan disuatu tempat. Proses f) Golongan Batubara
pertama biasa terjadi di Batuan sedimen ini terbentuk dari
lingkungan laut litoras sampai unsur-unsur organik yaitu dari
neritik, sedangkan proses kedua tumbuh-tumbuhan. Dimana
di endapkan pada lingkungan laut sewaktu tumbuhan tersebut mati
neritik sampai bahtial. Jenis dengan cepat tertimbun oleh suatu
batuan karbonat ini banyak sekali lapisan yang tebsl di atasnya
macamnya tergantung pada sehingga tidak akan
material penyusunnya. memungkinkan terjadinya
d) Golongan Silika pelapukan. Lingkungan
Proses terbentuknya batuan ini terbentuknya batubara adalah
adalah gabungan antara pross khusus sekali, ia harus memiliki
organik dan kimiawi untuk lebih banyak sekali tumbuhan sehingga
menyempurnakannya. Termasuk kalau timbunan itu mati
golongan ini rijang (chert), tertumpuk menjadi satu di tempat
radiolarian dan tanah diatom. tersebut.
Batuan golongan ini tersebarnya
hanya sedikit dan terbatas sekali. KEKOMPAKAN
e) Golongan Evaporit Proses pemadatan dan
Proses terjadinya batuan sedimen pengompakan, dari bahan lepas (endapan)
ini harus ada air yang memiliki hingga menjadi batuan sedimen
larutan kimia yang cukup pekat. disebut diagenesa. Proses diagenesa itu
Pada umumnya batuan ini dapat terjadi pada suhu dan tekanan
terbentuk di lingkungan danau atmosferik sampai dengan suhu 300oC dan
atau laut yang tertutup,sehingga tekanan 1 – 2 kilobar, berlangsung mulai
sangat me-mungkinkan terjadi pe- sedimen mengalami penguburan, hingga
ngayaan unsur-unsur ter-tentu. terangkat dan tersingkap kembali di
permukaan. Berdasarkan hal tersebut, ada Berdasarkan kebundaran atau
3 macam diagenesa, yaitu : keruncingan butir sedimen maka Pettijohn,
1. Diagenesa eogenik, yaitu dia-genesa dan kawan-kawan (1987) membagi
awal pada sedimen di bawah muka air. kategori kebundaran menjadi enam
2. Diagenesa mesogenik, yaitu dia- tingkatan ditunjukkan dengan pembulatan
genesa pada waktu sedimen rendah dan tinggi. Keenam kategori
mengalami penguburan semakin kebundaran tersebut yaitu:
dalam.  Sangat meruncing (sangat me-
3. Diagenesa telogenik, yaitu dia-genesis nyudut) (very angular)
pada saat batuan sedimen tersingkap  Meruncing (menyudut) (angular)
kembali di permukaan oleh karena  Meruncing (menyudut) tanggung
pengangkatan dan erosi. (subangular)
 Membundar (membulat) tang-
Dengan adanya berbagai macam gung (subrounded)
diagenesa maka derajat kekompakan  Membundar/membulat (roun-
batuan sedimen juga sangat bervariasi, ded)
yakni :  Sangat membundar (membulat)
 Bahan lepas (loose materials, (well-rounded).
masih berupa endapan atau sedimen)
 Padu (indurated), pada tingkat ini
konsolidasi material terjadi pada
kondisi kering, tetapi akan terurai bila
Kategori kebundaran dan keruncingan
dimasukkan ke dalam air.
butiran sedimen (Pettijohn, dkk., 1987).
 Agak kompak (padat), pada tingkat
ini masih ada butiran/fragmen yang
Tekstur Permukaan
dapat dilepas dengan tangan atau
1. Kasar, bila pada permukaan butir
kuku.
terlihat meruncing dan terasa tajam.
 Kompak (keras), butiran tidak
Tekstur permukaan kasar biasanya
dapat dilepas dengan tangan/kuku.
dijumpai pada butir dengan tingkat
 Sangat kompak (sangat keras,
kebundaran sangat meruncing-
biasanya sudah mengalami
meruncing.
rekristalisasi).
2. Sedang, jika permukaan butirnya agak
meruncing sampai agak rata. Tekstur
KEBUNDARAN
ini terdapat pada butir dengan tingkat 64 – 256
Cobble (bentuk / kebundaran
(kerakal) butiran meruncing)
kebundaran meruncing tanggung 4 – 64 Pebble Konglomerat

hingga membulat tanggung. 2–4


Granule (bentuk / kebundaran
(kerikil) butiran membulat)
3. Halus, bila pada permukaan butir Sandstone
1/16 – 2 Batupasir
sudah halus dan rata. Hal ini (pasir)
1/16 – 1/256 Silt (lanau) Batulanau
mencerminkan proses abrasi
Æ < 1/256 Clay (lempung) Batulempung
permukaan butir yang sudah lanjut
pada saat mengalami transportasi.
Dengan demikian butiran sedimen POROSITAS (Kesarangan)
yang mempunyai tekstur permukaan Porositas adalah tingkatan banyak-
halus terjadi pada kebundaran nya lubang (porous) rongga atau pori-pori
membulat sampai sangat membulat. di dalam batuan. Batuan dikatakan mem-
Sekalipun hal itu dinyatakan sebagai punyai porositas tinggi apabila pada
katagori kebundaran, tingkatan ini batuan itu banyak dijumpai lubang
nampaknya lebih didasarkan pada tekstur (vesicles) atau pori-pori. Sebaliknya,
permukaan dari pada butir. batuan dikatakan mempunyai porositas
rendah apabila ke-nampakannya kompak,
UKURAN BUTIR padat atau tersemen dengan baik sehingga
Butir lanau dan lempung tidak dapat sedikit sekali atau bahkan tidak
diamati dan diukur secara megaskopik. mempunyai pori-
Ukuran butir lanau dapat diketahui jika pori. Permeabilitas adalah tingkatan ke-
material itu diraba dengan tangan masih mampuan batuan meluluskan air (zat cair).
terasa ada butir seperti pasir tetapi sangat Permeable (lulus air), jika batuan
halus. Ukuran butir lempung akan terasa tersebut dapat meluluskan air, yaitu :
sangat halus dan lembut di tangan, tidak a) Bahan lepas, atau terkompakkan
terasa ada gesekan butiran seperti pada lemah, biasanya berbutir pasir atau
lanau, dan bila diberi air akan terasa sangat lebih kasar.
licin. b) Batuan dengan porositas tinggi,
Skala ukuran butir sedimen lubang-lubangnya saling
(disederhanakan). berhubungan.
c) Batuan mempunyai pemilahan baik,
Ukuran
Nama Butiran Nama batuan kemas tertutup, dan ukuran butir
butir (mm)

Boulder / block pasir atau lebih kasar.


Æ > 256 Breksi
(bongkah)
d) Batuan yang pecah-pecah atau #    Struktur perlapisan silang-siur
mempunyai banyak retakan / (cross bedding / cross lamination).
rekahan. #    Struktur perlapisan pilihan
Impermeable (tidak lulus air) , jika (graded bedding)
batuan itu tidak mampu meluluskan air, ~Normal, jika butiran besar di
yaitu : bawah dan ke atas semakin halus.
a) Batuan berporositas tinggi, tetapi ~Terbalik (inverse), jika butiran
lubang-lubangnya tidak saling halus di bawah dan ke atas semakin
berhubungan. kasar.
b) Batuan mempunyai pemilahan 2. Struktur permukaan (surface features) 
buruk, kemas terbuka, ukuran butir # Ripples (gelembur gelombang
lanau – lempung. Material lanau dan atau current ripple marks)
lempung itu yang menutup pori-pori # Cetakan kaki binatang (footprints
antar butir. of various walking animals.
Batuan bertekstur non klastika atau # Cetakan jejak binatang melata
kristalin, masif, kompak dan tidak ada (tracks and trails of crowling
rekahan. animals)
Secara praktis megaskopis, suatu # Rekahan lumpur (mud cracks,
batuan mempunyai tingkat kelulusan polygonal cracks)
tinggi apabila di permukaannya diteteskan # Gumuk pasir (dunes, antidunes)
air maka air itu segera habis meresap ke 3. Struktur erosi (erosional sedimentary
dalam batuan. Sebaliknya, batuan structures)
mempunyai kelulusan rendah atau bahkan # Alur/galur (flute marks, groove
tidak lulus air bila di permukaannya marks,linear ridges)
diteteskan air maka air itu tidak segera # Impact marks  (bekas tertimpa
meresap ke dalam batuan atau tetap di butiran fragmen batuan atau fosil)
permukaan batuan. # Saluran dan cekungan gerusan
(channels and scours)
STRUKTUR SEDIMEN # Cekungan gerusan dan pengisian
1. Struktur di dalam batuan (features (scours & fills)
within strata) :
#   Struktur perlapisan (planar atau PENAMAAN BATUAN
stratifikasi). Jika tebal perlapisan < 1 Penaman batuan sedimen secara
cm disebut struktur laminasi. deskriptif, tergantung pada data pemerian
(data deskriptif) yang meliputi warna, Struktur
mineral/frag
batuan
ciri
men khas
tekstur, struktur dan komposisi.
Komposisi
Pembagian batuan sedimen silisiklastika sejenis/ Fragme
umumnya berdasar ukuran butir, ditambah campuran, n
terutama umumn
dengan bentuk butir, struktur dan
dengan ya
Rudit Konglom
komposisi  yaitu : rijang, bulat
(2 – 256 mm) erat
1. Rudit (f > 2 mm), ter- kuarsa, atau
granit, agak
masuk breksi (fragmen meruncing),
kuarsit, membu
konglomerat (fragmen- membulat). batugamping lat
Apabila komposisi fragmen batuan dll.
Fragmen
secara megaskopik dapat diamati,
umumnya
maka penamaaan tambahan dapat Breksi
runcing, dan
diberikan berdasarkan komposisi menyudut
Kipas aluvial
utama fragmen batuan tersebut.
yang
Misalnya breksi andesit, breksi Fanglomerat
mengalami
batuapung, konglomerat kuarsa. pembatuan
Umumny
2. Arenit, adalah batuan sedimen
a tidak
berbutir pasir (batupasir). Penamaan Pecahan
terpisah.
batuan
batupasir ini dapat ditambahkan Fragmen
bercapur Tillit
batuan
berdasar kenam-pakan struktur dengan
terdapat
sedimen (contoh batupasir berlapis, semen
bekas
batupasir silangsiur), atau komposisi goresan
Terutama
penyusun utamanya, misal batupasir
kuarsa 25%,
kuarsa. felspar
3. Lutit, terdiri dari batulempung, kalium atau
plagioklas
batulanau, dan serpih. Batu lempung
10-25%. Pemila
berbutir lempung, batu lanau tersusun Arenit
Arenit Pecahan han
atau
oleh mineral /fragmen batuan berbutir (1/16 – 2 batuan: baik
batupasir
mm) basal, riolit, dan
lanau. Serpih adalah batulempung atau kuarsa
batusabak bersih
batulanau berstruktur laminasi. dll.
Mineral
mika, serisit,
Tabel Penamaan batuan sedimen klastika
klorit, bijih
secara megaskopis (Huang, 1965). besi.
Tekstur/ Komposisi Nama Ciri-
Pemilahan disebut batugamping kristalin. Napal -
jelek, warna
Arkose adalah terminologi untuk batuan sedimen
abu-abu
kemerahan berbutir lanau dan lempung, tersusun oleh
Batupasir Lebih bahan silisiklastika dan karbonat.
felspatik dewasa dari
Untuk batuan klastika gunungapi, tata
Graywacke arkose antara
subgraywac graywacke namanya mengikuti batuan piroklastika
ke dan arenit yang telah dijelaskan pada acara analisis
Umumnya
batuan beku, yaitu terdiri dari tuf (halus &
mineral
Antara kasar), batu lapili, breksi gunungapi dan
Lutit lempung,
Batulana batupas
(1/16 – 1/256 kuarsa, opal, aglomerat. Dalam beberapa hal, secara
u ir dan
mm) kalsedon,
serpih megaskopik, warna yang sangat khas dapat
klorit dan
bijih besi. ditambahkan untuk penamaan batuan,
Mudah contoh tuf hijau, batupasir merah,
Serpih membelah,
batulempung hitam dsb.
Batulumpur tidak plastis,
Batulempun bila dipanasi Penamaan batuan sedimen non klastika
g menjadi secara megaskopis (Huang, 1965).
plastis Komposisi
Tekstur/ Nama Ciri-ciri
mineral/fra
Struktur batuan khas
Untuk batuan karbonat bertekstur klastika : gmen
Rapat,
o Kalsirudit, adalah breksi atau
afanitik,
Breaksi
konglomerat dengan fragmen berbutir
dengan HCl,
kasar, Terutama Batuga
batugamping. mengandun
kristalin, kalsit mping
o Kalkarenit, adalah batupasir yang porus,
g organik,
bioklastika,
tersusun oleh mineral karbonat. oolit dan
mosaic
o Kalsilutit, adalah batugamping klastis
Tidak
berbutir halus (lanau – lempung). segera
bereaksi
dengan
Untuk batugamping bertekstur non
HCl,
klastika, cukup diberi nama batu gamping Terutama
Dolomit jarang
dolomit
non klastika. Apabila di dalam batu mengan
dung
gamping banyak mengandung fosil maka
fosil,
dapat disebut batu gamping berfosil. berbutir
Sedangkan batuan karbonat yang sudah sedang
Berbutir Kristal halus Kapur Putih – abu-
tersusun oleh kristal kalsit atau dolomit
abu terang, Berdasar data pemerian batuan sedimen
dengan sangat
tersebut di atas, maka secara genesa dapat
halus mikroorgani rapuh,
sme mengandun diinterpretasikan mengenai :
g fosil 1. Asal-usul atau sumber batuan sedimen
Abu-abu
(provenance)
terang,
Karbonat
rapuh, 2. Energi pengangkut (angin, air, es,
dan Napal
lempung
pecahan longsoran, letusan gunungapi atau
konkoid
kombinasi di antaranya), jaraknya
al
Campuran Warna dengan sumber dan proses
Rapat silika, opal beragam, transportasinya.
dan dan Rijang keras, kilap
3. Lingkungan pengendapan, di -darat
berlapis kalsedon non logam,
dll. konkoidal kering, darat berair tawar (danau,
Evaporit sungai), di pantai atau di laut (dangkal
, tidak
atau dalam).
sendiri
melaink 4. Diagenesa dan lain-lain.
an
berasosi
Terutama MACAM-MACAM BATUAN
asi
gips SEDIMEN
dengan
Anhidrit Gips
mineral/ 1. Tufa
Terutama
batuan
malit    Merupakan suatu spongi, batuan
lain.
Dijumpa karbonat yang porous, diendapkan
i kristal sebagai lapisan tipis di permukaan, di
yang
dekat mata air (Springs) dan sungai
mengelo
mpok (rivers). Ditemukan di kaligendig,
Mineral Karangsambung, Kebumen.
Masif Diperlukan
fosfat dan
atau Fosforit penentuan
fragmen
berlapis kadar P2O3
tulang
Warna
Amorf,
Humus, Batubar coklat,
berlapis,
tumbuhan a, lignit pecahan
tebal
prismatik

Geneis 2. Bentonit
     Genesa Bentonit secara umum
dapat dibagi menjadi 4 (empat) karbonat dan sebagian dihasilkan dari
macam yaitu, Terjadi karena pengaruh aktivitas panas bumi. Ditemukan di
pe-lapukan, Terjadi karena pengaruh Tontongan, karangsambung,
hydro-thermal, Terjadi karena akibat kebumen.
devitrivikasi dari tufa gelas yang
diendapkan di dalam air (lakustrin
sampai neritic). Terjadi karena proses
pengendapan kimia dalam suasana
basa (alkali) dan sangat silikan.
Ditemukan di patik, Sepat, Gunung
kidul.

4. Lempung Merah
Pada umumnya batuan keras basalt
dan andesit akan menjadikan lempung
berwarna, sehingga disebut lempung
merah. Ditemuukan di karang-
sambung, kebumen.

3. Lempung
       Lempung kata umum untuk
partikel mineral berkerangka dasar
5. Batupasir
silikat yang berdiameter kurang dari 4
Batu pasir terbentuk dari sementasi
mikrometer. Lempung mengandung
dari butiran-butiran pasir yang
leburan silika dan/atau aluminium
terbawa oleh aliran sungai, angin, dan
yang halus. Unsur-unsur ini, silikon,
ombak dan akhirnya terakumulasi
oksigen, dan aluminum adalah unsur
pada suatu tempat. Ukuran butiran
yang paling banyak menyusun kerak
dari batu pasir ini 1/16 hingga 2
bumi. Lempung terbentuk dari proses
milimeter. Komposisi batuannya
pelapukan batuan silika oleh asam
bervariasi, tersusun terutama dari
kuarsa, feldspar atau pecahan dari 7. Pasir Besi
batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, Secara umum pasir besi terdiri dari
serta sedikit klorit dan bijih besi. mineral opak yang bercampur dengan
Ditemukan di karang sambung, butiran-butiran dari mineral non logam
Kebumen. seperti, kuarsa, kalsit, feldspar,
ampibol, piroksen, biotit, dan
tourmalin. mineral tersebut terdiri dari
magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit,
limonit, dan hematit, Titaniferous
magnetit adalah bagian yang cukup
penting merupakan ubahan dari
magnetit dan ilmenit. Mineral bijih
pasir besi terutama berasal dari batuan
basaltik dan andesitik volkanik.
6. Batupasir Merah Ditemukan di sungai luk ulo, Kebumen.
Seperti halnya pasir, batu pasir
dapat memiliki berbagai jenis warna,
dengan warna umum adalah coklat
muda, coklat, kuning, merah, abu-abu
dan putih. Karena lapisan batu pasir
sering kali membentuk karang atau
bentukan topografis tinggi lainnya,
warna tertentu batu pasir dapat dapat
8. Pasir Hijau
diidentikkan dengan daerah tertentu.
Batu ini terbentuk dari aktivitas
Ditemukan di karang sambung,
vulkani, batu ini merupakan kristal
Kebumen.
olivin yang dihasilkan dari letusan
gunung berapi kerucut yang letusan
(erupsi) dan longsorannya (erosi)
menyebar di sekeliling gunung.
Ditemukan di sembaro, karang-
sambung, Kebumen.
membentuk puncak-puncak pung-
gungan yang sempit. Ditemukan di
karangsambung, Kebumen

9. Batugamping
Batu gamping adalah batuan
sedimen yang memiliki komposisi
mineral utama dari kalsit (CaCO3).
Batuan karbonat yang hampir
seluruhnya kalsium karbonat (CaCO3), 11. Gamping Numulities
atau secara spesifik adalah batuan Bongkah batu gamping numuliites
karbonat yang mengandung lebih dari merupakan "olistolit" hasil suatu
95% kalsit dan kurang dari 5% dolomit. pelongsoran besar didasar laut dari
Teksturnya bervariasi antara rapat, tepian menuju tengah cekungan yang
afanitis, berbutir kasar, kristalin atau dalam. Fosil yang ada menunjukkan
oolit. Batu gamping dapat terbentuk bahwa pada kala Eosen kawasan
baik karena hasil dari proses organisme sekitar Karangsambung merupakan
atau karena proses anorganik. laut dangkal di mana pada tepi-tepi
Ditemukan di wonogiri, jogjakarta. cekungan diendapkan batu gamping
numulites.

10. Gamping Merah


Gamping berwarna merah.
Singkapan yang merupakan endapan
laut dalam ini berlapis hampir vertikal
12. Breksi Vulkanik mengurangi pelesteran. Selain itu lain
Breksi Vulkanik (Qb); Terdiri dari juga tahan terhadap api, kondensi,
breksi yang bersifat andesitik, lava, jamur dan panas, serta cocok untuk
batupasir tufaan dan breksi lahar. akustik. Dalam sektor industri lain,
Breksi andesit umumnya melapuk batuini digunakan sebagai bahan
sedang berwarna kuning kecoklatan, pengisi (filler), pemoles/penggosok
komponen batuan andesitik (4 – 45 (polishing), pembersih (cleaner),
cm) agak segar, menyudut tanggung, stonewashing, abrasif, isolator
tertanam pada masadasar pasir tufa temperatur tinggi dan lain-lain.
berbutir kasar, agak padat sebagian Ditemukan di semiilir, Jogjakarta.
mudah hancur. Lava andesit umumnya
melapuk ringan berwarna abu-abu tua,
padu, bertekstur kasar dan porfiritik,
terkekarkan cukup intensif dan terisi
oleh mineral kuarsa. Breksi lahar
umumnya melapuk sedang, berwarna
coklat tua, komponen tufa dan batuan
agak segar yang berukuran pasir kasar
hingga kerakal, menyudut sampai
membulat tanggung, agak padu.
Ditemukan di kedung jati, Bantul.

13. Breksi Pumice


Breksi batuapung (Pumice)
mempunyai kuat tekan 75,62 kg/cm2.
kedap suara, mudah dibentuk atau
dipahat menjadi blok-blok yang
berukuran besar, sehingga dapat

Anda mungkin juga menyukai