Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lintang Anisa Gita Satria

NRP : 5017231063
Kelas : B

TUGAS [PENDAHULUAN

1. Jelaskan tentang proses batuan sedimen dan lingkungan


pengendapannya!
 Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada
suhu dan tekanan rendah, sebagai hasil dari akumulasi dan pemadatan
material material sedimen yang di transportasikan oleh air, angin, atau es.
Terbentuk akibat adanya proses litifikasi atau pembatuan dari material
material hasil rombakan batuan lain baik batuan beku, sedimen, atau
metamorf di suatu cekungan sedimen yang menjadi wadah terkumpulnya
material sedimen yang nantinya dapat berubah menjadi batuan sedimen.
 Batuan sedimen terbentuk melalui serangkaian proses geologis yang
melibatkan pengendapan, pembentukan, dan pengerasan material sedimen.
Berikut adalah langkah langkahnya:
1) Proses pelapukan
Proses ini terjadi karena pengikisan atau pemecahan bongkah pada
batuan asal yang disebabkan oleh proses alam. Proses pelapukan dari
segi kimiawi melalui proses pelarutan, proses dehidrasi, dan proses
karbonisasi, yang mana terjadi karena suatu reaksi kimia yang
berlangsung pada proses pelapukannya. Sedangkan proses pelapukan
dari segi mekanis terbentuk melalui pemecahan bahan bahan dari
batuan asal.
2) Proses erosi
Batuan yang ada di permukaan bumi tererosi oleh angin, air, atau
aktivitas biologis sehingga menghasilkan partikel-partikel kecil seperti
pasir, lumpur, atau kerikil. Proses ini mengakibatkan terlepasnya
material hasil pelapukan dari batuan asalnya.
3) Proses transportasi atau pengangkutan
Proses dimana hasil proses pelapukan tersebut terbawa oleh air, angin,
atau es ke suatu tempat
4) Proses pengendapan
Proses dimana hasil pelapukan yang telah tertransportasikan ini
mengendap pada suatu tempat. Tempat tempat pengendapan bisa
berupa sungai, danau, laut, dan laut dalam.
5) Pembentukan sedimen
Partikel-partikel yang mengendap membentuk lapisan lapisan
sedimen. Proses ini dapat melibatkan pemisahan berdasarkan ukuran
Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B
partikel, dimana partikel-partikel yang lebih berat megendap lebih
cepat.
6) Diagenesis
Proses pengubahan sedimen menjadi batuan sedimen melalui
kompaksi dan pengikatan mineral. Kompaksi terjadi ketika lapisan
sedimen menumpuk di atasnya, dan mineral air memenuhi ruang di
antara partikel-partikel sedimen, mengikat mereka bersama-sama.
7) Litosferisasi
Tahap akhir ini melibatkan pengerasan lebih lanjut melalui proses
litifikasi atau pembekuan, dimana mineral di dalam sedimen
mengkristasl dan mengikat partikel bersama-sama, membentuk batuan
sedimen yang padat
 Lingkungan pengendapan adalah tempat mengedapnya material sedimen
beserta kondisi fisik, kimia, dan bioogi yang mencirikan terjadinya
mekanisme pengendapan tertentu. Lingkungan pengendapan tersebut
meliputi:
1) Lingkungan Fluvial (Sungai)
Material sedimen seperti pasir, kerikil, dan lumpur dapat terkumpul di
dasar sungai atau daerah banjir sungai.
2) Lingkungan Delta
Tempat dimana sungai bertemu dengan lautan atau danau, sering
menjadi tempat akumulasi besar pasir, lumpur, dan material sedimen
lainnya.
3) Lingkungan Glasial
Proses pengendapan material sedimen oleh gletser melibatkan
pengangkutan dan akumulasi material yang diambil oleh gletser saat
bergerak
4) Lingkungan Danau
Endapan sedimen dapat terjadi di dasar danau, terutama di area area
dengan sedimen yang terbawa oleh sungai yang masuk ke danau.
5) Lingkungan Laut dan Samudera
Sedimen dapat mengendap di dasar laut melalui proses seperti
pelapukan karang, pengendapan plankton, dan transportasi material
oleh arus laut.
6) Lingkungan Pantai dan Terumbu Karang
Mencakup pasir dan kerikil, sedangkan terumbu karang dapat
menyebabkan pembentukan batuan sedimen karbonat.
Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B
2. Jelaskan klasifikasi batuan sedimen berdasarkan proses utama yang
berperan dalam pembentukan menurut Tucker (2003)!
Menurut Tucker (2003), berdasarkan proses utama yang berperan dalam
pembentukannya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Batuan Sedimen Silisiklastik
Merupakan batuan sedimen klastik yang mineral penyusun utamanya berupa mineral
silikat. Batuan sedimen ini terbentuk dari fragmen fragmen (klastika) batuan yang telah
ada sebelumnya yang kemudian mengalami transportasi dan pengendapan karena proses
proses fisik. Contoh jenis batuan ini adalah batu lempung, batu breksi, batu konglomerat,
batu lumpur, batu pasir, dll.

Gambar 1. Batu pasir, Batu breksi, dan Batu konglomerat

2. Batuan Sedimen Biokimia, Biogenik, dan Organik


Merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses aktivitas organisme. Contoh
jenis batuan ini adalah batu endapan fosfat guano, gamping, batubara, batu chert, dll.

Gambar 2. Batu gamping dan Batubara

3. Batuan Sedimen Kimiawi


Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hasil proses kimia. Batuan ini
dikelompokkan menjadi dua yaitu evaporit (halit, gipsum, dll) dan ironstone (hemaiti,
siderit, dll).

Gambar 3. Batu gypsum dan Batu siderit


Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B
3. Sebutkan dan jelaskan tekstur batuan sedimen!
Tekstur menjelaskan hubungan hubungan antar butiran atau mineral penyusun pada
batuan sedimen. Unsur –unsur tekstur pada batuan sedimen dibagi menjadi empat yaitu
meliputi ukuran butir, morfologi butir, kemas dan sortasi.

1. Ukuran Butir
Batuan sedimen memiliki ukuran butir berkisar antara lempung (clay) hingga bongkah
(boulder). Ukuran butir yang paling sering di gunakan ini berskala sekitar Udden-
Wentworth yang mengkelaskan ukuran menjadi empat kategori utama yaitu lempung,
lanau, pasir, dan gravel. Masing masing kategori ini dapat dibagi lebih rinci:
Tabel 1. Skala Wentworth

2. Morfologi Butir
Yang paling penting dalam deskripsi petrologi yaitu derajat kebundaran (roundness) dan
derajat kebolaan (sphericity). Derajat kebolaan adalah metode untuk menyatakan suatu
bentuk (form) butiran.
a) Tingkat kebundaran
Dipengaruhi oleh komposisi butir, ukuran butir, jenis proses transportasi dan jarak
transport. Butiran yang keras dan resisten lebih sulit membulat selama proses
transport dibandingkan butiran yang kurang keras. Semakin jauh jarak transport
maka butiran akan semakin bundar. Penentuan derajat kebundaran ini dibagi
menjadi 5 kelas yaitu:
 Well-rounded (membundar baik)
 Rounded (membundar)
 Subrounded (membundar tanggung)
 Subangular (menyudut tanggung)
 Angular (menyudut)
b) Tingkat Kebolaan
Didefinisikan sebagai ukuran bagaimana suatu butiran mendekati bentuk bola.
Semakin menyertupai bola, maka memiliki nilai sphericity yang tinggi. Nilai
sphericity dapat ditemukan dengan perhitungan matematis, namun umumnya juga
diterapkan perbandingan visual, khususnya untuk butiran berukuran pasir.
Nama : Lintang Anisa Gita Satria
NRP : 5017231063
Kelas : B
3. Kemas
Berkaitan denganpengaturan butiran dalam batuan serta hubungannya dengan matriks.
Tinggi rendahnya kelimpahan matriks secara langsung berpengaruh terhadap tingkat
kecepatan persinggungan antar butir. Kemas terbagi menjadi dua yaitu:
 Grain Supported : Butiran yang saling bersinggungan dengan kelimpahan
dominan berupa butiran
 Matrix Supported : Fragmen mengembang dalam matriks
4. Sortasi
Merupakan keseragaman ukuran butir penyusun batuan sedimen. Semakin seragam,
maka semakin baik pula pemilahan butir atau sortasinya, jika besar butir tidak merata,
terdapat matriks dan fragmen sortasinya semakin buruk. Tekstur ini umumnya hanya
digunakan dalam deskripsi batuan sedimen klastik berukuran pasir hingga gravel.

Anda mungkin juga menyukai