LAPORAN PRAKTIKUM
GEOLOGI DASAR
Oleh :
Nama : Heru Hermawan
NIM : 3201420056
Nama Dosen : 1. Wahyu Setyaningsih, S.T., M.T.
: 2. Jamhur, S.T., M.T.
: 3. Drs. Sriyono, M.Si
Nama Asisten : 1. Muhamad Dani Ihwan
: 2. Ainurallim
LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
A. JUDUL
MENGIDENTIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batuan sedimen dan proses pembentukan
batuan sedimen.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batuan sedimen non-klastik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis batuan sedimen non-klastik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan tekstur batuan sedimen non-klastik.
5. Mahasiswa dapat mengetahui komposisi batuan sedimen non-klastik.
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi dari hancuran batuan induk,
maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Proses
pembentukan batuan sedimen antara lain yaitu pelapukan, erosi, transportasi, pengendapan
dan diagenesa. Diagenesa sendiri memiliki tahapan-tahapan yaitu kompaksi sedimen,
sementasi, rekristalisasi, autigenesis, dan metasomatisme.
Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil
penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu) atau tidak
mengalami transportasi sehingga pengendapannya relatif dekat dengan batuan induk.
Dalam praktikum kali ini terdapat 2 jenis batuan sedimen non-klastik, pertama batuan
sedimen kimia yang terdiri dari evaporit, batubesi, fosfat dan silika. Kedua batuan sedimen
organik yang terdiri dari batu bara, gastropoda (cangkang siput) dan coquina (cangkang
foraminifera). Struktur batuan sedimen non-klastik ada masif dan fosiliferous sedangkan
tekstur batuan sedimen non-klastik ada amorf dan kristalin.
Monomineralik artinya hanya memiliki satu kandungan mineral saja. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan terhadap batuan sedimen non-klastik. Batu Gypsum
adalah batuan sedimen non-klastik kimia (evaporit) yang memiliki struktur masif . Tekstur
berupa kristalin. Komposisi mineralnya adalah monomineralik gypsum. Batu siderit adalah
batuan sedimen non-klastik kimia (batubesi) yang memiliki struktur masif. Teksturnya
berupa amorf. Komposisi mineralnya adalah monomineralik siderit. Batu apatit adalah
batuan sedimen non-klastik kimia (fosfat) yang memiliki struktur masif. Teksturnya berupa
kristalin. Komposisi mineralnya adalah monomineralik apatit.
Batu rijang adalah batuan sedimen non-klastik kimia (silika) yang memiliki struktur
masif. Teksturnya berupa amorf. Komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini
adalah monomineralik silika. Batu bara adalah batuan sedimen non-klastik yang memiliki
struktur fosiliferous. Teksturnya berupa amorf. Komposisi mineralnya adalah
monomineralik berupa karbon. Batu gamping gastropoda adalah batuan sedimen non-
klastik organik yang memiliki struktur fosiliferous. Teksturnya berupa amorf. Komposisi
mineralnya adalah monomineralik karbonat. Batu gamping coquina adalah batuan sedimen
non-klastik organik yang memiliki struktur fosiliferous karena. Teksturnya berupa amorf.
Komposisi mineralnya adalah monomineralik karbonat.
DAFTAR PUSTAKA