Anda di halaman 1dari 18

lOMoARcPSD|26472224

Identifikasi Batuan Sedimen Non Klastik

Geografi (Universitas Negeri Semarang)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by wendi putra
lOMoA

NILAI Tanggal Pengumpulan

(..................................) (Jumat, 6 November 2020)

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI DASAR

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

Oleh :

Nama : Fanny Dwi Setiawan

NIM : 3211420052

Nama Dosen :1. Wahyu Setyaningsih, S.T., M.T.

:2. Jamhur, M.T.

Nama Asisten :1. Lalu Hasnan Habib Al Banjari

:2. Riki Saputra Ginting

LABORATORIUM GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Downloaded by wendi putra


lOMoA

A. JUDUL

MENGIDENTIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

B. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi batuan sedimen non klastik

2. Mahasiswa dapat mengetahui tekstur dan struktur batuan sedimen non klastik

3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis batuan sedimen non klastik

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan komposisi batuan sedimen non klastik

5. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengertian batuan sedimen non klastik

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Batu rijang g. Coquina

b. Batu siderit h. Skala garis

c. Batu gamping gastropoda i. HCL

d. Batu gypsum j. Komparator batuan

e. Batubara k. Handphone

f. Batu apatite l. Laptop

2. Bahan

a. Kertas cover praktikum

b. Lembar instrumen

c. Kertas HVS A4

d. Paket data

Downloaded by wendi putra


lOMoA

D. DASAR TEORI

1. Pengertian batuan sedimen

Secara umum batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan terbentuk sebagai
hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Menurut Hutton (1875) Batuan sedimen
merupakan batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen sebagai materual lepas yang
terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es, dan juga longsoran gravitasi, gerakan
tanah atau juga tanah longsor. Menurut Pettijohn (1975) Batuan sedimen adalah batuan
yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi
lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut O’Dunn &
Sill (1986) Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen,
sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan, oleh air, angin, es dan
longsoran gravitasi, gerakan tanah atau longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh
penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan material lainnya.

2. Proses terbentuknya batuan sedimen

Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang
melibatkan proses yaitu sebagai berikut :

a. Pemampatan (Compaction)

Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan


butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti
syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan
menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.

Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke
kawasan yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam
pelarutan dan pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang
terterusan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami
tekanan yang tinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure
solution). Silika yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh
membentuk simen.

c. Penyimenan (cementation)

Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan
rongga (pore fluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya

Downloaded by wendi putra


lOMoA

tumbuh-tambah atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia


ada. Jenis simen yang utama ialah kuarza dan kalsit.

Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan


biasanya berlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia
boleh mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan
tekanan.

Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada
pelarutan organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan
lain- lain. Simen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan
sekitaran karbonat.

c. Penghabluran Semula (recrystallization)

Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa
adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan
saiz boleh berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit
menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah.

3. Pengertian batuan sedimen non klastik

Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai


hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu) atau
tidak mengalami transportasi sehingga pengendapannya relatif dekat dengan batuan
induk. Menurut Pettjohn (1975) Batuan sedimen non klastik merupakan batuan sedimen
yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia
yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik. Menurut Djauhari Noor
(2014) Batuan sedimen non klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses
kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batu rijang sebagai proses
kimiawi. Bauan sedimen non klastik dapat juga terbentuk sebagai hasil proses
organik, seperti batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau
batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang terubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses
kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut dalam air (terutamanya air laut). Material ini
terdendapkan karena proses kimiawi seperti proses penguapan membentuk kristal garam,
atau dengan bantuan proses beiologi (sepertimembesarnya cangkang oleh organisme yang
mengambil bahan kimia yang ada dalam air).

4. Jenis batuan sedimen non klastik

Jenis batuan sedimen non klastik dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

Downloaded by wendi putra


lOMoA

1) Sedimen kimia

Sedimen kimia merupakan batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses penguapan,
terutama di daerah aride. Batuan ini umumnya hanya tersusun atas satu komposisi mineral
dengan kilap yang umumnya non-metalik. Batun sedimen non klastik kimia terdiri atas :

a. Kelompok Sedimen Evaporit, merupakan kelompok batuan sedimen non-klastik yang


terbentuk oleh proses sedimentasi kimia, yaitu proses evaporasi. Proses evaporasi terjadi
pada larutan yang mengandung unsur kimia tertentu, yang diikuti oleh proses presipitasi
dan deposisi dari unsur kimia yang terevaporasikan tersebut. Endapan evaporit dapat
terjadi pada : air laut, danau, mata air panas, dan air tanah. Macam-macam mineral yang
umum dijumpai sebagai endapa evaporit yaitu sulfat, sulfur, borat, karbonat, klorida, dan
nitrat.

b. Kelompok sedimen batubesi, merupakan batuan sedimen yang mengandung kadar besi
(Fe) > 15%. Macam-macam mineral besi dalam batuan sedimen yaitu oksida, karbonat,
silikat, dan sulfida. Presipitasi mineral-mineral ini sangat dikontrol oleh kondisi kimia
permukaan dan lingkungan diagenesisnya (Eh dan pH)

c. Kelompok sedimen fosfat, merupakan kelompok yang jumlahnya sedikit jika


dibandingkan dengan jenis batuan nonklastik yang lain. Umumnya dijumpai dalam bentuk
mineral apatit Ca5 (PO4) 3 (F, Cl, OH) dan dahllite. Mineral yang sering dijumpai sebagai
endapan fosfat antara lain nodul dan fosfat berlapis, bioklastik dan lapisan pebble, serta
guano.

d. Kelompok sedimen silika, merupakan batuan sedimen yang umumnya terbentuk di laut
dalam. Pembentukannya bisa karena proses kimia, biokimia, biogenik (kumpulan
organisme silikaan), maupun produk vulkanisme bawah laut (presipitasi anorganik dari
silika yang dihasilkan dari magma dalam air). Umumnya berukuran halus (kriptokristalin),
padat, sangat keras, dengan pecahan konkoidal. Macam sedimen silika antara lain flint,
jasper, porselanit.

2) Sedimen organik

Sedimen organik merupakan batuan sedimen yang dihasilkan oleh aktivitas


organisme, terdapat sebagai sisa organisme yang biasanya tetap tinggal di tempatnya.
Batuan sedimen klastik organik terdiri atas

a. Batubara, yaitu batuan karbonat yang terbentuk oleh akumulasi sisa-sisa tumbuhan
bersama hasil dekomposisinya yang terawetkan dalam lapisan sedimen dan menjadi kaya
akan unsur karbon dengan adanya proses diagenesis.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

b. Batu gamping terumbu, adalah sebuah bentuk struktur organisme yang dibentuk oleh
koloni organisme, tahan terhadap gelombang, dan memiliki relief topografi di atas
pengendapan sedimen yang ada di sekelilingnya.

c. Chalk, merupakan jenis batu gamping lunak seperti tanah, berpori, dan berwarna putih
sampai abu-abu muda, dan merupakan kumpulan cangkang kerang yang berukuran halus ;
terdiri atas 90-99% kalsit.

d. Batu gamping yang tersusun oleh cangkang organism laut seperti Foraminifera meliputi
:

Radiolarian, adalah batuan sedimen yang berasal dari fosil binatang planktonik laut
berukuran rata-rata 20-200 mikron (µm). Rangka tubuhnya yang terbuat dari bahan
silika amorf menjadikan cangkang radiolarian yang telah mati terawetkan menjadi fosil
pada sedimen di dasar laut dalam di bawah CCD (Carbonate Compensation Depth)
dimana bahan karbonat larut.
Coquina, adalah batuan sedimen yang terbentuk ketika miliaran kerang kecil kerang-
seperti, yang disebut coquina, atau Cockleshell yang mati dan karenanya disimpan,
dikuburkan dan berubah menjadi batu ketika tekanan diterapkan.

5. Struktur dan tekstur batuan sediemen non klastik

1) Struktur batuan sedimen non klastik

Struktur batuan sedimen non klastik diklasifikasikan menjadi berikut :

a. Fossiliferous : struktur yang menunjukkan adanya fosil

b. Oolitik : struktur dimana fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik, bersifat
konsentris dengan diameter kurang dari 2 mm.

c. Pisolitik : sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2 mm.

d. Konkresi : sama dengan oolitik namun tidak konsentris.

e. Cone in cone : strutur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut per
kerucut.

f. Bioherm : tersusun oleh organisme murni insitu

g. Biostorm : seperti bioherm namun bersifat klastik

h. Septaria : sejenis konkresi tapi memiliki komposisi lempungan. Ciri khasnya adalah
adanya rekahan-rekahan tak teratur akibat penyusutan bahan lempungan tersebut karena
proses dehidrasi yang melalui celah-celahnya terisi oleh mineral karbonat.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

i. Geode : banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga- rongga yang terisi oleh
kristal- kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. Kristal dapat berupa kalsit
maupun kuarsa

j. Styolit : kenampakan bergerigi pada batugamping sebagai hasil pelarutan

2) Tekstur batuan sedimen non klastik

Tekstur batuan sedimen non klastik diklasifikasikan menjadi berikut :

a. Kristalin,terdiri dari kristal-kristal yang interlocking. Untuk pemberiannya menggunakan


skala Wenthworth dengan modifikasi sebagai berikut :

b. Amorf, terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau amorf.

c. Fibrous, terdiri dari mineral yang membentuk semacam serabut.

6. Komposisi batuan sedimen non klastik

Komposisi mineral pada batuan sedimen non klastik biasanya sederhana terdiri dari satu
atau dua mineral (monomineralik karbonat). Sebagai contoh :

a. Batugamping : Kalsit, Dolomit


b. Chert : Kalsedon

c. Gipsum : Mineral gypsum


d. Anhidrit : Mineral anhidrit

Downloaded by wendi putra


lOMoA

E. LANGKAH KERJA

1. Mengamati dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum.

2. Mahasiswa mendengarkan arahan dan bimbingan asisten praktikum geologi dasar

3. Mahasiswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh asisten praktikum geologi dasar

4. Mahasiswa mencatat materi dan penjelasan setelah memperhatikan pemaparan oleh asisten
praktikum geologi dasar

5. Mahasiswa bertanya kepada asisten praktikum geologi dasar apabila ada hal yang belum
dipahami

6. Mahasiswa mencari sumber referensi untuk menyusun laporan praktikum geologi dasar

7. Mahasiswa menganalisis contoh batuan sedimen non klastik dengan teliti

8. Mahasiswa mengisi lembar instrumen batuan sedimen non klastik

9. Mahasiswa membuat laporan praktikum geologi dasar

10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum geologi dasar
tepat waktu

Downloaded by wendi putra


lOMoA

F. PEMBAHASAN

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 31 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik kimia


2. Warna Batuan : Cokelat
3. Struktur : Masif
4. Tekstur : Amorf
5. Komposisi Mineral : Monomineralik silika
6. Nama Batuan : Batu rijang
7. Genesa : Batu rijang merupakan batuan sedimen non klastik kimia silika yang
memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil pada batuan ini. Batuan ini memiliki tekstur
amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal. Komposisi mineral dari
batuan ini adalah monomineralik berupa silika. Rijang dapat terbentuk ketika mikrokristal silikon
dioksida (SiO2) tumbuh dalam sedimen lunak yang akan menjadi batu kapur. Dalam sedimen
tersebut, jumlah yang sangat besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi nodul
yang berbentuk tidak teratur atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air ke sebuah lingkungan
pengendapan. Jika nodul-nodul atau konkresi tersebut bergabung dalam jumlah yang besar maka
akan membentuk lapisan rijang dalam suatu massa sedimen. Rijang yang terbentuk dengan cara
seperti ini biasa disebut sebagai batuan sedimen kimia. Beberapa silikon dioksida dalam rijang
diperkirakan memiliki asal biologis.

Gambar :

Silika
PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 31 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik kimia


2. Warna Batuan : Cokelat kehitaman
3. Struktur : Masif
4. Tekstur : Amorf
5. Komposisi Mineral : Monomineralik siderit
6. Nama Batuan : Batu siderit
7. Genesa : Batu siderit merupakan batuan sedimen non klastik kimia batu besi
yang memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil di dalam batu ini. Tekstur batu ini
berupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk ristal-kristal. Komposisi mineral
pada batu ini adalah monomineralik berupa siderit.

Gambar :

Siderit

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 31 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik organik


2. Warna Batuan : Cokelat keputihan
3. Struktur : Fosiliferous
4. Tekstur : Amorf
5. Komposisi Mineral : Monomineralik karbonat
6. Nama Batuan : Batu gamping gastropoda
7. Genesa : Batu gamping gastropoda merupakan batuan sedimen non klastik
organik yang memiliki struktur fosiliferous karena tersusun dari cangkang-cangkang siput laut
yang tersedimentasi. Tekstur batu ini berupa amorf karena tidak membentuk kristal-kristal.
Komposisi batu ini adalah monomineralik berupa karbonat.

Gambar :

Karbonat
PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 30 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik kimia


2. Warna Batuan : Putih
3. Struktur : Masif
4. Tekstur : Kristalin
5. Komposisi Mineral : Monomineralik gypsum
6. Nama Batuan : Batu gypsum
7. Genesa : Batu gypsum merupakan batuan sedimen non klastik kimia evaporit
yang memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini. Tekstur batu ini
berupa kristalin karena terdapat mineral yang berbentuk kristal-kristal. Komposisi batu ini adalah
monomineralik berupa gypsum. Batu gypsum putih terbentuk secara alami dengan sendirinya pada
era geologi 100 sampai 200 juta tahun yang lalu. Dalam sejarah bumi, lapisan gypsum tertutup
oleh gumpalan lain dari batu yang semuanya terkena pengaruh kekuatan geologis. Karena naiknya
tekanan, lapisan gypsum kehilangan air kristal dan kalsium sulfat anhidrit terbentuk. Jika kalsium
sulfat anhidrit yang bebas air dihubungkan kembali dengan air, maka dengan perlahan akan mulai
membentuk kembali menjadi gypsum.

Gambar :

Gypsum
PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 31 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik organik


2. Warna Batuan : Hitam
3. Struktur : Fosiliferous
4. Tekstur : Amorf
5. Komposisi Mineral : Monomineralik karbonat
6. Nama Batuan : Batubara
7. Genesa : Batubara adalah batuan sedimen non-klastik yang memiliki struktur
fossiliferous karena terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang tersedimentasi sehingga menjadi fosil.
Teksturnya berupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau
amorf. Komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah monomineralik berupa
Karbon (C).

Gambar :

Karbonat

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 31 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik kimia


2. Warna Batuan : Biru
3. Struktur : Masif
4. Tekstur : Kristalin
5. Komposisi Mineral : Monomineralik apatit
6. Nama Batuan : Batu apatite
7. Genesa : Batu apatit merupakan batuan sedimen non klastik kimia fosfat yang
memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini. Teksture batuan ini berupa
kristalin karena terdapat mineral yang membentuk kristal-kristal. Komposisi mineral yang
terkandung dalam batuan apatit adalah monomineralik berupa apatit.

Gambar :

Apatit

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : Sedimen Non Klastik NAMA : Fanny Dwi Setiawan


HARI : Sabtu NIM : 3211420052
TANGGAL : 30 Oktober 2020 ROMBEL : 1 (Satu)

1. Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik organik


2. Warna Batuan : Cokelat
3. Struktur : Fosiliferous
4. Tekstur : Amorf
5. Komposisi Mineral : Monomineralik karbonat
6. Nama Batuan : Coquina
7. Genesa : Batu coquina merupakan batuan sedimen non klastik organik yang
memiliki struktur fosiliferous karena tersusun dari cabang-cabang poraminifera atau kerang yang
tersedimentasi. Teksturnya berupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-
kristal. Komposisi mineral yang terkandung dalam batu ini adalah monomineralik berupa
karbonat. Batu ini sering terbentuk pada daerah pantai dimana terjadi pemisahaan fragmen
cangkang dengan ukuran yang sama oleh gelombang laut.

Gambar :

Karbonat
PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

G. KESIMPULAN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan.

Batuan sedimen non klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hasil
reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah
kristalisasi langsung atau reaksi organik.

Batu rijang merupakan batuan sedimen non klastik kimia silika yang memiliki
struktur masif dan memiliki tekstur amorf karena terdiri dari mineral yang tidak
membentuk kristal- kristal. Komposisi mineral dari batuan ini adalah monomineralik
berupa silika.

Batu siderit merupakan batuan sedimen non klastik kimia yang memiliki struktur
masif

dan tekstur batu ini berupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk
ristal-kristal. Komposisi mineral pada batu ini adalah monomineralik berupa siderit.

Batu gamping gastropoda merupakan batuan sedimen non klastik organik yang
memiliki struktur fosiliferous. Tekstur batu ini berupa amorf karena tidak membentuk
kristal-kristal. Komposisi batu ini adalah monomineralik berupa karbonat.

Batu gypsum merupakan batuan sedimen non klastik kimia evaporit yang memiliki
struktur masif. Tekstur batu ini berupa kristalin karena terdapat mineral yang berbentuk
kristal-kristal. Komposisi batu ini adalah monomineralik berupa gypsum.

Batubara adalah batuan sedimen non-klastik yang memiliki struktur Teksturnya


berupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal. Komposisi
mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah monomineralik berupa Karbon (C).

Batu apatit merupakan batuan sedimen non klastik kimia fosfat yang memiliki
struktur masif . Teksture batuan ini berupa kristalin karena terdapat mineral yang
membentuk kristal-kristal. Komposisi mineral yang terkandung dalam batuan apatit adalah
monomineralik berupa apatit.

Batu coquina merupakan batuan sedimen non klastik organik yang memiliki struktur
fosiliferous. Teksturnya berupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk
kristal-kristal.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. “Batuan Sedimen : Pengertian, Proses, dan Jenisnya.”


https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-sedimen (Diakses pada Senin 2 November
2020 pukul 09:47)

Anonim. 2020. “5 Contoh Batuan Sedimen Klastik dan Non Klastik”.

https://ilmugeografi.com/geologi/contoh-batuan-sedimen (Diakses pada Senin 2


November 2020 pukul 10:22)

Soetotot. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Zakri, R. S., Prengki, I., & Saldy, T. G. 2020. Hubungan Kuat Tekan Uniaksial dan Kuat
Tarik Tidak Langsung Pada Batuan Sedimen Dengan Nilai Kuat Tekan Rendah. Bina
Tambang, Vol 5. Hal : 59-70.

Zuhdi, M. 2019. Pengantar Geologi. Lombok : Duta Pustaka Ilmu

Downloaded by wendi putra

Anda mungkin juga menyukai