Anda di halaman 1dari 23

lOMoARcPSD|26472224

Batuan Sedimen Non Klastik

Praktikum Geografi (Universitas Negeri Semarang)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by wendi putra
lOMoA

NILAI Tanggal Pengumpulan


(..................................) (7 November 2020 )

LAPORAN PRAKTIKUM
GEOLOGI DASAR

ACARA : BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

Oleh :
Nama : Fahad Alfiansyah
NIM : 3201420077
Nama Dosen : 1. Wahyu Setyaningsih, S.T., M.T.
: 2. Jamhur, S.T., M.T.
: 3. Drs. Sriyono, M.Si
Nama Asisten : 1. Muhamad Dani Ihwan
: 2. Ainurallim

LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020

Downloaded by wendi putra


lOMoA

A. JUDUL
BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batuan sedimen
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batuan sedimen non klaastik
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan tekstur batuan sedimen non klastik
4. Mahasiswa dapat mengetahui komposisi batuan sedimen non klastik
5. Mahasiswa dapat membuat deskripsi dari beberapa batuan sedimen non klastik

C. ALAT DAN BAHAN


ALAT
1. Batu Gypsum
2. Batu Siderit
3. Batu Apatit
4. Batu Rijang (Chert)
5. Batu Bara (Coal)
6. Batugamping Gastropoda
7. Batugamping Coquina
8. Laptop
9. Smartphone
BAHAN
1. Cover
2. Gambar Batuan
3. Lembar Instrumen

Downloaded by wendi putra


lOMoA

D. DASAR TEORI
1. Pengertian Batuan Sedimen
Istilah batuan sedimen berasal dari bahasa latin yaitu sedimentrum yang berarti
endapan, yang digunakan untuk materi padat yang diendapkan oleh fluida. Batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi dari hancuran batuan induk,
maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.
Lithiikasi batuan meliputi proses kompaksi autigenik dan diagnesa (proses terubahnya
material-material lepas menjadi batuan yang kompak).
Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi,
kurang lebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf
hanya tersingkapsekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan
sediment mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia
di permukaan bumi terdapatdi atas jenis batuan ini. Batuan Sedimen adalah batuan yang
terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami
sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, pelapukan, transportasi, dan
deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia.
Proses pelapukandan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi
dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel tersebut.
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara
beberapa centimeter sampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus
sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam
batuan sedimen. Dibanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan
tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan
yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir
5% dan batu gamping.

2. Proses Pembentukan Batuan Sedimen


Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada yang mengalami
pelapukan, dorongan oleh air, pengikisan oleh angina serta proses, diagnesa,
transportasi dan litifikasi. Batuan ini terdapatkan di tempat-tempat yang relative lebih
rendah letaknya dari batuan asalnya, seperti di laut, samudera, ataupun danau. Mula-
mula batuan sedimen merupakan batuan-batuan yang lunak, akan tetapi karena proses
diagnesa maka batuan-batuan lunak tadi berubah menjadi keras. Proses sedimentasi,
terdiri dari :
1. Pelapukan

Downloaded by wendi putra


lOMoA

Merupakan peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimia dan
secara biologis.
2. Erosi
Merupakan peristiwa pengikisan padatan akibat angin, air atau es sera material lain
dibawah pengaruh gravitasi atau oleh aktivitas makhluk hidup.
3. Transportasi
Proses transportasi dapat terjadi karena angin, air, gelster, gravitasi maupun
longsoran dari daerah yang miring. Mekanisme gerakannya antara lain
menggelundung (rolling), menggeser (bouncing), sliding, creeping atau saling
mendorong satu sama lain.
4. Deposisi
Material sedimen akan terdeposisi ketika energi transportasi terlalu lemah untuk
membawa (mengangkut) material-material tersebut. Batuan sedimen yang terbentuk
secara kimia ataupun organik mempunyai satu kesamaan yaitu terbentuk oleh
akumulasi larutan-larutan.

3. Pengertian Batuan Sedimen Non-Klastik


Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi,
seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses
kimiawi. Batuan sedimen non-klastik dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik,
seperti batu gamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau
batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang berubah. Batuan ini terbentuk sebagai
proses kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut dalam air (terutamanya air laut).
Material ini terendapkan karena proses kimiawi seperti proses penguapan membentuk
kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi (seperti membesarnya cangkang oleh
organisme yang mengambil bahan kimia yang ada dalam air).
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan
organisme. Reasi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik
(Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan
menjadi enam golongan yaitu :
a. Golongan detritus kasar Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis.
Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir.
Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau
laut.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

b. Golongan detritus halusBatuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di


lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk kedalam golongan ini
adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal.
c. Golongan Karbonat Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang
moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan
rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat.
Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan
proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan
karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya.
d. Golongan Silika Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross
organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini
rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya
sedikit dan terbatas sekali.
e. Golongan Evaporit Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang
memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di
lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi
pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya
penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuanbatuan
yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
f. Golongan Batubara Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu
dari tumbuhtumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat
tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan
memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah
khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan
itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.

Proses yang membentuk pada batuan ini yaitu secara kimiawi . pada umumnya batuan
yang terdiri dari mineral-mineral autoghenic. Pada umumnya batuan memperlihatkan
gejala diagenesa P dan T tertentu, maka porositas batuan menjadi sangat rendah atau
hilang. Ciri penting pada batuan sedimen non klastik dimana butiran-butiran yang mula-
mula halus, pada proses diagenesa akan menjadi sangat besar. Pengaruh diagenesa; ada
rekristalisasi, tidak ada perubahan mineral, butiran bertambah besar berupa mozaik dan
mengakibatkan porositas mengecil/hilang, bila ada replacement/penggantian mineral,
umumnya tidak memperbesar-besar butir tetapi malahan memperkecil besar butir
(menjadi lebih halus dari semula). Pengaruh pelarutan; menambah porositas (timbul

Downloaded by wendi putra


lOMoA

pori-pori baru), memberikan tekstur yang khas (stylolitik tekstur) dimana batas-batas
mineral sangat tidak beraturan.

Beberapa sedimen tidak terdiri dari partikel-partikel klastik, meskipun komponennya


telah mengalami transportasi. Komponen sedimen semacam ini terlarut dalam air dan
ditransport sebagai larutan kemudian diendapkan secara kimia. Sedimen yang
pembentukannya dari pengendapan mineral yang terlarut dalam air dinamakan sedimen
kimiawi (chemical sediment). Dan pada umumnya terbentuk dalam dua cara :

a. Pertama, melalui reaksi biokimia, sebagai hasil aktivitas tanaman dan binatang
dalam air. Contohnya tanaman sangat kecil yang hidup di laut dapat menurunkan
derajat keasaman air disekitarnya dan karenanya terendapkan kalsium karbonat.
b. Kedua, melalui reaksi anorganik didalam air. Bila air pada mata-air panas
mendingin, akan mengendap opal dan kalsit. Contoh lainnya adalah penguapan air
laut atau danau, menyebabkan konsentrasi bahan-bahan terlarut naik dan mulailah
pengendapan garam.sebagai sedimen kimia.

Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk
dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi (yang
juga melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai dari kedua-dua
jenis sedimen ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu sedimen endapan
kimiawi/biokimia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sedimen evaporit
(evaporites), karbonat (carbonates), batugamping dan dolomit (limestones and
dolostone), serta batuan bersilika (siliceous rocks), rijang (chert).

Downloaded by wendi putra


lOMoA

Tabel penamaan batuan sedimen Non Klastik

Downloaded by wendi putra


lOMoA

4. Jenis Batuan Sedimen Non-Klastik


Batuan sedimen non klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari reaksi kimia
atau hasil kegiatan organisme, dan tidak mengalami proses transpotasi, sehingga
pengendapan nya secara insitu. Batuan sedimen non klastik disebut monomineralic
karbonat artinya hanya memiliki dua kandungan karbonat.
Kimia Batuan ini terbentuk sebagai proses kimia, yaitu material kimiawi yang larut
dalam air (terutama air laut). Material ini terendapkan karena proses kimia seperti
proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi. Dalam
keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat rumit, dan sulit untuk dibedakan antara
bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi yang juga melibatkan
proses kimia secara tak langsung. Batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses
penguapan, terutama di daerah aride. Batuan ini umumnya hanya tersusun atas satu
komposisi mineral dengan kilap yang umumnya non-metalik. Terdiri atas :
1. Kelompok Sedimen Evaporit Merupakan kelompok batuan sedimen non-klastik yang
terbentuk oleh proses sedimentasi kimia, yaitu proses evaporasi. Proses evaporasi
terjadi pada larutan yang mengandung unsur kimia tertentu, yang diikuti oleh proses
presipitasi dan deposisi dari unsur kimia yang terevaporasikan tersebut. Endapan
evaporit dapat terjadi pada : Air laut, Danau, mata air panas, air tanah. Macam-
macam mineral yang umum dijumpai sebagai endapan evaporit :
a) Sulfat : Anhidrit (CaSO4), gipsum (CaSO4.nH2O), kieserit (MgSO4. nH2O),
Langbeinit (K2Mg2 (SO4)3), polihalit (CaSO4. MgSO4. K2SO4. 2H2O).

b) Sulfur : produk sekunder dari sulfat

c) Borat : Borasit (Mg(Fe,Mn)3B7O13Cl), borak (Na2B4O7)

d) Karbonat : aragonit, dolomit, magnesit

e) Klorida : Halit (NaCl), silvit (KCl), karnalit (KMgCl3.6H2O)

f) Nitrat : Salt peter (NaNO3), nitratin

2. Kelompok Sedimen Batubesi Batuan sedimen yang mengandung kadar besi (Fe) >
15%. Unsur besi terdapat dalam 2 macam valensi :

a) Divalen : Ferrous iron (Fe 2+ )

b) Trivalen : Ferric iron (Fe 3+ )

Downloaded by wendi putra


lOMoA

Presipitasi mineral-mineral ini sangat dikontrol oleh kondisi kimia permukaan dan
lingkungan diagenesisnya (Eh dan pH). Macam-macam mineral besi dalam batuan
sedimen :

a) Oksida : hematit, magnetit, limonit, goetit

b) Karbonat : Siderit (FeCO3)

c) Silikat : Berthierine, chamosite, greenalite, glaukonit

d) Sulfida : Pirit , markasit

3) Kelompok Sedimen Fosfat Merupakan kelompok yang jumlahnya sedikit jika


dibandingkan dengan jenis batuan nonklastik yang lain. Umumnya dijumpai dalam
bentuk mineral apatit Ca5 (PO4) 3 (F, Cl, OH) dan dahllite. Sering dijumpai dalam
bentuk :

a) Nodul dan fosfat berlapis


b) Bioklastik dan lapisan pebble
c) Guano
4) Kelompok Sedimen Silika Merupakan batuan sedimen yang umumnya terbentuk di
laut dalam. Pembentukannya bisa karena proses kimia, biokimia, biogenik (kumpulan
organisme silikaan), maupun produk vulkanisme bawah laut (presipitasi anorganik dari
silika yang dihasilkan dari magma dalam air). Umumnya berukuran halus
(kriptokristalin), padat, sangat keras, dengan pecahan konkoidal. Macam sedimen silika:

a) Flint : sinonim dengan chert / nodule chert


b) Jasper : chert merah (dikotori oleh oksida besi)
c) Porselanit : batuan silika yang tekstur dan pecahannya mirip dengan porselin.

b. Organik Batuan sedimen organik atau yang disebut juga batuan sedimen biogenic
adalah batuan yang terbentuk dari pengendapan sisa-sisa bagian tubuh mahluk hidup
serta mineral-mineral yang dihasilkannya. Batuan sedimen organik terbentuk dari hasil
aktivitas organisme (mahluk hidup), karena itu sisa-sisa tubuh mahluk hidup merupakan
bagian yang paling dominan dalam menyusun struktur batuan sedimen organik.
Berbagai macam jenis organisme yang umum dijumpai menyusun batuan sedimen
organik antara lain : koral, molusca, foraminifera, diatom, radiolaria dan beberapa jenis
tumbuhan. Batuan sedimen yang dihasilkan oleh aktivitasorganisme, terdapat sebagai
sisa organisme yang biasanya tetap tinggal di tempatnya. Contohnya:

Downloaded by wendi putra


lOMoA

1) Batubara, yaitu Batuan KARBONAN yang terbentuk oleh akumulasi sisa-sisa


tumbuhan bersama hasil dekomposisinya yang terawetkan dalam lapisan sedimen dan
menjadi kaya akan unsur karbon dengan adanya proses diagenesis.

2) Batugamping Terumbu

3) Chalk

4) Batugamping yang tersusun oleh cangkang organisme laut seperti Foraminifera:

a) Radiolarian

b) Coquina (cangkang Foraminifera

5. Struktur Batuan Sedimen Non-Klastik


Masif adalah struktur yang tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang
tertanam dalam batuan
fossiliferous adalah struktur yang menunjukkan adanya fosil.

Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun aktifitas
organisme. Macam-macamnya :

a. Fossiliferous : struktur yang menunjukkan adanya fosil pada batuan.

b. Oolitik : struktur dimana fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik,
bersifat konsentris dengan diameter kurang dari 2 mm.

c. Pisolitik : sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2 mm.

d. Konkresi : sama dengan oolitik namun tidak konsentris.

e. Cone in cone : strutur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut per
kerucut.

f. Masif : struktur batuan yang tidak menunjukkan adanya fosil pada batuan.

g. Bioherm : tersusun oleh organisme murni insitu

h.Biostorm : seperti bioherm namun bersifat klastik

i. Septaria : sejenis konkresi tapi memiliki komposisi lempungan. Ciri khasnya adalah
adanya rekahan-rekahan tak teratur akibat penyusutan bahan lempungan tersebut karena
proses dehidrasi yang melalui celah-celahnya terisi oleh mineral karbonat.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

j. Geode : banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga- rongga yang terisi oleh
kristal- kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. Kristal dapat berupa kalsit
maupun kuarsa

k. Styolit : kenampakan bergerigi pada batugamping sebagai hasil


pelarutan.

6. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik


1. Amof tediri dari mineral yang tidak membentuk Kristal-kristal atau amof.
2. Kistalin, terdiri dari Kristal-kristal yang interlocking.

7. Komposisi Batuan Sedimen Non-Klastik


Pengertian Monomineralik Monomoneralik berasal dari dua kata yaitu “mono” yang
artinya satu dan “mineralic” yang artinya mineral. Jadi monomineralic yaitu suatu
batuan sedimen non-klastik, komposisi mineral yang hanya terdiri dari satu jenis
mineral utama. Contonya batubara yang hanya memiliki satu yaitu berupa karbon.
Contoh-contoh mineral yang terkandung di dalam komposisi mineral batuan sedimen
non-klastik :
1) Gipsum atau CaSO4.nH2O Gipsum adalah bentuk hemihidrat dari kalsium sulfat
dihidrat. Gipsum merupakan masa yang padat dan berwarna abu-abu, merah atau
coklat. warna tersebut disebabkan adanya zat lain seperti tanah liat, oksidasi besi,
anhidrat, karbokhidrat, sedikit SiO2 atau oksida logam lain.
2) Siderit atau FeCO3 Siderite adalah mineral yang tersusun dari besi (II) karbonat
(FeCO3). Ini mengambil namanya dari kata Yunani sideros,"besi". Ini adalah mineral
besi yang berharga, karena merupakan 48% besi dan tidak mengandung sulfur atau
fosfor. Seng, magnesium, dan mangan biasanya menggantikan besi yang menghasilkan
seri larutan padat siderite - smithsonite, siderite- magnesite dan siderite-rhodochrosite .
3) Apatit Ca5 (PO4)3(F, CI, OH)
Apatit adalah kelompok mineral fosfat, biasanya mengacu hidroksilapatit, fluorapatit
dan klorapatit, dengan konsentrasi tinggi ion OH− , F − dan Cl− , secara berurutan,
dalam kristal.
4) Silika (Chert) atau SiO2 Silika (SiO2) hampir selalu hadir dalam bijih besi. Sebagian
besar adalah slagged off selama proses peleburan. Pada suhu di atas 1300 °C beberapa
akan berkurang dan membentuk paduan dengan besi. Para panas tungku, silikon lebih

Downloaded by wendi putra


lOMoA

akan hadir dalam besi. Hal ini tidak jarang untuk menemukan sampai dengan 1,5% Si
pada besi cor Eropa dari 16 ke abad 18. Efek utama dari silikon adalah untuk
mempromosikan pembentukan besi abu-abu.
5) Batubara (Coal) atau C Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian
umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsurunsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
6) Batu gamping atau CaCO3 Batu gamping yang kandungan utamanya CaCO3 yang
pada dasarnya bewarna putih dan umumnya sering dijumpai pada batu kapur, kalsit,
marmer, dan batu gamping.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan
2. Mahasiswa mendengarkan penjelasan asisten praktikum
3. Mahasiswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan asisten praktikum
4. Mahasiswa megetahui pengertian batuan sedimen dan batuan sedimen non klastik
5. Mahasiswa membedakan jenis-jenis batuan sedimen non klastik
6. Mahasiswa mengidentifikasi batuan sedimen non klastik
7. Mahasiswa membedakan jenis batuan,struktur, tekstur, dan komposisi mineral batuan
sedimen non klastik
8. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah diteliti
9. Mahasiswa mencari sumber referensi dari berbagai sumber
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum tepat waktu

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Kimia Evaporit


2. Struktur : masif
3. Tekstur : Kristalin
4. Komposisi Mineral : Monomineralic Gypsum
5. Nama Batuan : Batu Gypsum
6. Genesa : Batu gypsum adalah batuan sedimen non klastik kimia evaporit yang
memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini.
Teksturnya berupa kristalin karena terdapat mineral yang bebentuk Kristal-
kristal. komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah
monomineralic berupa gypsum

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Kimia Batu Besi


2. Struktur : Masif
3. Tekstur : Amorf
4. Komposisi Mineral : Monomineralic Siderit
5. Nama Batuan : Batu Siderit
6. Genesa : Batu siderite adalah batuan non klastik kimia batu besi yang memiliki
struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batu ini. Teksturnya
beupa amorf karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk Kristal-
kristal. komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah
monomineralic berupa siderite

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Kimia Fosfat


2. Struktur : Masif
3. Tekstur : Kristalin
4. Komposisi Mineral : Monomineralic Apatit
5. Nama Batuan : Batu Apatit
6. Genesa : Batu Apatit adalah batuan sedimen non klastik kimia fosfat yang memiliki
stuktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini. Teksturnya
berupa kristalin karena terdapat mineral berbentuk Kristal-kristal.
komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah
monomineralic berupa apatit.

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Kimia Silica


2. Struktur : Masif
3. Tekstur : Amorf
4. Komposisi Mineral : Monominealic Silica
5. Nama Batuan : Batu Rijang (Chert)
6. Genesa : Batu rijang adalah batuan sedimen non klastik kimia silica yang memiliki
struktur massif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini. Teksturnya
berupa amorf karena tediri dari mineral yang tidak membentuk kirstal-
kristal. komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah
monomineralic berupa silica.

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Organik


2. Struktur : Fossiliferous
3. Tekstur : Amorf
4. Komposisi Mineral : Monomineralic Karbon (C)
5. Nama Batuan : Batu Bara (Coal)
6. Genesa : Batu bara adalah batuan sedimen non klastik organik yang memilki
struktur fossiliferous karena terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang
tersedimentasi sehingga menjadi fosil. Teksturnya berupa amorf karena
terdiri dari mineral yang tidak membentuk Kristal-kristal atau amof.
Komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah
monomineralic berupa karbon (C).

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Organik


2. Struktur : Fossiliferous
3. Tekstur : Amorf
4. Komposisi Mineral : Monomineralic Karbonat
5. Nama Batuan : Batu Gamping Gastropoda
6. Genesa : Batu gamping gastropoda adalah batuan sedimen non klastik organic yang
memiliki struktur fossiliferous karena tersusun dari cangkang-cangkang
siput laut yang tersedimentasi. Teksturnya berupa amorf karena tidak
membentuk kristal-kristal. komposisi mineral yang terkandung dalam
batuan ini adalah monomineralic karbonat.

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

ACARA : MENGIDENTIFIKASI BATUAN NAMA : Fahad Alfiansyah


SEDIMEN NON-KLASTIK
HARI : RABU NIM : 3201420077
TANGGAL : 28 OKTOBER 2020 ROMBEL : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2

DISKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. Jenis Batuan : Sedimen Non-Klastik Organik


2. Struktur : Fossiliferous
3. Tekstur : Amorf
4. Komposisi Mineral : Monomineralic Karbonat
5. Nama Batuan : Batu Gamping Coquina
6. Genesa : Batu Gamping Coquina adalah batuan sedimen non klastik organic yang
memiliki struktur fossiliferous karena tersusun dari cabang-cabang
foraminifera atau kerang yang tersedimentasi. Teksturnya berupa amorf
karena terdiri dari mineral yang tidak membentuk Kristal-kristal.
komposisi mineral yang terkandung dalambatuan ini adalah
monomineralic berupa karbonat.

Gambar :

PARAF

Downloaded by wendi putra


lOMoA

G. KESIMPULAN
Seperti yang kita tahu Istilah batuan sedimen berasal dari bahasa latin yaitu sedimentrum
yang berarti endapan, yang digunakan untuk materi padat yang diendapkan oleh fluida.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi dari hancuran batuan induk,
maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Lithiikasi
batuan meliputi proses kompaksi autigenik dan diagnesa (proses terubahnya material-
material lepas menjadi batuan yang kompak). Ada juga Batuan sedimen non-klastik adalah
batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari
hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses kimiawi. Batuan sedimen non-klastik
dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti batu gamping terumbu yang
berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang
berubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut
dalam air (terutamanya air laut).
Kimia Batuan ini terbentuk sebagai proses kimia, yaitu material kimiawi yang larut dalam
air (terutama air laut). Material ini terendapkan karena proses kimia seperti proses
penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi. Dalam keadaan
tertentu, proses yang terlibat sangat rumit, dan sulit untuk dibedakan antara bahan yang
terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi yang juga melibatkan proses kimia secara
tak langsung. Batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses penguapan, terutama di daerah
aride. Batuan ini umumnya hanya tersusun atas satu komposisi mineral dengan kilap yang
umumnya non-metalik. Terdiri atas : kelompok sedimen Evaporit, Batubesi, fosfat, dan
silica.
Hasil identifikasi batuan non klastik yaitu Batu gypsum adalah batuan sedimen non klastik
kimia evaporit yang memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini.
Teksturnya berupa kristalin karena terdapat mineral yang bebentuk Kristal-kristal.
komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah monomineralic berupa
gypsum. Yang kedua Batu siderite adalah batuan non klastik kimia batu besi yang memiliki
struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batu ini. Teksturnya beupa amorf karena
terdiri dari mineral yang tidak membentuk Kristal-kristal. komposisi mineral yang
terkandung dalam batuan ini adalah monomineralic berupa siderite. Dan yang ketiga Batu
rijang adalah batuan sedimen non klastik kimia silica yang memiliki struktur massif karena
tidak ditemukan fosil dalam batuan ini. Teksturnya berupa amorf karena tediri dari mineral
yang tidak membentuk kirstal-kristal. komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini
adalah monomineralic berupa silica.

Downloaded by wendi putra


lOMoA

DAFTAR PUSTAKA

Bitar. (2020, september 26). Batuan Sedimen . Retrieved november 7, 2020, from Batuan
Sedimen Adalah – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Proses, Jenis Dan Manfaatnya:
https://www.gurupendidikan.co.id/batuan-sedimen-adalah/
Bramantyo, E. (2016, september 30). jenis batuan sedimen non klastik. Retrieved november 6,
2020, from BATUAN SEDIMEN NON - KLASTIK. TEKSTUR, STRUKTUR, DAN
KOMPOSISI: http://repastrepost.blogspot.com/2016/09/batuan-sedimen-non-klastik-
tekstur.html
Masdukhan. (2014, juni 3). pengertian batuan sedimen . Retrieved november 6, 2020, from
Batuan Sedimen: https://blog.ub.ac.id/masdukhan/2014/06/03/batuan-sedimen/
Noor, D. (2012). Pengantar Geologi. yogyakarta: DEEPUBLISH.
Salia, Z. R. (2020). Hubungan Kuat Tekan Uniaksial Dan Kuat Tarik Tidak Langsung Pada
Batuan Sedimen Dengan Nilai Kuat Tekan Rendah. Jurnal Bina, Tambang. Vol. 5.
Hal: 59 - 70.
Samadi. (2006). GEOGRAFI . jakarta: Yudhistira.

Downloaded by wendi putra

Anda mungkin juga menyukai