LAPORAN PRAKTIKUM
GEOLOGI DASAR
Oleh :
Nama : Fahad Alfiansyah
NIM : 3201420077
Nama Dosen : 1. Wahyu Setyaningsih, S.T., M.T.
: 2. Jamhur, S.T., M.T.
: 3. Drs. Sriyono, M.Si
Nama Asisten : 1. Muhamad Dani Ihwan
: 2. Ainurallim
LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
A. JUDUL
BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batuan sedimen
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian batuan sedimen non klaastik
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan tekstur batuan sedimen non klastik
4. Mahasiswa dapat mengetahui komposisi batuan sedimen non klastik
5. Mahasiswa dapat membuat deskripsi dari beberapa batuan sedimen non klastik
D. DASAR TEORI
1. Pengertian Batuan Sedimen
Istilah batuan sedimen berasal dari bahasa latin yaitu sedimentrum yang berarti
endapan, yang digunakan untuk materi padat yang diendapkan oleh fluida. Batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi dari hancuran batuan induk,
maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.
Lithiikasi batuan meliputi proses kompaksi autigenik dan diagnesa (proses terubahnya
material-material lepas menjadi batuan yang kompak).
Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi,
kurang lebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf
hanya tersingkapsekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan
sediment mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia
di permukaan bumi terdapatdi atas jenis batuan ini. Batuan Sedimen adalah batuan yang
terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami
sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, pelapukan, transportasi, dan
deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia.
Proses pelapukandan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi
dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel tersebut.
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara
beberapa centimeter sampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus
sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam
batuan sedimen. Dibanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan
tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan
yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir
5% dan batu gamping.
Merupakan peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimia dan
secara biologis.
2. Erosi
Merupakan peristiwa pengikisan padatan akibat angin, air atau es sera material lain
dibawah pengaruh gravitasi atau oleh aktivitas makhluk hidup.
3. Transportasi
Proses transportasi dapat terjadi karena angin, air, gelster, gravitasi maupun
longsoran dari daerah yang miring. Mekanisme gerakannya antara lain
menggelundung (rolling), menggeser (bouncing), sliding, creeping atau saling
mendorong satu sama lain.
4. Deposisi
Material sedimen akan terdeposisi ketika energi transportasi terlalu lemah untuk
membawa (mengangkut) material-material tersebut. Batuan sedimen yang terbentuk
secara kimia ataupun organik mempunyai satu kesamaan yaitu terbentuk oleh
akumulasi larutan-larutan.
Proses yang membentuk pada batuan ini yaitu secara kimiawi . pada umumnya batuan
yang terdiri dari mineral-mineral autoghenic. Pada umumnya batuan memperlihatkan
gejala diagenesa P dan T tertentu, maka porositas batuan menjadi sangat rendah atau
hilang. Ciri penting pada batuan sedimen non klastik dimana butiran-butiran yang mula-
mula halus, pada proses diagenesa akan menjadi sangat besar. Pengaruh diagenesa; ada
rekristalisasi, tidak ada perubahan mineral, butiran bertambah besar berupa mozaik dan
mengakibatkan porositas mengecil/hilang, bila ada replacement/penggantian mineral,
umumnya tidak memperbesar-besar butir tetapi malahan memperkecil besar butir
(menjadi lebih halus dari semula). Pengaruh pelarutan; menambah porositas (timbul
pori-pori baru), memberikan tekstur yang khas (stylolitik tekstur) dimana batas-batas
mineral sangat tidak beraturan.
a. Pertama, melalui reaksi biokimia, sebagai hasil aktivitas tanaman dan binatang
dalam air. Contohnya tanaman sangat kecil yang hidup di laut dapat menurunkan
derajat keasaman air disekitarnya dan karenanya terendapkan kalsium karbonat.
b. Kedua, melalui reaksi anorganik didalam air. Bila air pada mata-air panas
mendingin, akan mengendap opal dan kalsit. Contoh lainnya adalah penguapan air
laut atau danau, menyebabkan konsentrasi bahan-bahan terlarut naik dan mulailah
pengendapan garam.sebagai sedimen kimia.
Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk
dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi (yang
juga melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai dari kedua-dua
jenis sedimen ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu sedimen endapan
kimiawi/biokimia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sedimen evaporit
(evaporites), karbonat (carbonates), batugamping dan dolomit (limestones and
dolostone), serta batuan bersilika (siliceous rocks), rijang (chert).
2. Kelompok Sedimen Batubesi Batuan sedimen yang mengandung kadar besi (Fe) >
15%. Unsur besi terdapat dalam 2 macam valensi :
Presipitasi mineral-mineral ini sangat dikontrol oleh kondisi kimia permukaan dan
lingkungan diagenesisnya (Eh dan pH). Macam-macam mineral besi dalam batuan
sedimen :
b. Organik Batuan sedimen organik atau yang disebut juga batuan sedimen biogenic
adalah batuan yang terbentuk dari pengendapan sisa-sisa bagian tubuh mahluk hidup
serta mineral-mineral yang dihasilkannya. Batuan sedimen organik terbentuk dari hasil
aktivitas organisme (mahluk hidup), karena itu sisa-sisa tubuh mahluk hidup merupakan
bagian yang paling dominan dalam menyusun struktur batuan sedimen organik.
Berbagai macam jenis organisme yang umum dijumpai menyusun batuan sedimen
organik antara lain : koral, molusca, foraminifera, diatom, radiolaria dan beberapa jenis
tumbuhan. Batuan sedimen yang dihasilkan oleh aktivitasorganisme, terdapat sebagai
sisa organisme yang biasanya tetap tinggal di tempatnya. Contohnya:
2) Batugamping Terumbu
3) Chalk
a) Radiolarian
Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun aktifitas
organisme. Macam-macamnya :
b. Oolitik : struktur dimana fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik,
bersifat konsentris dengan diameter kurang dari 2 mm.
c. Pisolitik : sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2 mm.
e. Cone in cone : strutur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut per
kerucut.
f. Masif : struktur batuan yang tidak menunjukkan adanya fosil pada batuan.
i. Septaria : sejenis konkresi tapi memiliki komposisi lempungan. Ciri khasnya adalah
adanya rekahan-rekahan tak teratur akibat penyusutan bahan lempungan tersebut karena
proses dehidrasi yang melalui celah-celahnya terisi oleh mineral karbonat.
j. Geode : banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga- rongga yang terisi oleh
kristal- kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. Kristal dapat berupa kalsit
maupun kuarsa
akan hadir dalam besi. Hal ini tidak jarang untuk menemukan sampai dengan 1,5% Si
pada besi cor Eropa dari 16 ke abad 18. Efek utama dari silikon adalah untuk
mempromosikan pembentukan besi abu-abu.
5) Batubara (Coal) atau C Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian
umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsurunsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
6) Batu gamping atau CaCO3 Batu gamping yang kandungan utamanya CaCO3 yang
pada dasarnya bewarna putih dan umumnya sering dijumpai pada batu kapur, kalsit,
marmer, dan batu gamping.
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan
2. Mahasiswa mendengarkan penjelasan asisten praktikum
3. Mahasiswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan asisten praktikum
4. Mahasiswa megetahui pengertian batuan sedimen dan batuan sedimen non klastik
5. Mahasiswa membedakan jenis-jenis batuan sedimen non klastik
6. Mahasiswa mengidentifikasi batuan sedimen non klastik
7. Mahasiswa membedakan jenis batuan,struktur, tekstur, dan komposisi mineral batuan
sedimen non klastik
8. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah diteliti
9. Mahasiswa mencari sumber referensi dari berbagai sumber
10. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum tepat waktu
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
LABORATORIUM GEOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Gambar :
PARAF
G. KESIMPULAN
Seperti yang kita tahu Istilah batuan sedimen berasal dari bahasa latin yaitu sedimentrum
yang berarti endapan, yang digunakan untuk materi padat yang diendapkan oleh fluida.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi dari hancuran batuan induk,
maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Lithiikasi
batuan meliputi proses kompaksi autigenik dan diagnesa (proses terubahnya material-
material lepas menjadi batuan yang kompak). Ada juga Batuan sedimen non-klastik adalah
batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari
hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses kimiawi. Batuan sedimen non-klastik
dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti batu gamping terumbu yang
berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang
berubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut
dalam air (terutamanya air laut).
Kimia Batuan ini terbentuk sebagai proses kimia, yaitu material kimiawi yang larut dalam
air (terutama air laut). Material ini terendapkan karena proses kimia seperti proses
penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi. Dalam keadaan
tertentu, proses yang terlibat sangat rumit, dan sulit untuk dibedakan antara bahan yang
terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi yang juga melibatkan proses kimia secara
tak langsung. Batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses penguapan, terutama di daerah
aride. Batuan ini umumnya hanya tersusun atas satu komposisi mineral dengan kilap yang
umumnya non-metalik. Terdiri atas : kelompok sedimen Evaporit, Batubesi, fosfat, dan
silica.
Hasil identifikasi batuan non klastik yaitu Batu gypsum adalah batuan sedimen non klastik
kimia evaporit yang memiliki struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batuan ini.
Teksturnya berupa kristalin karena terdapat mineral yang bebentuk Kristal-kristal.
komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini adalah monomineralic berupa
gypsum. Yang kedua Batu siderite adalah batuan non klastik kimia batu besi yang memiliki
struktur masif karena tidak ditemukan fosil dalam batu ini. Teksturnya beupa amorf karena
terdiri dari mineral yang tidak membentuk Kristal-kristal. komposisi mineral yang
terkandung dalam batuan ini adalah monomineralic berupa siderite. Dan yang ketiga Batu
rijang adalah batuan sedimen non klastik kimia silica yang memiliki struktur massif karena
tidak ditemukan fosil dalam batuan ini. Teksturnya berupa amorf karena tediri dari mineral
yang tidak membentuk kirstal-kristal. komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini
adalah monomineralic berupa silica.
DAFTAR PUSTAKA
Bitar. (2020, september 26). Batuan Sedimen . Retrieved november 7, 2020, from Batuan
Sedimen Adalah – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Proses, Jenis Dan Manfaatnya:
https://www.gurupendidikan.co.id/batuan-sedimen-adalah/
Bramantyo, E. (2016, september 30). jenis batuan sedimen non klastik. Retrieved november 6,
2020, from BATUAN SEDIMEN NON - KLASTIK. TEKSTUR, STRUKTUR, DAN
KOMPOSISI: http://repastrepost.blogspot.com/2016/09/batuan-sedimen-non-klastik-
tekstur.html
Masdukhan. (2014, juni 3). pengertian batuan sedimen . Retrieved november 6, 2020, from
Batuan Sedimen: https://blog.ub.ac.id/masdukhan/2014/06/03/batuan-sedimen/
Noor, D. (2012). Pengantar Geologi. yogyakarta: DEEPUBLISH.
Salia, Z. R. (2020). Hubungan Kuat Tekan Uniaksial Dan Kuat Tarik Tidak Langsung Pada
Batuan Sedimen Dengan Nilai Kuat Tekan Rendah. Jurnal Bina, Tambang. Vol. 5.
Hal: 59 - 70.
Samadi. (2006). GEOGRAFI . jakarta: Yudhistira.