Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM GEOFISIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum Geologi Dasar tentang “Batuan Sedimen” oleh


Gustafianus Arum Arista.D , Abd. Rachman Lino, Minarti Abimael, Rizqa
Fatimatuzzahra yang dilaksanakan pada hari kamis, 19 Oktober 2019, dan 22
Oktober 2019, pukul 12.45 sampai 14.45 WITA bertempat di Laboratorium
Geofisika, Gedung G Lantai 3, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena proses
pengendapan dan pada umumnya berupa butiran-butiran tersendiri mulai dari
yang sangat kasar sampai yang sangat halus, seringkali terekat satu sama lain oleh
massa antara matriks dan pasir lepas. Dalam praktikum batuan sedimen ini telah
dilakukan percobaan untuk mengamati jenis batuan sedimen dan mengamati
struktur maupun tekstur, warna dan komposisi batuan sedimen tersebut. Batuan
sedimen dalam segi komposisi sangat dipengaruhi oleh kandungan mineralnya.
Dalam percobaan ini juga akan diamati tentang komposisi mineral dalam batuan
sedimen yang diamati tersebut.

Kata kunci : Batuan, Pengendapan, dan Sedimen


LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

ABSTRACT

Basic Geology Practicum on "Sedimentary Rocks" has been carried out by


Gustafianus Arum Arista.D, Abd. Rachman Lino, Minarti Abimael, Rizqa
Fatimatuzzahra which was held on Thursday, October 19, 2019, and October 22,
2019, at 12:45 to 14:45 WITA at the Geophysical Laboratory, Building G Floor 3,
Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mulawarman University,
Samarinda, East Kalimantan.
Sedimentary rocks are rocks formed due to the deposition process and are
generally in the form of individual grains ranging from very coarse to very fine,
often bound to one another by the mass between the matrix and loose sand. In this
sedimentary rock practicum an experiment has been carried out to observe the
type of sedimentary rock and observe the structure and texture, color and
composition of the sedimentary rock. Sedimentary rocks in terms of composition
are strongly influenced by their mineral content. In this experiment also will be
observed about the composition of minerals in the sedimentary rocks observed.

Keywords : Rocks, Sedimentation and Sediment


LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari kita sering kali menjumpai barbagai jenis
batuan . Salah satu jenis batuan tersebut adalah batuan sedimen. Batuan sedimen
biasanya digunakan sebagai alat tulis, dijadikan lantai, dijadikan penghiasan atau
bahas dekorasi pada bangunan, serta biasanya dimanfaatkan sebagai batu nisan.
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendan panmateri
hasilerosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, walaupun
volumenya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.
Batuan yang terbentuk dari proseslitifikasi atau pembatuan disebut dengan
batuan sedimen. Batuan ini adalah hasil dari proseserosi dan pelapukan yang
terbawa arus dan kemudian diendapkan. Proses pembentukan batuan sedimen
diawali dari pengikisan pada batuan beku. Gerakan tersebut bisa disebabkan
pengaruh air, es, angin, atau aktivitas manusia, hewan, serta tumbuhan. Batuan
sedimen biasanya tersusun secara berlapis lapis dan mendatar. Secara kimiawi,
batuan sedimen tersusun dari penguapan larutan kalsium karbonat, garam, silika
dan material lainnya. Pengikisan yang terjadi oleh pengaruh air, es, angin dan
aktivitas makhluk hidup diatas mengawali pembentukan pada batuan
sedimen.Partikel yang terkikis kemudian begerak sesuai dengan media yang
mengikutinya. Pada satu titik tertentu berhenti dan menggerombol pada tempat
tersebut. Selanjutnya, partikel yang berkumpul mengalami proses pengendapan
atau disebut sedimentasi. Batuan sedimen juga mengalami proses pengompakan
dan pemadatan dari endapan hingga menjadi batuan sedimen utuh. Proses
pemadatan disebut dengan proses diagenesa. Proses ini terjadi diatara suhu
300֯Cdan tekanan atmosfer antara 1-2 kilobar atau 300MPa.
Oleh Karena itu praktikum kali ini bertujuan untuk dapat mengetahui
perbedaan batuan sedimen klastik dengan batuan sedimen non klastik, mengetahui
ciri khas dari batuan sedimen, mengetahui macam-macam mineral yang terdapat
pada batuan sedimen.
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui perbedaan batuan sedimen klastik dengan batuan sedimen non
klastik,
2. Mengetahui macam-macam proses sedimentasi
3. Mengetahui macam-macam material sedimentasi

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum kali ini adalah kita dapat mengetahui
macam macam batuan sedimen, baik batuan sedimen klastik maupun batuan
sedimen non-klastik,serta dapat juga mengidentifikasi jenis batuan sedimen
berdasarkan ciri-cirinya
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB II
DASAR TEORI

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan


endapan yang berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen
adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan
yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di
endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami
pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa
batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini
berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi
ketebalannya relatif tipis. Volume batuan sedimen dan termasuk batuan
metasedimen hanya mengandung 5% yang diketahui di litosfera dengan ketebalan
10 mil di luar tepian benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%.
Sementara itu, kenampakan di permukaan bumi, batuan-batuan sedimen
menempati luas bumi sebesar 75%, sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar
25% saja. Batuan sedimen dimulai dari lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal
sekali. Ketebalan batuan sedimen antara 0 sampai 13 kilometer, hanya 2,2
kilometer ketebalan yang tersingkap dibagian benua. Bentuk yang besar lainnya
tidak terlihat, setiap singkapan memiliki ketebalan yang berbeda dan singkapan
umum yang terlihat ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Di dasar lautan dipenuhim
oleh sedimen dari pantai ke pantai. Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti
karena setiap saat selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang dimiliki
bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilometer,
sedangkan ketebalan rata-rata sekitar 1 kilometer (Endarto, 2005 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan
ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran
butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting
lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku,
batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen
hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5%
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80%
(Pettijohn, 1975).
Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari yang
terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi.
Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi, namun masih
ada energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang mengikis terumbu-
terumbu karang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di sekitarnya. Material
sedimen dapat berupa :
1. Fragmen dan mineral-mineral dari batuan yang sudah ada. Misalnya
kerikil di sungai, pasir di pantai dan lumpur di laut atau di danau.
2. Material organik, seperti terumbu koral di laut, sisa-sisa cangkang
organism air dan vegetasi di rawa-rawa.
3. Hasil penguapan dan proses kimia seperti garam di danau payau dankalsim
karbonat di aut dangkal.
(
Batuan yang berasal dari hasil rombakan berbagai jenis batuan adalah batuan
sedimen. Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah
pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya
tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah
lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi. Proses sedimentasi pada batuan
sedimen klastik terdiri dari 2 proses, yakni proses sedimentasi secara mekanik dan
proses sedimentasi secara kimiawi.
1. Proses sedimentasi mekanik
Proses sedimentasi secara mekanik merupakan proses dimana butir-butir
sedimen tertransportasi hingga diendapkan di suatu tempat. Proses ini dipengaruhi
oleh banyak hal dari luar. Transportasi butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh
air, gravitasi, angin, dan es. Dalam cairan, terdapat dua macam aliran, yakni
laminar (yang tidak menghasilkan transportasi butir-butir sedimen) dan turbulent
(yang menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen). Arus
turbulen ini membuat partikel atau butiran-butiran sedimen mengendap secara
suspensi, sehingga butiran-butiran yang diendapkan merupakan butiran sedimen
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

berbutir halus (pasir hingga lempung). Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh
gravitasi dibagi menjadi 4, yakni yang dipengaruhi oleh arus turbidit, grain flows,
aliran sedimen cair, dan debris flows.
Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan
dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini
berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan
proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan
laut.
Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan
langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan
dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke
dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari
batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk
golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal
sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun
secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan
pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa
yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat,
Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.Batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. (Pettjohn, 1975).
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua
golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara
terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang
terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi
dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan
dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai
dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus
kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan
batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975).
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis
maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu
cekungan pengendapan (Pettjohn, 1975).
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni,
proses proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah
suatu sedimen menjadi batuan keras ( Pettjohn, 1975).
Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk
sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu
juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara
kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara
kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ®
CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau
tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang),
terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai
akibat penurunan daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping),
Coal (batu bara), dan lain-lain. Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi
kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme.
Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi
organik. Proses pemadatan dan pengompakan, dari bahan lepas (endapan) hingga
menjadi batuan sedimen disebut diagenesa. Proses diagenesa itu dapat terjadi pada
suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300oC dan tekanan 1 – 2
kilobar, berlangsung mulai sedimen mengalami penguburan, hingga terangkat dan
tersingkap kembali di permukaan bumi. (Pettjohn, 1975).
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Pada praktikum Geologi Dasar tentang “Batuan Sedimen” yang
dilaksanakan pada hari kamis, 19 Oktober 2019, dan 22 Oktober 2019, pukul
12.45 sampai 14.45 WITA bertempat di Laboratorium Geofisika, Gedung G
Lantai 3, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. ATK
2. Batuan Sedimen
3. Lup (kaca pembesar)
4. Pipet tetes
5. Komperator pembanding
6. Penggaris
7. Kamera
8. Koin pembanding
9. Modul praktikum
10. Lembar deskripsi batuan sedimen

3.2.2 Bahan
1. 6 sampel batuan sedimen
2. Larutan HCl 0,1 M
3. Air

1.3 Prosedur Praktikum


1. Disiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Dibuat sketsa batuan peraga yang diamati.
3. Diukur panjang, lebar dan tinggi batuan peraga yang diamati.
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

4. Dideskripsikan jenis batuan peraga yang diamati.


5. Dideskripsikan struktur batuan peraga yang diamati.
6. Dideskripsikan tekstur batuan berupa warna batuan, kekompakan, warna
gores batuan.
7. Dideskripsikan tekstur batuan berupa kebundaran, ukuran butir, pemilahan,
kemas batuan dengan menggunakan lup dan komparator batuan.
8. Diberi setetes air pada batuan peraga untuk mendeskripsikan porositas dan
permeabilitas batuan peraga.
9. Diberi setetes larutan HCl 0,1 M untuk mendeskripsikan komposisi batuan
(fragmen, matriks, dan semen).
10. Ditentukan nama batuan peraga yang diamati.
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Gambar
Dan
Sketsa Batuan

Simbol Batuan

Ukuran Sampel Panjang :6.5 cm Lebar :3 cm Tinggi : 1.7 cm

Jenis Batuan Batuan Sedimen Klastik

Struktur Batuan -

a. Warna : Abu-abu
b. Kekompakan : Medium hard
c. Warna Gores : Putih
d. Kebundaran : Sub-angular
e. Ukuran Butir : Pasir halus 0.125 mm

Tekstur Batuan f. Porositas : Good


g. Permeabilitas : Fair 1.0-10 md
h. Pemilahan : Well sortrd (terpilah baik)
i. Kemas : Tertutup
j. Komposisi : Fragmen : Pasir halus
Matriks : -
Semen : Silika
Nama Batuan Batu Lempung
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Gambar
Dan
Sketsa Batuan

breksi
Simbol Batuan

Ukuran Sampel Panjang :4,2 cmLebar : 3,4 cmTinggi : 3,5 cm

Jenis Batuan Batuan Sedimen Klastik

Struktur Batuan -

a. Warna : Abu-abu gelap


b. Kekompakan : Spongy
c. Warna Gores : Putih
d. Kebundaran : Sub-rounded
e. Ukuran Butir : Pasir kasar

Tekstur Batuan f. Porositas : Excellent


g. Permeabilitas : Very good 100-1.000 md
h. Pemilahan : Medium sorted
i. Kemas : Terbuka
j. Komposisi : Fragmen : Pasir halus
Matriks :−
Semen : Silika
Nama Batuan Batu Koral Gamping
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Gambar
Dan
SketsaBatuan

Simbol Batuan

UkuranSampel Panjang : 9 cm Lebar : 5 cm Tinggi : 1,2 cm

JenisBatuan Batuan Sedimen Non-Klastik

StrukturBatuan -

a. Warna : Coklat terang


b. Kekompakan : Medium hard
c. Warna Gores : Coklat susu
d. Kebundaran : Sub-angular
e. UkuranButir : Lanau

TeksturBatuan f. Porositas : Poor 0-5%


g. Permeabilitas : Fair 1,0-10 md
h. Pemilahan : Well sorted (terpilah baik)
i. Kemas : Tertutup
j. Komposisi : Fragmen : Lanau
Matriks : -
Semen : Silika
Nama Batuan Batu Lanau
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Gambar
Dan
SketsaBatuan

Simbol Batuan

UkuranSampel Panjang : 10,5 cm Lebar : 8,5 cm Tinggi : 2,5 cm

JenisBatuan Batuan Sedimen Non-Klastik

StrukturBatua -
n

a. Warna : Abu-abu gelap


b. Kekompakan : Hard
c. Warna Gores : Putih
d. Kebundaran : Angular
e. UkuranButir : Pasir sedang

TeksturBatuan f. Porositas : Good 15-20%


g. Permeabilitas : baik
h. Pemilahan : baik
i. Kemas :tertutup
j. Komposisi : Fragmen : -
Matriks : -
Semen : Silika
Nama Batuan Batu Gamping Koral
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Gambar
Dan
SketsaBatuan

Simbol Batuan

UkuranSampel Panjang : 5,2 cm Lebar : 4,0 cm Tinggi : 2,5 cm

JenisBatuan Batuan Sedimen Kastik

StrukturBatuan -

a. Warna : Abu-abu
b. Kekompakan : Hard
c. Warna Gores : Putih
d. Kebundaran : Sub-angular
e. Ukuran Butir : Pasir Kasar

TeksturBatuan f. Porositas : Poor


g. Permeabilitas : Fair
h. Pemilahan : Poor sorted
i. Kemas : Tertutup
j. Komposisi : Pasir kasar
Matriks : -
Semen : Silika
NamaBatuan Batu Konglomerat
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Gambar
Dan
SketsaBatuan

SimbolBatuan

UkuranSampel Panjang :4,6 cm Lebar :2,8 cm Tinggi :3,2 cm

JenisBatuan Batuan Sedimen Klastik

StrukturBatuan -

a. Warna :Abu-abu
b. Kekompakan : Soft
c. Warna Gores :Putih
d. Kebundaran : Sub-angular
e. UkuranButir : 1/256-1/16 mm (lanau)
f. Porositas : Neglie
TeksturBatuan
g. Permeabilitas : Fair
h. Pemilahan : Poor Sorted
i. Kemas :Tertutup
j. Komposisi : Fragmen : Lanau
Matriks : -
Semen :Silika
NamaBatuan Batu Lempung
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

4.2 Pembahasan
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari
kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau
reaksi organik. Proses pemadatan dan pengompakan, dari bahan lepas (endapan)
hingga menjadi batuan sedimen disebut diagenesa. Proses diagenesa itu dapat
terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300oC dan tekanan
1 – 2 kilobar, berlangsung mulai sedimen mengalami penguburan, hingga
terangkat dan tersingkap kembali di permukaan bumi.
Batuan yang terbentuk dari proseslitifikasi atau pembatuan disebut dengan
batuan sedimen. Batuan ini adalah hasil dari proseserosi dan pelapukan yang
terbawa arus dan kemudian diendapkan. Proses pembentukan batuan sedimen
diawali dari pengikisan pada batuan beku. Gerakan tersebut bisa disebabkan
pengaruh air, es, angin, atau aktivitas manusia, hewan, serta tumbuhan. Batuan
sedimen biasanya tersusun secara berlapis lapis dan mendatar. Secara kimiawi,
batuan sedimen tersusun dari penguapan larutan kalsium karbonat, garam, silika
dan material lainnya. Pengikisan yang terjadi oleh pengaruh air, es, angin dan
aktivitas makhluk hidup diatas mengawali pembentukan pada batuan
sedimen.Partikel yang terkikis kemudian begerak sesuai dengan media yang
mengikutinya. Pada satu titik tertentu berhenti dan menggerombol pada tempat
tersebut. Selanjutnya, partikel yang berkumpul mengalami proses pengendapan
atau disebut sedimentasi. Batuan sedimen juga mengalami proses pengompakan
dan pemadatan dari endapan hingga menjadi batuan sedimen utuh. Proses
pemadatan disebut dengan proses diagenesa. Proses ini terjadi diatara suhu
300֯Cdan tekanan atmosfer antara 1-2 kilobar atau 300Mpa.
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan
ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran
butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting
lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku,
batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5%
ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80%.
Batuan yang berasal dari hasil rombakan berbagai jenis batuan adalah batuan
sedimen. Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah
pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya
tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah
lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi. Proses sedimentasi pada batuan
sedimen klastik terdiri dari 2 proses, yakni proses sedimentasi secara mekanik dan
proses sedimentasi secara kimiawi.
Proses sedimentasi secara mekanik merupakan proses dimana butir-butir
sedimen tertransportasi hingga diendapkan di suatu tempat. Proses ini dipengaruhi
oleh banyak hal dari luar. Transportasi butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh
air, gravitasi, angin, dan es. Dalam cairan, terdapat dua macam aliran, yakni
laminar (yang tidak menghasilkan transportasi butir-butir sedimen) dan turbulent
(yang menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen). Arus
turbulen ini membuat partikel atau butiran-butiran sedimen mengendap secara
suspensi, sehingga butiran-butiran yang diendapkan merupakan butiran sedimen
berbutir halus (pasir hingga lempung). Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh
gravitasi dibagi menjadi 4, yakni yang dipengaruhi oleh arus turbidit, grain flows,
aliran sedimen cair, dan debris flows.
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan
dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini
berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan
proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan
laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan
langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan
dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke
dalam golongan detritus kasar.
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal, sedangkan batuan
sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai
hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu
juga (insitu).
2. Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah
pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil
pecahannya tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-
proses tersebut telah lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi.
Proses sedimentasi pada batuan sedimen klastik terdiri dari 2 proses, yakni
proses sedimentasi secara mekanik dan proses sedimentasi secara kimiawi.
3. Material sedimen dapat berupa, fragmen dan mineral-mineral dari batuan
yang sudah ada, misalnya kerikil di sungai, pasir di pantai dan lumpur di
laut atau di danau, material organik, seperti terumbu koral di laut, sisa-sisa
cangkang organism air dan vegetasi di rawa-rawa, hasil penguapan dan
proses kimia seperti garam di danau payau dankalsim karbonat di aut
dangkal.

5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya lebih banyak lagi jenis batuan beku
yang di pelajari agar di ketahui perbedaan setiap jenis batuan beku
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN

DAFTAR PUSTAKA

Clarke, J. K. 1924. On the Bacterial Factor in the Atiology of Dental Caries.


British Journal of Experimental phatology,4(3), 141-147
Endarto, Danang. 2005. Mineralogi. Jakarta: Erlangga
Graha, Doddy Setia. 1987. Batuan dan Mineral.Bandung: Nova
Helmi, Faisal. 2007. Analisi kekar pada batuan sedimen klastika formasi cinambo
di sungaicinambo SumedangJawa Barat
Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta: Ombak

Anda mungkin juga menyukai