Tujuan Sedimentologi
Membekali lulusan agar mampu bersaing dan cepat beradaptasi dengan Industri yang
bergerak dalam Bidang Mineral, Energi dlsb.
Proses Sedimentologi
1. Partikel (transpor dinamis)
Partikel merupakan batuan hasil rombakan dari batuan-batuan lainnya. Partikel
merupakan unit terkecil pembentuk batuan sedimen. Yang mana partikel ini juga
merupakan hasil dari komposisi geokimia.
2. Strata (deposisi dinamsis)
Strata merupakan bentuk lapisan hasil dari pengendapan partikel sedimen.
3. Facies unit
Lingkungan pengendapan pada deskripsi batuan sedimen sering disebut sabagai
"facies". Facies batuan adalah tubuh batuan dengan karakteristik tertentu yang
mencerminkan kondisi lingkungan pada saat batuan itu dibentuk (Reading & Levell
1996). Pendeskripsian facies dari suatu batuan sedimen akan melibatkan data-data
karakteristik litologi, tektur, struktur sedimen dan konten fosil yang dapat membatu
kita dalam menentukan proses pembentukannya)
4. Elemen arsitektur
Pada saat ini arsitektur dari basin sudah mulai terbentuk. Dapat terbentuk akibat
struktur maupun proses sedimentasi itu sendiri.
5. Sequence (sedimenter dinamis)
Merupakan proses sedimen yang mana terdiri atas lapisan-lapisan batuan.
6. Basin fill
Merupakan hasil akhir dari suatu proses sedimentasi yang berupa cekungan dimana
sedimen tersebut diendapkan.
Kelimpahan Sedimen
1. Literature
Literatur bisa dijadikan sumber dalam mempelajari sedimentologi. Berbagai literature
baik dari dalam negeri maupun luar negeri dapat dijadika pedoman dalam mempejari
ilmu sedimen.
2. Field work
Merupakan pengaplikasian dari pembelajaran didalam kelas. Dengan belajar di
lapangan apa yang kita bayangkan di dalam kelas terbayar, karena adanya perbedaan
pemikiran. Kerja lapangan jug merupakan sebuah tuntutan sebagai seorang geologist,
karena disinilah ilmu yang banyak yang akan kita dapatkan.
3. Core
4. Seismic
Sedimentary Rocks
Sedimentary rocks is a type of rock that is formed by sedimentation of material at the
Earth's surface ,sediment was formed by weathering and erosion in a source area, and then
transported to the place of deposition by water, wind, mass movement or glaciers. The study of
sedimentary rocks and rock strata provides information about the subsurface. Sedimentary rocks
are also important sources of natural resources like coal, fossil fuels, drinking water or ores.
The importance of Sedimentary rocks is that because Sedimentary rocks contain
information about what earth surface environments were like in the past and generally possess
natural resources including important fossil fuels.
Siklus Batuan
Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari magma yang
membeku akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku., lau sedimen, batuan sedimen dan
batuan metamorf dan akhirnya berubah kembali menjadi magma. Mekanismenya adalah magma
mengalami proses pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku pada siklus ini,
ketika batu didorong jauh pada dibawah permukaan bumi, maka batuan dapat melebur menjadi
magma. Selanjutnya batuan beku tersebut mengalami pelapukan. Tererosi, terangkut dalm
bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi membentuk batuan sedimen. Ada
pula yang mengalami perubahan bentuk menjadi metamorf saat siklus berlangsung. Selanjutnya
pada siklus ini, batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan
hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi metamorf. Siklus berikutnya, batuan
metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi
magma lewat proses magmatisasi. Setelah mengalami siklus mulai dari magma tadi batuan akan
berubah bentuk menjadi batuan beku, sedimen, dan metamorf kemudian menjadi magma
kembali terdorong ke dalam bumi dan meleleh.
consolidated merupakan batuan sedimen yang tidak dapat tererosi karena adanya
padatan batuan
nonconsolidated
Merupakan partikel hasil pelapukan atau sedimen yang melum menjadi batuan.
2. Cores
3. Data Geofisika
Dengan menggunakan data geofisika kita dapat mengolah data yang berada di
lapangan serprti menggunakan data seismic dan lain sebagainya.
Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan baik secara fiska, kimia maupun
biologis. Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama. Semua proses
pelapukan umumnya dipengaruhi oleh cuaca. Batuan yang mengalami proses pelapukan akan
berubah menjadi tanah. Apabila tanah tersebut tidak tercampur dengan mineral lainnya, maka
tanah tersebut dinamakan tanah mineral.
a. Pelapukan mekanik
Pelapukan mekanik yaitu peristiwa hancur dan lepasnya mineral batuan tanpa mengubah
struktur kimiawi batuan tersebut. Pelapukan meknaik merupakan penghancuran batuan
menjadi bongkahan yang kecil. Bebrapa faktor yang mempengaruhinya adalah :
Temperature
b. Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi yaitu proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan
susunan kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Pelapukan ini terjadi dengan bantuan air
dan dibantu dengan suhu yang tinggi. Proses yang terjadi dalam pelapukan kimiawi ini
disebut dekomposisi.
Proses Sedimentasi
Secara mekanik, terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen-fragmen batuan.
Faktor-faktor yang penting antara lain :
Sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-material asalnya.
Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan waktu dan jarak transportasi,
tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan nonstabil.
Lingkungan pengandapan
Secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu: Lingkungan
Pengendapan Darat, Transisi dan Laut. Ketiga lingkungan pengendapan ini, dimana batuan yang
dibedakannya masing-masing mempunyai sifat dan ciri-ciri tertentu.
Pengangkutan (transportasi)
Media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang memiliki peranan yang
paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama transportasi berlangsung, terjadi
perubahan terutama sifat fisik material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness.
Dengan adanya pemilahan dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan memberi berbagai
macam bentuk dan sifat terhadap batuam sedimen.
Pengendapan
Pengendapan terjadi bilamana arus/gaya mulai menurun hingga berada di bawah titik daya
angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan, laut, muara sungai, dll.
Kompaksi :
Kompaksi terjadi karena adanya gaya berat/grafitasi dari material-material sedimen sendiri,
sehingga volume menjadi berkurang dan cairan yang mengisi pori-pori akan bermigrasi ke atas.
Bila kompaksi meningkat terus menerus akan terjadi pengerasan terhadap material-material
sedimen. Sehingga meningkat ke proses pembatuan (lithifikasi), yang disertai dengan sementasi
dimana material-material semen terikat oleh unsur-unsur/mineral yang mengisi pori-pori antara
butir sedimen.
Proses replacement adalah proses penggantian mineral oleh pelarutan-pelarutan kimia hingga
terjadi mineral baru. Rekristalisasi adalah perubahan atau pengkristalan kembali mineral-mineral
dalam batuan sedimen, akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang relatif rendah.
Diagenesis :
Diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung, baik tekstur
maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia dan fisika
Bab 2
Tekstur Sedimen
Batuan sedimen terbentuk di permukaan bumi akibat tekanan dan temperatur yang rendah. Pada
umumnya terbentuk akibat deposisi oleh air,angin,es dan atau gravitasi. Selain itu batuan
sedimen juga dapat terbentuk karena presipitasi dari sebuah larutan tertentu atau akibat
pertumbuhan organisme yang telah mati ( contoh Carbonate reef). Banyak hal yang dapat kita
lakukan dari batuan sedimen,kita bisa menumbuhkan tumbuhan, mendirikan bangunan bahkan
menambang sumber daya alam.
Tekstur, properti batuan sedimen yang telihat pada hand spesimen. Properti tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui lebih lanjut sejarah dari sedimen, proses, dan
behavior dari sedimen. Tekstur sedimen meliputi grain size, grain shape, dan grain
packing. Sedimen klastik terdiferensiasi dari asalnya oleh proses yang berlangsung
selama jangka waktu yang panjang. Kedewasaan mineral dapat terlihat dari tipe butiran
pada saat ini.
Struktur, bentuk pada perlapisan batuan. Hal ini dapat membantu dalam menganalisis
lingkungan pengendapan, perlapisan (umur), dan sejarah sedimentasi.
Litifikasi
Litifikasi adalah proses pembatuan dari material sedimen. Proses litifikasi terjadi saat
sudah tidak ada lagi gaya lateral yang dapat merubah atau mentransport sedimen. Pada proses ini
gaya vertikal lebih dominan dari lateral
Diagenesis
Proses dari sedimen menjadi batuan sedimen secara biologi, fisika, dan atau kimia
dengan memodifikasi mineralogi dan tekstur. Diagenesis menjadikan mineral lebih stabil atau
berada pada equilibrium stage. Diagenesis terjadi saat mineralogi batuan tidak stabil akibat
kondisi atau keadaan kimiawi, dimana ketidakstabilan terjadi pada kontak antara butiran dan pori
pori antar butir. Perubahan temperatur dan tekanan menyebabkan terubahnya mineralogi batuan
sedimen. Ada 7 proses utama diagenesis, yaitu :
1. Kompaksi
Terjadi saat ada pengaruh tekanan pada sedimen yang menyebabkan porositas berkurang,
material merapat, dan mereduksi kontak antar butir.
2. Bioturbasi
Aktivitas makhluk hidup pada sedimen yang dapat menyebabkan bertambah atau
berkurangnya porositas.
3. Rekristalisasi
Reorientasi mineralogi secara fisika atau kimia akibat suhu , temperatur dan fluid phase
change.
4. Solution
Mineral larut karena tekanan, dapat memperkecil atau memperbesar porositas.
5. Sementasi
Terjadi saat presipitasi kimiawi terjadi. Mengurangi porositas karena menutup pori antar
butir.
6. Authigenesis
Pembentukan mineral