Anda di halaman 1dari 2

Dandy Ariawan Sansosie Putra

270110150089
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Banjir Bandang Garut dan Geologi

Sejumlah pemukiman dan benda milik warga Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat,
masih porak poranda pasca diterjang banjir bandang, Rabu (21/9/2016). Banjir bandang luapan
Sungai Cimanuk yang terjadi pada Selasa (20/9/2016) sekitar pukul 23.00 ini menewaskan
sekitar 30 warga dan hingga kini beberapa korban lain dinyatakan hilang. Pendangkalan
kedalaman sungai dan bangunan di atas sungai diduga seorang pejabat lokal di Garut sebagai
penyebab banjir bandang yang meland sejumlah di desa di sebuah kecamatan di Garut.
Berdasaran geologi regional, daerah Tarogong tersusun atas Endapan Rempah Lepas
Gunungapi Tak Teruraikan (Qypu) berumur quarter yang berisikan material berupa abu
gunungapi dan lapili, tuf pasiran bongkah, andesit-basal, breksi lahar, dan rempah lepas.
Geomorfologi yang berkembang di daerah terkait merupakan satuan morfologi pebukitan
berelief kasar, dan dipengaruhi pegunungan vulkanik, dan daerah terkait merupaka bagian
lereng dari gunung guntur dengan kemiringan 15-40%. DAS yang berkembang di daerah
Tarogong adalah DAS Cimanuk. Berdasarkan interpretasi citra landsat Zona Bandung, nampak
bahwa pola aliran sungai yang berkembang di wilayah dataran antar gunung Garut Utara
menunjukan karakter mendaun, dengan arah aliran utama berupa sungai Cimanuk menuju ke
utara. Aliran Sungai Cimanuk dipasok oleh cabang-cabang anak sungai yang berasal dari
lereng pegunungan yang mengelilinginya. Secara individual, cabang-cabang anak sungai
tersebut merupakan sungai-sungai muda yang membentuk pola penyaliran sub-paralel, yang
bertindak sebagai subsistem dari DAS Cimanuk.
Karakteristik morfotektonik yang tercermin pada bentang alam di DAS Cimanuk bagian hulu,
diantaranya adalah kelurusan geomorfologi, kelokan sungai yang relatif menyiku di sekitar
Garut hingga Tomo, gawir (scarp), jajaran kipas-kipas aluvium dan koluvium, zona depresi di
bagian barat Kota Garut. Rawa dan danau yang banyak ditemui di bagian tengah DAS Cimanuk
bagian hulu. Analisis kuantitatif terhadap 30 sub DAS yang tersebar secara merata di daerah
Samarang dan sekitarnya menunjukkan ada hubungan antara morfometri DAS dengan
tektonik. Di wilayah yang dikontrol oleh sesar aktif, sub DAS-sub DAS memiliki nilai
kerapatan pengaliran yang relatif lebih tinggi dibandingkan Sub DAS - Sub DAS pada wilayah
yang relatif lebih stabil. Berdasarkan potensi gerakan tanah yang dikeluarkan oleh PVMBG,
daerah Tarogong memiliki potensi menengah-tinggi. Daerah yang mempunyai potensi
menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada potensi menengah, zona ini dapat terjadi gerakan
tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah
sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Daerah yang mempunyai
potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada potensi tinggi zona ini dapat terjadi gerakan
tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Berdasarkan kondisi geologi yang terdapat di daerah Tarogong, bencana banjir bandang sangat
memungkinkan terjadi di daerah Tarogong. Berdasarkan pola aliran sungai sub paralel, potensi
menengah-tinggi untuk gerakan tanah, dan tersusun dari material-material lepas, apabila curah
hujan sedang tinggi sewaktu waktu dapat mengakibatkan bencana banjir bandang. Debit dari
sungai yang tinggi karena berada di lereng, membawa partikel partikel lepas dari endapan
vulkanik kuarter dan material lainnya sehingga menyebabkan pendangkalan sungai yang
menyebabkan banjir bandang.

Referensi
1. Sulaksana, N., Sukiyah, E., Sjafrudin, A. dan Haryanto, E.T. 2013. Karakteristik
Geomorfologi Das Cimanuk Bagian Hulu Dan Implikasinya Terhadap Intensitas Erosi
Serta Pendangkalan Waduk Jati Gede. Fakultas Teknik Geologi Universitas
Padjadjaran.
2. Alzwar, M., Akbar, N. & Bachri, S. 1992. Geologi Lembar Garut dan Pameungpeuk,
Jawa, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
3. http://regional.kompas.com/read/2016/09/21/15191261/detik-
detik.menjelang.banjir.mengerikan.di.garut (diakses 15 Oktober 2017)
4. http://www.antaranews.com/berita/633572/dua-hal-diduga-penyebab-banjir-bandang-
garut. (diakses 15 Oktober 2017)
5. http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gerakan-tanah/kejadian-gerakan-tanah/778-td-
gerakan-tanah-di-kecamatan-cikajang-kabupaten-garut-jawa-barat.
(diakses 15 Oktober 2017)
6. http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_geografi_geomorfologi
(diakses 15 Oktober 2017)
7. http://geospasial.bnpb.go.id/2016/09/25/peta-analisis-curah-hujan-dan-topografi-
wilayah-banjir-bandang-garut-jawa-barat/(diakses 15 Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai