PENDAHULUAN
persebaran, pergerakan serta sifat fisik dan kimia air di bawah permukaan tanah.
hidrologi (hujan, suhu udara, penguapan) serta kriologi yang mempelajari salju
dan es. Berkaitan dengan geohidrologi ada istilah lain yang hampir sama
Dari seluruh air tawar yang terdapat di bumi ( tidak termasuk es di kutub ),
96% merupakan air tanah. Empat persen sisanya terdapat dalam waduk, danau,
sungai serta uap air di udara. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan
tanah pada zona jenuh air, dengan tekanan hidrostatis sama atau lebih besar dari
pada tekanan udara. Sumber utama air tanah adalah air hujan yang meresap ke
Akibat penyinaran matahari semua air di daratan (rawa, laguna, sungai, air pada
di atas bumi akibat hembusan angin. Tekanan angin juga menyebabkan benturan
antara butir-butir uap air yang akhirnya jatuh ke tanah sebagai hujan. Air hujan
yang jatuh di permukaan tanah mengalir sebagai limpasan yang akhirnya mengalir
kembali ke laut. Sebagian air hujan meresap kedalam tanah dan bergerak terus ke
bawah menuju mintakat jenuh dan menjadi air tanah. Air tanah bergerak berlahan-
lahan melalui akuifer dan masuk ke sungai dalam bentuk aliran dasar ataupun
Adapun maksut dan tujuan permasalahan yang timbul dari rumusan masalah
1.3 METODE
1. Metode Kualitatif
DASAR TEORI
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
air yang bergerak didalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir
yangdisebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut
lapisanpermeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan
lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, sepertilapisan
Kandungan Ion.
Metode Klasifikasi
kimia air- tanah pada suatu daerah. Selain itu, digunakan dalam
suatu daerah.
Metode Korelasi
sama.
Metode Sintesa
Metode analisis dengan diagram trilinier piper penting untuk studi genetik
airtanah. Studi ini untuk mengetahui sumber unsure penyusun yang terlarut
dalam airtanah, perubahan atau modifikasi sifat air yang melewati suatu wilayah
Diagram Trilinier Piper berdasarkan kandungan ion kation: Na+, K+, Ca2+,
Mg2+ dan ion anion: Cl–, HCO3–, SO42–. Metode analisis Diagram Trilinier
dilakukan guna menentukan genetika atau fa- sies airtanah suatu daerah. Dengan
perubahan sifat air yang melewati suatu wilayah tertentu mau- pun hubungannya
Diagram Trilinier Piper terdiri atas dua diagram dalam bentuk segitiga dan
Diagram segi- tiga menunjukkan konsentrasi ion kation maupun ion anion yang
ion anion yang terkandung dalam airtanah, dalam satuan persen epj (% epj).
(Tabel 1). Berda- sarkan komponen kimia yang terdapat pada diagram
fasies (Tabel 2). Tipe kualitas airtanah dapat diketahui secara cepat dengan
jajargenjang.
Tabel 1. Tipe airtanah berdasarkan kandungan dominan ion kation maupun ion anion.
Kation Anion
A : Tipe Kalsium; E : Tipe Bikarbonat;
B : Tipe Magnesium; F : Tipe Sulfat;
C : Tipe Sodium & Potasium/ Tipe Alkali; dan G : Tipe Klorida; dan
D : Tidak terdapat tipe dominan. H : Tidak terdapat tipe dominan.
yang baik, sehingga mampu menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah
ekonomis. Ber- dasarkan letak, batas lapisan kedap air maupun koefisien kelulusan
Akuifer Bebas.
Akuifer Setengah-bebas.
Akuifer Bocor.
Akuifer Tertekan.
Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air
yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta
- aliran aliran berubah-ubah seiring waktu dengan drawdown (s) dan waktu
yang baik, sehingga mampu menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah
berkembang di bawah lapisan semi-kedap air atau akuitar. Suatu lapisan akuifer
bocor dapat dijumpai berada di bawah lapisan akuitar maupun berada diantara dua
Proses imbuhan airtanah pada akuifer bocor dapat terjadi pada dua kondisi.
Pertama, lapisan akuifer bocor memperoleh imbuhan air melalui suatu lapisan
akuitar yang terdapat di atasnya. Kedua, dan akuifer bebas ataupun akuifer
yang mampu dialirkan melalui suatu bidang vertical pada setiap satuan tebal dan
lebar akuifer pada setiap unit gradien hidrolik. Daya Simpan Airtanah/Storativitas
(S) merupakan jumlah air dalam akuifer yang mampu disimpan ataupun
dikeluarkan setiap satuan luas pada setiap perubahan kedudukan muka airtanah.
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu.
Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran
adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang
Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, dan
kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang
besarnya sama dengan kecepatan rerataV, sehingga debit aliran adalah: Q = AxV
Dengan :
Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat
ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan
pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk
volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu.
Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per
detik (m3/dt).
Sungai dari satu atau beberapa aliran sumber air yang berada di
hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul dibagian yang
cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir keluar
Selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling rendah,
mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian- bagian dipermukaan tanah
yg tidak begitu keras, maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur alur yang
tercipta makin hari makin panjang, seiring dengan makin deras dan makin
Semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang,
apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu yang
banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yang
Air bawah bawah tanah (underground water dan sub terranean water) adalah
istilah lain yang digunakan untuk air yang berada pada lajur jenuh, namun istilah
yang lazim digunakan adalah air tanah (Johnson, 1972)dimana aliran air bawah
tanah sendiri memiliki pola-pola tertentu yang khas melalui titik equpotential
Pada kedalaman tertentu, pori-pori tanah atau batuan mulai terisi air dan mulai
jenuh. Batas atas lajur jenuh air disebut dengan muka air tanah (water table). Air
yang tersimpan pada lajur jenuh disebut dengan air tanah, yang kemudian bergerak
sebagai aliran air tanah melalui batuan dan lapisan-lapisan tanah yang ada di bumi
sampai air tersebut keluar sebagai mata air, atau terkumpul masuk ke kolam,
Air bawah permukaan adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di
bawah permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi
kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan tersebut biasa
dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002). Air yang berada di bawah muka air pada
umumnya disebut air tanah, dan lajur di bawahnya disebut sebagai lajur
jenuh.Curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap ke lapisan yang ada
Jumlah air tawar yang terbesar, menurut catatan yang ada, tersimpan di dalam
perut bumi, yang dikenal sebagai air tanah (Chow, 1978). Berdasarkan Perkiraan
Jumlah Air di Bumi (UNESCO, 1978 dalam Chow et al, 1988) dijelaskan bahwa
jumlah air tanah yang ada di bumi ini jauh lebih besar dibanding jumlah air
permukaan (98% dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah
maupungarisaliran.
sama.
dalamlapisanbatuan.
data ketinggian muka airtanah (potential head). Hal ini Dilakukan supaya
Grafis
Matematis
diterapkan pada sumur dalam dengan jenis akuifer tertekan berdasarkan kondisi
maupunbawahpermukaan.
Pembuatan sumur air dengan konstruksi yang tepat, bukan hanya dapat
menyediakan air dalam jumlah besar, namun juga tidak menimbulkan masalah
pembuatan sumur ini memerlukan dana yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkan
desain konstruksi sumur yang tepat,sehingga biaya yang dikeluarkan efisien dan
mungkin.
tanah sesuai kebutuhan dalam waktu yang cukup lama, dandengan biaya seefektif
a. Pompaselam
b. Pipajambang
c. Kepalapompaselam(bowl)
d. Kerucutreduser
e. Pipabuta
f. Pipasaringan
g. Kerikilpembalut
h. Sumbat
i. Pasanganbeton(semen)
teknis pemilihan lokasi dan jumlah sumur resapan pada pekarangan, persyaratan
teknik meliputi :
Umum
Dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor, bebas dari kontaminasi
dan pencemaran limbah, untuk meresapkan air hujan, untuk daerah dengan
sanitasi lingkungan yang tidak baik hanya digunakan menampung air hujan
Jumlah
permeabilitas tanah, curah hujan, dan luas atap rumah/permukaan kedap air
Data permeabilitas tanah ini diperlukan untuk menentukan volume sumur resapan
air yang akan dibuat. Curah hujan diperlukan untuk menentukan dimensi sumur
resapan air. Data curah hujan yang diperlukan selama 10 tahun pengamatan
(diperoleh dari stasiun hujan terdekat). Pengukuran luas atap rumah didasarkan
atas luas permukaan atap yang merupakan tempat curah hujan jatuh secara
langsung diatasnya.
Sedangkan untuk mendesain bentuk dan jenis konstruksi sumur resapan air
Pemetaan Air Tanah adalah pemetaan yang bertujuan untuk mengetahui arah
aliran air tanah guna memenuhi kebutuhan air masyarakat. Program Pemetaan Air
Tanah adalah salah satu program pokok tema yang dilakukan oleh mahasiswa
kluster Sainstek. Program pemetaan air tanah ini bertujuan untuk mengetahui
dinamika perubahan ketinggian air tanah untuk analisis cadangan air tanah di suatu
daerah, mengkaji pola aliran air tanah untuk mengetahui wilayah yang potensial
menyimpan cadangan air tanah di suatu daerah dan mengkaji hubungan antara
dinamika perubahan air tanah dengan faktor-faktor fisik yaitu hujan dan perlapisan
tanah.
Air tanah sebagai sumber air yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
tentunya sangat penting mengingat fungsinya yang sangat kompleks. Pemetaan air
tanah ini dilakukan untuk memetakan aliran air tanah dan ketinggian muka air
tanah. Hasil dari pemetaan air tanah dapat digunakan untuk memperkirakan bulan-
bulan yang mempunyai potensi air tanah yang berlebih dan yang sangat sedikit.
Asumsi yang digunakan dalam pemetaan air tanah adalah semakin tebal air tanah
atau ketinggian muka air tanah semakin tinggi maka jumlah air yang tersimpan di
bawah tanah juga semakin banyak. Cadangan air tanah yang banyak tentunya akan
mampu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat. Selain itu,
dalam pemetaan air tanah, faktor-faktor fisik seperti hujan dan lapisan geologi juga
dapat mempengaruhi dinamika perubahan muka air tanah. Air hujan yang meresap
ke dalam tanah menjadi air tanah tentunya akan menambah volume dan ketinggian
dari muka air tanah (water table). Faktor fisik seperti formasi perlapisan batuan
juga berpengaruh terhadap kecepatan resapan air permukaan untuk menjadi air
tanah.
bumi.Akibat adanya gaya adhesi butiran tanah pada zona tidak jenuh air,
menyebabkan pori- pori tanah terisi air dan udara dalam jumlah yang berbeda-
beda. Setelahhujan, air bergerak kebawah melalui zona tidak jenuh air ( zona
aerasi). Sejumlahair beredar didalam tanah dan ditahan oleh gaya-gaya kapiler
tanah. Bila kapasitasretensi dari tanah pada zona aerasi telah habis, air akan
bergerak kebawahkedalam daerah dimana pori-pori tanah atau batuan terisi air. Air
di dalam zona jenuh air ini disebut air tanah (Linsley dkk., 1989).
Pengelolahan data pemetaan air tanah memakai beberapa metode alat dan
bahan ataralain:
a. Total PadatanTerlarut/Total Dissolve Solid (TDS) Merupakan suatu ukuran
kandungan suatu material, baik anorganik maupun organik yang terdapat di
dalam suatu cairan(airtanah).
• TDS secara umum bukan sebagai zat cemar yang utama, dikarenakan
dianggap tidak berkaitan dengan efek kesehatan.
• Aplikasi
o studi mengenai mutu airtanah maupun air permukaan(sungai,danau,dsb).
o sebagai salah satu karakteristik air minum danindikatordalampengukuran
luaskontaminansuatuzatkimia.
b. DayaHantarListrik(DHL) Merupakan kemampuan suatu cairan (airtanah)
untuk menghantarkan aruslistrik.Hal ini dimana, DHL berbanding lurus
dengan TDS, semakin banyak kandungan garam terlarut (TDS),maka semakin
tinggi pulanilai DHL. Nilai DHL bergantung pada: kehadiran ion-ion
anorganik, valensi, konsentrasitotalmaupunrelatif,sertasuhu. Aplikasinya
sebagai parameter kualitas air, terkait penentuan kandungan mineral dalam air
dan kemampuan ion-ion dalam air dalam menghantarkan listrik.
✓ menentukankelayakanairuntukdikonsumsi,dan
✓ melakukan evaluasi pengolahan sesuai kondisi mineral air.
PEMBAHASAN
Maksud
Tujuan
airtanah
kimia airtanah.
Interpretasi
Pada lokasi A terdapat air tanah dengan komposisi unsur yang dominan
yaitu Na+ + K+ (Alkali), Ca2+ (Kalsium), dan Mg2+ (magnesium) selain itu juga
(Clorida). Dengan konsentrasi 71,01% (Na+ + K+) menunjukan bahwa air tanah
Sedangkan pada lokasi B komposisi unsur yang terdapat pada air tanahnya
berupa Na+ + K+ (Alkali), Ca2+ (Kalsium), dan Mg2+ (Magnesium) selain itu
juga terdapat unsur lain juga berupa So42+ (Sulfat), HCO3- (Bikarbonat), CL-
tanah pada lokasi tersebut mengandung unsur non-karbonat dengan kata lain
unsur yang mendominasi yaitu terdapat pada daerah vulkanik batuan vulkanik
Lalu pada lokasi C air tanah dengan komposisi unsur sama dengan lokasi
A dan B dengan konsentrasi 82,38% (Na+ + K+) menunjukan bahwa air tanah
vulkanik.
Pada lokasi D komposisi unsur air tanah berupa Na+ + K+ (Alkali), Mg2+
mengindikasikan bahwa air tanah pada lokasi tersebut merupakan air dengan
Sedangkan pada lokasi F dengan komposisi unsur yang dominan pada air
Pada lokasi G komposisi unsur air tanah berupa Mg2+ (Magnesium), Na+ +
K+ (Alkali), juga terdapat unsur lain berupa So42- (Sulfat), dan HCO3-
Lalu pada lokasi H unsur yang terdapat pada air tanah nya berupa Ca2+
89,20 %, menunjukkan air tanah pada lokasi tersebut merupakan air dengan
morfologi Karst.
dengan konsentrasi 75,37 % Menunjukkan bahwa air tanah pada lokasi tersebut
Maksud
Piper.
Tujuan
2. fasies airtanah.
Interpretasi
Berdasarkan hasil ploting tipe air tanah berdasarkan kandungan ion kation
yang di dominasi oleh tipe sodium dan potasium tipe alkali yang terdapat pada
Klorida barada pada daerah C dan F,lalu untuk tipe Sulfat terdapat di daerah
G.dan yang terakhir untuk tipe yang tidak dominan berada pada daerah A dan
B.
maupun ion Anion yang di dominasi oleh Alkali tanah (Ca2+ + Mg2+) melebihi
Alkali (Na+ + K+),asam kuat (So42- + Cl-),melebihi asam lemah (Co32- + HCO3-
).Dengan demikian air tanah pada daerah tersebut melebihi tipe Sodium Klorida
dengan Karbonat Alkali (kegaraman primer) >50 %,sifat kimia air tanah
didominasi oleh Alkali dan Asam kuat.Tipe ini bberupa air laut dan air garam
melebihi alkali (Na+ + K+),asam kuat (So42- + Cl-),melebihi asam lemah (Co32-
+HCO3-). Dengan demikian air tanah daerah Fdan G memiliki tipe Kalsium
kuat (So42- +Cl-).Jadi dengan demikian air tanah pada kedua tempat H dan I
sekunder) >50 % .
Untuk daerah yang terakhir yaitu D memilki alkali (Na+ + K+), melebihi
(So42- + Cl-),.Dengan demikian air tanah pada daerah D termasuk kedalam tipe
Maksud
Tujuan
Maksud
Tujuan
Maksud
Tujuan
Interpretasi
Debit aliran yaitu air yang mengalir dalam satuan volume per waktu dalam
satuan meter kubik per detik atau m3/s. Debit aliran dipengaruhi oleh siklus
hidrologi yaitu hujan dimana saat musim kemarau sungai akan mengalirkan
debit air sedikit sedangkan pada saat musim hujan debit air yang mengalir pada
dilakukan pada sungai yang berhulu di gunng merapi, lebar sungai lumayan
kecil ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi maka sungai tersebut tidak
snaggup untuk menampung debit air yang masuk kedalam sungai dan meluap
keluar,sedangkan musim kemarau debit aliran yang mengalir pada sungai yaitu
sedikit bisa dilihat dari hasil pengukuran dan pengambilan data lapangan
didapatkan hasil 0,77 m3/detik di saat musim kemarau. Jadi untuk melakukan
Interpretasi
maupun garis aliran air tanah,garis equipotensial sendiri merupakn garis yang
menggambarkan tekanan air tanah atau potential head dengan nilai sama.
Potensial head ekuivalen dengan ketinggian muka air tanah terukur pada suatu
sumur, dengan demikian garis equipotensial dapat disebut juga sebagai kontur
data pptensial head dan garis equipotensial dapat dihasilkan peta muka air tanah
Jadi berdasarkan data analisis elevasi muka air tanah dan contering elevasi
muka air tanah dapat diinterpretasikan aliran ground water mengalir dari arah
Interpretaasi
masuk kedalam air payau, karena litologi dominan pada daerah tersebut yaitu
berupa batulempung kemudian jenis lapisan terdiri dari akuifer pada kalsilutite
karena terdapat lapisan impermeable diatasnya dan terdapat juga akuifer bebas.
BAB IV.
4.1 KESIMPULAN
dengan geohidrologi.
kualitas air tanah,dengan menentukan kandungan kimia air tanah dimana analisis
ini juga bisa menentukan facies airtanah.Uji pemompaan pada akuifer tertakan
untuk menetukan koefisien kemenerusan air tanah (T) dan daya simpan airtanah
(S).Menghitung debit aliran guna sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya
menginterpretasikan pola aliran air tanah guna mengetahui pergerakan air tanah
dalam akuifer dan bisa membuat jaringan aliran sampai dengan desain konstruksi
sumur agar dapat diketahui letak kedalaman akuifer tertekan juga desain
Theis, S V., 1935. The Reralation Between the lowering of the Piezometric Surface