Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dengan meningkatnya kebutuhan pasir dan batu sebagai bahan baku


bangunan infrastruktur, maka CV BUMI MATARAM tertarik untuk berpartisipasi
dalam mengelola potensi Pasir-Batu yang masuk pada jenis pertambangan mineral
bukan logam dan batuan.
Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunungapi paling aktif di dunia
dalam aktifitas vulkanik nya adalah sumber dari keterdapatan material pasir dan
batu. Secara tradisional areal pelimpahan material vulkanik dari Gunung Merapi ini
menjadi lokasi pertambangan rakyat sebagai salah satu penggerak ekonomi
khususnya pada daerah aliran Sungai Gendol dan Sungai Bebeng di Desa
Kepuharjo dan Desa Glagaharjo. Secara administrasi berada di Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) CV BUMI MATARAM yang berlokasi aliran Sungai
Bebeng di Kali Tengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan,
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

I.2. Rumusan Masalah

Permasalahan umum dari seminar ini yaitu mengenai pembahasan atau


kajian geologi pada Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) CV BUMI
MATARAM guna mengetahui bagaimana keadaan umum endapan pasir dan batu
untuk dilakukannya prospeksi endapan tersebut.

I.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, yang akan dibahas berupa perhitungan cadangan


endapan pasir dan batu dengan bantuan software yang berdasarkan data topografi,
citra DEM dan data lapangan.

I.4. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian

1
Daerah penelitian secara administratif terletak wilayah kecamatan
Cangkringan secara administratif di bagian Utara berbatasan dengan Kecamatan
Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Di Bagian Timur berbatasan dengan
Kecamatan Pemalang dan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di
bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ngemplak dan di bagian Barat
berbatasan dengan Kecamatan Pakem, DI. Yogyakarta.

Gambar 1.1. Peta Kesampaian Daerah dengan menggunakan Google Earth

Lokasi Daerah Telitian yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Yogyakarta
(± 35 km) dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda 4. Jalan
menuju lokasi Daerah Telitian sebagian merupakan jalan aspal. Kecuali jalan
masuk menuju daerah IUP kondisi aspal jalan rusak parah karena termasuk dalam
daerah yang terdampak awan panas pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Saat
ini jalan tersebut digunakan sebagai Route Wisata Lava Tour menuju Bunker
Kaliadem.

Untuk mencapai Daerah Telitian dari Kota Yogyakarta memerlukan waktu


kurang lebih 1,5 jam dengan menggunakan kendaraan Roda 4 penggerak 4 roda
(4WD).

Foto - foto berikut ini (Gambar 1.3) menunjukkan akses jalan ada yang
beraspal baik dan ada sebagian aspalnya sudah rusak karena merupakan daerah
terdampak awan panas letusan Gunung Merapi th. 2010.

2
A B

Gambar 1.2. A). Akses Jalan Aspal menuju lokasi Daerah Telitian. B). Jalan Aspal yang rusak
menuju Daerah Telitian

Gambar 1.3. Peta Situasi Jalan Muat konsumen dari Daerah Telitian sepanjang 2 km ke jalur
jalan Hauling

I.5. Jadwal Pelaksanaan

3
Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 12 minggu dengan
uraian kagiatan yang dirancang dalam bentuk table sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

NO. URAIAN KEGIATAN APRIL 2017 MEI 2017 JUNI 2017


I II III IV I II III IV I II III IV
I. KAJIAN KELAYAKAN TEKNIK

I.1 KAJIAN GEOLOGI DAN


KEADAAN ENDAPAN
I.2 KAJIAN RENCANA
PERTAMBANGAN
I.3 PENGANGKUTAN DAN
PENIMBUNAN
1.4 KAJIAN LINGKUNGAN K3

I.5 KAJIAN ORGANISAI DAN


TENAGA KERJA
II KAJIAN INVESTASI DAN
ANALISA KELAYAKAN
III PELAPORAN (DRAFT LAORAN
AKHIR, PRESENTASI,
PERBAIKAN LAPORAN FINAL
DAN PENYERAHAN)

Anda mungkin juga menyukai